Oleh :
Endi Rochendi
Halaman
DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR i
DAFTAR TABEL ii
DAFTAR LAMPIRAN ii
BAB – I PENDAHULUAN 1
1.1. Maksud dan Tujuan 1
1.2. Peralatan Lapangan 1
1.3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan dan Personalia 2
DAFTAR PUSTAKA 11
DAFTAR GAMBAR
Halaman
i
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2. Peta Lokasi, Peta Geologi dan Penampang Tahanan Jenis Batuan
ii
BAB – I. PENDAHULUAN
Peralatan yang digunakan dalam penyelidikan ini terdiri dari peralatan utama dan
peralatan penunjang :
Peralatan Utama :
No Alat Jumlah
1. Instrumen Transmitter dan Receiver 1 unit
2. Kabel arus 500 meter dan tali ukur 100 meter 2 roll
3. Kabel potensial 100 meter 2 roll
4. Elektroda arus stainless steel 3 buah
5. Elektroda potensial tembaga 4 buah
6. Palu 5 kg 3 buah
7. Baterai 12 volt 2 buah
Peralatan Penunjang :
No Alat Jumlah
1. Kalkulator 1 buah
2. Alat tulis 1 set
3. Alat komunikasi Handy Talky 3 buah
4. Avometer/multi tester 1 buah
5. Tool set 1 set
6. Global Positioning System (GPS) 1 buah
7. Kompas geologi 1 buah
8. Komputer, scanner, printer dan plotter 1 unit
1
9. Blangko data lapangan, kertas grafik double logaritma dan
kertas milieter blok
10. Peta Topografi daerah penyelidikan skala paling besar
11. Peta Geologi dan Peta Hidrogeologi daerah penyelidikan
No Nama Keterangan
1. Endi Rochendi Kepala Tim
2. M. Febriyanto S Anggota Tim
3. Mumuh Anggota Tim
4. Ade Anggota Tim
2
BAB – II. KEADAAN UMUM
Koordinat
No Titik Duga Ketinggian (maml)
X (mT) Y (mU)
GP.1 769,244.6 9,245,060.1 550 mdpl
GP.2 769,345.8 9,245,134.2 563 mdpl
GP.3 769,210.4 9,245,118.5 543 mdpl
GP.4 769,482.7 9,245,566.9 525 mdpl
3
(Omc) dan Anggota Batugamping (Oml) dari Formasi Rajamandala yang berumur
Oligosen, terdiri dari lempung, lempung napalan, batupasir kuarsa, konglomerat,
batugamping pejal dan batugamping berlapis (Gambar 2).
Gambar. 1 Peta Lokasi Titik Pendugaan Geolistrik di Areal Kawasan Wisata Gua
Pawon
4
BAB – III. METODA PENYELIDIKAN
Pada prinsipnya penyelidikan ini di dasarkan pada sifat fisik batuan terhadap arus
listrik. Sifat fisik batuan terhadap arus listrik sangat tergantung kepada porositas,
kandungan air, besar butir serta kekompakan batuan tersebut.
Penyelidikan ini dilakukan dengan cara mengalirkan arus listrik searah ke dalam
tanah melalui dua buah elektroda arus A dan B. Perbedaan jenis lapisan batuan
yang dilalui arus tersebut akan menimbulkan perbedaan potensial yang dapat
diukur di permukaan melalui dua buah elektroda potansial M dan N, seperti terlihat
dalam gambar susunan elektroda menurut aturan Schlumberger di bawah ini
(Gambar 3). Dalam pelaksanaan pengukuran di lapangan, elektroda arus A dan B
selalu pindah setiap kali pengukuran sedangkan elektroda potensial M dan N
hanya pindah pada jarak-jarak tertentu, dengan syarat jarak AB ≥ MN.
5
3.2. Metoda Perhitungan Tahanan Jenis Semu (ρa)
Untuk memperoleh harga tahanan jenis semu pada setiap kali pengukuran
mengacu rumus dasar berikut ini :
ρa = K. (ΔV/I) ……………………………………………………………….. ( 1 )
dimana :
ρa = Tahanan jenis semu (Ohm-meter)
K = Faktor geometri yang tergantung kepada susunan elektroda yang
Digunakan
ΔV = Perbedaan potensial (Volt)
I = Kuat arus listrik yang dialirkan (Ampere)
………………………………………………. ( 2 )
...…………………………………………….. ( 3 )
dimana :
AB = Jarak antara kedua elektroda arus (meter)
MN = Jarak antara kedua elektroda potensial (meter)
Harga tahanan jenis semu yang diperoleh kemudian di plot pada kertas double
logaritma terhadap setengah jarak elektroda arus (AB/2) dan titik-titik ini
dihubungkan untuk mendapatkan kurva tahanan jenis semu. Kurva tahanan jenis
semu yang diperoleh di lapangan selanjutnya diinterpretasi/ditafsirkan/diproses
untuk mendapatkan harga tahanan jenis sebenarnya berikut ketebalan dan
kedalaman masing-masing lapisan.
6
3.3. Metoda Pemrosesan/Interpretasi Data Lapangan
Tahap kedua, dengan bantuan komputer yang dapat mengolah data secara
cepat (komputer dengan kecepatan tinggi) serta plotter merk ROLAND.
Penafsiran dengan komputer dilakukan untuk meningkatkan ketelitian,
sehingga kesalahan penafsiran bisa seminimum mungkin.
Hasil penafsiran masing-masing titik duga geolistrik disajikan dalam bentuk kurva
pada kertas double logaritma dimana dapat dilihat sebagai sumbu/garis horizontal
menunjukkan harga-harga tahanan jenis dalam suatu Ohm - meter dan
sumbu/garis vertikal menunjukkan harga-harga setengah jarak elektroda arus
AB/2 dalam satuan meter. Harga-harga dari bawah ke atas dan dari kiri ke kanan
nilainya meningkat secara logaritmik.
Titik-titik yang bertanda positif (+) adalah harga tahanan jenis semu sebagai input
ke dalam komputer, sedangkan garis yang menghubungkan titik-titik tersebut
merupakan kurva hasil penafsiran komputer.
7
BAB – IV. HASIL PENYELIDIKAN DAN PEMBAHASAN
Tabel. 3. Korelasi nilai tahanan jenis dengan litologi di Areal Kawasan Wisata
Gua Pawon
8
Susunan lapisan batuan, berikut kedalaman dan ketebalan serta jenis litologinya
dari atas ke bawah sepanjang lintasan penampang tahanan jenis AB yang
berarah Barat – Timur ini adalah sebagai berikut :
Lapisan 1, Merupakan lapisan tanah penutup dengan ketebalan 3 – 6 meter.
Lapisan 2, Bertahanan jenis 4 Ohm meter dengan ketebalan 31 meter, diduga
sebagai lempung hingga napal yang kedap air, hanya ditemukan
pada titik duga GP.3.
Lapisan 3, Bertahanan jenis 11 – 20 Ohm meter dengan ketebalan maksimum
51 meter, diduga sebagai lempung pasiran, napal pasiran hingga
pasir yang dapat berfungsi sebagai akuifer produktif kecil hingga
sedang.
Lapisan 4, Merupakan lapisan terbawah yang dapat dideteksi, bertahanan jenis
5 – 6 Ohm meter, diduga terdiri dari lempung hingga napal yang
kedap air.
Susunan lapisan batuan, berikut kedalaman dan ketebalan serta jenis litologinya
dari atas ke bawah sepanjang lintasan penampang tahanan jenis CBD yang
berarah Selatan – Utara ini adalah sebagai berikut :
Lapisan 1, Merupakan lapisan tanah penutup dengan ketebalan 2 – 14,5 meter.
Lapisan 2, Bertahanan jenis 12 – 36 Ohm meter dengan ketebalan maksimum
59,5 meter, diduga sebagai lempung pasiran, napal pasiran hingga
pasir yang dapat berfungsi sebagai akuifer produktif kecil hingga
sedang.
Lapisan 3, Bertahanan jenis 4 – 7 Ohm meter, diduga terdiri dari lempung
hingga napal yang kedap air dan merupakan lapisan terbawah yang
dapat dideteksi.
9
BAB – V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI LAPANGAN
DOKUMENTASI LAPANGAN