Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM PENILAIAN FORMASI


ANALISA PETROFISIK

DISUSUN OLEH :
NAMA : ARIP RUS ADIYANTO
NIM : 113180032
PLUG :D

STUDIO PENILAIAN FORMASI


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM PENILAIAN FORMASI
PENENTUAN ANALISA PETROFISIK

DISUSUN OLEH :
NAMA : ARIP RUS ADIYANTO
NIM : 113180032
PLUG :D

Disetujui untuk Laporan Mingguan


Praktikum Penilaian Formasi
Program Studi Teknik Perminyakan
Fakultas Teknologi Mineral
Univrsitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
BAB VII
ANALISA PETROFISIK

7.1. TUJUAN ANALISA


Adapun tujuan dilakukannya penelitaian ini adalah sebagai berikut:
1.     Untuk mengetahui parameter petrofisika seperti Φ, k, Rw, dan Sw.
2.     Untuk mengetahui perhitungan petrofisik pada suatu perlapisan.
3.     Untuk menentukan lapisan hidrokarbon pada suatu lapisan.

7.2. DASAR TEORI


Petrofisika adalah ilmu-ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik batuan.
Analisa ini sangat penting untuk mengetahui kualitas reservoir, jenis fluida,
porositas dan permeabilitas dari suatu batuan atau formasi, karena hal ini hanya
dapat diketahui berdasarkan sifat fisik dari batuan tersebut. Dengan cara
menggunakan data log sebagai sumber utama, parameter fisika dianalisa
berdasarakan ilmu petrofisika untuk mengevaluasi formasi yang dapat
memberikan informasi secara akurat mengenai zona reservoir serta sejauh mana
penyebaran hidrokarbon pada suatu formasi.

7.2.1. Kombinasi Log

Disetujui untuk Studio


Penilaian Formasi
Oleh:
Asisten Praktikum

Nur Faiz Aldiyanto


113160115
Kombinasi log yang optimum merupakan kombinasi log sumuran yang
komposisi atau jumlah “minimal”, tetapi mampu menghasilkan data pengukuran
yang “akurat”. Untuk mendapatkan suatu kombinasi log sumuran yang optimum,
maka perlu dilakukan pemilihan terhadap berbagai jenis log sumuran yang
tersedia di lapangan.

7.2.2. Tahapan Analisa Petrofisik


1. Perkiraan data yang dapat mempengaruhi data logging, yaitu :
 Jenis lumpur pemboran atau fluida dalam lubang bor
 Kondisi lubang bor
 Batuan reservoir
2. Tentukan jenis logging yang sesuai dengan jenis Lumpur dan kondisi
bore hole.
a. Lumpur pemboran
 Fresh water mud : semua jenis logging dapat digunakan.
 Salt water mud : semua jenis logging kecuali log listrik
dapat digunakan.
 Empty / gas drilled holes : induction log, radioactive log
b. Kondisi lubang bor
 Non cased holes : semua jenis log dapat digunakan.
 Cased holes : gamma ray log dan neutron log.
3. Tentukan berdasarkan kondisi batuan reservoir.
a. Lithologi batuan dari fluida pengisi batuan
 Lithologi ( porous ) menggunakan SP log yang digunakan pada
fresh water mud, kecuali PH antara 11,5 – 13, juga digunakan pada
salt water mud skala 4 – 5 mV/div. Gamma ray log dapat
menyesuaikan.
 Identitas permeabilitas dan tebal total lapisan serta tebal
efisiensi lapisan menggunakan SP log, gamma ray log, dan
radioactive log dapat digunakan.
 Identitas fluida menggunakan Khusus pada reservoir gas
digunakan Density neutron log.
b. Porositas batuan.
Pemilihan alat pengukur porositas :
 Neutron log : < 22%
 Density log : 20% - 40%
 Sonic log : 10% - 20%
 Micro log : > 15%
 IES : > 25%

7.2.2.1. Persiapan Data


 Dari survey yang dilakukan secara langsung dilapangan, data atau
pengetahuan yang bisa didapat yaitu adanya beberapa masalah disumur yang
sangat penting untuk dipahami, diketahui bagaimana cara-cara penanggulanganya.
Pada tahapan ini data-data yang telah dikumpulkan dari lapangan sebagaimana
telah dijelaskan dan dibahas analisa petrofisik dilapisan sumur X tersebut.

7.2.2.2. Quality Control Data


Faktor–faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan kombinasi
logging open hole yang optimum adalah :
a. Jenis fluida (lumpur) pemboran yang digunakan (salt mud, water base
mud, oil base mud).
b. Jenis formasi batuan yang ditembus lubang bor (sandstone, carbonat,
vulcanic/tuff).
c. Karakteristik invasi filtrat lumpur.
d. Kondisi lubang bor (diameter lubang bor, cased hole, dan lain
sebagainya).
e. Ketebalan lapisan batuan yang akan diukur logging.
f. Distribusi porositas dan resistivitas batuan.
g. Kondisi optimum dari setiap peralatan logging sumur yang ada.

Komposisi kombinasi log minimal harus meliputi tiga jenis log, yaitu:

a. Log lithologi
b. Log resistivitas
c. Log porositas

Dari ketiga kelompok log di atas, yang paling banyak dipengaruhi oleh
fluida pemboran adalah log resistivitas (listrik). Dan alat logging dipergunakan
untuk memperoleh data yang diperlukan dalam evaluasi formasi serta menentukan
potensial produktivitas yang dimiliki. Potensial produksi dilakukan dengan cara
pengujian terhadap lapisan yang diperkirakan mempunyai prospek kandungan
hidrokarbon. Penilaian suatu lapangan ditujukan pada penentuan paramater fisik
yang terdiri dari ketebalan lapisan, permeabilitas, porositas, dan kandungan
minyak. Metode interpretasi log ada dua :

1. Metode kualitatif.
2. Metode kuantitatif (Quick look dan Detailed Evaluation).

Untuk mengembangkan reservoir secara optimum maka cara yang paling


paling digunakan adalah menggabungkan atau mengkombinasikan alat-alat
logging yang sesuai dengan kondisi. Baik buruk dalam mengkombinasikan log
dapat mempengaruhi hasil ketelitian hasil evaluasi tersebut.

7.2.2.3. Analisa Interest Zone


Log yang digunakan berupa SP log, GR log dan resistivity log. Sementara
interpretasi kuantitatif meliputi penentuan porositas dan sturasi air (Sw). Jenis log
yang digunakan neutron log, density log, sonic log dan resitivity log. Adapun
kondisi interpretasi yang dilakukan berupa clean formation (quick log) dan shaly
sand formation (detailed)

7.2.2.4. Penentuan Parameter Zone


Beberapa parameter dalam petrofisik meliputi :
1. Porositas
2. Permeabilitas
3. Saturasi
4. Wettabilitas
5. Tekanan Kapiler
6. Resistivitas batuan 
Berikut ini akan dijelaskan beberapa parameter petrofisik tersebut :
Porositas adalah perbandingan antara volume pori-pori dengan volume total
batuan, Permeabilitas merupakan besaran yang digunakan untuk menunjukkan
seberapa besar kemampuan suatu batuan untuk mengalirkan fluida yang
terkandung didalamnya. Saturasi adalah perbandingan kuantitas (volume)
suatu fluida dengan pori-pori batuan tempat fluida tersebut berada.
Wettabilitas didefinisikan sebagai suatu kecenderungan dari adanya fluida lain
yang tidak saling mencampur. Apabila dua fluida bersinggungan dengan benda
padat, maka salah satu fluida akan bersifat membasahi permukaan benda padat
tersebut, hal ini disebabkan adanya gaya adhesi.
7.3. PEMBAHASAN
Praktikum minggu ke-empat acara ke-enam praktikum penilaian
formasi yang berjudul analisa petrofisik yang dilakukan secara online
menggunakan aplikasi zoom dengan penyampaian materi presentasi oleh aslab.
Tujuan dilakukannya penelitaian ini adalah untuk mengetahui parameter
petrofisika seperti Φ, k, Rw, dan Sw, untuk mengetahui perhitungan petrofisik
pada suatu perlapisan, untuk menentukan lapisan hidrokarbon pada suatu lapisan.
Tujuan dari praktikum kali ini tentunya untuk mengetahui zona prospek dan non
prospek dari suatu formasi atau kedalaman yang dianalisa dari korelasi parameter-
parameter dan sifat-sifat fisik batuan atau fluida di dalamnya yang diperoleh dari
perhitungan dan analisa chart dari masing-masing log pada masing-masing
kombinasi log, Selain tujuan dari praktikum ini ialah untuk mendapatkan
parameter porositas dan saturasi air guna menentukan cadangan minyak yang ada
di dalam reservoir.
Analisa Petrofisik adalah analisa terhadap sifat-sifat fisik batuan untuk
mengetahui kualitas suatu reservoir, jenis fluisa, porositas, dan permeabilitas dari
suatu batuan atau formasi dengan cara menggunakan data log sebagai sumber
utama yang dianalisa berdasarkan ilmu petrofisik untuk mengevaluasi formasi
mengenai zona reservoir serta sejauh mana penyebaran hidrokarbon pada zona
reservoir.
Gambaran proses analisa petrofisik secara umum yang pertama kali
dilakukan adalah perkiraan data yang dapat mempengaruhi data logging, lalu
penentuan logging yang sesuai dengan jenis lumpur dan lubang bor, kemudian
menentukan kondisi batuan reservoir. Dengan begitu tujuan yang akan dicapai
dalam melakukan penelitian akan didapatkan yaitu didapatkannya parameter -
parameter petrofisik seperti porositas, permeabilitas, saturasi, dan volume shale.
Dalam penentuan parameter – parameter reservoir dalam analisa
petrofisik digunakannya kombinasi log. Kombinasi Log adalah pengkombinasian
beberapa log sebagai upaya untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat
mengenai data bawah permukaan. Informasi tersebut berupa lapisan batuan,
formasi maupun fluida yang terkandung sehingga dapat mengestimasi keberadaan
formasi produktif. Dengan demikian akan dapat dikorelasikan antara porositas
dan saturasi air dalam batuan serta letak saturasi air minimum ataupun maksimum
sehingga dapat ditentukan lapisan yang prospek untuk diproduksikan maupun
lapisan non prospek. Kombinasi log yang optimum merupakan kombinsi log
sumuran dengan komposisi atau jumlah yang minimal, tetapi dapat menghasilkan
data pengukuran yang akurat.
Selanjutnya faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
kombinasi log adalah jenis Drilling Fluid (Mud) yang digunakan (salt mud, water
base mud, oil base mud), jenis batuan formasi yang ditembus (sandstone,
carbonat, vulcanic), karakteristik invasi mud filtrate, kondisi lubang bor
(borehole diameter, cased hole, etc), ketebalan lapisan yang akan diukur oleh
logging tools, dan distribusi porositas dan resistivitas batuan, serta kondisi
optimum dari setiap peralatan logging sumur yang ada.
Kemudian tahapan dalam Analisa petrofisik adalah persiapan data,
quality control data, normalization, menentukan Vclay dari shale parameter dan
Rw dari matrik parameter, lalu dapat dihitung nilai porositas dan saturasi air, dan
yang terakhir adalah cut-off analysis atau reservoir lumping. Normalization adalah
penyeragaman nilai log pada sikuen stratigrafi yang sama (karakteristik sama).
Log yang biasanya dinormalisasi adalah gamma ray log.
Dalam analisa petrofisik juga dilakukan pemilihan key well. Key well
yaitu sumur tua yang memiliki data lengkap dari well logging pada masa
pemboran berlangsung dan dijadikan pegangan untuk pemboran yang akan
dilakukan setelahnya sehingga dapat dikorelasikan antara data sumur lama dengan
data sumur yang baru dibor atau akan dibor. Singkatnya key well adalah sumur
yang menjadi acuan bagi sumur lain Sebelum dilakukan evaluasi, terlebih dahulu
dilakukan koreksi – koreksi terkait kondisi sekitar lubang bor. Kondisi sekitar
lubang bor dapat berupa pengaruh lumpur pemboran, ukuran lubang bor, suhu dan
tekanan pada kedalaman lubang bor.
Kemudian ada lagi yang perlu dilakukan dalam analisa petrofisik yaitu
menganalisa Interest zone dan melakukan Cut off program. Interest zone adalah
zona yang memiliki nilai porositas yang tinggi dan memilki lapisan permeable.
Dengan memiliki porositas yang tinggi dan permeable, zona ini diharapkan
terdapat fluida yang mengisi ruang pori tersebut yaitu fluida hidrokarbon. Pada
zona ini harus memiliki kandungan serpih yang sedikit, hal ini dikarenakan
kandungan serpih dapat membuat zona kurang produktif. Cut off adalah
pemotongan suatu data parameter yang apabila ada data dibawah atau diatas harga
cut off, maka data tersebut tidak dianggap atau tidak dipertimbangkan untuk
dihitung. Parameter pada cut off ada 4 yaitu, cut off porositas, cut off volume clay,
cut off saturasi air, dan cut off permeabilitas. Selanjutnya akan didapatkan data
reservoir lumping. Reservoir lumping itu menandakan adanya zona produktif ,
dimana data tersebut sebelumnya harus sudah di cut off. Sehingga dari data
tersebut, kita dapat mengetahui adanya zona produktif.
Pengaplikasi lapangan analisa petrofisik dengan menggunakan
kombinasi log adalah untuk mengetahui litologi dari formasi yang ditembus,
mengetahui jenis fluida yang terkandung dalam suatu lapisan sehingga dapat
ditentukan zona yang prospek, dan dapat menentukan porositas serta saturasi air
dimana nilai porositas akan berguna untuk menentukan cadangan OOIP dan
OGIP.
7.4. KESIMPULAN
1. Tujuan analisa petrofisik :
a. Mengetahui parameter petrofisika seperti Φ, k, Rw, dan Sw.
b. Mengetahui perhitungan petrofisik pada suatu perlapisan.
c. Menentukan lapisan hidrokarbon pada suatu lapisan.
2. Tahapan analisa petrofisik meliputi persiapan data, quality control data,
normalization, menentukan Vclay dari shale parameter dan Rw dari
matriks parameter, lalu dapat dihitung nilai porositas dan saturasi air, dan
yang terakhir adalah reservoir lumping.
3. Key well yaitu sumur tua yang memiliki data lengkap dari well logging
pada masa pemboran berlangsung dan dijadikan pegangan untuk
pemboran yang akan dilakukan setelahnya sehingga dapat dikorelasikan
antara data sumur lama dengan data sumur yang baru dibor atau akan
dibor
4. Komposisi kombinasi log yaitu lithology tools, resistivity tools, dan
porosity tools.
5. Interest zone adalah zona yang memiliki nilai porositas yang tinggi dan
memilki lapisan permeable.
6. Cut off adalah pemotongan suatu data parameter yang apabila ada data
dibawah atau diatas harga cut off, maka data tersebut tidak dianggap atau
tidak dipertimbangkan untuk dihitung.
7. Reservoir lumping itu merupakan kumpulan data yang menandakan
adanya zona produktif ,
8. Pengaplikasi lapangan analisa petrofisik dengan menggunakan
kombinasi log adalah untuk mengetahui litologi dari formasi yang
ditembus, mengetahui jenis fluida yang terkandung dalam suatu lapisan
sehingga dapat ditentukan zona yang prospek, dan dapat menentukan
porositas serta saturasi air dimana nilai porositas akan berguna untuk
menentukan cadangan OOIP dan OGIP.

Anda mungkin juga menyukai