Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASLI PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Data hasil percobaan
Setelah melakukan percobaan mengenai hydraulic bench dan experiment
bernaouli, maka diperoleh data sebagai berikut

1. Data hasil praktikum

Tabel 1.1 Data hasilm praktikum hydraulic bench

Volume Air (Liter) Waktu (S)


5 60
7 60
9 60

Tabel 1.2 Data hasil praktikum Eksperimen teorema bernauli

Posis Q1 Q2 Q3
i (5 liter/menit) (7 liter/menit) (9 liter/menit)
h1 h2 h1 h2 h1 h2
0 286 291 254 260 278 295
1 228 286 110 248 45 275
2 233 283 122 244 65 260
3 234 282 130 243 75 250
4 247 281 151 242 112 245
5 254 280 168 238 134 273
6 260 276 191 215 170 225
Tabel 1.3 Data hasil Perhitungan Q1

Posisi h2-h1 V1 S1 Kinetic Piozometic Total Head


(m) (m/s) (m2) Head Head (m)
(m) (m)
0 0,005 0,00031 0,2662 0,5 x 10-8 2,92 x 10-5 2,918x10-5
1 0,058 0,00107 0,07816 5,8 x 10-8 2,33 x 10-5 2,332x10-5
2 0,05 0,00099 0,08418 5 x 10-8 2,38 x 10-5 2,382x10-5
3 0,048 0,00097 0,08592 4,8 x 10-8 2,39 x 10-5 2,392x10-5
4 0,034 0,00082 0,10208 3,4 x 10-8 2,52 x 10-5 2,523x10-5
5 0,026 0,000071 0,11674 2,6 x 10-8 2,59 x 10-5 2,594x10-5
6 0,016 0,00056 0,14881 1,6 x 10-8 2,65 x 10-5 2,654x10-5

Tabel 1.4 Data hasil perhitungam Q2

Posisi h2-h1 V1 S1 Kinetic Head Piozometic Total Head


(m) (m/s) (m2) (m) Head (m)
(m)
0 0,006 0,00034 0,34021 0,6 x 10-8 2,591x 10-5 2,592 x 10-5
1 0,138 0,00164 0,07094 13,8 x 10-8 1,122x 10-5 1,136x 10-5
2 0,122 0,00105 0,07545 12,2 x 10-8 1,244x 10-5 1,257 x 10-5
3 0,113 0,00149 0,07839 11,3 x 10-8 1,326x 10-5 1,337 x 10-5
4 0,091 0,00134 0,08736 9,1 x 10-8 1,540x 10-5 1,549 x 10-5
5 0,070 0,00117 0,0996 7 x 10-8 1,714x 10-5 1,721 x 10-5
6 0,024 0,00069 0,1701 2,4 x 10-8 1,948x 10-5 1,951 x 10-5
Tabel 1.5 Data hasil perhitungan Q3

Posisi h2-h1 V1 S1 Kinetic Head Piozometic Total Head


(m) (m/s) (m2) (m) Head (m)
(m)
0 0,017 0,000577 0,259 1,7 x 10-8 2,836 x 10-5 2,838 x 10-5
1 0,230 0,002123 0,0706 23 x 10-8 0,459 x 10-5 0,482x 10-5
2 0,195 0,001954 0,0767 19,5 x 10-8 0,663 x 10-5 0,682 x 10-5
3 0,175 0,001852 0,0809 17,5 x 10-8 0,765 x 10-5 0,782 x 10-5
4 0,133 0,001614 0,0929 13,3 x 10-8 1,142 x 10-5 1,156 x 10-5
5 0,103 0,01420 0,1055 10,3 x 10-8 1,367 x 10-5 1,377x 10-5
6 0,055 0,001038 0,1444 5,5 x 10-8 1,734 x 10-5 1,74x 10-5

4.2 Pembahasan

Pada praktikum aliran fluida ini terdapat dua percobaan yaitu percobaan
pertama penentuan debit air menggunakan hydraulic bench dan percobaan kedua
adalah percobaan menggunakan alat teorema bernoulli. Pada percobaan ke-2 alat
teorema bernoulli yang digunakan berupa pipa venturi. Variasi debit air yang
digunakan pada praktikum kali ini sebesar 5 , 7, dan 9 liter/menit. Pada
percobaan ke-2 mesin hydraulic bench hubungkan dengan pipa venturi,
digunakan sebagai pompa dan alat untuk mengatur debit air . Berdasarkan data
hasil percobaan dapat dilihat bahwa ketinggian fluida pada S7 selalu bernilai
lebih besar dari pada ketinggian fluida lain yang pada dasarnya fluida S7
memang digunakan untuk pembanding, sehingga nilai ∆h selalu bernilai positif.
Kinetik head merupakan energi kinetik persatuan berat fluida di mana energi
kinetik berbanding lurus dengan kecepatan fluida. Kecepatan fluida pada
percobaan ini dipengaruhi oleh luas penampang yang dari pipa venturi dimana
pada debit yang sama, fluida akan lebih cepat bergerak pada pipa dengan
diameter yang lebih kecil.
0.00000025

0.0000002
kinetic head

0.00000015

0.0000001
Q1
0.00000005 Q2
Q3
0
0 1 2 3 4 5 6 7

Gambar 1. Grafik Hubungan posisi terhadap Kinetic Head

Dapat dilihat pada grafik di atas bahwa nilai kinetik head pada S1 merupakan
nilai kinetik head yang paling tinggi dikarenakan pada S1 merupakan pipa
venturi dengan luas penampang yang paling sempit. Luas penampang pipa
venturi mengalami penyempitan dari s0 ke S1 dan pelebaran seiring dengan
penggeseran pitot dari S1 hingga S6 sehingga nilai kinetik head melonjak naik
pada S1 dan mengalami penurunan hingga S6. Nilai kinetik head juga
dipengaruhi oleh debit di mana nilainya sebanding. Dapat dilihat pada grafik
bahwa q3 memiliki nilai kinetic head yang lebih besar dibanding debit-debit
yang lain.

0.000035
piozometic head
0.00003
0.000025
0.00002
0.000015
0.00001 Q
1
0.000005
Q
0 2
0 1 2 3 4 5 6 7

Gambar 2. Grafik posisi terhadap Piezometic Head

Piozometic head menunjukkan ukuran tekanan spesifik zat cair yang


dinyatakan dalam ketinggian permukaan fluida yang dibagi dengan densitas dan
percepatan gravitasi. Berdasarkan grafik di atas nilai piozometic head meningkat
seiring dengan peningkatan nilai h-1 dari S1 hingga S6. Hal ini juga dikarenakan
kan pelebaran luas penampang pada pipa venturi yang berakibat pada penurunan
tekanan fluida. Nilai piozometic head juga dipengaruhi oleh debit dimana nilai
piozometic head menurun ketika debitnya naik. Dapat dilihat bahwa nilai
piozometic head pada Q3 lebih kecil dibanding piozonetic head pada debit lain.
0.000035
0.00003 head total
0.000025
0.00002
Q1
0.000015 Q2
0.00001 Q3
0.000005
0
0 1 2 3 4 5 6 7

Gambar 3. Hubungan Posisi terhadap Total Head

Nilai total head adalah penjumlahan dari kinetik head dan piozometic head.
Dapat dilihat pada grafik bahwa nilai total head tidak jauh berbeda dari
piozometic head dikarenakan kan nilai kinetik head yang terlalu kecil di
banding piozometic head sehingga tidak terlalu berpengaruh pada nilai total
head.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum ini didapatkan kesimpulan :
1. Pada laju debit aliran yang sama nilai dari tekanan dan laju alir fluida berbanding
terballik dengan luas penampang pipa
2. Nilai Kinetic Head sebanding dengan laju alir dan debit aliran fluida
3. Nilai Piezometic Head sebanding dengan luas penampang pipa dan berbanding terbalik
dengan debit aliran fluida
4. Nilai Head total bergantung pada nilai Kinetic Head dan Piezometic Head

5.2 Rekomendasi
1. Praktikan diharapkan lebih teliti dalam praktikum, pengambilan data, dan pengolahan
data
2. Praktikan harus berhati-hati dalam menggunakan alat praktikum

Anda mungkin juga menyukai