Anda di halaman 1dari 21

SISTEM RESIRKULASI PADA BUDIDAYA IKAN

NILA

Oleh:
Andreas Sugiharta 206080101111006
Shobriyyah Afifah N 2046000023
Irsyah Rahmi 206080101111009
Faridatun Amalia H 206080101111010
Guilherme T Gomes 206080103041001
Choirul Huda 206080101111013
Main Content

Pengertian Kekurangan Penerapan Produktifitas dan


dan Konsep dan Kelebihan Resirkulasi pada Kelulushidupan
Resirkulasi Budidaya Ikan Budidaya Nila
Sistem
Nila Sistem Resirkulasi
Resirkulasi
• Kelangsungan hidup ikan dipengaruhi
oleh faktor lingkungan yaitu faktor fisika,
kimia dan biologi
• Air menjadi variabel yang penting karena
air merupakan media tempat hidup ikan.
• Peningkatan produktivitas di industri
akuakultur dibatasi oleh beberapa faktor
antara lain keterbatasan air, lahan, dan
pencemaran.
• Salah satu teknik budidaya dalam
mengatasi keterbatasan diatas adalah
sistem resirkulasi, yaitu penggunaan
kembali air yang sudah digunakan untuk
kegiatan budidaya.

INTRODUCTION
PENGERTIAN SISTEM RESIRKULASI

 Sistem resirkulasi akuakultur (RAS) adalah salah satu penerapan akuakultur


berkelanjutan yang dapat mengontrol pembuangan limbah ke lingkungan (Ramli et
al., 2017).
 Kolam Sistem resirkulasi adalah sistem air yang dipakai terus menerus dengan
memakai sistem filtrasi (Setyono, 2011).
 Sistem resirkulasi merupakan sistem yang memiliki prinsip menggunakan kembali air
yang pernah digunakan untuk kegiatan budidaya (Nugroho et al., 2013).
SISTEM RESIRKULASI PADA BUDIDAYA IKAN NILA

- Peningkatan produksi ikan nila dapat dilakukan dengan pemberian pakan yang baik dan kualitas air yang terus diperhatikan
- .Prinsip sistem resirkulasi yaitu penggunaan Kembali air yang sudah digunakan untuk kegiatan budidaya.
- Beberapa media filter yang dapat digunakan untuk resirkulasi yaitu zeolite kijing Taiwan (Anodanta woodiana) dan selada
(Lactuca sativa) (Putra et al. 2011)
- Kualitas suatu perairan merupakan syarat penting yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perkembangan,
pertumbuhan, dan tingkat produksi ikan
- Lingkungan yang baik sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup organisme akuatik. Beberapa parameter untuk
menentukan kualitas air yaitu suhu, pH DO, CO2, kecerahan, dan kesadahan, serta salinitas (Minggawati dan Saptono, 2012)
- Dua komponen penting dalam system resirkulasi yaitu adah budidaya dan filter.
SISTEM KERJA RESIRKULASI

Sistem resirkulasi merupakan sistem yang memanfaatkan kembali air yang sudah
digunakan dengan cara memutar air secara terus-menerus melalui perantara sebuah filter
atau ke dalam wadah, ), sehingga sistem ini bersifat hemat air. Oleh karena itu sistem ini
merupakan salah satu alternatif model budidaya yang memanfaatkan air secara berulang
dan berguna untuk menjaga kualitas air (Fauzzia et al., 2013).
Gambar. Diagram Skematik Sistem Akuakultur
Resirkulasi
JENIS SISTEM RESIRKULASI

1. Sistem sirkulasi tertutup yang mendaur ulang 100% air

2. Sistem Sirkulasi semi tertutup yang mendaur ulang sebagian air sehinga masih membutuhkan
penambahan air dari luar

Sistem kerja dari resirkulasi adalah air dari media pemeliharaan dialirkan melalui pipa pengeluaran
air. Pengolahan limbah pada sistem resirkulasi dapat dilakukan dengaan filtrasi fisik (Silaban et al., 2012),
filtrasi biologi (Prayogo et al.,2012) dan filtrasi kimia (Fauzzia et al., 2013). Teknologi ini memiliki
efisiensi yang tinggi pada lahan sempit dan ketersediaan air.
AMONIA DALAM AIR

Amonia berasal dari sisa pakan dan sisa proses


metabolisme . Amonia keberadaanya dipengaruhi
berbagai faktor yaitu sumber amonia, tanaman air,
konsentrasi oksigen terlarut dan suhu. Selain itu
penyebab meningkatnya amonia diperairan yakni
tidak berfungsinya filter dengan baik, serta
pergantian air kolam yang tidak rutin (Widayat et al.,
2010)
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM RESIRKULASI

Sistem ini memiliki beberapa kelebihan (Yacob, 2009; Lekang, Sistem ini memiliki kekurangan seperti:
2008; Tetzlaff dan. Heidinger (1990); Yudha, 2005), diantaranya - Sumber daya listrik yang lumayan besar dan harus cukup.
adalah: - Semakin mahal dan sensitif jenis ikan, maka semakin
- Penggunaan air lebih hemat lengkap tahapan sistem resirkulasi yang dibuat.
- Fleksibelitas lokasi budidaya - Tetap membutuhkan sumber air
- Lebih Higienis
- Kebutuhan ruang atau lahan relative kecil
- Kemudahan dalam mengendalikan dan memelihara
- Kemudahan dalam mempertahankan suhu dan kualitas air
- Ramah lingkungan
- Aman dari pencemaran yang terjadi di luar lingkungan
perairan
- Dapat dilaksanakan sepanjang waktu
KONSEP PENERAPAN RAS

1. Solid removal
 Untuk menghilangkan bahan
padat yang mencemari perairan
2. Biofiltration
 Menghilangkan bahan pencemar
yang tidak terlihat seperti
ammonia
3. Dissloved gas control
 Menambah jumlah oksigen
terlarut
Klasifikasi dan Morfologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Morfologi Ikan nila yaitu bentuk badan ikan nila


Klasifikasi ikan nila (Oreochromis niloticus), (Oreochromis niloticus) pipih ke samping
menurut Saanin (1984; Aidah, 2020) adalah sebagai memanjang, mempunyai garis vertikal pada badan
berikut : sebanyak 9–11 buah, sedangkan garis-garis pada
Filum : Chordata sirip berwarna merah berjumlah 6–12 buah
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Subkelas : Acanthopterygii
Ordo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus

Aidah, 2020
Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Ikan nila (Oreochromis niloticus) Salinitas 31-35 ppt dan memungkinkan


merupakan jenis tilapia yang berasal tumbuh optimal pada salinitas 0-30 ppt.
dari perairan di lembah Sungai Nil Ikan nila cocok hidup pada pH air berkisar
(Mesir) (Arifin, 2016). 6-8,5
Habitat ikan nila yaitu perairan tawar Suhu yang optimal untuk pertumbuhan
seperti kolam, sawah, sungai, danau, antara 25-30 oC.
waduk, rawa, situ dan genangan air ikan nila dapat dibudidayakan di dataran
lainnya (Erniyanti, 2017). rendah sampai ketinggian 1000 m dpl
Memiliki toleransi yang sangat luas (Kordi, 2010).
terhadap salinitas (eury haline)
sehingga dapat hidup di air payau
dan air laut (Ghufran, 2011; Mujalifah
et al., 2018).
Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Pembesaran ikan nila merupakan suatu • Terbatasnya lahan dan air serta adanya
tahapan yang dilakukan dalam kegiatan permasalahan lingkungan perairan
budidaya untuk menghasilkan ukuran budidaya yang tercemar seperti pada
konsumsi yang dinginkan. pembesaran ikan nila secara intensif.
Pada kolam tanah yang dipakai untuk • Salah satu sistem resirkulasi yang dapat
pembesaran ikan nila terdiri dari diterapkan yaitu sistem akuaponik.
pengeringan tanah, pembalikan tanah, • Sistem akuaponik menghasilkan
pengapuran tanah, dan pengisian air pertumbuhan ikan nila sebesar 3,31±0,68
cm dan 21,59±4,28 g.
• Laju pertumbuhan spesifik ikan nila sebesar
2,07%.hari-1. Tingkat kelangsungan hidup
sebesar 95%. Tanaman kangkung
mengalami pertumbuhan sebesar 47,86±2,81
cm dan 16,85±2,74 g (Wijayanti et al.,
2019).
PENGARUH KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA IKAN NILA
(OREOCHROMIS NILOTICUS)
Mulyadi et al (2014) Hapsari et al (2020)

• Kisaran suhu, pH dan DO selama penelitian pada • Kisaran suhu 26,1-27,0ºC, nilai pH 7, dan DO 6,10-
semua perlakuan relatif sama 7,75 mg/L
• Kisaran kandungan CO bebas tertinggi pada akhir • Penurunan TAN tertinggi terdapat pada perlakuan
penelitian pada perlakuan P2 (9,70 mg/L) (B), sedangkan penurunan TAN terendah terdapat
pada perlakuan kontrol (A)
Pengaruh Sistem Resirkulasi Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Berdasarkan hasil penelitian Hapsari et al., (2020), bahwa laju pertumbuhan relatif ikan nila tertinggi
terdapat pada perlakuan B dan terendah pada perlakuan pada perlakuan A yang dilakukan dengan
sistem resirkulasi
PENGARUH SISTEM RESIRKULASI TERHADAP KELULUSHIDUPAN IKAN NILA

Sistem resirkulasi dapat memperbaiki kualitas air di dalam media pemeliharaan yang
sangat berpengaruh bagi kehidupan ikan nila, selain kualitas air ada faktor lain yang
menunjang kelulushidupan seperti pemberian pakan yang cukup. Ikan Nila termasuk
ikan yang mudah beradaptasi dengan lingkungan

Studi Kasus
Trang et al., (2017)
CONCLUSION

• Sistem Resirkulasi memiliki keunggulan yaitu hemat penggunaan air, fleksibelitas lokasi
budidaya, lebih higienis, kebutuhan lahan relatif kecil, kemudahan pengendalian dan
pemeliharaan, kemudahan kontol kualitas air, ramah lingkungan, aman pencemaran dan
tidak terbatas waktu budidaya.
• Sistem resirkulasi pada budidaya ikan nila dapat mempengaruhi kualitas air seperti suhu,
pH, DO, TDS, BOD, Amonia, dan Nitrat.
• Sistem resirkulasi pada budidaya ikan nila sangat mempengaruhi pertumbuhan ikan
karena adanya resirkulasi dapat menjaga kualitas air sehingga ikan tidak stress dan
energi yang digunakan untuk pertumbuhan
• Sistem resirkulasi dapat meningkatkan kelulushidupan ikan nila
Daftar Pustaka
Aidah S.N. 2020. Mudahnya Budidaya Ikan Nila. Penerbit: Karya Bakti Makmur. Yogyakarta.
Arifin M.Y. 2016. Pertumbuhan Dan Survival Rate Ikan Nila (Oreochromis. Sp) Strain Merah dan Strain Hitam Yang Dipelihara Pada Media
Bersalinitas. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghaari Jambi. Vol. 16 (1): 159-166.
Erniyanti. 2017. Teknik Pemeliharaan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus L) di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (Bpbat) Tatelu Sulawesi
Utara. Tugas Akhir. Jurusan Budidaya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene kepulauan Pangkep.
Fauzzia, M., Izza, R., Nyoman, I. W. 2013. Penyisihan Amoniak dan Kekeruhan Pada Sistem Resirkulasi Budidaya Kepiting dengan Teknologi
Membran Biofilter. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri 2 : 155 – 161.
Hapsari A. W., Hutabarat, J., dan Harwanto, D. 2020. Application of Different Filter Composition on the Water Quality, Growth and Survival Rate
Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) in Recirculation System. Jurnal Sains Akuakultur Tropis. 4(1): 39-50.
Kordi K.M.G.H. 2010 Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal. Penerbit: Lily Publisher, Yogyakarta.
Mulyadi, Tang U dan Yani, E.S. 2014. Sistem Resirkulasi Dengan Menggunakan Filter Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila
(Oreochromis niloticus). Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia. Vol. 2 (2): 117-124.
Mujalifah., Santoso H dan Laili S. 2018. Kajian Morfologii Ikan Nila (Oreocchromis niloticus) dalam Habitat Air Tawar dan Air Payau. e-Jurnal Ilmiah
BIOSAINTROPIS (BIOSCIENCE-TROPIC). Vol. 3 (3): 10-17. ISSN: 2460-9455 (e)-2338-2805 (p).
Nugroho A, Arini E, Elfitasari T. 2013. Pengaruh kepadatan berbeda terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan ikan nila ( Oreochromis niloticus)
pada sistem resirkulasi dengan filter arang. Journal Of Aquaculture Management and Technology. 2(3) : 94-100.
Prayogo, B, S. R., dan Abdul M. 2012. Eksploritasi Bakteri Indigen Pada Pembenihan Ikan Lele Dumbo ( Clarias sp.) Sistem Resirkuasi Tertutup.
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 4: 193-197
Putra I., Setiyanto D.D dan Wahyjuningrum D. 2011. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dalam Sistem
Resirkulasi. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Vol. 16 (1): 56-63.
Ramli, N. M., M. C. J. Verdegem, F. M. Yusoff, M. K. Zulkifely dan J. A. J. Verreth. 2017. Removal of Ammonium and Nitrate in
Recirculating Aquaculture Systems by The Epiphyte Stigeoclonium nanum Immobilized in Alginate Beads . Aquaculture Environment
Interactions. 9(1): 213-222.
Silaban, T. F., Santoso, L., Suparmono. 2012. Pengaruh Penambahan Zeolit Dalam Peningkatan Kinerja Filter Air Untuk Menurunkan
Konsentrasi Amoniak Pada Pemeliharaan Ikan Mas (Cyprinus carpio). Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan (1), 47-56.
Setyono, D.E.D. 2011. Teknik Produksi Benih Abalon Tropis. Oseana. 36(3): 11-22.
Trang N.T.D., Konnerup D and Brix H. 2017. Effects of recirculation rates on water quality and Oreochromis niloticus growth in aquaponic
systems. Aquacultural Engineering.
Wijayanti M., Khotimah H., Sasanti A.D., Dwinanti S.H dan Rarassari M.A. 2019. Pemeliharaan Ikan Nila ( Oreochromis niloticus) Dengan Sistem
Akuaponik di Desa Karang Endah, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim Sumatra Selatan. Journal of Aquaculture and Fish
Health. Vol. 8 (3): 139-148.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai