LAPORAN AKHIR
GL_04
OLEH :
Ir. Muhajir, S.T
Hasrianto, S.Si, M.T
Ir. Ramli, S.T, M.T
MAKASSAR
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Tujuan 5
1.3 Ruang Lingkup 5
BAB V PENUTUP 21
5.1 Kesimpulan 21
5.2 Saran 21
DAFTAR PUSTAKA 22
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
penting sebagai salah satu alternatif sumber air baku untuk pasokan
umum, serta mengantisipasi kebutuhan air baku untuk air bersih wilayah
bawah tanah (akuifer) yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi air
jenis.
dengan berbagai cara antara lain dengan pembuatan sumur gali untuk air
air tanah untuk air tanah dalam (akuifer). Pemboran eksplorasi air tanah
mendapat airtanah dengan debit yang dibutuhkan atau bahkan sama sekali
tepak guna. Untuk itu sebelum melakukan pemboran eksplorasi air tanah,
tanah (akuifer), kedalaman lapisan air tanah dan posisi titik bor yang paling
dimungkinkan karena lapisan tanah dan batuan yang terisi air sangat mudah
1.2 TUJUAN
BAB II
PENGUKURAN DAN PENGOLAHAN DATA
vegetasi.
dan akses yang berhubungan lainnya dengan kelancaran survey dan proses
survey awal, yang berlangsung selama satu hari, tanggal 7 Oktober 2021
dilaksanakan.
2.3 PERALATAN
di lapangan adalah :
Foto 2.1 Peralatan Geolistrik tahanan jenis yang terdiri dari : Resistivitimeter
Naniura NRD 22S, Roll Kabel ; (2 x 500 m, 2 x 100 m), Power Suplay (accu
kering 2 x 12 volt), Patok (Potensial 2 buah, arus 2 buah) dan Palu
kabel AB/2 sampai dengan 250 meter. Metode ini menempatkan elektroda
diutamakan memenuhi syarat bahwa jarak MN/2 adalah 1/5 jarak AB/2.
ρa = K . V/I
NRD 22 S.
Tabel 2.2 Hubungan nilai Tahanan Jenis dan Jenis Batuan (Loke, 2004)
Tahanan Jenis
Tipe air
(Ωm)
air meteorik dari hujan 30 - 100
air permukaan dalam batuan beku 30 - 500
air permukaan dalam batuan
sedimen 10 - 100
airtanah dalam batuan >1
air laut 0.2
air untuk rumah tinggal > 1,8
air untuk irigasi > 0,65
berikut :
1. Data yang diperoleh dari pengukuran berupa harga besar arus (I) dan
dan perbandingan harga beda potensial (V) dan kuat arus (I)
pengukuran
BAB III
GEOLOGI REGIONAL
DAERAH PENYELIDIKAN
moluska; kebanyakan putih dan kelabu muda, sebagian kelabu tua dan coklat.
fosil yang ditemukan pada formasi ini menunjukkan umur berkisar dari
Eosen sampai Miosen Tengah (Ta – Tf), dan lingkungan pengendapan neritik
Formasi ini Tebalnya tidak kurang dari 1750 m, tak selaras menindih
(Tmc); di bebrapa tempat diterobos oleh retas, sil dan stok bersusunan basal
Lokasi Penyelidikan
Gambar 3.1. Peta geologi lembar ujungpandang, Benteng dan Sinjai (Rab
Sukamto,1982)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang kemudian menjadi dasar penentuan posisi titik bor di daerah tersebut.
yaitu titik GL_04. Tabel pengukuran data lapangan dapat dilihat pada
Lampiran.
semu dari lapisan tanah/batuan antara 9,6 – 35,8 Ωm dan secara umum di
bagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu lapisan pertama (A) dengan nilai
tersebut memiliki debit air yang cukup besar dengan kondisi air tawar
ketebalan aquifer airtanah pada setiap titik duga geolistrik sehingga dapat
REKOMENDASI
bawah permukaan.
2. Lapisan aquifer air tanah yang layak konsumsi dan memiliki debit
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
disimpulkan :
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
HAGI, 1983, Seminar PIT HAGI , Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Ahli
Geofisika Indonesia, Bandung.
IAGI, 1994., Seminar PIT IAGI, Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Ahli
Geologi Indonesia, Jakarta.
Telford, W.M., Geldart., L.P, R.E., and Keys,.DA., 1976, Applied Geophysics,
Cambride University press, Cambridege.
Telford W.M., L.P Geldart, dan Sheriff R.E, 1990, Applied Geophysics, Second
Edition, Cambridge University Press, Cambridge.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Data Akuisis Lapangan