Anda di halaman 1dari 10

Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2013

ANALISA WIRELINE LOG


Bab I. Pendahuluan I.1. Latar Belakang Log merupakan suatu grafik kedalaman (bias juga waktu), dari satu set data yang menunjukan parameter yang diukur secara berkesinambungan didalam sebuah sumur.

Loging sumur (well logging) juga dikenal dengan borehole logging adalah cara untuk mendapatkan rekaman log yang detail mengenai formasi geologi yang terpenetrasi dalam lubang bor. Log dapat berupa pengamatan visual sampel yang diambil dari lubang bor (geological log), atau dalam pengukuran fisika yang dieroleh dari respon piranti instrumen yang di pasang didalam sumur (geohysical log).

Well loging dapat digunakan dalam bidang eksplorasi minyak dan gas, groundwater, mineral, environmental and geotechnical. Industri minyak dan gas merekam properti batuan dan fluida untuk mencari zona hidrokarbon dalam formasi geologi yang menarik dengan borehole. Prosedur logging terdiri dari menurunkan logging toolpada wireline kedalam sumur minyak atau lubang, untuk mengukur properti batuan dan fluida pada formasi. Interpretasi dari pengukuran ini digunakan untuk menentukan letak kedalaman potensial dari zona yang mengandung minyak dan gas (hydrocarbon). Alat loging dikembangkan selama puluhan tahun untuk mengukur kelistikan, akustik, radioaktif, elektromagnetik, dan properti lain pada batuan. Logging biasanya dilakukan dengan menggunakan alat logging yang ditarik keluar dari lubang sumur. Data direkam dalam bentuk print kertas yang biasa disebut sebagai Well log dan dikirim ke kantor dalam bentuk digital. Log sumur merekam pada interval tertentu saat pengeboran pada lubang sumur dan kedalaman pengeboran berkisar antara 300m sampai 8000m (1000 ft sampai 25000 ft) atau lebih.

Secara umum, analisa log dibedakan atas tiga komponen, berupa : Log Lithologi, terdiri dari Gamma Ray ( GR ) Log dan Spontaneous Potential ( SP ) Log
Nama : I Ketut Aras Agastya NIM : 111.110.124 Plug : 3

Page 1

Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2013

Log Resistivity, antara lain terdiri dari Induction Log, Short Normal Log, Microlog, Lateral Log dan MSFL Log Porosity, terdiri dari Neutron Log dan Sonic Log

I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan laporan praktikum Geologi Minyak dan Gas Bumi ini adalah untuk mempelajari dan memahami lebih lanjut mengenai proses menganalisa suatu wireline log dalam suatu hasil kegiatan logging sehingga dapat dijelaskan mengenai informasi yang terdapat di dalam wireline log tersebut. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk lebih mengerti dalam membaca, menganalisa, dan memperoleh data dari data wireline log hasil dari suatu kegiatan logging.

Nama : I Ketut Aras Agastya NIM : 111.110.124 Plug : 3

Page 2

Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2013

Bab II Isi II.1. Dasar Teori Wireline well logging merupakan pekerjaan merekaan/mencatat data keadaan didalam tanah untuk setiap kedalaman mulai dari permukaan tanah hingga kedalam sumur (Sumantri,1988). Wireline well logging secara umum dibagi menjadi dua macam yaitu :

Perekaman data dilakukan pada waktu pemboran sumur. Perekaman data dilakukan setelah penyelesaian sumur (didalam periode Produksi)

Gambar 1.1

Pada saat pengeboran berlangsung, lumpur yang akan digunakan menginvasi lapisan lapisan yang permeable. Invasi ini terjadi setelah mudcake terbentuk pada lubang sumur. Invasi ini akan membentuk beberapa zona zona a. Invaded zone atau Flushed Zone : adalah zona yang terkontaminasi dimana zonasi lumpur masuk kelapisan lapisan permaeble formasi bahwa permukaan. Termasuk dalam hal ini Transition zone. b. Uninvaded zone : merupakan zona yang tidak terkontaminasi dimana lumpur pengeboran tidak mencapai zona ini sehingga resistivitas yang terbentuk dizona ini adalah resistivitas hidrokarbon sebenarnya (Rt).Perhitungan saturasi air (Sw) pada
Nama : I Ketut Aras Agastya NIM : 111.110.124 Plug : 3

Page 3

Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2013

zona yang tak terkontaminasi (Univaded zone)

dapat

dilakukan formasi sebenarnya

jika (Rw)

faktor telah adalah yang

formasi (F), resistivas sebenarnya (Rt) dan resistivas air didapatkan. Berdasarkan Harsono, 1994 bahwa resistivas

resistivas batuan yang mengandung hidrokarbon dan air formasi

didaerah

tidak terkontaminasi (Univaded zone) merupakan resistivas oleh air yang berada dalam formasi

Jenis - Jenis Wireline Log : Log Gamma Ray

Gamma ray adalah prinsip dasar dari perekaman radioaktivitas atau tingkat radiasi alami dari suatu lapisn bumi. Radioaktivitas gamma ray berasal dari 3 unsur radioaktif yang ada dalam batuan yaitu: Uranium U, Thorium Th, dan Postasium K yang secara kontinyu memancarkan GR dalam bentuk pulsa pulsa energi radiasi tinggi. Harga defleksi log gamma-ray terekam dalam satuan API unit. Log Neutron

Pada hakikatnya Log neutron digunakan untuk mengetahui banyaknya kandung atom hidrogen yang terdapat dalam batuan. Prinsip kerja alat ini adalah pada aktivitas nuklir, pada pemancaran partikel - partikel neutron secara cepat dari suatu sumber radioaktif yang akan menumbuk kandungan hidrogen dalam batuan. Log Densitas

Log densitas kurva yang menunjukan besarnya densitas dari batuan yang ditembus lubang bor. Dalam log densitas, kurva dinyatakan dalam gram/cc, yang merupakan besaran bulk density batuan. Porositas batuan dapat dihitung bila density matrik (pma) diketahui. Setiap jenis batuan mempunyai harga density matrik berbeda - beda, seperti; batupasir =2,56 gr/cc; batugamping =2,71 gr/cc; batugamping = 2.68 gr/cc; shale atau clay = 2,2 2,65 gr/cc. Harga bulk density akan kecil pada batuan yang mengandung gas,

Nama : I Ketut Aras Agastya NIM : 111.110.124 Plug : 3

Page 4

Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2013

dan rendahnya harga densitas dari formasi akan menaikan harga porositas dari log densitas Log Resistivity

Prinsip kerja dari dari alat ini adalah mengukur kemampuan formasi untuk menghantarkan arus listrik, semakin besar arus listrik yang dapat dialirkan, resistivity batuan semakin kecil dan sebaliknya. Daya hantar listrik merupakan fungsi dari batuan dan jenis fluida yang mengisi ruang pori batuan, maka log resistivity sangat membantu dalam menentukan jenis fluida dalam batuan. Untuk lapisan yang mengandung minyak, gas atau air tawar akan mempunyai tahanan jenis lebih besar dibanding air asin.

Log Induksi

Prinsip kerja dari log adalah menggunakan sistem yang disebut induksi elektromagnetik. Bila arus yang keluar dari kumparan pemancar dibuat konstan, maka besarnya arus yang akan diterima oleh kumparan penerima berbanding langsung dengan konduktivitas batuan yang dilaluinya, sehingga data yang terukur adalah kemampuan batuan untuk menghantarkan arus listrik. Log Akustik ( Sonic Log )

Sonic log merupakan log akustik dengan prinsip kerja mengukur waktu tempuh gelombang bunyi dapa suatu jarak tertentu di dalam lapisan batuan. Satuan dari sonic log adalah mikro second per food yang merupakan hasil dari kecepatan gelombang bunyi yang mencapai receiver di dalam formasi.

Tujuan dari penggunaan log sonic adalah untuk mengetahui kerapatan dan porositas batuan. Pada batuaan yang porous, kerapatanya lebih kecil sehingga kurva log sonic akan mempunyai harga yang besar seperti pada serpih organik atau lignit, dan sebaliknya. Log sonic juga berguna sebagai pengikat antara data seismik dengan data sumur.

Nama : I Ketut Aras Agastya NIM : 111.110.124 Plug : 3

Page 5

Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2013

II.2. Pembahasan

Untuk menganalisa lithologi yang terdapat pada wireline log, kita harus terlebih dahulu mengetahui ciri ciri dari lithologi tersebut yang tampak pada wireline log seperti : Batulempung memiliki ciri ciri impermeable dan pada track log 1, dimana berisi data gamma ray, caliper dan SP, menjorok ke kanan. Lalu, nilai resistivitasnya bernilai kecil, ditunjukkan pada track log 2, dimana berisi data ILD dan SFLU, menjorok ke kiri. Setelah itu, batulempung memiliki nilai RHOB yang besar dan nilai NPHI yang kecil, pada wireline log ditunjukkan pada track log 3, dimana berisi data RHOB, NPHI dan DRHO. Batulanau memiliki ciri ciri memiliki sifat semi impermeable, dimana batulanau memiliki nilai gamma ray yang cukup tinggi seperti yang ditunjukkan pada track log 1. Sedangkan untuk nilai resistivitas sendiri, batulanau memiliki nilai resistivitas kecil sampai sedang seperti yang ditunjukkan pada track log 2. Lalu pada track 3, batulanau memiliki nilai RHOB yang besar dan nilai NPHI yang kecil Batupasir memiliki sifat permeable, dimana batupasir memiliki nilai gamma ray yang konstan. Sedangkan untuk nilai resistivitas sendiri, batupasir memiliki nilai yang kecil dan biasanya konstan, apalagi jika batupasir tersebut mengandung oil. Sedangkan pada track 3, batupasir sendiri memiliki nilai RHOB dan NPHI yang kecil, selain itu, batupasir juga dicirikan dengan crossover. Batupasir juga bisa dilihat dari nilai log sonicnya, dimana batupasir memiliki nilai log sonic yang tinggi Batugamping memiliki sifat permeable, dimana pada log gamma ray batugamping biasanya ditunjukkan dengan pergerakan kurva yang cukup fluktuatif, tidak konstan seperti batupasir. Sedangkan pada track log 2, batugamping memiliki nilai resistivitas yang cukup tinggi. Setelah itu, pada track log 3, memiliki ciri yang cukup sama dengan batupasir tetapi memiliki perbedaan pada nilai log sonic, dimana batugamping memiliki nilai log sonic yang kecil
Nama : I Ketut Aras Agastya NIM : 111.110.124 Plug : 3

Page 6

Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2013

Sebelum melakukan penginterpretasian lithologi, langkah yang harus dilakukan adalah menentukan cut off yang dibuat pada track log 1 untuk membantu menentukan sifat batuan memiliki sifat impermeable atau permeable. Cut off tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :

Dimana :

Vlp = 0,5 GRmin = 65 GRmax = 150

Berdasarkan penggunaan rumus tersebut, didapatkan nilai cut off sebesar 107,5. Setelah mendapatkan nilai cut off, dilakukan pengeplotan cut off pada track log 1. Lalu, setelah dilakukan pengeplotan cut off pada track log 1, bisa diketahui sifat lithologinya. Jika, gamma ray menjorok ke kiri daripada letak cut off itu berarti lithologi yang berada di sana bersifat impermeable seperti batupasir dan batugamping. Sedangkan, jika gamma ray menjorok ke kanan daripada letak cut off itu berarti lithologi yang berada di sana memiliki sifat permeable seperti batulempung.

Berdasarkan pengertian tersebut didapatkan lithologi pada sumur Kluang North 45 dengan skala 1 : 600 berupa Batulempung pada kedalaman 302 305 Meter ; Batulanau pada kedalaman 207 222 M ; 225 260 M ; 395 450 M ; Batupasir pada kedalaman 264 279 M ; 283 293 M ; 295 302 M ; 305 323 M ; 325 342 M ; 345 370 M ; 372 390 M ; Batugamping pada kedalaman 200 207 M ; 222 225 M ; 260 264 M ; 279 283 M ; 293 295 M ; 323 - 325 M ; 342 345 M ; 370 372 M ; 390 395 M.

Pada track log 2, dimana yang berisi data ILD dan SFLU, kita dapat menentukan jenis fluida yang terdapat pada lithologi yang didapat. Pada track log 2 ini, bila kurva semakin menjorok ke kiri itu menunjukkan bahwa nilai resistivitas fluida yang terkandung pada lithologi memiliki nilai yang semakin kecil sebaliknya, jika kurva semakin menjorok ke kanan itu menunjukkan bahwa nilai resistivitas yang ada pada fluida semakin besar. Urutan fluida dengan nilai resistivitas yang terkandung dalam lithologi dari yang
Nama : I Ketut Aras Agastya NIM : 111.110.124 Plug : 3 Page 7

Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2013

terendah hinggan tertinggi adalah air asin, air tawar, minyak dan gas. Jenis jenis fluida sendiri terdiri dari : - Air Asin, dimana air asin ini memiliki nilai resistivitas yang kecil - Air Tawar, dimana air tawar ini memiliki nilai resistivitas kecil namun lebih besar dibandingkan nilai resistivitas yang dimiliki air asin - Minyak, dimana minyak ini memiliki nilai resistivitas yang besar - Gas, dimana gas ini memiliki nilai resistivitas yang sangat besar

Berdasarkan dari data ILD pada SFLU yang didapat pada track log, didapatkan jenis fluida berupa air asin pada kedalaman 294 297 M ; air tawar pada kedalaman 281 294 M ; oil berada pada kedalaman 273 281 M ; gas pada kedalaman 271 273 M.

Pada track log 3,yang dimana berisi data RHOB, NPHI,dan Log Sonic, kita dapat membagi petroleum system dari suatu sumur. Pada track log 3 ini jika nilai RHOB dan Log Sonic bergerak menjorok ke kanan, maka nilai yang dimiliki RHOB dan Log Sonic besar. Sedangkan untuk Nilai NPHI, jika kurva bergerak menjorok ke arah kanan, maka nilai yang dimiliki NPHI tersebut kecil. Untuk dapat membagi petroleum system, yang harus diamati terlebih dahulu adalah ada atau tidaknya crossover, persilangan antara kurva RHOB dan NPHI. Jika terdapat crossover, lapisan itu bisa dimasukkan sebagai reservoir. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam reservoir, bisa dilihat dari bentukan crossover itu sendiri. Jika crossover memiliki bentukan yang kecil itu berarti reservoir hanya mengandung air. Sedangkan, jika reservoir memiliki bentukan yang besar itu berarti reservoir tersebut mengandung minyak. Lalu, jika crossover memiliki bentukan yang besar dan mengembung itu berarti crossover tersebut mengandung gas.

Berdasarkan data yang ada pada track log 3, petroleus system pada sumur Kluang North 45 dapat dibagi menjadi reservoir yang mengandung air asin, air tawar, oil dan gas, yang berada pada kedalaman 272 298 M ; Seal berada pada kedalaman 200 272 M.

Nama : I Ketut Aras Agastya NIM : 111.110.124 Plug : 3

Page 8

Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2013

Bab III Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisa wireline log pada sumur Kluang North 45 didapatkan beberapa hasil, sebagai berikut : Wireline Log ini terdiri dari 3 track log yang terdiri dari : Track Log 1 ( Gamma Ray, Caliper, dan SP ), Track Log 2 ( ILD dan SFLU ), Track Log 3 ( RHOB, NPHI, dan Log Sonic ) Untuk menentukan lithologi, fluida dan petroleum, harus mengkorelasikan antara track log 1, track log 2 dan track log 3 Reservoir pada sumur Kluang North 45 ini memiliki kandungan air asin, air tawar, minyak, dan gas. Reservoir tersebut disusun oleh dominasi batupasir dengan sisipan batugamping Seal pada sumur Kluang North 45 ini disusun oleh dominasi batulanau dengan sisipan batugamping

Nama : I Ketut Aras Agastya NIM : 111.110.124 Plug : 3

Page 9

Laboratorium Geologi Minyak Bumi 2013

Daftar Pustaka

http://hidayatardiansyah.wordpress.com/2008/04/22/mengenal-sekilas-logging-sumur/ http://geology28.blogspot.com/?zx=95f63b71d0ace246 http://iatmiuir.webs.com/apps/blog/entries/show/4689441-penilaian-formasi

Nama : I Ketut Aras Agastya NIM : 111.110.124 Plug : 3

Page 10

Anda mungkin juga menyukai