Anda di halaman 1dari 17

BAB III

ANALISA DATA HUJAN

3.1 Data Stasiun Hujan


Data ini diperoleh dari data hujan stasiun di sekitar DAS Sungai
Progo, dimana setiap stasiun tercatat dalam koordinat Lintang Selatan (LS)
dan Bujur Timur (BT). Data hujan yang digunakan dalam perencanaan ini
adalah data curah hujan 10 tahun terakhir. Detail mengenai koordinat
stasiun dapat dilihat pada tabel 3.1. Untuk langkah kedepannya, diproses
data tinggi hujan, yaitu diambil nilai maksimum masing-masing bulan dan
tahunnya.

Tabel 3.1 Data Stasiun Hujan


Stasiu Koordinat
Nama Stasiun
n LS BT
A Gembongan 7.48.57 110.12.41
B Kalijoho 7.49.20 110.14.27
C Kenteng 7.45.42 110.11.48
D Godean 7.44.03 110.18.04
E Seyegan 7.41.47 110.17.37
F Kalibawang 7.39.43 110.15.50
G Tegal 7.40.40 110.14.30
H Badran 7.22.26 110.13.04

1
3.2 Metode Poligon Thiessen
Gambar DAS dan stasiun yang ada pada peta, dihubungkan menjadi
segitiga-segitiga antar stasiun yang kemudian ditarik garis tegak lurus
terhadap masing-masing sisi tengah garis. Garis tersebut akan membentuk
suatu polygon dan poligon tersebut menjadi pembatas daerah aliran sungai
yang diwakili oleh satu stasiun. Luas daerah yang diwakili oleh stasiun
dihitung luasnya, sehingga didapat hasil seperti pada tabel 3.3.

Tabel 3.2 Luas DAS Masing-masing Stasiun yang Mewakili


Stasiu Luas
Nama Stasiun
n (km2)
A Gembongan 29.322
B Kalijoho 76.563

C Kenteng 85.5225

D Godean 144.1665

E Seyegan 169.416

F Kalibawang 290.7765

G Tegal 216.657

H Badran 841.3785
1853.802
Luas DAS

2
3
4
3.3 Pengolahan Statistik
Analisa statistik dilakukan sebagai penentu jenis distribusi yang akan dipakai untuk
mencari kala ulang serta debit maksimum. Analisa statistik yang ditunjukkan oleh
Tabel 3.3, merupakan penggunaan rumus statistika biasa guna mencari nilai Cs, Ck dan
Cv serta simpangan (S). Kemudian nilai yang telah didapat menjadi tolak ukur
persyaratan jenis distribusi yang akan digunakan (dipilih yang paling mendekati dari
hasil perhitungan).
Tabel 3.3 Analisa Statistik

Tahun n Xi (Xi-X) (Xi-X)^2 (Xi-X)^3 (Xi-X)^4

1992 1 57.22 -0.34 0.11 -0.04 0.01


1993 2 53.77 -3.79 14.35 -54.38 206.03
1994 3 46.88 -10.68 114.07 -1218.34 13012.37
1995 4 51.02 -6.54 42.74 -279.44 1826.88
1996 5 45.90 -11.66 135.93 -1584.86 18477.95
1997 6 114.82 57.26 3278.71 187739.01 10749939.55
1998 7 43.41 -14.15 200.14 -2831.38 40055.76
1999 8 53.85 -3.71 13.76 -51.02 189.25
2000 9 67.15 9.59 91.99 882.36 8463.07
2001 10 41.56 -15.99 255.76 -4090.35 65415.55
Total 575.57 0.0000 4147.58 178511.56 10897586.43
57.56
X rerata

Standar Deviasi (S) = 21.46723736


Koef Kemencengan (Cs) = 2.506140205
Koef.Kortusis / Keruncingan
= 10.18111054
(Ck)
Koef Variasi (Cv) = 0.372972109

No Jenis Distribusi Syarat Hasil Perhitungan


1 Gumbel Cs ≈ 1,1396 2.5061 ≈ 1
Ck ≈ 5,4002 10.1811 ≈ 5.4002
2 Log Normal Cs = Cv3 + 3Cv 2.5061 = 1.1708

5
Ck = Cv8 + 6Cv6 + 15Cv4 +
10.18111 = 5.5325
16Cv2 + 3
3 Log-Person tipe III selain tipe lainnya
4 Normal Cs ≈ 0 2.5061 ≈ 0
Ck ≈ 3 10.1811 ≈ 3
(x±s) = 68.27% 79.02 = 68.27
(x±2s) = 95.44% 100.49 = 95.44

3.4 Uji Sebaran Data


Uji sebaran data dilaksanakan untuk memeriksa apakah data hujan yang ada
mempunyai sebaran data yang cukup bagus dan mewakili. Uji sebaran data yang
dilakukan menyangkup uji chi kuadrat dan uji Smirnov – Kolmogrov.

3.4.1 Uji Chi Kuadrat

Xmax 114.82
Xmin 41.56
k 4.32 4,9070 ≈ 5

DoF 2.00 2,0000


α 0,05

Dari tabel Chi kuadrat, diperoleh harga X2 sebesar 5,991

Ef n/k 2.0000
(X max - X min) /
Dx 18.3150
(K - 1)

X awal X min - (0,5 Dx) 32.4025

Nomo
Nilai Batasan Ef Of (Of-Ef)2 (Of-Ef)2/Ef
r
1 32.4025 <X< 50.7175 2.0000 2 0 0.0
2 50.7175 <X< 69.0325 2.0000 3 1 0.5

3 69.0325 <X< 87.3475 2.0000 4 4 2.0

4 87.3475 <X< 105.6625 2.0000 0 4 2.0

5 105.6625 <X< 123.9775 2.0000 1 1 0.5

6
Jumlah 10 10 X2 5.0

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai X2 sebesar 5.0 yang kurang dari nilai X2 pada
tabel uji Chi-Kuadrat yang besarnya 5.991. Maka dari pengujian kecocokan penyebaran
distribusi Normal bisa diterima.

3.4.2 Uji Smirnov – Kolmogrov


CH Curah
f(t) =
Rata2 Hujan P(X) = P'(X) =
M Tahun P(X<) (Xi- P'(X<) D
Tiap Rata2 M/(n+1) M/(n-1)
Xrt) / Sd
Tahun (Xrt)
1 57.22 57.558 -0.0157
1992 0.09091 0.90909 0.11111 0.88889 0.02020
2 1993 53.77 57.558 0.18182 0.81818 -0.1765 0.22222 0.77778 0.04040
3 1994 46.88 57.558 0.27273 0.72727 -0.4974 0.33333 0.66667 0.06061
4 1995 51.02 57.558 0.36364 0.63636 -0.3046 0.44444 0.55556 0.08081
5 1996 45.90 57.558 0.45455 0.54545 -0.5431 0.55556 0.44444 0.10101
6 1997 114.82 57.558 0.54545 0.45455 2.6674 0.66667 0.33333 0.12121
7 1998 43.41 57.558 0.63636 0.36364 -0,6591 0.77778 0.22222 0.14141
8 1999 53.85 57.558 0.72727 0.27273 -0.1727 0.88889 0.11111 0.16162
9 2000 67.15 57.558 0.81818 0.18182 0,4468 1.00000 0.00000 0.18182
10 2001 41.56 57.558 0.90909 0.09091 -0.7452 1.11111 0.11111 0.20202
Total 575.58
X rerata 57.558

Dmax 0.202020202
D0 kritis 0.41
Dmax < D0 kritis , maka uji sebaran yang dipakai dapat diterima.

3.5 Distribusi Log-Pearson tipe III


Hasil uji statistik diatas bisa ditarik kesimpulan suatu pendekatan jenis distribusi Log-
Pearson tipe III. Jenis distribusi normal dipakai untuk perhitungan periode ulang hujan,
sebagai berikut.

T (tahun) Hujan (Xi) Log (X) Log (Xrt) (Log X - Log (Log X - (Log X - Log (Log X -
Xrt) Log Xrt)^2 Xrt)^3 Log

7
Xrt)^4

1992 57.22 1.76 1.760105695 -0.00256 0.00001 0.00000 0.00000


1993 53.77 1.73 1.760105695 -0.02957 0.00087 -0.00003 0.00000
1994 46.88 1.67 1.760105695 -0.08912 0.00794 -0.00071 0.00006
1995 51.02 1.71 1.760105695 -0.05237 0.00274 -0.00014 0.00001
1996 45.90 1.66 1.760105695 -0.09829 0.00966 -0.00095 0.00009
1997 114.82 2.06 1.760105695 0.29991 0.08995 0.02698 0.00809
1998 43.41 1.64 1.760105695 -0.12252 0.01501 -0.00184 0.00023
1999 53.85 1.73 1.760105695 -0.02892 0.00084 -0.00002 0.00000
2000 67.15 1.83 1.760105695 0.06694 0.00448 0.00030 0.00002
2001 41.56 1.62 1.760105695 -0.14143 0.02000 -0.00283 0.00040

Jumlah 575.58 17.40 17.60105695 -0.19791 0.15150 0.02076 0.00890

Rata-rata 57.56      
Tabel 3.5 Perhitungan dengan Distribusi Log-Pearson tipe III

Cv = 0,081904563
a = 0,00
Cs = 2,780967751

k (dari
Periode tabel x (hujan
Peluan S log log X Y=
No Ulang Cs faktor maks.period
g (%) X rata2 log X
(Tahun) frekuensi e ulang)
)
0,14
1 1 99 3 1,740 2,781 -0,719 1,638 43,434
0,14
2 2 50 3 1,740 2,781 -0,382 1,686 48,514
0,14
3 5 20 3 1,740 2,781 0,464 1,806 64,040
0,14
4 10 10 3 1,740 2,781 1,213 1,913 81,887
5 25 4 0,14 1,740 2,781 2,274 2,064 115,998

8
3
0,14
6 50 2 3 1,740 2,781 3,110 2,184 152,620
0,14
7 100 1 3 1,740 2,781 3,870 2,292 195,859

9
3.6 Perhitungan debit andalan menggunakan metode Melchior

Curah Hujan Urutan


Tahu Rata" Debit Andalan
A β I α Debit (dari Tahun
n Minimum (m3/thn) m (%)
(mm) terkecil)

1992 10,97 2606,60 0,461226561 0,224604564 0,5200 16,6953 1 3,2118 10% 1992
1993 23,14 2606,60 0,461226561 0,224604564 0,5200 35,2233 2 9,2701 20% 1993
1994 2,11 2606,60 0,461226561 0,224604564 0,5200 3,2118 3 11,1576 30% 1994
1995 9,69 2606,60 0,461226561 0,224604564 0,5200 14,7499 4 14,7499 40% 1995
1996 6,09 2606,60 0,461226561 0,224604564 0,5200 9,2701 5 16,6953 50% 1996
1997 21,95 2606,60 0,461226561 0,224604564 0,5200 33,4119 6 26,5925 60% 1997
1998 22,98 2606,60 0,461226561 0,224604564 0,5200 34,9797 7 28,8605 70% 1998
1999 18,96 2606,60 0,461226561 0,224604564 0,5200 28,8605 8 33,4119 80% 1999
2000 17,47 2606,60 0,461226561 0,224604564 0,5200 26,5925 9 34,9797 90% 2000
1
0,5200 11,1576 35,2233
2001 7,33 2606,60 0,461226561 0,224604564 0 100% 2001
                     
  Debit Andalan 9,2701 m3/tahun            

10
3.7 Perhitungan Hidraulik Bendung
3.7.1 Elevasi Mercu Bendung
Dalam penentuan tinggi elevasi mercu bendung, digunakan faktor-faktor
patokan sebagai berikut :
Elevasi sawah yang akan dialiri berelevasi 23
Tinggi air sawah diambil 0,1
Kehilangan tekanan dari sawah ke saluran tersier 0,1
Kehilangan tekanan dari saluran tersier ke saluran 0,1
sekunder
Kehilangan tekanan dari saluran sekunder ke saluran 0,1
primer
Kehilangan tekanan akibat kemiringan saluran induk ke sedimen 0,15
trap
Kehilangan tekanan akibat bangunan ukur 0,25
Kehilangan tekanan dari sedimen trap ke intake 0,2
Kehilangan tekanan pada intake 0,4
Tekanan akibat eksploitasi 0,1
Elevasi mercu bendung 24,5

Perhitungan Tinggi Bendung


Tinggi bendung adalah jarak antara dasar bendung hingga puncak bendung.
Elevasi dasar sungai 22,1 m
Elevasi mercu bendung 24,5 m
Tinggi mercu bendung 2,4 m

3.7.2 Data Desain Bendung


Qandalan 9,2701 m3/s
Luas sawah 2374,0000 ha
NFR 1,0000 lt/dt/ha
Qsawah 2374,0000 lt/dt
Qbanjir 100 th 298,132 m3/s
Panjang Sungai 142 km

11
Kemiringan (S) 0,010915 m/m
Luas DAS 1853,802 km2
Lebar Sungai 161 meter
Tinggi Sungai 2,4 meter
Elevasi Dasar Sungai 22,1 meter
A penampang sungai 386,4 m2
Elevasi Lahan Sawah Tertinggi 23 m
Luas Lahan yang diairi 2374,0000 ha
Lebar sungai 47,81 m
Hulu Elevasi sungai 22,1 m
Tinggi sungai 2,4 m
Lebar sungai 79,41 m
Hilir Elevasi sungai 20,1 m
Tinggi sungai 1 m
Tipe Mercu Bendung Mercu Oogee
Tipe Bendung Bendung Tetap
Panjang Mercu Bendung 153 m
Lebar bangunan pembilas 6 m
3 buah
Pintu Pembilas dibuat
1,5 m
3 buah
lebar pilar pembilas
1,2 m

3.7.3 Lebar Efektif Bendung


Lebar efektif bendung adalah lebar bendung untuk melewatkan debit air. Lebar efektif
bendung berukuran lebih kecil dibandingkan bendung dikarenakan adanya pilar dan
pintu pembilas.
Harga Ka dan Kp n 3
(KP 02, hal 95) Kp 0,01
Ka 0,1
Panjang mercu bendung bruto (Bb) 161,1 m
Panjang mercu bendung elektif (Be) 153 m

Tinggi muka air maksimum diatas mercu bendung (H1)


R=0,5 m ( Berdasarkan KP 02, hal.95 : 0,31 H1 < R < 0,7He )
Untuk mendapatkan besar H1 menggunakan cara trial, sebagai berikut:
Q rencana
He (m) He/R P/He Cd Be (m3/s)
1 2 2,400 1,045 153 272,477

12
1,056 2,112 2,273 1,053 153 298,132
1,25 2,5 1,920 1,063 153 387,379

3.7.4 Lebar Pintu Pembilas dan Pilar

Direncanakan 2 pintu pembilas dengan lebar @ 1,2 meter


Total lebar pintu pembilas 2,4 meter

Pilar 3 buah @ 1,2 meter


Total lebar pilar 3,6 meter

3.7.5 Parameter-parameter saat kondisi normal dan banjir

h A P R V Q
0,40000 32,004 80,8522 0,395833284 2,252975876 72,104
0,50000 40,08 81,2128 0,493518411 2,609860179 104,603
0,60000 48,186 81,5733 0,590707766 2,942140819 141,770
0,62000 49,8108 81,6454 0,610086723 3,006141256 149,738
0,70000 56,322 81,9339 0,687407895 3,255052607 183,331
0,80000 64,488 82,2944 0,783625227 3,552117096 229,069
0,90000 72,684 82,6550 0,879366081 3,835848753 278,805
0,93690 75,71590142 82,7880 0,914575348 3,937567353 298,136

Dari perhitungan diatas, didapatkan :

h 0,9369 m
elevasi dasar sungai hilir 20,1 m
elevasi muka air di hilir bendung 21,0369 m
elevasi dasar sungai hulu 22,1 m
tinggi z 4,519 m

13
14
3.8 Dimensi-dimensi Bangunan Pendukung
3.8.1 Dimensi saluran pengambilan (intake)

Luas lahan yang dilayani 2374 ha


Kebutuhan air rencana 1 l/det/ha
Q kebutuhan 2,374 m3/det
b 1,224 m
Q=μ*b* a*√(2*g*z)
a 1,224 m

3.8.2 Dimensi Saluran Pengendap


Suhu Air ( t ) 20 C
Diameter Ayak ( d0 ) KP 02, Grafik Shield 0,07 mm
Kecepatan endap (W) 0,004 m/det
Qn 2,374 m3/det
LB= Qn/W 593,5 m2
Agar aliran di dalam kantong lumpur tidak meader, maka direncanakan L/B>8
B 8,61321659 m
L 68,9057327 m
Nilai eksploitasi normal (Vn) 0,4 m/det
Luas Penampang Basah (An) Qn/Vn 5,935 m2
Kedalaman Air (Hn) An/Vn 0,68905733 m
Keliling Basah (Pn) 11,6947746 m
Jari-jari Hidrolis (m) An/Pn 0,50749161 m
Vn
2
Kemiringan Energi (ln) (Rn¿¿ 2/ 3× 35) ¿ 0,00032266
Lebar Dasar Saluran (b) 7,23510193 m
Penentuan Kemiringan Energi saat Pengurasan
Debit Pengurasan (Qs) 2,374 m3/det
Luas Kantong Lumpur saat Kosong 2,374 m2
(As) Qs/Vs
Kecepatan Pembilasan (Vs) 1 m/det
Tinggi Endapan Lumpur (Hs) As/b 0,32812254 m

15
Jari-jari Hidrolis Keadaan Kosong Hs/( b+2 Hs)
(m) 0,30083584 m
Vs
2
Kemiringan Energi (le) (Rs¿¿ 2/3 ×35) ¿ 0,00404972
Agar Pengurasan dapat dilakukan dengan baik, Vs subkritis ( Fr < 1)
Vs
Fr √ g × Hs 0,55737498 OK
Hn L
=
Panjang Kantong Lumpur (L) W Vn 68,9057327 m
Volume Kantong Lumpur (V) b × Hs × L 163,582209 m3

3.8.3 Dimensi Saluran Induk


Q kebutuhan 2,374 m^3/dt
V 0,5067
Q/V
A 4,685218078 m2
(b+ m× h) × h
h 1,156993404 m
Saluran
b 2,89248351 m
Keliling Penampang
b+ 2h √ 1+m2 6,164955036 m
Basah (P)
Jari-jari Hidraulik
A/ P
(R) 0,759976034 m
V ×n
Kemiringan (S) (R¿¿ 2/3)2 ¿ 6,25636E-05
Tinggi Jagaan √ 0.5 ×h 0,760589707 m

3.8.4 Dimensi Kolam Olak

Q 298,1323167 m3/s
q Q/ Be
Cd 1,053232182
H1 1,056 m
Hc 2/3 H1 0,704 m
Tinggi Jatuh 6
Be mercu bendung atas 153 m
Be mercu bendung bawah 161,1 m
V1 √2 g ¿¿ 11,31721521 m/dt
Loncat Air
(y1) q /V 1 0,172178155 m

16
V1
Fr1= √g× y1 8,707952389
Fr>4.5 digunakan kolam olak USBR tipe III
y1
× √1−8 × Fr 12 −1
y2 2 2,036015376 m
Q
v2= Be × y 2 0,957054282
V2
Fr2= √g × y 2 0,214146776
Panjang Kolam
y 1 ×(18−Fr 1)
n 18 0,255473665 m
Lj 5(n− y 2) 11,4574452 m
L 12 m

17

Anda mungkin juga menyukai