TK2205
Kelompok 09B :
2021
KETENTUAN TUGAS
Komponen Umpanzi,F
C2 0,070
C3 0,150
i-C4 0,200
n-C4 0,210
i-C5 0,240
n-C5 0,100
n-C6 0,030
Jumlah 1,000
Kolom dirancang agar 90% C3 dan 8% n-C4 yang ada dalam umpan keluar
sebagai distilatyang berupa cairan jenuh. Kondisi umpan dan perbandingan
refluks yang ditetapkan untuk masing-masing kelompok dimuat dalam table
berikut ini:
Kelompok
Kondisi umpan(%-mol/%-mol) Perbandingan refluks
09B
20/80cairan/uap 1,25 x Rm
ABSTRAK
Tujuan dari pengerjaan tugas besar ini adalah untuk membuat perancangan kolom
distilasi multikomponen untuk memisahkan suatu campuran dengan komposisi
setiap komponen, kondisi umpan, dan perbandingan refluks yang telah ditetapkan
berdasarkan titik didihnya. Perancangan ini terdiri dari kondensor, tray dan
reboiler. Perhitungan secara manual yang pertama dilakukan dengan metode FUG
yang meliputi metode Fenske, Underwood, Gilliland, dan Kirkbride menggunakan
kondisi temperatur umpan (feed) sebesar 150 C, dengan tekanan rata – rata yang
digunakan sebesar 2500 kPa. Pada metode Fenske, diperoleh jumlah tahap
minimum (Nm) sebesar 7,37625. Lalu pada metode Underwood, diperoleh rasio
refluks minimum yaitu sebesar 1,5958. Sesuai dengan ketentuan tugas yang
diberikan, rasio refluks yang digunakan adalah sebesar 1,9947. Jumlah tahap
teoretis (N) ditentukan dengan metode Gilliland, dan hasil yang diperoleh yaitu 15
dengan tahap pertama ada pada tray teratas pada kolom yaitu kondensor dan
kolom terakhir adalah reboiler. Kemudian pada metode Kirkbride, diperoleh
jumlah tahap setiap section yang menghasilkan tahap untuk enriching section dan
tahap untuk stripping section. Setelah metode FUG dilakukan, maka dilanjutkan
dengan metode Eksak. Metode ini dilakukan agar mengoreksi nilai dari hasil
metode Kirkbride dan juga untuk mengetahui temperatur dan komposisi di setiap
tahap dalam kolom. Berdasarkan metode ini, jumlah tahap pada enriching section
adalah 5 tahap, jumlah tahap pada stripping section adalah 8 tahap (termasuk
reboiler parsial), dan feed masuk pada tahap 6. Kemudian profil temperatur pada
kolom meningkat dari bagian enriching section menuju ke stripping section.
Perhitungan temperatur pada setiap tahap melibatkan nilai K, dan pembacaan
grafik Gilliland. Kedua metode ini mempunyai pengaruh yang cukup besar pada
metode eksak, sehingga diperlukan ketelitian dalam pembacaan setiap nilai pada
grafik nomogram maupun grafik Gilliland. Kesimpulan perancangan ini adalah
didapatkan hasil koreksi laju aliran pada produk atas sebesar 61,60 kmol/jam dan
produk bawah sebesar 38,40 kmol/jam, efisiensi tray menggunakan korelasi
O’Connell sebesar 71,47 %, desain memperhitungkan efisiensi adalah 19 tahap,
dan jumlah tahap teoritis yang diperoleh berdasarkan metode pintas (FUG) adalah
15 tahap dan melalui metode eksak diperoleh 5 tahap pada enriching dan 8 tahap
stripping.
Kata Kunci : Perancangan, kolom, metode, tahap, perhitungan
HASIL RANCANGAN
BAB I
LK/HK i Komponen xi f xi D xi B fi Di bi
1 C2 0.07 0.11 0.00 7.00 7.00 0.00
2 C3 0.15 0.23 0.00 15.00 15.00 0.00
LK 3 I C4 0.20 0.30 0.03 20.00 19.00 1.00
4 n C4 0.21 0.33 0.00 21.00 21.00 0.00
HK 5 I C5 0.24 0.03 0.61 24.00 1.92 22.08
6 n C5 0.10 0.00 0.28 10.00 0.00 10.00
7 n C6 0.03 0.00 0.08 3.00 0.00 3.00
Jumlah 1.00 1.00 1.00 100.00 63.92 36.08
Dalam curve fitting ditentukan terlebih dahulu nilai k-value pada berbagai
temperature misalnya pada 100,120,140,160,180 dan 200°C.K-value ditentukan
dengan menggunakan diagram DePriester,dimana diagram tersebut merupakan
grafik hubungan temperature dengan tekanan dan terdapat berbagai komponen
yang memiliki skala.Tekanan dipakai pada 2500 kPa.Setelah mendapatkan nilai
kvalue maka dilakukan regresi dengan persamaan power yaitu ATB.Dari
persamaan tersebut akan didapatkan nilai A dan B yang digunakan pada tahap
perhitungan selanjutnya.
Diagram DePriester
Tabel Pembacaan nilai K-value komponen proses pada tekanan 2500 Kpa
T (◦C) C2 C3 I C4 n C4 I C5 n C5 n C6
100 3.50 1.60 0.88 0.69 0.35 0.31 0.11
120 4.00 2.00 1.15 0.90 0.49 0.44 0.24
140 4.60 2.40 1.40 1.15 0.66 0.60 0.33
160 5.20 2.80 1.80 1.40 0.85 0.78 0.45
180 5.70 3.30 2.10 1.80 1.00 0.96 0.60
200 6.20 3.70 2.50 2.00 1.20 1.10 0.70
Kurva regresi dan hasil permodelan
Nilai T pada Ki dimasukkan terlebih dahulu Ttebak yaitu 100 kemudian dilakukan
goalseek sehingga didapatkan Tbubble sebesar 173,567°C.
𝐾𝑖 = 𝐴𝑇𝐵
Pada perhitungan nilai temperature tersebut didapat dari koreksi nilai sampai nilai
Nm antar koreksi selanjutnya hanya selisih sedikit.
Parameter Nilai
αLK, D 2.514285714
αLK, B 2.083333333
αLK,ave 2.288688541
dLK/dHK 9.895833333
bHK/bLK 22.08
Nm 6.505945499
Dari data di bawah ini , didapat tahap minimum setelah koreksi dengan Fenske
disajikan pada tabel di bawah ini :
Parameter Nilai
αLK, B 1.93747
αLK, D 2.22374
α I, ave 2.07568
log α I, ave 0.31716
dLK/dHK 9.89583
bHK/bLK 22.08000
Nm 7.37625
Dari total nilai Vf tersebut akan digoalseek dimana Vf dihasilkan harus 80 yang
diketahui dari soal dan nilai akan didapatkan yang sebenarnya sebesar
1,31.Selanjutnya dihitung nilai V dengan menggunakan rumus :
Nilai 𝑉∞ digunakan untuk menghitung nilai Rm dan R menggunakan rumus :
𝑅 = 1,25 𝑥 𝑅𝑚
Dari kedua persamaan tersebut didapat nilai Rm sebesar 1,596 dan nilai R sebesar
1,995
∅ 1.3112925
Komponen fi αi,F Vf V~
C2 7 6.363636 8.81679 8.816737
C3 15 3.376623 24.5236 24.5045 i-C4 20
2.077922 54.20929 51.49882 n-C4 21 1.688312
94.03911 82.09353 i-C5 24 1 -77.0979 -6.16783 n-
C5 10 0.909091 -22.6029 -0.82611 n-C6 3 0.506494
-1.88802 -0.00032
Jumlah 79.99999 159.9193
Perhitungan manual
• Menghitung
Nilai tebak diawali dengan 100 dan Vf sebesar 80 yang didapat dari soal.Setelah
dilakukan goalseek maka didapatkan nilai sebesar 1,31.
• Menghitung V
Maka nilai dari ∑ 𝑉∞ = 159,9193
absis pada diagram Gilliland ini adalah sedangkan rumus ordinat Gilliland
adalah
Setelah didapat nilai ordinat, maka dapat dilanjutkan dengan menghitung nilai N
seperti tabel di bawah ini :
Parameter Nilai
Absis 0,13
Ordinat 0,49
N 15,42
N (pembulatan) 15
Perhitungan manual gililland :
Rm =
Ordinat : didapat dari grafik gililland yaitu menghubungkan dengan garis belokan
pada grafik sehingga didapatkan nilai sebesar 0,49.
N = 15 tahap
Sehingga ◦C
0.0000
C2 0.07000 7.00000 6.99996 0.00004 1 0.11362
14.9883 0.0007
C3 0.15000 15.00000 2 0.01168 3 0.24329
19.0000 0.0245
i-C4 0.20000 20.00000 0 1.00000 9 0.30841
18.3324 0.1148
n-C4 0.21000 21.00000 2 2.66758 0 0.29757
22.0800 0.5429
i-C5 0.24000 24.00000 1.92000 0 7 0.03117
0.2434
n-C5 0.10000 10.00000 0.36549 9.63451 0 0.00593
0.0735
n-C6 0.03000 3.00000 0.00051 2.99949 0 0.00001
100.0000 61.6066 38.3933 1.0000
0 9 1 0 1.00000
𝑇 = 𝑇𝑑𝑒𝑤 + ∆𝑇
4.Hitung nilai 𝛼𝑖
5.Persamaan kesetimbangan:
Untuk perhitungan pada tahap enriching dapat dilihat pada table dibawah
ini.Pada tiap tray akan terdapat suatu komposisi tertentu dan suhu tertentu pula.
Bagian Kondensor:
K HK = 0,402925
Dari iterasi pada tahap kondensor diatas didapatkan suhu kondensor yaitu pada T
=
Tray 1
K HK = 0,4973.
110,1577˚C, karena tray lebih besar dari feed sehingga perhitungan
dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Tray 2
K HK = 0,5575
Dari iterasi pada tahap tray 1 diatas didapatkan suhu kondensor yaitu pada T =
Tray 3
K HK = 0,6048
120,94˚C, karena tray lebih besar dari feed sehingga perhitungan
dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Tray 4
K HK = 0,6454
Dari iterasi pada tahap tray 1 diatas didapatkan suhu kondensor yaitu pada T =
Tray 5
K HK = 0,6811
131,46˚C, karena tray lebih kecil dari feed sehingga perhitungan dihentikan.
Jadi,pada tray ke-5 inilah tray umpan(feed).
2.2 Perhitungan Metode Eksak Bagian Stripping
Diketahui dari metode singkat :
Xi n =
Persamaan ini untuk mendapatkan nilai xi pada tray berdasarkan nilai yi yang
didapatkan dari tray sebelumnya.
𝑇 = 𝑇𝑏𝑢𝑏𝑏𝑙𝑒 − ∆𝑇
4.Hitung nilai 𝛼𝑖
5.Persamaan kesetimbangan :
Untuk perhitungan pada tahap stripping dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.Pada tiap tray akan terdapat suatu komposisi tertentu dan suhu tertentu pula.
Reboiler
K HK = 1,02
Tray 1
K HK = 1,07
Tray 2
K HK = 1,132
Tray 3
K HK = 1,19
Tray 4
K HK = 1,262
K HK = 1.3369
Tray 6
K HK = 1,429
K HK = 1,578
Tray 8
K HK = 1,94
122,02˚𝐶,karena sehingga
perhitungan dihentikan.Jadi,tray 8 dari tahap stripping adalah tray feed.
Karena selisih diantara lebih kecil di enriching
0.6
0.5
Fraksi mol uap (y)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Tahap
0.6
0.5
Fraksi mol cair (x)
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Tahap
PERANCANGAN KOLOM
σ Vw 2.77304078 kg/s
0.00073754
8 N/m
Asumsi sangat penting menjadi perhatian adalah asumsi yang digunakan saat
menyelesaikan desain menggunakan grafik atau kurva yang disediakan literatur,
misalnya plate spacing, %flooding, %hole, weir height dan plate thickness. Nilai
plate spacing digunakan pada saat menentukan K1 saat proses penentuan diameter
kolom, dimana nilai yang di sediakan di grafik adalah terbatas pada 0,15; 0,25;
0,30; 0,45; 0,60; dan 0,90. Nilai %flooding yang disarankan menurut literatur
adalah dari 80% sampai 85%, namun pada proses penentuan uji entrainment, nilai
%flooding hanya terbatas pada 30%, 35%, 40%, 45%, 50%, 60%, 70%, 80%,
90% dan 95%, sehingga pilihan yang tepat adalah 80%. Selain itu, pada proses
penentuan diameter kolom, nilai K1 yang digunakan akan dikoreksi tergantung
pada %hole yang digunakan, namun nilai koreksi yang tersedia hanya terbatas
pada %hole 0,06; 0,08 dan 0,1; dan setelah melalui proses percobaan, nilai %hole
yang tepat untuk digunakan adalah 0,06. Syarat nilai weir height yang digunakan
berdasarkan literatur adalah dari rentang 40 – 90 mm, namun penggunaan
diagram penentuan diameter kolom mengasumsikan bahwa weir height harus
kurang dari 15% plate spacing dan nilai yang telah kita tentukan telah sesuai.
Nilai plate thickness yang digunakan akan digunakan pada saat penentuan plate
pressure drop. Grafik yang digunakan pada proses ini terbatas pada plate
thickness/hole diameter bernilai 1,2; 1,00; 0.8; 0,6; dan 0,2.
Dari flooding velocity, nilai maksimal laju alir nyata ditentukan sebagai
berikut.
Dengan diameter kolom bagian top 0,8382 m dan bottom 0,8382 m, dapat
ditentukan weir length sebesar 0,6370 m untuk top dan 0,6370 m untuk
bottom. Adapun nilai weir height, hole diameter, dan plate thickness
berupa asumsi seperti ditetapkan pada tabel 3.3. Rangkuman provisional
plate design disajikan pada Tabel 3.5. berikut.
Tabel 3.5. Provisional Plate Design
Satua
Parameter Simbol Top Bottom Keterangan
n
Column diameter
Dc,min 0,7631 0,6638 m
minimum
Column diameter Ukuran
Dc 0,8382 0,8382 m
comercial komersial
Column area Ac 0,5518 0,5518 m2
2
Downcomer area Ad 0,0662 0,0662 m
2
Active Area Aa 0,4194 0,4194 m Aa=Ac-2Ad
%Hole Ah/Aa 0,0600 0,0600 First trial 10%
Ah Ah 0,0252 0,0252 m2 Ah=%Hole*Aa
%Downcomer Ad/Ac 0,1200 0,1200 Asumsi
%Weir length lw/Dc 0,7600 0,7600 Figure 11.33
Weir length lw 0,6370 0,6370 m
40,000 40,000
Weir height hw mm Asumsi
0 0
Hole diameter Dh 2,5 2,5 mm Asumsi
Plate thickness Xp 2,5 2,5 mm Asumsi
7. Uji Weeping
Dari pembacaan grafik di atas, nilai K2 pada top sebesar 30,04 dan
pada bottom sebesar 30,05. Nilai tersebut digunakan untuk menentukan
minimum vapor velocity dengan persamaan berikut.
Minimum vapor velocity yang ditemukan dari persamaan di atas
kemudian dibandingkan dengan minimum vapor velocity nyata, 𝑢ℎ,𝑚𝑖𝑛,𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎.
Rancangan dinyatakan lolos uji weeping jika nilai 𝑢ℎ,𝑚𝑖𝑛,𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 lebih besar
dari 𝑢ℎ,𝑚𝑖𝑛. Minimum vapor velocity nyata dihitung dengan persamaan di
bawah ini.
Hasil perhitungan pengujian weeping ini disajikan dalam Tabel 3.6. beriut.
Tabel 3.6. Data Pengujian Weeping
Parameter Simbol Top Bottom Satuan Keterangan
Max liquid rate Lw 1,5000 1,9696 kg/s
%Turn down 0,8500 0,8500
Min liquid rate Lw,min 1,2750 1,6741 kg/s
27,853 mm
Max weir crest how,max 22,8736 Eq 11.85
3 liquid
24,993 mm
Min weir crest how,min 20,5249
2 liquid
head of clear liq on 64,993 mm
hw+how,min 60,5249
plate 2 liquid
30,050
Konstanta K2 30,0400 Figure 11.32
0
Min vapor vel thr hole uh(min) 1,2367 1,1749 m/s Eq 11.84
Actual min vapor bergantung pd turn
uh(min)nyata 1,4526 1,4128 m/s
velocity down, Ah, Vm
Weeping jika actual <
Weeping LOLOS LOLOS
uh
Dari data yang telah diperoleh, downcomer backup (hb) dapat ditentukan
dengan Persamaan 1.55.
Hasil perhitungan downcomer liquid backup dapat dilihat pada Tabel 3.8.
berikut.
Tabel 3.8. Pengujian Downcomer Liquid Backup
Satua
Parameter Simbol Top Bottom Keterangan
n
30,000
Apron Height hap 30,0000 mm hap=hw-(5 to 10 mm)
0
Area under Apron Aap 0,0191 0,0191 m2 Eq 11.93
Minimum area Am 0,0191 0,0191 m2
head loss downcomer hdc 5,2322 9,4474 mm Eq 11.92
downcomer backup hb 0,1840 0,2001 m Eq 11.91
0.5(plate spacing+hw) 0.5*(lt+hw) 0,4200 0,4700 m
Downcomer liquid
LOLOS LOLOS lolos jika > hb
backup
Uji ini dinyatakan lolos jika nilai residence time berada di atas 3 s. Dari
hasil perhitungan, kolom bagian atas memiliki residence time sebesar
3,5918 s dan bagian bawah sebesar 3,4869 s. Maka nilai tersebut dapat
dinyatakan lolos uji.
Kondisi operasi yang digunakan pada perancangan kali ini ialah dengan
tekanan 2500 kPa serta pada operasi vakum yang normal, temperatur tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu rendah, serta menggunakan fluida yang viskositasnya tidak
tinggi. Pada tekanan operasi yang cukup tinggi akan mengakibatkan koefisien
perpindahan panas yang cukup tinggi juga sehingga reboiler jenis kettle kurang
cocok untuk digunakan. Adapun kesimpulannya, jenis reboiler yang paling cocok
untuk digunakan pada perancangan kali ini ialah reboiler jenis thermosyphon
horizontal.
14. Pemilihan jenis kondensor
Beberapa tipe condenser yang umum digunakan ialah horizontal in-shell
condensers, vertical in-shell condensers, horizontal in-tube condensers, dan
internal condensers. Pada setiap tipe kondensor memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Kelebihan pada kondensor jenis horizontal in-
shell ialah memiliki transfer panas yang baik pada shells nya dan tipe ini
paling umum digunakan daripada tipe lainnya, seperti vertical in-shell
condensers. Kekurangan dari kondensor jenis ini ialah memungkinkan untuk
adanya pressure drop yang cukup tinggi. Pada kondensor tipe horizontal in-
tube sering digunakan pada aliran single pass atau U-tube, dan pada
pengaturan multipass juga digunakan. Namun pada pengaturan multipass
apabila campurannya bersifat multikomponen maka dapat menyebabkan
masalah.
Gambar
Kondisi operasi pada perancangan kali ini ialah dengan tekanan yang
cukup tinggi yaitu 2500 kPa dan temperatur yang tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu rendah. Perancangan diharapkan berada pada aliran single pass, tanpa
terjadi flooding (banjir). Pada kondensor jenis internal sangat umum
digunakan pada proses distilasi, namun memiliki koefisien transfer panas yang
kecil. Dengan demikian kondensor yang paling cocok untuk digunakan pada
perancangan kali ini ialah kondensor jenis horizontal in-shell.
4.2. Kesimpulan
1.1.Analisis
Effisiensi tray ini digunakan untuk memastikan apakah tray kita pada
bagian gilliand sudah sama atau belum. Ternyata pada bagian effisiensi, hasil N
nyata kita
19 yang dimana tidak sesuai dengan tray kita yaitu 15. Hal ini dikarenakan
efisiensi tray tidaklah akurat, karena hanya menghasil 71,47 % dan tidak
mencapai 100% sehingga hal ini mempengruhi perhitungan N nyata pada tahap
efisiensi tray. Maka dari itu, ketika membaca viskositas pada grafik O’connel
haruslah hati hati sehingga bisa mencapai hasil yang akurat.
1.2.Kesimpulan
Dari semua percobaan dan tahap yang kita lakukan pada tugas Perancangan
Multikomponen, terdapat beberapa kesimpulan yang sudah dirangkum dar
semua percobaan yang telah kami lakukan. Antara lain adalah :
a. Pada Neraca massa, hasil bagian distilat sebesar 63,92 dan bagian bottom
36,08
b. Pada bagian Kurva value dan curve fitting, nilai setiap komponen akan
semakin menurun jika temperatur nya semakin membesar
c. Pada bagian Koreksi nilai, hasil distilat sebesar 61,60 dan bagian bottom
sebesar 38,40
f. Nilai dari Kirkbride adalah jumlah tahap minimum yaitu 15 tahap dengan
kondensor dan reboiler
g. Nilai feed yang di dapat adalah sebesar 0,50766 dengan tray pada
enriching adalah 0,455 dan tray pada stripping adalah 0,558.
h. Nilai effisiensi tray yang didapat adalah 71,47% dengan N nyata adalah
19.5
DAFTAR PUSTAKA
Smith, J.M., H.C. Van Ness dan M.M. Abbott. 2005. Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamics. 7th Edition. McGraw- Hill Book Company.
New York.