Anda di halaman 1dari 19

A.

Maksud dan Tujuan


Maksud diadakan praktikum acara analisis log kualitatif, dipmeter, dan FMI yaitu agar
praktikan memahami melakukan analisis terhadap suatu log secara kualitatif, dan
mengerti cara mengolah data log dipmeter serta log FMI.
Tujuan diadakan praktikum acara analisis log kualitatif, dipmeter, dan FMI yaitu :
- memberikan pengetahuan cara penentuan litologi, zona reservoar, dan jenis fluida.
- memberikan pengetahuan mengenai cara analisis dan interpretasi data log dipmeter
serta pengenalan log FMI.
B. Dasar Teori
Analisis Log Sumur secara Kualitatif
Data terhadap geologi suatu daerah dapat diperoleh dari data permukaan berupa
outcrop dan bawah permukaan melalui logging. Logging merupakan proses perekaman
dan pengukuran data bawah permukaan (sifat-sifat fisik batuan) di dalam lubang bor
dengan serangkaian alat (Setyowiyoto, J.,2002). Logging bertujuan untuk mencari data
bawah permukaan sehingga nantinya dapat dilakukan penilaian terhadap formasi yang
meliputi : zona reservoar, kandungan formasi (fluida), petrofisik reservoar dan tekanan
bawah permukaan (Setyowiyoto, J., 2002).
Wireline logging adalah catatan yang mencakup semua data yang dikumpulkan
selama pengeboran sebuah sumur, dan diperlukan untuk mendapatkan gambaran yang
terperinci mengenai strata bawah permukaan (Kamus Minyak dan Gas Bumi, ed. 4,
PPPTMGB LEMIGAS, 1999). Logging memiliki dasar-dasar interpretasi yang
digunakan antara lain :
1. Gamma Ray Log
Alat detektor Gamma Ray berfungsi untuk menangkap pancaran radioaktif
yang dipancarkan oleh formasi/batuan.
2. Log Spontaneous Potensial (Log SP)
Dilakukan untuk mengukur beda potensial (fungsi dari salinitas air formasi) arus
searah elektroda yang bergerak di dalam lubang bor dengan elektroda di permukaan.
3. Log Caliper
Log yang bekerja untuk mengamati kondisi lubang bor, terutama diameter lubang
bor (hole diameter).
4. Log Resistivitas (Resistivity Log)
Log yang digunakan unutk mengukur tahanan jenis batuan/formasi dan fluida yang
dikandungnya terhadap arus listrik yang melaluinya.
5. Log Densitas (Density Log)
Prinsip kerja log ini yaitu dengan Menembakkan sinar gamma yang membawa
partikel-partikel foton ke dalam formasi batuan, partikel-partikel foton akan
bertumbukan dengan elektron yang ada dalam formasi.
6. Log Neutron (Neutron Log)
Partikel neutron ditembakan dengan energi yang tinggi ke dalam formasi, tumbukan
neutron dengan atom H (asumsi : atom H berasal dari HC atau air) akan
menyebabkan energi neutron melemah.
7. Log Sonik/Akustik (Sonic Log)
Log dengan prinsip yaitu melakukan perekaman waktu yang diperlukan oleh
gelombang suara untuk merambat melalui formasi (waktu tempuh).
8. Log PFE
Hampir mirip seperti log densitas namun lebih detil.
Analisis Dipmeter dan FMI
Dipmeter merupakan merupakan bagian dari log mekanik yang digunakan untuk
mengukur arah dan besarnya kemiringan lapisan yang melalui lubang bor. Harga ini
didapat berdasarkan pengukuran tahanan jenis oleh tiga atau empat elektroda secara
bersama-sama (Gilreath, J.A.,1977 ). Informasi dipmeter ini berguna dalam menentukan
kemungkinan adanya struktur geologi, menentukan arah pemboran selanjutnya,
ketidakselarasan, serta informasi startigrafi yang sangat diperlukan oleh geologi
perminyakan dalam mengembangkan lapangannya.
Prinsipnya sendiri dilakukan pengukuran yang mana akan dicatat dalam bentuk
digital pada pita magnetik, dalam bentuk film, atau dalam bentuk kertas kemudian
dianalisis dalam perhitungan-perhitungan untuk mendapatkan harga-harga kedudukan
formasi sebagai hasil akhir yang dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu (1) cara manual,
(2) cara semi otomatis, dan (3) cara otomatis.
Pembacaan dipmeter dikerjakan melalui hasil pengukuran dipmeter yang
disajikan dalam bentuk grafis, umumnya berupa arrow plot, stick plot, modifikasi
schmid plot, azimuth frequency plot. Panjang korelasinya tidak selalu sama, sewaktu-
waktu dapat panjang sekali (10, 20, bahkan 30 feet) yang berguna untuk mengetahui
kondisi struktur bawah permukaan, tetapi kadang juga pendek (1,2, atau 3 feet) yang
digunakan untuk mempelajari sedimentasi untuk mempelajari stratigrafi.
Gambar B.1. Penyajian secara grafis (Gilreath, 1977)
Analisis data dipmeter perlu adanya beberapa cara untuk pendeterminasian,
antara lain :
1. Cara visual, yang meliputi pola-pola, membandingkan dengan log listrik, pola
kesejajaran dan kemiringan terendah, dan rata-rata kemiringan struktural.
2. Cara statistic, yang meliputi schmid plot dan azimuth frequency plot.
C. Langkah Kerja
1. Analisis log sumur secara kualitatif.

2. Pada bagian tengah-


1. Ditentukan shale-
tengah anatar kedua
baseline dan sand-baseline
baseline tersebut, dibuat
pada gamma ray log.
garis vertikal (cut-off line)

4. Pada log resistivitas,


3. Ditentukan litologi
dilihat nilai harga tahanan
disetiap intervalnya.
jenisnya.

5. Apabila kurva ILD/LLD 5. Apabila kurva ILD/LLD


berada disebelah kanan berada disebelah kiri
kurva MSFL/SFL dan kurva MSFL/SFL dan
LLS/ILM fluida berupa LLS/ILM fluida berupa
oil/gas. air.

6. Pada log densitas,


ditentukan besar nilai bulk 7. Sedangkan bulk density
density. Apabila bulk tinggi merupakan fluida air
density rendah merupakan atau oil.
fluida gas.
2. Analisis dipmeter dan FMI

1. Ditentukan litologi
batuan disetiap interval 2. Ditentukan pola warna
berdasarkan kurva gamma pada true dip angle.
ray.

3. Pada cross section


4. Diplot data true dip
dibuat garis lurus vertikal
angle pada cross section.
di bagian tengah.

5. Dilakukan interpretasi
sesuai litologi, pola warna,
dan arah true dip angle.
Apakah berupa sesar,
lipatan, ketidakselarasan,
dsb.
D. Analisis Data
 Analisis data sumur secara kualitatif
Sed-1 Well

Sed-2 Well
Sed-3 Well

Sed-4 Well
Sed-5 Well

 Analisis Dipmeter
Latihan 1
Latihan 2

Latihan 3
E. Pembahasan
1. Log Sumur Secara Kualitatif
Sed-1 Well
Pada kedalaman 5100—5116 feet, 5122—5132 feet, 5137—5148 feet, 5152—
5154 feet, 5164—5166 feet, 5164—5168 feet, dan 5192—5200 feet, litologi berupa
shale yang ditunjukkan dengan nilai log Gamma Ray defleksi ke arah kanan atau
positif (nilai API tinggi). Jika dikaitkan dengan potensi reservoir tentunya tidak
berpotensi. Selain itu, didukung dengan data nilai MSFL, LLS, dan LLD yang relatif
berhimpit artinya harga resistivitas rendah dan log densitas yang berada di sebelah
kanan log neutron. Khususnya pada kedalaman 5100—5116 feet, batuan ini
memiliki fungsi sebagai lapisan tudung (seal).
Pada kedalaman 5116—5122 feet, litologi berupa shaly sand yang mana
ditunjukkan nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah—
sedang). Jika dikaitkan dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena
didukung dengan kurva ILD/LLD berada di sebelah kanan kurva MSFL/SFL dan
LLS/ILM dan log densitas menujukkan nilai bulk density yang rendah sehingga
dapat diindikasikan batuan memiliki reservoir berupa gas.
Pada kedalaman 5132—5137 feet, litologi berupa shaly sand yang mana
ditunjukkan nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah—
sedang). Jika dikaitkan dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena
didukung dengan kurva ILD/LLD berada di sebelah kiri kurva MSFL/SFL dan
LLS/ILM dan log densitas menujukkan nilai bulk density yang tinggi sehingga dapat
diindikasikan batuan memiliki reservoir berupa air.
Pada kedalaman 5148—5152 feet, litologi berupa coal yang mana ditunjukkan
nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah). Jika dikaitkan
dengan potensi reservoir tentunya tidak berpotensi namun bisa dikatakan sebagai
batuan yang berpotensi mengandung hidrokarbon karena didukung dengan kurva
ILD/LLD,MSFL/SFL, dan LLS/ILM yang berhimpit dan bernilai tinggi serta log
densitas menujukkan nilai neutron yang cenderung defleksi ke arah kiri atau
cenderung tinggi dan nilai densitas rendah.
Pada kedalaman 5158—5164 feet, litologi berupa sand yang mana ditunjukkan
nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah). Jika dikaitkan
dengan potensi reservoir tentunya tidak berpotensi karena didukung dengan kurva
ILD/LLD, MSFL/SFL, dan LLS/ILM yang saling berhimpit dengan nilai harga
tahanan jenis defleksi ke arah kiri dan log densitas dan log neutron yang saling
berhimpit dan mengalami defleksi ke arah kanan. Sehingga batuan ini biasa disebut
tight sand.
Pada kedalaman 5168—5192 feet, litologi berupa sand yang mana ditunjukkan
nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah). Jika dikaitkan
dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena didukung dengan kurva
ILD/LLD berada di sebelah kanan kurva MSFL/SFL dan LLS/ILM kemudian
diikuti ILD/LLD berada di sebelah kiri kurva MSFL/SFL dan LLS/ILM dan log
densitas menujukkan nilai bulk density yang tinggi dan diikuti nilai bulk density
yang rendah sehingga dapat diindikasikan batuan memiliki reservoir. Adanya
perbedaan separasi pada log densitas dan log neutron menjadikan adanya perbedaan
fluida hidrokarbon pada kedalaman 5176 feet muncul OGC (Oil-Gas Contact) dan
(OWC) muncul 5180 feet. Hal ini dapat diindikasikan dibagian bawah merupakan
reservoir hidrokarbon dengan densitas yang tinggi yaitu air kemudian diikuti
minyak hingga gas. Air dibagian bawah tentunya merupakan saline water karena
kandugan air dan ion garam meningkatkan arus listrik sehingga mengurangi
resitivitas.
Sed-2 Well
Pada kedalaman 5100—5108 feet, 5114—5128 feet, 5132—5141 feet, 5158—
5160 feet, dan 5186—5194 feet, litologi berupa shale yang ditunjukkan dengan nilai
log Gamma Ray defleksi ke arah kanan atau positif (nilai API tinggi). Jika dikaitkan
dengan potensi reservoir tentunya tidak berpotensi. Selain itu, didukung dengan data
nilai MSFL, LLS, dan LLD yang relatif berhimpit artinya harga resistivitas rendah
dan log densitas yang berada di sebelah kanan log neutron. Khususnya pada
kedalaman 5100—5108 feet, batuan ini memiliki fungsi sebagai lapisan tudung
(seal).
Pada kedalaman 5108—5114 feet, litologi berupa shaly sand yang mana
ditunjukkan nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah—
sedang). Jika dikaitkan dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena
didukung dengan kurva ILD/LLD berada di sebelah kanan kurva MSFL/SFL dan
LLS/ILM dan log densitas menujukkan nilai bulk density yang rendah sehingga
dapat diindikasikan batuan memiliki reservoir berupa gas.
Pada kedalaman 5128—5132 feet, litologi berupa shaly sand yang mana
ditunjukkan nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah—
sedang). Jika dikaitkan dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena
didukung dengan kurva ILD/LLD berada di sebelah kiri kurva MSFL/SFL dan
LLS/ILM dan log densitas menujukkan nilai bulk density yang tinggi sehingga dapat
diindikasikan batuan memiliki reservoir berupa air.
Pada kedalaman 5142—5168 feet, litologi berupa sand yang mana ditunjukkan
nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah). Jika dikaitkan
dengan potensi reservoir tentunya tidak berpotensi karena didukung dengan kurva
ILD/LLD, MSFL/SFL, dan LLS/ILM yang saling berhimpit dengan nilai harga
tahanan jenis defleksi ke arah kiri dan log densitas dan log neutron yang saling
berhimpit dan mengalami defleksi ke arah kanan. Sehingga batuan ini biasa disebut
tight sand.
Pada kedalaman 5160—5186 feet, litologi berupa sand yang mana ditunjukkan
nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah). Jika dikaitkan
dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena didukung dengan kurva
ILD/LLD berada di sebelah kanan kurva MSFL/SFL dan LLS/ILM kemudian
diikuti ILD/LLD berada di sebelah kiri kurva MSFL/SFL dan LLS/ILM dan log
densitas menujukkan nilai bulk density yang tinggi dan diikuti nilai bulk density
yang rendah sehingga dapat diindikasikan batuan memiliki reservoir. Adanya
perbedaan separasi pada log densitas dan log neutron menjadikan adanya perbedaan
fluida hidrokarbon pada kedalaman 5172 feet muncul OGC (Oil-Gas Contact) dan
(OWC) muncul 5180 feet. Hal ini dapat diindikasikan dibagian bawah merupakan
reservoir hidrokarbon dengan densitas yang tinggi yaitu air kemudian diikuti
minyak hingga gas. Air dibagian bawah tentunya merupakan saline water karena
kandugan air dan ion garam meningkatkan arus listrik sehingga mengurangi
resitivitas.
Sed-3 Well
Pada kedalaman 5096—5100 feet, 5106—5118 feet, 5126—5134 feet, 5144—
5152 feet, dan 5180—5184 feet, litologi berupa shale yang ditunjukkan dengan nilai
log Gamma Ray defleksi ke arah kanan atau positif (nilai API tinggi). Jika dikaitkan
dengan potensi reservoir tentunya tidak berpotensi. Selain itu, didukung dengan data
nilai MSFL, LLS, dan LLD yang relatif berhimpit artinya harga resistivitas rendah
dan log densitas yang berada di sebelah kanan log neutron. Khususnya pada
kedalaman 5096—5100 feet, batuan ini memiliki fungsi sebagai lapisan tudung
(seal).
Pada kedalaman 5100—5106 feet, litologi berupa shaly sand yang mana
ditunjukkan nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah—
sedang). Jika dikaitkan dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena
didukung dengan kurva ILD/LLD berada di sebelah kanan kurva MSFL/SFL dan
LLS/ILM dan log densitas menujukkan nilai bulk density yang rendah sehingga
dapat diindikasikan batuan memiliki reservoir berupa gas.
Pada kedalaman 5118—5126 feet, litologi berupa shaly sand yang mana
ditunjukkan nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah—
sedang). Jika dikaitkan dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena
didukung dengan kurva ILD/LLD berada di sebelah kiri kurva MSFL/SFL dan
LLS/ILM dan log densitas menujukkan nilai bulk density yang tinggi sehingga dapat
diindikasikan batuan memiliki reservoir berupa air.
Pada kedalaman 5134—5144 feet, litologi berupa shaly sand yang mana
ditunjukkan nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah).
Jika dikaitkan dengan potensi reservoir tentunya tidak berpotensi karena didukung
dengan kurva ILD/LLD, MSFL/SFL, dan LLS/ILM yang saling berhimpit dengan
nilai harga tahanan jenis defleksi ke arah kiri dan log densitas dan log neutron yang
saling berhimpit dan mengalami defleksi ke arah kanan.
Pada kedalaman 5152—5180 feet, litologi berupa sand yang mana ditunjukkan
nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah). Jika dikaitkan
dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena didukung dengan kurva
ILD/LLD berada di sebelah kanan kurva MSFL/SFL dan LLS/ILM kemudian
diikuti ILD/LLD berada di sebelah kiri kurva MSFL/SFL dan LLS/ILM dan log
densitas menujukkan nilai bulk density yang tinggi dan diikuti nilai bulk density
yang rendah sehingga dapat diindikasikan batuan memiliki reservoir. Adanya
perbedaan separasi pada log densitas dan log neutron menjadikan adanya perbedaan
fluida hidrokarbon pada kedalaman 5174 feet muncul OGC (Oil-Gas Contact). Hal
ini dapat diindikasikan dibagian bawah merupakan reservoir hidrokarbon dengan
densitas yang tinggi yaitu minyak hingga ke bagian atas menjadi gas.
Sed-4 Well
Pada kedalaman 5102—5112 feet, 5120—5130 feet, 5136—5144 feet, 5156—
5164 feet, dan 5186—5194 feet, litologi berupa shale yang ditunjukkan dengan nilai
log Gamma Ray defleksi ke arah kanan atau positif (nilai API tinggi). Jika dikaitkan
dengan potensi reservoir tentunya tidak berpotensi. Selain itu, didukung dengan data
nilai MSFL, LLS, dan LLD yang relatif berhimpit artinya harga resistivitas rendah
dan log densitas yang berada di sebelah kanan log neutron. Khususnya pada
kedalaman 5102—5112 feet, batuan ini memiliki fungsi sebagai lapisan tudung
(seal).
Pada kedalaman 5112—5120 feet, litologi berupa shaly sand yang mana
ditunjukkan nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah—
sedang). Jika dikaitkan dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena
didukung dengan kurva ILD/LLD berada di sebelah kanan kurva MSFL/SFL dan
LLS/ILM dan log densitas menujukkan nilai bulk density yang rendah sehingga
dapat diindikasikan batuan memiliki reservoir berupa gas.
Pada kedalaman 5130—5136 feet, litologi berupa shaly sand yang mana
ditunjukkan nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah—
sedang). Jika dikaitkan dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena
didukung dengan kurva ILD/LLD berada di sebelah kiri kurva MSFL/SFL dan
LLS/ILM dan log densitas menujukkan nilai bulk density yang tinggi sehingga dapat
diindikasikan batuan memiliki reservoir berupa air.
Pada kedalaman 5144—5156 feet, litologi berupa shaly sand yang mana
ditunjukkan nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah).
Jika dikaitkan dengan potensi reservoir tentunya tidak berpotensi karena didukung
dengan kurva ILD/LLD, MSFL/SFL, dan LLS/ILM yang saling berhimpit dengan
nilai harga tahanan jenis defleksi ke arah kiri dan log densitas dan log neutron yang
saling berhimpit dan mengalami defleksi ke arah kanan.
Pada kedalaman 5164—5186 feet, litologi berupa sand yang mana ditunjukkan
nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah). Jika dikaitkan
dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena didukung dengan kurva
ILD/LLD berada di sebelah kanan kurva MSFL/SFL dan LLS/ILM kemudian
diikuti ILD/LLD berada di sebelah kiri kurva MSFL/SFL dan LLS/ILM dan log
densitas menujukkan nilai bulk density yang tinggi dan diikuti nilai bulk density
yang rendah sehingga dapat diindikasikan batuan memiliki reservoir. Adanya
perbedaan separasi pada log densitas dan log neutron menjadikan adanya perbedaan
fluida hidrokarbon pada kedalaman 5172 feet muncul OGC (Oil-Gas Contact) dan
(OWC) muncul 5184 feet. Hal ini dapat diindikasikan dibagian bawah merupakan
reservoir hidrokarbon dengan densitas yang tinggi yaitu air kemudian diikuti
minyak hingga ke atas menjadi gas. Air dibagian bawah tentunya merupakan saline
water karena kandugan air dan ion garam meningkatkan arus listrik sehingga
mengurangi resitivitas.
Sed-5 Well
Pada kedalaman 5106—5118 feet, 5120—5136 feet, 5138—5168 feet, dan
5194—5198 feet, litologi berupa shale yang ditunjukkan dengan nilai log Gamma
Ray defleksi ke arah kanan atau positif (nilai API tinggi). Jika dikaitkan dengan
potensi reservoir tentunya tidak berpotensi. Selain itu, didukung dengan data nilai
MSFL, LLS, dan LLD yang relatif berhimpit artinya harga resistivitas rendah dan
log densitas yang berada di sebelah kanan log neutron. Khususnya pada kedalaman
5106—5118 feet, batuan ini memiliki fungsi sebagai lapisan tudung (seal).
Pada kedalaman 5118—5120 feet, litologi berupa shaly sand yang mana
ditunjukkan nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah—
sedang). Jika dikaitkan dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena
didukung dengan kurva ILD/LLD berada di sebelah kanan kurva MSFL/SFL dan
LLS/ILM dan log densitas menujukkan nilai bulk density yang rendah sehingga
dapat diindikasikan batuan memiliki reservoir berupa gas.
Pada kedalaman 5136—5138 feet, litologi berupa shaly sand yang mana
ditunjukkan nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah—
sedang). Jika dikaitkan dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena
didukung dengan kurva ILD/LLD berada di sebelah kiri kurva MSFL/SFL dan
LLS/ILM dan log densitas menujukkan nilai bulk density yang tinggi sehingga dapat
diindikasikan batuan memiliki reservoir berupa air.
Pada kedalaman 5168—5194 feet, litologi berupa sand yang mana ditunjukkan
nilai Gamma Ray defleksi ke arah kiri atau negatif (nilai API rendah). Jika dikaitkan
dengan potensi reservoir tentunya berpotensi karena didukung dengan kurva
ILD/LLD berada di sebelah kanan kurva MSFL/SFL dan LLS/ILM kemudian
diikuti ILD/LLD berada di sebelah kiri kurva MSFL/SFL dan LLS/ILM dan log
densitas menujukkan nilai bulk density yang tinggi dan diikuti nilai bulk density
yang rendah sehingga dapat diindikasikan batuan memiliki reservoir. Adanya
perbedaan separasi pada log densitas dan log neutron menjadikan adanya perbedaan
fluida hidrokarbon pada kedalaman 5172 feet muncul OGC (Oil-Gas Contact) dan
(OWC) muncul 5180 feet. Hal ini dapat diindikasikan dibagian bawah merupakan
reservoir hidrokarbon dengan densitas yang tinggi yaitu air kemudian diikuti
minyak hingga gas. Air dibagian bawah tentunya merupakan saline water karena
kandugan air dan ion garam meningkatkan arus listrik sehingga mengurangi
resitivitas.
Maka dari itu, ekplorasi hidrokarbon terhadap batuan reservoar perlu dilakukan pada
kedalaman 5160—5190 feet sehingga target yang diinginkan untuk mencari minyak dan gas
dapat tercapai.
2. Analisis Dipmeter
Latihan 1
Pada latihan 1 ditunjukkan litologi berulang yaitu antara batupasir dan shale
yang terlihat dari nilai GR terjadi defleksi dari kiri ke kanan dan perlapisan dengan
arah yang tepat dan mengalami penambahan kemiringan seiring dengan kedalaman
sehingga diberi pola warna merah dan diikuti dengan pola warna hijau dimana
kemiringan dan besarnya relatif tetap. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa setelah
seluruh batuan terendapkan terjadi proses endogenik (aktivitas tektonik) dan
membentuk lipatan. Kemudian terjadi kembali proses endogenik pada fase lainnya
sehingga berkembang membentuk lipatan merebah yang diilustrasikan pada
gambar cross section latihan 1.
Latihan 2
Latihan 2 menunjukkan litologi yang terendapkan berupa batupasir dan shale
berdasarkan adanya perubahan defleksi ke arah kanan dan kiri. Perlapisan batuan
mulanya mengalami penambahan besar kemiringan seiring kedalaman dengan arah
yang tetap diberi pola warna merah. Selanjutnya mengalami penurunan besar
kemiringan seiring kedalaman dengan arah yang tetap diberi pola warna biru dan
diikuti dengan pola warna hijau dimana kemiringan dan besarnya relatif tetap. Hal
ini dapat diinterpretasikan pada mulanya terendapkan seluruh batuan secara
berlapis. Lalu, terjadi aktivitas tektonik akibat gaya kompresi dan ekstensi sehingga
membentuk sesar naik yang diilustrasikan pada gambar cross section latihan 2.
Latihan 3
Latihan 3 menunjukkan litologi yang terendapkan berupa perulangan shale dan
shaly sand serta batupasir berdasarkan adanya perubahan defleksi ke arah kanan
dan kiri. Perlapisan batuan mulanya mengalami penambahan besar kemiringan
seiring kedalaman dengan arah yang tetap diberi pola warna merah. Selanjutnya
mengalami penurunan besar kemiringan seiring kedalaman dengan arah yang tetap
diberi pola warna biru dan diikuti dengan pola warna hijau dimana kemiringan dan
besarnya relatif tetap. Hal ini dapat diinterpretasikan pada mulanya terendapkan
seluruh batuan secara berlapis. Lalu, terjadi aktivitas tektonik sehingga membentuk
sesar naik yang diilustrasikan pada gambar cross section latihan 3.
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis log sumur secara kualitatif dan analisis dipmeter dapat
disimpulakan bahwa :
a. Pada sed-1 well hingga sed-5 well, pada kedalaman 5160—5194 feet batuan
penyusun berupa sand yang merupakan batuan reservoar dimana dibagian bawah
terdapat air diikuti minyak hingga dibagian atas terdiri dari gas, pada kedalaman
5112—5122 feet batuan penyusun berupa shaly sand yang merupakan batuan
reservoar berupa gas, pada kedalaman 5128—5138 feet batuan penyusun berupa
shaly sand yang merupakan batuan reservoar berupa air, dan pada kedalaman
5096—5112 feet batuan penyusun adalah shale yang berfungsi sebagai lapisan
tudung (seal).
b. Ekplorasi hidrokarbon terhadap batuan reservoar perlu dilakukan pada kedalaman
5160—5190 feet sesuai dengan data hasil analisis.
c. Latihan 1 terdiri dari batupasir dan shale, terdapat dua pola warna kemiringan
perlapisan yaitu pola warna merah dan pola warna hijau. Struktur geologi yang
terbentuk diperkirakan berupa lipatan merebah.
d. Latihan 2 dan latihan 3 terdiri dari batupasir, shaly sand dan shale, terdapat tiga pola
warna kemiringan perlapisan yaitu pola warna merah, pola warna hijau, dan pola
warna hijau. Struktur geologi yang terbentuk diperkirakan berupa sesar naik.
Daftar Pustaka

Atlas, 1987, Fundamentals of Diplog Analysis, Atlas Wireline Services, Houston


Campbell, M., 1973, Petroleum Reservoar Property Evaluation, John M. Campbell and Co.
International Institute Ltd., Oklohama, USA
Dewan, J.T., 1983, Essentials Of Modern Open Hole Log Interpretation, PenWell Publishing
Company, Tulsa, Oklohama, USA
Doll, H.G., 1984, The SP Log : Theoritical Analysis and Principles Interpretation, Society Of
Petroleum Engineers Richardson, New York.
Douglas W., Wichie, 1982, Applied of Openhole Interpretation, Departement of Petroleum
Engeneering, Colorado School of Miner
Winardi, Sarju, dkk., 2016, Buku Panduan Praktikum Geologi Minyak & Gas Bumi,
Labolatorium Sedimentografi Departemen Teknik Geologi FT UGM : Yogyakarta, 67
halaman.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai