Anda di halaman 1dari 3

Petrofisika adalah ilmu-ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik batuan.

Analisa ini sangat penting untuk mengetahui kualitas reservoir, jenis fluida,
porositas, dan permeabilitas dari suatu batuan atau formasi, karena hal ini hanya
dapat diketahui berdasarkan sifat fisik dari batuan tersebut. Dengan cara
menggunakan data log sebagai sumber utama, parameter fisika dianalisa
berdasarkan ilmu petrofisika untuk mengevaluasi formasi yang dapat memberikan
informasi secara akurat mengenai zona reservoir serta sejauh mana penyebaran
hidrokarbon pada suatu formasi.
Adapun tujuan dilakukannya penelitaian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui parameter petrofisika seperti Φ, k, Rw, dan Sw
b. Untuk mengetahui perhitungan petrofisik pada suatu perlapisan
c. Untuk menentukan lapisan hidrokarbon pada suatu lapisan

A. ALUR ANALISIS PETROFISIK berdasarkan skk migas


1. Data preparation : yang dipersiapkan adalah data log, biasanya
digunakan loss data, lalu ada mud parameter, saliniti, temperatur, dan
lainnya
2. Quality kontrol data fungsinya untuk mengubah data mentah agar bisa
duganakan, disesuaikan lalu dikoreksi, contohnya log deep matching
yakni kita menyesuaikan kedalaman saat log. Antara satu log dan log
lainnya yang bertumpukkan otomatis harus dikoresi, agar
kedalamannya relatif sama.Log correction yakni pegkoreksian data
berupa log gama ray dll harus dikoreksi berdasarkan alatnya masing
masing. Setiap company memiliki coreksi masing masing terhadap
masing tools mereka. Salah satu yang harus dinormalisasi adalah
gamma ray, sp perlu dikoreksi bertasarkan jenis lumpu, lalu ada
shifting symtetic log
3. Setelah melakukan koreksi terhadap masing masinglog, kita dapat
menghitung shale parameter dan matriks parameter.
Untuk shale parameter, kita bisa menggunakan gamma ray -> nanti
yang didapat adalah clean, shale, wetclay, atau dryclay. Sedangkan
matriks parameter kita dapat menghitungnya dengan nphi dan ghob
matriks
4. Lalu dari shale parameter kita bisa menghitung Vclay, dan dari Vclay
kita bisa menghitung water resistivity (menggunakan picket plot atau
water analisis dari core. Setelah mendapat Rw maka bisa dihitung
porosity dan sw.
5. Terakhir, dilakukan reservoir lumping.
FLOWCHART KEDUA INI ADALAH VERSI SIMPLE DARI
FLOWCHART SEBELUMNYA
1. Pertama siapkan loging tools , dibuat jadi WELL log data, lalu
dilakukan analisa petrofisik sehingga menghasilkan Vsh, porosity, dan
sw.
2. Sehingg dari hasil tersebut kita dapat menghitung cadangan

Kombinasi log (triple combo log), merupakan kombinasi log sumuran yang
komposisinya minimal namun bisa menghasilkan data yang akurat.
1. Lithologi log ada spontaneous potensial log
2. Porosity log ada density, neutron, dan sonic log
3. Sedangkan pada resistivity adalateralog, focus log, micro resistivity log,
dan induction log
TAHAPAN ANALISA PETROFISIK
1. PERSIAPAN DATA
A. Disini terdapat contoh data log, bentuknya lass data. Jika dibuka
dengan aplikasi ATAU warpat akan menghasilkan data seperti ini,
ADA DEPTH, GAMMA RAY, SP, DLL. Dimana nantinya data ini
yang akan kita masukkan ke dalam software untuk memunculkan chart
log.
B. DATA CORE, dapat dilihat bahwa data yang diambil pada kedalaman
tertentu, oleh karena itu penting untuk mengkombinasikan data log
dengan data core untuk divalidasi nantinya
C. DATA WATER ANALYSIS, biasanya dilakukan pada analisa core,
terlihat stiff diagram. Dan salah satu yang penting di data ini adalah
yang berwarna merah, diaman nilai Rw di sini digunakan untuk
menghitung saturasi air.
D. DATA DST, dapat mengetahui apakah zona prospek atau zona interest
dapat mengalirkan fluida atau ngga. Point penting lainnya adalah untuk
mengetahui nilai permeabilitas untuk dikombinasikan dengan nilai
permeabilitas hasil log dan hasil core. Kurang lebih digunakan untuk
validasi perhitungan log.
E. HEADER LOG, dapat digunakan untuk informasi penggunaan lumpur,
kita jadi tahu lumpur apa yang akan digunakan. Dari data di sini
terlihat bahwa lumpurnya adalah LIGNOSULFONAT jadi bukan oil
base mud.
2. TAHAP YANG KEDUA, QUALITY CONTROL DATA
A. DEPTH MATCHING , digunakan untuk menyamakan kedalaman dari
logging toolsnya
B. ENVIRONMENTAL LOG CORECTION, dimana koreks tersebut
dilakukan terhadap :….
C. Lalu, dilakukan NORMALISASI LOG, contohnya terhadap gamma
ray, jadi masing masing logging tools ketika ngelog menggunakan
gamma ray, belum tentu hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, jadi
dilakukanlah normalisasi ini. Biasanya menggunakan software dengan
hasil akhirnya mendapatkan harga yang lebih akurat
D. PEMILIHAN KEY WELL, yang membedakan key well dengan sumur
sumur lainnya adalah sumur kunci, ketika sumur lain tidak memiliki
data, maka akan mengacu pada key well, sebab data data yang dimiliki
key well lebih legkap dibandingkan yang lain.
3. INTERESET ZONE, dapat dilihat dari chartlog disini cara mendapatkan
zona interest, pertama lihat dari tihlogy lognya, yakni gamma ray (yang
berwarna hijau) jika semakin ke kiri semakin non shale.
Resistivity yang tengah berwarna merah, semakin ke kanan akan
menunjukkan zona interest zone, ketahanan terhadap isinya, dari yang
ketahanan terkecil air, lalu ke yang lebih besar bisa jadi isinya
hidrokarbon.
Sonic, RHOB (semakin ke kanan semakin kecil, sebab semakin besar
semakin rapat, dan kita ingin mencari zona yang densitasnya rendah),
NPHnya ke kanan semakin kecil
4. PENENTUAN PARAMETER PETROFISIK
1. DIMULAI DARI YANG PINK, Mempersiapkan data, mulai dari lass
data, a m n, RW, kebawah lah pokoknya sampai porositas dan sw. lalu
dilakukan koreksi inveronmental, lalu dilakukan normalisasi log, dari
normalisasi log ini kita bisa mendapatkan vshale, porositas, dan water
saturasi. Lalu dilakukan GR frecuensi, NPHI, dan pitcet plot. Dari
ketiga ini akan mendapatkan Vshale, PHI, dan SW

5. CUT OFF ANALYSIS. Untuk mnentukan atau membedakan bagian


produktif suatu formasi. Cut off ini untuk menentukan batas atau nilai
pasung, atau nilai nilai yang lebih prospek atau ngga. Contohnya,
jikaporositas lebih kecil dibandingkan nilai cutoff maka dianggap
porositasnya terlalu kecil. Sehingg dianggap tidak produktif. Sedangkan
untuk Vshale dia mengcutoff ke arah yang besar. Sebab kita ingin tahu
batas untuk mengalirkan fluida, biasanya dicari nilai yang lebih besar.
CYT OFF SW, di sini ada dua jenis cutoff, ada kurva relatif blablaba, dan
cutoff saturasi water. Untuk kurva permeabilitas ini berhubungan dengan
saturasi. Ada dua cara, pertama, di kiri ada nilai Sor, untuk dapat
mengetahui nilai Kro dan Krw. Kemudian dengan mengetahui Kro dan
Krw dapat mengetahui Fw (fracional Flow). DENGAN mengetahui Fw,
dapat ditarik garis lurus ke kanan sampai bertabrakan dengan grafik
Fwnya. Lalu ditarik garis vertikal kebawah untuk mendapatkan cuttof sw.
Lalu, untuk analisis keekonomian, ada watercutt 98% sudah tidak perlu
dianalisa lagi, karna tidak produktif.

Anda mungkin juga menyukai