Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Planta Simbiosa Volume 2 (2) Oktober 2020

Pengaruh Kultur Teknis Terhadap Serangan Hama Dan Penyakit Pada Tanaman
Kacang Panjang Di Kecamatan Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir

Effect of Technical Culture on Pest and Disease Attacks on Long Bean Plants Sub-
District in Lempuing, Ogan Komering Ilir

Arsi Arsi1*, Riska Resita1, Suparman SHK 1, Bambang Gunawan1, Siti Herlinda1,
Yulia Pujiastuti1, Suwandi1, Chandra Irsan1, Harman Hamidson1 , Riski Anwar
Efendi1, Lina Budiarti2
1
Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas
Pertanian, Universitas Sriwijaya, Jl. Palembang-Prabumulih KM. 32 Indralaya Ogan
Ilir, Sumatera Selatan 30662
2
Program Studi Produksi Tanaman Pangan, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan,
Politeknik Negeri Lampung, Jl. Soekarno Hatta No 10 Rajabasa Bandar Lampung
35144, Indonesia

Diterima 24 Oktober 2020 Disetujui 25 Oktober 2020

ABSTRAK
Kacang panjang merupakan salah satu komoditi sayuran yang banyak diusahakan di
daerah dataran rendah. Permintaan kacang panjang dipasaran terus meningkat, namun
pasokan kacang panjang terbatas. Peningkatan produksi kacang panjang dapat dilakukan
dengan cara perbaikan tingkat kerapatan tanam. Peningkatan hasil polong kacang
panjang, bisa dilakukan beberapa upaya seperti dengan pengendalian kultur teknis.
Bertujuan untuk mengetahui intensitas serangan hama dan penyakit dan perbedaan
pengaruh pengendalian kultur teknis terhadap dua lahan tanaman kacang panjang.
Penelitian dilaksanakan di Lempuing, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Penelitian
ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung (Scan sampling) persentase serangan
hama dan penyakit pada pertanaman kacang panjang. Pengambilan sampel pada
praktek lapangan ini diawali dengan menentukan jumlah guludan yang akan diamati.
Penentuan skor gejala serangan hama maupun intensitas penyakit di lapangan
ditentukan dengan mengamati gejala masing masing serangan hama dan juga penyakit
pada tanaman kacang panjang. Secara keseluruhan intensitas serangan hama dan
penyakit pada lahan kacang panjang 1 milik Bapak Johari lebih banyak dibandingkan
dengan lahan 2 milik Bapak Sutekno. Ada beberapa faktor yang mungkin
mempengaruhi hal tersebut diantaranya tanaman rotasi yang digunakan, umur tanaman,
penggunaan fungisida karena lahan 1 tidak menggunakan fungisida sama sekali
sedangkan lahan 2 milik Bapak Sutekno mengaplikasikan fungisida pada tanaman
kacang panjang miliknya.
Kata kunci : tanaman kacang panjang, hama dan penyakit.

ABSTRACT
Long beans are one of the vegetable commodities that are mostly cultivated in low-lying
areas. The demand for long beans in the market continues to increase, but the supply of
long beans is limited. Increasing long bean production can be done by improving the
level of planting density. To improve the yield of string beans, several efforts can be
* korespondensi: arsi@fp.unsri.ac.id

21
Jurnal Planta Simbiosa Volume 2 (2) Oktober 2020

made such as by controlling technical culture. This field practice aims to determine the
intensity of pest and disease and the differences in the influence of culture technique
control on two long bean plantations. This field practice was carried out in Lempuing,
Ogan Komering Ilir, South Sumatra. This research was carried out by direct
observation (Scan sampling) of the percentage of pest and disease of long bean
plantations. Sampling in this field practice began with determining the number of
mounds to be observed. Determination of the score of the symptoms of pest attacks and
the intensity of the disease in the research is determined by observing the symptoms of
each pest attack and also the diseases of long bean plants. Overall, the intensity of pest
and disease attacks in Mr Johari's long bean first field was more than that of second
land owned by Mr. Sutekno. There are several factors that might influence this,
including rotational plants used, age of plants, use of fungicides because land 1 does
not use fungicides at all whereas land 2 owned by Mr. Sutekno applied fungicide to his
long bean plants.
Keywords: long bean plants, pests and diseases

PENDAHULUAN bayam. Kacang panjang merupakan


Tanaman Kacang panjang (Vigna salah satu sayuran yang mengandung
sinensis L.) merupakan tanaman banyak nutrisi yang sangar berguna bagi
hortikultura yang mudah dibudidayakan. kesehatan tubuh manusia. Selain itu
Indonesia merupakan sentra pertanaman kacang panjang juga mengandung
kacang panjang yang mempunyai antioksidan sebagai pencegah kanker
keanekaragaman genetik yang luas. (Zaevie et al., 2014).
Kacang panjang termasuk sayuran yang Kacang panjang dapat ditanam
banyak dikonsumsi di Indonesia. sepanjang tahun dan pertumbuhan
Temperatur yang cocok bagi tanaman tidak terbatas pada keadaan
pertumbuhan kacang panjang berkisar lingkungan selama memungkinkan untuk
antara 18-32oC. Kemasaman (pH) tanah tumbuh. Salah satu hal yang menarik
yang paling sesuai untuk pertumbuhan dari usaha tani kacang panjang adalah
kacang panjang adalah 5,5-6,5 (Pitojo, permintaan pasarnya yang cukup
2006). tinggi.Berdasarkan data statistik
Kacang panjang merupakan salah pertanian produksi kacang panjang di
satu sumber protein nabati yang banyak Sumatera Selatan tahun 2017 adalah
dikonsumsi sebagian besar penduduk sebanyak 9.932 ton, sedangkan pada
Indonesia. Nilai ekonomi kacang tahun 2018 adalah sebanyak 12.309 ton
panjang juga relatif lebih tinggi (BPS, 2018).
dibandingkan dengan kangkung dan

22
Jurnal Planta Simbiosa Volume 2(2) Oktober 2020

Peningkatan produksi kacang (Fam. Pyralidae), kutu aphis (Aphis


panjang dapat dilakukan dengan cara craccivora, Fam. Aphididae), kepik
perbaikan tingkat kerapatan tanam. hijau (Nezara viridula, Fam.
Untuk meningkatkan hasil polong Pentatomidae), dan kutu kebul (Bemisia
kacang panjang. Peningkatan tingkat tabaci, Fam. Hemiptera) (Inayati dan
kerapatan tanam persatuan luas sampai Marwoto. 2015).
suatu batas tertentu dapat meningkatkan Penyakit yang sering ditemui
polong, akan tetapi penambahan jumlah diantaranya adalah layu (Fusarium
tanam akan menurunkan hasil karena oxysporum), antraknosa (Colletotrichum
terjadi kompetisi hara, air, radiasi mata lindemuthianum), mosaik yang
hari dan ruang tumbuh sehingga akan disebabkan oleh Bean common mosaic
mengurangi jumlah polong tanaman virus (BCMV), Bean yellow mosaic
(Taufik, 2013). virus (BYMV) dan Cowpea aphid-borne
Budidaya tanaman kacang panjang mosaic virus (CABMV), daun kecil
ataupun tanaman hortikultura yang lain kacang panjang (Cowpea witches-broom
tentu terdapat beberapa faktor yang virus) dan puru akar (Meloidogyne sp.)
dapat menurunkan hasil produksi (Melinda et al., 2015). Bertujuan untuk
misalnya gangguan fisiologis, faktor mengetahui intensitas serangan hama
lingkungan dan lainnya. Namun hingga dan penyakit dan perbedaan pengaruh
saat ini yang paling berpengaruh pengendalian kultur teknis terhadap dua
terhadap produksi kacang panjang itu lahan tanaman kacang panjang.
sendiri adalah adanya serangan hama
dan penyakit, yang secara tidak langsung BAHAN DAN METODE
dapat menurunkan hasil panen kacang Penelitian ini dilakukan di lahan
panjang. pertanaman kacang panjang milik petani
Apriliyanto, (2014) di Kecamatan Lempuing, Kabupaten
mengemukakan bahwa hama yang Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera
menyerang tanaman kacang panjang Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan
yaitu belalang (Oxya sp., Fam. cara pengamatan langsung (Scan
Acrididae), wereng hijau (Empoasca sampling) persentase serangan hama dan
spp., Fam. Cicadellidae), ulat daun penyakit pada pertanaman kacang
(Fam. Pyralidae), penggerek polong panjang. Pengambilan sampel pada

23
Jurnal Planta Simbiosa Volume 2 (2) Oktober 2020

penelitian ini diawali dengan plahan milik Bapak Sutekno dengan luas
menentukan jumlah guludan yang akan lahan 280m2. Budidaya tanaman kacang
diamati. Dari jumlah seluruh guludan panjang umumnya sama dengan tanaman
perlokasi diambil 80 tanaman untuk holtikultura lainnya, hanya ada beberapa
diamati. Pengamatan dilakukan dengan perbedaan dalam pemeliharaan oleh
mengamati 2 lokasi lahan pertanaman masing-masing petani. Untuk kedua
kacang panjang di Kecamatan Lempuing lahan kacang panjang yang diamati
milik petani yang berbeda. Pengamatan melakukan teknik irigasi yang sama
untuk praktek lapangan ini dilakukan yaitu dengan menggenangi sekitar
secara visual, dengan mengamati gejala bedengan dengan air, penyiraman air itu
serangan hama dan penyakit pada sendiri dilakukan satu minggu sekali.
tanaman kacang panjang. Parameter Hal ini bertujuan agar tanaman tidak
yang diamati dalam penelitian ini adalah kekurangan air karena penanaman
gejala serangan masing-masing hama di dilakukan saat musim kemarau.
tanaman kacang panjang dan gejala Lahan kacang panjang pertama
penyakit di tanaman kacang panjang. petani menggunakan pupuk kandang
Penentuan skor gejala serangan sebagai pupuk dasar, sedangkan untuk
hama maupun intensitas penyakit di pupuk tambahan pentani menggunakan
lapangan ditentukan dengan mengamati pupuk NPK dan juga pupuk TSP. Untuk
gejala masing masing serangan hama pengendalian hama petani ini
dan juga penyakit pada tanaman kacang menggunakan insektisida. Untuk
panjang. Analisis Data, Adapun data pencegahan serangan hama petani
hasil pengamatan penelitian ini melakukan rotasi tanaman dengan
ditampilkan dalam bentuk tabel dan tanaman oyong.
gambar kemudian dianalisis secara Pada lahan kacang panjang kedua
deskriptif dan di uji dengan t-student. lahan ini terletak diantara vegetasi
dibagian timur, utara dan selatan

HASIL DAN PEMBAHASAN tanaman padi sedangkan dibagian barat

Penelitian ini dilakukan di lahan adalah tanaman timun. Petani ini

pertama lahan kacang panjang milik menggunakan pupuk kandang sebagai

Bapak Johari dengan luas lahan 400m2. pupuk dasar juga menggunakan pupuk

Lahan kedua sebagai pembanding adalah urea dan NPK sebagai pupuk tambahan.

24
Jurnal Planta Simbiosa Volume 2(2) Oktober 2020

Untuk mengendalikan hama dan panjangnya petani ini menggunakan


penyakit pada tanaman kacang insektisida dan fungisida (Tabel 1).

Tabel 1. Perbandingan kultur tekhnis lahan kacang panjang di Kecamatan Lempuing


Kabupaten Ogan Komering Ilir
No. Cara Budidaya Lahan Bapak Johari Lahan Bapak Sutekno
1. Benih Lokal Lokal
2. Pemupukan Pupuk kandang, NPK, Pupuk kandang, Urea,
TSP NPK
3. Pestisida Insektisida Insektisida dan
Fungisida
4. Tanaman rotasi Gambas Sawi
5. Penyiangan gulma 1 bulan 2 kali 1 minggu sekali
6. Vegetasi sekeliling :
- Timur - Tidak ada - Tidak ada
- Utara - Timun dan cabai - Tidak ada
- Barat - Timun - Timun
- Selatan - Terung - Tidak ada

Rotasi tanaman terbukti memiliki tanaman bukan inang, sehingga populasi


kontribusi yang tinggi terhadap hasil patogen semakin rendah.
tanaman, memelihara kualitas tanah, Rotasi tanaman kacang panjang
mengendalikan penyakit, hama, gulma, dengan gambas akan berpengaruh
dan serangga, meningkatkan nutrisi biota terhadap perkembangan pengorok daun,
tanah, meningkatkan level bahan hal ini dikarenakan pengorok merupakan
organik, menurunkan erosi tanah, hama polifag atau menyerang berbagai
meningkatkan struktur hara tanah, jenis inang termasuk gambas (Indiati dan
kontribusi nitrogen dari tanaman kacang- Marwoto, 2017). Nonci dan Muis (2011)
kacangan (Prihastuti, 2011). Pemilihan mengemukakan Liriomyza spp. juga
jenis tanaman rotasi yang baik adalah menimbulkan kerusakan pada seledri,
tanaman yang bukan merupakan inang kacang merah, kubis, cabai, gambas,
dari hama ataupun penyakit tanaman lettuce, mentimun, kapri, brokoli,
kacang panjang. Sesuai dengan yang bawang daun, turnip, bayam liar, dan
dikatakan Thirdyawati et al,. (2013) tanaman lainnya, termasuk beberapa
Rotasi tanaman berperan dalam jenis gulma. Intensitas serangan
memberikan lingkungan yang tidak pengorok pada lahan 1 lebih banyak
sesuai dengan syarat tumbuh patogen daripada lahan 2, hal ini bisa saja
maupun hama, dengan menggunakan dipengaruhi oleh tanaman vegetasi

25
Jurnal Planta Simbiosa Volume 2 (2) Oktober 2020

sekitar dimana di bagian barat dan utara Johari yang jarak tanamnya 30 cm x 70
lahan milik pak Sutekno ini bersebelahan cm intensitas serangan hama dan
dengan tanaman timun. Tanaman timun penyakit lebih besar dibandingkan
merupakan salah satu inang dari dengan lahan ke 2 milik Bapak Sutekno
pengorok daun. yang jarak tanamnya sedikit lebih lebar
Menurut Sitanggang (2017) Kultur yaitu 80 cm x 50 cm, hasil pengamatan
teknis yang kurang baik dapat menunjukkan bahwa jarak tanam yang
menciptakan kondisi yang sesuai untuk lebih lebar maka intensitas serangan
perkembangan hama baik faktor abiotik hama dan penyakitnya lebih sedikit.
maupun faktor biotik.Jarak tanam Bubidaya kacang panjang tentunya
merupakan salah satu kultur teknis yang terdapat beberapa faktor yang
memberikan pengaruh besar terhadap memungkinkan mempengaruhi produksi
perkembangan hama dan penyakit. kacang panjang.
Menurut Asmaliyah dan Rostiwati Hama dan penyakit tanaman
(2015) Pengaturan jarak tanam yang merupakan salah satu faktor yang
tepat akan memberikan keuntungan berpengaruh besar terhadap
dimana suhu dan kelembaban pada jarak pertumbuhan dan peroduksi kacang
tanam yang lebih lebar tidak mendukung panjang. Ada banyak sekali jenis hama
perkembangan patogen, menurunnya yang umumnya menyerang tanaman
populasi hama karena iklim mikro dan kacang panjang. Ulat gerayak yang
mikro habitat disekitar tanaman kurang memiliki nama latin Spodptera litura ini
menguntungkan untuk perkembangan merupakan hama polifag yang
hama, meningkatnya efektivitas musuh menyerang berbagai jenis tanaman.
alami sehingga mengurangi Stadium S. litura yang merusak tanaman
kelangsungan hidup hama, adalah stadium larva, bagian tanaman
meningkatnya vigoritas tanaman yang dirusak terutama daun. Serangan
sehingga tanaman menjadi lebih toleran hama ini secara tidak langsung akan
terhadap serangan hama, serta menurunkan produksi tanaman kacang
meningkatnya ketahanan tanaman panjang. Saat pengamatan intensitas
terhadap serangan hama dan penyakit. serangan hanya ditujukan pada
Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan kerusakan helai daun.
dilapangan, dimana lahan 1 milik Bapak

26
Jurnal Planta Simbiosa Volume 2(2) Oktober 2020

Besarnya kehilangan hasil grayak banyak menyerang di berbagai


tergantung pada tingkat kerusakan daun jenis tanaman (Fattah dan Ilyas, 2016).
dan tahap pertumbuhan tanaman Ciri tanaman kacang panjang yang
waktu terjadi serangan (Tengkano dan terserang ulat grayak yaitu daun
Suharsono, 2005). Saat pengamatan berlubang dengan ukuran yang tidak
dilapangan rata-rata ditemukan larva S. pasti. Apabila di musim kemarau ulat
litura instar 1 dan 2 bahkan yang baru grayak ini juga bisa menyerang polong
saja menetas sehingga masih kacang panjang (Gambar 1).
bergerombol dalam satu daun. Ulat

a b

Gambar 1. (a) Gejala serangan S. Litura pada daun kacang panjang, (b) Larva S. litura

Pengorok daun ini menimbulkan gejala satu liang korokan (Herlinda, 2003).
serangan pada daun pada tanaman, Pada serangan lanjut, warna
gejalanya mudah dikenali karena liangkorokan berubah menjadi
terdapat liang bekas korokan beralur kecoklatan, daun layu, dan gugur
warna putih bening pada bagian mesofil (Baliadi, 2010). Salah satu upaya
daun. Apabila liang korokan tersebut pecegahan serangan hama ini adalah
dibuka, akan terlihat larva yang aktif dengan melakukan pergiliran tanaman
bergerak. Larva hidup dan makan di dengan tanaman bukan inang, misalnya
dalam liangkorokan. Pada satu helaian jagung efektif mengendalikan populasi
daun kedelaidapat dijumpai lebih dari lalat pengorok daun (Gambar 2).

27
Jurnal Planta Simbiosa Volume 2 (2) Oktober 2020

Gambar 2. Gejala serangan Liriomyza sp. pada tanaman kacang panjang


Penyakit Tanaman Kacang atau hitam karena jaringan daun
Panjang (Vigna sinensis L.), selain mengalami nekrosis (Saleh, 2010).
hama terdapat juga beberapa penyakit Mosaik virus yang menyerang kacang
yang dapat menghambat produksi panjang ini dikenal dengan cowpea
tanaman kacang panjang itu sendiri. aphid-borne mosaic virus (CAMV).
Berikut ini adalah penyakit tanaman Adapun gejala dari infeksi CAMV pada
kacang panjang yang ditemukan di kacang panjang diantaranya mosaik
lapangan. Bercak Daun (Cercospora ringan, sedang, berat, dan diikuti
sp.), penyakit bercak daun pada kacang dengan malformasi daun dengan tipe
panjang ini disebabkan oleh Cercospora gejala melepuh, mengerut, dan
sp. (Salah, 2010). Gejala penyakit pengerdilan. Gejala awal serangan
bercak daun yang ditemukan dilapangan CAMV ini muncul berupa pemucatan
berupa bercak berbentuk tidak berarutan tulang daun (vein clearing) pada daun-
berwarna coklat, dalam satu helai daun daun muda yang dapat mengakibatkan
umumnya ditemukan lebih dari satu jaringan sekitarnya mengalami klorosis,
bercak. menjadi hijau muda, kemudian
Penyakit bercak daun dipengaruhi berkembang menjadi mosaik kuning
oleh genotipe tanaman inang dan faktor disertai dengan malformasi daun.
lingkungan. Gejala awal penyakit ini Setelah itu, tulang daun akan mengerut
berupa bercak klorotik kecil pada daun sehingga daun bergelombang dan
yang muncul 10 hari setelah terinfeksi. permukaan daun tidak merata. Gejala
Bercak tersebut kemudian berkembang lanjut akan menunjukan lepuhan,
menjadi lebih besar dan berwarna coklat pengerdilan, dan akhirnya layu (Susetio,
2011) (Gambar 3).

28
Jurnal Planta Simbiosa Volume 2(2) Oktober 2020

a b c

Gambar 3. Gejala serangan bercak daun (a) cowpea aphid-borne mosaic virus
(CAMV) kuning (b) parah (c) pada tanaman kacang panjang

Tanaman kacang panjang yang mempengaruhi populasi dari hama ini.


terinfeksi CAMV cenderung mengalami Pada lahan 1 kacang panjang dikelilingi
penghambatan pada fase pembungaan. oleh Timun, cabai dan juga terung
Kemunculan bunga pertama menjadi sedangkan pada lahan 2 hanya ada
lebih lambat dibandingkan tanaman tanaman timun di bagian barat lahan.
sehat. Menurut Octaviani et al., (2017) Sehingga pada lahan 1 terdapat banyak
akibat dari serangan CAMV pada fase inang alternatif dari S. litura yang
generatif tanaman kacang panjang memungkinkan menyebar ke tanaman
membutuhkan hasil fotosintesis dalam kacang panjang. Tengkano dan
jumlah yang sangat besar dalam Suharsono (2005) mengemukakan
pembentukan bunga dan pembesaran bahwa S. litura memiliki banyak jenis
polong, sehingga dengan adanya infeksi tanaman inang, baik tanaman yang
dari CAMV pada awal pertumbuhan dibudidayakan maupun tidak.
kacang panjang fungsi dari daun dalam Keberadaan suatu jenis tanaman inang
fotosintesis menjadi terganggu dan tidak memungkinkan S. litura berada di suatu
dapat menyediakan hasil fotosintesis tempat. Tanaman inang S. litura antara
yang dibutuhkan oleh tanaman dalam lain kacang tanah, kacang hijau, cabai,
membentuk bunga dan polong Serangan bawang merah, ubijalar, buncis, kacang
Spodoptera litura pada lahan 1 lebih panjang, bayam, dan talas.
besar dibandingkan dengan lahan 2, Intensitas penyakit di lahan 1
vegetasi sekelilingnya bisa saja lebih besar dibandingkan dengan lahan 2

29
Jurnal Planta Simbiosa Volume 2 (2) Oktober 2020

hal ini mungkin karena umur tanaman Selain itu faktor kebersihan lahan juga
kacang panjang di lahan 1 lebih tua sangat berpengaruh terhadap populasi
dibandingkan lahan 2, tanaman kacang hama dan intensitas serangan hama dan
panjang lahan milik Bapak Johari penyakit pada kedua lahan tersebut. Pada
berumur 2 bulan sedangkan lahan milik lahan 1 pembersihan gulma dilakukan
Bapak Sutekno berumur 1,5 bulan. sekitar 2 kali dalam sebulan atau ketika
Perbedaan sangat besar terlihat pada gulma sudah mulai banyak saja
serangan bercak daun di lahan 1 dan sedangkan lahan 2 dilakukan
lahan 2, dilahan 1 intensitas serangan pembersihan gulma secara rutin 1 kali
penyakit bercak daun sangat besar seminggu.Sesuai dengan data yang
bebeda dengan di lahan 2 yang baru diperoleh pada lahan 1 milik Bapak
beberapa tanaman saja terserang. Selain Johari intensitas serangan hama dan juga
faktor umur tanaman penggunaan penyakit lebih besar dibandingkan
fungisida juga menjadi faktor besar dengan lahan 2 milik Bapak Sutekno,
intensitas pennyakit bercak daun ini, pada lahan 1 terlihat masih banyak
dimana lahan 1 tidak menggunakan gulma-gulma disekitar guludan jika
fungisida sama sekali sedangkan lahan 2 dibandingkan lahan 2 terlihat lebih
milik Bapak Sutekno mengaplikasikan bersih dan gulma nya lebih sedikit
fungisida pada tanaman kacang panjang daripada lahan 1. Berdasarkana hasil uji
miliknya. Di lahan 1 tidak ada tindakan t terhadap hama dan penyakit pada
pengendalian penyakit yang dilakukan, kedua lahan berbeda nyata (Tabel 2).
sehingga penyakit dengan cepat .
menyebar ke tanaman tanaman lainnya.

Tabel 2. Hasil uji t-student terhadap kedua lahan pertanian di Kecamatan Lempuing
Kabupaten Ogan Komering Ilir
Hama dan Penyakit t hitung t tabel (5%) Keterangan
Ulat gerayak 72,78 1,66 Berbeda nyata
Pengorok 74,56 1,66 Berbeda nyata
Bercak daun 76,59 1,66 Berbeda nyata
Mosaic virus 65,72 1,66 Berbeda nyata

30
Jurnal Planta Simbiosa Volume 2(2) Oktober 2020

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Intensitas serangan hama dan penyakit
Apriliyanto E dan Setiawan B. 2014.
pada lahan kacang panjang 1 milik Bapak Perkembangan hama dan musuh
alami pada tumpangsari tanaman
Johari lebih banyak dibandingkan dengan
kacang panjang dan pakcoy.
lahan 2 milik Bapak Sutekno. Ada Agritech Vol XVI.
Asmaliyah dan Rostiwati T. 2015.
beberapa faktor yang mungkin
Pengaruh pengaturan jarak tanam
mempengaruhi hal tersebut diantaranya terhadap perkembangan serangan
hama dan penyakit pulai darat
tanaman rotasi yang digunakan, umur
(Alstonia angustiloba). Jurnal
tanaman, penggunaan fungisida karena Penelitian Hutan Tanaman 11(3).
lahan 1 tidak menggunakan fungisida
Baliadi Y dan Tengkano W. 2010. Lalat
sama sekali sedangkan lahan 2 milik pengorok daun, Liriomyza sp.
(diptera: agromyzidae), hama baru
Bapak Sutekno mengaplikasikan
pada tanaman kedelai di
fungisida pada tanaman kacang panjang indonesia. Jurnal Litbang Pertanian
29(1).
miliknya. Selain itu faktor kebersihan
lahan juga sangat berpengaruh terhadap BPS, 2018. Statistik Dalam Angka.
Badan Pusat Stastistik.
populasi hama dan intensitas serangan
hama dan penyakit pada kedua lahan Fattah A dan Ilyas A. 2016. Siklus
hidup ulat grayak (spodoptera
tersebut. Lahan 1 terlihat masih banyak
litura) dan tingkat serangan
gulma-gulma disekitar guludan jika pada beberapa varietas unggul
kedelai di sulawesi selatan.
dibandingkan lahan 2 terlihat lebih bersih
Prosiding Seminar Nasional
dan gulma nya lebih sedikit daripada Inovasi Teknologi Pertanian.
lahan 1.
Herlinda S. 2003. Jenis tumbuhan inang
Liriomyza sativae blanchard dan
kerusakan yang diakibatkannya
UCAPAN TERIMA KASIH
pada tanaman tomat di daerah
Kementerian Pendidikan dan dataran rendah Sumatera Selatan.
Prosiding Seminar Lokakarya
Kebudayaan, Lembaga penelitian dan
Nasional.
Pengabdian Masyarakat Unsri, Serta
Indiati SW dan Marwoto. 2017.
Program Studi Proteksi Tanaman,
Penerapan pengendalian hama
Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, terpadu (PHT) pada tanaman
kedelai. Buletin Palawija 15 (2):
Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.
87–1.

Inayati A dan Marwoto. 2015. Kultur


teknis sebagai dasar pengendalian

31
Jurnal Planta Simbiosa Volume 2 (2) Oktober 2020

hama kutu kebul Bemisia tabaci Sayuran. Balai penelitian tanaman


Genn. pada tanaman kedelai. sayuran.
Buletin Palawija.
Melinda, Damayanti T A, dan Hidayat Sitanggang S, Sitepu SF, Lubis L.2017.
S H. 2015. Identifikasi molekuler Survei serangan hama penggerek
Bean Common Mosaic Virus buah kopi (Hypothenemus
yang berasosiasi dengan penyakit hampei Ferr.) berdasarkan faktor
mosaik kuning kacang panjang. kultur teknis di Kabupaten
Jurnal HPT Tropika 15 (2). Tapanuli Utara. Jurnal
Agroekoteknologi FP USU 5 (4).
Nonci N dan Muis A. 2011. Bioekologi
dan pengendalian pengorok daun Susetio H. 2011. Penyakit Mosaik
liriomyza chinensis kato (diptera: Kuning Kacang Panjang:
agromyzidae) pada bawang Respons Varietas Kacang
merah. Jurnal Litbang Pertanian Panjang (Vigna sinensis L.) Dan
30 (4). Efisiensi Penularan Melalui
Kutudaun (Aphis Craccivora
Octaviani N L, Sudana I M, dan Koch.). [Skripsi]. Institut
Phabiola T A. 2017. Penentuan Pertanian Bogor: Bogor.
fase kritis tanaman kacang
panjang (Vigna sinensis L.) Tengkano W dan Suharsono. 2005. Ulat
terhadap infeksi Bean Common grayak Spodoptera litura fabriciu
Mosaic Virus (BCMV). E-Jurnal (Lepidoptera: noctuidae) pada
Agroekoteknologi Tropika 6 (1). tanaman kedelaidan
pengendaliannya. Bul. Palawija
Pitojo S. 2006. Benih Kacang Panjang. 10: 43–52.
Kanisius. Yogyakarta.
Tim Karya Mandiri. 2011. Pedoman
Prihastuti. 2011. Struktur komunitas Bertanam Kacang Panjang.
mikroba tanah dan implikasinya Nuansa Aulia. Bandung.
dalam mewujudkan sistem
pertanian berkelanjutan. Jurnal Thirdyawati NS, Suharjono, dan
El-Hayah 1(4): 174-181. Yulianti T. 2013. Pengaruh
Rotasi Tanaman dan Agen
Salah N. 2010. Optimalisasi Pengendali Hayati terhadap
pengendalian terpadu penyakit Nematoda Parasit Tanaman.
bercak daun dan karat pada Jurnal Biotropika 1 (5).
kacang tanah. Jurnal
Pengembangan Inovasi Pertanian Zaevie B, Napitupulu M, Astuti P. 2014.
3(4). Respon Tanaman Kacang
Panjang (Vigna sinensis L.)
Semangun H. 2000. Penyakit Penyakit terhadap pemberian pupuk NPK
Tanaman Hortikultura di Indonesia. pelangi dan pupuk organik cair
Gajah Mada University Press.
nasa. Jurnal Agrifor 13 (1).
Yogyakarta.

Setiawati W, Murtiningsih R, Sopha GA


dan Handayani T. 2007. Petunjuk
Teknis Budidaya Tanaman

32

Anda mungkin juga menyukai