Anda di halaman 1dari 9

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Tabel 1. Titik lokasi pengamatan berdasarkan data GPS (Global Positioning
System).
No Degree Minute Second Decimal Degree
Titik Pengamatan Bujur Lintang Bujur Lintang
113°54
T1 -02°12´42.22" 113,90333° -02,21166°
´12.13"
113°54
T2 -02°12´39.95" 113,90444° -02.21083°
´16.07"
113°54
T3 -02°12´43.07" 113,90500° -02,21194°
´18.04"
113°54
T4 -02°12´45.54" 113,90360° -02,21250°
´13.68"

Tabel 2. Titik Koordinat berdasarkan data Open Camera Satuan Degree


No Decimal Degree
Titik Pengamatan Bujur Lintang
T1 113,90356° -2,21202°
T2 113,90413° -2.21233°
T3 113,90461° -2,21211°
T4 113,90483° -2,21180°
T5 113,90467° -2,21138°
T6 113,90385° -2,21160°

4.2. Pembahasan
4.2.1. Pelaksanaan Survey dan Pengambilan Data
Pelaksanaan survey dan pengambilan data dilakukan pada kawasan area
Gedung BDP (Budidaya Pertanian) dan pengambilan titik sampling dilakukan secara
purposive sampling yaitu menetapkan titik lokasi pengamatan dan pengambilan data
berdasarkan asumsi bahwa titik lokasi yang telah ditetapkan dianggap sudah
mewakili lingkungan persekitaran secara kewilayahan (spatial). Teknik tracking
untuk penelusuran di lapangan digunakan untuk mengetahui kondisi real
lapangan pada areal Gedung BDP (Budidaya Pertanian) sekaligus untuk
17

pengumpulan data dan informasi relevan lainnya.

Penetapan titik lokasi pengamatan sebagai ground check point dilakukan pada 6
lokasi dengan perekaman data GPS yang terintegrasi dalam aplikasi Open Camera
untuk mengetahui titik koordinat sekaligus gambar visual lapangan secara real time.

Hasil perekaman data berdasarkan data GPS disajikan pada Tabel 1, sedangkan
secara spasial yang divisualisasikan melalui aplikasi Google Earth tersaji pada
Gambar 1.

Gambar 1. Titik lokasi pengamatan secara spasial berdasarkan aplikasi Google


Earth.

Hasil pengambilan data lapangan yang telah terintegrasi ke dalam system peta
berdasarkan Google Earth untuk selanjutnya diekstrapolasi kedalam sistem informasi
geografis untuk membangun system database baik dalam format spasial maupun
tabular. Sistem informasi dalam format spasial disajikan dalam bentuk peta digital
alokasi penggunaan lahan pada areal Gedung BDP (Budidaya Pertanian) (Gambar 2).
Sedangkan dalam format tabular yang telah terintegrasi dalam lingkungan GIS
menyajikan data jenis alokasi penggunaan lahannya (Tabel 1 & 2).
Hasil analisis spasial menjelaskan bahwa kawasan Gedung BDP berada pada
18

areal lahan seluas 1,6 hektar. Berdasarkan alokasi penggunaan lahannya, kawasan
Gedung BDP (Budidaya Pertanian) ini terbagi menjadi 6 klasifikasi penggunan lahan
yaitu laboratorium BDP, Gedung Perkuliahan BDP, kantor minat Ilmu Tanah dan
Peternakan. gedung G, kebun percobaan BDP, dan kantor jurusan Budidaya Pertanian
19

Gambar 2. Peta alokasi penggunaan lahan pada kawasan Gedung BDP


20

Tabel 3. Sistem database dalam format tabular untuk alokasi penggunaan


lahan pada kawasan Gedung BDP (Budidaya Pertanian).
No Bangunan Ruangan
1 Laboratorium BDP Laboratorium 1
Ruang Kepala Pengurus LAB
Laboratorium 2
2 Gedung Perkuliahan BDP BDP 1
BDP 2
Kantor Minat Hama dan Penyakit
Kantor Minat Agronomi
3 Kantor Minat Ilmu Tanah dan Peternakan Ruang Tamu
Ruang Rapat
Ruang Dosen
4 Gedung G Perpustakaan BDP
Ruang Sidang
Ruang Seminar
Ruang Dosen TIP
5 Kantor Jurusan Budidaya Pertanian Ruang Kepala Jurusan
Ruang Sekretaris Jurusan
Ruang Tata Usaha
Ruang Kepala Prodi
Gudang
6 Kebun Percobaan BDP Lahan Percobaan
Rumah Hijau

Berdasarkan hasil identifikasi wilayah pada saat survey menunjukkan bahwa


pembagian komposisi terhadap alokasi lahan untuk areal taman tidak ada. Pada
areal jalan dari Gedung perkuliahan menuju laboratorium dijumpai lahan kosong yang
hanya ditumbuhi ilalang seluas 1.220 meter persegi. Areal tersebut dapat dilihat
dalam gambar 4. Sebagai berikut :

Gambar 4. Lokasi rekomendasi penggunaan lahan 1


21

Areal tersebut perlu mendapat perhatian khusus mengingat jurusan Budidaya


Pertanian terletak di sentral lokasi yang sering melakukan acara besar yaitu tepat
disamping Aula UPR dan dibahu jalan bundaran UPR. Sangat disayangkan bila kampus
BDP terlihat tidak terawat padahal jurusan ini berhubungan erat dengan tanaman. Maka
untuk optimalisasi penggunaan lahan di areal jalan dari Gedung utama perkuliahan
menuju laboratorium, maka lahan kosong ini dapat dihijaukan dengan pembuatan
taman agar areal gedung perkuliahan terlihat semakin artistik dengan suasana
alaminya. Selain dijadikan taman, areal tersebut juga dapat dikelola menjadi
kebun tanaman buah. Pemanfaatan areal kosong tersebut sebagai kebun
diharapkan dapat menjadi tempat edukasi maupun sarana praktikum khususnya
untuk mata kuliah yang erat kaitannya dengan tanaman.
Berdasarkan hasil identifikasi wilayah pada saat survey di sekeliling
kawasan Gedung BDP (Budidaya Pertanian) hanya dijumpai 1 gazebo yang
digunakan mahasiswa untuk bersantai, itupun sudah tidak layak. Terdapat lahan
kosong yang terlihat begitu gersang dan tidak digunakan. Areal tersebut dapat
dilihat dalam gambar 5. Sebagai berikut :

Gambar 5. Lokasi rekomendasi penggunaan lahan 2

Areal tersebut perlu mendapat perhatian khusus agar mahasiswa


mendapatkan kenyamanan pada fasilitas yang disediakan kampus. Untuk
mempromosikan jurusan, perlu adanya perbaikan infrastruktur kampus. Arahan
diadakannya pembuatan gazebo direkomendasikan pada lokasi-lokasi strategis
seperti didepan gedung perkuliahan BDP, di kebun percobaan, dan lahan kosong
samping kantor jurusan. Pemanfaatan areal kosong untuk dibangunnya gazebo
22

diharapkan dapat memenuhi fasilitas untuk tempat bersantai dan berdiskusinya


antar sesama mahasiswa maupun dosen.
Berdasarkan hasil identifikasi wilayah pada saat survey di gedung
perkuliahan BDP dan ruang seminar BDP, terdapat lahan kosong yang mana
sering dijadikan tempat parkir oleh mahasiswa ketika ingin mengikuti seminar
ataupun mengurus berkasnya dikantor. Areal tersebut dapat dilihat dalam gambar
6. Sebagai berikut :

Gambar 6. Lokasi rekomendasi penggunaan lahan 3

Areal tersebut perlu mendapat perhatian khusus karena mahasiswa biasanya


memarkirkan kendaraannya tidak beraturan sehingga dari segi kerapian jurusan
budidaya pertanian sangat kurang. Dengan demikian untuk optimalisasi
penggunaan lahan maka bangunan parkir dapat dibuat pada areal sepanjang
gedung G seluas 429 meter persegi. Baik untuk parkir mahasiswa, staff maupun
dosen.
23

Gambar 7. Peta arahan lokasi rekomendasi penggunaan lahan pada areal


Jurusan Budidaya Pertanian
Berdasarkan hasil diskusi dalam pembagian komposisi rekomendasi wilayah
terhadap alokasi penggunaan lahan untuk taman, tempat parkir dan gazebo terlihat
pada gambar 7. Rekomendasi penggunaan lahan tersebut terletak pada: 1) Areal
jalan dari Gedung perkuliahan menuju laboratorium , dijumpai lahan kosong yang hanya
ditumbuhi ilalang seluas 1.220 meter persegi. Lahan kosong ini dapat dihijaukan
dengan pembuatan taman agar areal gedung perkuliahan terlihat semakin artistik
24

dengan suasana alaminya. Selain dengan adanya kebun percobaan, lahan ini juga
diharapkan dapat menjadi tempat edukasi maupun sarana praktikum mahasiswa;
2) Areal Gedung G, terdapat lahan kosong seluas 429 meter persegi. Areal ini
diharapkan dapat menjadi lokasi parkir mahasiswa, staff maupun dosen agar
lingkungan terlihat tertata rapi; 3) Areal Gedung BDP (Budidaya Pertanian),
terdapat lahan kosong yang terlihat begitu gersang dan tidak digunakan. Disini
hanya dijumpai 1 gazebo yang digunakan mahasiswa untuk bersantai dan tampak
sudah tidak layak. Lahan kosong ini dapat dimanfaatkan untuk dibangunnya
beberapa gazebo untuk memenuhi fasilitas umum di jurusan.

Anda mungkin juga menyukai