Anda di halaman 1dari 35

WIRELINE LOG

Angga Widya A
OUTLINE
• Pendahuluan
• Macam Log
• Intepretasi Litologi
• Intepretasi Karakteristik Reservoar
PENDAHULUAN

Well logging merupakan perekaman karakteristik dari suatu formasi batuan


yang diperoleh melalui pengukuran pada sumur bor (Ellis & Singer, 2008). Data
yang dihasilkan disebut sebagai well log. Berdasarkan proses kerjanya, logging
dibagi menjadi dua jenis yaitu wireline logging dan logging while drilling bor (Ellis
& Singer, 2008).
Sedangkn, Log merupakan suatu grafik kedalaman dari satu set data yang
menunjukkan parameter yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah
sumur (Harsono, 1997). Menurut Schlumberger, 1986, Log merupakan gambaran
kedalaman dari suatu kurva yang mewakili parameter yang diukur dalam suatu
sumur.
Hasil analisa data log dapat digunakan untuk mengidentifikasi zona
produktif, kandungan fluida dalam reservoar serta menentukan susunan litologi
batuan.
Gambaran
Perekaman data sumur
(wireline logging).
Harsono, 1997.
MACAM LOG

1. Log Permeabilitas 3. Log Porositas


 Gamma Ray (GR)  Densitas (RHOB)
 Spontaneous Potensial (SP)  Neutron (NPHI)
 Caliper  Sonic
2. Log Resistivitas 4. Log Photo-Electric (PE)
Log Gamma Ray

Log gamma ray merupakan rekaman unsur radioaktif dari


formasi (Rider, 2000). Sumber radiasi ini secara alami berasal dari
unsur uranium, thorium dan potassium yang terkandung di dalam
batuan. Log gamma ray pada umumnya merekam kombinasi dari ketiga
unsur radioaktif tersebut, namun ada pula log spectral gamma ray yang
menunjukkan masing-masing unsur yang berpengaruh dalam radiasi.
Secara kuantitatif, log gamma ray dapat digunakan untuk menentukan
volume shale.
Secara kualitatif, log gamma ray dapat digunakan untuk indikasi
lingkungan pengendapan, melakukan korelasi, menentukan fasies dan
sikuen, dan mengidentifikasi litologi.
Perhitungan
Volume Lempung
Log SP

Log SP (Spontaneous Potential) adalah log yang memancarkan arus


listrik kedalam lubang bor untuk mendapatkan beda potensial listrik
antara elektroda dipermukaan yang tetap dengan elektroda yang
bergerak didalam lubang bor.
Log SP dapat digunakan untuk menghitung resistivitas air formasi dan
menentukan permeabilitas. Selain itu, log SP juga dapat digunakan
untuk menentukan volume shale, fasies dan untuk korelasi (Rider,
2000).
Kurva SP yang menunjukan garis lurus pada zona lempung disebut
sebagai “Shale Base Line”.
Log Sp dapat digunakan untuk :
– Mengidentifikasi jenis litologi dan zona permeabilitas
– Menentukan kandungan lempunng
– Menentukan batas lapisan dan tebal formasi
– Korelasi pada sumur yang belum diberi selubung
– Untuk menghitung resistivitas air formasi (Rw)
– Indikasi secara kualitatif lapisan serpih
Log Caliper

Log Capiler merupakan log penunjang dalam intepretasi log dimana


grafik kurva menunjukan kondisi diameter lubang bor. Sehingga dapat
diketahui diameter lubang bor pada setiap kedalaman. Fungsi dari log
capiler ini adalah untuk :
– Estimasi ketebalan mud cake
– Perhitungan kecepatan lumpur untuk pengangkatan cutting
– Estimasi wash out dan caving
– Intepretasi litologi
Log Resistivitas

Log resitivitas merupakan rekaman dari nilai resistivitas formasi atau


tahanan jenis formasi ketika dialirkan arus listrik. Sebagian besar
batuan merupakan isolator, namun ketika terisi oleh fluida akan
menjadi konduktor, kecuali hidrokarbon. Hal ini disebabkan karena
hidrokarbon merupakan fluida yang bersifat resistif sehingga ketika
suatu formasi mengandung hidrokarbon, nilai resistivitasnya akan
tinggi (Rider, 2000).
Log resistivitas digunakan untuk mengidentifikasi zona permeabel dan
porositas serta mengetahui kandungan fluida didalam reservoar.
Log Densitas

Log densitas merupakan rekaman densitas secara keseluruhan dari


batuan, termasuk matriks dan fluida dalam pori batuan dari formasi.
Secara kualitatif, log densitas dapat digunakan untuk menghitung
porositas dan secara tidak langsung densitas hidrokarbon. Log ini juga
dapat digunakan untuk menghitung AI (Acoustic Impedance), indikator
litologi, identifikasi mineral, membantu dalam penilaian konten
material organik dalam batuan induk, dan dapat digunakan untuk
membantu mengidentifikasi overpressure dan porositas fracture
(Rider, 2000).
Fungsi dari log densitas antara lain :
– Menentukan porositas
– Identifikasi litologi
– Identifikasi adanya kandungan gas
– Menentukan densitas hidrokarbon
Log Neutron

Log neutron merupakan rekaman dari reaksi formasi akibat


penembakan neutron. Hal ini berkaitan dengan hydrogen index pada
formasi yang mengindikasikan banyaknya hidrogen dalam formasi.
Secara kualitatif, log neutron digunakan untuk mengukur porositas dan
pembeda antara minyak dan gas. Log ini dapat pula digunakan untuk
mengidentifikasi litologi, evaporit, mineral hidrat, dan batuan volkanik
(Rider, 2000).
Fungsi dari log neutron antara lain :
– Menentukan porositas
– Identifikasi litologi
– Identifikasi kandungan gas
Log Sonic

Log Sonic merupakan log akustik dengan prinsip kerja mengukur waktu
tempuh gelombang bunyi pada jarak tertentu didalam lapisan batuan. Prinsip
kerja log sonic adalah bunyi dengan interval yang teratur dipancarkan dari sebuah
sumber bunyi (transmitter) dan alat penerima akan mencatat lamanya waktu
perambatan bunyi di dalam batuan (Δt). Lamanya waktu perabatan bunyi
tergantung kepada litologi batuan dan porositas batuan (Rider, 2000).
Secara kuantitatif, log sonik dapat digunakan untuk mengevaluasi
porositas dalam lubang yang terisi fluida, dalam interpretasi seismik dapat
digunakan untuk menentukan interval velocities dan velocity profile, selain itu
juga dapat dikalibrasi dengan penampang seismik.
Secara kualitatif dapat digunakan untuk mendeterminasi variasi tekstur
dari lapisan pasir-shale.
Log Sonic berguna untuk :
– Menentukan porositas
– Identifikasi litologi
– Mendeteksi adanya rekahan
Faktor yang mempengaruhi pengukuran :
• Kepadatan
• Kandungan serpih
• Rekahan
• Pengaruh dari lubang bor
Log Photo-Electric Factor

Log PEF merupakan rekaman kontinu efek dari penyerapan


photoelectric efektif dari suatu formasi. Inedeks penyerapan
bergantung pada nomor atom rata-rata dari unsur yang ada di formasi,
yang menunjukan komposisi dan litologi penyusun batuan dalam
formasi tsb.
Secara kualitatif, log PEF dapat digunakan untuk
mengidentifikasi litologi melalui kemampuannya untuk mendeteksi
tipe matriks dan tidak terpengaruh oleh variasi porositas. Log PEF juga
dapat digunakan untuk mendikasi mineral yang spesifik serta
mengindikasi mineral lempung dan mika dengan cross plot antara PEF-
Spectral GR
INTEPRETASI LITOLOGI

1. Kualitatif
Intepretasi litologi dengan cara kualitatif adalah untuk
menentukan litologi dan zona prospek berdasarkan pada
kenampakan pola kurva log GR, log Resistivitas dan log
Porositas tanpa melakukan suatu perhitungan.
2. Kuantitatif
Intepretasi litologi dengan cara kualitatif adalah
perhitungan dengan suatu metoda dan diagram tertentu
untuk mendukung intepretasi secara kualitatif.
Metode Kuantitatif
dalam Evaluasi Litologi
1. Plot MID
 Menggunakan log Sonic, log Neutron, dan log Densitas untuk
mengetahui jenis litologi berdasarkan chart cp-15 Schlumberger setelah
melalui perhitungan tertentu.
2. Plot M-N
 Menggunakan log Sonic, log Neutron, dan log Densitas untuk
menghitung variabel M dan N sebagai dasar penentuan komposisi
mineral dan matriks batuan berdasarkan chart cp-8 Schlumberger.
3. Plot Litho-Density-Neutron
 Parameter yang digunakan dalam metode ini adalah log Sonic, log
Neutron, log Densitas dan log Photo-Electric sehingga dianggap lebih
akurat karena menggunakan parameter yang lebih banyak
chart cp-15
Schlumberger
chart cp-8
Schlumberger
INTEPRETASI KARAKTERISTIK
RESERVOAR

Dalam mengintepretasi kondisi reservoar zona target di bawah permukaan


diperlukan data-data untuk mengetahui dan mengevaluasi karakteristik
reservoar. Berikut merupakan karakteristik yang perlu untuk dievaluasi
anatara lain ;
1. Porositas
2. Tahanan jenis
3. Kejenuhan air
4. Kejenuhan Hidrokarbon
5. Indeks mobilitas
6. Kejenuhan Hidrokarbon yang dapat bergerak
7. Volume Hidrokarbon yang dapat bergerak
DAFTAR PUSTAKA
Ellis, D.V., and Singer, J.M. 2008: Well Logging for Earth
Scientists. Second Editions.Springer,Netherlands.
Harsono, A. 1997. Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log,
Edisi Revisi-8 Mei 1997. Jakarta: Schlumberger Oilfield
Service.
Rider, M. 2000. The Geological Interpretation of Well
Logs (2nd edition). Malta: Whittles Publishing.
Schlumberger. 1986. Log Intepretation Chart.
Schlumberger Well Service. Jakarta.
TERIMAKASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai