Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM UJI SUMUR


PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA PVT MINYAK DAN GAS

DISUSUN OLEH :
Nama : DONI DARUSSALAM
NIM : 113170029
Plug : D

LABORATORIUM ANALISA TEKANAN


JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM ANALISA TEKANAN
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA PVT MINYAK DAN GAS

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Praktikum Uji Sumur, Tahun Akademik


2018/2019, Jurusan Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Mineral,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

DISUSUN OLEH :

NAMA : DONI DARUSSALAM


NIM : 113170029
PLUG :D

Disetujui untuk Laboratorium


Uji Sumur
Oleh :
Asisten Praktikum

(Suci Nur Hidayah)


113160184
2.4. DATA DAN PERHITUNGAN
2.4.1. Perhitungan dT dan Perhitungan dT Saat Pindah Hari
Tabel II-1.
Penentuam Nilai dT
NO DATE TIME P T dT
09/08/200
1 8 16.50.27 14,65 89,69 0
09/08/200
2 8 16.51.27 14,57 89,96 0,016666667
09/08/200
3 8 16.52.27 14,56 90,25 0,033305556
09/08/200
4 8 16.53.27 14,55 90,53 0,049972222
09/08/200
5 8 16.54.27 14,55 90,81 0,066611111

Menentukan nilai dT yaitu dengan cara


((TIME 2 – TIME 1) x 24) + dt1
Sehingga untuk menghitung dT ke dua :
((16:51:27 – 16:50:27) x 24) + 0.00 = 0,01667
Tabel II-2.
Perhitungan dT Ketika Terjadi Pergantian Hari
Apabila saat melakukan well test kita pindah hari atau berganti hari maka
bila perbedaan waktu 1 detik maka ditulis 00:00:01 lalu diubah general pada tool
bar lalu dikali dengan 24. Pengalian dengan 24 menandakan bahwa perbedaan
waktu tersebut masih dalam bentuk jam sehingga harus dikali 24 untuk diubah ke
dalam hari.Setelah diubah general maka untuk menghitung dT ke 7486 (seperti
digambar) dT sebelumnya + Perbedaan Waktu
dt = ((TIME 7486 - TIME 7485) x 24) + dt 7485
= ((0:00:00 - 00:00:01) x 24) + 7,158972222
= 7,15925

2.4.3. Analisa Fluida

Pres = 780,73 psia

Tres 09/08/200 00.00.0


= 7485
173 8 0 780,69 173 7,158972222 0
F
09/09/200 00.00.0
7486 8 1 780,69 173 7,15925
09/09/200 00.00.0
7487 8 1 780,69 173 7,159527778
09/09/200 00.00.0
7488 8 2 780,69 173 7,159777778
09/09/200 00.00.0
7489 8 3 780,69 173 7,160055556
09/09/200 00.00.0
7490 8 4 780,69 173 7,160333333
Gambar 2.1 Data Analisa Fluida

Dari data hasil analisa fluida reservoir yang diberikan dapat dilakukan
perhitungan dengan beberapa metode dan korelasi untuk mengetahui sifat fisik
gas.

Tabel II-3.
Tabulasi Perhitungan Analisa Fluida Sumur #Parangtritis4
Kom- Fraks
Yi Mi Tci Pci Yi.Pci Yi.Tci Yi.Mi
ponen i (%)
32,0 278,0
O2 0 730,00
0 0 0 0 0 0
0,036 28,0 227,2 17,761 8,2019 1,0113
N2 3,61 492,00
1 2 0 2 2 8
0,002 44,0 548,0 1073,0 0,1056
CO2 0,24
4 1 0 0 2,5752 1,3152 2
0,919 16,0 343,3 618,98 315,69 14,752
C1 91,96 673,10
6 4 0 3 9 2
0,023 30,0 549,7 16,503 12,809 0,7005
C2 2,33 708,30
3 7 7 4 6 8
0,009 44,0 665,9 5,8035 6,2599 0,4144
C3 0,94 617,40
4 9 5 6 3 8
0,003 58,1 734,6 1,9047 2,6447 0,2092
i-C4 0,36 529,10
6 2 5 6 4 3
0,001 58,1 765,3 0,9912 1,3775 0,1046
n-C4 0,18 550,70
8 2 1 6 6 2
0,001 72,1 829,8 1,4936 0,1298
i-C5 0,18 483,00
8 5 0 0,8694 4 6
72,1 845,6
n-C5 0 489,50
0 5 0 0 0 0
86,0 914,0
C6+ 0,2 439,00
0,002 0 0 0,878 1,828 0,172
351,62
666,27 9 17,6

2.4.3.1.Menentukan Nilai Mi, Pci, dan Tc

Gambar 2.2. Konstanta Fisik Beberapa Senyawa HC dan Impurities

2.4.3.2. Menentukan Nilai Ma


Ma = ∑yi.mi
= 17,6

2.4.3.3. Menentukan SG Gas


Ma
SG =
Mu
17,6
=
28,96
= 0,607734931
Tabel II-4.
Faktor Terkoreksi Pc & Tc Setiap 1% Mol Impurities
Impurities Koreksi Tc,0R Koreksi Pc, psia
CO2 - 0,8 + 4,4
H2S + 1,3 +6,0
N2 - 2,5 - 1,7
2.4.3.4.Menentukan Ppc & Ppc Terkoreksi
Ppc = ∑yi.Pci
= 666,27 psia
Ppc koreksi = Ppc – (2,5x%Mol N2) – (0,8x%Mol CO2)
= 666,27 – (2,5 x 3,61) – (0,8 x 0,24)

= 342,412 psia

2.4.3.5. Menentukan Tpc & Tpc Terkoreksi


Tpc = ∑yi.Tci
= 351,629 0R

Tpc koreksi = Tpc – (1,7x%Mol N2) + (4,4x%Mol CO2)


= 351,629 – (1,7 x 3,61) + (4,4 x 0,24)
= 342,412 0R

2.4.3.6. Menentukan Tpr & Ppr


Ppr = P/Ppc terkoreksi

= 780,73 / 342,412

= 2,28009

Tpr = T/Tpc terkoreksi


= 173 / 342,412

= 1,84865
2.4.3.7. Menentukan nilai Z

Grafik 2.2. Grafik Penentuan Nilai Z Faktor


Berdasarkan nilai Tpr dan Ppr yang sudah dihitung, maka dengan
menggunakan grafik tersebut didapatkan nilai Z sebesar 0.915
2.4.2.8. Menentukan Viskositas Tanpa Impurities

Grafik 2.3. Korelasi Carr Untuk Viskositas Gas


Dengan plot antara nilai Ma dan Tr maka didapat nilai viskositas tanpa
adanya impurities yaitu 0,0116 cp.

2.4.2.9. Menentukan Viskositas Terkoreksi Terhadap Impurities

Gambar 2.3. Rumus Penentuan Viskositas Gas Terkoreksi


(Δµ)N2 = 3,61 x (8,48 x 10-3 x log(0,607734931) + 9,59x10-3)
= 0,015905286 cp

(Δµ)CO2 = 0,24 x (9,08 x 10-3 x log(0,607734931) + 6,24 x 10-3)


= 1,02627x10-5 cp

µg1 koreksi = µg1 tanpa impurities + (Δµ)N2 + (Δµ)CO2


= 0,0116 + 0,015905286 + 1,02627x10-5
= 0,027515549 cp

Grafik 2.4. Carr’s Viscosity Ratio Correlation


Plot grafik antara Tpr dan Ppr maka didapat nilai µg/ µg1 sehingga nilai
viskositas didapat 0,425 cp.
Maka viskositas terhitungnya (µg) = µg1 x (µg/ µg1)
= 0,027515549 x 0,425
= 0,011694108 cp.

2.4.2.10.Menentukan Nilai Faktor Volume Formasi Gas (Bg)


0,0282 x Z x T
Bg =
P
0,0282 x 0,915 x 633
=
780,73
= 0,020920547 cuft/scf
2.4.2.10.Menentukan Nilai Kompresibilitas Gas (Cg)
Grafik 2.5. Pseudoreduced Compressibillities Of Natural Gases
Dengan memplot harga Ppr dengan Tpr maka akan didapatkan harga Cpr.
Dari grafik 2.5. dapat diketahui bahwa :
Cpr = 0,95

Dari harga Cpr diatas dapat dicari harga Cg dengan menggunakan rumus :

Cpr
Cg =
Ppc koreksi

0,95
=
342,41

= 0,002774433 psi-1
2.5. GRAFIK

900

C D F
B G
800

E
700

600

A – B = RIH E – F = RIH
500
T vs Elapsed Time
Pressure

B – C = Produksi Sumur F – G = MIT P vs Elapsed time


400
C – D = PBU Start G – H = P.O.O.H

D – E = P.O.O.H
300

200 H
A
100

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Elapsed Time
Grafik 2.4.
Elapsed Time (dt) vs Tekanan (P) & Temperatur (T)
2.6. PEMBAHASAN
Pada Praktikum Analisa Tekanan minggu ini yang berjudul “Pengolahan
Data dan Analisa PVT Minyak dan gas”. Dengan mengolah data sumur
PARANGTRITIS #4 yang Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui dan
memahami data yang dibutuhkan untuk pengolahan data analisa PVT minyak dan
gas, langkah untuk menganalisa pengolahan data analisa PVT minyak dan gas,
hasil yang didapat dari pengolahan data analisa PVT minyak dan gas, dan dapat
menentukan segmen data yang dianalisis untuk mengetahui peristiwa di reservoir.
Pengolahan data analisa PVT adalah proses penentuan sifat dan properti fluida
dari sample minyak dan gas dari sumur yang diuji. Prinsip dari pengolahan data
analisa PVT adalah menentukan sifat dan properti fluida.
Pada pengolahan data, diberikan data berupa Well Testing Data, Sequence
Operation, dan Analisa Fluida. Pada Well Testing Data terdapat data time,
pressure, dan temperature. Dimana dari data tersebut kita dapat mengolah data
untuk mencari nilai elapsed time (dt). Elapsed time (dt) merupakan lamanya
waktu yang dibutuhkan selama pengujian sumur itu dilakukan.
Sequence Operation merupakan data yang menggambarkan
kegiatan apa saja yang dilakukan dalam pengujian sumur dari awal sampai
tahap akhir data ini ditulis manual oleh engginer sehingga bisa saja terjadi
ketidaksingkronan antara data well testing dan data Sequence Operation.
Analisa data Sequence ini dipadukan dengan grafik yang dihasilkan pada
Well Testing atau dengan grafik Pressure vs Elapsed Time (dt) dan
Temperature vs Elapsed Time (dt). Dimana setiap kenaikan atau
penurunan kurva pada grafik dapat disingkronkan dengan data Sequence
Operation. Pada Grafik Well Testing sumur PARANGTRITIS #4 dapat
dilihat bahwa nampak adanya uji tekanan transien yang digunakan pada
pengujian sumur ini yaitu metode Pressure Build Up (PBU), serta untuk
uji deliverabilitasnya yang terditeksi ialah Modified Isochronal Test. Pada
titik A-B menggambarkan rangkaian dimasukkan ke dalam sumur
sehingga temperatur dan tekanan akan semakin meningkat seiring
bertambahnya kedalaman, titik B-C menunjukkan adanya produksi sumur.
C-D menunjukan penutupan sumur untuk uji tekanan transien yaitu
pengujian Pressure Build Up (PBU). Titik D-E menggambarkan kondisi
P.O.O.H, P.O.O.H ini rangkaian dinaikkan kepermukaan. Titik E-F
dilakukan penurunan alat kembali, lalu F-G menggambarkan adanya uji
deliverabilitas yaitu Modified Isochronal Test (MIT) yang ditandai setelah
P.O.O.H nampak tekanan yang naik turun lalu tekanan kembali stabil serta
waktu open dan shut in yang sama pula, yang didukung dengan data
sequence operation pada waktu pengujiannya konstan yaitu 4 jam. Dan
untuk titik G-H menggambarkan kondisi saat rangkaian mulai dicabut dari
lubang sumur kepermukaan (Pull Out Of Hole (P.O.O.H)) sehingga
tekanan dan temperature akan semakin turun.
Dari hasil perhitungan, dari analisa PVT gas, diperoleh data Bg dan
Cg berturut-turut sebesar 0,003486896 cuft/SCF dan 0,000605487 psi-1.
Dari analisa PVT minyak, diperoleh data Rs¬, Pb, Tb, Tf, Bo, Co dan μ
pada 100 oF,122 oF dan 140 oF berturut-turut sebesar 131.288 SCF/STB,
831.5426822 psi, 633.814oC, 361.195 oC bbl/STB, 1.170836348 bbl/STB,
10-5 psi-1, 9.8787005 cp, 7.0907421 cp, 5.6344494 cp.
Dari data fluida yang diberikan dapat dilakukan analisa fluida pada
sumur PARANGTRITIS #4 untuk mengetahui sifat fisik gasnya. Dari
hasil perhitungan dapat diketahui bahwa harga Ppc terkoreksi sebesar
340,58, Tpc terkoreksi sebesar 340,58 . Ppr sebesar 2,292325217, Tpr
sebesar 1,858570648 dari hasil Ppr dan Tpr ini maka diperoleh nilai faktor
deviasi gas (z) sebesar 0,915 menggunakan grafik faktor Z menggunakan
metode Standing & Katz, harga Bg sebesar 0,020920547 Cuft/SCF, harga
Cg sebesar 0,002789324 psi-1. dan harga viskositas gas sebesar
0.011638578 cp, dan nilai Cpr sebesar 0,95.
Aplikasi lapangan dari pratikum ini adalah untuk menentuhkan
sifat fisik fluida dari suatu sumur, untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan suatu sumur untuk berproduksi, sifat fisik dari batuan
(permeabilitas efektif) , mengetahui tekanan reservoar yang bisa
digunakan untuk menentuhkan laju alir kritis dan laju alir maxsimal yang
mana untuk mencegah terproduksinya pasir, dan juga bisa untuk
mentuhkan surface facility yang didasari oleh sifat fisik fluida yg
diproduksi.
2.7. KESIMPULAN
1. Pada pratikum kali ini bertujuan untuk mempersiapkan data untuk
menentuhkan sifat fisik minyak dan gas
2. Dari hasil perhitungan data sumur diperoleh :
- Faktor Deviasi Gas (z) = 0,915
- Viskositas Gas = 0.011638578 cp
- Faktor Volume Formasi Gas (Bg) = 0,020920547 cuft/scf
- Cpr = 0,95
- Cg = 0,002789324 psi-1
- Tpr = 1,858570648
- Ppr = 2,292325217
3. Dari analisa fluida diketahui bahwa sumur merupakan sumur gas
4. Dari grafik P vs dt vs T dapat diketahui bahwa Deliverability test yang
dilakukan menggunakan metode MIT.
5. Pada analisa PVT gas didapatkan parameter berupa faktor deviasi (z),
sedangkan pada analisa PVT minyak terdapat perbedaan karena
parameter yang didapatkan berupa tekanan bubble point (Pb) dan
kelarutan gas dalam minyak (Rs).
6. Aplikasi lapangan praktikum ini untuk mengetahui karakteristik fluida
agar dapat ditentukan peralatan produksi yang optimum digunakan.

Anda mungkin juga menyukai