Arif Yuliyanto
TOR (TERM OF REFERENCE)
TRAINING &WORKSHOP JAGO FUNDRISING
BACKGROUND
Di era penuh persaingan ini, tidak saja sektor organisasi korporasi yang mengalami betapa
ketatnya kondisi persaingan usaha namun pada sektor organisasi nirlaba pun peta persaingan
semakin juga ketat. Makin marak hadirnya yayasan lokal maupun yayasan dari luar negri yang
akan (dan sebagian sudah) buka perwakilan operasional di Indonesia, akan membuat peta
persaingan semakin ketat.
Sisi baiknya bahwa banyak kaum miskin/dhuafa atau mereka yang membutuhkan akan
mendapatkan banyak opsi untuk dapat peluang dibantu dan diberdayakan, namun dari sisi
fundraising (penggalangan donasi) tentu ini akan menjadi “challenge” untuk adu strategi bagi
para organisasi nirlaba di Indonesia
BAITUL MAAL WA TAMWIL sebagai organisasi yang memiliki mandat sosial, ekonomi,
kemanusiaan dan keumatan tentu tak ingin tertinggal dalam proses pengabdian kepada
masyarakat. BMT khususnya anggota perhimpunan MPW DIY juga pasti ingin mengambil
peran strategis dengan program visioner nya, sehingga perannya menjadi berkesinambungan,
terutama dalam konteks “Baitul Maal” nya.
Organisasi BMT juga harus mampu menjadi organisasi mandiri yang tidak selalu bergantung
pada satu sumber pendapatan organisasi, maka sejalan dengan itu, strategi memenuhi SUMBER
DANA organisasi seperti harus segera dirancang dan diimplementasikan sehingga BMT akan
mampu memenuhi mandat kemanusiaannya dan mampu menjaga jatidirinya menjadi organisasi
yang profesional dan mandiri.
Dokumen ini menyajikan rencana WORKSHOP #JAGOFUNDRAISING yang akan
membimbing manajemen dan pelaku organisasi BMT terutama anggota perhimpunan BMT
MPW DIY untuk mampu memenuhi target yang yang diemban.
MENGAPA #JAGOFUNDRAISING ?
Fundraising itu salah satu NYAWA keberlanjutan organisasi, jika gagal dalam menjalankan
aktivitas Fundraising maka gagal total pelaksanaan program-program organisasi. Fundraising
harus dilakukan sesuai karakter organisasi agar tujuan fundraising yang dilakukan setiap
organisasi (dalam hal ini BMT) sesuai visi-misi yang dicanangkan. Fundraising itu SENI
mempengaruhi dan meyakinkan donatur, maka perlu teknik tertentu agar donatur tidak merasa
dipaksa untuk berdonasi
METODE WORKSHOP
Secara umum 70% praktek dan 30% teori. Berbasis practical learning, yaitu berbasis
pengalaman 18 tahun narasumber yang telah memiliki jam terbang di beberapa organisasi
nirlaba dan perwakilan organisasi International. Dituntun untuk langsung menghasilkan output
perencanaan dan implementasi. Suasana yang Fun, relax tetapi tetap fokus pada pencapaian
tujuan. Diskusi kelompok dan melengkapi form pembelajaran.
PENUTUP
Demikian, TOR ini dibuat dengan tujuan terjadi pembelajaran yang efektif dan menghasilkan
tim Baitul Maal anggota perhimpunan yang professional dan mandiri.