Anda di halaman 1dari 27

MODUL 4

PEMODELAN, SIMULASI DAN PERBAIKAN SISTEM ANTRIAN


4.1 Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan modul pemodelan, verifikasi dan validasi,
praktikan diharapkan:
1. Mampu melakukan pemodelan simulasi dengan menggunakan modul
– modul dalam Basic Process Arena.
2. Dapat menganalisa apakah model simulasi telah dibuat dengan benar.
3. Dapat menghitung jumlah replikasi yang dibutuhkan dalam simulasi.
4. Dapat melakukan perhitungan secara statistic untuk menentukan
validitas model simulasi.
5. Dapat menganalisis memperbaiki kinerja sistem yang ada dan
memilih scenario terbaik dari alternative scenario yang diberikan.
4.2 Prosedur Praktikum
1. Dari modul 1 buatlah Activity Cycle Diagram (ACD).
2. Dari modul 1 lakukanlah pemodelan ke Arena dari sistem nyata yang
anda amati.
3. Gunakanlah modul 2 khususnya uji distribusi (Fit All) sebagai distribusi
kedatangan kendaraan (semua) dan proses pada model di Arena.
4. Modelkan sistem nyata yang anda amati ke dalam Arena.
5. Lakukan verifikasi terhadap model simulasi yang telah dibuat.
6. Running model simulasi sebanyak 5 replikasi.
7. Lakukan uji validasi terhadap model simulasi, untuk melihat apakah
model simulasi yang telah dibuat sudah merepresentasikan real system.
8. Analisa apakah model simulasi yang telah dibuat merepresentasikan
real system kalua tidak valid amati kembali system nyata tersebut.
9. Buatlah 2 alternatif scenario perbaikan pada sistem study kasus.
10. Buatlah model simulasi perbaikan dari model simulasi awal yang telah
dibuat sebelumnya berdasarkan alternative perbaikan.
11. Lakukan analisa dari hasil simulasi perbaikan.
12. Buatlah tabel perbandingan anatara model simulasi awal dengan
model simulasi perbaikan dengan format seperti dibawah ini :
Tabel 4. 1 Contoh Tabel Perbandingan Antara Model Simulasi Dengan Perbaikan

No Deskripsi metode awal metode perbaikan


. proses 1 proses 2 Dst proses 1 proses 2 dst
1 rata rata waktu tunggu
(jam)
2 maksimal waktu
tunggu (jam)
3 rata - rata jumlah entity
dalam antrian
4 maksimum jumlah part
dalam antrian
5 part yang tersisa di
akhir proses
6 jumlah produk yang
dihasilkan
7 produk jadi
8 produk cacat
4.3 Pengumpulan Data
1. Data Waktu Antar Kedatangan dan Waktu Proses
Tabel 4. 2 Data WAK dan WP

WAKTU ANTAR KEDATANGAN DAN WAKTU PROSES (MENIT)

SERVER 1 MOTOR SERVER 3 MOBIL SERVER 4 MOBIL


SERVER 2 MOBIL SOLAR
PERTALITE PERTALITE PERTAMAX

Waktu
Waktu Waktu Waktu
Custome Waktu Custome Waktu Custome Waktu Customer antar Waktu
antar antar antar
r Ke - Proses r Ke - Proses r Ke - Proses Ke - kedatanga Proses
kedatangan kedatangan kedatangan
n
1 0 0.517 1 0 0.667 1 0 0.200 1 0 1,800
2 0 0.467 2 0 3,950 2 0 2,100 2 4,183 2,150
3 0 0.267 3 12,233 6,067 3 0.950 0.317 3 6,517 1,133
4 0.100 0.267 4 7,783 3,900 4 0.750 0.933 4 0.917 2,333
5 0.817 0.417       5 3,083 1,533 5 0.083 1,083
6 0.417 0.567       6 2,950 2,450 6 0.767 2,550
7 0.233 0.700       7 6,817 1,983 7 3,233 2,467
8 1,600 0.367       8 11,166 1.05  8 1,167 2,017
9 0.917 0.583             9 3,517 0.767
10 0.550 0.650                  
11 0.767 0.667                  
12 0.800 1,067                  
13 1,633 1,600                  
14 2,417 0.633                  
15 0.133 0.583                  
16 0.117 0.483                  
17 0.600 0.583                  
18 1,933 0.733                  
19 0.700 0.367                  
20 1,000 0.667                  
21 0.750 1,100                  
22 1,800 0.717                  
23 3,917 0.917                  
24 0.233 0.383                  
25 0.567 0.667                  
26 0.283 0.400                  
27 1,133 0.483                  
28 0.833 1,117                  
29 2,083 1,083                  
30 0.583 0.950                  
31 1,050 0.467                  
32  1,016                    
33  1,15                    

2. Data Distribusi
Bedasarkan hasil pengamatan pada modul 1, berikut adalah rekapitulasi data expression distribusi waktu antar kedatangan dan
data expression distribusi waktu proses tiap-tiap server:

Tabel 4. 3 Distribusi Waktu Antar Kedatangan dan Waktu Proses

Distribusi Waktu Antar Kedatangan dan Waktu Proses


Parameter Waktu Antar
Atribut Server Parameter Waktu Proses
Kedatangan
Motor Pertalite 1 -0.001 + EXPO(0.9) 0.13 + LOGN(0.533, 0.319)
Mobil Solar 2 UNIF(-0.001, 13) UNIF(0.12, 6.61)
Mobil Pertalite 3 -0.001 + WEIB(1.23, 0.472) 2.68 * BETA(1.14, 1.2)
Mobil Pertamax 4 -0.001 + WEIB(1.86, 0.657) 0.58 + 2.15 * BETA(0.914, 0.682)
4.4 Pemodelan Arena Prosedur 1
i. Activity Cycle Diagram (ACD)
Diagram siklus aktivitas atau Activity Cycle Diagram (ACD)
adalah metode untuk menggambarkan interaksi antar objek dalam suatu
sistem. Diagram ini memberikan notasi pemodelan grafis untuk
menjelaskan serangkaian kegiatan dalam berbagai situasi kehidupan nyata
Kang dkk (2011). Berikut ini merupakan Activity Cycle Diagram (ACD)
dari kodisi SPBU

Gambar 4. 1 Activity Cycle Diagram (ACD)

ii. Pemodelan Dengan Arena


Berikut ini adalah merupakan hasil pemodelan menggunakan
Arena pada metode awal.
Gambar 4. 2 Pemodelan metode awal

 Langkah pembuatan:
Buka software Arena pada komputer, setelah itu akan muncul lembaran
kerja seperti pada gambar dibawah ini

Gambar 4. 3 lembar kerja utama pada Arena

Untuk membuat sebuah desain simulasi, pilih menu basic process di


jendela bagian kiri, kemudian langkah awal desain adalah pilih basic-
create maka akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah, dan
untuk kolom – kolom yang ada diisi sesuai gambar berikut:
Gambar 4. 4 Basic create

Kemudian pilih basic-decide untuk menentukan keputusan dalam proses,


didalamnya termasuk beberapa pilihan untuk membuat keputusan
berdasarkan 1 atau beberapa pilihan. Keputusan disini maksudnya adalah
pemilihan jenis BBM oleh pelanggan. Adapun contoh jenis BBM server
2 adalah Bio solar, pertalite dan pertamax dengan presentasenya masing
– masing adalah 19,1% bio solar, 38,1% pertalite dan selebihnya adalah
pertamax:

Gambar 4. 5 basic decide

Selanjutnya adalah basic process, modul basic process disini digunakan


untuk memproses entity dalam simulasi. Dimana entity atau pelanggan
dalam sistem antrian SPBU prosesnya adalah pengisian BBM. Sehingga
proses disini memiliki resource atau sumber yaitu jenis BBM. Berikut
adalah contohnya:

Gambar 4. 6 Kotak Dialog Process

Selanjutnya pilih basic dispose. Dan double klik pada dispose akan
muncul kotak dialog seperti gambar di atas, dan ganti kolom name
dengan “kepergian”, kemudian OK.

Gambar 4. 7 Basic Dispose


iii. Verifikasi Model
Setelah model dibuat, maka harus dilakukan verifikasi model. Verifikasi
model ini tujuannya adalah untuk error checking apakah masih terdapat
error atau tidak dalam suatu model.

Gambar 4. 8 verifikasi model arena

iv. Perhitungan jumlah replikasi


Untuk perhitungan jumlah replikasi klik menu run kemudian setup.
Setelah itu muncul kotak dialog seperti gambar dibawah. Klik replication
parameters. Pada number of replication merupakan berapa banyak
replikasi yang diinginkan, disini replikasi yang diinginkan sebayak 30
replikasi. Replication length merupakan lama waktu replikasi atau
lamanya waktu pengamatan pada sistem nyata pada SPBU, disini waktu
pengamatan selama 30 menit. Hours per day merupakan banyaknya jam
pada 1 hari. Time unit merupakan satuan waktu yang digunakan yaitu
menit. Selanjutnya klik menu “Reports”, Lalu pilih option “SIMAN
Summary Report”, lalu klik OK.
Gambar 4. 9 Run Setup

Kemudian dilakukan pelaporan hasil simulasi sebanyak 30


replikasi. Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4. 4 outputs summary for 30 replications

Rekapitulasi Simulasi
Replikasi
Input Output
Ke
Motor Mobil Sistem Motor Mobil Sistem
1 30 15 45 29 13 42
2 25 32 57 25 23 48
3 45 21 66 44 21 65
4 35 13 48 33 12 45
5 38 29 67 38 27 65
6 32 26 58 30 24 54
7 34 21 55 33 20 53
8 27 24 51 27 21 48
9 31 31 62 31 30 61
10 34 29 63 32 27 59
11 33 22 55 32 21 53
12 32 17 49 31 16 47
13 29 29 58 28 26 54
14 40 25 65 40 24 64
15 25 27 52 25 27 52
16 36 18 54 33 17 50
17 30 16 46 29 14 43
18 34 17 51 33 12 45
19 30 22 52 28 21 49
20 37 16 53 35 15 50
21 31 23 54 30 20 50
22 29 19 48 28 16 44
23 44 18 62 41 17 58
24 23 19 42 22 18 40
25 33 23 56 32 23 55
26 20 17 37 19 17 36
27 22 20 42 21 18 39
28 42 13 55 38 13 51
29 32 30 62 23 24 47
30 39 23 62 37 22 59

Rata-Rata 32.4 21.83 54.23 30.90 19.97 50.87

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata motor input adalah 32,4
dan mobil input 21,83 serta motor output 30,9 dan mobil output 19,97

Tabel 4. 5 Utilitas for 30 replications

Rekapitulasi Tingkat Utilitas Mesin


Replikasi Pertalite 1 Bio Solar 1 Pertalite 2 Pertamax 1
1 70% 16% 14% 32%
2 64% 29% 36% 71%
3 90% 33% 48% 59%
4 73% 14% 30% 34%
5 84% 69% 24% 61%
6 69% 34% 29% 73%
7 67% 6% 13% 96%
8 72% 82% 41% 65%
9 68% 68% 49% 72%
10 66% 39% 33% 82%
11 75% 26% 47% 39%
12 68% 61% 20% 45%
13 59% 43% 42% 78%
14 85% 78% 46% 76%
15 51% 56% 35% 78%
16 66% 69% 19% 54%
17 62% 21% 26% 44%
18 70% 19% 27% 50%
19 69% 23% 34% 12%
20 74% 23% 35% 24%
21 55% 75% 36% 52%
22 64% 65% 17% 42%
23 91% 8% 4% 56%
24 65% 15% 56% 29%
25 70% 63% 35% 66%
26 43% 33% 51% 25%
27 51% 58% 24% 52%
28 84% 4% 22% 30%
29 67% 19% 45% 64%
30 85% 32% 27% 45%
Rata-Rata 69% 39% 32% 53%
Rata-Rata
49%
all
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa utilitas server pertalite 1
adalah 69%, biosolar 1 adalah 39%, pertalite 2 adalah 32% serta
pertamax 1 adalah 53%.

Tabel 4. 6 Waiting time for 30 replications

Waiting Time
Pertalite Pertamax
Replikasi Pertalite 1 Bio Solar 1
2 1
1 0.601 0 0 0.394
2 0.541 0 0.456 4.268
3 0.872 1.636 1.376 1.227
4 0.33 0 0.134 0.313
5 1.319 1.36 0.298 0.757
6 0.284 0 0.269 1.922
7 0.564 0 0.191 2.712
8 1.01 3.8 0.358 1.172
9 0.654 1.048 1.469 0.662
10 0.315 1.063 0.35 2.935
11 0.651 0.166 0.573 0.4
12 0.409 2.109 2.187 2.049
13 0.338 1.312 0.498 0.86
14 1.01 2.239 0.136 3.48
15 0.28 3.133 0.231 0.635
16 0.28 2.632 0.276 0.381
17 0.416 0 0.091 0.7
18 0.665 0.632 0.462 1.806
19 0.641 0 0.375 0.824
20 0.5 0 0.299 0.401
21 0.264 1.216 0.681 0.95
22 0.456 1.966 0.089 0.144
23 0.869 0 0.353 0.406
24 0.879 0 1.233 0.228
25 1.766 1.932 0.223 0.9
26 0.111 0.945 0.751 0.355
27 0.491 0.99 0.43 0.542
28 1.295 0 0.064 0.428
29 0.703 0.061 0.412 3.066
30 0.663 0.443 0.124 0.408
Rata -
0.639 0.956 0.480 1.178
Rata
Rata -
0.813
Rata All
v. Validasi Model
Proses validasi merupakan proses yang dilakukan untuk mengetahui
apakah model yang dibangun sudah mendekati kenyataan yang
sesungguhnya atau belum. Validasi dilakukan dengan cara
membandingkan input dan output sistem nyata dengan input dan output
simulasi karena untuk mengetahui apakah model benar- benar
menggambarkan sistem nyata. Proses validasi dibantu dengan
menggunakan software SPSS dengan uji one-sample t test, yaitu:

Dengan hipotesis dan wilayah kritis sebagai berikut:

 Hipotesis

Ho: µ = µo (rata-rata output sistem nyata sesuai)


H1: µ ≠ µo (rata-rata output sistem nyata tidak sesuai)

 Wilayah Kritis
Sig ≥ 0,025, di terima
Sig ≤ 0,025, di terima
- Hasil T Test Motor

Gambar 4. 10 Hasil Validasi Software

Sig (2-tailed) merupakan signifikansi yang muncul yaitu 0,598


untuk Input 0,927 untuk Output. Berdasarkan nilai signifikansi dan α,
sig (0, 598 ; 0, 927) > α/2 (0,025) maka Ho mobil input dan mobil
output diterima.
- Hasil T Test Mobil

Gambar 4. 11 Hasil Validasi Software

Sig (2-tailed) merupakan signifikansi yang muncul yaitu 0,868


untuk Input 0,262 untuk Output. Berdasarkan nilai signifikansi dan α,
sig (0,868 ; 0,262) > α/2 (0,025) maka Ho mobil input dan mobil output
diterima.
4.5 Hasil Perbaikan Sitem
i. Alternatif Perbaikan Sistem
a. Alternatif Perbaikan 1

Gambar 4. 12 Diagram model arena perbaikan 1

Pada skenario pertama perbaikan 1 ini dilakukan perbaikan dengan


cara menggabungkan Bio Solar dan Pertalite 2 dikarenakan utilitas
mesin dari kedua server adalah sangat rendah hal ini menunjukkan
bahwa tingkat kesibukan mesin atau server adalah rendah, hal ini tidak
menjadikan suatu system menjadi efisien sehingga dilakukan perbaikan
system operasi pada server tersebut.

b. Alternatif Perbaikan 2

Gambar 4. 13 diagram model arena perbaikan 2

Pada skenario kedua perbaikan 2 ini dilakukan perbaikan dengan


cara menggabungkan Bio Solar dan Pertalite 2 dan pertamax
dikarenakan utilitas mesin dari ketiga server adalah memiliki nilai yang
rendah pula hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesibukan mesin atau
server adalah rendah, hal ini tidak menjadikan suatu system menjadi
efisien sehingga dilakukan perbaikan system operasi pada server
tersebut.

ii. Output Simulasi Dari Perbaikan Sistem


a. Alternatif Perbaikan 1
Tabel 4. 7 Rekapitulasi Input dan Output Alternatif Perbaikan 1

Rekapitulasi Simulasi
Replikas
Input Output
i Ke
Motor Mobil Sistem Motor Mobil Sistem
1 28 20 48 28 17 45
2 27 29 56 27 21 48
3 36 23 59 34 19 53
4 33 17 50 32 14 46
5 47 24 71 43 24 67
6 31 13 44 31 10 41
7 33 22 55 32 20 52
8 25 15 40 25 12 37
9 37 22 59 36 21 57
10 35 18 53 31 15 46
11 34 23 57 32 22 54
12 28 26 54 28 20 48
13 29 25 54 29 20 49
14 37 23 60 35 19 54
15 33 18 51 31 17 48
16 23 30 53 23 26 49
17 24 21 45 23 16 39
18 37 15 52 35 10 45
19 29 22 51 27 21 48
20 26 23 49 24 21 45
21 32 26 58 31 18 49
22 27 19 46 26 18 44
23 40 18 58 37 17 54
24 32 18 50 29 17 46
25 42 19 61 33 19 52
26 18 26 44 17 22 39
27 28 25 53 28 20 48
28 42 24 66 39 21 60
29 27 34 61 27 23 50
30 29 32 61 26 24 50
Rata-
31,63 22,33 53,97 29,97 18,80 48,77
Rata
Dari table diatas pada input motor mendapat rata – rata sebesar
31,63 dan input mobil rata – rata sebesar 22,33 kemudian system input
motor dan mobil memiliki rata – rata 53,97. Pada output motor rata –
rata 29,97 dan output mobil 18,80 serta system output motor mobil
sebesar 48,87.
Tabel 4. 8 Rekapitulasi Input dan Output Alternatif Perbaikan 1

Rekapitulasi Tingkat Utilitas Mesin


Mobil Bio
Motor Mobil
Replikasi Solar +
Pertalite Pertamax
Pertalite
1 60% 44% 60%
2 60% 86% 66%
3 76% 88% 46%
4 75% 41% 51%
5 90% 90% 48%
6 65% 36% 25%
7 68% 49% 93%
8 55% 51% 43%
9 79% 90% 27%
10 64% 51% 45%
11 79% 90% 64%
12 63% 76% 62%
13 57% 71% 59%
14 78% 74% 52%
15 65% 40% 51%
16 49% 94% 94%
17 57% 51% 33%
18 76% 24% 44%
19 56% 64% 45%
20 52% 92% 41%
21 62% 84% 72%
22 58% 53% 37%
23 76% 92% 39%
24 72% 50% 54%
25 81% 76% 44%
26 38% 99% 52%
27 61% 73% 42%
28 96% 85% 42%
29 56% 100% 57%
30 60% 100% 71%
Rata- Rata 66% 70% 52%
Rata- Rata
63%
All
Pada table utilitas didapat rata -rata dari server 1 (motor pertalite)
sebesar 66%, pada server 2 (mobil bio solar dan pertalite) rata – rata
sebesar 70%, dan server 3 (mobil pertamax) rata – rata sebesar 52%
kemudian didapat rata – rata dari ke – 3 server sebesar 63%
Tabel 4. 9 Rekapitulasi Input dan Output Alternatif Perbaikan 1

Waiting Time
Mobil Bio
Motor Mobil
Replikasi Solar +
Pertalite Pertamax
Pertalite
1 0.389 0.493 0.542
2 0.2 3.75 1.8
3 0.534 2.099 0.577
4 0.486 0.086 0.027
5 1.118 3.404 1.074
6 0.469 0.158 0
7 0.488 2.376 2.235
8 0.214 0.273 1.742
9 0.544 2.731 0.605
10 0.776 1.252 0.189
11 0.776 6.222 1.419
12 0.608 3.564 0.759
13 0.391 2.81 0.394
14 0.746 1.092 1.333
15 0.478 0.203 0.8
16 0.221 1.956 1.697
17 0.269 0.982 0.253
18 0.846 0 0.852
19 0.3 1.258 1.063
20 0.454 3.334 0.214
21 0.522 5.779 1.095
22 0.219 1.998 0.061
23 0.483 2.233 0.363
24 1.324 0.194 0.963
25 1.131 1.907 1.021
26 0.074 6.222 0.47
27 1.127 1.772 0.228
28 2.782 1.341 0.315
29 0.23 5.556 0.793
30 0.453 10.537 0.609
Rata - Rata 0.622 2.519 0.783
Rata - Rata
1.308
All
Pada table waiting time didapat rata -rata dari server 1 (motor
pertalite) sebesar 0.622, pada server 2 (mobil bio solar dan pertalite)
rata – rata sebesar 2.519, dan server 3 (mobil pertamax) rata – rata
sebesar 0.783 kemudian didapat rata – rata dari ke – 3 server sebesar
1.308
b. Alternatif Perbaikan 2
Tabel 4. 10 Rekapitulasi Input dan Output Alternatif Perbaikan 2

Rekapitulasi Simulasi

Replikas
Input Output
i Ke

Motor Mobil Sistem Motor Mobil Sistem


1 29 12 41 29 12 41
2 39 13 52 32 12 44
3 30 16 46 26 12 38
4 25 8 33 23 8 31
5 44 14 58 42 12 54
6 36 10 46 35 10 45
7 30 8 38 27 8 35
8 26 7 33 26 6 32
9 36 20 56 35 12 47
10 40 17 57 38 11 49
11 36 15 51 30 14 44
12 34 8 42 34 7 41
13 34 10 44 33 10 43
14 43 6 49 39 6 45
15 29 15 44 28 14 42
16 24 7 31 24 6 30
17 26 9 35 25 9 34
18 29 9 38 25 7 32
19 37 9 46 34 9 43
20 37 16 53 37 10 47
21 32 8 40 30 8 38
22 29 9 38 29 7 36
23 38 9 47 37 9 46
24 29 11 40 29 11 40
25 31 11 42 30 10 40
26 25 14 39 23 13 36
27 21 9 30 20 8 28
28 41 9 50 37 8 45
29 38 12 50 37 12 49
30 43 11 54 39 9 48
Rata-
33,03 11,07 44,10 31,10 9,67 40,77
Rata
Pada table diatas didapat bahwa input motor mendapat rata – rata
33,03 dan input rata – rata mobil 11,07 kemudian input system motor
dan mobil memiliki rata – rata 44,10. Kemudian pada output motor
memiliki rata – rata 31,10 dan output mobil memliki rata – rata 9,67
dan ouput system motor mobil memiliki rata – rata 40,77
Tabel 4. 11 Rekapitulasi Input dan Output Alternatif Perbaikan 2

Rekapitulasi Tingkat Utilitas


Mesin
Mobil
Bio
Motor Solar +
Replikasi
Pertalite Pertalite
+
Pertamax
1 72% 48%
2 91% 79%
3 54% 89%
4 50% 41%
5 90% 69%
6 80% 74%
7 62% 73%
8 55% 74%
9 70% 87%
10 89% 97%
11 66% 72%
12 74% 65%
13 76% 72%
14 75% 53%
15 62% 74%
16 48% 47%
17 60% 47%
18 60% 55%
19 76% 67%
20 76% 100%
21 54% 34%
22 59% 68%
23 77% 35%
24 77% 58%
25 61% 51%
26 55% 65%
27 42% 73%
28 87% 49%
29 79% 80%
30 85% 68%
Rata- Rata 69% 65%
Rata- Rata
69%
All
Pada table utilitas didapat server 1 (motor pertalite) memiliki rata –
rata sebesar 69% dan server 2 (mobil bio solar + pertalite + pertamax)
sebesar 65% kemudian rata – rata dari ke – 2 server sebesar 69%.

Tabel 4. 12 Rekapitulasi Input dan Output Alternatif Perbaikan 2

Waiting Time
Mobil
Bio
Motor Solar +
Replikasi
Pertalite Pertalite
+
Pertamax
1 0,844 0,427
2 3,248 1,556
3 0,428 1,605
4 0,145 0,847
5 1,883 1,01
6 0,674 2,694
7 0,334 0,18
8 0,272 1,114
9 0,526 1,383
10 0,83 5,776
11 0,635 1,22
12 0,915 0,392
13 0,439 0,642
14 0,548 1,702
15 0,35 1,028
16 0,254 0,69
17 0,595 1,382
18 0,931 0,364
19 0,476 1,218
20 0,743 7,955
21 0,424 0,384
22 0,322 1,016
23 0,545 0,752
24 1,088 0,347
25 0,413 0,345
26 0,436 0,386
27 0,462 0,804
28 1,184 0,361
29 0,674 2,281
30 1,684 1,418
Rata -
0,743 1,376
Rata
Rata -
1,060
Rata All
Pada table waiting time diatas diketahui rata – rata server 1 (motor
pertalite) sebesar 0,743 dan server 2 (mobil bio solar + pertalite +
pertamax) memiliki rata – rata sebesar 1,376 kemudian rata – rata dari
ke – 2 server memiliki sebesar 1,060.
iii. Validasi Model Dari Perbaikan Sistem
a. Alternatif Perbaikan 1

Gambar 4. 14 Validasi Alternative 1 dengan SPSS

Sig (2-tailed) merupakan signifikansi yang muncul yaitu 0,806


untuk Input 0,061 untuk Output. Berdasarkan nilai signifikansi dan α,
sig (0,806 ; 0, 061) > α/2 (0,025) maka Ho mobil input dan mobil
output diterima.
b. Alternatif Perbaikan 2
Gambar 4. 15 Validasi Alternative 1 dengan SPSS

Sig (2-tailed) merupakan signifikansi yang muncul yaitu 0,000


untuk Input 0,000 untuk Output. Berdasarkan nilai signifikansi dan α,
sig (0,000 ; 0,000) < α/2 (0,025) maka Ho mobil input dan mobil
output ditolak.
iv. Analisa Perbandingan Alternatif
Tabel 4. 13 Analisa Perbandingan Alternatif

studi kasus 1
No. Deskripsi
metode awal perbaikan 1 perbaikan 2
1 Rata - rata utilitas 49% 63% 69%
2 Rata - Rata 105 100 86
output
Berdasarkan tabel perbandingan alternative diatas dapat disimpulkan
bahwa metode awal didapatkan hasil rata-rata utilitas atau rata – rata
tingkat kesibukan server sebesar 49% dan output yang dihasilkan sebesar
105 untuk skenario pertama sebesar 63% dan output sebesar 100, untuk
skenario kedua sebesar 69% dan output sebesar 86.
v. Pemilihan Skenario Terbaik
Tabel 4. 14 Perbandingan Skenario

Skenario 1 Skenario 2
Input Output Input Output
Perba Sebelum Perba Sebelum Perba Sebelum Perba Sebelum
ikan perbaikan ikan perbaikan ikan perbaikan ikan perbaikan
53,97 54,23 48,77 50,87 44,10 54,23 40,77 50,87

Pemilihan skenario terbaik didasarkan pada rata-rata ouput terbaik yang


dihasilkan. Berdasarkan analisa perbandingan alternative, pemilihan skenario
terbaik skenario perbaikan 1 output yang dihasilkan sebanyak 100. Sedangkan
pada skenario perbaikan 2 output yang dihasilkan sebanyak 86.
4.6 Kesimpulan

1. Modul create digunakan untuk menciptakan sebuah


entitas,modul dispoise digunakan untuk mengeluarkan
entitas dari system. Modul dedice digunakan untuk kondisi
pilihan. Modul digunakan untuk menggabungkan 2 entitas
atau lebih. Modul assign digunakan untuk memberikan
tambahan keterangan pada suatu entitas
2. Untuk menguji model simulasi sudah sesuai atau tidak
menggunakan verivikasi dan validasi serta uji one simple
test.
3. Perhitungan jumlah replikasi dilakukan sebanyak 30 kali
pengulangan, dengan waktu pengamatan 30 menit. Dengan
nilai utilitas tertinggi sebesar 69% yang terdapat pada
sekenario 2
4. Dengan menggunakan uji Paired-t dapat diketahui bahwa
ditemukan perbedaan antara sistem nyata dengan model
perbaikan. Dalam pengujian software spss didapatkan hasil
sig a > 0,025
5. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, model simulasi
perbaikan adalah model scenario 1 dengan utilitas terbaik
yaitu sebesar 43% dan output sebanyak 100.

Anda mungkin juga menyukai