3. Lalu akan menghasilkan gage run chart seperti pada gambar berikut.
V-50
3. Lalu akan muncul Gage R&R (ANOVA) seperti pada Gambar 5.44.
V-52
6,0
40
5,8
0
Gage R&R Repeat Reprod Part-to-Part 19 34 41 46 65 74 87 88 90 102 106
Produk
R Chart by Operator
Measurement by Operator
1 2 3
Sample Range
UCL=0,2673 6,2
0,2
_
0,1 R=0,0818 6,0
0,0 LCL=0
1 9 34 41 46 65 74 87 88 90102106 1 9 34 41 46 65 74 87 8 8 90102106 19 34 41 46 65 74 87 8 8 901021 06
5,8
Produk 1 2 3
Operator
Xbar Chart by Operator
1 2 3 Produk * Operator Interaction
UCL=6,1675
Sample Mean
Operator
6,1 _
_ 6,1 1
X=6,0136
Average
6,0 2
6,0 3
5,9
LCL=5,8598
5,9
1 9 34 41 46 65 74 87 8 8 90102106 1 9 34 41 46 65 74 87 8 8 90102106 19 34 41 46 65 74 87 8 8 901021 06
Dapat dilihat pada tabel two-way ANOVA table with interaction dapat
dilihat pada baris produk * operator didapat nilai p-value 0,739. Karena nilainya >
0,25 maka tidak terjadi interaksi antara kedua variabel tersebut. Pada tabel Gage
R&R %Contribution memiliki total 70,13% menunjukkan bahwa sistem
pengukuran tersebut ditolak, dengan detail Part-to-Part (Variasi yang terjadi
akibat alat pengukuran yang berbeda pada pengukuran part yang sama) sebesar
29,87% Repeatability (Variasi yang terjadi akibat perbedaan sistem pengukuran
pada part yang sama) sebesar 39,47% dan Reproducibility (Variasi yang terjadi
akibat operator yang berbeda mengukur part yang sama dengan alat ukur yang
sama) sebesar 30,66%. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan terbesar
diakibatkan oleh operator yang berbeda dalam pengukuran. Kemudian pada total
Gage R&R didapat nilai %Study Var sebesar 83,74%, menunjukkan bahwa sistem
pengukuran tersebut ditolak. Number of Distinct Categories = 1 maksudnya
adalah data tersebut dapat dibagi menjadi 1 kelompok maksimum.
3. Lalu akan muncul Gage R&R (Xbar/R) seperti pada gambar berikut.
V-55
6,0
40
5,8
0
Gage R&R Repeat Reprod Part-to-Part 19 34 41 46 65 74 87 88 90 102 106
Produk
R Chart by Operator
Measurement by Operator
1 2 3
Sample Range
UCL=0,2673 6,2
0,2
_
0,1 R=0,0818 6,0
0,0 LCL=0
1 9 34 41 46 65 74 87 88 90102106 1 9 34 41 46 65 74 87 8 8 90102106 19 34 41 46 65 74 87 8 8 901021 06
5,8
Produk 1 2 3
Operator
Xbar Chart by Operator
1 2 3 Produk * Operator Interaction
UCL=6,1675
Sample Mean
Operator
6,1 _
_ 6,1 1
X=6,0136
Average
6,0 2
6,0 3
5,9
LCL=5,8598
5,9
1 9 34 41 46 65 74 87 8 8 90102106 1 9 34 41 46 65 74 87 8 8 90102106 19 34 41 46 65 74 87 8 8 901021 06
X
oi.Xi 6, 00623
o i
( Xi X ) 2
S i n 0,09123
(n 1)
8. Hitung χ2tabel
Jumlah kelas (k) = 11
V (derajat bebas) = 11 – 3 = 8
α = 0,05
χ2(0,05; 8) = 15,507
9. Kesimpulan: Ho ditolak (χ2hitung = 991,6232 > χ2tabel = 15,507) atau dapat
disimpulkan bahwa data panjang Lilin Kembang Api tidak berdistribusi
normal.
V-60
X
oi.Xi 0, 70472
o i
( Xi X ) 2
S i n
0,03956
(n 1)
8. Hitung χ2tabel
Jumlah kelas (k) = 5
V (derajat bebas) = 5 – 3 = 2
α = 0,05
χ2(0,05; 2) = 5,9910
9. Kesimpulan: Ho ditolak (χ2hitung = 192,3245> χ2tabel = 5,9910) atau dapat
disimpulkan bahwa data diameter Lilin Kembang Api tidak berdistribusi
normal.
V-63
(X X ) i
2
S i 1
0, 09123
n 1
Cpk
Min USL X atau X LSL
3 0
Min 0,1863atau 0, 0931
Cpk
3 0
0, 0931
Cpk
3 0, 09123
Cpk 0,3402
1. Masukkan seluruh panjang Lilin Kembang Api dan klik stat- quality tools-
capability analysis- normal
2. Diklik Sbgroups across rows of dan diinput kolom lebar 1 - 6 dan diinput nilai
lower spec dan upper spec sesuai perhitungan USL dan LSL manual.
Kapabilitas panjang Lilin Kembang Api dapat dilihat pada Gambar 5.52.
LSL USL
P rocess Data Within
LS L 5,9131 Ov erall
Target *
USL 6,1925 P otential (Within) C apability
S ample M ean 6,0062 Cp 0,51
S ample N 642 C P L 0,34
S tDev (Within) 0,09123 C P U 0,68
S tDev (O v erall) 0,0912308 C pk 0,34
O v erall C apability
Pp 0,51
PPL 0,34
PPU 0,68
P pk 0,34
C pm *
0 0,03956
USL LSL 0,8 0, 6
Capability process (Cp) 0,8426
6 0 6 0, 03956
Cpk
Min USL X atau X LSL
3 0
Min 0, 0953atau 0,1047
Cpk
3 0
0, 0953
Cpk
3 0, 03956
Cpk 0,8030
Nilai Cpk < 1 berarti mengindikasikan bahwa proses produksi produk
tidak sesuai dengan yang ditetapkan.
Berikut ini merupakan langkah-langkah analisis process capability pada
data dimensi kedua, yaitu diameter Lilin Kembang Api.
1. Masukkan seluruh diameter Lilin Kembang Api dan klik stat- quality tools-
capability analysis- normal
2. Diklik Sbgroups across rows of dan diinput kolom lebar dan diinput nilai
lower spec dan upper spec.
Kapabilitas diameter Lilin Kembang Api dapat dilihat pada Gambar 5.55.
Process Capability of C1
LSL USL
P rocess Data Within
LS L 0,6 Ov erall
Target *
USL 0,8 P otential (Within) C apability
S ample M ean 0,7047 Cp 0,84
S ample N 127 C P L 0,88
S tDev (Within) 0,03956 C P U 0,80
S tDev (O v erall) 0,0395576 C pk 0,80
O v erall C apability
Pp 0,84
PPL 0,88
PPU 0,80
P pk 0,80
C pm *
X n
5,8 5,9 .... 6,1 6, 0
X i 1
6, 0062
n 642
n
(X X ) i
2
(6, 0062 5,8)2 ... (6, 0062 6, 0)2
S i 1
0, 0912
n 642
Selanjutnya, dilakukan pengujian rata-rata, yaitu:
1. Tentukan rumusan hipotesis:
Ho : μ = 6,05
H1 : μ ≠ 6,05
2. Tentukan nilai α = 0,05
3. Wilayah penerimaan: -1,96 < Zα/2 < 1,96
4. Perhitungan nilai z
x 6,0062 6,0500 -0,0438
z 12,5143
s/ n 0,0912 / 642 0,0035
5. Keputusan: Ho ditolak karena -12,5143 tidak berada diantara nilai -1,96
sampai 1,96 yang artinya rata-rata panjang Lilin Kembang Api tidak sama
dengan 6,05 cm.
V-74
X n
0,8 0,8 .... 0, 7
X i 1
0, 7047
n 127
n
(X X ) i
2
(0,8 0, 7) 2 ... (0, 7 0, 7) 2
S i 1
0, 0395
n 127
Selanjutnya, dilakukan pengujian rata-rata, yaitu:
1. Tentukan rumusan hipotesis:
Ho : μ = 0,7
H1 :μ ≠ 0,7
2. Tentukan nilai α = 0,05
3. Wilayah penerimaan: -1,96 < Zα/2 < 1,96
4. Perhitungan nilai z
x 0,7047 0,7000 0,0047
z 1,3429
s/ n 0,0395 / 127 0,0035
5. Keputusan: Ho diterima karena 1, 3429 berada diantara nilai -1,96 sampai 1,96
yang artinya rata-rata Diameter Lilin Kembang Api sama dengan 0,7 cm.
V-75
DPO
np 23 0,1533
n 150
Sumber : Isixsigma
Gambar 5.56. Tampilan Hasil Perhitungan Nilai Six Sigma dengan
Menggunakan Six Sigma Calculator
V-77
354584 x 1000000
DPMO
3968296
= 89.354,22
Setelah nilai DPMO diperoleh, yaitu sebesar 89354,22, maka dicari
sigma level dengan DPMO menggunakan rumus =NORMSINV(Probability).
Probability merupakan peluang kemungkinan cacat produksi per keseluruhan unit
produksi.