Anda di halaman 1dari 35

PERANCANGAN MENARA DISTILASI

Fungsi : Memisahkan sebagian besar senyawa etil asetat CH3COOC2H5


dari campuran umpan (CH3COOC2H5, C2H5OH, dan H2O)
sehingga diperoleh sebagai hasil atas dengan kemurnian 99,5%
Tipe alat : Sieve tray tower
Skema aliran bahan :

QC

CH3COOC2H5
C2H5OH

CH3COOC2H5
C2H5OH
H2O

CH3COOC2H5
Qr C2H5OH
H2O
A. Neraca Massa di Menara Distilasi
Berdasarkan perhitungan neraca massa, diperoleh hasil umpan masuk Menara
Distilasi sebagai berikut:
Tabel 1. Umpan masuk Menara Distilasi
Bahan Masuk
Komponen Fraksi mol
kg/jam kmol/jam
CH3COOC2H5 7660,4459 87,0505 0,6213
C2H5OH 2343,4863 50,9454 0,3636
H2O 38,0485 2,1138 0,0151
Total 10041,9807 140,1097 1,0000
Kemudian dari hasil perhitungan neraca massa diperoleh hasil atas (light
component) dari Menara Distilasi sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil atas Menara Distilasi
Bahan keluar hasil atas
Komponen Fraksi mol
kg/jam kmol/jam
CH3COOC2H5 6281,5657 71,3814 0,9905
C2H5OH 31,5657 0,6862 0,0095
H2O 0,0000 0,0000 0,0000
Total 6313,1313 72,0676 1,0000
Kemudian dari hasil perhitungan neraca massa diperoleh hasil bawah (heavy
component) dari Menara Distilasi sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil bawah Menara Distilasi
Bahan keluar hasil bawah
Komponen Fraksi mol
kg/jam kmol/jam
CH3COOC2H5 1378,8803 15,6691 0,2303
C2H5OH 2311,9206 50,2591 0,7386
H2O 38,0485 2,1138 0,0311
Total 3728,8494 68,0420 1,0000
Dipilih : CH3COOC2H5 sebagai light key
C2H5OH sebagai heavy key

B. Data Konstanta Antoine


Dihitung dengan persamaan:
B
log P = A + T + C log T + DT + ET2
dimana P dalam mmHg dan T dalam Kelvin
Tabel 4. Data persamaan Antoine
Komponen A B C D E
CH3COOC2H5 0,6955 -2,2498E+03 5,4643E+00 -1,9451E-02 1,2362E-05
C2H5OH 23,8442 -2,8642E+03 -5,0474E+00 3,7448E-11 2,7361E-07
H2O 29,8605 -3,1522E+03 -7,3037E+00 2,4247E-09 1,8090E-06

C. Penentuan Kondisi Proses Menara Distilasi


1. Kondisi operasi umpan Menara Distilasi
Untuk kondisi operasi pada feed, aliran masuk pada kondisi cair jenuh.
Pada keadaan bubble point (titik didih) maka, ∑yi = ∑Ki.zi = 1
Dengan trial and error diperoleh:
Suhu = 60oC = 333 K
Tekanan absolut = 0,5074 atm = 385,6240 mmHg
Tabel 5. Hasil perhitungan kondisi operasi umpan Menara Distilasi
Ki = α=
Komponen zi Pi Pi ∑yi = ∑Ki.zi Ki
P K i HK
CH3COOC2H5 0,6213 413,3926 1,0720 0,6660 1,1880
C2H5OH 0,3636 347,9799 0,9024 0,3281 1,0000
H2O 0,0151 148,5446 0,3852 0,0058 0,4269
Total 1,0000     1,0000  
2. Kondisi operasi hasil atas Menara Distilasi
Untuk kondisi operasi pada top, uap masuk condenser pada keadaan dew
point (titik embun) maka, ∑xi = ∑yi/Ki = 1
Dengan trial and error diperoleh:
Suhu = 52,0633oC = 325,0633 K
Tekanan absolut = 0,4 atm = 304 mmHg
Tabel 6. Hasil perhitungan kondisi operasi hasil atas Menara Distilasi
Ki = ∑xi = α=
Komponen yi Pi Pi yi Ki
P Ki K i HK
CH3COOC2H5 0,9905 304,7696 1,0025 0,9880 1,2618
C2H5OH 0,0095 241,5446 0,7946 0,0120 1,0000
H2O 0,0000 101,8128 0,3349 0,0000 0,4215
Total 1,0000     1,0000  
3. Kondisi operasi hasil bawah Menara Distilasi
Pada keadaan bubble point (titik didih) maka ∑yi = ∑Ki.xi = 1
Dengan trial and error diperoleh:
Suhu = 65,8456oC = 338,8456 K
Tekanan absolut = 0,6 atm = 456 mmHg
Tabel 7. Hasil perhitungan kondisi operasi hasil bawah Menara Distilasi
Ki = α=
Komponen xi Pi Pi ∑xi =∑Ki.xi Ki
P K i HK
CH3COOC2H5 0,2303 511,7534 1,1223 0,2584 1,1381
C2H5OH 0,7386 449,6412 0,9861 0,7283 1,0000
H2O 0,0311 193,6721 0,4247 0,0132 0,4307
Total 1,0000     1,0000  

4. Kondisi operasi distilat Menara Distilasi


Penurunan tekanan pada Condenser = 0,1 Psi, sehingga tekanan distilat keluar
condenser = 0,3932 atm.
Kondisi operasi distilat (cair jenuh) dapat ditentukan pada keadaan bubble
point (titik didih), maka ∑yi = ∑Ki.xi = 1
Dengan trial and error diperoleh:
Suhu = 51,6174oC = 324,6174 K
Tekanan absolut = 0,3932 atm = 298,8299 mmHg
Tabel 8. Hasil perhitungan kondisi operasi distilat Menara Distilasi
Ki = α=
Komponen xi Pi Pi ∑xi =∑Ki.xi Ki
P K i HK
CH3COOC2H5 0,9905 299,4323 1,0020 0,9925 1,2661
C2H5OH 0,0095 236,4958 0,7914 0,0075 1,0000
H2O 0,0000 99,6120 0,3333 0,0000 0,4212
Total 1,0000     1,0000  

D. Penentuan Distribusi Komponen


Distribusi komponen ditentukan dengan menggunakan persamaan Shiras
(Treyball, 1968, hal. 435)

x j,D D (α j−1) x LK,D D (αLK −α j ) x HK,D D


= +
z j,F F (α LK−1 ) z LK,F F (α LK −1) z HK,F F
Dengan: xj,D = fraksi mol komponen J di distilat
zj,F = fraksi mol komponen J di umpan
α = relative volatility
D = jumlah distilat
F = jumlah umpan
LK = light key component
HK = heavy key component
Syarat:
1. Jika nilai xj,DD/zj,FF < [– 0,01] atau > [1,01] maka komponen tersebut tidak
akan terdistribusi ke dalam dua hasil yaitu hasil atas dan hasil bawah,
namun hanya pada salah satu hasil
2. Jika nilai xj,DD/zj,FF antara 0,01 – 0,99 maka komponen terdistribusi ke
dalam dua hasil yaitu hasil atas dan hasil bawah
1. Untuk CH3COOC2H5
x jD D
z jF F =

( 1,1880−1 )( 0,9905×6313,1313) ( 1,1880−1,1880 ) ( 0 ,0095×6313 ,1313 )


+
( 1,1880−1 ) ( 0,6213×10041 ,9807 ) ( 1,1880−1 ) ( 0,3636×10041 ,9807 )
= 1,0022 (memenuhi syarat yaitu terdistribusi)
2. Untuk C2H5OH
x jD D
( 1−1 ) ( 0,9905×6313,1313) ( 1,1880−1 ) ( 0,0095×6313,1313 )
z jF F +
= ( 1,1880−1 )( 0,6213×10041 ,9807 ) ( 1,1880−1 )( 0,3636×10041 ,9807 )
= 0,0165 (memenuhi syarat yaitu terdistribusi)
3. Untuk H2O
x jD D
z jF F =

( 0,4269−1 ) ( 0,9905×6313,1313) ( 1,1880−0,4269 ) ( 0,0095×6313,1313 )


+
( 1,1880−1 ) ( 0,6213×10041,9807 ) ( 1,1880−1 ) ( 0,3636×10041 ,9807 )
= – 2,9890 (memenuhi syarat yaitu tidak terdistribusi)

E. Penentuan Jumlah Plate Minimum


Nilai volatilitas rata-rata:

α avg =√ α top×α bottom


Tabel 9. Perhitungan nilai volatilitas rata-rata
Komponen α, average
CH3COOC2H5 √ 1,2618×1,1381 = 1,1984
C2H5OH √ 1,0000×1,0000 = 1,0000
H2O √ 0,4215×0,4307 = 0,4261
Jumlah stage minimum dihitung dengan persamaan Fenske (11.58) (Coulson,
2003, vol. 6, edisi 3, hal. 524)
x LK x HK
log
( )( )
x HK D x LK B

logα avg
Nmin + 1 = LK

Dengan,
Nmin = jumlah stage minimum pada refluks total, termasuk reboiler
αavg LK = relative volatility rata-rata LK

log ( 0,9905 ( 0,7386


0,0095 0,2303 )
) D B

Nmin + 1 = log ( 1,1984 )


= 32,1094
Karena menggunakan konsensor total, maka:
Nmin = Nmin – 1
= 32,1094 – 1
= 31,1094
≈ 32

F. Perhitungan Refluks Minimum (Rmin)


Refluks minimum dihitung menggunakan persamaan Underwood
Persamaan 11.60, Coulson, 2003, vol. 6, edisi 3, hal. 525:

α avg x D
∑ α −ϑ
avg = Rmin + 1
Persamaan 11.61, Coulson, 2003, vol. 6, edisi 3, hal. 525:

αavg x F
∑ α −ϑ
1–q= avg

Nilai q = 1 untuk umpan cair jenuh


Trial θ syarat nilai θ harus terletak di antara αHK dan αLK
θ = 1,0652
Tabel 10. Tabel hasil perhitungan
α, avg × α, avg – α, avg ×
Komponen xfi α, avg A/B xD C/B
xfi (A) θ (B) xD (C)
CH3COOC2H5 0,6213 1,1984 0,7445 0,1332 5,5901 0,9905 1,1869 8,9117
C2H5OH 0,3636 1,0000 0,3636 -0,0652 -5,5800 0,0095 0,0095 -0,1461
H2O 0,0151 0,4261 0,0064 -0,6391 -0,0101 0,0000 0,0000 0,0000
Total 1,0000 0,0000 1,0000 8,7656

Rmin + 1 = 8,7656
Rmin = 7,7656

G. Penentuan Jumlah Plate Teoritis


Untuk menentukan jumlah plate teoritis digunakan korelasi Gilliland dan
korelasi Erbar Madox (Coulson & Richardson, 1983)
Rmin
Nmin = 32 ; Rmin = 7,7656 ; Rmin+1 = 0,8859
Untuk perancangan rasio refluks operasi = 1,2-1,5 refluks minimum (Coulson
& Richardson, 2005, vol. 6, edisi 4, hal. 496)
Dengan mtode Gilliland
Cara langsung dengan persamaan Molokanov et al (Perry, 1984, hal 13-35)
Dipilih rasio refluks operasi sebesar 1,5 dari refluks minimumnya, maka:
Refluks rasio (R) = 1,5 Rmin
= 1,5 × 7,7656
= 11,6484
R−Rmin 11,6484−7, 7656
R+1 (x) = 11,6484+1
= 0,3070
1+54,4x ( x−1)
Y =
1−exp
(
11+117,2x x0,5 )
1+ ( 54,4×0,3070 ) (0,3070−1 )
=
1−exp
( 11+ ( 117,2×0,3070 ) 0,30700,5 )
= 0,3758
Nmin+Y
Plat teoritis (N) = 1−Y
32+0, 3758
= 1−0,3758
= 51,8665 ≈ 52 (termasuk reboiler)
H. Penentuan Letak Feed Plate
Menggunakan persamaan Kirkbride (Coulson, 2003, vol. 6, edisi 3, hal. 526
persamaan 11.62)
2
B x F , HK x B , LK
N
log r
Ns ( ) = 0,206
log
[( )( )( ) ]
D x F , LK x D , HK

Dengan:
Nr = jumlah stage diatasfeed stage, termasuk kondensor
Ns = jumlah stage di bawah feed stage, termasuk reboiler
B = molar flow bottom product
D = molar flow top product
xF HK = fraksi mol HK pada feed
xF LK = fraksi mol LK pada feed
xB LK = fraksi mol LK pada bottom product
xD HK = fraksi mol HK pada top product
Maka,
2
0, 3636 68 ,0420 0,2303
log
Nr
( )
Ns
= 0,206
log
[( )( )(
0 ,6213 72 ,0676 0,0095 )]
Nr
log
( )
Ns
= 0,5170
Nr
Ns = 3,2881
Nr + Ns = 51
Nr = 39,1067 ≈ 39
Ns = 11,8933 ≈ 12
Sehingga hasil perhitungan dengan cara short cut:
Jumlah plate = 52
Plate umpan = plate ke-40
Jumlah plate diatas plate umpan, Nr = 39
Jumlah plate dibawah plate umpan, Ns = 12

I. Perancangan Detail Menara Distilasi


1. Efisiensi kolom distilasi
Suhu average top and bottom = 58,9545°C = 331,9545 K

αLK average = 1,1984

B
Viskositas dihitung dengan persamaan: log µ = A + T + C.T + D.T2
Dimana µ dalam cP dan T dalam K

Tabel 11. Data persamaan viskositas


Komponen A B C D
CH3COOC2H5 -3,6861 5,5228E+02 8,0018E-03 -1,0439E-05
C2H5OH -6,4406 1,1176E+03 1,3721E-02 -1,5465E-05
H2O -10,2158 1,7925E+03 1,7730E-02 -1,2631E-05
Tabel 12. Hasil perhitungan viskositas
Komponen Fraksi mol (xi) µi, cP xi × µi
CH3COOC2H5 0,6213 3,0447E-01 0,1892
C2H5OH 0,3636 5,9804E-01 0,2175
H2O 0,0151 4,7614E-01 0,0072
Total 1,0000   0,4138
Viskositas liquid campuran = 0,4138 cP
Efisiensi kolom distilasi (overall) dihitung dengan korelasi O’Connell yang
dinyatakan dalam persamaan 11.67, Coulson, 2003, vol. 6, edisi 3, hal. 549:

Eo = 51 – 32,5 log(µm.αLK average)


= 51 – 32,5 log(0,4138 × 1,1984)
= 67,6669%
Overall efficiency didefinisikan sebagai rasio jumlah plat teoritis dengan
jumlah plat actual yang dinyatakan dengan persamaan:
N teoritis
Eo = N aktual
52
N aktual = 67,6669% = 76,8470 ≈ 77
Jumlah plat sebenarnya diatas feed plate =
(3939+12 ) (77−1) = 58,1176 ≈
58

Jumlah plat sebenarnya dibawah feed plate=


(1239+12 ) (77−1) = 17,8824 ≈
18
Sehingga feed plate terletak pada plate ke-59 dari atas
2. Estimasi kolom distilasi
Plate spacing berkisar antara 0,15 m (6 in) sampai dengan 1 m (36 in). Untuk
kolom dengan D>1 m digunakan plate spacing 0,3 – 0,6 m dan angka 0,5 m
(18 in) dapat digunakan sebagai perkiraan awal (Coulson dan Richardson,
1983, vol. 6, edisi 3, hal. 556)
Diameter kolom (Coulson & Richardson,1983, pers.11.79, hal.511)
Persamaan yang digunakan:
1
ρL −ρV

uv = (– 0,171 lt2 + 0,27 lt – 0,047)


( )
ρV
2

4 VW
Dc = √ π ρ V uV

Dengan:
uv = maximum allowable vapor velocity based on total column cross
lt = plate spacing, m
Dc = diameter kolom, m
VW = kecepatan maksimum uap, kg/detik
Enriching section
R = Refluks ratio
Lo = R.D
V1 = Lo + D
Suhu = 52,0633°C
= 325,0633 K
Tekanan = 0,4 atm
m3 .atm
Konstanta gas = 0,08205 kmol . K
Lo = R × D = 11,6484 × 72,0676 kmol/jam = 839,4717 kmol/jam
V1 = Lo + D = (839,4717 + 72,0676) kmol/jam = 911,5393 kmol/jam
Tabel 13. Tabel hasil perhitungan
BM vap BM liq xi.BM
Komponen yi (vap) xi (liq) BM ρi (kg/m3)
(yi.BM) (xi.BM)
ρi
CH3COOC2H5 0,9905 0,9880 88,0000 87,1621 86,9420 860,9776 0,1010

C2H5OH 0,0095 0,0120 46,0000 0,4380 0,5513 761,4880 0,0007


1002,484
H2O 0,0000 0,0000 18,0000 0,0000 0,0000 0,0000
9
Total 1,0000 1,0000 87,6001 87,4933   0,1017

BM average untuk vapor phase = 87,6001 kg/kmol


BM average untuk liquid phase = 87,4933 kg/kmol
0,4 atm ×87,6001 kg/kmol
P BMaverage m3 . atm
0,08205 ×325,0633 K
ρ vapor = RT = kmol . K = 1,3138
kg/m3
BMaverage
87,4933 kg/kmol
∑ (ρixi BM ) 3
ρ liquid = = 0,1017 kmol/m = 860,2694 kg/m3
Diambil lt = 0,45 m (Coulson dan Richardson, 1983, vol. 6, edisi 3, hal. 556)
Diperoleh:
1
ρL −ρV

uv = (– 0,171 lt2 + 0,27 lt – 0,047)


( )
ρV
2

= ((– 0,171 × (0,45 m)2) + (0,27 × 0,45 m) – 0,047)


1
( 860,2694−1,3138 ) kg/m3
=
( 1,3138 kg/m3 ) 2

= 1,0195 m/detik
VW = V × BMvap
1 jam
= 911,5393 kmol/jam × 87,6001 kg/kmol × 3600 detik
= 22,1808 kg/detik
LW = Lo × BMliq
1 jam
= 839,4717 kmol/jam × 87,4933 kg/kmol × 3600 detik
= 20,4023 kg/detik
Sehingga diameter kolom adalah,
4 VW
Dc = √ π ρ V uV

4 × 22,1808 kg/detik
= √ π× 1, 3138 kg/m 3 × 1, 0195 m/detik
= 4,5918 m

Stripping section
Umpan masuk pada cair jenuh q=1
Persamaan 8.8 Ludwig, 1964
L’ = q F + L
=1F+L
=F+L
= (140,1097 + 839,4717)

kmol
jam
= 979,5814 kmol/jam
V’ = L’ – B = (979,5814 – 68,0420) kmol/jam = 911,5393 kmol/jam
Suhu = 65,8456°C = 338,8456 K
Tekanan = 0,6 atm
Konstanta gas = 0,08205 m3.atm/kmol.K
Tabel 14. Tabel hasil perhitungan
BM vap BM liq ρi xi.BM
Komponen yi (vap) xi (liq) BM
(yi.BM) (xi.BM) (kg/m3)
ρi
CH3COOC2H5 0,2584 0,2303 88,0000 22,7429 20,2651 843,5223 0,0240
C2H5OH 0,7283 0,7386 46,0000 33,5040 33,9778 747,5432 0,0455

H2O 0,0132 0,0311 18,0000 0,2375 0,5592 989,3679 0,0006

Total 1,0000 1,0000   56,4844 54,8021   0,0700

BM average untuk vapor phase = 56,4844 kg/kmol


BM average untuk liquid phase = 54,8021 kg/kmol
0,7 atm ×56,4844 kg/kmol
P BMaverage m3 . atm
0,08205 ×338,8456 K
ρ vapor = RT = kmol . K = 1,2190
kg/m3
BMaverage
54 , 8021 kg/kmol
∑ (ρixi BM ) 3
ρ liquid = = 0 ,0700 kmol/m = 782,4153 kg/m3
Diambil lt = 0,45 m (Coulson dan Richardson, 1983, vol. 6, edisi 3, hal. 556)
Diperoleh:
1
ρL −ρV

uv = (– 0,171 lt2 + 0,27 lt – 0,047)


( )
ρV
2

= ((– 0,171 × (0,45 m)2) + (0,27 × 0,45 m) – 0,047)


1
( 782,4153−1,2190 ) kg/m 3
=
( 1,2190 kg/m3 ) 2

= 1,0094 m/detik
VW = V × BMvap
1 jam
= 911,5393 kmol/jam × 56,4844 kg/kmol × 3600 detik
= 14,3021 kg/detik
LW = Lo × BMliq
1 jam
= 979,5814 kmol/jam × 54,8021 kg/kmol × 3600 detik
= 14,9120 kg/detik
Sehingga diameter kolom adalah,
4 VW
Dc = √ π ρ V uV
4 × 14,3021 kg/detik
= √ π× 1, 2190 kg/m 3 × 1,0094 m/detik
= 3,8471 m
3. Perancangan sieve tray
Jenis tray yang dipilih adalah sieve tray dengan pertimbangan (Coulson &
Richardson,1983):
a. Harga paling murah
b. Menghasilkan pressure drop paling kecil
c. Dapat dioperasikan untuk kapasitas yang besar
Sehingga flow pattern yang dipilih adalah cross flow dan reverse pass
Menghitung surface tension campuran
Tabel 15. Tabel hasil perhitungan
Komponen xD xB σid σib σm = σid × xD σm = σib × xB

CH3COOC2H5 0,9905 0,2303 20,1470 18,5823 19,9552 4,2792

C2H5OH 0,0095 0,7386 19,9089 18,1692 0,1896 13,4206

H2O 0,0000 0,0311 68,1361 65,3488 0,0000 2,0301

Total 1,0000 1,0000 20,1448 19,7300

Dengan:
σ = tegangan muka, dyne/cm
x = fraksi mol komponen
20,1448
Seksi enriching, σm = 1000 = 0,0201 N/m
19 ,7300
Seksi stripping, σm = 1000 = 0,0197 N/m
Diameter kolom ditentukan oleh kecepatan uap, sedangkan kecepatan uap
dibatasi oleh terjadinya flooding. Oleh karena itu pada perancangan menara
distilasi, diameter kolom harus diperkirakan kecepatan flooding dengan
menggunakan persamaan Fair (1961):
ρ L− ρ V
uf = K1 √ ρV (Coulson & Richardson, 1983, hal. 567)
LW ρ V
FLV = √
F W ρL

Dengan:
uf = flooding vapor velocity, m/s
K1 = konstanta dari fig.11.27 Coulson,1983. K1 tergantung pada FLV dan lt
FLV = liquid-vapor flow factor
LW = liquid mass flow-rate, kg/s
VW = vapor mass flow-rate, kg/s
Figure 11.27 berlaku untuk:
a. Ukuran hole < 6,5 mm
b. Tinggi weir (hW) < 15% lt
c. Non foaming system
hole (Ah )
d. active area ( Aa ) ≥ 0,1 jika tidak harus dikoreksi
hole : active area multiply K1 dengan
0,10 1,00
0,08 0,90
0,06 0,80
0,2
σ
e. Tegangan muka cairan (σ) = 0,02 N/m, jika tidak K1 dikalikan
( )
0,02
Ah
Diambil Ad = 0,12 Ac dan Aa = 0,1

LW ρ V 20,4023 kg/detik 1,3138 kg/m3


FLV top = √
F W ρL √
= 22 ,1808 kg/detik 860,2694 kg/m
3
= 0,0359

LW ρ V 14 , 9120 kg/detik 1 ,2190 kg/m3


FLV bottom = √
F W ρL √
= 14 , 3021 kg/detik 782 . 4153 kg/m
3
= 0,0412
Diambil lt = 0,45 m, maka dari fig. 11.27 Coulson dan Richardson, 1983, hal.
567, diperoleh:
K1 top = 0,0802 × 1 = 0,0802
K1 bottom = 0,0800 × 1 = 0,0800
Koreksi surface tensions terhadap K1,
0,2
0,0201
K1 top = 0,0802 ×
( )
0,02 = 0,0803
0,2

K1 bottom = 0,0800 ×
(0,0197
0,02 ) = 0,0798
Menghitung uf,
ρ L− ρ V
uf top = K1 √ ρV

( 860,2694−1,3138 ) kg/m 3
= 0,0803 √ 1,3138 kg/m3 = 2,0537 m/detik
ρ L− ρ V
uf bottom = K1 √ ρV

( 782,4153 −1,2190 ) kg/m3


= 0,0798 √ 1,2190 kg/m3 = 2,0197 m/detik
Diambil 80% flooding untuk design (flooding = 80 – 85%), sehingga
uv top = 80% × 2,0537 m/detik = 1,6429 m/detik
uv bottom = 80% × 2,0197 m/detik = 1,6158 m/detik
Menghitung volumetrik flow rate,
VW 22 ,1808 kg/detik
ρV 3
Qv top = = 1,3138 kg/m = 16,8834 m3/detik
VW 14 ,3021 kg/detik
3
Qv bottom = ρV = 1,2190 kg/m = 11,7328 m3/detik
Menghitung net area required,
QV top 3
16,8834 m /detik
An top = uV top = 1,6429 m/detik = 10,2764 m2
QV bottom 3
11,7328 m /detik
An bottom = u V bottom = 1,6158 m/detik = 7,2614 m2
Menghitung column cross section area,
Diambil: Ad = 0,12 Ac
An = Ac – Ad
An = Ac – 0,12 Ac
An = 0,88 Ac
2
An top 10,2764 m
Ac top = 0 ,88 = 0,88 = 11,6778 m2
2
An bottom 7 ,2614 m
Ac bottom = 0 ,88 = 0,88 = 8,2516 m2
Menghitung diameter kolom,

4 . Ac top 4 . 11,6778 m2
Dc top = √ π = √ π = 3,8560 m

4 . Ac bottom 4 . 8 , 2516 m2
Dc bottom = √ π = √ π = 3,2413 m
Karena Dc top > Dc bottom, maka digunakan Dc top
1 ft
Jadi diameter kolom (Dc) = 3,2413 m × 0,3048 m = 12,6509 ft
Menghitung liquid flow pattern,
LW
Maximum volumetric liquid rate, QL = ρL

Batas maksimum aliran cairan untuk single pass cross flow sebesar 0,165
ft3/ft.detik (Treybal, 1981)
3
20,4023 kg/detik 1 ft
QL top
3
= 860 , 2694 kg/m ×
( 0,3048 m ) = 0,0662 ft3/ft.detik
3
14 , 9120 kg/detik 1 ft
QL bottom = 782 , 4153 kg/m
3
×
( 0,3048 m ) = 0,0532 ft3/ft.detik
Jadi, kecepatan volume cairan pada bagian puncak dan dasar menara
memenuhi syarat.
Provisional plate design
Column diameter, Dc = 3,8560 m
Column area, Ac = 11,6778 m2
Downcomer area, Ad = 0,12 Ac
= 0,12 × 11,6778 m2
= 1,4013 m2
Net area, An = Ac – Ad
= (11,6778 – 1,4013) m2
= 10,2764 m2
Active area, Aa = Ac – 2 Ad
= (11,6778 – (2 × 1,4013) m2
= 8,8751 m2
Hole area, Ah = 0,06 Aa
= 0,06 × 11,6778 m2
= 0,8875 m2
4. Sieve tray layout
a. Weir
Tinggi weir untuk operasi diatas atmosferis berkisar antara 40 – 90 mm (1,5 –
3,5 in), 40 – 50 mm lebih direkomendasikan, untuk operasi vakum dapat
digunakan tinggi weir lebih kecil untuk mengurangi pressure drop
(Coulson,1983, hal. 571), panjang weir (lw) diperoleh dari fig.11.31
(Coulson,1983, hal. 572).
lW
Untuk Ad = 0,12 Ac, diperoleh Dc = 0,77. Sehingga,
lw = 0,77 × Dc = 0,77 × 3,8560 m = 2,9691 m
Dalam perancangan diambil:
Tinggi weir, hw = 50 mm
Untuk material stainless steel, (Coulson, 1983, hal. 573) digunakan,
Diameter hole, dh = 5 mm
Tebal plate = 3 mm
b. Cek weeping
Maximum liquid rate = 20,4023 kg/detik
Diambil 80% turn down ratio.
Minimum liquid rate = 80% × 20,4023 kg/detik = 16,3218 kg/detik
The height of the liquid crest over the weir diestimasikan dengan formula
Francis:
2
LW

hCW = 750
( )
ρL l W
3

Dengan, lw = panjang weir, m


hCW = ketinggian cairan di atas weir, mm
Lw = liquid flow rate, kg/detik
2
20,4023 kg/detik
hCW max = 750
(860,2694 kg/m3 ×2,9691 m) 3

= 29,9691 mm
2
16,3218 kg/detik
hCW min = 750
(860,2694 kg/m ×2,9691 m )
3
3

= 25,8266 mm
Pada minimum rate, hW + hCW = (50 + 25,8266) mm = 75,8266 mm
Dari fig.11.30, Coulson,1983 diperoleh K2 = 30,6000
K 2−0,9 ( 25,4−dh )
1
2
uh min = ( ρV )
Dengan, uh min = kecepatan uap minimum melalui lubang, m/detik
dh = diameter hole, mm
1m
(
30,6−0,9 25,4− 5 mm× ( 1000 mm ))
1
3 2
uh min = ( 1 , 3138 kg/m )
= 6,7567 m/detik
Actual minimum vapor velocity,
2
minimum vapor rate 0,8×10,2764 m
vvapor = Ah = 0 ,8875 m2 = 9,2632 m/detik
Karena actual minimum vapor velocity > uh min design, maka tidak terjadi
weeping
c. Pressure drop plate
Dry plate drop, merupakan pressure drop yang dihitung pada saat uap
mengalir melalui plat kering, dihitung dengan persamaan 11.88, Coulson,
1983, hal. 575:
2
uh ρV

hd = 51
( )( )
Co ρL

Dengan, uh = kecepatan uap melalui hole, m/detik


Co = konstanta yang didapat dari fig. 11.34 Coulson, 1983
3
QV 16 , 8834 m /detik
2
uh = Ah = 0,8875 m = 19,0233 m/detik
tebal plate Ah Ah

Dari fig.11.34, Coulson, 1983 untuk dh = 0,6 dan Ap Aa =
0,1 maka diperoleh Co = 0,74
2
19,0023 m/detik 1,3138 kg/m3
hd = 51
( 0,74 )( 860 , 2694 kg/m3 ) = 51,4710 mm liquid
Residual head, merupakan beda antara pressure drop hasil percobaan dan
penjumlahan dari dry plate drop dan ketinggian cairan (clear liquid height),
dihitung dengan persamaan Hunt 11.89, Coulson, 1983, hal. 575:
−3 −3
12,5 . 10 12,5 . 10
hr = ρL 3
= 860,2694 kg/m = 14,5303 mm liquid
Total plate pressure drop
ht = hd + (hw + hcw) + hr
= (51,4710 + 75,8266 + 14,5303) mm liquid
= 141,8279 mm liquid
Pressure drop pada plate
ΔPt = 9,81.10–3 × ht × ρL
= 9,81.10–3 × 141,8279 mm × 860,2694 kg/m3
0,007501 mmHg
= 1196,9204 Pa × 1 Pa
= 8,9781 mmHg
∆Pt < 10 mmHg maka plate layout dapat diterima.
d. Downcomer design (Downcomer liquid back-up)
Downcomer area dan plate spacing harus dirancang supaya permukaan cairan
dan froth pada downcomer berada di bawah puncak weir dari plate diatasnya.
Downcomer back-up didefinisikan sebagai:
hb = (hw + hCW) + ht + hdc (pers. 11.91, Coulson, 1983, hal. 576)
Head loss pada downcomer diestimasi dengan persamaan Cicalese:
2
L wd

hdc = 166 ×
( ρL A m ) (pers. 11.92, Coulson, 1983 hal. 577)
Dengan:
hb = downcomer back-up, diukur dari permukaan plate, mm
hdc = head loss pada downcomer, mm
Lwd = liquid flow rate pada downcomer, kg/detik
Am = downcomer area, Ad, atau clearance area di bawah downcomer, Ap,
= tergantung mana yang lebih kecil, m2

Apron yang dipilih adalah vertical apron


Aap = hap lw (Pers. 11.93, Coulson, 1983 hal.577)
Dengan:
hap = tinggi celah antara downcomer dengan permukaan plate, mm
Biasanya 5 – 10 mm ( ¼ - ½ in) lebih rendah dari tinggi weir (hw)
Batasan:
1. Froth height → tergantung pada densitasnya, biasanya diasumsikan ¼
densitas liquid, sehingga diperoleh batasan
hb < ½ (lt + hw)
2. Downcomer residence time (tr) → untuk mencegah aerated liquid
terbawa ke bawah, maka:
A d hbc ρL
tr = LWD > 3 detik
Dengan, tr = residence time, detik
hbc = clear liquid back-up, m
Diambil, hap = hw – 5 = (50 – 5) mm = 45 mm

Aap = hap lw = 45 mm
(10001 mmm ) × 2,9691 m = 0,1336 m2
Ad = 1,4013 m2
Aap < Ad, maka Am = Aap = 0,1336 m2
Menghitung head loss,
2
L wd

hdc = 166 ×
( )ρL A m
2
20 , 4023 kg/detik
= 166 ×
(( 860,2694 kg/m3 )( 0,1336 m 2 ) )
= 5,2302 mm liquid
Back-up in corner
hb = (hw + how) + ht + hdc
= (75,8266 + 141,8279 + 5,2302) mm
1m
= 222,8847 mm × 1000 mm
= 0,2229 m
1
Check froth height = 2 (lt + hw)

1 1m
=
2 (
0,45 m+ 50 mm× (
1000 mm ))
= 0,25 m
hb < froth height, maka tray spacing terpenuhi
Check residence time
A d hb ρ L
tr = LW

( 1,4013 m3 ) ( 0,2229 m ) ( 860 ,2694 kg/m3 )


= 20 , 4023 kg/detik
= 13,1697 detik > 3 detik, maka memenuhi syarat
Check entrainment (persentase flooding sesungguhnya dalam area)
uv = 1,6429 m/detik
uf = 2,0537 m/detik
uV 1,6429 m/detik
persen flooding = uf × 100% = 2,0537 m/detik × 100% = 80%
FLV = 0,0359 , dari fig. 11.29, Coulson, 1983, hal. 570, diperoleh:
ψ = 0,0650 < 0,1 (memenuhi)
e. Plate layout details
Luas perforated area akan berkurang karena:
1. Structural members (support rings, beam, dan lain lain)
2. Calming zone, yaitu bagian dari plate yang tidak berpori-pori (tidak
dilubangi) di bagian inlet dan outlet
Konstruksi menggunakan tipe cartridge, yaitu ada ruang tanpa pori
disekeliling perforated area, biasanya 50-75 mm.
Diambil:
50 mm unperforated strip round plate edge, untuk structural members
50 mm untuk lebar calming zone

lW
Untuk DC = 0,77 dari fig. 11.32, Coulson, 1983 diperoleh θ = 100°
C

α = 180° – θC = 180° – 100° = 80°


Panjang rata-rata unperforated strip
α
= (DC – 50 mm) π 180°

1m 80 °
=
( (
3,8560 m− 50 mm×
1000 mm ))( π
180 ° )
= 5,3142 m

Luas unperforated area, Aup = 5,3142 m


(50 mm×10001 mmm ) = 0,2657 m2
Luas calming zone, Acz = 2.hw (lw – 2.hw)
= 2 × 0,05 m (2,9691 m – (2 × 0,05 m))
= 0,2869 m2
Total area yang tersedia untuk perforasi
Ap = Aa – (Aup + Acz) = (8,8751 – (0,2657 + 0,2869)) m2 = 8,3225 m2
Ap digunakan untuk menghitung hole pitch (jarak antar pusat hole), lp
Susunan hole yang dipaka adalah equilateral triangular pitch, dengan batasan

lP
normal 2,5 < dh <4
2
Ah 0 ,8875 m
AP = 8 ,3225 m2 = 0,1066
lP
Dari fig. 11.33, Coulson, 1983 diperoleh d h = 2,9 sehingga l = 14,5 mm
P

2
1m
π π
Area of one hole = 4 dh2 = 4
( 5 mm×
1000 mm ) = 1,9635.10–5 m2
2
Ah 0 ,8875 m
−5 2
Jumlah hole = area of one hole = 1,9635 .10 m = 45200,4992
holes
Spesifikasi plate
Diameter plate = 3,8560 m
Diameter hole = 5 mm
Hole pitch = 14,5 mm equilateral triangular pitch
Jumlah hole = 45200
Turndown ratio = 80%
Material plate = Stainless Steel
Material downcomer = Stainless Steel
Plate spacing = 0,45 m
Tebal plate = 3 mm
Tinggi weir = 50 mm
Panjang weir = 2,9691 m
Plate pressure drop = 141,8279 mmHg liquid

J. Mechanical Design
1. Menentukan tebal shell
Tebal shell dihitung dengan persamaan:
p×ri
ts= +c
f ×E−0,6p (Persamaan 14.34, Brownell dan Young, 1959)
dengan:
t = minimum thickness of the shell exclusive of corrosion allowance (in)
p = design pressure, or miximum allowable working pressure (psi)
E = welded joint effeciency
f = maximum allowable stress (psi)
ri = inside radius of the shell (inch)
c = faktor korosi (inch)
1 inch
Diameter dalam (ID) = 3,8560 m × 0,0254 m = 151,8103 inch
Jari-jari dalam (ri) = ½ × ID = ½ × 151,8103 inch = 75,9051 inch
Tekanan operasi = 7,35 psi
Suhu proses = 58,9545°C = 138,1180°F
Bahan konstruksi = Stainless steel SA 167 grade 11 type 316
Max allowable stress (f) = 18750 psi (pg 342, Brownell dan Young, 1959)
Efisiensi sambungan (E) = 85% (Tabel 13.2, Brownell dan Young, 1959)
1
Faktor korosi (c) = 8 inch = 0,125 inch (pg 194, vol 2, Rase,

1977)
Tebal dindind shell dihitung dengan persamaan:
p×ri
+c
ts = f ×E−0,6p (Persamaan 14.34, Brownell dan Young, 1959)
7,35 psi×114,4761 inch
+0,125 inch
ts = 18750 psi×0,85−0,6×7,35 psi
ts = 0,1600 inch
Dari Appendix F, item 2, pg 350, Brownell dan Young, 1959, maka digunakan
tebal shell standar
3
ts standar = 16 inch = 0,1875 inch
Diameter luar (OD) = ID + 2.ts standar
= 151,8103 inch + (2 × 0,1875 inch)
= 152,1853 inch
Berdasarkan Tabel 5.7, pg 90, Brownell dan Young, 1959 maka digunakan
OD standar = 156 inch
Maka koreksi terhadap diameter shell (ID)
ID koreksi = OD standar – 2.ts standar
= 156 inch – (2 × 0,1875 inch)
1 ft
= 155,6250 inch × 12 inch
= 12,9688 ft
2. Penentuan tebal head
Bentuk head = Torispherical Dishead
Tebal head dapat dihitung dari persamaan:
0,885× p×rc
th= +c
f ×E−0,1 p (pers 13.12, Brownell dan Young, 1959)
Berdasarkan Tabel 5.7, Brownell dan Young, 1959 diperoleh:
3
9
icr (inside corner radius) = 8 inch

= 9,3750 inch
rc (inside spherical or crown radius) = 144 inch
maka,
0,885×7,35 psi×180 inch
th = 18750 psi×0,85−0,1×7,35 psi
th = 0,1838 inch
Dari item 2, pg 350, Brownell dan Young, 1959 maka digunakan
3
th standar = 16 inch
= 0,1875 inch
icr
Rasio icr terhadap diameter luar = OD
9,3750 inch
= 156 inch
= 0,0601
= 6,0096%
3. Penentuan jarak puncak dengan straight flange
Dari Tabel 5.6, Brownel dan Young, 1959, untuk tebal head standar

3
16 inch didapatkan nilai range sf sebesar 1,5–2 inch, maka dipilih straight
flange (sf) = 2 inch.

Berdasarkan persamaan Fig 5.8, Brownel dan Young, 1959.


ID 155,6250 inch
a = 2 = 2 = 77,8125 inch
AB = a – icr = (77,8125 – 9,3750) inch = 68,4375 inch
BC = r – icr = (144 – 9,3750) inch = 134,6250 inch
2
AC = √(BC)2−( AB)2
2
= √(134,6250 inch )2−(68,4375 inch )2
= 115,9319 inch
b = r – AC = (144 – 115,9319) inch = 28,0681 inch
OA= th + b + sf = (0,1875 + 28,0681 + 2) inch
= 30,2556 inch
1 ft
Jadi, tinggi head = 30,2556 inch × 12 inch
= 2,5213 ft
4. Perhitungan tinggi menara
Bottom (ruangan dibawah plate terbawah

Persamaan 5.11, Brownell dan Young, 1959


VH = 4,9 × 10-5 × D3
= 4,9 × 10-5 × (155,6250 inch)3
3
1m
= 184,6861 ft3
( 0,3048 ft )
= 5,2297 m3
Diketahui, L = 979,5814 kmol/jam
BMavg L = 54,8021 kg/kmol
ρL = 782,4153 kg/m3
Debit bottom product
L BM avg L
Q = ρL
( 979,5814 kmol/jam ) ( 54,8021 kg/kmol )
3
= 7 82 , 4153 kg/m
1 jam
= 68,6121 m3/jam × 60 menit
= 1,1435 m3/menit
Ditentukan waktu tinggal untuk liquid yang meninggalkan bottom menara,
θ = 5 menit (Ulrich, 1984)
Volume cairan dibawah plate terakhir = 1,1435 m3/menit × 5 menit
= 5,7177 m3
V cairan−V head
Tinggi cairan di dalam shell, h = AC

( 5,7177−5 , 2297 ) m3
2
= 11, 6778 m = 0,0418 m
Hbottom = lt + h + b + th

0,0254 m
= 0,45 m + 0,0418 m +
( ( 28 ,0681+0,1875 ) inch×
1 inch )
= 1,2095 m
Top (ruangan diatas plate teratas)

0,0254 m
H’ = b + th =
( ( 28 ,0681+0,1875 ) inch×
1 inch ) = 0,7177 m
Hw = 50 mm = 0,050 m ; Diambil H =1m
Htop = H’ + Hw + H = (0,7177 + 0,050 + 1) m = 1,7677 m
Diketahui,
Jumlah plate = 77
Jumlah ruang kosong diantara plate = 76
Plate spacing = 0,45 m
Tebal plate = 3 mm = 0,003 m
Tinggi ruang kosong diatas plate teratas = 1,7677 m
Tinggi ruang kosong dibawah plate terbawah = 1,2095 m
Tinggi penyangga =1m
Maka tinggi menara sebesar,
Tinggi menara = (77 × 0,003 m) + (76 × 0,45 m) + (1,7677 + 1,2095 + 1) m
= 38,4082 m
5. Perhitungan tebal isolasi
Keterangan:
r1 = jari-jari dalam reaktor
r2 = tebal dinding reaktor + r1
r3 = tebal isolasi + r2
T1 = suhu tertinggi MD
T2 = suhu batas MD dengan isolasi
T3 = suhu dinding luar isolasi
Bahan isolasi = Asbestos
k isolasi = 0,1031 Btu/jam.ft.°F (Tabel A-6, McAdams, 1954)
k baja = 26,0324 Btu/jam.ft.°F (Tabel A-3, McAdams, 1954)
Emisifitas bahan = 0,9308 (Tabel A-23, pg 477, McAdams, 1954)
Suhu tertinggi MD (T1) = 65,8456°C = 150,5221°F = 610,5221 R
Suhu udara (TU) = 30°C = 86°F = 546 R
Diinginkan suhu dinding luar isolasi (T3) = 45°C = 113°F = 573 R
r1 = 12,9688 ft
r2 = 12,9844 ft
Koefisien transfer panas radiasi (hr) dengan persamaan

T3 4 T U 4
0,173 ε[( ) ( ) ]
100

100
hr = T 3 −T U (Fig 5.7, Ed. 7, Perry, 1997)

573 R 4 546 R 4
0,173 ×0 , 9308
100 [( ) ( ) ]

100
= (573−546 ) R
= 1,1288 Btu/jam.ft2.°F
Koefisien transfer panas konduksi (hc) dengan persamaan
1
3
hc = 0,19 ( T 3 −T U )
1
3
= 0,19 ( 573 R−546 R )

= 0,57 Btu/jam.ft2.°F
Panas yang hilang secara radiasi dan konveksi persatuan luas:
Q
A = (hr + hc) (T3 – TU) (Persamaan 7.1, McAdams, 1954)
= (1,1288 + 0,5700) Btu/jam.ft2.°F (113 – 86) °F
= 45,8675 Btu/jam.ft2
Jika tidak ada akumulasi:
Perpindahan panas konduksi = perpindahan panas konveksi + perpindahan
= panas radiasi
2π L( T 1 −T 3 )
1 r 1 r
(hc+hr )(T 3−T U )2π r 3 L =
k1 ( )
ln 2 + ln 3
r 1 k2 r2 ( )
T 1 −T 3

1 r 1 r
(hc+hr )(T 3 −T U ) =
r3
( ( ) ( ))
k1
ln 2 + ln 3
r1 k2 r2

45,8675 Btu/jam.ft2 =

( 157,3533−113 ) ° F
1 12,9844 ft 1 r3
r3
( 26,0324
ln( + )
12,9688 ft 0,1031
ln
12,9844 ( ))
Nilai r3 dicari dengan cara trial and error dan diperoleh
r3 = 13,0684 ft
Tebal dinding isolasi = r 3 – r2
= (13,0684 – 12,9844) ft
= 0,0840 ft
K. Perhitungan Neraca Panas di Menara Distilasi

Asumsi tidak ada panas yang hilang


Neraca panas pada kondensor MD
V.HV = Qc + D.HD + Lo.HLo
Qc = V.HV – D.HD + Lo.HLo
Neraca panas total pada MD-01:
F.HF + Qr = Qc + D.HD + B.HB
Qr = Qc + D.HD + B.HB – F.HF
Menghitung entalpi panas uap dan cairan
Menggunakan basis entalpi zat cair pada suhu 25°C = 0
Entalpi panas cairan, HL:
HLi = Σ Cpi ΔT – Σ Cpi (TLo – Tr)
Entalpi panas uap, HG:
HG = Σ (HLi + λ)
0, 38
Tci −T

λ = HNi
( Tci −Tbi )
Dengan:
Cpi = kapasitas panas komponen, kkal/mol.K
HNi = panas penguapan komponen i pada titik didih normal,
= kkal/kmol.K
Tci = suhu kritis komponen i, K
Tbi = suhu didih normal komponen i, K
λ = panas laten, kkal/kmol
T.ref = 25°C = 298 K
Tabel 16. Tabel hasil perhitungan panas penguapan komponen pada titik didih
BM HNi
Komponen Tbi (K) Tci (K)
(kg/kmol) (kkal/kmol)
CH3COOC2H5 88,0000 350,2100 523,3000 7,7034
C2H5OH 46,0000 351,4400 516,2500 9,4176
H2O 18,0000 373,1500 647,1300 9,4415
1. Beban panas kondensor
a. Panas dalam aliran uap
V = 911,5393 kmol/jam
T = 325,0633 K
Tabel 17. Tabel hasil perhitungan
V Cp dT λ HV V × HV
Komponen
(kmol/jam) (kkal/kmol.K) (kkal/kmol) (kkal/kmol) (kkal/jam)
CH3COOC2H5 902,8599 778,1215 8,1109 786,2325 709857,7545

C2H5OH 8,6794 440,2029 9,9642 450,1671 3907,2022

H2O 0,0000 218,0470 10,0399 228,0868 0,0000

Total 911,5393   28,1149 1464,4864 713764,9567

Panas dalam aliran uap = 713764,9567 kkal/jam


b. Panas dalam distilat
D = 72,0676 kmol/jam
T = 325,0633 K
Tabel 18. Tabel hasil perhitungan
Komponen D (kmol/jam) HD (kkal/kmol.K) D × HD (kkal/jam)
CH3COOC2H5 71,3814 1104,0631 78809,5981
C2H5OH 0,6862 693,8609 476,1342
H2O 0,0000 479,1231 0,0000
Total 72,0676   79285,7323
Panas dalam distilat = 79285,7323 kkal/jam
c. Panas dalam refluks
Lo = 839,4717 kmol/jam
T = 325,0633 K
Tabel 19. Tabel hasil perhitungan
Komponen Lo (kmol/jam) HLo (kkal/kmol.K) Lo × HLo (kkal/jam)
CH3COOC2H5 831,4785 1104,0631 918004,6531
C2H5OH 7,9932 693,8609 5546,1954
H2O 0,0000 479,1231 0,0000
Total 839,4717   923550,8485
Panas dalam refluks = 923550,8485 kkal/jam
Maka neraca panas dalam kondensor adalah
Qc = V.HV – D.HD + Lo.HLo
= (713764,9567 – 79285,7323 + 923550,8485) kkal/jam
= 1558030,0728 kkal/jam
2. Beban panas reboiler
a. Panas dalam aliran umpan
F = 140,1097 kmol/jam
T = 333,0000 K
Tabel 20. Tabel hasil perhitungan
Komponen F (kmol/jam) HF (kkal/kmol.K) F × HF (kkal/jam)
CH3COOC2H5 87,0505 1460,0637 127099,3032
C2H5OH 50,9454 917,2095 46727,5621
H2O 2,1138 629,6087 1330,8700
Total 140,1097   175157,7354
Panas dalam umpan = 175157,7354 kkal/jam
b. Panas dalam aliran hasil bawah
B = 68,0420 kmol/jam
T = 338,8456 K
Tabel 20. Tabel hasil perhitungan
Komponen B (kmol/jam) HB (kkal/kmol.K) B × HB (kkal/jam)
CH3COOC2H5 15,6691 1710,9037 26808,3108
C2H5OH 50,2591 1074,4750 54002,1934
H2O 2,1138 734,5181 1552,6280
Total 68,0420   82363,1323
Panas dalam hasil bawah = 82363,1323 kkal/jam
Maka beban panas reboiler sebesar,
Berdasarkan persamaan neraca panas total pada MD
Qr = Qc + D.HD + B.HB – F.HF
= (1558030,0728 + 79285,7323 + 82363,1323 – 175157,7354) kkal/jam
= 1544521,2021 kkal/jam
Tabel 21. Tabel neraca panas menara distilasi
Panas masuk Panas keluar (kkal/jam)
Komponen
(kkal/jam) Atas Bawah
CH3COOC2H5 127099,3032 78809,5981 26808,3108
C2H5OH 46727,5621 476,1342 54002,1934
H2O 1330,8700 0,0000 1552,6280
Beban panas kondensor 0,0000 1558030,0728 0,0000
Beban panas reboiler 1544521,2021 0,0000 0,0000
Total 1719678,9374 1719678,9374

Anda mungkin juga menyukai