Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PENILAIAN FORMASI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

Yehezkiel Dian (202010255003)

Divka Octavia (202010255010)

Dzikir Walisyah (202010255014

Siti Fadillah (202010255019)

Tania Stivani (202010255020)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAYA

2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME dan dengan rahmat dan
karunianya. Laporan Penilaian Formasi ini dapat kami selesaikan. Sebagai
bahan pembelajaran kami harap dapat diterima dan dipahami.

Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas tambahan mata kuliah Penilaian
Formasi. Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karna itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Demikian kata pengantar ini kami sampaikan jika terdapat kesalahan dalam
penulisan atau penguraian. Makalah saya dengan harapan dapat diterima oleh
bapak dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran kami.

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak dan gas bumi merupakan sumber energi yang paling sering digunakan
dan dimanfaatkan oleh manusia. Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan
sumber daya minyak dan gas dilakukan kegiatan pengeboran untuk mencari
sumber daya tersebut. Jika sudah di dapati lokasi tersebut, baru dilakukan
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.

Di dalam kegiatan eksplorasi ada beberapa kegiatan di dalamnya. Salah satunya


well logging. Well logging atau pencatatan sumur adalah pengukuran untuk
pencatatan lubang sumur menggunakan instrumen yang ditembus di lubang bor.
Macam – macam well logging adalah mud logging, logging while drilling, log
listrik, log spontaneous potensial, log resitivitas, log density, dan log sonic.

Dalam hal ini kami akan membahas dan memfokuskan pada well logging untuk
menentukan rekahan di dalam formasi. Oleh karna itu, diperlukan data di bawah
permukaan untuk mencari fracture menggunakan jenis-jenis dengan cara yang
benar untuk membaca log yang sudah didapatkan.

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mengevaluasi :

1. Mempelajari lebih dalam apa itu well logging


2. Mengetahui lebih lanjut macam macam dari log.
3. Mengetahui jenis jenis dari logging

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian dari well logging
2. Apa saja jenis-jenis well logging
3. Apa saja jenis jenis dari logging
BAB II

DASAR TEORI
2.1 Logging

Logging merupakan metode pengukuran besaran-besaran fisik batuan


reservoir terhadapkedalaman lubang bor. Loging sumur (well logging) juga
dikenal dengan borehole logging adalah cara untuk mendapatkan rekaman log
yang detail mengenai formasi geologi yangterpenetrasi dalam lubang bor. Log
dapat berupa pengamatan visual sampel yang diambil darilubang bor (geological
log ), atau dalam pengukuran fisika yang diperoleh dari respon piranti instrumen
yang di pasang didalam sumur (geohysical log). Well loging dapat digunakan
dalam bidang eksplorasi minyak dan gas, batubara, air bawah tanah dan
geoteknik.
Logging sumur adalah pengukuran dalam lubang sumur menggunakan
instrumen yang ditempatkan pada ujung kabel wireline dalam lubang bor. Sensor
yang terletak diujung kabel wireline akan mendeteksi keadaan dalm sumur.
Loging sumur dilakukan setelah drill string dikeluarkan dari sumur. Terdapat dua
kabel yang terkoneksi dengan permukaan, kedalamansumur direkam ketika
sensor turun dan diangkat kembali untuk memulai pendeteksian. Subset kecil
dari data pengukuran dapat ditransmisikan ke permukaan real time menggunakan
pressure pulses dalam wells mud fluid colomn. Data telemetri dari dalam tanah
mempunyai bandwidth yang kecil kurang dari 100 bit per detik, sehingga
informasi dapat didapat real time dengan bandwidth yang kecil.

2.2 Well Logging


Well Logging adalah teknik pengukuran dan pencacatan data dibawah
permukaan untuk mengetahui karakteristik formasi geologi berdasarkan
parameter-parameter fisis batuan dengan cara menggunakan alat ukur yang
dimasukkan kedalam lubang sumur atau lubang bor. sedangkan log adalah hasil
rekaman dalam fungsi kedalaman terhadap proses logging (Serra, 1984). Log
dapat berupa pengamatan visual sampel yang diambil dari lubang bor (geological
log), atau dalam pengukuran fisika yang dieroleh dari respon piranti instrumen
yang di pasang didalam sumur (geophysical log). Tujuan dilakukannya logging
adalah untuk mengetahui karakter fisik batuan di dalam lubang sumur secara in-
situ sehingga dapat diketahui kondisi bawah permukaan seperti litologi,
porositas, saturasi air, permeabilitas, dan kandungan serpih yang ada dalam
formasi. Data – data ini yang kemudian dapat diaplikasikan untuk tujuan – tujuan
tertentu seperti karakterisasi reservoar, struktur, dan perhitungan volumetrik
hidrokarbon.
Well logging pertama kali digunakan Marcel dan Conrard Schlumberger
pada tahun 1926 untuk eksplorasi minyak bumi. Pada awalnya Schlumberger
bersaudara mengembangkan alat Resistivitas untuk mendeteksi perbedaan
porositas dari batupasir untuk lapangan minyak di Merkwiller-Pechelbronn, di
Perancis bagian Timur. Instrumen yang digunakan schlumberg disebut sonde.
Sonde ini diberhentikan dalam lubang bor pada interval periodik tertentu dan
resistivitasnya langsung dicatat di dalam kertas grafik.
Sejak tahun 1926 hingga sekarang, teknologi well logging telah
mengalami banyak perkembangan dan inovasi terbaru untuk mengakomodasi
kebutuhan industri minyak dan gas, dalam proses pencarian dan mengetahui
prospek minyak bumi di dalam suatu reservoar. Mulai dari tool konvensional
seperti log GR, log SP, log Densitas dan lain-lain .hingga ke tool unconventional
seperti LWD (Logging While Drilling) dimana antara perekaman log dan
pengeboran dilakukan bersamaan, sehingga dapat memberikan gambaran
mengenai kondisi “sebenarnya” dari formasi yang terdapat dalam lubang bor.

2.2.1 Menurut waktu pengambilan datanya well logging dibedakan


menjadi 2 yaitu:
1. Mud logging

Mud logging adalah suatu teknik pengambilan data bawah


permukaan dengan menganalisa dan mengumpulkan informasi dari
partikel solid (padat),cairan, dan gas yang terbawa kepermukaan
bersamaan dengan keluarnya lumpur dari dalam lubang pengeboran.
Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui berbagai parameter pemboran
dan formasi sumur yang sedang dibor.
Gambar Metode Mud Logging
2. Logging while drilling (lwd)

Logging while drilling (lwd) adalah pengerjaan logging yang


dilakukan bersamaan pada saat pemboran. . Alatnya dipasang di dekat
mata bor. Data dikirimkan melalui pulsa tekanan lewat lumpur pemboran
ke sensor di permukaan. Setelah diolah lewat serangkaian komputer,
hasilnya juga berupa grafik log di atas kertas. LWD berguna untuk
memberi gambaran tentang formasi dalam tubuh batuan sedini mungkin
pada saat pemboran.

2.3 Jenis-Jenis Log


2.3.1 Log Radioaktif (Gamma Ray)
Prinsip dasar perekaman log ini adalah mengukur total
radioaktivitas alami yang berasal dari formasi (Gover P.W.J., 2000).
Sifat radioaktif berasal dari pottasium 40 dan isotop dari seri
Uranium(U)-Radium dan Thorium(Th) yang secara alami terus menerus
memancarkan radiasi berenergi tinggi sehingga sinar ini dapat menembus
batuan, sinar ini dapat dideteksi oleh detektor (biasanya jenis detektor
scintillatoin) yang dari setiap sinar yang terdeteksi alat akan
mengubahnya menjadi pulsa satuan waktu. Skala dari GR log adalah API
Unit (APIU). Satu APIU sama 1/200 skala “Calibration Standard”
(formasi batuan yang berisi U, Th,dan K dengan perbandingan tertentu
yang dibuat oleh “ The Americann Petroleum Institute” di Houston).
Respon log gamma ray terhadap litologi sangatlah dipengaruhi dari jenis
mineral pembawa ketiga unsur radioaktif tersebut seperti diantaranya
mineral pottasium feldspar, grub mika, galukonit. Secara umum mineral-
mineral tersebut tersebar di semua jenis litologi baik dari batuan beku,
metamorf ataupun batuan sedimen. Pada batuan sedimen, shale
cenderung memantulkan radioaktif karena batuan lempung/lanau
cenderung memiliki materi yang radioaktif sedangkan clean sand atau
batuan karbonatan yang memiliki nilai GR log yang rendah karena
kandungan pottasium feldsfar, mika, galukonit atau air yang mengandung
uranium, kecuali pada batuan yang tekontaminasi abu vulkanik, granit
wash, atau fluida dengan pottasium.

Gambar Prinsip Kerja Log Gamma Ray

2.3.2 Log Listrik


Log listrik merupakan alat rekaman paling tua yang dipakai dalam
industri perminyakan.Kurva-kurva SP dan resistivitas adalah merupakan
rekaman standar yang harus ada dalam setiap penampang stratigrafi
sumur bor. Kegunaan log listrik adalah untuk interpretasi litologi dan
dapat juga digunakan untuk mendeteksi zona yang mengandung minyak
atau tidak.serta dapat digunakan sebagai dasar dalam korelasi bawah
permukaan.
Gambar Prinsip Kerja Log Listrik

2.3.3 Log Sonic


Log sonic atau log suara dirancang untuk merekam porositas
batuan formasi dengan cara mengukur interval transite time, yaitu waktu
yang diperlukan oleh gelombang suara untuk merambat sejauh 1 feet
dalam formasi. Sitem peralatan sonic log menggunakan transmitter
gelombang suara dan alat penerima (receiver).

Gambar Perekaman Log Sonic

2.3.4 Log Caliper


Log caliper merupakan alat untuk mengukur diameter dan bentuk lubang
bor (Glover P.W.J,.2000) . Alat ini memiliki 2,4 atau lebih lengan yang
dapat bergerak masuk dan keluar dari lubang bor , dan gerakan ini diubah
menjadi sinyal listrik oleh alat potonsiometer. Satuan caliper adalah inch.
Manfaat dari log caliper adalah untuk:
1. Mengetahui informasi litologi

2. Sebagai indikator yang baik permeabilitas dan porositas (reservoir


rock) dilihat dari keberadaan mudcake berasosiasai dengan log gamma
ray.

3. Mengetahui ketebalan mudcake

4. Pengukuan volume lubang bor dalam liter permeter.

Gambar Prinsip kerja dan Respon log caliper terhadap bentuk dan ukuran
lubang bor (Gover P.W.J., 2000).

Anda mungkin juga menyukai