Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM UJI SUMUR


ANALISA PDD TEST

DISUSUN OLEH :

NAMA : SULISTYORINI WIDI HASTUTI

NIM : 113190004

PLUG :H

LABORATORIUM UJI SUMUR

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”


YOGYAKARTA

2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM ANALISA TEKANAN
ANALISA PDD TEST

DISUSUN OLEH:

NAMA : SULISTYORINI WIDI HASTUTI

NIM : 113190004

PLUG :H

Disetujui untuk Praktikum Uji Sumur

Jurusan Teknik Perminyakan

Fakultas Teknologi Mineral

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta

Asisten Praktikum

M. Yulianto Rahardiansyah
(NIM : 113170007)
4.4. DATA DAN PERHITUNGAN
4.4.1 Data
4.4.1.1 Data Tes Tekanan dan Waktu
Tabel IV-1
Data Tes Tekanan dan Waktu Drawdown MALIOBORO#2
No t, Jam Pwf, psi
1 0.01 5424
2 0.023 5414
3 0.04 5402
4 0.0619 5385
5 0.0904 5364
6 0.128 5337
7 0.176 5303
8 0.239 5260
9 0.32 5207
10 0.426 5141
11 0.564 5061
12 0.743 4966
13 0.976 4855
14 1.28 4729
15 1.67 4592
16 2.18 4450
17 2.85 4311
18 3.72 4183
19 4.84 4075
20 6.3 3991
dst dst dst
4.4.1.2 Data PVT
Laju Produksi, (q) = 125 STB/day
= 154.25 bbl/day
Viscositas (μ) = 0.8 cp
Kompresibilitas Total (Ct) = 1.7E-05 psi-1
Faktor Volume Formasi (Bo) = 1.234 RB/STB
Tekanan Mula-mula (Pi) = 5432 psi
4.4.1.3 Data Porositas dan Tebal Lapisan
Porositas (Ø) = 0.157
Ketebalan formasi produktif (h) = 28 ft
4.4.1.4 Data Penunjang
Jari-jari Sumur (rw) = 0.315 ft
4.4.2 Perhitungan
4.4.2.1 Data PDD
Tabel IV-2
Tabulasi Pengolahan Data PDD
No t, Jam Pwf, psi dp,psi
1 0.01 5424 8.00
2 0.023 5414 18.00
3 0.04 5402 30.00
4 0.0619 5385 47.00
5 0.0904 5364 68.00
6 0.128 5337 95.00
7 0.176 5303 129.00
8 0.239 5260 172.00
9 0.32 5207 225.00
10 0.426 5141 291.00
11 0.564 5061 371.00
12 0.743 4966 466.00
13 0.976 4855 577.00
14 1.28 4729 703.00
15 1.67 4592 840.00
16 2.18 4450 982.00
17 2.85 4311 1121.00
18 3.72 4183 1249.00
19 4.84 4075 1357.00
20 6.3 3991 1441.00
dst dst dst dst
1. Mencari harga ∆Pwf untuk setiap data yang ada.
∆P = Pi – Pwf
= 5432 psi – 5424 psi
= 8 psi
∆P = Pi - Pwf
= 5432 psi – 5414 psi
= 18 psi
4.4.2.2 Membuat Grafik
1) Setelah semua harga ∆P diketahui, selanjutnya membuat grafik :
a. Grafik log ∆t (sumbu x) vs log ∆P (sumbu y)
b. Grafik log ∆t (sumbu x) vs Pwf (sumbu y)
c. Grafik ∆t (sumbu x) vs Pwf (sumbu y)
2) Dari grafik log ∆t vs log ∆P, harga EOWB dapat diketahui. Harga EOWB
diperoleh dari pembelokan pertama grafik dengan garis 45o ditambah 1.5
cycle. EOWB didapat sebesar 8 jam.
3) Dari grafik log ∆t vs log ∆P, bisa didapat nilai dT dan dP yang diperlukan
untuk menghitung konstanta wellbore storage (cs) dengan cara melihat
pada grafik dimana ada suatu titik persinggungan antara plot log ∆t vs log
∆P dengan garis bersudut 45o. Tarik garis dari titik persinggungan tersebut
ke bawah untuk mendapatkan nilai dT dan ke kiri untuk mendapatkan nilai
dP. Didapatkan nilai :
∆t = 0.4 jam
∆P = 300 psi
4) Menghitung nilai konstanta wellbore storage dengan rumus :

Cs =(q24× Bo ) × (dtdP )
=( ) × (0.4
300 )
1 54 .25 × 1.234
Cs
24
Cs = 0.010574694 bbl/d/psi
5) Dari grafik log ∆t vs Pwf, bisa didapat berbagai parameter. Sebelumnya
lakukan plot 3 titik antara ∆t vs Pwf. Setelah itu tarik garis lurus dari 3 titik
tersebut dengan kemiringan konstan dari ∆t terkecil sampai ∆t terbesar.
6) Hitung nilai m secara manual dengan mengambil 2 titik, yaitu titik dimana
nilai ∆t (1 jam) dan ∆t (8 jam) dengan harga Pwf pada nilai ∆t tersebut,
didapat :
Grafik Log dt vs Pwf
x y
10.67 3889
67.1 3732

7) Hitung nilai m dengan rumus :

m =|∆Pwf
∆t |
=|
log (10.67 ) - log ( 67.1) |
3889 - 3 732
m

m = 196.604 psi/cycle
8) Menentukan nilai permeabilitas (k) :
q×μ×B
k = 162,6 ×
m×h
154.25 × 0.8 × 1.234
= 162,6 ×
1 96.604 × 2 8
= 4.5 mD
9) P1 jam diperoleh dari pembacaan secara grafis, diperoleh P1 jam = 4100 psi
10) Menentukan harga faktor skin (S) :

S = 1.151 m
[
P1 jam - Pwf
- log
(
k
∅ × μ × Ct × r 2w )
+ 3.23
]
= + 5.986
11) Menentukan dPs
dPs = 0.87 × m × S
= 0.87 × 196.604 × 5.986
= 1023.923 psi
12) Menentukan waktu saat berakhirnya wellbore storage twbs dengan
persamaanya :
( 200000 × 12000 × S ) × Cs
t wbs =
( k × h) / μ
= 18.26 jam
13) Menentukan harga Pwf dengan persamaan :

Pwf =
Ρi−
162 .6 ×q×μ×B
k×h [ (
log (t ) +log
k
Φ×μ×Ct×r w
2 )
−3.23+0.86859S
]
= 3749.863 psi
14) Menentukan Flow Efficiency (FE) :
P* - P wf - dPs
FE = × 100%
P* - P wf
= 0.39 fraksi
15) Menentukan harga PI :
q
PI =
P* - P wf - dPs
= 0.19 bpd/psi
16) Berdasarkan garis lurus yang sudah dibuat dengan cara menarik garis lurus
dari nilai ∆t terkecil sampai ∆t terbesar dengan kemiringan konstan
berdasarkan 3 titik yang sebelumnya dibuat, tpss didapatkan dari
pembacaan grafis, yaitu saat mulai ada penyimpangan antara garis lurus
yang dibuat dengan plot antara log ∆t vs Pwf. Didapatkan nilai tpss = 90
jam
17) Menghitung harga re :

re =
√ 0,0015 × k × tpss
∅ × μ × Ct
= 533.27 ft
18) Kemudian kembali ke grafik ∆t vs Pwf (grafik 4.3.). Kemudian plot
beberapa titik yang harganya lebih besar dari EOWB ke dalam (grafik
4.3). Kemudian membuat garis lurus sepanjang titik tersebut dengan
kemiringan konstan. Berdasarkan (4.3) bisa didapatkan nilai tpss dengan
cara melihat titik dimana mulai ada penyimpangan dari garis lurus tersebut
dengan kurva plot ∆t vs Pwf. Didapatkan nilai Tpss = 90 Jam
19) Mencari harga dPwf:
dPwf = Pwf1 – Pwf2
= 3651 – 3643
= 8 psi
20) Mencari harga dt:
dt = t2 – t1
= 227 – 207
= 20 jam
21) Menghitung volume pori dengan persamaan :
0,234 × q × Bo
Vp =-
Ct × dPwf/dt
0,234 × 154.25 × 1,.234
=- 8
1.7E-05 × ( )
20
= 849282.3529 Bbl
= 849.2823529 Mbbl
4.5. GRAFIK
Grafik 4.1
Log ∆t vs Log ∆P

Grafik 4.2
Log dt vs Log pwf
Grafik 4.3
dt vs pwf
4.6. PEMBAHASAN
Pada praktikum Analisa Tekanan minggu ketiga membahas mengenai
Pressure Drawdown Test (PDD Test). Mengolah data pada sumur
MALIOBORO#2 dengan tujuan untuk menentukan harga permeabilitas (K),
faktor skin (s), radius pengurasan sumur, dan volume pori-pori yang berisi fluida
(Vp). Pressure Drawdown Test merupakan suatu pengujian sumur yang dilakukan
dengan membuka sumur dan mempertahankan laju produksi tetap selama
pengujian tersebut berlangsung atau menentukan sifat fisik reservoir maupun
tekanan reservoir. Pengujian ini dapat dilakukan pada sumur baru, sumur-sumur
lama yang telah ditutup sekian lama hingga tercapai keseragaman tekanan
reservoir, dan sumur-sumur produktif yang apabila dilakukan pengujian Pressure
Build Up akan mengalami kerugian. Pada prinsipnya, data tekanan yang dicatat
dalam fungsi waktu dari hasil Pressure Drawdown Test ini sangat penting
digunakan dalam menentukan sifat reservoir yang meliputi permeabilitas formasi
(k) dan faktor skin (s) yang menunjukkan tingkat kerusakan formasi. Pada
Pressure Drawdown Test, laju aliran dianggap tetap dan penurunan tekanan dasar
sumur dimonitor secara kontinu. Terdapat keuntungan secara ekonomis dari
melakukan pengujian ini, yakni masih diperolehnya produksi minyak selama
pengujian (tidak seperti pada Pressure Build Up Test). Sedangkan keuntungan
teknis dari melakukan pengujian ini, yakni dapat memperkirakan volume pori-
pori yang berisi fluida yang dapat dikuras. Namun, terdapat kelemahan dari
dilakukannya pengujian ini, yakni sangat sulit dalam mempertahankan laju aliran
tetap selama pengujian berlangsung.
Pengujian PDD pada lapangan MALIOBORO#2 diawali dengan
menentukan harga ΔP untuk setiap data yang ada. Hasil ΔP dapat
dikembangkan untuk membuat plot grafik, yakni grafik log Δt vs log ΔP,
grafik log Δt vs Pwf, dan grafik kartesian Δt vs Pwf. Setelah kita membuat
tiga grafik yang berbeda-beda, kita dapat menentukan harga Δt EOWB dari
grafik log Δt vs log ΔP dengan membuat garis lurus 45 o kemudian garisnya
digeser sampai menyinggung grafik. Harga Δt EOWB didapatkan dari
pembelokan pertama grafik dengan garis 45o ditambah 1.5 cycle. Lalu
memasukkan nilai Δt EOWB papda grafik log Δt vs Pwf kemudian
menentukan trendline dan persamaan garis dari titik-titik di sekitar harga Δt
EOWB. Setelah itu dapat menentukan parameter-parameter lainnya, seperti
slope (m) dengan cara membaca harga tekanan pada garis trendline yang
terbentuk. Harga P1jam dapat diperoleh dengan menarik garis ke atas pada Δt =
1 jam sampai menyentuh garis trendline yang ada dan membaca harga
tekanannya. Lalu menentukan harga permeabilitas (K) dan harga faktor skin
dengan menggunakan rumus. Kemudian menentukan harga konstanta
wellbore storage (Cs) menggunakan persamaan yang ada. Lalu membuat
garis trendline dari grafik log Δt vs log ΔP. Kemudian menghitung Δt EOWB
menggunakan persamaan. Setelah mendapatkan harga Δt EOWB, kita dapat
menentukan harga ΔPs, Pwf, FE, PI, re, dan Vp dengan menggunakan rumus.
Dari hasil perhitungan didapatkan harga Δt EOWB sebesar 8 jam, Cs
sebesar 0,010574694, slope (m) sebesar 196.604 psi/cycle, dan P1jam sebesar 4100
psi, K sebesar 4.50 mD, skin factor (s) sebesar 5.986, dPs sebesar 1023.923 psi,
Pwf sebesar 3749.863 psi, FE sebesar 0.39 fraksi, PI sebesar 0.19 bpd/psi, re
sebesar 533.27 ft, δPwf sebesar 8 psi, δt sebesar 20 jam, dan volume pori sebesar
849.2823529 Mbbl.
Pada hasil perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa faktor skin di
sumur MALIOBORO#2 bernilai positif yang menandakan bahwa ada
damage atau kerusakan formasi yang mungkin diakibatkan oleh filtrate
lumpur maupaun akibat adanya perforasi. Nilai faktor skin ini tentunya akan
menyebabkan nilai permeabilitas turun dan laju alir juga turun. Untuk
menanggulanginya dapat dilakukan stimulasi pada sumur agar permeabilitas
meningkat begitu juga dengan laju alirnya.
Aplikasi lapangan dari praktikum Analisa Pressure Drawdown Test
adalah untuk menentukan nilai permeabilitas, skin, productivity index, flow
efficiency, ΔP skin, volume pori, serta lamanya efek wellbore storage yang
nantinya parameter-parameter ini digunakan untuk perencanaan
pengembangan sumur lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
sumur yang telah diuji. Selain itu, untuk mengetahui sejauh mana batas
pengurasan sumur yang kita amati (re) atau yang dikenal sebagai jari-jari
pengurasan yang berhubungan dengan volume pori (Vp) yang diisi oleh
minyak (fluida). Data volume pori tidak bisa didapatkan dari analisa pressure
build up (PBU) dan merupakan salah satu poin penting keunggulan pressure
test dengan menggunakan analisa Pressure Drawdown testing.
4.7. KESIMPULAN
Dari praktikum Analisa Tekanan minggu ketiga “Pressure Drawdown
Test”, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pressure Drawdown Test merupakan suatu pengujian sumur yang
dilakukan dengan membuka sumur dan mempertahankan laju produksi
tetap selama pengujian tersebut berlangsung atau menentukan sifat fisik
reservoir maupun tekanan reservoir.
2. Tujuan dilakukannya Pressure Drawdown Test untuk menentukan harga
permeabilitas (K), faktor skin (s), radius pengurasan sumur, dan volume
pori-pori yang berisi fluida (Vp).
3. Dari praktikum ini didapatkan hasil perhitungan pada sumur
MALIOBORO#2, yakni:
a. dT EOWB = 8 jam
b. Cs = 0,010574694 bbl/d/psi
c. Slope (m) = 196.604 psi/cycle
d. Permeabilitas (K) = 4.50 mD
e. P1Jam = 4100 psi
f. Skin = 5.986
g. dPs = 1023.923 psi
h. Pwf = 3749.863 psi
i. Productivity Index = 0.19 bpd/psi
j. Flow Efficiency = 0.39 fraksi
k. re = 533.27 ft
l. δPwf = 8 psi
m. δt = 20 jam
n. Vp = 849.2823529 Mbbl
4. Berdasarkan hasil perhitungan pada sumur MALIOBORO#2, harga skin
factor (S) bernilai positif (+), menunjukkan telah terjadi kerusakan pada
formasi (damaged).
5. Aplikasi lapangan dari praktikum Analisa Pressure Draw Down Test
adalah dapat menentukan nilai permeabilitas, skin, productivity index, flow
efficiency, ΔP skin, serta volume pori dan lamanya efek wellbore storage
yang nantinya parameter-parameter ini digunakan untuk perencanaan
pengembangan sumur lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
sumur yang telah diuji.

Anda mungkin juga menyukai