Disusun oleh:
071.13.230
TEKNIK PERMINYAKAN
2018
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………… i
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………………………………………………… 1
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam yang merupakan bahan penting sebagai
sumber energi . Berbagai macam bentuk kegiatan eksplorasi dilaksanakan untuk mencari sumber minyak
dan gas bumi yang baru dan ekonomis untuk kemudian di produksikan, ataupun dengan meningkatkan
perolehan minyak dan gas bumi dari sumur-sumur minyak dan gas yang sudah ada. Mengingat
pentingnya minyak dan gas bumi demi berputarnya roda ekonomi, perlu di temukan kandungan minyak
dan gas bumi yang baru. Penurunan hasil produksi minyak dan gas bumi di Indonesia dalam beberapa
tahun terakhir ini menyebabkan suatu kecemasan bagi pemerintah dan para pelaku industri migas di
Indonesia. Beberapa langkah yang dilakukan untuk dapat meningkatkan kembali produksi minyak dan
gas di Indonesia salah satu langkah tersebut adalah dengan melakukan pencarian cadangan minyak dan
Penilaian formasi merupakan salah satu cabang ilmu di bidang teknik perminyakan untuk
mempelajari karakteristik reservoir serta permasalahan yang berhubungan dengan keberhasilan dalam
penemuan cadangan hidrokarbon. Penilaian formasi juga berfungsi untuk menentukan lapisan
hidrokarbon atau zona produktif pada suatu formasi sumur. Untuk menentukan zona produktif dari
Untuk dapat mengetahui informasi data-data yang diperlukan di dalam suatu formasi sumur,
akan di lakukan suatu pekerjaan yang disebut well loging. Pekerjaan well loging adalah kegiatan dimana
kita menurunkan serangkaian peralatan ke dalam lubang sumur yang dapat merekam kondisi dan
keadaan di dalam sumur tersebut, sehingga diketahui karakteristik serta sifat-sifat batuan yang ada pada
suatu formasi. Well loging akan memberikan data-data yang di perlukan untuk mengevaluasi keadaan
dapat mengetahui keberadaan hidrokarbon dari suatu sumur, isi kandunggannya, ketebalan zona
hidrokarbon serta kedalaman dari suatu formasi dari sumur tersebut. Langkah-langkah kajian dari
proposal skripsi ini antara lain adalah Pendahuluan, Informasi Tinjauan Lapangan, serta Teori Dasar.
BAB III
TEORI DASAR
Penilaian formasi merupakan salah satu bagian dari ilmu teknik perminyakan yang mempelajari
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan analisis ciri dan sifat batuan di bawah permukaan
dengan menggunakan pengukuran pada parameter lubang sumur atau logging. Analisis log meliputi
kegiatan litologi (jenis batuan ), karakteristik batuan reservoir (petrophysic), dan fluida yang tergantung
Analisis log merupakan bagian dari penilaian formasi yang dilakukan untuk menentukan
parameter batuan reservoir serta sebagai acuan untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan dan
kondisi formasi yang diamati. Dalam proses analisi log terdiri dari dua tahapan, yaitu analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif. Dalam analisa kualitatif dapat diketahui litologi, fluid content, dan permeable
zone. Sedangkan dalam analisa kuantitatif dapat diketahui porositasm saturasi air, dan ketebalan
produktif formasi. Parameter utama yang ditentukan dari perhitungan data log sumur adalah porositas
dan saturasi air. Selain porositas dan saturasi air, ketebalan formasi yang mengandung hidrokarbon
diperlukan untuk memperkirakan total cadangan yang dapat di produksi. Selain porositas dan saturasi
air, ketebalan formasi yang engandung hidrokarbon diperlukan untuk memperkirakan total cadangan.
Untuk mengevaluasi suatu reservoir, perlu diketahui sifat fisik atau karakteristik batuan yang
memperngaruhi pengukuran log seperti volume shale, resistivitas air formasi,porositas, dan saturasi air.
Pemahaman terhadap sifat-sifat serta konsep yang mewakili batuan reservoir penting untuk melakukan
analisis log. Analisis log akan memberikan hasil sifat-sifat fisik batuan yang diperlukan untuk
menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif mengenai indikasi keberadaan hidrokarbon di batuan
reservoir.
3.1 KARAKTERISTIK BATUAN RESERVOIR
Tujuan utama analisis log adalah untuk mengetahui parameter yang dapat digunakan untuk
menentukan jumlah cadangan hidrokarbon yang terkandung di dalam formasi untuk menentukan
jumlah cadangan hidrokarbon yang terkandung di dalam formasi serta untuk mengetahui letak
kedalaman hidrokarbon tersebut. Untuk itu diperlukan karakteristik batuan reservoir (petrophysic)
seperti porositas,saturasi hidrokarbon, ketebalan laposan produkif serta luas area. Selain itu litologi,
suhu dan tekanan formasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan analisis log.
3.1.1 Porositas
Porositas merupakan perbandingan antara volume ruang yang terdapat dalam batuan yang
berupa pori-pori terhadap volume batuan secara keseluruhan, biasanya dinyatakan dalam fraksi. Besar-
kecilnya porositas suatu batuan akan menetukan kapasitas penyimpanan fluida reservoir. Secara
Vp−Vs Vp
Ø= =
Vb Vb
Dimana :
Ø= porositas ,%
Gambar 3.1
Besarnya porositas pada tiap batuan reservoir berbeda-beda, tergantung kepada jenis litologi
dan lingkungan pengendapannya. Berdasarkan hunungan antar pori-porinya, porositas dibagi menjadi
dua yaitu porositas absolute dan porositas efektif. Porositas absolute adalah persen volume pori-pori
total terhadap volume batuan total (bulk volume). Sedangkan Porositas efektif, adalah persen volume
pori-pori yang saling berhubungan terhadap volume batuan total (bulk volume). Secara matematis
digunakan adalah porositas efektif, karena diharapkan fluida yang terfdapat di dalam pori yang saling
Berdasarkan pembentukannya porositas juga terbagi dua, yaitu porositas primer dan porositas
sekunder. Porositas primer adalah porositas yang terbentuk pada awal proses pengendapan batuan
terjadi, tanpa mengalami proses geologi yang dapat mengubah struktur batuan. Besar atau kecilnya
- Susunan butir
- Penyebaran butir
Sedangkan porositas sekunder adalah porositas yang terbentuk setelah proses pengendapan
dan terbentuk karena adanya proses pembentukan pororsitas sekunder, antara lain adalah karena:
- Pelarutan
- Rekristalisasi
Untuk mendapatkan informasi tentang jenis porositas batuan dapat dilakukan dengan beberapa
cara, di antaranya adalah dengan menganalisis batuan core yang di lakukan di laboratorium atau dengan
cara analisis data log. Ada beberapa peralatan logging yang dapat digunakan untuk mengukur porositas,
diantaranya adalah sonic log, density log, dan neutron log. Dalam penggunaan peralatan log tersebut
tergantung pada kondisi lubang pemboran yang di teliti, selain itu fluida pemboran yang digunakan juga
akan mempengaruhi pembacaan yang di hasilkan dari peralatan logging yang digunakan. Peralatan ini
dapat digunakan sendiri ataupun di kombinasikan dengan peralatan lainnya untuk mendapatkan hasil
Didalam formasi terdapat fluida yang antara lain adalah air, minyak, dan gas. Minyak dan air
termasuk liwuid, sedangkan gas termasuk fluida namun bukan liquid. Saturasi fluida adalah
perbandingan antara volume fluida yang mengisi pori batuan dengan volume total pori batuan, Pada
awal pembentukan reservoir pori-pori batuan sudah terisi oleh air, kemudian dengan adanya proses
migrasi sebagian air didesak oleh fluida hidrokarbon yang mengisi pori tersebut. Namun tidak seluruh
pori akan terisi oleh fluida hidrokarbon, masih ada tersisa air yang ada di dalam pori batuan. Air yang
Dalam tahap produksi tidak mungkin untuk dapat menguras semua hidrokarbon oleh tenaga
dorong fluida saja atau teknik perolehan cadangan lainnya. Sebagian kecil hidrokarbon akan tetap
terperangkap dalam volume pori. Saturasi hidrokarbon ini disebut dengan saturasi hidrokarbon residual
(Shr). Jika lapisan hidrokarbon memiliki interval yang cukup tebal, saturasi air dalam batuan tersebut
akan mendekati nilai minimum yang disebut dengan saturasi air minimum atau irreducible water
saturation (Swi). Saturasi air minimum yang tidak dapat diperkecil lagi ini terjadi karena adanya gaya
kapiler, sehingga air menempel di butir batu dan tidak dapat dipindahkan.
Dalam analisis log saturasi air (Sw) perlu diketahui untuk dapat memperkirakan jumlah
cadangan yang terdapat di dalam suatu reservoir. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Sw didalam
Permeabilitas adalah kemampuan batuan reservoir untuk dapat meloloskan fluida reservoir
melalui pori batuan yang saling berhubungan tanpa merusak partikel pembentuk batuan tersebut. jadi
permeabilitas merupakan tingkat kemudahan mengalirnya fluida melalui pori-pori batuan. pada
umumnya hasil analisa sample core diperoleh dari reservoir memberikan harga permeabilitas yang
berbeda. hal ini menunjukan sifat ketidak seragaman dari batuan reservoir tersebut. Satuan dari
Didalam batuan reservoir fluida yang mengalir biasanya lebih dari satu macam, sehingga
- Permeabilitas Absolute, merupakan harga Permeabilitas suatu batuan apabila fluida yang
mengalir melalui pori-pori batuan hanya terdiri dari satu fasa. contoh. yang mengalir hanya gas,
atau minyak.
- Permeabilitas Efektif , merupakan permeabilitas bila fluida yang mengalir lebih dari sati macam.
contoh yang mengalir pada batuan reservoir yaitu minyak, gas dan air.
permeabilitas absolute.
Terdapat berbagai macam peralatan logging yang dapat digunakan untuk melakukan
pengukuran pada lubang sumur. Berbagai macam alat tersebut digunakan berdasarkan keperluan yang
diinginkan atau berdasarkan kondisi yang ada di lapangan. Secara umum alat logging di bedakan
menjadi tiga macam, yaitu: log permeable, log resistivitas dan log porositas.
3.3.1. Log Permeabel
Sesuai dengan sebutannya, log permeable berfungsi untuk membedakan antara lapisan yang
permeable dan impermeable. Alat yang termasuk log permeable adalah Gamma Ray log (GR) dan
spontaneous log (SP). Permeabel akan selalu terbentuk tiga zone infiltrasi, yaitu:
- Flushed zone, merupakan zone infiltrasi yang terletak paling dekat dengan lubang bor serta terisi
oleh air filtrat Lumpur yang mendesak kandungan semula (gas, minyak atau air). Meskipun
demikian mungkin saja tidak seluruh kandungan semula terdesak ke dalam zone yang lebih
dalam.
- Transition zone, merupakan zone infiltrasi yang lebih dalam dimana zone ini didapati oleh
- Uninvaded zone, merupakan zone infiltrasi yang terletak paling jauh dari lubang bor, serta
seluruh pori batuan terisi oleh kandungan semula. Zone sama sekali tidak dipengaruhi oleh
Gamma Ray Log adalah metoda untuk mengukur radiasi sinar gamma yang dihasilkan oleh
unsur-unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor (formasi). Unsur
radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan tersebut diantaranya Uranium, Thorium, Potassium, dan
lain-lain. Unsur radioaktif umumnya banyak terdapat dalam shale dan sedikit sekali terdapat dalam
sandstone, limestone, dolomite, coal, dan gypsum. Oleh karena itu shale akan memberikan response
gamma ray yang sangat signifikan dibandingkan dengan jenis batuan yang lainnya. Gamma ray log
memiliki satuan API (American Petroleum Institute), dimana tipikal kisaran API biasanya berkisar antara
0 s/d 150.
Seperti halnya peralatan logging yang lainnya, pengukuran gamma ray log dilakukan dengan
menurunkan instrument gamma ray log kedalam lubang bor dan merekam radiasi sinar gamma untuk
setiap interval tertentu. Dikarenakan sinar gamma dapat menembus logam dan semen, maka logging
gamma ray dapat dilakukan pada lubang bor yang telah dipasang casing ataupun telah dilakukan
cementing. Walaupun terjadi atenuasi sinar gamma karena casing dan semen, akan tetapi energinya
masih cukup kuat untuk mengukur sifat radiasi gamma pada formasi batuan disampingnya.
Prinsip Kerja Gamma Ray log diantaranya, detector dimasukkan ke dalam lubang bor. Formasi
yang mengandung unsur-unsur radioaktif akan memancarkan radiasi dimana intensitasnya akan
diterima oleh detektor dan dicatat di permukaan. Di dalam detector sinar gamma tidak dapat diukur
secara langsung tetapi melalui proses ionisasi/disintegrasi yaitu proses pelepasan elektron-elektron dari
atom yang sebelumnya netral, dimana pelepasan elektron ini akan menimbulkan arus listrik yang
Gambar dibawah ini menunjukkan contoh interpretasi lapisan batuan untuk mendiskriminasi
sandstone dari shale dengan menggunakan log gamma ray.
Dikarenakan log gamma ray memiliki kapabilitas untuk mengukur derajat kandungan shale di
dalam lapisan batuan, maka didalam industri migas gamma ray log kerap kali digunakan untuk
memprediksi besaran volume shale atau dikenal dengan Vshale dengan formulasi:
(𝐺𝑅𝑙𝑜𝑔−𝐺𝑅𝑚𝑖𝑛)
Vshale = (𝐺𝑅𝑚𝑎𝑥−𝐺𝑅𝑚𝑖𝑛)
Dalam tinjauan perhitungan interpretasi log gamma ray pada evaluasi formasi ini ditentukan
- Interpretasi litologi.
- Koreksi gamma ray untuk ukuran lubang sumur dan berat Lumpur.
- Perhitungan Vshale.
Spontaneous Potential Log (SP log) adalah suatu rekaman perbedaan potential listrik antara
elektroda di permukaan yang tetap dengan elektroda yang bergerak di dalam lubang bor. Lubang sumur
harus diisi dengan lumpur yang bersifat konduktif. Log SP tidak dapat diukur pada sumur yang di bor
menggunakan oil base mud. Satuan dari log SP adalah millivolts. Kurva pada log SP menampilkan
potential listrik yang dihasilkan oleh interaksi air formasi yang muncul bersamaan dengan fluida
pengeboran yang konduktif dan ion-ion tertentu yang terkandung dari batuan serpih (shale).Log SP
hanya dapat menunjukkan lapisan permeable, namun tidak dapat mengukur harga absolute dari
Log SP sensitive terhadap salinitas air dan filtrate lumpur. Defleksi atau penyimpangan kurva SP
dipengaruhi oleh perbedaan konsentrasi ion Na+ yang terdapat dalam formation water dan mud
(perbedaan harga Rw dan Rmf). Beberapa bentuk penyimpangan kurva SP (gambar 2), yaitu Kurva SP
menunjukkan garis lurus pada lapisan yang mempunyai harga Rmf (filtrasi lumpur) dan Rw (resistivitas
air) sama, Kurva SP akan menyimpang ke kiri jika Rmf lebih besar dari Rw, dan Kurva SP akan
Fungsi utama dari hasil pengukuran SP Log ini dapat diinterpretasikan untuk berbagai keperluan,
diantaranya :
Resistivitas atau tahanan jenis suatu batuan adalah suatu kemampuan batuan untuk
menghambat jalannya arus listrik yang mengalir melalui batuan tersebut. Nilai resistivitas rendah
apabila batuan mudah untuk mengalirkan arus listrik , sedangkan nilai resistivitas tinggi apabila batuan
sulit untuk mengalirkan arus listrik. Reistivitas formasi diukur dengan mengirimkan arus listrik kedalam
formasi dan mengukur kemudahan aliran listrik melalui batuan formasi tersebut . Satuan ketahananan
listrik adalah ohm-meter (ohm-m). Resistivitas formasi biasanya berkisar antara 0,2-1000 ohm-m.
Log resistivitas bermanfaat sekali dalam evaluasi formasi khususnya untuk menganalisa apakah
suatu reservoir mengandung air garam (wet) atau mengandung hidrokarbon, sehingga log ini digunakan
Saturation). Semakin tinggi saturasi air maka resistivity akan semakin rendah.
Dalam penggunaannya resistivity log sering digunakan bersamaan untuk semua daerah
jangkauan. Hal ini di lakukan agar dapat diketahui resistivitas formasi (Rt) yang sebenarnya. Beberapa
log resistivity yang sering digunakan antara lain induction log,laterolog, dan micro spherically focused
log (MSFL).
Induction Log adalah alat yang digunakan untuk mengukur resistivitas formasi pada kondisi
lubang bor yang tidak konduktif. Hal ini dikarenakan induction log bekerja dengan cara memancarkan
arus bolak-balik yanf berfrekuensi tinggi dengan intensitas sedang yang dikirim melalui kumparan
pemancar. Arus yang dikirim tersebut akan menciptakan medan magnet yang menginduksi arus listrik
Induction log ini sangat menguntungkan apabila dibandingkan dengan konvensional electric log.
Hal ini dikarenakan induction log dapat digunakan pada sumur yang konduktif maupun yang tidak
konduktif. Selain itu alat ini dapat digunakan untuk pengukuran dengan radius yang dalam dan dapat
meminimalisir pengaruh sumur dan daerah invaded zone, sehingga harga dari resistivitas formasi (Rw)
dapat diketahui.
3.3.2.2. Laterolog
Prinsip kerja dari laterelog ini adalah mengirimkan arus bolak- balik langsung ke formasi dengan
frekuensi yang berbeda. Alat laterolog (DLT) memfokuskan arus listrik secara lateral ke dalam formasi
dalam bentuk lembaran tipis. Ini dicapai dengan menggunakan arus pengawal (bucking current), yang
fungsinya untuk mengawal arus utama (measured current) masuk ke dalam formasi sedalam-dalamnya.
Dengan mengukur tegangan listrik yang diperlukan untuk menghasilkan arus listrik utama yang besarnya
tetap, resistivitas dapat dihitung dengan hukum ohm. Alat ini biasanya digunakan untuk resistivitas
menengah-tinggi.
3.3.2.3. Microlog
Pada prinsipnya microlog menggunakan tiga elektroda dengan ukurankecil yang dipasang
didalam lempeng (pad) karet, dengan tujuan agar tetapdapat mengikuti variasi bentuk lubang bor. Pada
saat pengukuran lempeng karet menekan dinding lubang bor dengan batuan.
Lapisan yang porous permeable ditandai dengan adanya mud cake pada permukaan dinding
lubang bor yang dinyatakan oleh munculnya separasi dari dua kurva microlog. Microlog tidak akan
menghasilkan keterangan yang berarti jika arus yang dipancarkan hanya berpusat disekitar mud cake
(short circuit), hal ini terjadi jika resistivity mud cake rendah (salt mud used) sedangkan
Microlog dalam keadaan pad tertutup dapat digunakan untuk menentukan tahanan lumpur Rm
pada kondisi formasi. Microlog hanya dapatditurunkan didalam jenis lumpur water base mud, tidak
berfungsi didalam oil basemud, inverted emulsion mud, gas filled hole dan lubang sumur yang sudah di
pasang casing.
Log porositas adalah suatu log yang digunakan untuk menentukan lithology di sekitar lubang
bor. Log porositas terdiri dari beberapa jenis log seperti log densitas, log neutron, dan log sonik. Log
densitas dan log neutron menggunakan perhitungan nuklir sementara log sonic menggunakan
yang terdapat pada formasi batuan. Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap Kurva ø N (Netron
Porosity), yaitu :
- Shale / clay
- Kekompakan batuan
Hal ini tentang defleksi kurva log neutron, semakin ke kanan defleksi kurva maka semakin
banyak hidrokarbon yang terkandung. Penggabungan neutron porosity dan density porosity log sangat
Log density merupakan log yang mengukur densitas batuan disepanjang lubang bor dinyatakan
dalam gr / cc.. Densitas yang diukur adalah densitas keseluruhan dari matrix batuan dan fluida yang
terdapat pada pori. Besaran densitas ini selanjutnya digunakan untuk menentukan nilai porositas batuan
tersebut. Log density bersama - sama dengan log neutron sangat efektif untuk mendeteksi adanya
hidrokarbon.
Alat density yang modern juga mengukur PEF (Photo Electric Effect) yang berguna untuk
menentukan lithologi batuan, mengidentifikasi adanya heavy minerals dan untuk mengevaluasi clay.
Alat ini bekerja dari suatu sumber radioaktif dari alat pengukur dipancarkan sinar gamma denga
proton dan electron. Partikel sinar gamma akan membentur electron-electron dalam batuan, sehingga
mengalami pengurangan energi . Energi yang kembali (setelah mengalami benturan) akan diterima oleh
detector, terpasang dalam sebuah protector berbentuk silinder sepanjang 3 ft,yang selalu menempel
pada dinding sumur. Intensitas energi yang diterima pada dasarnya berbanding terbalik dengan
kepadatan electron. Makin lemah energi yang kembali maka makin banyak electron-electron dalam
batuan, yang berarti makin banyak / padat butiran / mineral penyusun batuan per satuan volume.
Log sonic merupakan log porositas yang mengukur lamanya waktu (interval transit time / Δt)
yang diperlukan gelombang suara kompresional untuk menempuh jarak satu kaki dalam suatu formasi
(Schlumberger, 1989). Log sonic digunakan untuk mendapatkan harga porositas batuan sebagaimana
pada log density dan log neutron. Log sonic menggambarkan waktu kecepatan suara yang dikirimkan /
dipancarkan ke dalam formasi hingga ditangkap kembali oleh receiver. Makin tinggi harga Dt pada log
Keadaan geologi bawah permukaan mempunyai bentuk yang berbeda- beda. Untuk mengetahui
kondisi geologi bawah permukaan perlu kita pelajari data-data geologi yang ada. Juga dari interpretasi
data-data seismik akan dapat kita ketahui keadaan geologi bawah permukaan.
Eksplorasi geologi merupakan langkah awal dalam pengidentifikasikan suatu lapangan minyak.
Hasil eksplorasi geologi ini masih secara kasar, dalam arti belum ada bukti langsung tentang kebenaran
hasil. Untuk membuktikan kebenarannya biasanya dilakukan pemboran eksplorasi pada daerah-daerah
Geologi struktur mempelajari mengenai unsur-unsur dari struktur itu sendiri yang terdapat
dalam satuan batuan. Struktur geologi ini tidak lain merupakan struktur dari batuan yang berdasarkan
terjadinya, dikenal dua macamstruktur batuan, yaitu : Struktur primer yaitu suatu struktur yang
sedimen, struktur aliran lava, struktur sekunder yaitu suatu struktur yang terbentuk setelah terjadi
pengendapan batuan. Struktur ini berupa deformasi akibat adanya gaya-gaya yang berasal dari dalam
bumi yang menimpa batuan sehingga batuan menjadi retak-retak, terlipat dan bergeser dari kedudukan
semula.
Geologi Sratigrafi
Stratigrafi membahas semua batuan pada kulit bumi dalam hubungannya dengan kejadian dan
sejarahnya dalam ruang dan waktu geologi. Dalam hal ini stratigrafi mempunyai beberapa aspek
tinjauan diataranya stratigrafi fisik, yaitu bagaimana besaran-besaran dari satuan stratigrafi, bagaimana
proses terjadinya batuan, kemudian analisa serta interpretasinya. Stratigrafi biologis yaitu membahas
aspek biologis dalam arti bagaimana kandungan fosil, perkembangannya, pengelompokannya dalam
satuan stratigrafi. Dalam bidang perminyakan struktur geologi dan stratigrafi dapat diketahui dari survey
geologi dan geofisika sehingga dapat diperoleh litologi dan stratigrafi struktur, ketebalan lapisan,
kemiringan lapisan, sifat-sifat fisik dan jenis fosil yang dikandungnya.Pekerjaan yang terpenting dalam
metode geologi adalah membuat petaisopach dan peta kontur berdasarkan distribusi fosil yang
dikandungnya. Pada daerah-daerah yang tersingkap di permukaan seperti rata-rata di bawah air,untuk
Penyelidikan Geologi
Survey geologi terutama untuk membuat pemetaan geologi permukaan. Pemetaan geologi
permukaan dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai keadaan geologi suatu cekungan
atau daerah yangsedang diselidiki. Dalam tahap ini penyelidikan yang dilakukan adalah pengukuran
penampang stratigrafi pada daerah yang tersingkap, biasanya terdapat pada jalur sungai atau lereng-
lereng bukit.
A. Geologi Permukaan
permukaan,seperti adanya rembesan (seepage) minyak dan gas. Adanya rembesan ini dapat dipakai
sebagai petunjuk adanya kemungkinan akumulasi hidrokarbon, walaupun belum tentu memiliki nilai
ekonomis. Sebelum diputuskan untuk melakukan pemboran sebaiknya penyelidikan dilanjutkan.
Rembesan dapat terjadi sebagai adanya erosi sehingga batuan reservoir tersingkap, adanya patahan
yang melalui akumulasi hidrokarbon atau adanya suatu intrusi yang menyebabkan hidrokarbon
Metode ini secara langsung menemukan akumulasi hidrokarbon. Pekerjaan yang mula-mula
dilakukan adalah foto geologi, yaitu suatu cara menentukan geologi permukaan dengan melakukan
pemotretan seluruh daerah tersebut dari udara. Berdasarkan foto tersebut dibuat peta geologi
permukaan. Pekerjaan yang terpenting dalam geologi adalah pembuatan peta struktur dan peta isopach
berdasarkan distribusi ketebalan, kemiringan lapisan, sifat-sifat fisik dan jenis fosil yang dikandungnya.
3.1.Foto Udara
Foto udara merupakan suatu gambaran perspektif dari sebagian permukaan bumi yang dipotret
dengan sumbu kamera vertikal maupun miring tanpa memepersoalkan warna maupun kemampuan
manusia untuk dapat mengetahui perbedaan-perbedaannya. Foto udara adalah gambaran sebenarnya
dari medan,seperti mata kalau melihatnya dari titik pemotretan. Foto udara vertikal adalah dokumen
yang sangat berharga untuk mendapatkan keterangan mengenai topografi maupun geologi dari medan.
Pembuatan peta-peta secara teoritis akan membutuhkan waktu, jika dilakukan pengukuran-pengukuran
membutuhkan waktu yang lama. Sifat dari fotoudara ini adalah dapat menggantikan peta sebelumnya
atau menjadi pelengkap dari peta tersebut walaupun hanya bersifat sementara.
3.1.Peta Kontur
Peta kontur merupakan peta yang menggambarkan sebagian bentuk permukaan bumi yang
bersifat alami dengan menggunakan garis-garis kontur. Pengertian kontur adalah merupakan garis yang
digambarkan dalam peta yang menunjukkan titik-titik yang sama tingginya dari suatu bidang referensi
tertentu dan umumnya bidang referensi yang dipakai disini adalah permukaan laut.1entang alam yang
digambarkan dalam bentuk garis-garis kontur ini dapat berupa bentuk-bentuk kubah morphologis,
bentuk cekungan, lereng-lereng yanglandai, lereng-lereng yang curam, lembah-lembah yang telah
mengalami erosi, serta kombinasi dari bentuk-bentuk diatas.Pemetaan geologi pada permukaan secara
detail dapat dilakukan jika memang terdapat singkapan. Jika singkapan tidak ada, misalnya tertutup
counter flush), dengan demikian diharapkan akan diketahui urutan litologi serta adanya lapisan
penunjuk yang dapatdikorelasikan dan dibuat suatu peta kontur, walaupun metoda seismic sudahlebih
teliti pada dewasa ini, namun demikian pemetaan geologi secara detail masih selalu dilakukan, terutama
untuk membantu interpretasi seismicseandainya terdapat patahan atau berbagai keadaan yang kurang
meyakinkan. Dalam melakukan korelasi tidak hanya menghubungkan satu titik pada suatu sumur
dengan sumur yang lain, melainkan hubungan ini harus disadarkan kepada kesamaan litologi dan umur
litologi.