Disusun Oleh :
Refy Handayani P.
Prisca Ayu W.
Tri Devrianita
lithologi atau porositas dan permeable batuan. Kurva yang digunakan diharapkan
harus sensitif terhadap perubahan agar memberikan defini vertikal yang baik. Log
yang umum digunakan adalah
1. Kurva SP, yang tepenting dapat membedakan shale dari lapisan-lapisan
permeabel.
2. Kurva Resistivity, alat yang terbaik dalam pembacaannya adalah
lateralog/induction.
3. Kurva Microresistivity Log, pada kondisi lumpur yang baik dapat
memberikan hasil penyebaran vertikal yang baik.
4. Log Sinar Gamma, Log ini membedakan adanya shale dan bukan shale,
disamping itu dapat digunakan pada kondisi lubang dicasing, dalam oil base
mud dan gas filled hole. Perlu diperhatikan pengukuran ketebalan, batas
lapisan, kondisi maksimum masing-masing alat log tersebut.
C.
dapat diidentifikasi dengan alat density dan neutron log dengan sistem skala
tertentu.
- Dua kurva ini dalam satu track (sejalan) merupakan kondisi limestone.
- Jika pembacaan neutron lebih kecil 6 8 PU ( Part Unit ) dari formasi
density log, merupakan batuan sandstone (batu pasir).
- Adanya batubara dapat juga ditunjukkan, ini perlu diperhatikan karena dapat
menyulitkan interpretasi hidrokarbon. Adanya batubara log-log dapat
mengikuti karakteristik sebagai berikut:
D.
tahanannya (Rt) akan lebih besar daripada formasi air. Tetapi harga tahanannya
(Rt) tinggi tidak dapat menjadi pegangan pasti adanya hidrokarbon, karena ada
dua masalah lain yang dapat dideteksi pada deflesi positif (SP) dan pada porositas
yang rendah ditunjukkan oleh porosity log.
Jadi untuk formasi air asin, mengikuti:
a. Harga Rt rendah.
b. Harga shallow resistivity (SN dll) lebih tinggi daripada harga Rt.
c. Defleksi SP negatif berkembang dengan baik.
d. Perlu diperhatikan masalah faktor-faktor yang mempengaruhi seperti
shaly, lapisan kompak.
e. Terjadi pada lapisan yang permeabel dan porous.
f. Harga Rt relatif agak tinggi tergantung kedalam invasi lumpur.
g. Harga SN relatif agak tinggi, karena pengaruh air invaso dan terjadi
gradien tekanan.
h. Defleksi SP negatif berkembang dengan baik (lapisan permeabel/ porous).
Untuk formasi air tawar:
a. Harga Rt relatif lebih baik daripada SN.
b. Defleksi SP berkembang positif.
E.
Evaluasi Shaliness
Pada shale 100% Gamma Ray Log dapat mendeteksi adanya tingkatasn
radioaktif alam yang tinggi, sehingga pada tingkatan ini dapat memberikan
gambaran adanya sahle. Pada reservoir bersih biasanya mempunyai tingkatan
radioaktif yang rendah atau dapat disebut 0% shale. Dalam batuan reservoir shaly
tingkatan radioaktif tergantung dari kandungan shale.
Pada kurva SP adanya shale defleksi SP akan menurun (ke kanan) mulai
dari defleksi SP pada formasi bersih pada formasi air (air asin).
Ada beberapa cara untuk menentukan adanya kandungan clay (Vclay)
secara kuantitatif, sebagai berikut:
a. Vclay SP log
Harga Vclay dari SP log ini dapat diturunkan dengan rumus sebagai
berikut:
V clay SP = 1
SP log
SSP
..... (1.1)
Rclay
Vclay b
Jika formasi yang ada porositas kecil dan berisi air akan menurunkan
tahanan batuan, sehingga:
Rclay
(Vclay) Rt = Rt
Rt
1
b
..... (1.2)
Vclay
Dimana:
Rclay = tahanan lapisan clay yang berdekatan dengan lapisan
prospek (hidrokarbon).
Rt
Rlim
..... (1.3)
GR GR1
GR2 GR1
..... (1.4)
Dimana:
GR1
GR2
GR3
Bila ada mineral lain (selain clay) yang mengandung radioaktif, maka
harga Vclay akan menjadi besar.
(Vclay) GR =
GR GR1
> Vclay ..... (1.5)
GR2 GR1
d. Vclay N (Neutron)
Indeks neutron dapat dinyatakan sebagai:
N = . + Nclay. Vclay
..... (1.6)
.....
(1.7)
Dimana:
N
Nclay
Kualitas dari indikasi clay neutron ini akan menjadi baik bila indeks
clay, N clay adalah benar.
e. Vclay Kombinasi Neutron-Density
Pada interval bersih yang mengandung gas, N akan terlalu rendah
karena Nf pada dasarnya lebih kecil dari 1 dan D terlalu tinggi karena
pf < filtrat lumpur sehingga A > 1.
N
= . Nf
=.
ma f
ma mf
..... (1.8)
= A. ..... (1.9)
ma clay
ma mf
N A / Nf D
Nclay A / Nf Dclay
..... (1-12)