Assalamualaikum Wr.Wb
Salam sejahtera bagi semua.
H. Setyo Bangun Suharto SP.MSi, FL JOGJAKARTA.
Salah satu tugas kami sebagai pendamping adalah
melakukan transfer ilmu pengetahuan kepada
masyarakat. Tanpa ada transfer ini maka kami
menganggapa pendampingan GAGAL.
Masyarakat dapat melakukan program kita dilapangan tentunya karena bekal ilmu yang
dimiliki, baik berasal dari pendamping, pelatihan, diskusi (FGD) , maupun membaca dari
tanda-tanda alam yang dia miliki.
Ilmu menjadi sumber daya yang paling menentukan dalam melaksanakan program, selain
potensi alam dan lain sebagainya. Tanpa ada yang mengetahui seluk beluk program
secara teknis maka keyakinan akan berhasilnya program sangat rendah. Walau
keseluruhan kegiatan mereka belum selesai, namun kemampuan mereka akan hal yang
sedang dikerjakan menjadi modal keberhasilan.
Buku ini kami sususun berdasarkan hasil wawancara kami dengan para petani di CBO
regional Banjarnegara.untuk melihat yang pertama adalah apakah mereka sudah cukup
bekal untuk menjalankan program, semisal budidaya eucalyptus, kopi, jeruk, beternak
domba dan kambing.
Kemampuan petani tidak sama, sehingga ada yang harus dipancing sekali, dua kali baru
keluar semua yang ada pada otak mereka, namun ada juga petani muda yang cukup
mengerti maksud kedatangan kami.
Hasil wawancara kami komperasi dengan diskusi pendamping dan juga studi literatur.
Untuk itu kami mengucapkan terim kasih kepada CBO, tokoh masyarakat , teman-teman
pendamping dan tentunya RF kami Mas eko Budi Wiyono.
Kesempurnaan sangat jauh, untuk itu sebagai harapan dapat diberikesempatan untuk
menyempurnakan buku ini.
Terima kasih
Wassalamualaikum wr.wb
Banjarnegara, oktober 2012
Penyusun
Ttd
Setyo Bangun Suharto
Kata Pengantar
Drs. Hadi Supeno Msi
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam sejahtera bagi semua
Pertama kami mengucapkan terima kasih kepada
SCBFWM yang telah mendampingi petani di wilayah
kami, dan berharap semua yang telah dilakukan
dapat memberika harapan yang lebih baik kepada
masyarakat khususnya di Daerah Aliran Sungai
Serayu.
Kedua Kami sangat mengapresiasi kegiatan
SCBFWM terutama programnya tidak hanya fisik di lapangan, atau peningkatan
pendapatan masyarakat namujn juga mendorong munculnya regulasi untuk
melanjutkan kegiatan dan mengatur masyarakat serta kewenangan pemda dengan
adanya beberapa perdes tentang Das dan juga Perda tentang DAS
Ketiga saya juga apresiasi karena dalam proses pendampingan terjadi transfer
Knowladge kepada masyarakat, dan untuk mengetahui adanya proses ini saya
mendukung disusunya gagasan agar kitya berguru pada petani. Petani memang tidak
suka menulis bahkan tidak bisa menulis, namun mereka punya gagasan, ide dan
pendapat yang bila di rangkum dalam sebuah tulisan akan sangat menarik dan dapat
digunakan sebagai contoh warga yang lain.
Buku ini masih sebatas sample, sehingga harapan kita muncul juga tokoh masyarakat
yang lain terutama dalam aspke kelembagaan bisa dimasukan.
Demikan selamat untuk semua, terima kasih
Wassalamualaikum WrWb.
Saya
Hadi Supeno
Daftar ISI
Transparan Kunci Keberhasilan kelompok
Oleh Siswanto CBO Sido Makmur
Konservasi Eucalyptus ala Beji o
Oleh Mahyat CBO Sumber rejeki
Jeruk Keprok Batu 55 Solusi Lahan Kering
Oleh Rahmat CBO tani Utama
Budidaya kopi arabika
Oleh Suji Anhari CBO Sido Makmur
Pembibitan Tanaman Konservasi menuju konservasi
mandiri
Oleh Isnurhadi CBO wana Lestari
Cara budi daya Albasia
Oleh Kamaludin CBO Wana tani
Budidaya Lebah Madu menunggu Kopi berbuah
Oleh Taufuk CBO Sido Makmur
Menjaga pohon tetap hidup dengan memelihara
domba
Oleh Hadri CBO Tani Asri
Budi daya carika
Oleh Makruf CBO Perkasa
Penggemukan sapi mempercepat konservasi
Oleh Supriyadi, CBO Mega Jaya
Beternak kambing menyumbang Konservasi
Oleh Suji CBO Sido Makmur
Mengatasi lahan kritsi dengan menanam jabon
Oleh Atmojo CBO tani Asri
Pengolahan Hasil Agar konservasi punya nilai lebih,
Oleh Khotimah CBO Sari Mulyo
Setelah itu ?
Membangun
kepercayaan
anggota,
masyarakat, pemerintah terhadap kelompok
Kemudian langkah berikutnya?
Yang pertama kita bersama anggota
membentuk aturan dulu, tujuaan nya apa,
kelompok gunanya untuk apa, dipahamkan
kepada mereka, dan ada komitmen untuk
menjaga aturan itu. Aturan itu dalam
bahasa organisasi ya AD /ART. Setelah itu
membuat perencanaan kelompok, jangka
panjang nya apa, kemudia jangka
pendeknya apa. Program itu bagi kami
adalah menyelesaikan suatua persoalan,
sehingga sebelum membuat program adalah
menanyakan (mengiventarisir) masalah
secara bersama, mana masalah yang
menyangkut kehidupan banyak orang,
mana yang sedikit, dan ditentukan prioritas
itu. Baru setelah itu dibuat apa jawaban dari
masalah itu, bagaiman cara menyelesaikan
masalah, apa alatnya, apa ukurannnya
(indikator), dan juga dibahas akibat dan
dampak yang muncul. Bila mana perlu kita
datangkan orang yang tahu masalah dan
pemecahannnya untuk ikut pada pertemuan
kelompok. Misalnya pendamping, atau
instansi terkait.
Setelah itu, ya menjalankan program kerja,
saya menekankan kepada teman-teman
pengurus, bahwa menjalankan program
kerja yang menjadi keputusan anggota
adalah
amanah,
sehingga
harus
mempertanggungjawabkan kepad anggota,
kepada desa dan bila mana perlu harus
mempertanggungjawabkan kepada Alloh
Swt.
Apa kiat bapak dalam memimpin
kelompok sehingga mampu bertambah
banyak anggotanya, dan juga asetnya.
Kunci saya adalah terbuka transparan
kepada anggota, sehingga membuat
kepercayaan anggota lama bertambah kuat,
dan menarik minat masyarakat lain yang
belum menjadi anggota masuk menjadi
anggota. Aturan dibuat untuk dipatuhi,
begitu juga masyarakat menyusun program
menurut
saya
bagus
untuk
mengurangi banjir didesa saya yang
sering terjadi kalau musim hujan, ya
saya usulkan kepada anggota untuk
menanam tanaman ini dan saya
bilang resikonya ditanggung saya.
c. Cendawan akar putih Bagian yang diserang biasanya bagian bawah dari cabang
dan ranting. adanya lapisan benang-benang cendawan yang berwarna putih Kulit
pohon di bawah benang menjadi belah dan busuk. mengatasinya dengan menebang
pohon yang sakit, membongkar tunggak dan akarnya. Cara untuk mengatasinya
dengan memperbanyak masuknya udara dan sinar matahari.
d.
Cendawan akar merah Akibat serangan ini pohon menjadi layu dan merana
dan
bila
serangan sudah
lanjut
pohon
akan mati
PROFIL PAK MAHYAT.
Pria yang
biasa
dipanggil
Pak Makhyat adalah ketua CBO Sumber Rejeki,
Desa Beji, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara. Bergelut dalam dunia pertanian
sudah menjadi profesi turun menurun. Ketika masyarakat desa masih belum sadar akan
pentingnya konservasi dan enggan menanam pohon, Pak Mahyat berani menyerahkan tanahnya
untuk kegiatan kelompok seluas 3 ha, untuk dijadikan demplot Konservasi dalam program
SCBFWM. Bahkan sekarang merelakan sebagian lahanya untuk ditanam makanan ternak. Dan
ngeluarkan koceknya untuk membuat kandang sapi, sebagai dana pendampingan program
SCBFWM.
Awal Program lahan pak mahyat di tanami Tanaman Jabon. Tetapi karena pertumbuhan
tanamannya yang kurang bagus, sebagai tanggungjawab moral kepada masyarakat bahwa
keyakinan dia tidak salah, maka secara swadaya dia mencoba menanam tanaman Eucalyptus
yang dikenal didaerahnya disebut kayu putih. Dilahan tersebut dia jadikan model tumpang sari
dengan Jabon, Kopi dan Tembakau.
Di luar negeri jeruk merupakan komoditi buah-buahan yang sangat penting dengan
nilai ekonomi tinggi. Tendensi permintaan buah-buah internasional termasuk jeruk
akan meningkat, selain itu diperkiraan permintaan pasar dalam negeri akan
meningkat
sebesar
10
%
per
tahun.
Konsumsi jeruk di Indonesia hanya 2,7 kg/orang/tahun, masih jauh dari konsumsi
ideal sebesar 6,4 kg/orang/tahun. Dengan konsumsi ideal, diperlukan 1,3 juta ton
jeruk/tahun, padahal produksi jeruk di tahun 1996 hanya 793.810 ton/tahun yang
saat ini tidak bergerak banyak. Untuk itu masih diperlukan penambahan 50.129 ha
kebun
jeruk.
Prospek agribisnis jeruk di Indonesia semakin baik karena lahan pertanian untuk
buah-buahan meliputi areal jutaan hektar dan potensi peningkatan produksi jeruk
juga tinggi karena selama ini kebun jeruk umumnya diusahakan secara
Bagian 1
Saya prihatin dengan kondisi desa saya yang hampir 90 persen berada pada
kelerengan lebih dari 45 % ini, akan mengalami kerusakan bila tidak ada usaha
untuk mengurangi intensitas penggunaan lahan untuk tanaman sayuran, selain erosi
yang saya khawatirkan, saya juga mengalami, bahwa tanaman saya dari tahun ke
tahun mengalami penurunan produksi
Bagian 2
Saya melihat di sekiling rumah tangga beberapa tanaman jeruk tumbuh subur dan
produksinya baik, termasuk di halaman pekarangan saya, padahal tidak dirawat
secara intensif, setelah saya diajak SCBFWM ke BALE JESTRO malang, saya
semakin
tertarik
dan
apa yang saya dapat dari sana saya
cocokan dengan pengalaman saya
Bagian 4
dan masyarakat yang menanam jeruk,
Lubang tanam hanya dibuat pada
dan saya gunakan sebagai bekal saya
tanah yang belum diolah dan dibuat 2
untuk merubah desa saya menjadi
minggu sebelum tanah. Tanah bagian
desa jeruk
dalam dipisahkan dengan tanah dari
lapisan atas tanah (25 cm). Tanah
berasal dari lapisan atas dicampur
Bagian 3
Bibit kami datangkan dari Balijestro M
dengan 20 kg pupuk kandang. Setelah
alang, merupakan bibit okulasi,
penanaman tanah dikembalikan lagi
dengan ketinggian sekitar 60-75 cm.
ke tempat asalnya.
Umur okulasi berkisar 5-6 bulan.
Sebelum bibit datang sekira menjelang
Bagian 5
musim hujan tiba, kami sudah
Bibit jeruk dapat ditanam pada musim
membuat
rencana
pertanaman.
hujan ditanam diawal musim hujan.
Tanaman jeruk ditanam di tegalan
Sebelum ditanam, perlu dilakukan,
tanah sawah/di lahan berlereng. Jika
Pengurangan daun dan cabang yang
ditanam di suatu bukit perlu dibuat
berlebihan.Pengurangan
sengkedan/teras. Lahan yang akan
akarPengaturan posisi akar agar
ditamani dibersihkan dari tanaman lain
jangan ada
atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam
yang terlipat, Setelah bibit ditaman,
bervariasi untuk setiap jenis jeruk
siram secukupnya dan diberi mulsa
dapat dilihat pada data berikut ini.
jerami, daun kelapa atau daun-daun
Pertama adalah tanah yang miring
yang bebas penyakit di sekitarnya.
dengan kemiringan diatas 45 o,
Letakkan mulsa sedemikian rupa agar
kemudian kami buat lubang tanam.
tidak
menyentuh
batang
untuk
Ada dua cara yang saya buat:Pertama
menghindari
kebusukan
batang.
menanama di tanggul teras saja,
Sebelum tanaman berproduksi dan
dengan jarak tanam 5 m. Yang kedua
tajuknya saling menaungi, dapat
di tengah lahan dengan jarak tanam
ditanam tanaman sela baik kacangantara 5 x 5 m
kacangan/sayuran.
Setelah
tajuk
saling menutupi, tanaman sela diganti
oleh rumput/tanaman legum penutup
tanah yang sekaligus berfungsi
sebagai penambah nitrogen bagi
tanaman jeruk.
Bagian 6
Dalam pemelihraaan ada beberapa
kegiatan yang dilakukan Penyulaman,
Dilakukan pada tanaman yang tidak
tumbuh,
Penyiangan
Gulma
dibersihkan sesuai dengan frekuensi
pertumbuhannya,
pada
saat
pemupukan
juga
dilakukan
penyiangan.
Pembubunan
Jika
ditanam di tanah berlereng, perlu
PERSIAPAN LAHAN
Saya mempersiapkan lahan di tanah yang miring, yang sudah berteras sempit, dan
nyabuk gunung, biasanya saya tanami tanaman cabe. Dan saya tanami pohon albasia
(sengon laut) jesin solomon dan juga kaliandra Lahan yang akan saya tanami saya
bersihkan terutama yang akan saya jadikan lubang tanam. Kemudian saluran
pembuangan air saya persiapkan terlebih dahulu.
PERSIAPAN BIBIT
Untuk tahap awal saya mengambil bibit dari pengankar yang sudah ditunjuk oleh dinas,
yaitu dari daerah temanggung dan saya memilih tanaman kopi arabika sesua dengan
tinggi tempat didaerah saya. Bibit yang saya tanam dengan tingggi 40 cm -60 cm.
Sebelum bibit di tanaman ke lahan saya tempatkan di lahan bibit sementara agar bibit
bisa beradaptasi dengan kondisi iklim wilayah saya.
PENANAMAN
Penanaman tanaman kopi di lapangan dilaksanakan pada saat musim penghujan,
umumnya pada Bulan November- Desember. Jarak tanam tanaman kopi adalah 2,5 x 2
m dengan populasi 2.000 ph/Ha. Sebelum penanaman terlebih dahulu dilakukan
pekerjaan lubang tanam dengan ukuran 60 x 60 x 40 cm. Pekerjaan lubang tanam
dilakukan 2 bulan sebelum tanam, kemudian diisi dengan bahan organik yang sudah
mengalami dekomposisi sebanyak 10 kg per lubang.
PEMELIHARAAN TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)
Masa TBM pada tanaman Kopi Arabika adalah 3 tahun. Pemeliharaan utama pada masa
TBM ini adalah pengolahan tanah, pengendalian gulma, pemupukan, pembersihan
tunas air, pangkas bentuk dan pengendalian hama dan penyakit.
1. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan dua kali setahun menjelang pemupukan. Selain itu perlu
dibuat rorak untuk menampung bahan organik seperti pupuk kandang, limbah
pangkasan naungan sementara dll. Pada tanah datar ukuran rorak adalah 100 x 30 x 30
cm, sedangkan pada tanah miring dengan 60 x 30 x 30 cm.
Rorak tersebut dibuat setiap tahun selama masa TBM dengan letak berpindah pindah
(Misalnya pada TBM 1 letaknya di sebelah utara tanaman maka pada TBM 2 dibuat di
sebelah barat dan TBM 3 di sebelah timur).
2. Pengendalian gulma
Pengendalian gulma pada TBM saat ini menggunakan cara manual, di cabut atau di
dangir dengan rotasi melihat keadaan lingkungan tanam.
3. Pemupukan
Saya masih mengkombinasikan Pupuk organik dan pupuk an organik. Pemupukan
dilakukan 3 kali setahun, yaitu bulan Pebruari, April dan November. Dosis pemupukan
untuk TBM tahun ke 1 s/d 3 per tahun adalah sebagai berikut :
Dosis pupuk (gram/pohon)
TBM tahun ke
Urea
TSP
KCL
Kiesrite
1
50
50
50
20
2
80
80
80
40
3
120
120
120
60
4. Pangkasan
Pangkas bentuk dilakukan agar habitus tanaman kopi menjadi kuat dan mempunyai
percabangan yang produktif pada saat menjadi Tanaman Menghasilkan (TM). Pangkas
bentuk pada TBM I dilakukan dengan klipping atau penyunatan pada ketinggian 80
cm. Pada TBM II atau ketinggian 120 cm dilakukan toping atau pemotongan
tunas. Setelah pada TBM III dilakukan pemeliharaan tunas baru (bayonet) sampai
ketinggian 160cm. Selain itu selalu dijaga agar tanaman bebas dari tunas air.
5. Pengendalian hama dan penyakit
Hama utama yang perlu dikendalikan secara kimiawi adalah Kutu Hijau (Coccus viridis).
Umumnya hama tersebut mulai muncul pada pertengahan musim hujan.
Pengendaliannya adalah dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif metidathion
konsentrasi 0,2 %. Penyemprotan dilakukan dengan interval satu minggu sampai gejala
serangan hilang.
E. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM)
Pemeliharaan TM Kopi Arabika dilakukan dengan tujuan agar produksi optimum dan
berkesinambungan. Pekerjaan pada TM meliputi pengolahan tanah, pangkasan
penaung, pangkasan kopi, pemupukan dan pengendalian hama penyakit.
1. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan setiap tahun pada saat menjelang musim penghujan. Selain
itu pada tanah-tanah dengan kemiringan > 15o perlu dibuat rorak ukuran 100 x 30 x 30
cm dengan posisi di atas tanaman kopi.
2.
Pangkasan penaung
Pangkasan penaung, dalam hal ini penaung Lamtoro ada dua macam yaitu
pronggolan/tokok dan rempesan. Pronggolan adalah pemotongan penaung Lamtoro
dengan ketinggian 1,6-2 m dari permukaan tanah. Tujuannya adalah untuk
memasukkan sinar matahari ke dalam pertanaman kopi dan memacu fase generatif
tanaman kopi tersebut.Intensitas tokok 50% dari populasi penaung lamtoro yang ada.
Tokok dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember. Rempesan adalah memangkas
cabang penaung yang kesamping dan mengurangi cabang/tunas ortotrop lamtoro yang
tumbuh terlalu banyak akibat pronggolan (umumnya disisakan dua cabang). Rempesan
dilakukan pada pertengahan hingga menjelang akhir musim hujan.
1. Pangkasan kopi
Pangkasan kopi yang dilaksanakan adalah pangkasan sistim batang tunggal (single
stem). Dengan sistim batang tunggal tersebut maka pangkasan pemeliharaan yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pangkas lepas panen
Pangkas lepas panen dilaksanakan setelah panen selesai, untuk wilayah Jawa Timur
antara Bulan SeptemberOktober. Pada pangkasan ini yang dipangkas adalah cabang
cabang yang tidak produktif, yaitu cabang cabang yang telah berbuah lebih dari 2 kali,
cabang ke atas, cabang cacing, cabang sakit, cabang yang arah pertumbuhannya
membalik, dan cabang kering.
1. Pangkas halus (wiwil halus)
Pangkas halus dilakukan 3 bulan setelah pangkas lepas panen kemudian diulang 2
bulan kemudian dengan melihat kondisi pertumbuhan cabang. Dalam pelaksanaannya
pangkas halus adalah membuang cabang-cabang muda yang baru tumbuh dan
menyisakan cabang yang akan berbuah .
c. Pangkas kasar (wiwil kasar)
Pangkas kasar adalah membuang tunas air yang tumbuh. Umumnya dilaksanakan setiap
dua bulan selama musim penghujan.
5. Pemupukan
Pelaksanaan pemupukan 2 kali setahun, yaitu pada bulan Maret dan Nopember dengan
dosis mengacu pada hasil analisa tanah dan daun.
6. Pengendalian hama dan penyakit
Hama pada TM yang sering menjadi masalah adalah hama kutu hijau yang
pengendaliannya sama dengan pada TBM. Sedangkan penyakit utama pada TM adalah
Karat Daun Kopi yang disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix. Untuk mengendalikan
penyakit tersebut dilakukan penyemprotan fungisida Triadimefon dengan konsentrasi
0,2 %.
Penyemprotan dilaksanakan setiap minggu mulai ada gejala serangan sampai dengan
gejala serangan hilang. Gejala serangan berupa bulatan-bulatan spora yang nampak
kemerahan pada daun bagian bawah.
F. Panen
Panen Kopi Arabika dilakukan dengan cara memetik buah kopi masak yang berwarna
merah dengan rotasi 12 hari. Selain itu juga dipetik buah kopi yang berwarna
hitam/kering.
Sebelum dilaksanakan panen lahan harus bersih dari gulma dan seresah daun kopi. Hal
tersebut dimaksudkan agar pemetik dapat bekerja dengan leluasa dan buah kopi yang
jatuh akan kelihatan dan dapat segera dipungut.
Sebelum dikirim ke pabrik dilakukan sortasi gelondong yang memisahkan
kopi gelondong merah, kopi gelondong hitam/kismis dan kopi gelondong hijau. Kopi
gelondong hijau ini tidak diperbolehkan dipetik tetapi dalam pelaksanaannya ada yang
terikut
sehingga
perlu
dipisahkan.
Hasil
petik
atau
panen
yang
baik menghasilkan gelondong merah minimal 95 %.
G. Pengolahan
Pengolahan Kopi Arabika dimulai dari penerimaan kopi gelondong dari
lapangan/kebun sampai dengan pengepakan dan pengiriman. Ada dua macam proses
pengolahan, yaitu proses kering (dry process) dan process basah (wet process).
Proses kering dilakukan pada kopi gelondong mutu inferior (hijau/hitam/kismis). Pada
proses kering kopi dari kebun langsung dijemur pada lantai jemur atau dikeringkan
secara mekanis dengan vis dryer.
OLEH KAMALUDIN (33) Bendahara CBO Wana Tani, Desa Mutisari, Wonosobo
Iklim : Ketinggian tempat yang optimal untuk tanaman Albasia antara 0 800 m dpl.
Walapun demikian tanaman Albasia ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m
di atas permukaan laut. Albasia
partikel, bahan baku industri pulp
termasuk jenis tanaman tropis, sehingga
kertas dll.
untuk tumbuhnya memerlukan suhu
Langkah-Langkah
Budiadaya
sekitar 18 27 C.
Tanaman Albasia
Curah Hujan : Tanaman sengon
membutuhkan batas curah hujan
Kegiatan seleksi bibit merupakan
minimum yang sesuai, yaitu 15 hari
kegiatan yang dilakukan sebelum bibit
hujan dalam 4 bulan terkering, namun
dimutasikan kelapangan,
juga tidak terlalu basah, dan memiliki
maksudnya yaitu mengelompokan bibit
curah hujan tahunan yang berkisar
yang baik dari bibit yang kurang baik
antara 2000 4000 mm.
pertumbuhannya. Bibit yang baik
Kelembaban : Kelembaban juga
merupakan prioritas pertama yang bisa
mempengaruhi setiap tanaman. Reaksi
dimutasikan kelapangan untuk ditanam
setiap tanaman terhadap kelembaban
sedangkan bibit yang kurang baik
tergantung pada jenis tanaman itu
pertumbuhannya,
sendiri. Tanaman Albasia membutuhkan
dilakukan pemeliharaan yang lebih
kelembaban sekitar 50%-75%.
intensip guna memacu pertumbuhan
Keragaman Penggunaan dan Manfaat
bibit sehingga diharapkan pada saat
Kayu: Pohon Albasia merupakan pohon
waktu tanam tiba kondisi bibit
yang serba guna. Dari mulai daun hingga
mempunyai kualitas yang merata.
perakarannya
dapat
dimanfaatkan
untuk beragam keperluan.
Penyiapan Lahan
Daun: Daun Albasia , merupakan pakan
Penyiapan lahan pada prinsipnya
ternak
yang
sangat
baik
dan
membebaskan lahan dari tumbuhan
mengandung protein tinggi. Jenis ternak
pengganggu atau komponen lain dengan
seperti
sapi,
kerbau,
dfan
maksud untuk memberikan ruang
kambingmenyukai
daun
sengon
tumbuh kepada tanaman yang akan
tersebut.
dibudidayakan.
Cara
pelaksanaan
Perakaran : Sistem perakaran sengon
penyipan lahan digolongkan menjadi 3
banyak mengandung nodul akar .
cara, yaitu cara mekanik, semi mekanik
Dengan demikian pohon albasia dapat
dan manual. Jenis kegiatannya terbagi
memb uat tanah disekitarnya menjadi
menjadi dua tahap ;
lebih subur. Selanjutnya tanah ini dapat
Pembersihan lahan, yaitu berupa
ditanami dengan tanaman palawija
kegiatan penebasan terhadap semak
sehingga
mampu
meningkatkan
belukar
dan
padang
rumput.
pendapatan petani penggarapnya.
Selanjutnya ditumpuk pada tempat
Kayu : Bagian yang memberikan
tertentu agar tidak mengganggu ruang
manfaat yang paling besar dari pohon
tumbuh tanaman. Pengolahan tanah,
Albasia adalah batang kayunya. Dengan
dimaksudkan untuk memp erbaiki
harga yang cukup menggiurkan saat ini
struktur
tanah
dengan
cara
sengon banyak diusahakan untuk
mencanggkul atau membajak (sesuai
berbagai keperluan dalam bentuk kayu
dengan kebutuhan).
olahan berupa papan papan dengan
Penanaman
ukuran tertentu sebagai bahan baku
Jenis kegiatan yang dilakukan berupa :
pembuat
peti,
papan
penyekat,
Pembuatan dan pemasangan ajir tanam
pengecoran semen dalam kontruksi,
industri korek api, pensil, papan
Ajir dapa dibuat dari bahan bambu atau kayu dengan ukuran, panjang 0,5 1 m, lebar 1
1,5 cm. Pemasangangan ajir dimaksudkan untuk memberikan tanda dimana bibit
harus
ditanam,
dengan
demikian
pemasangan
ajir
tersebut
harus sesuai dengan jarak tanam yang digunakan
Pembuatan lobang tanam, lobang tanam
dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm
tepat pada ajir yang sudah terpasang.
Pengangkutan bibit, ada dua macam
pengangkutan bibit yaitu pengankuatan
bibit dari lokasi persemaian ketempat
penampungan bibit sementara di
lapangan (lokasi penanaman), dan
pengangkutan
bibit
dari
tempat
penampungan sementara ke tempat
penanaman.
Penanaman
bibit,
pelaksanaan kegiatan penanaman harus
dilakukan secara hati hati agar bibit
tidak rusak dan penempatan bibit pada
lobang tanam harus tepat ditengah-tengah serta akar bibit tidak terlipat, hal ini akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya.
Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan
berupa kegiatan
Penyulaman, yaitu penggantian tanaman
yang mati atau sakit dengan tanaman
yang
baik,
penyulaman
pertama
dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah
tanam, penyulaman kedua dilakukan pada
waktu pemeliharaan tahun pertama
(sebelum tanaman berumur 1 tahun).
Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak
tertinggal dengan tanaman lain, maka
dipilih
bibit
yang
baik
disertai
pemeliharaan yang intensif.
Penyiangan,
Pada dasarnya kegiatan penyiangan
dilakukan untuk membebaskan tanaman
pokok
dari
tanaman
penggagu
dengancara membersihkan gulma yang
tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar
kemampuan kerja akar dalam menyerap
unsur hara dapat berjalan secara optimal.
Disamping itu tindakan penyiangan juga
dimaksudkan untuk mencegah datangnya
hama dan penyakit yang biasanya
menjadikan rumput atau gulma lain
sebagai tempat
persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya.
Sebuah diskusi antara ISNURHADI Ketua CBO Wana Lestari dengan Penulis,
2.
Benih kemudian
direndam dalam air
selama sehari semalam;
3.
Benih
yang
tenggelam, selanjutnya
diperam dalam kertas
Koran atau kain basah
selama kurang lebih
seminggu
dan
tempatkan pada tempat
yang teduh. Selama
pemeraman
di
jaga
kelembabannya;
4.
Benih kemudian
disemai dalam polibag
dengan media tanam
berupa tanah halus dan
kompos
dengan
perbandingan 2:1 yang
diletakkan
dalam
sungkup plastik. Selama
dalam persemaian perlu
dijaga kelembabannya
dengan cara penyiraman
secara rutin.
Bibit yang berasal dari
perbanyakan generatif
atau biji siap ditanam
pada umur 2 3 bulan.
Sedangkan bibit yang
berasal
dari
perbanyakan
vegetatif
atau stek cabang sudah
dapat ditanam pada
umur 1 2 bulan.
carica hanya dapat tumbuh dan berbuah dengan baik pada ketinggian 1.500 3.000
mdpl yang beriklim sejuk, dingin dan basah. Suhu udara rata-rata kurang dari 200C,
kelembaban udara antara 60 70 persen dan dengan curah hujan lebih dari 2.000
mm/tahun. derajat keasaman tanah (pH tanah) yang ideal antara 5,0 7,0.rica
merupakan sumber kalsium, gula, vitamin A dan C. Selain itu, buah carica
mengandung banyak minyak atsiri dan merupakan turunan dari asam lemak.
Kebanyakan merupakan senyawa 3-hidroksiester, yang juga ditemukan pada
beberapa tanaman tropika lainnya seperti nanas, mangga, gooseberry, tamarillo,
dan sawo.
T. Kapan Bapak mengenal tanaman ini ?
J. Makruf. : Sejak tahun 90 an, waktu itu tanaman ini menjadi tanaman PT dieng
Jaya yang buahnya di eksport, dan setelah tidak beroperasi tanaman ini menjadi
banyak dikembangkan masyarakat karena ada permintaan
T.
Bagaimana Cara Budi daya Carica yang anda lakukan ?
J. Makruf : Pertama adalah Penyiapan Lahan Penyiapan lahan bertujuan untuk
menggemburkan tanah agar pertumbuhan tanaman menjadi baik dan membersihkan
tumbuhan pengganggu (gulma) sehingga menciptakan lingkungan yang sesuai bagi
tanaman agar dapat tumbuh optimal dan menghasilkan buah carica yang bermutu
pada tingkat produktivitas yang optimal.
Penyiapan lahan meliputi: 1) perataan tanah untuk mempermudah
pengaturan jarak tanam, meratakan lahan, pengaturan bedengan dan saluran air; 2)
pembersihan gulma; 3) membajak dan mencangkul tanah untuk menggemburkan
tanah; dan 4) pembuatan bedengan dan lubang tanam.
T. Berapa ukuran bedengan dan jarak tanam ?
J. Makruf : Bedengan dibuat dengan lebar 250 300 cm, tinggi 20 30 cm dan
panjang sesuai kebutuhan. Jarak antar bedeng adalah 50 100 cm. Lubang tanam
dibuat dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm diatas bedengan. Jarak tanam yang ideal
adalah 3 x 3 m atau 3 x 4 m. Dimana jarak lubang tanam dalam bedengan adalah
300 cm dan antar bedengan adalah 300 400 cm.
Biarkan lubang tanam selama 1 2 minggu, setelah itu isi dengan tanah yang
dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 dan biarkan selama 1 2
minggu. Apabila tanah masam (pH kurang dari 5) tambahkan kapur dolomite
sebanyak 1 kg.
T. Kapan Bibit Ditanam?
J. Makruf Bibit sebaiknya ditanam pada awal musim penghujan ketika tanah
mengandung cukup air yaitu sekitar 60 80 persen. Keadaan tanah yang gembur
dan kelembaban yang cukup memungkinkan akar bibit mampu hidup dan
berkembang secara baik. Penanaman dilakukan pada lubang tanam yang telah
disediakan.
T. Bagaimana Cara menanam Carica yang bapak lakukan?
J. Makruf: Penanaman bibit dilakukan dengan cara membenamkan media tanam
yang terdapat didalam polybag ke dalam gundukan tanah penutup lubang tanam.
Ditengah tanah penutup lubang tersebut digali lagi dengan ukuran sebesar polybag.
Sebelum bibit dimasukkan ke dalam lubang, polybag dilepas terlebih dahulu dengan
cara menyayat atau merobek bagian samping dan bagian dasarnya. Pada saat
melepas polybag dilakukan dengan hati-hati dan dijaga agar akar tidak merusak
perakaran.
T. Setelah Bibit Ditanam, Kegiatan apa yang bapak lakukan
J. Makruf : Pemeliharaan tanaman bertujuan untuk memperoleh produksi tanaman
yang baik dan produktif. Pemeliharaan tanaman carica meliputi: penyulaman,
penyiangan, pembubunan, pemupukan dan pengairan.
T. Terangkan Tentang kegiatan pemeliharaan
J. Makruf: Pertama Penyulaman diperlukan untuk mengganti tanaman yang mati,
perkembangannya kurang baik, tidak berproduksi dengan tanaman baru yang sehat
dan berumur sama dengan tujuan untuk mempertahankan populasi tanaman di
kebun. Penyulaman dilakukan sesegera mungkin, sehingga disediakan bibit
setidaknya sebanyak 10 persen dari populasi tanaman yang ditanam sebagai bibit
sulam.
J. Makruf : Kedua Penyiangan : Penyiangan adalah membersihan gulma disekitar
tanaman karena apabila tidak diberantas akan menjadi pesaing bagi tanaman utama
dalam memperoleh unsur hara dan air. Tujuan penyiangan adalah memelihara daya
serap perakaran dalam menyerap unsur hara sehingga pertumbuhan tanaman dapat
optimal.dan Ketiga adalah Pembubunan bertujuan untuk memperdalam perakaran
dan memperkokoh tanaman
T. Bagaimana dengan Pemupukan yang bapak lakukan?
J. Makruf : Pemupukan bertujuan untuk mempertahankan status hara dalam tanah,
menyediakan unsur hara secara seimbang bagi pertumbuhan atau perkembangan
tanaman, meningkatkan mutu buah dan meningkatkan produktivitas tanaman. Selain
itu, pemupukan juga bertujuan untuk mencukupi satu atau beberapa unsur hara
pada tanaman agar tanaman berproduksi secara berkelanjutan. Pupuk sebagai
suatu bahan yang diberikan kepada tanah untuk menyediakan unsur-unsur hara
2.
3.
4.
5.
6.
2.
T.
Keberhasilan
pemeliharaan domba tidak
terlepas
dari
kegiatan
pemeliharaan. Bagaimana
kegiatan
yang
bapak
lakukan?
J.
Pertama
Kebersihan
Lingkungan (red. Sanitasi dan
Tindakan Preventif) dapat
dilakukan
dengan
membersihkan kandang dan
peralatan terutama tempat
pakan dan tempat minum
dicuci dan dikeringkan setiap
hari. Kedua Pengontrolan
Penyakit
secara
rutin.
Merawat ternak secara rutin minimal seminggu sekali kemudian dijemur, mencukur
bulu minimal 6 bulan sekali, memotong kuku domba minimal 4 bulan sekali.
T. Bagaimana dengan Pemberian pakan?
J. Bahan pakan untuk domba dapat berasal dari rumput-rumputan, golongan kacangkacangan, hasil limbah pertanian dan golongan makanan penguat seperti dedak halus,
ampas tahu, ampas kecap dan lain sebagianya
T. Terakhir Untuk hama
dan penyakit apa yang
sering
muncul
dan
bagaimana pengendalian
yang bapak lakukan?
J. Penyakit Mencret (red.
bakteri Escherichia coli)
yang
menyerang
anak
domba umur 3 bulan,
pengobatan menggunakan
antibiotika. Penyakit Mulut
dan Kuku, Penyakit menular
ini dapat menyebabkan kematian pada ternak domba dan yang diserang adalah pada
bagian mulut dan kuku, menyerang semua usia ternak domba serta gejala mulut
melepuh diselaput lendir, pengndalian dengan membersihkan bagian yang melepuh
pada mulut dengan menggunakan larutan aluminium sulfat sedangkan kuku dilakukan
dengan merendam dalam larutan formalin atau natrium karbonat . Ada lagi Penyakit
Perut Kembung penyakit yang disebabkan karena pemberian makanan yang tidak
teratur, atau makan rumput yang masih berembun, gejalanya sebagai berikut: lambung
membesar dan dapat menyebabkan kematian. Untuk itu diusahakan pemberian makan
yang teratur jadwal dan jumlahnya, jangan digembalakan terlalu pagi. Pengendalian
dengan memberikan gula yang diseduh dengan asam, selanjutnya kaki domba bagain
depan diangkat keatas sampai gas keluar
Demikian pengalaman bapak Kadri dalam memelihara domba batur.
`
Oleh Suji Pengurus CBO Sido Mulyo, Babadan, Banjarnegara
Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau
masyarakat sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan
pemasaran hasil produksi (baik daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif
mudah. Meskipun secara tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, jika
pemeliharaannya ditingkatkan (menjadi semi intensif atau intensif), pertambahan
berat badannya dapat mencapai 50 - 150 gram per hari. Ada tiga hal pokok yang
harus diperhatikan dalam usaha ternak kambing, yaitu: bibit, makanan, dan tata
laksana. Ada beberapa langkah dalam memelihara ternak kambing. Langkah
tersebut anatar lain.
Langkah 1 Memilih bibit
Pemilihan bibit harus disesuaikan
dengan tujuan dari usaha, apakah
untuk pedaging, atau perah (misalnya:
kambing kacang untuk produksi
daging,
kambing
etawah
untuk
produksi susu, dll). Secara umum ciri
bibit yang baik adalah yang berbadan
sehat, tidak cacat, bulu bersih dan
mengkilat,
daya
adaptasi
tinggi
terhadap lingkungan. Pemilihan bibit
diperlukan
untuk
menghasilkan
keturunan yang lebih baik. Pemilihan
calon bibit dianjurkan di daerah
setempat, bebas dari penyakit dengan
phenotype baik. Calon induk. Umur
berkisar antara > 12 bulan, (2 buah gigi
seri
tetap),
tingkat
kesuburan
reproduksi sedang, sifat keindukan
baik, tubuh tidak cacat, berasal dari
keturunan kembar (kembar dua),
jumlah puting dua buah dan berat
badan > 20 kg. Calon pejantan
Pejantan
mempunyai
penampilan
bagus dan besar, umur > 1,5 tahun,
(gigi seri tetap), keturunan kembar,
mempunyai nafsu kawin besar, sehat
dan tidak cacat.
Supriyadi
Ketua CBO Mega Jaya, Wonosobo
T. Apa hubungan beternak sapi dengan pengana lahan kritis menurut babak
J. Dengan beternak sapi minimal petani menanam rumput, kemudian kotorannnya,
dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman yang kami tanam, dengan demikian
akan mempercepat pertumbuhan tanaman pohon, dan akhirnya konservasi lahan kritis
akan semakin cepat.
T. Apa yang menarik bapak untuk usaha pengemukan sapi metal ini?
J. Jenis bisnis yang menarik dari usaha ternak sapi metal adalah pada usaha
penggemukannya. Dengan pola ini kita tidak perlu memelihara sapi terlalu lama hingga
bertahun-tahun. Cukup dengan mengambil bibit anakan yang sudah cukup dewasa, lalu
dipelihara antara 6 hingga 12 bulan, dan setelah itu dijual kembali. Pola ini belakangan
juga banyak dilakukan para pengusaha maupun peternak untuk menghindari risiko
yang lebih besar apabila dipelihara terlalu lama.
T. Menurut bapak jenis Jenis Sapi apa saja yang bisa digemukkan
J. Yang saya ketahui Jenis sapi yang paling baik untuk digemukkan adalah jenis Limosin
dan Simetal. Untuk kedua jenis sapi tersebut kenaikan berat badannya (MG Red) bisa
mencapai 1.5-2 kg/hari.
T. Menurut bapak , Umur berapa sebaiknya sapi mulai digemukan
J. Yang paling ideal untuk penggemukan adalah sapi berumur 2-2.5 tahun.
KAYU JABON
Peluang bisnis kayu yang satu ini adalah salah satu
peluang usaha agribisnis yang sedang berkembang pesat .
Jabon (Anthocephalus cadamba) atau yang lebih dikenal
masyarakat dengan nama kelampayan merupakan jenis kayu
daun lebar ringan dengan sifat kayu keras, berwana putih krem hingga kekuningan,
kelas awet V dan kelas kuat III-IV. Jabon juga termasuk jenis kayu yang
pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan
ekologi tumbuh pada : Ketinggian:10-2000mdplCurahhujan:1250-3000m/thPerkiraan
suhu:10 derajat C 40 derajat C. Kondisi tanah (PH) :4,5 7,5. Pohon Jabon
menjadi andalan industri
perkayuan, termasuk kayu
lapis,
karena
Jabon
memiliki
beberapa
keunggulan dibandingkan
dengan tanaman kayu
lainnya
termasuk
sengon/albasia.
Keunggulan tanaman jabon
:
Umur
tanaman jabon siap
dipanen 4 tahun
sampai 5 tahun
Tidak
memerlukan
perawatan khusus
Tingkat
kelurusan
dari pohon jabon
sangan
bagus
hingga
tanaman
jabon ini menjadi
kayu super
PERTUMBUHAN
pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila
dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir
sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat,
atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk
karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.
BATANG
Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang
akan rontok sendiri
Perawatan :
Semprot Pungisida secara aktip per 2 minggu sekali selama 3-5 bulan tergantung
keadaan gangguan, agar daun tidak dimakan ulat.setelah daun cukup banyak
pengusida sudah tidak perlu disemprotkan lagi,sebab daun tidak akan habis
dimakan
ulat
sebab
daun
sudah
banyak.
Pemupukan :
Untuk pertumbuhan, pemupukan dapat dilakukan Minimal cukup sampai usia 3
tahun, (sudah bagus, karna untuk 3 tahun keatas sumber makanan unsur hara dari
serasah yang terdekomposisi secara alami selama 1-3 tahun telah mengurai
menjadi unsur hara dan kesimbungan dekomposisi serasah 3-6 tahun, yang mana
jabon dapat hidup dengan PH 4,5 (Masam) - 7,5 (Basah), Masam : Unsur Mikronya
banyak & Unsur Makronya sedikit, Basah : Unsur Makronya banyak & Mikronya
sedikit), cukup kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang + NPK, Periode pemupukan 1-2
kali/setahun.
(TAPI JIKA ADA KEMAMPUAN LEBIH, PEMUPUKAN SAMPAI BATAS USIA
MENDEKATI USIA PANEN YAITU 5 SAMPAI 6 TAHUN, AGAR HASIL LEBIH
MAKSIMAL JUGA LEBIH BAGUS)
Kompos sangat penting peranannya,kompos berperan sebagai absorbent yg dapat
menyimpan mineral & unsur hara dan memperlancar pertukaran kation didalam
tanah. tampa kompos tanah semakin lama semakin jenuh,jika tanah jenuh
pemberian pupuk menjadi sia-sia dikarenakan tanah jenuh tidak dapat lagi mengikat
mineral sehingga pupuk yang diberikan tidak dapat mengurai kedalam tanah dan
Tanaman
Carica
Dieng
(Carica
candamarcensis Hok) merupakan salah
satu famili dari caricaceae yang hanya
dapat dijumpai di dataran Dieng pada
ketinggian di atas 1750 m dpl sampai
2000 m dpl. Tanaman ini berasal dari
kepulauan
Candamar di Amerika
Tengah dan dijumpai juga di Brasilia. Di dataran tinggi Dieng, buah ini sering disebut
Kates Dieng, Gandul Dieng, Pepaya Dieng atau Carica. Tanaman Carica Dieng
memerlukan syarat tumbuh yang spesifik; mulai dari suhu, kelembaban dan
ketinggian tanah. Buah Carica memiliki aroma yang khas; harum, segar, daging
buah kenyal dan hanya dapat dikonsumsi setelah dilakukan pengolahan, dapat
berupa minuman buah (Carica in sirup atau cocktail), selai, juice dan sebagainya.
Dari berbagai olahan Carica yang paling populer saat ini adalah Carica in sirup, dan
sebagian IKM telah melakukan diversifikasi pengolahan seperti Carica menjadi
Sirup, manisan kering, selai jam, sari buah dan dodol.
Tanaman Carica yang hanya dapat tumbuh di dataran tinggi Dieng
mempunyai banyak keuntungan karena dapat memperbaiki struktur tanah dan dapat
menahan erosi, membantu memperbaiki lahan kritis, mampu menahan air tanah dan
menghijaukan lingkungan.Teknologi yang digunakan untuk mengolah Carica
menjadi produk olahan utama yaitu Carica in sirup masih sederhana. Dari berbagai
olahan Carica yang paling populer saat ini adalah Carica in sirup yang dikemas
dalam botol gelas maupun cup plastik. Buah Carica dalam botol yang diproduksi IKM
masih sangat beragam cara pengolahan dan kemasannya. Secara umum proses
produksi pada pengolahan buah Carica in sirup meliputi : pengupasan, pemisahan
buah dari biji, pemotongan, pencucian, pembuatan sirup dan pengemasan.
Pengolahan Carica menghasilkan limbah padat berupa kulit dan biji Carica. Pada
saat ini sebagian limbah kulit dijadikan pupuk sedangkan biji digunakan untuk obat
cacing. Sebagian limbah belum dimanfaatkan.
Peralatan yang digunakan di Sentra IKM untuk mengolah Carica masih sangat
sederhana, menggunakan alat pengupas manual yaitu dengan tangan dan sarung
tangan karena belum ada alat pengupas mekanik. Hal ini karena bentuk buah Carica
yang menyerupai belimbing sehingga susah untuk dicarikan/dibuatkan alat
pengupas mekanik. Pembuangan biji dan pencucian juga masih dilakukan secara
manual dan alat mengolahnya/memasaknya berupa peralatan dapur biasa dan alat
untuk mengemas semi modern yaitu berupa siller untuk kemasan cup plastik.
Pemasaran Carica meliputi wilayah lokal, regional dan nasional dengan daerah
pemasaran lokal adalah Kabupaten Wonosobo dan sekitarnya, regional meliputi
beberapa kota Di Jawa Tengah, sedangkan nasional meliputi luar Jawa Tengah
seperti Jabodetabek, Jawa Timur, Tasikmalaya-Jawa Barat.
Pola pemasaran Carica yang dilakukan meliputi beberapa pola yaitu :
1. Produsen ----> Konsumen
2. Produsen ----> Pedagang Eceran ----> Konsumen
Untuk pemasaran lokal, biasanya konsumen membeli langsung ke produsen (IKM)
dan pedagang eceran (Toko). Sedangkan untuk pemasaran regional dan nasional
biasanya sesuai dengan pola 2. Pada tahap awal para produsen menawarkan
produk Carica ke toko-toko atau pusat oleh oleh dan tempat tempat wisata yang
ada di berbagai daerah serta membuka stand di pusat perbelanjaan modern. Untuk
pemesanan selanjutnya para pedagang
tinggal pesan dan barang dikirim.
Disamping kedua pola tersebut masih ada media pemasaran yang tidak kalah
penting yaitu pameran yang diselenggarakan oleh berbagai instasi baik swasta
maupun pemerintah (di tingkat Kabupaten, Propinsi dan Pusat).
Permintaan Carica setiap bulannya berfluktuasi dan biasanya akan meningkat pada
saat Lebaran, Natal, Tahun Baru dan pada saat-saat liburan. Namun demikian trend
permintaan Carica dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Ekspor Carica saat ini belum dapat dilaksanakan. Prospek ke depan/ jangka
panjang yang harus sudah mulai dipikirkaan adalah strategi dan upaya untuk dapat
memenuhi standarisasi mutu
sehingga pemasaran di tingkat
nasional lebih meningkat dan
diharapkan dapat diekspor.
Sumber
pembiayaan
dan
permodalan bagi IKM Carica
berasal dari modal sendiri dan
modal dari luar. Sumber
pembiayaan yang berasal dari
luar diperoleh dari perbankan
dan dari non perbankan yaitu
dana/pinjaman bergulir dari
LPT-Disperindag Jawa Tengah,
Peruri, Perumnas.
Sentra IKM Carica di Kabupaten Wonosobo selama ini telah dibina oleh Diperindag,
BPOM, Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan dalam bentuk pelatihan-pelatihan
yang mendukung usaha, bantuan alat dan dana.
Dalam rangka meningkatkan kebersamaan dalam berusaha Carica, maka sudah
terbentuk wadah perkumpulan yaitu Asosiasi Pengrajin Carica (APC), tetapi saat ini
belum dapat memberikan banyak manfaat bagi para anggotanya. Untuk
mengaktifkan APC diperlukan aktivitas anggotanya untuk meningkatkan peran APC,
sehingga jika ada pembinanan teknis maupun bantuan dari pihak luar dapat dikelola
APC dengan baik. Disamping pembinaan dan wadah untuk mendapatkan modal,
asosiasi juga dapat memberikan peran yang lebih luas dengan cara menentukan
dan menetapkan standarisasi mutu produk, menentukan harga bahan baku dan
bahan pembantu (gula rafinasi, kemasan, pelabelan dan peralatannya). Apabila
bahan baku melimpah dapat ditampung/dibeli oleh APC untuk disalurkan ke IKM
anggotanya, pembuatan gudang bersama atau membuat show room (catatan : data
diambil tahun 2009)
Masih dalam suasana lebaran, beberapa hari yang lalu saudara saya dari Dieng
mampir ke rumah di Depok. Bapak saya memang berasal dari Dieng. Setelah
menikah, bapak kemudian pindah ke Temanggung hingga sekarang. Sampai saat ini
keluarga besar bapak saya masih banyak yang tinggal di Dieng.