Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air menutupi sekitar 71% permukaan bumi yang sebagian besar (97,4%) asin.
Sisanya sekitar 2,586%berupa air tawar yang tersimpan sebagai es di kutub
dan di dalam tanah, dan hanya 0,014% lainnya yang dapat langsung
dimanfaatkan terdapat dalam bentuk uap air, air tanah yang dapat
digunakan, sungai dan danau.(Soegianto, Agus. Ilmu Lingkungan Sarana
Menuju Masyarakat Berkelanjutan. Surabaya :Airlangga University Press;
2010) . Sungai menjadi salah satu pemasok air terbesar untuk kebutuhan
mahluk hidup yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia.
Sungai merupakan badan air mengalir (perairan lotic) yang membentuk aliran
di daerah daratan dari hulu menuju ke arah hilir dan akhirnya bermuara ke
laut. Air sungai sangat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan kehidupan
organisme daratan seperti; tumbuhan, hewan, dan manusia di sekitarnya
serta seluruh biota air di dalamnya (Downes et al., 2002).
Sungai mempunyai fungsi utama menampung curah hujan dan
mengalirkannya sampai ke laut. Ekosistem sungai merupakan habitat bagi
organisme akuatik yang keberadaannya sangat dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya. Organisme akuatik tersebut diantaranya tumbuhan air, plankton,
perifiton, bentos, ikan, serangga air, dan lain-lain. Sungai juga merupakan
sumber air bagi masyarakat yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
dan kegiatan, seperti kebutuhan rumah tangga, pertanian, industri, sumber
mineral, dan pemanfaatan lainnya (Suwarno, 1991).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah disebutkan maka masalah
yang muncul adalah :
a) Apa yang dimaksud dengan Biota sungai?
b) apa saja keanekaragaman biota sungai?
C. Tujuan Penulisan
a) untuk mengetahui apa itu Biota Sungai
b) untuk mengetahui apa saja keragaman biota yang ada di sungai

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Biota Sungai


Dalam ekologi, Biota adalah keseluruhan kehidupan yang ada pada satu
wilayah geografi tertentu dalam suatu waktu tertentu. Dalam sejarahnya, apa
yang tidak termasuk mineralia (yaitu mineral, bahan kimia yang tidak hidup),
dapat disebut sebagai biota (yaitu fauna, fungi dan flora).
Pengertian dari kata biota tersebut sama dengan apa yang diterangkan dalam
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, biota adalah keseluruhan flora dan
fauna yang terdapat di dalam suatu daerah
Sungai merupakan badan air mengalir (perairan lotic) yang membentuk aliran
di daerah daratan dari hulu menuju ke arah hilir dan akhirnya bermuara ke
laut. Air sungai sangat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan kehidupan
organisme daratan seperti; tumbuhan, hewan, dan manusia di sekitarnya
serta seluruh biota air di dalamnya (Downes et al., 2002). Sungai mempunyai
fungsi utama menampung curah hujan dan mengalirkannya sampai ke laut.
Ekosistem sungai merupakan habitat bagi organisme akuatik yang
keberadaannya sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Organisme
akuatik tersebut diantaranya tumbuhan air, plankton, perifiton, bentos, ikan,
serangga air, dan lain-lain. Sungai juga merupakan sumber air bagi
masyarakat yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dan kegiatan,
seperti kebutuhan rumah tangga, pertanian, industri, sumber mineral, dan
pemanfaatan lainnya (Suwarno, 1991).
jadi dapat disimpulkan bahwa biota sungai merupakan seluruh makhluk
hidup yang ada di sungai
B. Aneka ragam Biota Sungai
a) biota akuatik
Biota akuatik adalah kelompok organisme, baik hewan atau tumbuhan
yang sebagian atau seluruh hidupnya berada pada perairan.
Berdasarkan cara hidupnya biota akuatik dapat dikelompokkan menjadi
1) neuston atau pleuston
Neuston yaitu istilah untuk organisme yang mengapung di atas air
(epineuston) atau tinggal sempurna di bawah permukaan
(hyponeuston). Neuston terkadang hanya mengandalkan tegangan
permukaan air untuk mempertahankan posisinya mengapung di atas
permukaan air. Contoh Neuston yaitu
 Teratai
 ganggang
 enceng gondok
 kumbang
 protozoa
 bakteri
 laba-laba
 serangga air
 dll
2) nekton
Organisme akuatik yang satu ini dapat bergerak sendiri dengan
“berenang” di perairan. Pergerakan mereka umumnya tidak
dikendalikan oleh gelombang dan arus. Komunitas nekton hampir
dapat ditemukan di seluruh perairan dan di berbagai kedalaman,
namun kebanyakan dari mereka tidak dapat bergerak bebas ke
seluruh bagian laut atau perairan lainnya. Hal ini disebabkan adanya
perbedaan suhu, salinitas, dan juga ketersediaan makanan.
Komunitas nekton diantaranya :
 jenis crustacea (udang)
 Cyprinidae (jenis ikan beunteur dan paray)
 famili Triacanthidae (jenis ikan sepat)
 famili Balitoridae (jenis ikan jeler)
 famili Cobitidae ( ikan serewot)
 famili Hamalopteridae meliputi (jenis ikan sapu-sapu)
 famili Hamirhampidae( meliputi jenis ikan julung-julung)
 mollusca (Siput dan kerang air tawar) dst.
3) plankton
Plankton adalah organisme yang melayang atau mengambang di
dalam air dengan kemampuan gerak hampir tidak ada, dan kalaupun
ada kemampuan bergeraknya sangatlah lemah dan terbatas/pasif
(Suin, 2002). Kemampuan berenang yang dimiliki begitu lemah
sehingga pergerakannya sangat dipengaruhi oleh gerakan-gerakan air
(Nybakken, 1992).
Plankton terdiri dari dua golongan utama yakni
 fitoplankton
Fitoplankton(plankton nabati) merupakan jasad nabati yang terdiri
atas sel yang memiliki bentuk bervariasi,dari bulat ,oval,hingga
mirip benang.
contohnya seperti diatoaeme
 zooplankton.
adalah hewan mikroskopis yang hidup di dekat permukaan tubuh
air. Mereka adalah perenang yang buruk, sebaliknya
mengandalkan arus dan arus sebagai mekanisme transportasi.
contohnya radiolaria dan foraminifera.[5]

Adapun jenis-jenis fitoplankton yang terdapat di dalam perairan


antara lain;

 Alga Biru (Cyanophyta)


 Alga Hijau (Chlorophyta)
 Alga Pirang (Chrysophyta)
 Diatomae (Baciilariophyta)
 Euglenophyta
 Dinoflagelata (Phyrrophyta)

Sedangkan untuk zooplankton yang terdapat dalam perairan


antara lain;

 Protozoa, yang dibagi menjadi 4 kelas yaitu Rhizopoda, Ciliata,


Flagellata dan Sporozoa.
 Coelenterata atau Cnidaria terdiri dari kelas Hidrozoa, Scyphosa
dan Anthozoa. Hanya kelas Hidrozoa, dimana Hyda juga termasuk,
yang terdiri dari spesimen-spesimen berupa ubur-ubur kecil yang
hidup sebagai plankton.
 Ctenophora. Dahulu dimasukkan kedalam Phylum Coelenterata,
tetapi kemudian dipisahkan karena tidak memiliki nematocyst dan
hanya struktur-struktur seperti sisir. Contoh genus Pleurobranchia
dan Cestus.
 Rotatoria atau Rotifera. Rotatoria merupakan zooplankton yang
hidup di air tawar dan merupakan bagian dari Vermes (cacing-
cacingan).
 Nematoda dan chaetognata. Sering terdapat diantara periphyton
di air tawar, specimen-specimen Nematoda yang mikroskopis
diberi nama Anguillula, sedangkan genera sagita dari
Chaetognatha sering terdapat banyak sebagai zooplankton di laut
dan merupakan makanan ikan.
 Annelida. Dari Annelida ini banyak terdapat meroplankton di laut.
Di perairan air tawar dari Annelida ini hanya terdapat lintah (ordo
Hirudinae) dan dapatmenjadi parasit pada ikan yang dipelihara di
kolam. Pada larva dari genus Nereis terdapat chaetae sebagai
gantinya cilia.
 Crustacea. Dari phylum Arthropoda, hanya Crustacea yang hidup
sebagai plankton dan merupakan zooplankton terpenting bagi
ikan, di air tawar maupun di laut. Atas dasar embriologinya
Crustacea dapat dibagi dalam 2 golongan: Entomostraca atau
udang-udangan tingkat rendah dan Malacostraca atau udang-
udangan tingkat tinggi. Dari Entomostraca yang merupakan
zooplankton ialah Cladosera, Ostracoda, dan Copepoda,
sedangkan dari Malacostraca hanya Mycidacea dan Euphasicea
yang merupakan zooplankton kasar atau macroplankton.
 Mollusca. terdiri dari klas-klas Gastropoda, Pelocypoda, Bivalvia,
Schapopoda, dan Chepalopoda. Dalam perairan air tawar,
meroplankton dari Gastropoda dan Bivalvia tidak begitu
mempunyai peranan penting. Contohnya antara lain yaitu dari
genus Atlanta, Carinaria, dan Pterotrachia.
 Echinodermata. Dari phylum ini, hanya larva-larva saja dari
beberapa ordo yang merupakan meroplankton. Beberapa larva
bentuknya seperti Chordata, bersamaan bentuk larva-larva ini ada
anggapan bahwa Chordata keturunan Echinodermata. Seperti
diketahui fosil Graptolit yang terdapat pada akhir Cambrium
bentuknya seperti salah satu ordo Echinodermata, menurut ahli-
ahli evolusi memperkuat teori-teorinya bahwa Chordata berasala
dari Echinodermata. Contoh dari Echinodermata yang larvanya
hidup sebagai meroplankton ialah Bipinaria, Branchio, dan
Auricularia.
 Chordata. Seperti telah dikatakan, Chordata diaman termasuk
ordo mamalia menurut evolusi merupakan keturunan dari
specimen- specimen yang hidup sebagi zooplankton dan
bentuknya mirip dengan larva-larva Echinodermata. Dari 4
subphylum Chordata hanya subphylum Entoropneusta dan
Urochordata yang hidup sebagai zooplankton dan yang lainnya
tidak ada meroplankton yang sejati. Larva-larva dari
Entoropneusta inilah yang berbentuk seperti Echinodermata.
4) perifiton
Perifiton adalah kumpulan jasad renik hewan maupun tumbuh-
tumbuhan (kumpulan ganggang cyanobacteria dan mikroinvertebrata)
yang hidup menetap di sekitar epifiton dalam perairan tawar.[1]
Jasad renik tersebut melekat pada permukaan yang terendam di
dalam air.[1] Perifiton berfungsi sebagai sumber makanan penting
bagi konsumen kecil, seperti invertebrata dan beberapa ikan.[2]
Perifiton juga dapat menstabilkan polusi yang terjadi di air.[2]
Perifiton menjadi indikator penting dalam memonitor kualitas air
(indikator perubahan kondisi) karena bisa dengan cepat merespons
perubahan lingkungan yang terjadi.[2
Sebagian besar perifiton berupa Amoeba, cacing Rotaroria dan udang
renik.[1]
5) bentos
Bentos merupakan organisme yang hidup didasar perairan (substrat)
baik yang sesil, merayap maupun yang menggali lubang. Bentos
merupakan organisme yang hidup di pasir, lumpur, batuan, patahan
karang atau karang yang sudah mati. Keberadaan bentos pada suatu
perairan sangat dipengaruhi oleh berbagai bahan organik baik
lingkungan biotik maupun abiotik.
Faktor organik yang berpengaruh diantaranya adalah produsen, yang
merupakan salah satu sumber bahan makan bagi hewan bentos.
Adapun organik abiotik yang berpengaruh adalah komponen fisik-
kimia air yang diantaranya adalah suhu, oksigen terlaru (DO),
kebutuhan oksigen biologi (BOD), dan kebutuhan oksigen kimia (COD),
kandungan nitrogen (N), kedalaman air, dan substrat dasar (Allard and
Moreau, 1987); APHA,1992). Substrat dasar perairan dan kedalaman
mempengaruhi pola penyebaran dan morfologi fungsional serta
tingkah laku hewan bentos. Hal tersebut juga berkaitan dengan
karakteristik serta jenis makanan bentos.
Bentos berdasarkan ukurannya dapat dibedakan menjadi
 makrobentos
Makrobentos merupakan bentos yang memiliki ukuran lebih besar
dari 1 mm (0.04 inchi) seperti cacing, pelecypod, anthozoa,
echinodermata, sponge, dan ascidian.
 meiobentos
Meiobentos adalah bentos yang memiliki ukuran antara 0.1 mm –
1 mm, seperti polychaete, pelecypoda, organic, ostracoda,
cumaceans, turbellaria, dan foraminifera.
 Mikrobentos.
 Sedangkan mikrobentos merupakan bentos yang memiliki ukuran
lebih kecil dari 0.1 mm, seperti bacteri, diatom, organic, amoeba,
dan lainnya.

Berdasarkan atas keberadaannya di perairan, bentos digolongkan


menjadi

 epifauna, yaitu hewan bentos yang hidup melekat pada


permukaan dasar perairan
 infauna hewan bentos yang hidup di dasar perairan disebut
infauna. Tidak semua hewan dasar hidup selamanya sebagai
bentos pada stadia lanjut dalam siklus hidupnya. Hewan bentos
yang mendiami daerah misalnya, kelas polychaeta, echinodermata
dan moluska mempunya stadium larva yang seringkali ikut
terambil pada saat melakukan pengambilan sampel plankton.

Komunitas bentos dapat juga dibedakan berdasarkan pergerakannya,


yaitu

 kelompok hewan bentos yang hidupnya menetap (bentos sesile)


 Hewan bentos yang hidup sesile seringkali digunakan sebagai
indikator kondisi perairan
 dan hewan bentos yang hidupnya berpindah-pindah (motile).
(Setyobuandi, 1997).

Selain itu, menurut Barsu (2004) bentos juga dibedakan menjadi dua
jenis berdasarkan atas sifat hidupnya, yakni

 fitobentos
Fitobentos merupakan organisme bentos yang bersifat tumbuhan.
 zoobentos
Sedangkan zoobentos merupakan bentos yang bersifat hewan.
6) demersal.
b) biota non akuatik
Biota nonakuatik adalah biota yang hidup diluar perairan sungai
 Jenis Riparian Pohon
Pohon ialah tumbuhan atau tanaman yang berkayu memiliki
ketinggian diatas 1,5 meter atau lebih, dan terbagi menjadi dua
kelompok tumbuhan: Pertama kelompok pohon berakar tunjang
terdiri dari batang pohon merupakan batang utama yang tumbuh
tegak tajuk pohon, akar, dan akar tunjang berfungsi untuk
memperkokoh berdirinya pohon seperti pohon akasia, dan pohon jati.
Dan kedua kelompok pohon berakar serabut terdiri dari akar, pelepah
dan daun seperti pohon kelapa dan bambu.
 Jenis Riparian Semak
Semak adalah jenis tumbuhan berumpun dengan batang pendek dan
tinggi kurang lebih hingga 1,5 m. Tanaman semak umumnya kecil-
kecil, umur biasanya hanya semusim (berumur pendek), tidak
memiliki cabang banyak, bagian yang berkayu hanya batang utama
saja. Contoh Tanaman Semak yang biasa digunakan adalah : Pacar air,
widelia, soka, puring, kaktus, samblung, dan lainya.
 Jenis Riparian Rumput
Vegetasi rumput dan herba adalah suatu jenis vegetasi dasar yang
terdapat di bawah tegakan hutan yang dapat meningkatkan
kesuburan tanah, sumber pangan bagi flora, sebagai tanaman obat,
penahan pukulan air hujan, dan sebagai penahan aliran permukaan air
(Nirwani, 2010). Secara taksonomi vegetasi rumput umumnya
anggota dari sukusuku Poaceae, Cyperaceae, Araceae, asteraceae,
paku-pakuan dan lain-lain
 Serangga (semut, capung, dll)

Keragaman Biota Sungai berdasarkan zona

1) Zona Litoral Merupakan daerah pinggiran perairan yang masih bersentuhan


dengan daratan. Pada daerah ini terjadi percampuran sempurna antara
berbagai faktor fisiko kimiawi perairan. Organisme yang biasanya ditemukan
antara lain:
 tumbuhan akuatik berakar atau mengapung
 siput
 kerang
 crustacean
 serangga
 amfibi
 ikan
 perifiton dan lain-lain.
2) Zona Limnetik Merupakan daerah kolam air yang terbentang antara zona
litoral di satu sisi dan zona litoral disisi lain. Zona ini memiliki berbagai variasi
secara fisik, kimiawi maupun kehidupan di dalamnya. Organisme yang hidup
dan banyak ditemukan di daerah ini antara lain :
 ikan
 udang
plankton.
3) Zona Profundal Merupakan daerah dasar perairan yang lebih dalam dan
menerima sedikit cahaya matahari dibanding daerah litoral dan limnetik.
Bagian ini dihuni oleh sedikit organisme terutama dari organisme bentik
karnivor dan detrifor.
4) Zona Sublitoral Merupakan daerah peralihan antara zona litoral dan zona
profundal.Sebagai daerah peralihan zona ini dihuni oleh banyak jenis
organisme bentik dan juga organisme temporal yang datang untuk mencarai
makan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Biota sungai merupakan keseluruhan hewan atau tumbuhan yang sebagai
atau seluruh hidupnya berada di dalam atau daerah perairan sungai.
2. Biota sungai dibagi menjadi dua bagian yaitu
 biota akuatik
Yaitu kelompok organisme, baik hewan atau tumbuhan yang sebagian
atau seluruh hidupnya berada pada perairan. Biota akuatik dibagi
menjadi lima ( neuston atau pleuston, nekton, plankton, perifiton,
bentos,
 biota nonakuatik
Biota nonakuatik adalah biota yang hidup diluar perairan sungai. Biota
ini berapa jenis pohon, semak, rumput dan jenis serangga).
Keragaman biota bisa diliat berdasarkan pembagian zona sungai yaitu
 Zona litoral ( tumbuhan akuatik berakar dan mengapung, siput,
kerang, ikan, dll)
 Zona limnetik (ikan udang plankton)
 Zona prufundal (organisme bentik karnivor dan detrifor)
 Zona sublitoral (organisme bentik)
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai