I. PENDAHULUAN
BAB II
II. TINJAUAN PUSTAKA
dengan daerah yang temperatur siang dan malam harinya berbeda sangat tajam,
dapat memicu serangan penyakit tepung (Andi, 2015).
Menurut Sulistyono (1995), ketinggian tempat berpengaruh
terhadap temperatur udara dan intensitas cahaya. Temperatur dan
intensitas cahaya akan semakin kecil dengan semakin tingginya tempat
tumbuh. Berkurangnya temperatur dan intensitas cahaya dapat
menghambat pertumbuhan karena proses fotosintesis terganggu. Daerah
yang memiliki elevasi tinggi jumlah konsentrasi CO2 relatif lebih kecil
bila dibandingkan pada daerah yang lebih rendah.
terbentuk kupu-kupu setelah 6-7 hari (Pitojo, 2005). Ngengat ulat tanah
berukuran kecil, berwarna coklat tua dan bergaris-garis serta memiliki
beberapa titik putih, ngengat meletakkan telur pada tanaman muda, gulma,
atau pupuk kandang. Telur berbentuk bulat, bergaris tengah 0,5 mm.
Siklus hidup hama ini berlangsung selama 6-8 minggu. Ulat berwarna
coklat sampai hitam, dengan panjang maksimal 4 cm-5 cm, dan aktif pada
malam hari Cara pengendalian non-kimiawi adalah dengan
mengumpulkan ulat dan langsung dibunuh (Rukmana, 2002).
10
(ovipositor) yang cukup kuat untuk menembus kulit buah, sedangkan lalat
jantan abdomennya lebih bulat (Soeroto, et al., 1995).
BAB III
BAHAN DAN METODE
II.7. Pengamatan
II.7.1. Kondisi Pertanaman Mentimun
Pengamatan dilakukan dengan mengamati kondisi areal kebun
pertanaman mentimun secara langsung dan mengadakan wawancara
terhadap semua aspek yang berkaitan dengan pengelolaan kebun (umur,
varietas mentimun, asal benih, jarak tanam, pengendalian hama dan
15
penyakit, panen, sanitasi, jenis pestisida (bahan aktif), jenis tanaman lain,
pupuk.
II.7.2. Jenis Serangga Hama
Pengamatan dilakukan dengan mengamati langsung hama yang
terdapat pada tanaman mentimun serta mengamati gejala serangan yang
ditimbulkan oleh hama pada bagian-bagian tanaman sampel. Data jenis
hama pada tiap kecamatan ditampilkan dalam bentuk tabel.
II.7.3. Persentase Tanaman Mentimun Terserang
Untuk menghitung Intensitas serangan digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
I = Intensitas Serangan
n = Jumlah buah terserang
v = Besar Skala Serangan
V = Nilai skala tertinggi dari kategori serangan yang ditetapkan
N = jumlah buah tanaman yang diamati
II.7.4. Indeks Keanekaragaman Hama
Indeks Keanekaragaman Shanon and Weaner dapat diukur dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
keterangan :
H’ : Indeks Keanekaragaman Shanon and weaner
ni : Jumlah jenis individu dari jenis ke i
N : Jumlah total individu dari seluruh jenis spesies
Pi :Proporsi dari jumlah individu jenis i dengan jumlah individu dari seluruh jenis
spesies.
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Persemain Benih.
Perkecambahan dilakukan pada bak berukuran 10 cm x 50 cm x 50
cm atau tergantung kebutuhan bagian bak terbuka, kemudian bak diisi
pasir yang sudahh diayak setinggi 7-8 cm, kemudian buat alur tanam
berkedalaman 1 cm dan jarak antar alur 5 cm, panjang alur sesuai panjang
bak. Kemudian benih mentimun disebar dalam alur tanam secara rapat
dan merata, lalu tutup dengan pasir dan siram dengan air sampai lembab.
Pindahkan benih yang sudah berkecambah kedalam polybag semai.
2. Pengolahan lahan
Melalukan pengolahan lahan denagn menggunakan cultivator atau
sejenisnya, kemudian campuran pupuk kandang/kompos dengan dosis 10-
20 ton/ ha. Kemudian buat bedengan ukuran lebar 100 cmx dan panjang
menyesuaikan kondisi lahan, tinggi bedengan 20 cm pada musim
kemarau, 30 cm pada musim hujan.jarak antar bedengan 30 cm.
3. Penanaman
Bibit berumur 20-23 atau tanaman yang sudah memiliki 2-3 helai
daun sejati. Cara penenaman dapat dilakukan :
17
4. Pemupukan
Rekomendasi pupuk yang diberikan: Urea 225 kg/ha, ZA 150 kg/ha,
KCL 525 kg/ha dan pupuk kandang 1,5 -2 kg/tanam. Pemupukan
dilakukan 2 kali aplikasi yakni : setengah dosis sebelum tanam dan
setengah dosis sisanya diaplikasikan pada umur tanaman 30 hari. Cara
memupuk: pupuk dibenamkan ke dalam tanah, jarak pupuk antar tanaman
10-15 cm dengan diameter lubang 3-4 cm. apa bila curah hujan sangat
kurang maka pemupukan dapat dilaksankan dengan cara kocor.
5. Pemeliharaan
Pemasangan mulsa dilakukan 4-5 hari sebelum tanaman di pindah
dari persemaian. Pengairan sangat perlu dilakukan utamnya pada musin
kemarau, penyiraman dilakukan secukupnya dan dilakukan pada pagi
hari. tujuan penyiangan dilakukan salah satunya adalah berfumgsi untuk
menjadi inang pengganti OPT yang dapat menimbulkan persaingan
makanan pada tanaman. sanitasi dilakukan untuk menghilangkan bagian
tanaman yang terserang penyakit.
Pengendalian Organisme Tumbuhan (OPT) dapat dilakukan
dengan cara:
Pengendalian secara fisik: mengambil dan memusnakan telur,
larva, imago ham, bagian tanaman yang terserang penyakit yang
dapat menjadi sumber serangan.
Pengendalian kimiawi secara selektif menggunakan pestisida
yeng tepat
18
O. servile memiliki dua jenis organ gerak yaitu sayap dan kaki di
mana sayap melekat pada bagian dada di segmen kedua yaitu
mesothorax dan segmen ketiga yakni metathorax. Bagian kaki terletak
pada tiap segmen dada dan sepasang kaki belakang digunakan untuk
melompat. Pada setiap segmen abdomen dan dadanya terdapat sepasang
lubang spirakel sebagai tempat keluar masuknya udara untuk pernapasan.
Sistem pernapasannya disebut sistem trakea dimana udara masuk ke
20
berjalan atau berlari, tipe antena clavate dan tipe mata tunggal atau mata
oselim. Dalam ekosistem M. sexmaculatus berperan sebagai predator.
Populasi Hama
40 35
35
30
24
25
20 16 17
14
15
9 9 9
10 7 6 6 7
4 3 4 4 3
5 1 2 1
0
0
lis ile ca s s is is
a rv di pu a tu al rn
rs se in s ip ul or ir co
do ya ni
a ry ac m g
ra ch fe ni
ce Ox ha xm a
a p us se or ga
ctro Di a na lu
s
oph l an
B a D chi la
c Va
o Au
en
M
dan cukup maka kehadiran serangga akan meningkat. Akan tetapi jika
kurang ketersediaan sumber makanan pada lingkungan tersebut dapat
menyebabkan terjadinya kompetisi dalam lingkungan untuk memperoleh
sumber makanan, kompetisi yang terjadi antar spesies serangga yang
sama dapat mengurangi keanekaragaman serangga tersebut (Sanjaya,
2005).
Jumlah Ni/
Nama Latin In(PI) Pi In Pi
Populasi N(PI)
Bactrocera dorsalis 68 0.376 -0.979 -0.368
Oxya servile 8 0.044 -3.119 -0.138
Diaphania indica 30 0.166 -1.797 -0.298
Danaus chrysippus 3 0.017 -4.100 -0.068
Menochilus sexmaculatus 16 0.088 -2.426 -0.214
Aulacophora femoralis 42 0.232 -1.461 -0.339
Valanga nigricornis 14 0.077 -2.559 -0.198
Total 181 H’=1.623
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Keterangan :
= Sampel
= Populasi Tanaman