Anda di halaman 1dari 21

INTERPRETASI KUALITATIF

LAPORAN
II

Oleh

RICHARD PHILLIPE

07100190083

LABORATORIUM PENILAIAN FORMASI

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2021

LEMBAR PENGESAHAN

1
NAMA : RICHARD PHILLIPE

NIM : 071001900083

KELOMPOK : I1

PARTNER : 1. ABDURAHMAN AZAN ALI ALAMRI

: 2. DAHWAN SIHROT P

: 3. RICHARD PHILLIPE

TGL. PRAKTIKUM : 17 SEPTEMBER 2021

TGL. PENERIMAAN : 24 SEPTEMBER 2021

ASISTEN : 1. ALVIONA NABILA AKBARY

: 2. NILA MUTIYA HANI

: 3. YANNI FLORENSIA IMANUELA SAIRLELA

NILAI :

Tanda Tangan Tanda Tangan

(……………..) (RICHARD PHILLIPE)

Asisten Lab Praktikan

2
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI i

DAFTAR TABEL ii

DAFTAR LAMPIRAN iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan Percobaan 2

BAB II TEORI DASAR 3

BAB III HASIL PENGAMATAN 5

BAB IV PEMBAHASAN 6

4.1 Pembahasan Percobaan 6

4.2 Tugas Internet 8

BAB V KESIMPULAN 10

DAFTAR PUSTAKA 11

LAMPIRA A TUGAS INTERNET 12

LAMPIRAN B HASIL PENGAMATAN 15

3
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman

3.1 Zona Prospek Log B-137 5

4
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Halaman
A. Tugas Internet 12
B. Hasil Pengamatan 15

5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penilaian formasi adalah cabang ilmu perminyakan yang berhubungan dengan petrofisika.
Petrofisika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang karakteristik batuan dan interaksinya
terhadap fluida formasi (gas, minyak, dan air) beserta permasalahan yang berkaitan dengan keberhasilan
dalam penemuan dan perhitungan cadangan hidrokarbon awal. Interpretasi Log Secara Kualitatif
bertujuan untuk dapat mengetahui prosedur intrepertasi log suatu sumur.

Penilaian formasi dapat dilakukan dengan interprestasi pintas (quick look) adalah membuat
suatu evaluasi log pada zona bersih (clean formation) dengan cepat di lapangan tanpa menggunakan
koreksi dampak lingkungan lubang bor. Pada dasarnya logging merupakan informasi atau data
mengenai karakteristik reservoir. Kombinasi beberapa jenis log juga dapat digunakan untuk
mendapatkan hasil intrepertasi parameter petrofisika yang baik. Logging juga dapat diartikan sebagai
pekerjaan merekam karakteristik batuan (misalnya porositas, resistivitas, dll) dapat dilakukan dengan
cara memasukkan suattu alat ke dalam lubang bor menggunakan wireline. . Alat logging biasa
digunakan dalam pencatatan atau perekaman data dalam penialaian formasi. Respon dari perlatan
loggingtergantung pada formasi yang sedang diinvestigasi itu sendiri

Evaluasi formasi batuan adalah suatu proses Analisa ciri dan sifat batuan di bawah tanah dengan
menggunakan hasil pengurukuran lubang bor. salah satunya adalah memperkirakan dimana terdapat
kandungan hidrokarbon serta menghitung besarnya cadangan hidrokarbon. Untuk mengetahui
permasalahan tersebut perlu dilakukan beberapa proses pengambilan data salah satunya adalah well
logging.

Tahap evaluasi formasi biasanya dilakukan dalam suatu kegiatan eksplorasi detil setelah
pemboran, dalam kenyataannya lumpur bor mendesak hidrokarbon masuk ke dalam formasi menjauhi
lubang bor dan mencegah hidrokarbon menyembur ke permukaan dengan serangkaian investigasi dari
data-data survei geologi dan survei geofisika yang dilakukan pada zona yang diperkirakan produktif
untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan data secara lebih detil dan akurat dari reservoirnya seperti:
Porositas, Permeabilitas dan Kejenuhan air dari batuan tersebut

Tujuan utama dari evaluasi formasi adalah untuk mengidentifikasi reservoir, memperkirakan
cadangan hidrokarbon dan memperkirakan perolehan hidrokarbon. Penilaian formasi meliputi
serangkaian kegiatan pencatatan data tentang keadaan dan sifat-sifat atau karakteristik foramasi untuk
digunakan sebagai dasar pada penentuan dan perkiraan cadangan reservoir serta produktivitas
reservoirnya. Dari data penilaian formasi ini dapat diketahui kedalaman formasi produktif serta batasan-
batasannya dengan formasi di atas atau di bawahnya, Jenis reservoir dengan mengetahui sifat fisik
batuan dan fluida reservoir, gangguan pada sumur yang disebabkan oleh kerusakan formasi disekitar
lubang bor pada formasi produktif sebagai akibat dari aktivitas pemboran, serta dari data ini dapat juga
untuk penentuan atau perkiraan cadangan reservoir serta produktivitas reservoirnya, dan dapat juga
untuk penentuan kelakuan reservoir terserbut.

6
1.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari praktikum ini adalah:

1. Mengetahui jenis-jenis batuan pada lubang bor

2. Mengetahui area logging

3. Mengathui pembacaan log pada track 1, 2 dan 3

4. Mengetahui zona prospek hidrokarbon dengan interpretasi kualitatif pada log.

5. Mengetahui dasar intepretasi log secara kualitatif

7
BAB II
TEORI DASAR
Pengukuran logging, yaitu perekaman dan pengukuran data bawah permukaan (sifat-sifat fisik
batuan) di sepanjang lubang pemboran, guna membuktikan keberadaan Minyak dan Gas
Bumi/Hidrokarbon yang kemungkinannya terindikasi dari interpretasi seismik. Data log yang
diperoleh, kemudian dilakukan evaluasi/analisa, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pada analisa
kuantitatif, lebih ditujukan untuk mengetahui parameter-parameter fisik batuan reservoar yang telah
terindikasi dari analisa kualitatif. Parameter tersebut berupa porositas efektif, saturasi air, dan
permeabilitas.

Analisa data log sumur pemboran dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara
kualitatif, praktisnya adalah dengan menganalisa karakteristik grafik data log, untuk langkah awal
identifikasi dan zonasi reservoar hidrokarbon. Sedangkan analisa secara kuantitatif, yaitu dengan
perhitungan menggunakan persamaan-persamaan tertentu, untuk identifikasi tahap lanjut terhadap
tingkat porositas, permeabilitas batuan reservoar, dan saturasi air. Di dalam industri jasa survey
eksplorasi Minyak dan Gas Bumi, terdapat berbagai macam jenis pengukuran log sesuai dengan prinsip
kerja dan fungsinya. Namun, dari bermacam pengukuran log yang tersedia, terdapat jenis pengukuran
log yang utama, yaitu; Log Gamma Ray, Log Spontaneous Potential, Log Resistivitas, Log Densitas,
Log Neutron, Log Sonik, dan Log Kaliper.

Pekerjaan logging atau evaluasi formasi merupakan kegiatan mempelajari karakteristik formasi
pada suatu reservoir serta segala aspek yang menyangkut perhitungan cadangan hidrokarbon. Well
logging adalah pekerjaan merekam atau mencatat data di dalam tanah untuk setiap kedalaman dari
permukaan tanah hingga ke dasar sumur. Well logging bisa dilakukan dalam dua kondisi, yang pertama
perekaman data yang dilakukan pada saat pengeboran sumur dan yang kedua perekaman data setelah
penyelesaian sumur. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi dalam perhitungan cadangan
hidrokarbon yaitu porositas, saturasi air, dan tebal lapisan. Untuk mengetahui parameter diatas
diperlukan beberapa jenis kegiatan, antara lain pengambilan contoh batuan (coring), interpretasi dengan
bantuan alat log (logging), analisa hasil uji sumur (well testing) dan lain-lain. Tetapi, ada pula masalah
jika interpretasi kurang tepat, seperti jenis batuan reservoir yang salah diinterpretasikan ataupun
cadangan hidrokarbon yang terlalu optimis atau terlalu pesimis diinterpretasikan. Oleh karena itu,
evaluasi interpretasi melalui data logging perlu dilakukan untuk mengurangi angka kesalahan
interpretasi dan menghasilkan data yang lebih akurat.

Jenis-jenis dari log yang biasa digunakan pada interpretasi kualitatif dan kuantitatif yang
digolongkan berdasarkan dari kegunaannya adalah Log Permeable, Log Resistivitas, dan Log Porositas.
Dengan dasar dari kemampuan, kegunaan, dan prinsip kerja nya, maka jenis jenis logging ini dibagi
menjadi beberapa yaitu ada log radioaktif, log listrik,log sonic, dan log caliper. Log listrik merupakan
suatu plot antara sifat-sifat listrik lapisan yang ditembus lubang bor dengan kedalaman. Sifat-sifat ini
diukur dengan berbagai variasi konfigurasi elektrode yang diturunkan ke dalam lubang bor. Untuk
batuan yang pori-porinya terisi mineral-mineral air asin atau clay maka akan menghantarkan listrik dan
mempunyai resistivity yang rendah dibandingkan dengan pori-pori yang terisi minyak, gas maupun air
tawar.

8
Tujuan dari logging adalah menentukan besaran-besaran fisik batuan reservoir (seperti
lithologi, ketebalan formasi produktif, porositas, dan saturasi air formasi) maka dasar dari logging itu
sendiri adalah sifat fisik batuan atau petrofisik dari batuan reservoir itu sendiri yaitu sifat fisik listrik,
sifat radioaktif, dan sifat rambat suara (gelombang) elastis dari batuan reservoir. Interpretasi log secara
kualitatif merupakan analisa log dengan membandingkan hasil log dari sumur yang berpatokan pada
kedalaman kita dapat langsung menentukan secara kualitatif kira-kira pada daerah mana atau pada
kedalaman berapa lapisan tersebut merupakan lapisan permeabel, kandungan fluida yang terdapat pada
lapisan tersebut, batas-batas fluida dan lapisan mana yang hanya mengandung shale. Jenis-jenis log
yang biasa digunakan untuk interpretasi kualitatif dan kuantitatif yang digolongkan berdasarkan
kegunaannya adalah log permeable, log resistivitas, dan log porositas.

Dalam analisa kualitatif, log Gamma Ray (GR Log) dapat digunakan untuk identifikasi dan
korelasi litologi serta estimasi tingkat kelempungan, karena prinsip kerjanya yang mengukur tingkat
radioaktivitas alami (sinar gamma) dari unsur-unsur tertentu pada mineral mika, glaukonit, dan
potasium feldspar, yang umum ditemukan pada batu serpih (shale) dan lempung (clay). Secara umum
(konvensional), kegiatan eksplorasi dilakukan untuk mencari hidrokarbon pada batuan reservoar yang
memiliki porositas dan permeabilitas yang baik, yaitu batupasir dan batugamping. Karena karakteristik
batu serpih dan lempung yang memiliki porositas dan permeabilitas yang kecil (kemudian dianggap
sebagai batuan non-reservoar), dan bersifat “menyerpih” dalam suatu tubuh batuan, maka dengan
analisa log Gamma Ray ini dapat dilakukan identifikasi litologi, membedakan zona reservoar dengan
zona non-reservoar. Batupasir dan batugamping yang clean (bebas kandungan serpih), pada umumnya
akan memiliki kandungan material radioaktif yang rendah, sehingga akan menghasilkan pembacaan
nilai GR yang rendah pula. Seiring dengan bertambahnya kandungan serpih dalam batuan, maka
kandungan material radioaktif akan bertambah dan pembacaan nilai GR akan meningkat.

Log resistivitas adalah rekaman tahanan jenis formasi ketika dilewati oleh kuat arus listrik yang
dinyatakan dalam ohmmeter. Reservoir yang berisi hidrokarbon akan mempunyai tahanan jenis lebih
tinggi (lebih dari 10 ohmmeter), sedangkan apabila terisi oleh air formasi yang mempunyai salinitas
tinggi maka harga tahanan jenisnya hanya beberapa ohmmeter. Suatu formasi yang porositasnya sangat
kecil (tight) juga akan menghasilkan tahanan jenis yang sangat tinggi karena tidak mengandung fluida
konduktif yang dapat menjadi konduktor alat listrik. Batuan memiliki tahanan jenis yang berbanding
terbalik dengan daya penghantarnya. .

Log neutron merupakan log yang dapat membaca indeks hidrogen yang terkandung dalam
batuan. Neutron adalah suatu partikel listrik netral yang mempunyai massa hampir sama dengan atom
hidrogen. Partikel neutron memancar dan menembus formasi dan bertumbukan dengan material formasi
yang menyebabkan neutron kehilangan energi. Besarnya energi neutron yang hilang tergantung dari
banyaknya jumlah atom hidrogen dalam formasi. Pada formasi bersih yang diisi oleh air atau minyak,
log neutron mengukur porositas yang diisi oleh cairan.

Log densitas merupakan log yang menunjukkan besarnya densitas batuan yang ditembus
lubang bor. Densitas yang diukur adalah densitas keseluruhan dari matriks batuan dan fluida yang
terdapat pada pori. Besarnya nilai densitas dari suatu formasi berfungsi untuk, mendeteksi gas – bearing
zone, menentukan densitas hidrokarbon, mengevaluasi pasir serpih dan lithologi yang kompleks dan
mengidentifikasi mineral batuan. Peralatan log densitas terdiri dari sumber radiasi dan detector.
Detector yang digunakan terdiri dari short space detector dan long space detector

9
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 Zona Prospek Log B-137

Tabel 3.1

Zona Prospek Log B-137

10
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan Percobaan

Dalam praktikum percobaan ke dua ini yang membahas materi tentang interpretasi kualitatif,
Praktikan mempelajar langkah langkah yang benaar untuk memnentukan bagian logging yang prospek.
Lalu Resistivitas (Resistivity Log) adalah log yang digunakan untuk mengukur sifat batuan dan fluida
pori (minyak, gas, air) di sepanjang lubang bor dengan mengukur sifat tahanan kelistrikannya.
Resistivitas berbanding terbalik dengan konduktivitas.

Besaran pada log resistivitas batuan menggunakan satuan Ohm. Jika batuan mengandung fluida
seperti air formasi yang sifatnya salin, maka kurva resistivitasnya akan menunjukkan angka yang sangat
rendah karena sifat air yang salin cenderung bersifat konduktif (kebalikan dari resistif). Dan pada
minyak atau gas, kurva resistivitas akan menunjukkan angka yang sangat tinggi karena minyak atau gas
cenderung memiliki hambatan yang sangat tinggi.

logging merupakan suatu proses pengukuran (perekaman) sifat fisik batuan dengan
menggunakan wireline log. Dari hasil logging ini akan didapatkan data log berupa kurva-kurva yang
mengindikasikan sifat fisika pada suatu lapisan batuan dari defleksi kurva tersebut. Tujuan
dilakukannya logging yaitu untuk mengidentifikasi dan mencari lapisan permeable, menentukan
lithologi dan porositas batuan, menentukan nilai resistivitas air formasi dan menentukan cadangan
hidrokarbon yang tersedia dilapisan tersebut.

Analisa kualitatif dilakukan untuk membantu menginterpretasikan zona batuan reservoir, jenis
litologi, dan fluida pengisi formasi pada sumur yang teramati sebelum melakukan analisis secara
kuantitatif. Secara kualitatif, praktisnya adalah dengan menganalisa karakteristik grafik data log, untuk
langkah awal identifikasi dan zonasi reservoir hidrokarbon. Sedangkan analisa secara kuantitatif, yaitu
dengan perhitungan menggunakan persamaan – persamaan tertentu, untuk identifikasi tahap lanjut
terhadap tingkat porositas, permeabilitas batuan reservoir, dan saturasi air.

Pada track 1 menetukan zona permeable atau impermeable dan lithologi batuannya, dimana
pada track 1 menggunakan alat gamma ray, spontaneous potential log dan caliper log. Dalam analisa
kualitatif, log Gamma Ray (GR Log) dapat digunakan untuk identifikasi dan korelasi litologi serta
estimasi tingkat kelempungan, karena prinsip kerjanya yang mengukur tingkat radioaktivitas alami
(sinar gamma) dari unsur-unsur tertentu pada mineral mika, glaukonit, dan potasium feldspar, yang
umum ditemukan pada batu serpih (shale) dan lempung, pada umumnya akan memiliki kandungan
material radioaktif yang rendah, sehingga akan menghasilkan pembacaan nilai GR yang rendah pula.

11
Seiring dengan bertambahnya kandungan serpih dalam batuan, maka kandungan material
radioaktif akan bertambah dan pembacaan nilai GR akan meningkat. Teknik interpretasinya, secara
sederhana yaitu dengan membuat suatu garis batas (cut off) antara shale base line (yang menyatakan
nilai GR tertinggi) dengan sand base line (yang menyatakan nilai GR terendah).

Sehingga diperoleh zona di sebelah kiri cut off sebagai zona reservoar, dan zona non- reservoar
di sebelah kanan garis cut off. Dan untuk alat Spontaneous potantial log, dari prinsip kerjanya, log SP
ini dapat digunakan juga untuk identifikasi batuan permeable, identifikasi lapisan serpih (non-
reservoir) dan non-serpih (reservoir), membantu korelasi litologi, dan menghitung nilai salinitas fluida
formasi (Rw).

Pengukurannya berdasarkan adanya beda potensial karena perbedaan salinitas antara lumpur
pemboran (Rmf) dengan fluida formasi (Rw), dimana pada dasarnya nilai salinitas berbanding terbalik
dengan resistivitas .

Pada track 2, menggunakan resistivity log. Dalam teknik interpretasinya, analisa log
resistivitas, utamanya adalah untuk mengetahui indikasi batuan yang porous dan permeable yang
mengandung fluida hidrokarbon atau air.

Nilai-nilai LLD/ILD, LLS/ILS, dan MSFL umumnya ditampilkan pada satu kolom grafik, dab
berdasarkan karakteristik grafiknya, indikasi hidrokarbon ditunjukkan oleh adanya perubahan
nilai/defleksi grafik LLD/ILD yang relatif berada di kanan terhadap defleksi grafik LLS/ILM dan
MSFL. Sedangkan defleksi grafik LLD yang relatif lebih negatif terhadap LLS/ILM dan MSFL akan
mengindikasikan adanya kandungan fluida air.

Namun apabila ketiga grafik tersebut menunjukkan grafik yang saling berhimpit tanpa adanya
separasi yang jelas maka dapat mengindikasikansuatu zona yang impermeable atau tight.

Selanjutnya pada track 3, menggunakan log density. Log Densitas dapat digunakan untuk
perhitungan densitas, perhitungan porositas, dan identifikasi kandungan fluida. Interpretasi log Densitas
dilakukan dengan mengamati karakteristik grafik yang akan mengalami defleksi ke nilai yang lebih
rendah apabila melalui suatu yang mengandung fluida berupa gas, sedangkan akan mengalami defleksi
ke arah nilai yang lebih tinggi apabila melalui suatu yang mengandung fluida air maupun fluida minyak.
Selain density log, digunakan juga Log Neutron.

Untuk log Neutron dapat digunakan untuk perhitungan porositas batuan, evaluasi litologi, dan
deteksi keberadaan gas. Suatu grafik log Neutron akan menunjukkan defleksi ke arah nilai yang lebih
tinggi (ke arah kiri) apabila melalui suatu zona berporositas tinggi, dan sebaliknya, grafik akan
mengalami defleksi ke kanan apabila melalui zona berporositas rendah.

Setelah itu pada kegiatan praktium kali ini, kita mendapati hasil daerah yang berkemungkinan
produktif yaitu zona pertama berada pada interval kedalaman 1520-1528 m, zona ke dua berada pada
interval kedalaman 1462-1472 m, dan zona ke tiga berada pada interval kedalaman 1603-1610 m.
Namun setelah di lihat kembali maka dapat diputuskan untuk daerah yang memiliki kemungkinan
mengandung hidrokarbon ada pada zona ke tiga yang berada pada interval 1762 -1769 m.

12
4.2 Tugas Internet

Triple Combo

Triple combo adalah rangkaian pengukuran standar yang digunakan dalam evaluasi formasi dan
logging jalur kabel: sinar gamma, porositas, dan resistivitas. Sederhananya, kombo rangkap tiga
memberi tahu kita tentang batu, pori-pori, dan cairan.

Log sinar gamma mengukur mineral radioaktif yang terjadi secara alami. Kami menggunakan
ini untuk membuat kesimpulan tentang litologi. Log neutron mengukur hamburan Compton sebanding
dengan jumlah atom hidrogen. Ini adalah proxy untuk pori-pori. Shale dan terutama marine shale
mempunyai emisi sinar gamma yang Iebih tinggi dibandingkan dengan sandstone, limestone dan
dolomite. Dengan adanya perbadaan tersebut gamma ray log ini dapat digunakan untuk membedakan
antara shale dan non shale schingga gamma ray scring discbut sebagai lithology log. Prinsip Kerja Alat
detektor dimasukkan ke dalam lubang bor. Formasi yang mengandung unsur-unsur radioaktif akan
memancarkan radiasi dimana intensitasnya akan diterima olch detektor dan dicatat di permukaan.

Didalam pengukuran resistivity log, biasanya terdapat tiga jenis ‘penetrasi’ resistivity, yakni
shallow (borehole), medium (invaded zone) dan deep (virgin) penetration. Perbedaan kedalaman
penetrasi ini dimaksudkan untuk menghindari salah tafsir pada pembacaan log resistivity karena mud
invasion (efek lumpur pengeboran) dan bahkan dapat mempelajari sifat mobilitas minyak.

Resistivity Logging Adalah metoda untuk mengukur sifat batuan dan fluida pori (baca:
minyak, gas dan air) disepanjang lubang bor dengan mengukur sifat tahanan kelistrikannya. Besaran
resistivitas batuan dideskripsikan dengan Ohm Meter, dan biasanya dibuat dalam skala logarithmic
dengan nilai antara 0.2 sampai dengan 2000 Ohm Meter.

Sebagaimana yang kita ketahui untuk mengantisipasi pressure (e.g. pore pressure), saat
pengeboran biasanya dipompa oil based mud atau water based mud. Sebagai contoh, jika kita
menggunakan water based mud (resistivity rendah) sebagai lumpur pemboran, kemudian lumpur
tersebut meng-invasi reservoir yang mengandung minyak, maka kita akan mendapatkan profil deep
penetration resistivity lebih tinggi daripada shallow-medium penetration resistivity. Jika medium
penetration dan deep penetration mirip (tidak ada efek invasi), maka situasi ini mengindikasikan minyak
didalam reservoir tersebut sangat susah untuk mobile (hal ini kurang bagus dalam production).

Log Densitas merupakan kurva yang menunjukan nilai densitas (bulk density) batuan yang
ditembus lubang bor, dinyatakan dalam gr/cc. Besaran densitas ini selanjutnya digunakan untuk
menentukan nilai porositas batuan tersebut. Log densitas bersama – sama dengan log neutron digunakan
untuk mendeteksi adanya hidrokarbon. Alat densitas yang modern juga mengukur PEF (Photo Electric
Effect) yang berguna untuk menentukan lithologi batuan, mengidentifikasi adanya heavy minerals dan
untuk mengevaluasi clay Alat ini bekerja dari suatu sumber radioaktif dari alat pengukur dipancarkan
sinar gamma denga intensitas energi tertentu (umumnya 0.66 mev) menembus formasi / batuan.

Log resistivitas mengukur konduktivitas arus listrik. Kami menggunakan ini untuk memberi
tahu kami tentang jenis dan saturasi fluida. pengeboran dan eksplorasi dalam pekerjaan minyak dan gas
membutuhkan data yang akurat namun cepattentang formasi yang dibor.

13
Jenis kegiatan ini memanfaatkan layanan penyediaan log real time dengan kombinasi
tiga kombinasi MWD (Measurement While Drilling) dan LWD (Logging While Drilling). Teknologi
canggih LWD dan MWD memungkinkan perusahaan operator mengambil keputusan secara cepat dan
tepat terkait kegiatan pengeboran dan eksplorasi berdasarkan evaluasi formasi yang dapat disajikan
secara real time. Logging nuklir yang dapat dimasukkan dalam kombo tripel MWD dan LWD
menyajikan evaluasi formasi melalui log densitas dan porositas

Teknik yang diadaptasi untuk penebangan nuklir adalah dengan melakukan pengukuran
densitas dengan menggunakan sumbersinar gamma Cs-137 sedangkan pengukuran porositas diperoleh
dengan menggunakan neutron cepat dari americium oxyde-berryllium (AmBe).

Akuisisi data untuk penyajian data secara real time dilakukan dengan memasang dua sensor
tekanan dan satu sensor kedalaman di permukaan. Karena kombo rangkap tiga dijalankan dengan
seluruh tiga alat untuk MWD, alat Resistivitas untuk mendapatkan log resistivitas dan alat logging
nuklir untuk diletakkan di atas formasi, urutan prosedur yang harus diikuti sangat spesifik.

Persyaratan keselamatan yang menjadi perhatian dalam aplikasi LWD dengan sumber
radioaktif diatur oleh BAPETEN. Triple vombo merupakan kombinasi antara MWD yang menyediakan
pengukuran untuk direction and inclination, serta dua buah peralatan LWD mampu memberikan
resistivity logging dan nuclear logging.

Keunggulan dari penggunaan triple combo dalam LWD yaitu mampu memberikan real time
data dari berbagai jenis pengukuran seperti direction and inclination, resistivity log serta density and
porosity log yang semuanya akan mam[u ditampilkan secara real time. Perlu juga di perhatikan bahwa
tampian data real time ini merupakan data sementara dan bukan menjadi data akhir dari layanan
pengukuran yang diberikan.

Dengan keterbatasannya binary data yang dikodekan melalui mud pulse, maka binary data
yang diambil sebagai sampling data diambil yang cukup mewakili sebagai bahan yang digunakan
evaluasi pada saat yang bersamaan dengan berlangsungnya proses pengeboran. Data lain yang
diperoleh selama proses pengukuran juga akan tersimpan dalam memory peralatan loging ini akan
diolah untuk ditampilkan dalam laporan akhir untuk disampaikan kepada pengguna layanan.

Proses akuisisi data untuk penampilan real time data dilaksanakan dengan systeminformasi
yang dipasang di permukaan dengan terhubung pada beberapa sensor yang telah didekodekan
sebelum masuk ke computer pengolah. Sensor yang digunakan minimal terdiri atas dua buah sensor
yang dipasang pada drillers draworks yang digunakan untuk dapat mengetahui kedalaman pada
peralatan pengukuran pada saat proses pengeboran berlangsung.

Sensor tekanan berfungsi mendapatkan kode binary data dari peralatan di dalam lubang
sumur yang ditransmisikan melalui mud pulse. Dengan keterbatasan binary data yang bias di
transmisikanmelaluimudmaka tidak semua data secara lengkap dapat ditransmisikan ke atas
permukaan. Cuplikan data terpenting akan untuk diberikan pada tamiplan real time data

14
BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan interpretasi kumulatif ini dapat di simpulkan beberapa

poin sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui bagian area logging yang prospek

2. Dapat mengetahui kegunaan alat- alat logging sesuai dengan jenis loggingnya

3. Dapat mengetahui terdapat apa pada track logging

4. Data log dibagi menjadi tiga track, dimana track satu yaitu Log Permeabilitas,track dua yaitu Log
Resistivitas dan track tiga yaitu Log Porositas ketiganya harus sesuai dengan ketentuan apabila ingin
melihat daerah yang prospek akan hidrokarbon didalamnya.

5. Interpretasi Kualitatif track tiga biasanya ditandai dengan terjadinya crossover yang dimana log NPHI
dan log RHOB nilainya mengecil untuk track 1 bisa dilihat dari gamma ray log yang berdefleksi ke kiri
sedangkan untuk trek 2 dilihat dari besarnya nilai resistivitas yang dibaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

1. Sembodo dan Nugrahanti, Asri. 2012. Penilaian Formasi II. Jakarta: Universitas Trisakti.

2. Nugrahaning, Asri. 2011. Penilaian Formasi. Bogor: Cetakan Media Utama.

3. https://migas-indonesia.com/2012/10/06/mwd-measurement-while-drilling/

4. Sitaresmi Hendri, Ratnayu. 2019. Diktat Petunjuk Praktikum Penilaian Formasi. Jakarta: Universitas
Trisakti.

5. https://www.neliti.com/id/publications/171144/data-acquisition-inrunning-triple-combo-a-
combination-of-measurement-while-dril

16
LAMPIRAN A
TUGAS INTERNET

17
TRIPLE COMBO
Triple combo adalah rangkaian pengukuran standar yang digunakan dalam evaluasi formasi dan
logging jalur kabel: sinar gamma, porositas, dan resistivitas. Sederhananya, kombo rangkap tiga
memberi tahu kita tentang batu, pori-pori, dan cairan.

Log sinar gamma mengukur mineral radioaktif yang terjadi secara alami. Kami menggunakan
ini untuk membuat kesimpulan tentang litologi. Log neutron mengukur hamburan Compton sebanding
dengan jumlah atom hidrogen. Ini adalah proxy untuk pori-pori. Shale dan terutama marine shale
mempunyai emisi sinar gamma yang Iebih tinggi dibandingkan dengan sandstone, limestone dan
dolomite.

Didalam pengukuran resistivity log, biasanya terdapat tiga jenis ‘penetrasi’ resistivity, yakni
shallow (borehole), medium (invaded zone) dan deep (virgin) penetration. Perbedaan kedalaman
penetrasi ini dimaksudkan untuk menghindari salah tafsir pada pembacaan log resistivity karena mud
invasion (efek lumpur pengeboran) dan bahkan dapat mempelajari sifat mobilitas minyak.

Resistivity Logging Adalah metoda untuk mengukur sifat batuan dan fluida pori (baca:
minyak, gas dan air) disepanjang lubang bor dengan mengukur sifat tahanan kelistrikannya. Besaran
resistivitas batuan dideskripsikan dengan Ohm Meter, dan biasanya dibuat dalam skala logarithmic
dengan nilai antara 0.2 sampai dengan 2000 Ohm Meter. Sebagaimana yang kita ketahui untuk
mengantisipasi pressure (e.g. pore pressure), saat pengeboran biasanya dipompa oil based mud atau
water based mud. Sebagai contoh, jika kita menggunakan water based mud (resistivity rendah) sebagai
lumpur pemboran, kemudian lumpur tersebut meng-invasi reservoir yang mengandung minyak.

Log resistivitas mengukur konduktivitas arus listrik. Kami menggunakan ini untuk memberi
tahu kami tentang jenis dan saturasi fluida. pengeboran dan eksplorasi dalam pekerjaan minyak dan gas
membutuhkan data yang akurat namun cepattentang formasi yang dibor. Jenis kegiatan ini
memanfaatkan layanan penyediaan log real time dengan kombinasi tiga kombinasi MWD
(Measurement While Drilling) dan LWD (Logging While Drilling). Teknologi canggih LWD dan
MWD memungkinkan perusahaan operator mengambil keputusan secara cepat dan tepat terkait
kegiatan pengeboran dan eksplorasi berdasarkan evaluasi formasi yang dapat disajikan secara real time.
Logging nuklir yang dapat dimasukkan dalam kombo tripel MWD dan LWD menyajikan evaluasi
formasi melalui log densitas dan porositas

Teknik yang diadaptasi untuk penebangan nuklir adalah dengan melakukan pengukuran
densitas dengan menggunakan sumbersinar gamma Cs-137 sedangkan pengukuran porositas diperoleh
dengan menggunakan neutron cepat dari americium oxyde-berryllium (AmBe). Akuisisi data untuk
penyajian data secara real time dilakukan dengan memasang dua sensor tekanan dan satu sensor
kedalaman di permukaan. Karena kombo rangkap tiga dijalankan dengan seluruh tiga alat untuk MWD,
alat Resistivitas untuk mendapatkan log resistivitas dan alat logging nuklir untuk diletakkan di atas
formasi, urutan prosedur yang harus diikuti sangat spesifik.

Keunggulan dari penggunaan triple combo dalam LWD yaitu mampu memberikan real
time data dari berbagai jenis pengukuran seperti direction and inclination, resistivity log serta density
and porosity log yang semuanya akan mam[u ditampilkan secara real time. Perlu juga di perhatikan
bahwa tampian data real time ini merupakan data sementara dan bukan menjadi data akhir dari
layanan pengukuran yang diberikan.

18
LAMPIRAN B
HASIL PENGAMATAN

19
Zona 1 : Kedalaman 1520 – 1528 Meter

20
Zona 2 : Kedalaman 1603 – 1610 Meter

Zona 3 : Kedalaman 1762 – 1769 Meter

21

Anda mungkin juga menyukai