PENDAHULUAN
1
menyerang semua bagian tanaman, yang meliputi, akar, batang, daun dan tongkol.
Serangan hama ini dapat menurunkan produksi tanaman jagung secara nyata.
Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam
kelompok-kelompok berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok-
kelompok tersebut dapat didasarkan pada ukuran besar hingga kecil dari segi
jumlah anggota kelompoknya. Namun, kelompok-kelompok tersebut disusun
berdasarkan persamaan dan perbedaan. Urutan kelompok ini disebut takson
atau taksonomi (Hamka, dkk. 2017).
Kata taksonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis
(susunan, penyusunan, penataan) atau taxon (setiap unit yang digunakan
dalam klasifikasi objek biologi) dan nomos (hukum). Menurut Carolus
Lennaeus, tingkatan takson diperlukan untuk pengklasifikasian, yang
berurutan dari tingkatan tinggi yang umum menuju yang lebih spesifisik di
tingkatan yang terendah. Urutan hierarkinya yaitu terdiri dari kingdom
(kerajaan), phylum (filum) untuk hewan / divisio (divisi) untuk tumbuhan,
classis (kelas), ordo (bangsa), familia (keluarga), genus (marga) dan spesies
(jenis) (Hamka, dkk. 2017).
Di Desa Mandala, mayoritas petani bercocok tanam bawang merah.
Akan tetapi, ada sebagian petani juga menanam jagung, sehingga para petani
tersebut minim pengetahuan tentang tanaman jagung dan hama-hama yang
menyerang tanaman itu. Oleh karena itu peneliti berinisiatif untuk mengangkat
judul klasifikasi hama pada tanaman jagung di Desa Mandala, Kecamatan Rubaru,
Kabupaten Sumenep.
2
1.3 Hipotesis
Hasil penelitian ini akan berkontribusi dalam menjelaskan gejala-gejala
yang timbul dan dapat membantu petani untuk membasmi hama yang
berpotensi mengancam ketahanan pangan jagung di Desa Mandala.
1.4 Ruang Lingkup
Dalam pelaksanaan penelitian ini, hanya akan dibatasi sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan sehingga pembahasan penelitian ini nantinya bisa
mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan.
Ruang lingkup dalam klasifikasi tanaman jagung ini antara lain :
1. Penelitian ini fokus hama pada tanaman jagung dengan mengambil sampel
di beberapa petak lahan yang berbeda
2. penelitian ini mengklasifikasikan penyakit dan hama pas tanaman jagung
melalui gejala-gejala yang timbul pada tanaman jagung tersebut
3. Data pengklasifikasian ini diperoleh dari penelitian lapangan yakni
dilakukan dengan melakukan observasi langsung
3
DAFTAR PUSTAKA
Hamka, dkk. 2017 Mata Pelajaran IPA Bab II Klasifikasi Makhluk Hidup.
Diakses pada tanggal 27 Mei 2022. Dikutip dari
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/plpg2017/download/materi/ipa/
bab-ii_-klasifikasi-makhluk-hidup.pdf
Swibawa, dkk. 2017. Tingkat Serangan Dan Populasi Wereng Perut Putih: Hama
Baru Pertanaman Jagung Di Lampung.
Surtikanti, Hama dan Penyakit Penting Tanaman Jagung Dan Pengendaliannya
diakses pada tanggal 28 Mei 2022. Dikutip dari
http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/12/18hpros11.p
df
Ortega C.A. 1986. Insect Pest Of Maize: A Guide For Field Identification. The
International Maize And Wheat Improvement Center (CIMMYT), Mexico.
Diakses pada tanggal 28 Mei 2022. Dikutip dari
http://repositori.unsil.ac.id/3272/2/bab%20i.pdf