Anda di halaman 1dari 11

PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN KONVERSI REAKTOR ETHYL BENZENE

PLANT PADA STYRENE PRODUCTION DEPARTEMENT (SPD)-1


PT. STYRINDO MONO INDONESIA
Periode: 1 Oktober-31 Oktober 2019

Adam Putra Pratama

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Yogyakarta
Adamputrapratama9@gmail.com

INTISARI
Pada tahun 1993 PT Styrindo Mono Indonesia merupakan perusahaan Indonesia yang
bekerja sama dengan perusahaan Jepang, tetapi pada tahun 2007 PT Styrindo Mono Indonesia
menjadi perusahaan dibawah kepemilikan perusahaan Indonesia yaitu BARITO GROUP dan
merupakan anak perusahaan dari PT Chandra Asri Petrochemical, Tbk. PT Styrindo Mono
Indonesia yang terletak di kecamatan Bojonegara, kabupaten Serang Banten ini merupakan satu-
satunya perusahaan di Indonesia yang menghasilkan produk Styrene Monomer sebagai produk
utama dan Toluene sebagai produk samping. Pabrik ini mulai beroperasi secara komersial pada
bulan Januari pada tahun 1993. Desain kapasitas Styrene Monomer pada pabrik ini adalah
sebesar 100.000 Material Transfer Agreement (MTA). Pada bulan Juli 1994. tahun 1999, PT
Styrindo Mono Indonesia kembali menambah kapasitas produksinya sehingga total produksi
Styrene Monomer menjadi 340.000 MTA. Saat ini kapasitas produksi Styrene Monomer sudah
mencapai 25.000 ton/tahun. Styrene monomer digunakan dalam bahan pembuatan karet, plastik,
isolasi, fiberglass , pipa, suku cadang kendaraan bermotor dan kapal, wadah makanan, dan alas
karpet.
Pembuatan ethyl benzene dilakukan dengan mereaksikan ethylene dan benzene. terjadi
dua reaksi yaitu reaksi alkilasi dan reaksi transalkilasi yang bersifat eksotermis. Pada plant
produksi ethyil benzene terdapat dua reaktor yang berjenis fixed bed reaktor, 2 column destilasi
berjenis packing, dan 3 column destilasi berjenis tray.
Pengambilan data flow rate dilakunan secara langsung di Control Room Styrene
Monomer Plant Departement 1 dan sample kandungan senyawa didapat dari Quality Control.
perhitungan konversi diperoleh konversi 99,96% pada reaktor 1 (DC-101) dan 62,90% pada
reaktor 2 (DC-102). Dalam perhitungan yang didapat didapati hasil yang melebihi data dari
pabrik yaitu sebesar 99,8% dan 60%, sehingga proses yang berjalan sudah memenuhi target
standar dari pabrik.

Kata Kunci: PT. Styrindo Mono Indonesia, Styrene Monomer, Ethyl Benzene, Neraca massa,
Konversi

1. Pendahuluan
Pada tahun 1993 PT Styrindo Mono Indonesia menjadi perusahaan
Mono Indonesia merupakan dibawah kepemilikan perusahaan
perusahaan Indonesia yang bekerja Indonesia yaitu BARITO GROUP
sama dengan perusahaan Jepang, dan merupakan anak perusahaan dari
tetapi pada tahun 2007 PT Styrindo PT Chandra Asri Petrochemical,

1
Tbk. PT Styrindo Mono Indonesia digunakan adalah suplai dari luar. Fresh
yang terletak di kecamatan benzene dari tangki penyimpanan di PT
Bojonegara, kabupaten Serang Redeco Petrolin Utama (RPU) ditransfer
Banten ini merupakan satu-satunya ke tangki. Kemudian sebanyak 7 ton/jam
perusahaan di Indonesia yang dipompa menuju EA-205 untuk menyerap
menghasilkan produk Styrene panas agar benzene memiliki temperatur
Monomer sebagai produk utama dan lebih tinggi dan beberapa karakteristik
Toluene sebagai produk samping. untuk masuk ke proses. Spesifikasi fresh
Pabrik ini mulai beroperasi secara benzene ditunjukan pada Tabel 1.
komersial pada bulan Januari pada Tabel 1. Analisa Fresh Benzene
tahun 1993. Desain kapasitas Styrene Komposisi Analisa
Monomer pada pabrik ini adalah NA < 1000 ppm
sebesar 100.000 MTA. Pada bulan Benzene >99,9 %ppm
Juli 1994, PT Styrindo Mono Toluene < 500 ppm
Indonesia membangun plant EB Water < 300 ppm
yang merupakan bahan baku Benzene dari EA-205 dialirkan
pembuatan Styrene Monomer dan menuju benzene drying column (DA-205)
mulai beroperasi pada bulan untuk dihilangkan kandungan H2O sampai
September tahun 1995. Pada bulan <100 ppm dengan media pemanas
Juli 1999, PT Styrindo Mono menggunakan HS pada EA-214 sebelum
Indonesia kembali menambah bereaksi dengan ethylene. Vapour yang
kapasitas produksinya dengan dihasilkan dari benzene drying column
mengoperasikan plant SM 2 dan dikondensasi menggunakan cooling water
memiliki EB plant sendiri. SM 2 di EA-213 kemudian dialirkn ke FA-205.
plant memiliki kapasitas produksi Air sisa hasil DA-205 akan masuk pada
Styrene Monomer sebanyak 240.000 boot FA-205 dan benzene dari FA-205 di
MTA dan Toluene sebanyak 2.624 relflux kembali ke DA-205. Output dari
MTA, sehingga total produksi DA-205 bottom dipompa benzene
Styrene Monomer menjadi 340.000 recovery column (DA-201) untuk
MTA dan Toluene sebanyak 2642 dipisahkan menurut fraksi berat dan fraksi
MTA. Saat ini kapasitas produksi ringan dengan di reboiler (EA-202)
Styrene Monomer sudah mencapai menggunakan hot oil. Fraksi ringan dari
25.000 ton/tahun. Styrene monomer DA-201 overhead berupa benzene
digunakan dalam bahan pembuatan dikondensasikan di EA-201 menggunakan
karet, plastik, isolasi, fiberglass , BFW sehingga menghasilkan steam HS.
pipa, suku cadang kendaraan Benzene dari EA-201 dialirkan ke
bermotor dan kapal, wadah makanan, akumulator (FA-201) untuk dipisahkan
dan alas karpet. antara benzene liquid yang terkondensasi
dengan benzene vapour yang tidak
2. Proses Produksi Ethyl Benzene terkondensasi. Benzene yang tidak
proses pembuatan EB (Ethylbenzene) terkondensasi enuju EA-105 sebagai
menggunakan bahan baku berupa ethylene benzene vent gas untuk direaksikan pada
dan benzene. Ethylene yang digunakan reactor transalkilation (DC-102). Benzene
berasal dari PT. Chandra Asri disuplai liquid yang terkondensasi di reflux untuk
menggunakan pipa bawah tanah dengan direaksikan pada reactor alkylation (DC-
pressure 32 kgf/cm2 dan benzene yang 101). Benzene liquid dipanaskan lagi pada
EA-102 dengan media pemanas hot oil

2
dan dipisahkan menjadi main benzene dan 103 dialirkan ke EA-104 dan masuk pada
quench benzene. DA-201.
Quench benzene masuk ke reactor Fraksi berat berupa crude EB hasil
DC-101 melalui lima bed pada tiap bagian output benzene recovery column (DA-201)
bed reactor akan bercampur dengan masuk kedalam EB column (DA-202)
ethylene sedangkan main benzene untuk memisahkan antara EB dengan PEB
dialirkan menuju EA-101 untuk dengan dipanaskan menggunakan hot oil
dipanaskan lagi sebelum masuk kedalam di EA-202. Output top DA-202 berupa EB
burner superheater (BA-101). Tujuan masuk ke EA-203 untuk pertukaran panas
dilakukan pemanasan di EA-101 agar dan menghasilkan MS steam dengan
temperatur benzene sebelum dan saat BFW. EB output dari EA-203 masuk ke
masuk burner tidak memiliki selisih yang akumulator (FA-202) yang di reflux
cukup besar. Benzene dari EA-101 akan kembali ke DA-202 dan sisanya
menuju burner (BA-101) untuk merupakan produk EB dipompa (GA-203)
dipanaskan menggunakan NG (natural menuju EA-205 untuk menurunkan
gas) sebelum masuk kedalam reactor temperatur EB. Selanjutnya EB tersebut
alkylation (DC-101). Benzene output dari didinginkan pada EA-211 menggunakan
BA-101 masuk melalui bed top reactor cooling water. EB yang telah didinginkan
alkylation (DC-101) bereaksi dengan akan dimasukan ke dalam tangki EB
ethylene yang disuplai dari PT. Chandra produk (FB-903). Output buttom DA-202
Asri dengan karakteristik sebagai berikut: berupa PEB masuk kedalam PEB column
Tabel 2. Analisa Ethylene (DA-203) dipanaskan menggunakan hot
Komposisi Analisa oil pada EA-207 untuk memisahkan antara
Ethylene >99,8 % PEB recycle dengan PEB residu.
Ethane <0.20 % Output buttom DA-203 berupa residu
Temperatur 109oC PEB (< 4,5 %ppm) dipompa menuju SM
plant yang dipakai sebagai flux oil untuk
Di dalam reactor DC-101 benzene scruber dan striper system. Output top
bereaksi dengan ethylene menjadi DA-203 masuk ke EA-206 untuk
ethylbenzene dengan katalis ZSM-5, pertukaran panas dengan BFW sehingga
Reaksi yang terjadi adalah: menghasilkan steam MS. Kondensat PEB
C6H6 + C2H4 → C6H5C2H5 dari EA-206 masuk kedalam akumulator
Pada reaktor DC-101 reaksi yang terjadi (FA-203). Output FA-203 di reflux
adalah reaksi alkilasi eksotermis kembali dengan GA-204 ke DA-203 dan
(menghasilkan panas). Bed satu
bertemperatur 380⁰C digunakan untuk dipompakan (GA-205) menuju BA-101
mereaksikan antara ethylene dengan main untuk di recycle. Output dari BA-101
benzene pada tekanan 18,3 kcg, menuju EA-105 untuk menyerap panas
sedangkan bed lainnya digunakan untuk dan kembali masuk ke BA-101 untuk
mensuplai ethylene dan quench benzene menaikkan temperatur PEB. Output PEB
untuk mengontrol temperatur pada recycle dari BA-101 dijadikan feed masuk
reaktor. ∆T dan ∆P pada tiap bed reaktor
adalah 15-20⁰C dan 0,1721 kcg sehingga kedalam reactor transalkilation dan
output dari reaktor memiliki temperatur bereaksi dengan benzene dari FA-201.
401⁰C dan tekanan 15,7 kcg. EB hasil Pada reaktor DC-102 PEB sisa akan
reaksi dari DC-101 dialirkan ke EA-101 bereaksi dengan benzene vent gas untuk
untuk pertukaran panas. Output EA-101 menjadi ethylbenzene. Reaksi yang terjadi
akan mengalami pertukaran kembali pada
EA-103 sehingga menghasilkan didalam reaktor adalah
temperatur lebih rendah. Output dari EA- C6H4(C2H5)2 + C6H6 2C6H5-C2H5

3
C6H3(C2H5)3 + 2C6H6 3C6H5-C2H5 Dalam tugas ini akan dibahas
EB hasil DC-102 melewati EA-105 satu contoh neraca massa untuk unit
dan masuk ke EA-208 untuk melepaskan reactor alkilasi dan transalkilasi. Proses
panas dan selanjutnya menuju EA-209 evaluasi aliran massa diturunkan dengan
untuk menghasilkan steam MS dengan hukum kekekalan massa dan energy
BFW. Kondisi operasi pada reaktor dijaga dengan menyeimbangkan massa secara
pada temperatur 412⁰C dan tekanan 5,4 menyeluruh.
kcg. Kondensat dari EA-209 masuk ke 4. Pengumpulan Data
stabilizer column (DA-204) menghasilkan Neraca massa dalam suatu sistem proses
vapor dan buttom product. Kondensat industri merupakan perhitungan
yang dihasilkan masuk ke akumulator FA- kuantitatif dari semua bahan-bahan
204 dan di reflux kembali ke DA-204 masuk dan keluar, terakumulasi dan
dengan GA-207. Buttom product dari DA- terbuang dari sistem tersebut. Sementara
204 akan dipompa menuju DA-201. konversi reaktor adalah kemampuan suatu
reaktor untuk menghasilkan produk
3. Reaktor dengan kemurnian produk setinggi
Dalam suatu industri petrokimia, mungkin untuk didapatkan. Adapun
proses mereaksikan yang terjadi didalam neraca masa sistem yang berlaku (Fadhli,
reaktor merupakan bagian dari proses 2017):
yang sangat vital, karena pada proses Input – Output – Reaksi = 0
tersebut yang akan menentukan kualitas
bahan produk yang dihasilkan. Dalam mengerjakan laporan tugas khusus
Reaktor merupakan jantung dari pada neraca massa dan konversi reaktor ini
pabrik petrokimia dimana proses kimia data diperoleh dari data pengamatan
berlangsung. Alat dalam proses produksi dilapangan secara langsung dari Control
sudah dirancang sedemikian rupa untuk Room Styrene Monomer Plant Departement
kapasitas tertentu, akan tetapi setelah 1 dan sample kandungan senyawa dari
pemakaian yang lama ada kemungkinan Quality Control.
efisiensi dari alat berkurang, sehingga Data pengamatan diambil pada 10-13
mengakibatkan adanya massa dan panas Oktober 2019 diruang Control Room Unit
yang hilang. Untuk itu perlu dijaga Styrene Monomer Departement 1 (SPD-
efisiensinya dengan melakukan analisa 1)
dan perhitungan terhadap aliran massa Tabel 3. Data Laju Aliran EB Plant
dan panas pada unit reaktor tersebut. Aliran Sample Laju Aliran
Reaktor yang digunakan dalam (Ton/Jam)
Benzene ke DC 101 SC-201 65,160
proses produksi EB ini berjenis Fixed
DA 204 Bottom SC-204 11,500
Bed menggunakan katalis ZSM-5, DA 201 Bottom SC-207 17,000
berlangsung reaksi alkilasi dan EB Product SC-210 13,340
transalkilasi dengan reaksi sebagai DA 203 Bottom SC-211 0,006
berikut: PEB recycle SC-213 3,600
Alkilasi Fresh Benzene SC-209 9,900
C6H6 + C2H4 → C6H5C2H5 Fresh Ethylene SC-101 3,570
DA 205 Bottom SC-204 9,830
Transalkilasi
Vent Gas SC-205 0,067
C6H4(C2H5)2 + C6H6 2C6H5-C2H5
C6H3(C2H5)3 + 2C6H6 3C6H5-C2H5 Tabel 4. Kandungan senyawa dalam sample
EB Plant SC-201

4
Kompenen SC-201
NA, ppm 340
Benzene, % (ppm) 99,3236
Toluene, ppm 4823
EB, % (ppm) 1601
Water, ppm 107
EB, % (ppm) 99,82
Xylene, ppm 701
Styrene, ppm 163
Tabel 5. Kandungan senyawa dalam sample Cumene, % 62
EB Plant SC-204 Water, ppm 21
Kompenen SC-204
NA, ppm 474
Benzene, % (ppm) 72,5821
Toluene, ppm 3768
EB, % (ppm) 15,0472 Tabel 8. Kandungan senyawa dalam sample
Xylene, ppm 42 EB Plant SC-211
Styrene, ppm 87 Kompenen SC-211
Cumene, % 0,03691 Butyl-Bz, % 0,0143
N-PB, % 0,6922 DEB, % 3,5390
E-Tol, % 0,5796 C10,11, % 16,1787
TMBz, % 0,0532 TEB, % 7,7175
Butyl-Bz, % 0,1716 DPM, % 19,6276
DEB, % 9,7581 DPE, % 31,6212
C10,11, % 0,2529 HVYS, % 21,3023
TEB, % 0,0268
DPM, % 0,0222 Tabel 9. Kandungan senyawa dalam sample
DPE, % 0,0071 EB Plant SC-213
HVYS, % 0,0006 Kompenen SC-213
Water, ppm 37 EB, % (ppm) 0,0135
Xylene, ppm 24
Tabel 6. Kandungan senyawa dalam sample Cumene, % 2,3020
EB Plant SC-207 N-PB, % 4,8461
Kompenen SC-207 E-Tol, % 3,9383
Benzene, % (ppm) 167 TMBz, % 0,6634
Toluene, ppm 428 Butyl-Bz, % 1,6074
EB, % (ppm) 84,5859 DEB, % 84,0314
Xylene, ppm 152 C10,11, % 2,4068
Styrene, ppm 158 TEB, % 0,1889
Cumene, % 0,4479
N-PB, % 0,8037 Tabel 10. Kandungan senyawa dalam
E-Tol, % 0,8010 sample EB Plant SC-209
TMBz, % 0,1033 Kompenen SC-209
Butyl-Bz, % 0,2331 NA, ppm 84
DEB, % 12,5160 Benzene, % (ppm) 99,89
C10,11, % 0,0369 Toluene, ppm 73
TEB, % 0,2748 Water, ppm 99
DPM, % 0,0427
DPE, % 0,0622
HVYS, % 0,0021 Tabel 11. Kandungan senyawa dalam
Water, ppm 96 sample EB Plant SC-205
Kompenen SC-205
Tabel 7. Kandungan senyawa dalam sample Benzene, % (ppm) 34,1262
EB Plant SC-201 Hydrogen, % 0,5806
Kompenen SC-201 O2+Ar, % 0
Toluene, ppm 874 N2, % 1,2639
CO, % 0
CH4, % 1,1326
CO2, % 0,0027 5
Ethylene, % 27,9758
Ethane, % 8,9315
C3,C4,C5, % 60,0384
Tabel 12. Kandungan senyawa dalam
sample EB Plant SC-205
Kompenen SC-214
Water, ppm 48

5. Data dan Hasil Perhitungan Tabel 14. Neraca massa DA 205


Kompenen Bahan Bahan Keluar
a. Perhitungan Neraca Massa Masuk
Keseluruhan di EB Plant 1 Masuk Keluar Keluar ke
Fresh Drain DA 201
To Flare Benzene Water (SC-210)
Etilen (SC-209)
NA 0,00084 0 0,00084
SISTEM EB produk Benzene 9,89802 0 9,89802
Toluene 0,00072 0 0,00072
Fresh Water 0,00098 0,00051 0,00047
Benzen PEB Residu
N-Coumpound 0 0 0
Total 9,90056 9,90056

Tabel 13. Neraca massa keseluruhan EB 2. DA 204 (Stabilizer Column)


plant 1
Keluar Flare
Kompenen Masuk Keluar (SC-205)
(Ton/Jam) (Ton/Jam)
Masuk dari 0,067
Etilen 3,570 0 DC 102 Ton/Jam
Fresh benzene 9,900 0 11,57 DA 204
To Flare 0 0,0670 Ton/Jam
EB produk 0 13,340
PEB residu 0 0,063
TOTAL 13,470 13,470 Keluar ke DA
201 (SC-201)
b. Perhitungan Neraca Massa Setiap Alat 11,5 Ton/Jam
1. DA 205 (Benzene Drying
Column)

Keluar Drain
Water
0,00051 Ton/Jam
Masuk Fresh
Benzen (SC-209)
9,90 Ton/Jam
DA 205

Keluar ke DA 201
(SC-214)
9,833 Ton/Jam

6
Tabel 15. Neraca massa DA 204
Kompenen Bahan Bahan Keluar Tabel 16. Neraca massa DA 203
Masuk Kompenen Bahan Bahan Keluar
Masuk dari Keluar ke Keluar Masuk
DC 102 DA 201 Flare (SC- Masuk Keluar Keluar PEB
Ton/Jam (SC-204) 205) dari DA DC 102 Residu (SC-
Ton/Jam Ton/Jam 202 (SC-213) 211)Ton/Jam
NA 0,00545 0,00545 0 Ton/Jam Ton/Jam
Benzene 8,34689 8,34694 0,00005 NA 0 0 0
Toluene 0,04333 0,04333 0 Benzene 0 0 0
EB 1,73043 1,73043 0 Toluene 0 0 0
Xylene 0,00048 0,00048 0 EB 0,00049 0,00049 0
Styrene 0,00100 0,00100 0 Xylene 0,00009 0,00009 0
Cumene 0,04245 0,04245 0 Styrene 0 0 0
N-PB 0,07960 0,07960 0 Cumene 0,08287 0,08287 0
E-Tol 0,06665 0,06665 0 N-PB 0,17446 0,17446 0
TMBz 0,00612 0,00612 0 E-Tol 0,14178 0,14178 0
Butyl-Bz 0,01973 0,01973 0 TMBz 0,02388 0,02388 0
DEB 1,12225 1,12225 0 Butyl-Bz 0,05787 0,05787 0
C10,11 0,02907 0,02907 0 DEB 3,12560 3,02513 0,00212
TEB 0,00308 0,00308 0 C10,11 0,07695 0,08664 0,00969
DPM 0,00255 0,00255 0 TEB 0,00217 0,00680 0,00463
DPE 0,00082 0,00082 0 DPM 0,01178 0 0,01178
HVYS 0,00007 0,00007 0 DPE 0,01897 0 0,01897
Water 0,00023 0,00023 0 HVYS 0,01278 0 0,01278
Hydrogen 0,00039 0 0,00039 Water 0,00135 0 0
O2+Ar 0 0 0 Total 3,65998 3,65998
N2 0,00085 0 0,00085
CO 0 0 0
CH4 0,00076 0 0,00076
CO2 0 0 0 4. DA 202 (PEB Column)
Ethylene 0,01874 0 0,01874
Ethane 0,00598 0 0,00598 Keluar EB
C3,C4,C5 0,04023 0 0,04023 Produk (SC-
Total 11,56725 11,56725
201)
3. DA 203 (PEB Column) 13,34 Ton/Jam
Keluar ke DC
102 (SC-213) Masuk dari
3,6 Ton/Jam DA 201 DA 202
(SC-207)
Masuk dari 17 Ton/Jam
DA 202
3,66 DA 203
Keluar ke DA
Ton/Jam 203
3,66 Ton/Jam
Keluar PEB 7
Residu (SC-211)
0,06 Ton/Jam
Tabel 17. Neraca massa DA 202 Tabel 18. Bahan masuk DA 201
Kompenen Bahan Masuk Bahan Keluar Dari DC Dari DA Dari DA
101 205 (SC- 204 (SC-
Kompenen
Masuk dari Keluar Keluar Ton/Jam 214) 204)
DA 201 (SC- EB ke DA Ton/Jam Ton/Jam
207)Ton/Jam Produk 203 NA 0,01586 0,00084 0,00545
(SC-210) Ton/Jam Benzene 54,42564 9,89802 8,34694
Ton/Jam Toluene 0,2775 0,00072 0,04333
NA 0 0 0 EB 12,75349 0 1,730428
Benzene 0,00284 0 0 Xylene 0,00210 0 0,00048
Toluene 0,01166 0,01166 0 Styrene 0,00168 0 0,00100
EB 14,37960 13,31599 0,00049 Cumene 0,03369 0 0,04245
Xylene 0,00935 0,00935 0,00009 N-PB 0,05703 0 0,07960
Styrene 0,00268 0,00217 0 E-Tol 0,06952 0 0,06665
Cumene 0,07614 0,00083 0,08287 TMBz 0,01144 0 0,00612
N-PB 0,13663 0 0,17446 Butyl-Bz 0,0199 0 0,01973
E-Tol 0,13617 0 0,14178 DEB 1,00547 0 1,12225
TMBz 0,01756 0 0,02388 C10,11 0,01765 0 0,02907
Butyl-Bz 0,03963 0 0,05787 TEB 0,00319 0 0,00308
DEB 2,12772 0 3,12560 DPM 0,00471 0 0,00255
C10,11 0,04672 0 0,07695 DPE 0,00975 0 0,00082
TEB 0,00627 0 0,00217 HVYS 0,00029 0 0,00007
DPM 0,00726 0 0,01178 Water 0,0079 0,00047 0,00023
DPE 0,01057 0 0,01897 Ethylene 0,01874 0 0
HVYS 0,00036 0 0,01278 TOTAL 90,13585
Water 0,00163 0,00028 0,00135
Total 17,01279 17,01279
Tabel 19. Bahan keluar DA 201
5. DA 201 (Benzen Recovery Ke Ke Ke
Column) DC 101 DC 102 DA 202
Kompenen
(SC-201) Ton/Jam (SC-207)
Ton/Jam Ton/Jam
Keluar ke DC 102
NA 0,02215 0 0
7,97 Ton/Jam Benzene 64,71926 7,94850 0,00284
Toluene 0,31427 0 0,00728
Keluar ke DC 101 EB 0,10432 0 14,37960
(SC-210) 65,16 Xylene 0 0 0,00258
Masuk dari Ton/Jam Styrene 0 0 0,00268
DC 101 Cumene 0 0 0,07614
N-PB 0 0 0,13663
68,73
E-Tol 0 0 0,13617
Ton/Jam Masuk dari DA TMBz 0 0 0,01756
205 (SC-214) 9,9 Butyl-Bz 0 0 0,03963
DA 201 Ton/Jam DEB 0 0 2,12772
C10,11 0 0 0,04672
TEB 0 0 0,00627
Masuk dari DA
204 (SC-204) 8
11,5 Ton/Jam

Keluar ke DA 202
DPM 0 0 0,00726
DPE 0 0 0,01057
HVYS 0 0 0,00036
Water 0,00697 0 0,00163
Ethylene 0 0,01874 0
TOTAL 90,13585

6. DC 101 (Alkylation Reactor) 7. DC 102 (Transalkylation


Reactor)
Masuk dari DA Masuk Fresh
Etilen (SC- Masuk dari DA 201
201 Masuk dari
201) 7,97 Ton/Jam
65,16 Ton/Jam DA 203 (SC-
3,57 Ton/Jam 213)
DC 101 3,6 Ton/Jam
DC 102

Keluar ke DA 204
68,73 Ton/Jam Keluar ke DA 204
11,57 Ton/Jam
Tabel 20. Neraca massa DC 101
Kompenen Bahan Masuk Bahan Keluar Tabel 21. Neraca massa DC 102
Kompenen Bahan Masuk Bahan
Masuk Masuk Keluar ke DA Keluar
dari DA Fresh 201
201 Etilen Ton/Jam Masuk Masuk Keluar ke
Ton/Jam (SC-201) dari DA dari DA DA 204
Ton/Jam 201 203 (SC- Ton/Jam
NA 0,02215 0 0,01586 Ton/Jam 213)
Benzene 64,71926 0 54,42564 Ton/Jam
Toluene 0,31427 0 0,2775 NA 0 0 0,00545
EB 0,10432 0 12,75349 Benzene 7,94850 0 8,34689
Xylene 0 0 0,0021 Toluene 0 0 0,04333
Styrene 0 0 0,00168 EB 0 0,00049 1,730428
Cumene 0 0 0,03369 Xylene 0 0,00009 0,00048
N-PB 0 0 0,05703 Styrene 0 0 0,00100
E-Tol 0 0 0,06952 Cumene 0 0,08287 0,04245
TMBz 0 0 0,01144 N-PB 0 0,17446 0,07960
Butyl-Bz 0 0 0,0199 E-Tol 0 0,14178 0,06665
DEB 0 0 1,00547 TMBz 0 0,02388 0,00612
C10,11 0 0 0,01765 Butyl-Bz 0 0,05787 0,01973
TEB 0 0 0,00319 DEB 0 3,02513 1,12225
DPM 0 0 0,00471 C10,11 0 0,08664 0,02907
DPE 0 0 0,00975 TEB 0 0,00680 0,00308
HVYS 0 0 0,00029 DPM 0 0 0,00255
Water 0,00697 0 0,0079 DPE 0 0 0,00082
Ethylene 0 3,56286 0,01874 HVYS 0 0 0,00007
Methane+Etha 0 0,00714 0 Water 0 0 0,00023
ne Hydrogen 0 3,60001 0,00039
Total 68,73555 68,73555 O2+Ar 0 0 0
N2 0 0 0,00085
CO 0 0 0

9
CH4 0 0 0,00076 hasil analisa sample, sehingga didapatkan
CO2 0 0 0 komposisi senyawa yang terkandung dalam
Ethylene 0,01874 0 0,01874 setiap aliran.
Ethane 0 0 0,00598
C3,C4,C5 0 0 0,04023
Pada neraca massa reaktor 1
Total 11,56725 11,56725 diketahui seberapa banyak kandungan
senyawa benzene dan ethylene yang masuk
c. Perhitungan Konversi kemudian keluar reaktor. Dengan
1. Reaktor 1 (DC-101) diketahuinya ethylene yang masuk dan
keluar reaktor 1, dapat dihitung konversi
X1 yang terjadi pada reaktor 1. Semakin sedikit
Fresh Ethlylene Feed−Ethylene∈Flare ethylene sedikit yang keluar dari reaktor 1,
¿ x 100 % berarti semakin tinggi ethylene yang
Fresh Ethylene Feed
bereaksi begitupula konversinya juga
ton ton semakin tinggi.
3,5 ( 0,998 )−0,067 (0,27975) Pada neraca massa reaktor 2 dapat
jam jam
¿ x 100 % diketahui seberapa banyak kandungan
ton
3,5 (0,998) senyawa diethyl benzene yang masuk
jam
kemudian keluar reaktor 2. Dengan
diketahuinya diethyl benzene yang masuk
= 99,95%
dan keluar reaktor 2, dapat dihitung konversi
yang terjadi pada reaktor 2. Semakin sedikit
diethyl benzene yang keluar dari reaktor 2,
2. Reaktor 2 (DC-102)
berarti semakin tinggi diethyl benzene yang
bereaksi begitu pula konversinya juga
X2
semakin tinggi.
DEB ∈PEB recycle−DEB∈bottom DA 204
¿ x 100 % Didapatkan hasil perhitungan
Fresh Ethylene Feed neraca massa overall EB Plant dan konversi
reaktor 1 dan 2 berturut-turut sebesar
ton 11,5 ton
3,6 ( 0,8403 )− (0,09758) 99,95% dan 62,90%. Bedasarkan data dari
jam jam pabrik telah diketahui bahwa konversi
¿ x 100 %
3,6 ton/ jam(0,8403) reaktor 1 dan 2 berturut turut adalah 99,8%
dan 60%. Dalam perhitungan yang didapat
= 62,90% didapati hasil yang melebihi data dari pabrik
sebagai standar produksi, sehingga proses
6. Hasil dan Pembahasan yang berjalan sudah memenuhi target
Dari data yang diperoleh dari flow rate standar dari pabrik.
indicator pada panel SPD 1 area EB
dilakukan perhitungan. Dengan didapatnya 7. Kesimpulan
data, dapat dilakukan perhitungan neraca Setelah melaksanakan kerja praktek di
massa overall laju alir bahan masuk dan laju bagian SPD 1 PT. Styrindo Mono
alir produk keluar dari proses. Indonesia dapat diambil kesimpulan
Setelah dilakukan perhitungan sebagai berikut:
neraca massa overall, maka dapat dilakukan a. Proses produksi styrene monomer
perhitungan neraca massa setiap alat prosess terdapat 2 tahapan, yaitu tahap
sehingga didapat laju alir bahan setiap aliran persiapan dan tahap produksi yaitu
masuk dan keluar alat-alat proses. Laju alir terdiri dari EB unit dan SM unit
setiap alat kemudian diolah dengan data

10
b. Alur proses pembuatan styrene
monomer dibagi menjadi 2 unit
proses yaitu unit dehidrogenasi
dan unit distilasi
c. Pembuatan SM menggunakan
sistem dehidrogenasi terdapat
beberapa proses yang bekerja
yaitu :
1) Sistem Ethylbenzene (EB)
Feed
2) Sistem Steam Superheater
3) Sistem Reaktor Dehidrogenasi
4) Sistem Pendingin Effluent
Reaktor
5) Sistem Recovery Senyawa
Aromatik dan Off Gas
Compressor
6) Sistem Pemisahan DM dan Air
7) Sistem Stripper Condensate
d. Hasi perhitungan neraca massa
overall EB Plant menunjukan
balabce antara aliran massa masuk
dengan aliran massa keluar
e. Konversi reaktor 1 (DC-101) dan
2 (DC-102) berturut-turut sebesar
99,95% dan 62,90%.

Daftar Pustaka
Fadhli S., 2017, Menghitung Neraca Massa
dan Konversi Reaktor EB
Plant,Yogyakarta, Jurusan Teknik
Kimia Fakultas Teknik Industri
Universitas Pembangunan Nasional.
Process Flow Diagram, 2019, EB-1 and SM-
1 Plant Simple Process Flow,
Cilegon, PT Styrindo Mono
Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai