Anda di halaman 1dari 19

MODUL 5

PENGENALAN LOG MEKANIK (WIRELINE LOG) DAN PENENTUAN LITOLOGI


BERDASARKAN DATA LOG GAMMA RAY & LOG SPONTANEOUS POTENTIAL

5.1. Pendahuluan
Dalam pekerjaan eksplorasi minyak dan gas bumi, log mekanik merupakan salah satu
sumber data penting. Data log merupakan salah satu kriteria utama sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan geologi dan menjadi penentu nasib sebuah sumur pada eksplorasi migas.
Log merupakan suatu grafik kedalaman/waktu dari suatu set data yang menunjukkan
parameter diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur pemboran (Harsono, 1997).
Prinsip dasar wireline log adalah mengukur parameter sifat-sifat fisik dari suatu formasi pada
setiap kedalaman secara kontinyu dari sumur pemboran.
Adapun sifat-sifat fisik yang diukur adalah potensial listrik batuan/kelistrikan, tahanan
jenis batuan, radioaktivitas, kecepatan rambat gelombang elastis, kerapatan formasi (densitas),
dan kemiringan lapisan batuan, serta kekompakan formasi yang kesemuanya tercermin dari
lubang bor. Well Logging dapat dilakukan dengan dua cara dan bertahap yaitu:
 Openhole Logging
Openhole logging ini merupakan kegiatan logging yang dilakukan pada sumur/lubang bor
yang belum dilakukan pemasangan casing. Pada umumnya pada tahap ini semua jenis log
dapat dilakukan.
 Casedhole Logging
Casedhole logging merupakan kegiatan logging yang dilakukan pada sumur/ lubang bor
yang sudah dilakukan pemasangan casing. Pada tahapan ini hanya log tertentu yang dapat
dilakukan antara lain adalah log Gamma ray, Caliper, NMR, dan CBL.
Secara kualitatif dengan data sifat-sifat fisik tersebut kita dapat menentukan jenis litologi dan
jenis fluida pada formasi yang tertembus sumur. Sedangkan secara kuantitatif dapat memberikan
data-data untuk menentukan ketebalan, porositas, permeabilitas, kejenuhan fluida, dan densitas
hidrokarbon.
Gambar 5.1. Skematik diagram dari pengaturan wireline logging (Harsono, 1997).

5.2. Bagian – Bagian Log


 Kepala Log (Log Header)
Sebuah log umumnya memiliki judul/kepala pada bagian atas yang mencantumkan
semua informasi yang berhubungan dengan sumur, misalnya jenis instrument yang
dipakai, kalibrasi instrumentasi, komentar - komentar mengenai pengukuran, skala
kurva, dan informasi lainnya.

Gambar 5.2. Contoh Kepala Log


 Kolom Log (Tracks)
Bentuk umum dari log mempunyai lebar dengan ukuran 11 inch, terdiri dari satu kolom
kedalaman dan beberapa kolom kurva, dimana angka kedalaman membagi sumbu
Panjang log dengan pembagian skala tertentu.
Umumnya terdapat tiga macam kurva, yang dikenal dengan kolom/track 1, 2 dan 3
dihitung dari kiri ke kanan. Kolom kedalaman memisahkan kolom satu dan dua. Tiap
kolom bisa memuat lebih dari satu kurva log mekanik.

Gambar 5.3. Contoh Kolom/Track pada log sumur


 Skala Kedalaman
Satuan kedalaman bias dalam kaki (feet) atau meter sesuai dengan satuan yang
digunakan oleh perusahaan minyak tersebut. Log standar memiliki dua skala
kedalaman, yang satu digunakan untuk korelasi dan satu lagi digunakan untuk
interpretasi rinci, skala 1 : 1000 atau 1 : 500 dan skala rinci 1 : 200.
5.3. Evaluasi Kualitatif
Analisa data log adalah salah satu dasar dalam pengambilan keputusan geologi pada
eksplorasi migas. Hasil analisa data log tersebut dapat digunakan untuk mengindentifikasi zona –
zona produktif, menentukan kandungan fluida dalam reservoir serta menentukan gambaran
susunan litologi batuan. Log adalah gambaran kedalaman dari suatu perangkat kurva yang
mewakili parameter – parameter yang diukur secara terus menerus didalam suatu sumur
(Schlumberger, 1986). Parameter yang digunakan dalam analisa data log (Wireline log) antara
lain: tahanan jenis batuan, sifak keradioaktifan, kandungan hidrogen dalam batuan, dan densitas
batuan.

5.3.1. Interpretasi dengan metode quick look log pada analisa kualitatif :
1. Log Gamma Ray Di zona serpih, nilai GR tinggi dan pada batuan karbonat dan clean
sand nilai GR akan rendah. Selama interpretasi, pertama kita harus memilih “zona
bersih”. Zona ini didefinisikan dengan zona dimana nilai GR rendah.
2. Log Spontaneous Potential Zona permeabel akan menampakkan defleksi pada kurva log
SP.
3. Log Densitas dan Log Neutron Merupakan log yang baik sebagai pengenal dari indikasi
lapisan pembawa hidrokarbon. Pada zona pembawa hidrokarbon, hadir crossover antara
log densitas dan log neutron. Cirinya berupa kurva log densitas bergerak ke sisi kiri (nilai
kecil) dan kurva log neutron bergerak ke sisi kanan (nilai kecil).
4. Log Resistivitas Hidrokarbon memiliki nilai resistivitas yang lebih tinggi daripada air
formasi. Resistivitas air “fresh” lebih tinggi daripada saline water. Resistivitas formasi
tergantung dari fluida formasi dan porositasnya.
5. Log Sonik Pada zona porous travel time dari suara besar (lambat). Sedangkan pada zona
kompak travel time gelombang suara cepat, sehingga travel time-nya menjadi
sedikit/cepat.

 Analisa Litologi
 Batupasir
- Pembacaan API pada log GR rendah sehingga ditandai dengan defleksi kurva
rendah pada log GR (mewakili lapisan permeabel).
- Pada log SP dapat dilihat melalui defleksi kurva dari shale base line yang bisa
positif ataupun negatif berdasarkan harga tahanan jenis lumpur (Rmf) dan
Tahanan jenis air formasi (Rw).
- Pada log Caliper, lapisan permeabel memiliki kecendrungan membentuk mud
cake yang mengakibatkan pembacaan log Caliper yang mengecil.
- Pada Microlog terjadi separasi positif
 Shale
- Pembacaan API pada log GR tinggi sehingga ditandai dengan defleksi kurva yang
tinggi pada log GR (mewakili lapisan impermeabel).
- Pada Log SP dilihat tidak terjadinya defleksi kurva dari shale base line.
- Pada log Caliper, terkadang lapisan shale mampu membentuk caving sehingga
pembacaan log Caliper yang membesar.
 Batugamping
- Defleksi kurva GR rendah.
- Kurva log Neutron dan Log Densitas yang berada di track 3 saling berhimpit
dimana nilai densitas tinggi dan nilai neutron rendah
- Dapat terjadi caving seperti shale sehingga terkadang pembacaan log kaliper
membesar.
 Batubara
- Nilai GR yang sangat rendah, dikarenakan batubara sangat sedikit mengandung
unsur Kalium.
- Densitas batubara rendah.
- Pada log Neutron nilainya tinggi dikarenakan batubara yang bersifat kompak.
Gambar 5.4. Identifikasi Litologi & Fluida

 Penentuan Petroleum System dan jenis fluida


 Reservoir rock, untuk lapisan yang berpotensi untuk menjadi reservoir diindikasikan
dengan:
- Harga kurva GR rendah (lapisan permeabel).
- Terjadi defleksi pada kurva SP menjauhi shale base line.
- Terkadang membentuk mud cake.
- Adanya separasi positif pada microlog.
- Nilai porositas menengah – tinggi.
- Terjadi Crossover pada kurva log density dan neutron
 Source rock, ditandai dengan
- Porositas kecil – sedang
- Permeabilitas kecil
- Resistivitas Tinggi
 Caprock, batuan tudung dapat diinterpretasi dengan kriteria
- Porositas sangat kecil
- Permeabilitas sangat kecil ( impermeabel )
- Resistivitas rendah

5.4. Pengenalan Jenis – Jenis Log Mekanik


Jenis - jenis log yang umum digunakan antara lain adalah:
a. Log Spontaneous Potential (SP)
b. Log Gamma Ray (GR) Log Zona Permeabilitas
& Litologi
c. Log Caliper (CALI) (Track 1)

d. Log Resistivity Log Resitivitas


(Track 2)
e. Log Density (RHOB)
f. Log Neutron (NPHI) Log Porositas
(Track 3)
g. Log Sonic
h. Log Photo-Electric Factor (PEF)

5.4.1. Log SP (Spontaneous Potential)


Log SP adalah log yang memancarkan arus listrik ke dalam lubang bor untuk
mendapatkan suatu catatan kedalaman dari perbedaan potensial listrik antara elektroda
dipermukaan yang tetap dengan elektroda yang dapat bergerak naik turun di dalam lubang
bor, dikarenakan oleh 2 kelompok tenaga elektromotif di dalam formasi, yaitu komponen
elektrokimia dan elektrokinetik (Gambar 5.6).
Satuan SP adalah millivolt. Pada zona lempung, kurva SP menunjukan garis lurus yang
disebut “Shale Base Line”. Pada formasi yang permeabel kurva SP menjauh dari garis
lempung. Pada zona permeabel yang cukup tebal, kuva SP mencapai suatu garis konstan.
Penyimpangan / defleksi positif atau negatif dari shale base line ini terjadi karena adanya
perbedaan salinitas antara lumpur dan kandungan fluida dalam batuan.

Gambar 5.6. Ilustrasi elektroda untuk mengukur potensial listrik. N: elektroda di permukaan; M: elektroda di
lubang bor.

Log SP beroperasi berdasarkan arus listrik maka lubang sumur harus berisi lumpur
asin/tawar konduktif agar arus listrik dapat mengalir, sehingga ada perbedaan potensial
antara elektroda sonde dan formasi. Karena itu tool SP tidak dapat dioperasikan pada
lubang sumur berisi oil-base mud, lubang bor kosong atau casedhole (lubang sumur
bercasing). Dalam melakukan evaluasi formasi, log SP digunakan untuk:
 Mengidentifikasi jenis litologi dan zona permeabilitas. Bantuan reservoir yang
permeabel dicirikan dengan adanya defleksi dari garis dasar lempung. Defleksi tersebut
dapat positif atau negatif tergantung dari harga tahanan jenis lumpur (Rmf) dan tahanan
jenis air formasi (Rw). Bila harga Rw lebih kecil daripada Rmf maka defleksi kurva ke
arah kiri (negatif) dan sebaliknya.
 Menentukan kandungan Volume lempung dalam suatu formasi.
 Menentukan batas lapian dan tebal formasi
 Korelasi sumur pada sumur yang belum diberi selubung
 Untuk menghitung Rw (resistivitas air formasi)
 Indikasi secara kualitatif lapisan serpih (clay indicator)
Terdapat 2 (dua) analisa dalam log Spontaneous Potential, yaitu
1. Analisa Kuantitatif
Menghitung Vsh
( )
( )

( )

dimana:
Vsh : Volume lempung
PSP : Pseudo static spontaneous potential
SSP : Static spontaneus potensial pada sebuah ketebalan clean sand atau karbonat

2. Analisa Kualitatif
Jika salinitas cairan lumpur dan fluida formasi sama, defleksi kurva SP kecil dan
kurvanya tidak nyata (Gambar 5.7). Tidak ada pengukuran 0 mV absolut pada log SP,
karena yang diukur adalah beda potensial antara tahanan jenis lumpur (Rmf) dan
tahanan jenis formasi (Rw). Respon log terhadap perbedaan potensial antara mud filtrate
(Rmf) dengan tahanan jenis formasi (Rw) :
Gambar 5.7. Respon log Spontaneous Potential terhadap perbedaan potensial mud filtrate dan tahanan
jenis formasi (sumber: Zaki Bassiouni dan John Rhea Jr, 1994).
Keterangan:
 Jika air formasi lebih “fresh” daripada mud filtrate (Rmf < Rw), maka akan nampak
defleksi positif dari log SP.
 Jika salinitas dari mud filtrate dan air formasi sama (Rmf ≈ Rw), maka nampak
defleksi yang kecil atau bahkan tidak ada defleksi pada log SP karena Rmf/(Rw) ≈ 0.
 Jika mud filtrate relatif lebih “fresh” daripada air formasi (Rmf > Rw), nampak
defleksi negatif dari log SP.

5.4.2. Log Gamma Ray (GR)


Log Gamma Ray (GR) adalah log yang digunakan untuk pembacaan radioaktivitas
alami dalam suatu formasi dan dapat digunakan untuk menentukan litologi serta
menentukan zona korelasi.Sifat keradioaktifan tersebut berasal dari peluruhan unsur-unsur
di dalam bantuan seperti Uranium (U), Thorium (Th), dan Potassium (K) yang secara
menerus memancarkan sinar gamma berenergi tinggi mampu menembus formasi, sehingga
dapat dideteksi oleh detektor (biasanya jenis detektor scintillation). Setiap GR yang
terdeteksi akan menimbulkan pulsa listrik pada detektor dan parameter yang diukur adalah
jumlah pulsa per satuan waktu. Satuan GR adalah API (American Petroleum Institute).
Sinar gamma sangat efektif dalam membedakan lapisan permeable dan nonpermeable
karena unsur unsur radioaktif cenderung berpusat di dalam serpih yang nonpermeable, dan
tidak banyak terdapat pada batuan pasir dan karbonat yang secara umum adalah permeable,
kecuali clean sand karena kandungan potassium feldspar, mika, galukonit, atau air yang
mengandung uranium.
Jenis Log GR:
- NGT (Natural Gamma Ray Tool) Alat NGT atau standard gamma ray tool digunakan
untuk mengukur unsur radiasi secara keseluruhan menggunakan scintillation counter
yang mengandung Thallium dan photo multiplier. Sehingga pada saat gamma ray
melewati kristal Scintillation akan terbentuk cahaya yang ditangkap oleh photo
multiplier dan disimpan didalam kondensator.
- SGR/NGS (Spectral Gamma Ray Tool / Natural Gamma Ray Spectometry) Pada log
NGS ketiga komponen unsur radioaktif dapat dipisahkan berdasarkan pada perbedaan
tingkat energi pancaran sinar gamma ray. Sehingga dapat ditunjukan secara langsung
konsentrasi masing–masing unsur di dalam formasi. Kegunaan log NGS selain
digunakan seperti halnya GR biasa juga berfungsi sebagai salah satu alat untuk
membedakan jenis lempung, yaitu ilit, montmorilonit, dan kaolinit disamping beberapa
mineral yang lain.
Gambar 5.8. Penentuan Litologi berdasarkan Log Gamma Ray
Dalam pekerjaan evaluasi sumur log GR berguna untuk:
 Menentukan volume lempung Log GR dapat digunakan untuk menentukan kandungan
lempung dari suatu formasi. Hal ini di dasarkan pada kenyataan bahwa Uranium,
Thorium, dan Potassium sebagian besar terkonsentrasi dalam mineral lempung.
 Identifikasi lithologi dan zona permeble. Log GR dapat digunakan untuk menentukan
jenis litologi. Formasi yang sering mempunyai radioaktivitas kecil dan menunjukkan
defleksi ke kiri. Formasi lempung yang kedap mempunyai sifat radioaktivitas tinggi dan
kurva lognya kearah kanan.
 Mendeteksi adanya mineral radioaktif.
 Korelasi antar sumur
Gambar 5.9. Respon Log GR di berbagai batuan
Terdapat 2 (dua) analisa dalam Log Gamma Ray, yaitu:
1. Analisa Kuantitatif
Menghitung volume lempung. Terdapat beberapa teori untuk menentukan volume
lempung, yaitu linear response dan non linear response.
o Linear Response (Vsh = IGR)

dimana :
Vsh = volume lempung standar (linier)
GR log = harga kurva GR formasi (dibaca dari log GR)
GR min = harga log GR minimum (zona bersih)
GR max = harga log GR maksimum (lempung)

o Non linear Response


Non linear dihitung berdasarkan area geografis atau umur dari formasi. Biasanya
Non linear lebih optimis (nilai pembacaan atau perhitungan Vsh lebih kecil)
 Larionov (1969) for Tertiary Rocks:
( )
 Larionov (1969) for older rock:
( )
 Steiber (1970):

 Clavier (1971)

( ( )

2. Analisa Kualitatif
 Tentukan kedalaman log yang akan diinterpretasi
 Amati pola log yang akan diinterpretasi
 Hal yang harus dilakukan sebelum menentukan litologi yaitu dengan melihat metode
gamma ray, dimana penentuan litologi ini membagi menjadi 2 litologi dimana
litologinya adalah permeable dan non permeable (Sand, Shale)
 Selanjutnya menarik garis sand baseline dan shale baseline. Sand baseline adalah
garis dimana nilai kurva gamma ray terletak pada nilai terendah yang dominan. Shale
baseline yaitu nilai dominan tertinggi/batas nilai tertinggi yang dijadikan parameter
batas zona shale atau yang disebut shale baseline
 Tentukan garis tengah antara sand baseline dan shale baseline sebagai batas untuk
penentuan interpretasi batas sand dan shale nya. Log gamma ray yang berada
disebelah kanan menunjukkan shale sedangkan untuk sebelah kiri menunjukkan
sand, beri warna agar mempermudah membedakan litologinya.
 Menentukan jenis litologi pada kolom paling kiri, dengan melihat beberapa
parameter log gamma ray

Tugas Praktikum
1. Interpretasikan litologi berdasarkan Log Gamma Ray dan Defleksi kurva Log SP yang
telah disediakan! Jangan lupa untuk memberi warna/keterangan yang sesuai!
2. Hitung Vshale linear dan non linear (menggunakan Larionov, (1969) for Tertiary Rock dan
Steiber (1970)) pada titik kedalaman tertentu dari data Log Gamma Ray!
Nama :
NIM :

3.
Nama :
NIM :
Nama :
NIM :
Nama :
NIM :
Nama :
NIM :
Format Laporan Praktikum Minggu 5
Kerjakan sesuai dengan data log yang telah dibagi oleh asisten untuk masing-masing
praktikan.
Output:
1. Analisa Kualitatif Log Gamma Ray dan Log SP (HVS A4)
Formasi Bottom Top Formation Ketebalan Litologi Respon Log
Formation (ft) (ft) (ft) SP

Buatlah data tabel litologi yang dihasilkan dari analisa kualitatif Log Gamma Ray
Note:
- Nama Formasi dibebaskan
2. Analisa Kuantitatif Log Gamma Ray (HVS A4)
Vshale
Formasi Non-linear
Linear
Larionov (1969) for Tertiary Rock Steiber (1970)

Buat data tabel berdasarkan formasi dengan litologi sand. Nama formasi menyesuaikan
dengan tabel sebelumnya.
3. Data Log Hasil Pengerjaan yang telah diberi warna dan penamaan sesuai dengan
litologi (HVS A4)
4. Perhitungan Vshale Linear (HVS A4)
5. Perhitungan Vshale Non-linear (HVS A4)
6. Interpretasi Analisa Kualitatif Log Gamma Ray dan Log SP (HVS A4)
7. Interpretasi Analisa Kuantitatif Log Gamma Ray (HVS A4)

Catatan: Semua pengerjaan dikerjakan secara manual dengan jelas.

Anda mungkin juga menyukai