Anda di halaman 1dari 7

BAB VII

ANALISA PETROFISIK

7.1. TUJUAN ANALISA PETROFISIK


Adapun tujuan dilakukannya penelitaian ini adalah sebagai berikut:
1.     Untuk mengetahui parameter petrofisika seperti Φ, k, Rw, dan Sw
2.     Untuk mengetahui perhitungan petrofisik pada suatu perlapisan
3.     Untuk menentukan lapisan hidrokarbon pada suatu lapisan

7.2. DASAR TEORI


Petrofisika adalah ilmu-ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik batuan.
Analisa ini sangat penting untuk mengetahui kualitas reservoir, jenis fluida,
porositas dan permeabilitas dari suatu batuan atau formasi, karena hal ini hanya
dapat diketahui berdasarkan sifat fisik dari batuan tersebut. Dengan cara
menggunakan data log sebagai sumber utama, parameter fisika dianalisa
berdasarakan ilmu petrofisika untuk mengevaluasi formasi yang dapat
memberikan informasi secara akurat mengenai zona reservoir serta sejauh mana
penyebaran hidrokarbon pada suatu formasi.

7.2.1. Kombinasi Log


Kombinasi log yang optimum merupakan kombinasi log sumuran yang
komposisi atau jumlah “minimal”, tetapi mampu menghasilkan data pengukuran
yang “akurat”. Untuk mendapatkan suatu kombinasi log sumuran yang optimum,
maka perlu dilakukan pemilihan terhadap berbagai jenis log sumuran yang
tersedia di lapangan.

7.2.2. Tahapan Analisa Petrofisik


1. Perkiraan data yang dapat mempengaruhi data logging
- Jenis lumpur pemboran atau fluida dalam lubang bor
- Kondisi lubang bor
- Batuan reservoir

112
113

2. Tentukan jenis logging yang sesuai dengan jenis Lumpur dan kondisi bore
hole
a. Lumpur pemboran
 Fresh water mud : semua jenis logging dapat digunakan
Salt water mud : semua jenis logging kecuali log listrik dapat
digunakan
 Empty / gas drilled holes : induction log, radioactive log
b. Kondisi lubang bor
 Non cased holes : semua jenis log dapat digunakan
 Cased holes : gamma ray log dan neutron log
3. Tentukan berdasarkan kondisi batuan reservoir
a. Lithologi batuan dari fluida pengisi batuan
 Lithologi ( porous ) menggunakan SP log yang digunakan pada
fresh water mud, kecuali PH antara 11,5 – 13, juga digunakan pada
salt water mud skala 4 – 5 mV/div. Gamma ray log dapat
menyesuaikan.
 Identitas permeabilitas dan tebal total lapisan serta tebal efisiensi
lapisan menggunakan SP log, gamma ray log, dan radioactive log
dapat digunakan.
 Identitas fluida menggunakan Khusus pada reservoir gas
digunakan Density neutron log.
b. Porositas batuan.
Pemilihan alat pengukur porositas
 Neutron log : < 22%
 Density log : 20% - 40%
 Sonic log : 10% - 20%
 Micro log : > 15%
 IES : > 25%
114

7.2.2.1. Persiapan Data


  Dari survey yang dilakukan secara langsung dilapangan, data atau
pengetahuan yang bisa didapat yaitu adanya beberapa masalah disumur yang
sangat penting untuk dipahami, diketahui bagaimana cara-cara penanggulanganya.
Pada tahapan ini data-data yang telah dikumpulkan dari lapangan sebagaimana
telah dijelaskan dan dibahas analisa petrofisik dilapisan sumur X tersebut.

7.2.2.2. Quality Control Data


Faktor–faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan kombinasi
logging open hole yang optimum adalah :
a. Jenis fluida (lumpur) pemboran yang digunakan (salt mud, water base
mud, oil base mud).
b. Jenis formasi batuan yang ditembus lubang bor (sandstone, carbonat,
vulcanic/tuff).
c. Karakteristik invasi filtrat lumpur.
d. Kondisi lubang bor (diameter lubang bor, cased hole, dan lain
sebagainya).
e. Ketebalan lapisan batuan yang akan diukur logging.
f. Distribusi porositas dan resistivitas batuan.
g. Kondisi optimum dari setiap peralatan logging sumur yang ada.
Komposisi kombinasi log minimal harus meliputi tiga jenis log, yaitu:
a. Log lithologi
b. Log resistivitas
c. Log porositas
Dari ketiga kelompok log di atas, yang paling banyak dipengaruhi oleh
fluida pemboran adalah log resistivitas (listrik). Dan alat logging dipergunakan
untuk memperoleh data yang diperlukan dalam evaluasi formasi serta menentukan
potensial produktivitas yang dimiliki. Potensial produksi dilakukan dengan cara
pengujian terhadap lapisan yang diperkirakan mempunyai prospek kandungan
hidrokarbon. Penilaian suatu lapangan ditujukan pada penentuan paramater fisik
115

yang terdiri dari ketebalan lapisan, permeabilitas, porositas, dan kandungan


minyak. Metode interpretasi log ada dua :
1. Metode kualitatif.
2. Metode kuantitatif (Quick look dan Detailed Evaluation).
Untuk mengembangkan reservoir secara optimum maka cara yang paling
paling digunakan adalah menggabungkan atau mengkombinasikan alat-alat
logging yang sesuai dengan kondisi. Baik buruk dalam mengkombinasikan log
dapat mempengaruhi hasil ketelitian hasil evaluasi tersebut.

7.2.2.3. Analisa Interest Zone


Log yang digunakan berupa SP log, GR log dan resistivity log. Sementara
interpretasi kuantitatif meliputi penentuan porositas dan sturasi air (Sw). Jenis log
yang digunakan neutron log, density log, sonic log dan resitivity log. Adapun
kondisi interpretasi yang dilakukan berupa clean formation (quick log) dan shaly
sand formation (detailed)

7.2.2.4. Penentuan Parameter Zone


Beberapa parameter dalam petrofisik meliputi :
1.Porositas
2.Permeabilitas
3.Saturasi
4.Wettabilitas
5.Tekanan Kapiler
6.Resistivitas batuan 
Berikut ini akan dijelaskan beberapa parameter petrofisik tersebut :
Porositas adalah perbandingan antara volume pori-pori dengan volume total
batuan, Permeabilitas merupakan besaran yang digunakan untuk menunjukkan
seberapa besar kemampuan suatu batuan untuk mengalirkan fluida yang
terkandung didalamnya. Saturasi adalah perbandingan kuantitas (volume)
suatu fluida dengan pori-pori batuan tempat fluida tersebut berada.
Wettabilitas didefinisikan sebagai suatu kecenderungan dari adanya fluida lain
yang tidak saling mencampur. Apabila dua fluida bersinggungan dengan benda
116

padat, maka salah satu fluida akan bersifat membasahi permukaan benda padat
tersebut, hal ini disebabkan adanya gaya adhesi.
7.3. PEMBAHASAN

Pratikum ini berjudul “Analisa Petrofisik”, bertujuan untuk menaganalisa


sifat petrofisik yang meliputi ketebalan lapisan, porositas, permeabilitas dan
kandungan hidrokarbon yang digunakan untuk mengetahui karakteristik suatu
formasi. Analisa petrofisik yang dilakukan menggunakan kombinasi log yang
meliputi lithology tools, porosity tools, dan resistivity tool. Untuk menggunakan
log kombinasi terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan seperti jenis fluida
atau lumpur pemboran, jenis formasi batuan, karakteristik invasi filtrat lumpur,
kondisi lubang bor, ketebalan lapisan batuan, distribusi porositas, dan resistivitas
batuan dan kondisi optimum dari setiap peralatan logging.
Analisis petrofisik adalah ilmu-ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik batuan.
Analisa petrofisik dengan menggunakan kombinasi log dimaksudkan untuk
mendapatkan gambaran lithologi batuan, harga porositas dan saturasi air untuk
setiap kedalaman. Dengan demikian akan dapat dikorelasikan antara porositas dan
saturasi air dalam batuan serta letak saturasi air minimum ataupun maksimum
sehingga dapat ditentukan lapisan yang prospek untuk diproduksikan maupun
lapisan non prospek.
Tahapan analisa petrofisik terdiri 4 tahap yaitu dari persiapan data, quality
control data, analisa interest zone, dan penentuan parameter petrofisik. Persiapan
data dimulai dari menyiapkan data loss, data core, data water analysis, data tes
produksi, data header log, data mud log, dan data marker. Quality control data
ada 4 tahap yaitu depth matching dengan membaca log read pada kedalaman.
Korelasi log terhadap jenis lumpur, densitas lumpur, ukuran lubang bor, ketebalan
lapisan. Normalisasi log yang bertujuan untuk menghilangkan data eror pada
lapisan yang sama karena seperti yang diketahui bahwa semua materi yang
diendapkan adalah pada waktu yang sama. Yang terakhir yaitu pemilihan key
well (sumur acuan) dengan syarat sumur yang sudah tua dan mempunyai data
lengkap. Selanjutnya yaitu tahap analisa interest zone merupakan analisa
gabungan log lalu di korelasi sehingga dapat diketahui zona interest secara
117

kualitatif. Tahap terakhir yaitu penentuan parameter petrofisik yaitu porositas,


permeabilitas, dan saturasi lalu dibandingkan.
Aplikasi lapangannya adalah untuk menentukan lapisan mana yang
prospek yang memiliki kandungan hidrokarbon dengan akurat kaena telah
memperhitungkannya dengan berbagai macam jenis log, karena pada log
kombinasi mendapatkan data volume shale, porositas, dan saturasi air. Nilai
porositas akan berguna untuk menentukan cadangan OOIP dan OGIP.
118

7.4. KESIMPULAN

1. Analisis petrofisika adalah ilmu-ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik


batuan. Analisa ini sangat penting untuk mengetahui kualitas reservoir,
jenis fluida, porositas, dan permeabilitas dari suatu batuan atau formasi.
2. Dengan menggunakan kombinasi log kita bisa mendapatkan gambaran
lithologi batuan.
3. Tiga jenis log yang digunakan untuk kombinasi log adalah log litologi, log
resistivitas, dan log porositas.
4. Faktor yang mempengaruhi kombinasi log adalah jenis fluida atau lumpur
pemboran, jenis formasi batuan, karakteristik invasi filtrat lumpur, kondisi
lubang bor, ketebalan lapisan batuan, distribusi porositas, dan resistivitas
batuan beserta kondisi optimum dari setiap peralatan logging.
5. Tahapan Analisa Petrofisik dapat dibagi menjadi 4,yaitu
 Persiapan data
 Quality control data
 Analisa Interest zone
 Penentuan Parameter Petrofisik
6. Aplikasi lapangannya adalah untuk menentukan lapisan mana yang
prospek yang memiliki kandungan hidrokarbon dengan akurat karena telah
memperhitungkan dengan berbagai macam jenis log, karena pada log
kombinasi mendapatkan data volume shale, porositas, dan saturasi air.
Nilai porositas akan berguna untuk menentukan cadangan OOIP dan
OGIP.

Anda mungkin juga menyukai