Anda di halaman 1dari 1

13.

Berfikir apresiatif adalah upaya menghargai apa yang ada pada diri kita, mengambil hikmah dari
setiap kejadian yang kita lalui, dan kita diajak lebih fokus pada apa yang terbaik dari manusia.

Dalam kewirausahaan, seorang wirausaha harus memiliki semangat positif, mampu melihat
peluang/kesempatan, mampu menciptakan sebuah organisasi untuk mengejar/merealisasikan
kesempatan tersebut, selalu melihat peluang kesuksean dalam berbagai situasi, tidak melihat kegagalan,
memiliki keberanian, keteguhan hati, dan kreativitas, berani menentukan tujuan, berinovasi, pantang
menyerah, dan lain sebagainya yang bernuansa positif.

Mereka harus memiliki jiwa Entrepreneur, mampu melihat peluang dan mampu mengubahnya menjadi
uang. Dan berjiwa intrapreneur, mereka yang bekerja dalam sebuah perusahaan, namun selalu berpikir
efektivitas dan efisiensi melebihi yang lain.

13. Kewirausahaan sosial harus wirausaha sosial adalah orang - orang yang berusaha menyelesaikan
masalah sosial dengan pendekatan kewirausahaan. Dibekali social value, civil society, Dan innovation
untuk menciptakan wirausaha dalam modernisasi. Wirausaha juga mampu turun ke lapangan sebagai
bentuk pengajaran dan pengarahan oleh aksi nyata wirausaha di lingkungan sosial sebagai bentuk
kedermawanan seorang wirausaha. Dengan demikian bisnis yang dilakukan mampu berjalan
sebagaimana mestinya dengan mengembangkan kreativitas bersama untuk menciptakan kreativitas
bangsa.

13.Menurut Thompson 2000, Wirausaha Sosial adalah orang yang menyadari adanyakesempatan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak dipenuhi oleh negara karena tidak mampu memenuhi
kebutuhan tersebut.

Di era modernisasi saat ini, untuk membangun wirausaha sosial, seorang wirausaha harus dibekali social
value, civil society, innovation dalam menjalankan usahanya. Tak hanya itu asi nyata di lapangan juga
harus diterapkan agar terciptanya keseimbangan antara aktivitas sosial dan aktivitas bisnis. Di Indonesia
sudah banyak aksi nyata yang dilakukan wirausaha, seperti: Dompet Dhuafa, Institut Bisnis dan Ekonomi
Kerakyatan (IBEKA), Rumah Perubahan, atau lembaga lainnya. Lembaga-lembaga tersebut memiliki satu
kesamaan yaitu memiliki fokus untuk memberdayakan masyarakat lokal dengan potensi yang ada,
dengan meminimalisir profit yang akan didapat. Adapula Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia (AKSI)
dan Indonesia Setara, menjadi bukti nyata bahwa penggiat wirausaha sosial semakin marak
keberadaannya di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai