Anda di halaman 1dari 23

SOAL IV

DISTRIBUSI FREKUENSI DAN CURAH HUJAN RANCANGAN

4.1 Kajian Pustaka


4.1.1. Distribusi Gumbel
Menurut Gumbel (1941), persoalan tertua adalah berhubungan dengan nilai-nilai
ekstrim yang datang dari persoalan banjir. Tujuan teori statistic nilai ekstrim adalah
untuk menganalisis hasil pengamatan nilai – nilai ekstrim tersebut untuk
memperkirakan nilai ekstrim berikutnya
Gumbel menggunakan teori nilai ekstrim untuk menunjukkan bahwa dalam
deret nilai – nilai ekstrim X1, X2, X3, …. Xn, dengan sample – sample yang sama besar,
dan X merupakan variable berdistribusi eksponensial, maka probabilitas kumulatifnya
P, pada sembarang nilai diantara n buah nilai Xn akan lebih kecil dari nilai X tertentu
−a ( X −b )
−e
(dengan waktu balik Tr) mendekati P( X )=e
Waktu balik merupakan nilai rata – rata banyaknya tahun karena Xn merupakan
data debit maksimum dalam tahun, dengan suatu variate disamai atau dilampaui oleh
suatu nilai sebanyak satu kali. Jika interval antara 2 buah pengamatan konstan, maka
waktu baliknya dapat dinyatakan sebagai berikut :

1
Tr( X )=
1−P( X )

Ahli-ahli teknik sangat berkepentingan dengan persoalan – persoalan


pengendalian banjir sehingga lebih mementingkan waktu balik Tr(X) daripada
probabilitas P(X), untuk itu rumus di atas di ubah menjadi :

[
Yt=−ln −ln
Tr ( X )−1
Tr ( X ) ]
Faktor frekuensi K untuk distribusi Gumbel ditulis dengan rumus berikut:

Yt −Yn
K=
Sn
Dengan
Yt = reduced variate
Yn = reduced mean yang tergantung dari besarnya sample n
Sn = reduced standar deviation yang tergantung pada besarnya sample n

4.1.2 Log Pearson III


Untuk menghitung banjir perencanaan dalam praktek, The Hidrology Commite
of the Water Resources Council, USA, menganjurkan, pertama kali mentransformasi
data ke nilai – nilai logaritmanya, kemudian menghitung parameter- parameter
statistiknya. Karena transformasi tersebut, maka cara ini disebut Log Pearson III.
Garis besar cara tersebut adalah sebagai berikut :
 Ubah data banjir tahunan sebanyak n buah X1, X2, X3, ….Xn menjadi log X1, log
X2, log X3, … log Xn
 Hitung nilai Standar deviasinya dengan rumus berikut ini:


n
∑|(log x−log x )|3
i=1

Sd = (n−1 )

 Hitung koefisien kemencengannya dengan rumus:

n . ∑ (log x−log x )3
Cs=
(n−1).(n−2 ). Sd 3

 Hitung logaritma debit dengan waktu balik yang dikehendaki dengan rumus:

Log Q = Log Q+K .Sd

 Cari antilog dar log Q untuk mendapatkan debit banjir rancangan


A.
4.2 Analisa Data
4.2.1 METODE GUMBEL
4.2.1.1 Data Aritmatic Mean
Metode Gumbel Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000

Tabel 4.1 Data Perhitungan Gumbel

Tinggi Hujan
No. Tahun X - Xrerata (X - Xrerata)2
(R)

1 2004 270.10 15.5660 242.3016


2 2005 243.07 -11.4626 131.3910
3 2006 306.20 51.6660 2669.3797
4 2007 259.00 4.4660 19.9455
5 2008 227.55 -26.9840 728.1341
6 2009 197.95 -56.5840 3201.7445
7 2010 283.81 29.2772 857.1538
8 2011 249.75 -4.7840 22.8863
9 2012 173.00 -81.5340 6647.7866
10 2013 247.00 -7.5340 56.7606
11 2014 307.10 52.5660 2763.1886
12 2015 289.88 35.3410 1248.9891
Jumlah 3054.41   18589.6613
Rerata 254.5340    
Standart Deviasi 41.1092

Data yang diketahui :


n = 12
X = 254,5340
Sd = 41,1092
Dari tabel Gumbel diperoleh :
Yn = 0,5035
Sn = 0,9833
Hujan Rancangan dengan Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Hujan Rancangan

Tr YT K Sd . K R rancangan

2 0.3665 -0.1393 -5.7271 248.81


5 1.4999 1.0134 41.6586 296.19
10 2.2504 1.7765 73.0320 327.57
25 3.1985 2.7408 112.6724 367.21
50 3.9019 3.4562 142.0799 396.61
100 4.6001 4.1662 171.2703 425.80
200 5.2958 4.8737 200.3542 454.89
1000 6.9073 6.5125 267.7245 522.26
Rata-rata     379.92
Contoh Perhitungan :
Hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun
Data yang diketahui :
n = 12
X = 254,5340
Sd = 41,1092
Dari tabel Gumbel diperoleh :
Yn = 0,5035
Sn = 0,9833
Tr = 2, dari tabel Gumbel diperoleh Yt = 0,3665

Yt −Yn
K = Sn
= -0,1393
Hujan Rancangan

X = X +K .Sd
= 254,5340+ (-0,1393 x 41,1092)
= 248.81

4.2.1.2 Data Thiessen


Metode Gumbel Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000

Tabel 4.3 Data Perhitungan Gumbel

Tinggi Hujan
No. Tahun X - Xrerata (X - Xrerata)2
(R)

1 2004 264.10 14.4131 207.7383


2 2005 246.96 -2.7260 7.4309
3 2006 299.40 49.7126 2471.3461
4 2007 253.25 3.5597 12.6715
5 2008 222.50 -27.1917 739.3878
6 2009 193.55 -56.1342 3151.0449
7 2010 276.84 27.1564 737.4697
8 2011 244.20 -5.4848 30.0833
9 2012 169.16 -80.5285 6484.8446
10 2013 241.51 -8.1723 66.7869
11 2014 300.28 50.5912 2559.4728
12 2015 284.49 34.8044 1211.3479
Jumlah 2996.24 17679.6249
Rerata 249.6870    
Standart Deviasi 40.0904

Data yang diketahui :


n = 12
X = 249.6870
Sd = 40.0904
Dari tabel Gumbel diperoleh :
Yn = 0,5035
Sn = 0,9833

Hujan Rancangan dengan Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Hujan Rancangan


Tr YT K Sd . K R rancangan

2 0.3665 -0.1393 -5.5851 244.10


5 1.4999 1.0134 40.6261 290.31
10 2.2504 1.7765 71.2220 320.91
25 3.1985 2.7408 109.8799 359.57
50 3.9019 3.4562 138.5586 388.25
100 4.6001 4.1662 167.0256 416.71
200 5.2958 4.8737 195.3886 445.08
1000 6.9073 6.5125 261.0892 510.78
Rata-rata     371.96

Contoh Perhitungan :
Hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun
Data yang diketahui :
n = 12
X = 249.6870
Sd = 40.0904
Dari tabel Gumbel diperoleh :
Yn = 0,5035
Sn = 0,9833
Tr = 2, dari tabel Gumbel diperoleh Yt = 0,3665

Yt −Yn
K = Sn
= -0,1393

Hujan Rancangan

X = X +K .Sd
= 249.6870+ (-0,1393 x 40.0904)
= 244.10

4.2.1.3 Data Isohyet


Metode Gumbel Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000

Tabel 4.5 Data Perhitungan Gumbel

Tinggi Hujan
No. Tahun X - Xrerata (X - Xrerata)2
(R)

1 2004 262.12 18.3367 336.2335


2 2005 222.58 -21.2004 449.4554
3 2006 288.88 45.0921 2033.2942
4 2007 251.15 7.3638 54.2250
5 2008 221.34 -22.4435 503.7088
6 2009 193.27 -50.5101 2551.2700
7 2010 267.79 24.0082 576.3936
8 2011 242.27 -1.5100 2.2800
9 2012 169.71 -74.0729 5486.7960
10 2013 233.28 -10.5098 110.4568
11 2014 297.33 53.5469 2867.2694
12 2015 275.68 31.8991 1017.5500
Jumlah 2925.42 15988.9327
Rerata 243.7849    
Standart Deviasi 38.1253

Data yang diketahui :


n = 12
X = 243.7849
Sd = 38.1253
Dari tabel Gumbel diperoleh :
Yn = 0,5035
Sn = 0,9833

Hujan Rancangan dengan Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Hujan Rancangan

Tr YT K Sd . K R rancangan

2 0.3665 -0.1393 -5.3114 238.47


5 1.4999 1.0134 38.6348 282.42
10 2.2504 1.7765 67.7310 311.52
25 3.1985 2.7408 104.4941 348.28
50 3.9019 3.4562 131.7670 375.55
100 4.6001 4.1662 158.8386 402.62
200 5.2958 4.8737 185.8114 429.60
1000 6.9073 6.5125 248.2916 492.08
Rata - rata     360.07

Contoh Perhitungan :
Hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun
Data yang diketahui :
n = 12
X = 243.7849
Sd = 38.1253
Dari tabel Gumbel diperoleh :
Yn = 0,5035
Sn = 0,9833
Tr = 2, dari tabel Gumbel diperoleh Yt = 0.3665

Yt −Yn
K = Sn
= -0,1393

Hujan Rancangan

X = X +K .Sd
= 243,2814 + (-0,1393 x 42,7350)
= 238.47
Tabel 4.7 Perbandingan Curah Hujan Rancangan Metode Gumbel

Curah Hujan Rancangan


Kala Ulang
Aritmatic Mean Theissen Isohyet
2 248.81 244.10 238.47
5 296.19 290.31 282.42
10 327.57 320.91 311.52
25 367.21 359.57 348.28
50 396.61 388.25 375.55
100 425.80 416.71 402.62
200 454.89 445.08 429.60
1000 522.26 510.78 492.08
Rerata 379.92 371.96 360.07

Komentar :
Dari tabel diatas terlihat bahwa adanya perbedaan hasil perhitungan distribusi
gumbel pada ketiga metode. Metode Gumbel memiliki hasil cenderung lebih besar
dibanding yang lain. Hal ini terjadi karena masing-masing distribusi mempunyai sifat-
sifat khas tersendiri dan perbedaan jumlah data. Dengan demikian setiap data hidrologi
harus diuji kesesuaiannya.
4.2.2 METODE LOG PEARSON III
4.2.2.1 Data Aritmatic Mean
Metode Log Pearson Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000

Tabel 4.8 Data Perhitungan Log Pearson

Tinggi Hujan (Log X - Log


No. Tahun log X (Log X - Log Xrerata)3
(R) Xrerata)2

1 2004 270.10 2.4315 0.0010 0.000031


2 2005 243.07 2.3857 0.0002 -0.000003
3 2006 306.20 2.4860 0.0074 0.000634
4 2007 259.00 2.4133 0.0002 0.000002
5 2008 227.55 2.3571 0.0018 -0.000080
6 2009 197.95 2.2966 0.0107 -0.001110
7 2010 283.81 2.4530 0.0028 0.000148
8 2011 249.75 2.3975 0.0000 0.000000
9 2012 173.00 2.2380 0.0263 -0.004254
10 2013 247.00 2.3927 0.0001 0.000000
11 2014 307.10 2.4873 0.0076 0.000663
12 2015 289.88 2.4622 0.0039 0.000240
Jumlah   28.8010 0.0619 -0.003728
Rerata 2.4001    
Standart Deviasi 0.0750
Cs -0.9632

Data yang diketahui :


Log X = 2,4001
Sd log X = 0,0750
Cs = -0,9632
Hujan Rancangan dengan Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Hujan Rancangan

Tr Pr (%) K K . SD X rancangan

2 50 0.1607 0.0121 258.31


5 20 0.8570 0.0643 291.32
10 10 1.1383 0.0854 305.82
25 4 1.3827 0.1037 319.01
50 2 1.5130 0.1135 326.27
100 1 1.6112 0.1209 331.85
200 0.5 1.6891 0.1267 336.35
1000 0.1 1.8210 0.1366 344.10

Contoh perhitungan :
Hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun
Data yang diketahui :
Log X = 2,4001
Sd log X = 0,0750
Cs = -0,9632

1
×100 %=50 %
Tr = 2, maka Pr = 2
Untuk nilai Cs = -0,9632 dan nilai Pr = 50 %, dari tabel distribusi Log Pearson
III di dapat nilai K = 0,1607

Log X = log X + K . Sd log X


= 2,4001 + (0,1067 x 0,0750)
= 2,4315
Hujan Rancangan
X rancangan = 102,4315
= 258,31 m3/dt

4.2.2.2 Data Theissen


Metode Log Pearson Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000

Tabel 4.10 Data Perhitungan Log Pearson

Tinggi Hujan (Log X - Log


No. Tahun log X (Log X - Log Xrerata)3
(R) Xrerata)2

1 2004 264.10 2.4218 0.0009 0.000027


2 2005 246.96 2.3926 0.0000 0.000000
3 2006 299.40 2.4763 0.0071 0.000603
4 2007 253.25 2.4035 0.0001 0.000002
5 2008 222.50 2.3473 0.0020 -0.000088
6 2009 193.55 2.2868 0.0110 -0.001156
7 2010 276.84 2.4422 0.0025 0.000129
8 2011 244.20 2.3877 0.0000 0.000000
9 2012 169.16 2.2283 0.0267 -0.004368
10 2013 241.51 2.3829 0.0001 -0.000001
11 2014 300.28 2.4775 0.0074 0.000631
12 2015 284.49 2.4541 0.0039 0.000242
Jumlah   28.7011 0.0618 -0.003980
Rerata   2.3918    
Standart Deviasi 0.0749
Cs -1.0317

Data yang diketahui :

log X = 2,3918
Sd log X = 0,0749
Cs = -1,0317

Hujan Rancangan dengan Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Hujan Rancangan


Tr Pr (%) K K . SD X rancangan
2 50 0.1724 0.0129 253.91
5 20 0.8570 0.0642 285.75
10 10 1.1266 0.0844 299.35
25 4 1.3553 0.1016 311.40
50 2 1.4739 0.1105 317.84
100 1 1.5605 0.1169 322.63
200 0.5 1.6275 0.1220 326.38
1000 0.1 1.7354 0.1300 332.51

Contoh perhitungan :
Hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun
Data yang diketahui :

log X = 2,3918
Sd log X = 0,0749
Cs = -1,0317

1
×100 %=50 %
Tr = 2, maka Pr = 2
Untuk nilai Cs = -0,5650 dan nilai Pr = 50 %, dari tabel distribusi Log Pearson
III di dapat nilai K = 0,1153

Log X = log X + K . Sd log X


= 2,3918 + (0,1724 x 0,0749)
= 2,4218
Hujan Rancangan
X rancangan = 102,4218
= 253,91 m3/dt
4.2.2.3 Data Isohyet
Metode Log Pearson Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000

Tabel 4.12 Data Perhitungan Log Pearson

Tinggi Hujan (Log X - Log


No. Tahun log X (Log X - Log Xrerata)3
(R) Xrerata)2

1 2004 262.12 2.4185 0.0013 0.000050


2 2005 222.58 2.3475 0.0012 -0.000040
3 2006 288.88 2.4607 0.0062 0.000492
4 2007 251.15 2.3999 0.0003 0.000006
5 2008 221.34 2.3451 0.0013 -0.000049
6 2009 193.27 2.2862 0.0091 -0.000874
7 2010 267.79 2.4278 0.0021 0.000098
8 2011 242.27 2.3843 0.0000 0.000000
9 2012 169.71 2.2297 0.0231 -0.003516
10 2013 233.28 2.3679 0.0002 -0.000003
11 2014 297.33 2.4732 0.0084 0.000765
12 2015 275.68 2.4404 0.0034 0.000202
Jumlah   28.5812 0.0568 -0.002869
Rerata 2.3818    
Standart Deviasi 0.0719
Cs -0.8432

Data yang diketahui :

log X = 2,3818
Sd log X = 0,0719
Cs = -0,8432
Hujan Rancangan dengan Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Hujan Rancangan

Tr Pr (%) K K . Sd X rancangan

2 50 0.1404 0.0101 246.52


5 20 0.8570 0.0616 277.56
10 10 1.1586 0.0833 291.77
25 4 1.4307 0.1028 305.21
50 2 1.5813 0.1137 312.91
100 1 1.7000 0.1222 319.11
200 0.5 1.7971 0.1292 324.28
1000 0.1 1.9709 0.1417 333.75

Contoh perhitungan :
Hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun
Data yang diketahui :

log X = 2,3818
Sd log X = 0,0719
Cs = -0,8432

1
×100 %=50 %
Tr = 2, maka Pr = 2
Untuk nilai Cs = -0,5061 dan nilai Pr = 50 %, dari tabel distribusi Log Pearson
III di dapat nilai K = 0,0292

Log X = log X + K . Sd log X


= 2,3818 + (0,1404 x 0,0719)
= 2,4185
Hujan Rancangan
X rancangan = 102,4185
= 246,52m3/dt
Tabel 4.14 Perbandingan Curah Hujan Rancangan Metode Log Pearson III

Curah Hujan Rancangan


Kala Ulang
Aritmatic Mean Theissen Isohyet
2 258.31 253.91 246.52
5 291.32 285.75 277.56
10 305.82 299.35 291.77
25 319.01 311.40 305.21
50 326.27 317.84 312.91
100 331.85 322.63 319.11
200 336.35 326.38 324.28
1000 344.10 332.51 333.75
Rata-rata 314.13 306.22 301.39

Komentar:
Tabel diatas menunjukkan hasil perhitungan hujan rancangan dengan uji
distribusi Log Pearson III. Sama seperti pada uji distribusi gumbel, pada uji distribusi
Log Pearson III metode isohyet memiliki hasil cenderung lebih besar dibanding yang
lain. Hal ini terjadi karena masing-masing distribusi mempunyai sifat-sifat khas
tersendiri dan perbedaan jumlah data. Dengan demikian setiap data hidrologi harus diuji
kesesuaiannya.

Anda mungkin juga menyukai