Anda di halaman 1dari 48

PENGANTAR PENYUSUN

Assalamualaikum Wr.Wb
Salam sejahtera bagi semua.
H. Setyo Bangun Suharto SP.MSi, FL JOGJAKARTA.
Salah satu tugas kami sebagai pendamping adalah
melakukan transfer ilmu pengetahuan kepada
masyarakat. Tanpa ada transfer ini maka kami
menganggapa pendampingan GAGAL.
Masyarakat dapat melakukan program kita dilapangan tentunya karena bekal ilmu yang
dimiliki, baik berasal dari pendamping, pelatihan, diskusi (FGD) , maupun membaca dari
tanda-tanda alam yang dia miliki.
Ilmu menjadi sumber daya yang paling menentukan dalam melaksanakan program, selain
potensi alam dan lain sebagainya. Tanpa ada yang mengetahui seluk beluk program
secara teknis maka keyakinan akan berhasilnya program sangat rendah. Walau
keseluruhan kegiatan mereka belum selesai, namun kemampuan mereka akan hal yang
sedang dikerjakan menjadi modal keberhasilan.
Buku ini kami sususun berdasarkan hasil wawancara kami dengan para petani di CBO
regional Banjarnegara.untuk melihat yang pertama adalah apakah mereka sudah cukup
bekal untuk menjalankan program, semisal budidaya eucalyptus, kopi, jeruk, beternak
domba dan kambing.
Kemampuan petani tidak sama, sehingga ada yang harus dipancing sekali, dua kali baru
keluar semua yang ada pada otak mereka, namun ada juga petani muda yang cukup
mengerti maksud kedatangan kami.
Hasil wawancara kami komperasi dengan diskusi pendamping dan juga studi literatur.
Untuk itu kami mengucapkan terim kasih kepada CBO, tokoh masyarakat , teman-teman
pendamping dan tentunya RF kami Mas eko Budi Wiyono.
Kesempurnaan sangat jauh, untuk itu sebagai harapan dapat diberikesempatan untuk
menyempurnakan buku ini.
Terima kasih
Wassalamualaikum wr.wb
Banjarnegara, oktober 2012
Penyusun
Ttd
Setyo Bangun Suharto

Kata Pengantar
Drs. Hadi Supeno Msi
Assalamualaikum Wr.Wb
Salam sejahtera bagi semua
Pertama kami mengucapkan terima kasih kepada
SCBFWM yang telah mendampingi petani di wilayah
kami, dan berharap semua yang telah dilakukan
dapat memberika harapan yang lebih baik kepada
masyarakat khususnya di Daerah Aliran Sungai
Serayu.
Kedua Kami sangat mengapresiasi kegiatan
SCBFWM terutama programnya tidak hanya fisik di lapangan, atau peningkatan
pendapatan masyarakat namujn juga mendorong munculnya regulasi untuk
melanjutkan kegiatan dan mengatur masyarakat serta kewenangan pemda dengan
adanya beberapa perdes tentang Das dan juga Perda tentang DAS

Ketiga saya juga apresiasi karena dalam proses pendampingan terjadi transfer
Knowladge kepada masyarakat, dan untuk mengetahui adanya proses ini saya
mendukung disusunya gagasan agar kitya berguru pada petani. Petani memang tidak
suka menulis bahkan tidak bisa menulis, namun mereka punya gagasan, ide dan
pendapat yang bila di rangkum dalam sebuah tulisan akan sangat menarik dan dapat
digunakan sebagai contoh warga yang lain.
Buku ini masih sebatas sample, sehingga harapan kita muncul juga tokoh masyarakat
yang lain terutama dalam aspke kelembagaan bisa dimasukan.
Demikan selamat untuk semua, terima kasih

Wassalamualaikum WrWb.

Saya

Hadi Supeno

Daftar ISI
Transparan Kunci Keberhasilan kelompok
Oleh Siswanto CBO Sido Makmur
Konservasi Eucalyptus ala Beji o
Oleh Mahyat CBO Sumber rejeki
Jeruk Keprok Batu 55 Solusi Lahan Kering
Oleh Rahmat CBO tani Utama
Budidaya kopi arabika
Oleh Suji Anhari CBO Sido Makmur
Pembibitan Tanaman Konservasi menuju konservasi
mandiri
Oleh Isnurhadi CBO wana Lestari
Cara budi daya Albasia
Oleh Kamaludin CBO Wana tani
Budidaya Lebah Madu menunggu Kopi berbuah
Oleh Taufuk CBO Sido Makmur
Menjaga pohon tetap hidup dengan memelihara
domba
Oleh Hadri CBO Tani Asri
Budi daya carika
Oleh Makruf CBO Perkasa
Penggemukan sapi mempercepat konservasi
Oleh Supriyadi, CBO Mega Jaya
Beternak kambing menyumbang Konservasi
Oleh Suji CBO Sido Makmur
Mengatasi lahan kritsi dengan menanam jabon
Oleh Atmojo CBO tani Asri
Pengolahan Hasil Agar konservasi punya nilai lebih,
Oleh Khotimah CBO Sari Mulyo

Wawancara dengan Bapak Siswanto (67 Th)


Ketua CBO Sido Mukmur, Babadan , Banjarnegara

CBO Sido Makmur Desa Babadan, Banjarnegara , berdiri sejak


2006 dengan jumlah anggota , mencapai 175 Orang dengan total
Aset kelompok mencapai Rp 500.000.0000,- .Pada tahun ini
mendapatkan penghargaan dari SCBFWM sebagai CBO terbaik
ketiga tingkat nasional. Penghargaan ini diberikan karena
sebagai bentuk apresiasi terhadap kemauan masyarakat terutama anggota yang sebagaian
besar mempunyai lahan kurang dari 1 ha, bersedia untuk melakukan konservasi lahan.
Bagaimana perjalanan Bapak Siswanto membangun CBO Sido Makmur, mari ikuti petikan
wawancara dengan Penulis

Sejak kapan bapak terlibat dalam kelompok.


Sudah lama, tahun 1992 saya sudah masuk kelompok dan dulu untuk penanaman Teh.
Kemudian bubar, dan sejak tahun 2006 saya membentuk Gapoktan yang awalnya hanya 20
orang saja perwakilan dari Poktan.
Alasan bapak membentuk kelompok?
Saya itu petani, dari keluarga petani, petani itu lemah, sehingga kalau sendirian petani tidak
punya kekuatan tawar terhadap pedagang atau tidak dapat mempengaruhi kebijakan
pemerintah. Apalagi saya dilahirkan di desa Babadan, masyarakat atau petani lahannya
sempit-sempit sehingga sangat lemah, oleh karena itu untuk menjadi kuat saya membangun
kelompok.
Awal membangun kelompok itu bagaimana?
Begini, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, tidak ada manusia yang pinter semua,
mengerti masalah. Oleh karena itu saya berdiskusi dengan teman-teman yang sepaham, untuk
melihat keahlian atau kemampuan teman-teman yang lain di bidang apa. Terutama saya
menomor satukan kemampuan anak-anak muda. Siapa yang mampu di adminisitrasi, di
keuangan, di lapangan, di pemasaran dan sebagainya.

Setelah itu ?
Membangun
kepercayaan
anggota,
masyarakat, pemerintah terhadap kelompok
Kemudian langkah berikutnya?
Yang pertama kita bersama anggota
membentuk aturan dulu, tujuaan nya apa,
kelompok gunanya untuk apa, dipahamkan
kepada mereka, dan ada komitmen untuk
menjaga aturan itu. Aturan itu dalam
bahasa organisasi ya AD /ART. Setelah itu
membuat perencanaan kelompok, jangka
panjang nya apa, kemudia jangka
pendeknya apa. Program itu bagi kami
adalah menyelesaikan suatua persoalan,
sehingga sebelum membuat program adalah
menanyakan (mengiventarisir) masalah
secara bersama, mana masalah yang
menyangkut kehidupan banyak orang,
mana yang sedikit, dan ditentukan prioritas
itu. Baru setelah itu dibuat apa jawaban dari
masalah itu, bagaiman cara menyelesaikan
masalah, apa alatnya, apa ukurannnya
(indikator), dan juga dibahas akibat dan
dampak yang muncul. Bila mana perlu kita
datangkan orang yang tahu masalah dan
pemecahannnya untuk ikut pada pertemuan
kelompok. Misalnya pendamping, atau
instansi terkait.
Setelah itu, ya menjalankan program kerja,
saya menekankan kepada teman-teman
pengurus, bahwa menjalankan program
kerja yang menjadi keputusan anggota
adalah
amanah,
sehingga
harus
mempertanggungjawabkan kepad anggota,
kepada desa dan bila mana perlu harus
mempertanggungjawabkan kepada Alloh
Swt.
Apa kiat bapak dalam memimpin
kelompok sehingga mampu bertambah
banyak anggotanya, dan juga asetnya.
Kunci saya adalah terbuka transparan
kepada anggota, sehingga membuat
kepercayaan anggota lama bertambah kuat,
dan menarik minat masyarakat lain yang
belum menjadi anggota masuk menjadi
anggota. Aturan dibuat untuk dipatuhi,
begitu juga masyarakat menyusun program

untuk dilaksanakan, dan dengan cara


keterbukaan dalam negoisasi, pengambilan
keputusan dan juga administrasi maka akan
mudah
membangun
kepercayaan
masyarakat atau anggota.
Berkaitan dengan konservasi bagaimana
menurut bapak ?
Begini, awalnya kelompok berdiri karena
keprihatinan terhadap kondisi pertanian
desa ini, Hampir sebagian besar wilayah
desa merupakan lereng yang curam, sering
longsor. Sehingga kondisi lahan mayarakat
yang sempit juga semput pula untuk
melakukan usaha-usaha pertanian. Ujicoba
pertanian apapun diterima masyarakat
dengan harapan mampu meningkatkan
pendapatan mereka. Pernah tanaman teh,
tanaman Nilam dan albasia.
Lalu ?
Sebuah dilema antara menggarap lahan
dengan kekhawatiran longsor. Akhirnya
sebuah alternatif bagaimana meningkatkan
produksi pertanian dengan tetap menjaga
lahan agar tidak longsor. Kemudian di coba
dengan tanaman Kopi. Kalau kami harus
menanam tanaman keras yang umur
panennya lama, maka akan sangat sulit
sebab lahan yang sempit itu menjadi
penopang kehidupan keluarga.
Alasan menjadi konservasi model kopi?
Kembali lagi mas, kekuatan tawar petani
yang pertama adalah kemampuan petani,
lingkungan yang mendukung dan volume
produksi. Sehingga dengan menjadikan
desa kopi, akan menaikan nilai jual
komoditas tersebut di pasar, dengan volume
yang besar, petani yang kuat maka akan
mempunyai nilai tawar yang tinggi,
Pesan bapak kepada pengurus atau
anggota?
Pengurus
harus
transparan
dalam
mengelola kegiatan, dan anggota wajib
percaya kepada pengurus.
Terima kasih ./Setyo Bangun Suharto

Wawancara dengan Bapak MAHYAT (54) ,


Ketua CBO Sumber Rejeki, Desa Beji, Banjarnegara

Eucalyptus spp. termasuk famili Myrtaceae, terdiri


dari kurang lebih 700 jenis. dapat berupa semak
atau perdu sampai mencapai ketinggian 100
meter dengan batang bulat, lurus, tidak berbanir
dan sedikit bercabang, bertajuk sedikit ramping,
ringan dan banyak meloloskan sinar matahari.
Percabangannya membuat sudut ke atas, jarangjarang dan daunnya tidak begitu lebat. Daunnya
berbentuk lanset hingga bulat telur memanjang
dan bagian ujungnya runcing membentuk kait.
Pada pohon yang masih muda letak daunnya
berhadapan bentuk dan ukurannya sering
berbeda dan lebih besar daripada pohon tua.
Pada umur tua, letak daun berselang-seling. Ciri khas lainnya adalah sebagian atau seluruh
kulitnya mengelupas dengan bentuk kulit bermacam-macam mulai dari kasar dan berserabut,
halus bersisik, tebal bergaris-garis atau berlekuk-lekuk. Warna kulit mulai dari putih kelabu,
abu-abu muda, hijau kelabu sampai coklat, merah, sawo matang sampai coklat.Penyebaran.
Daerah penyebaran alaminya berada di sebelah Timur garis Walace, mulai dari 7' LU sampai
4339' LS sebagian besar tumbuh di Australia dan pulau-pulau di sekitarnya. Beberapa jenis
tumbuh luas di Papua New Guinea dan jenis-jenis tertentu terdapat di Sulawesi, Papua,
Seram, Philippina, pulau di Nusa Tenggara Timur dan Timor Timur. Persyaratan tempat
tumbuh. Jenis-jenis Eucalyptus terutama menghendaki iklim bermusim (daerah arid) dan
daerah yang beriklim basah dari tipe hujan tropis. Jenis Eucalyptus tidak menuntut
persyaratan yang tinggi terhadap tempat tumbuhnya. Eucalyptus dapat tumbuh pada tanah
yang dangkal, berbatu-batu, lembab, berawa-rawa, secara periodik digenangi air, dengan
variasi kesuburan tanah mulai dari tanah-tanah kurus gersang sampai pada tanah yang baik
dan subur. Jenis

Apa alasan Memilih Tanaman ini ?


Ya saya Cuma melihat dari sekian
banyak tanaman di desa saya dan
tetangga desa itu yang paling bagus
pertumbuhannya adalah tanaman
eukalyptus, dari pada malu sama
masyarakat karena Jabon tidak
tumbuh bagus , dan ini program yang

menurut
saya
bagus
untuk
mengurangi banjir didesa saya yang
sering terjadi kalau musim hujan, ya
saya usulkan kepada anggota untuk
menanam tanaman ini dan saya
bilang resikonya ditanggung saya.

Setelah itu apa yang dilakukan bapak ?


Saya belajar dari teman-teman saya
yang sudah menanam, setiap hari saya
amati dan sering bertukar pengalaman
dengan mas Ditik (FL SCBFWM) pak
Sueb (PPL kehutanan).
Dari
pengetahuan
Bapak
Apa
sebenarnya
Eucalyptus
itu
dan
bagaimana sifat-sifatnya.?
Setelah saya menanam 2 tahun ini,
dan tanaman tumbuh mencapai lima
meter, saya mencoba mengambil
kesimpulan bahwa: merupakan jenis
yang tidak membutuhkan persyaratan
yang tinggi terhadap tanah dan tempat
tumbuhnya.
Kayunya mempunyai nilai ekono mi
yang cukup tinggi untuk dipakai
sebagai kayu gergajian, konstruksi,
dan Daunya bisa diambil Minyaknya.
Oleh karena itu jenis tanaman ini
cenderung
untuk
selalu
dikembangkan. sepanjang tahun tetap
hijau dan sangat membutuhkan
cahaya. Tanaman dapat bertunas
kembali setelah dipangkas dan agak
tahan terhadap serangan rayap.
Pertumbuhan tanaman ini tergolong
cepat terutama pada waktu muda.
Sistem perakarannya yang masih
muda
cepat
sekali
memanjang
menembus ke dalam tanah. Intensitas
penyebaran akarnya ke arah bawah
hampir sama banyaknya dengan ke
arah samping.

Bagaimana cara bapak menanam,


memelihara sampai akhirnya tanaman
tumbuh seperti itu?
Pertama adalah bersama angggota
menentukan lokasi penanaman. Areal
dibagi menjadi blok atau petak.
Kemudian membersihan calon lokasi
meliputi, Menebang pohon-pohon sisa
dan meninggalkan pohon yang
dilarang ditebang, Mengumpulkan
semak belukar, alang-alang dan
rumput-rumputan
Sampah-sampah
yang telah terkumpul dibakar.
Kedua Pengolahan tanah. Pengolahan
tanah diperlukan pada tanah-tanah
yang padat dengan cara sebagai
Tanah dicangkul sedalam 20 - 25 cm
kemudian
dibalik,
Bungkalanbungkalan tanah dihancurkan, akarakar
dikumpulkan,
dijemur
dan
dibakar,
tanah
pada
jalur-jalur
tanaman dihaluskan dan dibersihkan,
kemudian dibuat lubang tanaman.
Ketiga Penanaman dan pemeliharaan
bisa
dilakukan
dengan
sistem
tumpangsari, cemplongan dan jalur
.Lokasi tanaman untuk keperluan
tumpangsari harus memenuhi syaratsyarat Tanah dalam keadaaan subur,
Kemiringan areal tidak melebihi 40 %
apabila dilakukan tumpang sari
dengan sayuran, Sistem cemplongan.
Dalam sistim cemplongan tanaman
pokok ditanam dalam lubang pada
larikan
yang
telah
disiapkan,
pembersihan hanya dilakukan pada
radius 1 - 2 meter di sekeliling lubang
tanaman.
Sistim ini sangat baik dilakukan pada
areal yang kemiringannya melebihi
40% (mudah terkena erosi), Sistim
jalur. Pembuatan tanaman dengan
sistim jalur pelaksanaannya sama
seperti sistim cemplongan, hanya
pada
sistim
jalur
pembersihan
lapangan dilakukan sepanjang larikan
bakal tanaman.
Keempat
Waktu
penanaman.
Penanaman dilakukan setelah hujan

lebat turun pada musim hujan,


Pengamatan awal hujan sangat
penting, karena bibit yang baru
ditanam memerlukan banyak air dan
udara lembab. Pengangkutan bibit
disarankan tidak ditumpuk. Bibit yang

diangkut diusahakan bibit yang sehat


dan
segar
serta
jumlahnya
disesuaikan
dengan
kemampuan
menanam.
Kelima Teknik penanaman. Bibit
ditanam tegak sedalam leher akar.
Apabila terdapat akar yang menerobos
keluar dari kantong plastik dipotong agar
tidak terlipat dan tertanam di dalam lubang
tanaman. Sebelum ditanam tanah dalam
kantong plastik dipadatkan, kemudian
kantong plastik dibuka perlahan-lahan lalu
tanah dan bibit dikeluarkan baru ditanam. Bi
bit ditanam berdiri tegak pada lubang yang
telah dibuat pada setiap ajir, kemudian diisi
dengan tanah gembur, sampai leher akar.
Tanah yang ada di sekelilingnya ditekan
agar menjadi padat.
Keenam Pemeliharaan. Untuk mendapatkan
hasil yang memuaskan maka kegiatan
pemeliharaan ini mutlak dilaksanakan setiap
3 bulan sekali sampai tanaman berumur 2
tahun setelah di lapangan meliputi :
Penyiangan. Jenis Eucalyptus merupakan
jenis cahaya dan penanamannya akan
berhasil apabila dilakukan penyiangan
secara intensif. Oleh karena itu penyiangan
sangat penting dan harus dilaksanakan
menurut kebutuhan, terutama dalam tahun
pertama dan tahun kedua. Penyulaman.
Penyulaman dilakukan dalam tahun pertama
dan tahun kedua selama musim hujan dalam tahun pertama, tanaman yang mati
atau merana disulam dengan bibit dari persemaian. Penyulaman dalam tahun kedua
dilakukan pada saat hujan pertama jatuh. Pemupukan. Pemupukan kami baru
mencoba dengan pupuk kandang saja dan hasilnya dalam 2 tahun tanaman
mencapai 5 sampai 7 meter.
Terakhir Hama dan penyakit. Sampai saat ini Hama dan penyakit yang menyerang
tanaman Eucalyptus yang saya tanam belum muncul, namun saya tetap
mewaspadai beberapa hama dan tanaman yang menyerang beberapa tanaman
tentangga desa walaupun jumlahnya belum banyak, yaitu
a. Rengas, rinyuh atau rayap Bagian yang diserang adalah batang dan akar. Rayap
mulai menyerang dari akar samping atau akar tunggang. Tanda yang lain yang
dapat dilihat yaitu pangkal batang dari pohon yang terserang berwarna coklat hitam.
Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan menghancurkan sarangnya atau
mencampur insektisita .
b. Busuk akar. Bagian tanaman yang diserang adalah ban ir dan akar. Pada kulit
terdapat benang benang berwarna putih yang apabila dibakar atau dengan
menggunakan fungisida pada bekas tanaman atau pohon yang diserang dibasahi
berwarna kuning dan rontok, ranting mati. untuk mengatasi busuk akar, yaitu pohon
yang sakit ditebang, tunggak dan akar dibongkar.

c. Cendawan akar putih Bagian yang diserang biasanya bagian bawah dari cabang
dan ranting. adanya lapisan benang-benang cendawan yang berwarna putih Kulit
pohon di bawah benang menjadi belah dan busuk. mengatasinya dengan menebang
pohon yang sakit, membongkar tunggak dan akarnya. Cara untuk mengatasinya
dengan memperbanyak masuknya udara dan sinar matahari.
d.
Cendawan akar merah Akibat serangan ini pohon menjadi layu dan merana
dan
bila
serangan sudah
lanjut
pohon
akan mati
PROFIL PAK MAHYAT.
Pria yang
biasa
dipanggil
Pak Makhyat adalah ketua CBO Sumber Rejeki,
Desa Beji, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara. Bergelut dalam dunia pertanian
sudah menjadi profesi turun menurun. Ketika masyarakat desa masih belum sadar akan
pentingnya konservasi dan enggan menanam pohon, Pak Mahyat berani menyerahkan tanahnya
untuk kegiatan kelompok seluas 3 ha, untuk dijadikan demplot Konservasi dalam program
SCBFWM. Bahkan sekarang merelakan sebagian lahanya untuk ditanam makanan ternak. Dan
ngeluarkan koceknya untuk membuat kandang sapi, sebagai dana pendampingan program
SCBFWM.
Awal Program lahan pak mahyat di tanami Tanaman Jabon. Tetapi karena pertumbuhan
tanamannya yang kurang bagus, sebagai tanggungjawab moral kepada masyarakat bahwa
keyakinan dia tidak salah, maka secara swadaya dia mencoba menanam tanaman Eucalyptus
yang dikenal didaerahnya disebut kayu putih. Dilahan tersebut dia jadikan model tumpang sari
dengan Jabon, Kopi dan Tembakau.

Tokoh Masyarakat dan Perangkat Desa yang telah puluhan


tahun bertani tembakau, yang kini yakin dengan Tanaman
Baru di Desa Semangkung Kecamatan Pejawaran,
Kabupaten Banjarnegara adalah P Rahmat (ketua CBO Tani
utama). Lelaki tinggi yang menganggap tidak ada kata
terlambat untuk belajar ini, sekarang menjadi tumpuan warga
dengan gagasannnya menjadikan desa Semangkung
sebagai desa Jeruk. Lalu bagaimana P rahmat yakin akan
tanaman ini, berikut Pendangan, Pendapat Pak Rahmat.
Rakhmat (58 Th), Ketua CBO Tani Utama, Semangkung, Pejawaran,
Banjarnegara

Di luar negeri jeruk merupakan komoditi buah-buahan yang sangat penting dengan
nilai ekonomi tinggi. Tendensi permintaan buah-buah internasional termasuk jeruk
akan meningkat, selain itu diperkiraan permintaan pasar dalam negeri akan
meningkat
sebesar
10
%
per
tahun.
Konsumsi jeruk di Indonesia hanya 2,7 kg/orang/tahun, masih jauh dari konsumsi
ideal sebesar 6,4 kg/orang/tahun. Dengan konsumsi ideal, diperlukan 1,3 juta ton
jeruk/tahun, padahal produksi jeruk di tahun 1996 hanya 793.810 ton/tahun yang
saat ini tidak bergerak banyak. Untuk itu masih diperlukan penambahan 50.129 ha
kebun
jeruk.
Prospek agribisnis jeruk di Indonesia semakin baik karena lahan pertanian untuk
buah-buahan meliputi areal jutaan hektar dan potensi peningkatan produksi jeruk
juga tinggi karena selama ini kebun jeruk umumnya diusahakan secara
Bagian 1
Saya prihatin dengan kondisi desa saya yang hampir 90 persen berada pada
kelerengan lebih dari 45 % ini, akan mengalami kerusakan bila tidak ada usaha
untuk mengurangi intensitas penggunaan lahan untuk tanaman sayuran, selain erosi
yang saya khawatirkan, saya juga mengalami, bahwa tanaman saya dari tahun ke
tahun mengalami penurunan produksi

Bagian 2
Saya melihat di sekiling rumah tangga beberapa tanaman jeruk tumbuh subur dan
produksinya baik, termasuk di halaman pekarangan saya, padahal tidak dirawat
secara intensif, setelah saya diajak SCBFWM ke BALE JESTRO malang, saya
semakin
tertarik
dan
apa yang saya dapat dari sana saya
cocokan dengan pengalaman saya
Bagian 4
dan masyarakat yang menanam jeruk,
Lubang tanam hanya dibuat pada
dan saya gunakan sebagai bekal saya
tanah yang belum diolah dan dibuat 2
untuk merubah desa saya menjadi
minggu sebelum tanah. Tanah bagian
desa jeruk
dalam dipisahkan dengan tanah dari
lapisan atas tanah (25 cm). Tanah
berasal dari lapisan atas dicampur
Bagian 3
Bibit kami datangkan dari Balijestro M
dengan 20 kg pupuk kandang. Setelah
alang, merupakan bibit okulasi,
penanaman tanah dikembalikan lagi
dengan ketinggian sekitar 60-75 cm.
ke tempat asalnya.
Umur okulasi berkisar 5-6 bulan.
Sebelum bibit datang sekira menjelang
Bagian 5
musim hujan tiba, kami sudah
Bibit jeruk dapat ditanam pada musim
membuat
rencana
pertanaman.
hujan ditanam diawal musim hujan.
Tanaman jeruk ditanam di tegalan
Sebelum ditanam, perlu dilakukan,
tanah sawah/di lahan berlereng. Jika
Pengurangan daun dan cabang yang
ditanam di suatu bukit perlu dibuat
berlebihan.Pengurangan
sengkedan/teras. Lahan yang akan
akarPengaturan posisi akar agar
ditamani dibersihkan dari tanaman lain
jangan ada
atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam
yang terlipat, Setelah bibit ditaman,
bervariasi untuk setiap jenis jeruk
siram secukupnya dan diberi mulsa
dapat dilihat pada data berikut ini.
jerami, daun kelapa atau daun-daun
Pertama adalah tanah yang miring
yang bebas penyakit di sekitarnya.
dengan kemiringan diatas 45 o,
Letakkan mulsa sedemikian rupa agar
kemudian kami buat lubang tanam.
tidak
menyentuh
batang
untuk
Ada dua cara yang saya buat:Pertama
menghindari
kebusukan
batang.
menanama di tanggul teras saja,
Sebelum tanaman berproduksi dan
dengan jarak tanam 5 m. Yang kedua
tajuknya saling menaungi, dapat
di tengah lahan dengan jarak tanam
ditanam tanaman sela baik kacangantara 5 x 5 m
kacangan/sayuran.
Setelah
tajuk
saling menutupi, tanaman sela diganti
oleh rumput/tanaman legum penutup
tanah yang sekaligus berfungsi
sebagai penambah nitrogen bagi
tanaman jeruk.

Bagian 6
Dalam pemelihraaan ada beberapa
kegiatan yang dilakukan Penyulaman,
Dilakukan pada tanaman yang tidak
tumbuh,
Penyiangan
Gulma
dibersihkan sesuai dengan frekuensi
pertumbuhannya,
pada
saat
pemupukan
juga
dilakukan
penyiangan.
Pembubunan
Jika
ditanam di tanah berlereng, perlu

diperhatikan apakah ada tanah di


sekitar perakaran yang tererosi.
Penambahan tanah perlu dilakukan
jika pangkal akar sudah mulai
terlihat.Pemangkasan Pemangkasan
bertujuan untuk membentuk tajuk
pohon dan menghilangkan cabang
yang
sakit,
kering
dan
tidak
produktif/tidak diinginkan. Dari tunastunas awal yang tumbuh biarkan 3-4
tunas pada jarak seragam yang kelak
akan membentuk tajuk pohon. Pada
pertumbuhan
selanjutnya,
setiap
cabang memiliki 3-4 ranting atau
kelipatannya. Bekas luka pangkasan
ditutup dengan fungisida atau lilin
untuk mencegah penyakit. Sebaiknya
celupkan dulu gunting pangkas ke
dalam Klorox/alkohol. Ranting yang
sakit dibakar atau dikubur dalam
tanah.
Bagian 7
Pemupukan untuk budidaya yang kami
lakukan kami batasi dengan hanya
menggunkan pupuk organik, atau pupuk
hayati. Kami mulai meninggalkan Urea dan
pupuk organik lainnnya, walaupun tidak
sesuai dengan rekomendasi dinas terkait,
tapi kami punya keyakinan bahwa sejak
jaman dulu bahwa pupuk kandang adalah
pupuk
yang
mampu
meningkatkan
produksi dan memperbaiki tanah.
Bagian 8
Pengairan dan Penyiraman Penyiraman
jangan
menggenangi
batang
akar.
Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam
seminggu pada musim kemarau. Jika air
kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman
digemburkan
dan
ditutup
mulsa.
Penjarangan Buah Pada tahun di mana
pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan
penjarangan supaya pohon mampu
mendukung pertumbuhan dan bobot buah

serta kualitas buah terjaga.


Buah yang dibuang meliputi buah yang sakit, yang tidak terkena sinar matahari (di
dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah
di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya 2-3
buah.

SUJI ANHARI (34 Th) Sekretaris CBO Sido


Makmur Babadan
Pemuda yang sangat militan didalam Gapoktan
Sidomakmur ini, selain sebagai petani, peternak dia
juga aktif mengajar di Sekolah Dasar, Sehingga
menjadi kekuatan utama kelompok Sido Makmur dalam
mengadopsi teknologi budidaya kopi arabika. Berikut
penuturannnya

Kopi Arabika (Coffea arabica)


merupakan salah satu tanaman
perkebunan
yang
menjadi
produk ekspor unggulan di
Indonesia. Harga kopi arabika
lebih
mahal
dibandingkan
dengan kopi robusta karena
adanya cita rasa khas. Kopi
arabika memiliki persyaratan
tumbuh sbb:
Ketinggian 700 1500 m dpl
dengan kisaran optimum 900
1100
m
dpl.
Batas
terendah
ketinggian tempat
untuk pertumbuhannya dibatasi
oleh ketahanannya terhadap
penyakit karat daun (Hemileia
vastatrix) dan batas ketinggian
tempat tertinggi dibatasi adanya
frost (suhu sangat rendah). Iklim
memiliki batas yang tegas antara
musim kering dan penghujan
atau Iklim C D menurut
Schmidt dan Fergusson dengan
curah
hujan
1.0002.000
mm/tahun dengan 35 bulan
kering. Dapat tumbuh dengan
baik pada tanah dengan tekstur
geluh pasiran dan kaya bahan organik, terutama pada daerah dekat permukaan tanah.
Produksi tanaman dapat stabil bila tersedia sarana pengairan dan atau pohon
pelindung. Sifat kimia tanah umumnya menghendaki pH agak masam yaitu 5,5 6,5.

PERSIAPAN LAHAN
Saya mempersiapkan lahan di tanah yang miring, yang sudah berteras sempit, dan
nyabuk gunung, biasanya saya tanami tanaman cabe. Dan saya tanami pohon albasia
(sengon laut) jesin solomon dan juga kaliandra Lahan yang akan saya tanami saya
bersihkan terutama yang akan saya jadikan lubang tanam. Kemudian saluran
pembuangan air saya persiapkan terlebih dahulu.
PERSIAPAN BIBIT
Untuk tahap awal saya mengambil bibit dari pengankar yang sudah ditunjuk oleh dinas,
yaitu dari daerah temanggung dan saya memilih tanaman kopi arabika sesua dengan
tinggi tempat didaerah saya. Bibit yang saya tanam dengan tingggi 40 cm -60 cm.
Sebelum bibit di tanaman ke lahan saya tempatkan di lahan bibit sementara agar bibit
bisa beradaptasi dengan kondisi iklim wilayah saya.
PENANAMAN
Penanaman tanaman kopi di lapangan dilaksanakan pada saat musim penghujan,
umumnya pada Bulan November- Desember. Jarak tanam tanaman kopi adalah 2,5 x 2
m dengan populasi 2.000 ph/Ha. Sebelum penanaman terlebih dahulu dilakukan
pekerjaan lubang tanam dengan ukuran 60 x 60 x 40 cm. Pekerjaan lubang tanam
dilakukan 2 bulan sebelum tanam, kemudian diisi dengan bahan organik yang sudah
mengalami dekomposisi sebanyak 10 kg per lubang.
PEMELIHARAAN TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)
Masa TBM pada tanaman Kopi Arabika adalah 3 tahun. Pemeliharaan utama pada masa
TBM ini adalah pengolahan tanah, pengendalian gulma, pemupukan, pembersihan
tunas air, pangkas bentuk dan pengendalian hama dan penyakit.
1. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan dua kali setahun menjelang pemupukan. Selain itu perlu
dibuat rorak untuk menampung bahan organik seperti pupuk kandang, limbah
pangkasan naungan sementara dll. Pada tanah datar ukuran rorak adalah 100 x 30 x 30
cm, sedangkan pada tanah miring dengan 60 x 30 x 30 cm.
Rorak tersebut dibuat setiap tahun selama masa TBM dengan letak berpindah pindah
(Misalnya pada TBM 1 letaknya di sebelah utara tanaman maka pada TBM 2 dibuat di
sebelah barat dan TBM 3 di sebelah timur).
2. Pengendalian gulma
Pengendalian gulma pada TBM saat ini menggunakan cara manual, di cabut atau di
dangir dengan rotasi melihat keadaan lingkungan tanam.
3. Pemupukan
Saya masih mengkombinasikan Pupuk organik dan pupuk an organik. Pemupukan
dilakukan 3 kali setahun, yaitu bulan Pebruari, April dan November. Dosis pemupukan
untuk TBM tahun ke 1 s/d 3 per tahun adalah sebagai berikut :
Dosis pupuk (gram/pohon)
TBM tahun ke
Urea
TSP
KCL
Kiesrite
1
50
50
50
20
2
80
80
80
40
3
120
120
120
60

4. Pangkasan
Pangkas bentuk dilakukan agar habitus tanaman kopi menjadi kuat dan mempunyai
percabangan yang produktif pada saat menjadi Tanaman Menghasilkan (TM). Pangkas
bentuk pada TBM I dilakukan dengan klipping atau penyunatan pada ketinggian 80
cm. Pada TBM II atau ketinggian 120 cm dilakukan toping atau pemotongan
tunas. Setelah pada TBM III dilakukan pemeliharaan tunas baru (bayonet) sampai
ketinggian 160cm. Selain itu selalu dijaga agar tanaman bebas dari tunas air.
5. Pengendalian hama dan penyakit
Hama utama yang perlu dikendalikan secara kimiawi adalah Kutu Hijau (Coccus viridis).
Umumnya hama tersebut mulai muncul pada pertengahan musim hujan.
Pengendaliannya adalah dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif metidathion
konsentrasi 0,2 %. Penyemprotan dilakukan dengan interval satu minggu sampai gejala
serangan hilang.
E. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM)
Pemeliharaan TM Kopi Arabika dilakukan dengan tujuan agar produksi optimum dan
berkesinambungan. Pekerjaan pada TM meliputi pengolahan tanah, pangkasan
penaung, pangkasan kopi, pemupukan dan pengendalian hama penyakit.
1. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan setiap tahun pada saat menjelang musim penghujan. Selain
itu pada tanah-tanah dengan kemiringan > 15o perlu dibuat rorak ukuran 100 x 30 x 30
cm dengan posisi di atas tanaman kopi.
2.
Pangkasan penaung
Pangkasan penaung, dalam hal ini penaung Lamtoro ada dua macam yaitu
pronggolan/tokok dan rempesan. Pronggolan adalah pemotongan penaung Lamtoro
dengan ketinggian 1,6-2 m dari permukaan tanah. Tujuannya adalah untuk
memasukkan sinar matahari ke dalam pertanaman kopi dan memacu fase generatif

tanaman kopi tersebut.Intensitas tokok 50% dari populasi penaung lamtoro yang ada.
Tokok dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember. Rempesan adalah memangkas
cabang penaung yang kesamping dan mengurangi cabang/tunas ortotrop lamtoro yang
tumbuh terlalu banyak akibat pronggolan (umumnya disisakan dua cabang). Rempesan
dilakukan pada pertengahan hingga menjelang akhir musim hujan.
1. Pangkasan kopi
Pangkasan kopi yang dilaksanakan adalah pangkasan sistim batang tunggal (single
stem). Dengan sistim batang tunggal tersebut maka pangkasan pemeliharaan yang
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pangkas lepas panen
Pangkas lepas panen dilaksanakan setelah panen selesai, untuk wilayah Jawa Timur
antara Bulan SeptemberOktober. Pada pangkasan ini yang dipangkas adalah cabang
cabang yang tidak produktif, yaitu cabang cabang yang telah berbuah lebih dari 2 kali,
cabang ke atas, cabang cacing, cabang sakit, cabang yang arah pertumbuhannya
membalik, dan cabang kering.
1. Pangkas halus (wiwil halus)
Pangkas halus dilakukan 3 bulan setelah pangkas lepas panen kemudian diulang 2
bulan kemudian dengan melihat kondisi pertumbuhan cabang. Dalam pelaksanaannya
pangkas halus adalah membuang cabang-cabang muda yang baru tumbuh dan
menyisakan cabang yang akan berbuah .
c. Pangkas kasar (wiwil kasar)
Pangkas kasar adalah membuang tunas air yang tumbuh. Umumnya dilaksanakan setiap
dua bulan selama musim penghujan.
5. Pemupukan
Pelaksanaan pemupukan 2 kali setahun, yaitu pada bulan Maret dan Nopember dengan
dosis mengacu pada hasil analisa tanah dan daun.
6. Pengendalian hama dan penyakit

Hama pada TM yang sering menjadi masalah adalah hama kutu hijau yang
pengendaliannya sama dengan pada TBM. Sedangkan penyakit utama pada TM adalah
Karat Daun Kopi yang disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix. Untuk mengendalikan
penyakit tersebut dilakukan penyemprotan fungisida Triadimefon dengan konsentrasi
0,2 %.
Penyemprotan dilaksanakan setiap minggu mulai ada gejala serangan sampai dengan
gejala serangan hilang. Gejala serangan berupa bulatan-bulatan spora yang nampak
kemerahan pada daun bagian bawah.
F. Panen
Panen Kopi Arabika dilakukan dengan cara memetik buah kopi masak yang berwarna
merah dengan rotasi 12 hari. Selain itu juga dipetik buah kopi yang berwarna
hitam/kering.
Sebelum dilaksanakan panen lahan harus bersih dari gulma dan seresah daun kopi. Hal
tersebut dimaksudkan agar pemetik dapat bekerja dengan leluasa dan buah kopi yang
jatuh akan kelihatan dan dapat segera dipungut.
Sebelum dikirim ke pabrik dilakukan sortasi gelondong yang memisahkan
kopi gelondong merah, kopi gelondong hitam/kismis dan kopi gelondong hijau. Kopi
gelondong hijau ini tidak diperbolehkan dipetik tetapi dalam pelaksanaannya ada yang
terikut
sehingga
perlu
dipisahkan.
Hasil
petik
atau
panen
yang
baik menghasilkan gelondong merah minimal 95 %.
G. Pengolahan
Pengolahan Kopi Arabika dimulai dari penerimaan kopi gelondong dari
lapangan/kebun sampai dengan pengepakan dan pengiriman. Ada dua macam proses
pengolahan, yaitu proses kering (dry process) dan process basah (wet process).
Proses kering dilakukan pada kopi gelondong mutu inferior (hijau/hitam/kismis). Pada
proses kering kopi dari kebun langsung dijemur pada lantai jemur atau dikeringkan
secara mekanis dengan vis dryer.

OLEH KAMALUDIN (33) Bendahara CBO Wana Tani, Desa Mutisari, Wonosobo

Sengon dalam bahasa latin disebut Albazia Falcataria, termasuk


famili Mimosaceae, keluarga petai petaian. Di tempat saya
masyarakat menyebutnya ALBA atau KALBA. Bagian terpenting
yang mempunyai nilai ekonomi pada tanaman alba adalah
kayunya. Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 3045 meter
dengan diameter batang sekitar 70 80 cm. Bentuk batang
sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih
atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Kayu Alba
digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas,
peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak
korek api, pulp, kertas dan lain-lainnya. Tajuk tanaman Alba berbentuk menyerupai
payung dengan rimbun daun yang tidak terlalu lebat. Daun sengon tersusun majemuk
menyirip ganda dengan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok. Warna daun Alba
hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai penyerap
nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas. Alba memiliki akar tunggang yang
cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun
dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan
zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon sengon menjadi subur. Dengan sifatsifat kelebihan yang dimiliki Alba, maka banyak pohon Alba ditanam ditepi kawasan
yang mudah terkena erosi dan menjadi salah satu kebijakan pemerintah.. Bunga
tanaman Alba tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0,5 1 cm, berwarna
putih
kekuning-kuningan
dan sedikit berbulu. Setiap
kuntum bunga mekar terdiri
dari bunga jantan dan bunga
betina,
dengan
cara
penyerbukan yang dibantu
oleh angin atau serangga.
Buah
Alba
berbentuk
polong, pipih, tipis, dan
panjangnya sekitar 6 12
cm. Setiap polong buah
berisi 15 30 biji. Bentuk
biji mirip perisai kecil dan
jika sudah tua biji akan
berwarna
coklat
kehitaman,agak keras, dan
berlilin.
Habitat ALBASIA
Tanah : Tanaman Albasia dapat tumbuh baik pada tanah regosol, aluvial, dan latosol
yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan kemasaman tanah
sekitar pH 6-7.

Iklim : Ketinggian tempat yang optimal untuk tanaman Albasia antara 0 800 m dpl.
Walapun demikian tanaman Albasia ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m
di atas permukaan laut. Albasia
partikel, bahan baku industri pulp
termasuk jenis tanaman tropis, sehingga
kertas dll.
untuk tumbuhnya memerlukan suhu
Langkah-Langkah
Budiadaya
sekitar 18 27 C.
Tanaman Albasia
Curah Hujan : Tanaman sengon
membutuhkan batas curah hujan
Kegiatan seleksi bibit merupakan
minimum yang sesuai, yaitu 15 hari
kegiatan yang dilakukan sebelum bibit
hujan dalam 4 bulan terkering, namun
dimutasikan kelapangan,
juga tidak terlalu basah, dan memiliki
maksudnya yaitu mengelompokan bibit
curah hujan tahunan yang berkisar
yang baik dari bibit yang kurang baik
antara 2000 4000 mm.
pertumbuhannya. Bibit yang baik
Kelembaban : Kelembaban juga
merupakan prioritas pertama yang bisa
mempengaruhi setiap tanaman. Reaksi
dimutasikan kelapangan untuk ditanam
setiap tanaman terhadap kelembaban
sedangkan bibit yang kurang baik
tergantung pada jenis tanaman itu
pertumbuhannya,
sendiri. Tanaman Albasia membutuhkan
dilakukan pemeliharaan yang lebih
kelembaban sekitar 50%-75%.
intensip guna memacu pertumbuhan
Keragaman Penggunaan dan Manfaat
bibit sehingga diharapkan pada saat
Kayu: Pohon Albasia merupakan pohon
waktu tanam tiba kondisi bibit
yang serba guna. Dari mulai daun hingga
mempunyai kualitas yang merata.
perakarannya
dapat
dimanfaatkan
untuk beragam keperluan.
Penyiapan Lahan
Daun: Daun Albasia , merupakan pakan
Penyiapan lahan pada prinsipnya
ternak
yang
sangat
baik
dan
membebaskan lahan dari tumbuhan
mengandung protein tinggi. Jenis ternak
pengganggu atau komponen lain dengan
seperti
sapi,
kerbau,
dfan
maksud untuk memberikan ruang
kambingmenyukai
daun
sengon
tumbuh kepada tanaman yang akan
tersebut.
dibudidayakan.
Cara
pelaksanaan
Perakaran : Sistem perakaran sengon
penyipan lahan digolongkan menjadi 3
banyak mengandung nodul akar .
cara, yaitu cara mekanik, semi mekanik
Dengan demikian pohon albasia dapat
dan manual. Jenis kegiatannya terbagi
memb uat tanah disekitarnya menjadi
menjadi dua tahap ;
lebih subur. Selanjutnya tanah ini dapat
Pembersihan lahan, yaitu berupa
ditanami dengan tanaman palawija
kegiatan penebasan terhadap semak
sehingga
mampu
meningkatkan
belukar
dan
padang
rumput.
pendapatan petani penggarapnya.
Selanjutnya ditumpuk pada tempat
Kayu : Bagian yang memberikan
tertentu agar tidak mengganggu ruang
manfaat yang paling besar dari pohon
tumbuh tanaman. Pengolahan tanah,
Albasia adalah batang kayunya. Dengan
dimaksudkan untuk memp erbaiki
harga yang cukup menggiurkan saat ini
struktur
tanah
dengan
cara
sengon banyak diusahakan untuk
mencanggkul atau membajak (sesuai
berbagai keperluan dalam bentuk kayu
dengan kebutuhan).
olahan berupa papan papan dengan
Penanaman
ukuran tertentu sebagai bahan baku
Jenis kegiatan yang dilakukan berupa :
pembuat
peti,
papan
penyekat,
Pembuatan dan pemasangan ajir tanam
pengecoran semen dalam kontruksi,
industri korek api, pensil, papan

Ajir dapa dibuat dari bahan bambu atau kayu dengan ukuran, panjang 0,5 1 m, lebar 1
1,5 cm. Pemasangangan ajir dimaksudkan untuk memberikan tanda dimana bibit
harus
ditanam,
dengan
demikian
pemasangan
ajir
tersebut
harus sesuai dengan jarak tanam yang digunakan
Pembuatan lobang tanam, lobang tanam
dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm
tepat pada ajir yang sudah terpasang.
Pengangkutan bibit, ada dua macam
pengangkutan bibit yaitu pengankuatan
bibit dari lokasi persemaian ketempat
penampungan bibit sementara di
lapangan (lokasi penanaman), dan
pengangkutan
bibit
dari
tempat
penampungan sementara ke tempat
penanaman.
Penanaman
bibit,
pelaksanaan kegiatan penanaman harus
dilakukan secara hati hati agar bibit
tidak rusak dan penempatan bibit pada
lobang tanam harus tepat ditengah-tengah serta akar bibit tidak terlipat, hal ini akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya.
Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan
berupa kegiatan
Penyulaman, yaitu penggantian tanaman
yang mati atau sakit dengan tanaman
yang
baik,
penyulaman
pertama
dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah
tanam, penyulaman kedua dilakukan pada
waktu pemeliharaan tahun pertama
(sebelum tanaman berumur 1 tahun).
Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak
tertinggal dengan tanaman lain, maka
dipilih
bibit
yang
baik
disertai
pemeliharaan yang intensif.
Penyiangan,
Pada dasarnya kegiatan penyiangan
dilakukan untuk membebaskan tanaman
pokok
dari
tanaman
penggagu
dengancara membersihkan gulma yang
tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar
kemampuan kerja akar dalam menyerap
unsur hara dapat berjalan secara optimal.
Disamping itu tindakan penyiangan juga
dimaksudkan untuk mencegah datangnya
hama dan penyakit yang biasanya
menjadikan rumput atau gulma lain
sebagai tempat
persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya.

Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar


pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal
maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh.
Pendangiran,
Pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman dengan maksud
untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanman.
Pemangkasan, Melakukan pemotongan cabang pohon yang tidak berguna (tergantung
dari tujuan penanaman).
Penjarangan
Penjarangan dillakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi
tanaman sengon yang tinggal. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan
4 tahun, Penjarangan pertama dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang
ditebang 332 pohon per hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang
setiap hektarnya dan penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada ( 400
pohon/ha ) dan sisanya 600 pohon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa
yang akan ditebang pada akhir daur.
Cara penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem
"untu walang" (gigi belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap
barisan dan lajur penanaman.
Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun
maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang
dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun
I sampai dengan tahun ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa
kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang.
Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk
memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan, presentasi dan
prekuensi penjarangan disesuaikan dengan aturan sta ndar teknis kehutanan yang ada

Sebuah diskusi antara ISNURHADI Ketua CBO Wana Lestari dengan Penulis,

CBO Wana Lestari, Desa Pekasiran, Kecamatan Batur


Kabupaten Banjarnegara, merupakan CBO yang
berkonsentrasi pada pembuatan bibit tanaman
konservasi sendiri. Kemampuan para pengurus
kelompok dalam pembibitan dimulai sejak di berikanya
bantuan program KBR oleh Dishutbun kabupaten
Banjarnegara tahun 20010, dan kebun bibit tersebut
dipertahankan dengan meningkatkan kemampuan dalam
pembibitan.

Apa latar belakang CBO anda berkonsentrasi pada kegiatan Pembibitan


Tananam Konservasi?
Sampai saat ini produktivitas hutan alam sudah menurun sangat drastis sejalan
dengan meningkatnya eksploitasi hutan secara terus-menerus untuk memenuhi
permintaan akan kebutuhan kayu. Lihat saja kondisi kawasan Dieng , tanaman
Pohon bisa dihitung dengan Jari. Untuk mengatasi permasalahan tersebut ,
masyarakat mestinya tidak hanya di beri bantuan bibit, tetapi mampu membuat bibit
secara berkesinambungan. Dengan menggunakan materi tanaman yang unggul
melalui kegiatan pembibitan yang baik akan dapat meningkatkan produtivitasnya
dan mutu tegakan yang dihasilkan.

Cara pembibitan apa yang saudara


lakukan
Pembibitan saya baru dengan biji,
saya semai, karena keterbatasan
kemampuan kami maka cara ini yang
baru saya lakukan karena cara
vegetatif memerlukan ketrampilan
yang ahli dan peralatan yang
memadai.
Bagaimana
teknik
pembibitan
secara generatif yang anda lakukan
Pembibitan secara generatif dilakukan
dengan menggunakan benih yang
harus disemaikan terlebih dahulu pada
media tabur yang telah disterilisasi,
kemudian
setelah
berkecambah
disapih ke media pertumbuhan. Media
tabur yang biasa digunakan adalah
pasir
sungai
namun
saya
menggunakan Bahan organik CM
dicampur dengan Top Soil Tanah,
sedangkan
media
pertumbuhan
berupa campuran tanah dan kompos.
Apa saja kegiatan dalam Pembibitan
yang anda lakukan
Penanganan
benih
dipersemaian
merupakan
awal
dari
kegiatan
pembangunan tanaman. Kegiatan
tersebut meliputi : persiapan benih,
media tabur dan media sapih,
perlakuan benih, penaburan benih,
penyapihan bibit, pemeliharaan bibit
dan monitoring jumlah bibit siap tnam
di persemaian.
Terlepas
dari
kegiatan
pembangunan
dan
penyediaan
sarana dan prasarana pendukung
maka langkah-langkah apa saja
yang dilakukan dalam penaburan
benih ?
tahap tahap kegiatan sebagai
berikut:
a) Penaburan
Kegiatan penaburan dilakukan dengan
maksud untuk memperoleh prosentase
kecambah
yang
maksimal
dan

menghasilkan kecambah yang sehat.


Kualitas
kecambah
ini
akan
mendukung terhadap pertumbuhan
bibit tanaman, kecambah yang baik
akan menghasilkan bibit yang baik
pula dan hal ini akan dapat
membentuk tegakan yang berkualitas.
Bahan
dan
alat
yang
perlu
diperhatikan
dalam
kegiatan
penaburan adalah sebagai berikut :
Benih
Bedeng
tabur/bedeng
kecambah
Media Tabur, campuran pasir
dengan tanah 1 : 1
Peralatan penyiraman
Tersedianya air yang cukup
dan sebagainya.
Teknik pelaksanaan, bedeng tabur
dibuat dari bahan kayu/bambu dengan
atap rumbia dengan ukuran bak tabur
5 x 1 m ukuran tinggi naungan depan
75 cm belakang 50 cm.. kemudian
bedeng tabur disi dengan media tabur
setebal 10 cm , usahakan agar media
tabur ini bebas dari kotoran/sampah
untuk menghindari timbulnya penyakit
pada kecambah.
Penaburan benih pada media tabur
dilakukan setelah benih mendapat
perlakuan guna mempercepat proses
berkecambah dan memperoleh prosen
kecambah
yang
maksimal.
Penaburaan dilakukan pada waktu
pagi hari atau sore hari untuk
menghindari terjadinya penguapan
yang berlebihan. Penaburan ini
ditempatkan pada larikan yang sudah
dibuat sebelumnya, ukuran larikan
tabur ini berjara 5 cm antar larikan
dengan kedalaman kira kira 2,0 cm.
Usahakan benih tidak saling tumpang
tindih agar pertumbuhan kecambah
tidak bertumpuk. Setelah kecambah
berumur 7 10 hari maka kecambah
siap untuk dilakukan penyapihan.

langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam penyapihan benih ?


Penyapihan Bibit, Langkah-langkah kegiatan penyapihan bibit antara lain adalah :
Siapkan kantong plastik ukuran 10 x 20 cm, dan dilubangi kecil-kecil sekitar 2 4
lubang pada bagian sisi-sisinya.Masukkan media tanam yang berupa campuran
tanah subur, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Jika tanah cukup gembur, jumlah
pasir dikurangi.Setelah media tanam tercampur merata, kemudian dimasukkan ke
dalam kantong plasitk setinggi bagian, barulah kecambah sengon ditanam, setiap
kantong diberi satu batang kecambah. Kantong plastik yang telah berisi anakan,
diletakkan dibawah para-para yang diberi atap jerami atau daun kelapa, agar tidak
langsung tersengat terik matahari. Pada masa pertumbuhan anakan semai sampai
pada saat kondisi bibit layak untuk ditanam di lapangan perlu dilakukan
pemeliharaan secara intensip.
langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam pemeliharaan bibit?
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap bibit dipersemaian adalah sebagai berikut :

Penyiraman : Penyiraman yang optimum akan memberikan pertumbuhan yang


optimum pada semai / bibit. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari maupun
siang hari dengan menggunakan nozle.
Selanjutnya pada kondisi tertentu, penyiraman dapat dilakukan lebih banyak dari
keadaan normal, yaitu pada saat bibit baru dipindah dari naungan ke areal terbuka
dan hari yang panas.
Pemupukan : Pemupukan dilakukan dengan menggunakan larutan "gir". Adapun
pembuatan larutan "gir: sebagai berikut :
Disiapkan drum bekas dan separuh volumenya diisi pupuk kandang. Tambahkan air
sampai volumenya bagian, kemudian tambahkan 15 kg TSP, lalu diaduk rata.
Biarkan selama seminggu dan setelah itu digunakan untuk pemupukan.
Dosis pemupukan sebanyak 2 sendok makan per 2 minggu, pada umur 6 bulan,
ketika tingginya 70 125 cm, bibit siap dipindahkan ke kebun.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan dengan
segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya.
Penyiangan
Penyiangan terhadap gulma, dilakukan dengan mencabut satu per satu dan bila
perlu dibantu dengan alat pencungkil, namun dilakukan hati hati agar jangan
sampai akar bibit terganggu.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Beberapa hama yang biasa menyerang bibit adalah semut, tikus rayap, dan cacing,
sedangkan yang tergolong penyakit ialah kerusakan bibit yang disebabkan oleh
cendawan.
B. Teknik Pembibitan CARICA Penyiapan Bibit
Perbanyakan tanaman carica dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1)
perbanyakan vegetatif dengan stek cabang; dan 2) perbanyakan generatif dengan
biji. Perbanyakan vegetatif memiliki kelebihan yaitu menghasilkan tanaman yang
memiliki sifat sama dengan pohon induknya dan lebih cepat berbuah dengan hasil
yang lebih seragam serta relatif sama dengan pohon induknya. Tetapi mempunyai
kelemahan yaitu tidak dapat memperoleh bibit dengan skala besar. Sedangkan
perbanyakan generatif memerlukan seleksi untuk memilih tanaman jantan yang
cenderung memiliki produktivitas yang rendah. Keunggulan perbanyakan generatif
adalah dapat memperoleh bibit dengan skala besar.
Tanaman carica dengan perbanyakan biji dapat diusahakan dengan mengambil biji
dari buah yang masak pohon. Cara memperoleh biji dari buah, adalah:
1. Buah yang masak pohon dipotong 1/3 bagian buah bagian pangkal dan biji
yang digunakan untuk bibit adalah biji dari 2/3 buah di bagian ujung;

2.
Benih kemudian
direndam dalam air
selama sehari semalam;
3.
Benih
yang
tenggelam, selanjutnya
diperam dalam kertas
Koran atau kain basah
selama kurang lebih
seminggu
dan
tempatkan pada tempat
yang teduh. Selama
pemeraman
di
jaga
kelembabannya;
4.
Benih kemudian
disemai dalam polibag
dengan media tanam
berupa tanah halus dan
kompos
dengan
perbandingan 2:1 yang
diletakkan
dalam
sungkup plastik. Selama
dalam persemaian perlu
dijaga kelembabannya
dengan cara penyiraman
secara rutin.
Bibit yang berasal dari
perbanyakan generatif
atau biji siap ditanam
pada umur 2 3 bulan.
Sedangkan bibit yang
berasal
dari
perbanyakan
vegetatif
atau stek cabang sudah
dapat ditanam pada
umur 1 2 bulan.

Wawancara dengan Bapak Makruf , CB Perkasa, Dieng Wetan

Pepaya Gunung (Mauntain Papaya) memiliki nama latin


Carica candamarcensis merupakan kerabat dekat dengan
Pepaya (Carica papaya) . Tanaman carica di Indonesia
dapat dijumpai di dataran tinggi Dieng. Tanaman ini berasal
dari dataran tinggi Andes yang membentang antara Panama
hingga Bolivia di Amerika Selatan. Dan berhasil
dikembangkan di Dataran Tinggi Dieng.Tanaman carica
merupakan tanaman perdu, tidak berkayu dengan
permukaan batang yang kasar dan hampir menyerupai
tanaman pepaya biasa tetapi cenderung bercabang dan
dengan ukuran semua bagian tanaman lebih kecil serta
memiliki tinggi rata-rata antara 3 5 m.Berdasarkan bentuk
daun, carica merupakan
tanaman tidak berdaun
lengkap (incomletus) yang
hanya terdiri dari tangkai
dan helaian. Sedangkan,
berdasarkan
susunan
daun,
carica
bertipe
menjari
(palminervis).Buah carica
berbentuk
bulat
telur
dengan diameter antara 3
8 cm dan panjang
antara 6 17 cm dengan
berat
rata-rata
setiap
buah antara 60 80
gram. Buah carica yang
belum matang berwarna
hijau gelap dan akan
berubah berwarna kuning
jingga dengan aroma
yang menyengat apabila
sudah matang dengan
tekstur daging yang keras.
Buah carica yang sudah
matang
tidak
dapat
dikonsumsi
langsung
karena daging buahnya
banyak
mengandung
getah, sehingga rasanya
pahit dan menyebabkan gatal di tenggorokan.Tanaman carica memerlukan syarat
tumbuh yang spesifik, baik suhu, kelembaban maupun ketinggian tanah. Tanaman

carica hanya dapat tumbuh dan berbuah dengan baik pada ketinggian 1.500 3.000
mdpl yang beriklim sejuk, dingin dan basah. Suhu udara rata-rata kurang dari 200C,
kelembaban udara antara 60 70 persen dan dengan curah hujan lebih dari 2.000
mm/tahun. derajat keasaman tanah (pH tanah) yang ideal antara 5,0 7,0.rica
merupakan sumber kalsium, gula, vitamin A dan C. Selain itu, buah carica
mengandung banyak minyak atsiri dan merupakan turunan dari asam lemak.
Kebanyakan merupakan senyawa 3-hidroksiester, yang juga ditemukan pada
beberapa tanaman tropika lainnya seperti nanas, mangga, gooseberry, tamarillo,
dan sawo.
T. Kapan Bapak mengenal tanaman ini ?
J. Makruf. : Sejak tahun 90 an, waktu itu tanaman ini menjadi tanaman PT dieng
Jaya yang buahnya di eksport, dan setelah tidak beroperasi tanaman ini menjadi
banyak dikembangkan masyarakat karena ada permintaan
T.
Bagaimana Cara Budi daya Carica yang anda lakukan ?
J. Makruf : Pertama adalah Penyiapan Lahan Penyiapan lahan bertujuan untuk
menggemburkan tanah agar pertumbuhan tanaman menjadi baik dan membersihkan
tumbuhan pengganggu (gulma) sehingga menciptakan lingkungan yang sesuai bagi
tanaman agar dapat tumbuh optimal dan menghasilkan buah carica yang bermutu
pada tingkat produktivitas yang optimal.
Penyiapan lahan meliputi: 1) perataan tanah untuk mempermudah
pengaturan jarak tanam, meratakan lahan, pengaturan bedengan dan saluran air; 2)
pembersihan gulma; 3) membajak dan mencangkul tanah untuk menggemburkan
tanah; dan 4) pembuatan bedengan dan lubang tanam.
T. Berapa ukuran bedengan dan jarak tanam ?
J. Makruf : Bedengan dibuat dengan lebar 250 300 cm, tinggi 20 30 cm dan
panjang sesuai kebutuhan. Jarak antar bedeng adalah 50 100 cm. Lubang tanam
dibuat dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm diatas bedengan. Jarak tanam yang ideal
adalah 3 x 3 m atau 3 x 4 m. Dimana jarak lubang tanam dalam bedengan adalah
300 cm dan antar bedengan adalah 300 400 cm.
Biarkan lubang tanam selama 1 2 minggu, setelah itu isi dengan tanah yang
dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 dan biarkan selama 1 2
minggu. Apabila tanah masam (pH kurang dari 5) tambahkan kapur dolomite
sebanyak 1 kg.
T. Kapan Bibit Ditanam?
J. Makruf Bibit sebaiknya ditanam pada awal musim penghujan ketika tanah
mengandung cukup air yaitu sekitar 60 80 persen. Keadaan tanah yang gembur
dan kelembaban yang cukup memungkinkan akar bibit mampu hidup dan
berkembang secara baik. Penanaman dilakukan pada lubang tanam yang telah
disediakan.
T. Bagaimana Cara menanam Carica yang bapak lakukan?
J. Makruf: Penanaman bibit dilakukan dengan cara membenamkan media tanam
yang terdapat didalam polybag ke dalam gundukan tanah penutup lubang tanam.
Ditengah tanah penutup lubang tersebut digali lagi dengan ukuran sebesar polybag.
Sebelum bibit dimasukkan ke dalam lubang, polybag dilepas terlebih dahulu dengan

cara menyayat atau merobek bagian samping dan bagian dasarnya. Pada saat

melepas polybag dilakukan dengan hati-hati dan dijaga agar akar tidak merusak
perakaran.
T. Setelah Bibit Ditanam, Kegiatan apa yang bapak lakukan
J. Makruf : Pemeliharaan tanaman bertujuan untuk memperoleh produksi tanaman
yang baik dan produktif. Pemeliharaan tanaman carica meliputi: penyulaman,
penyiangan, pembubunan, pemupukan dan pengairan.
T. Terangkan Tentang kegiatan pemeliharaan
J. Makruf: Pertama Penyulaman diperlukan untuk mengganti tanaman yang mati,
perkembangannya kurang baik, tidak berproduksi dengan tanaman baru yang sehat
dan berumur sama dengan tujuan untuk mempertahankan populasi tanaman di
kebun. Penyulaman dilakukan sesegera mungkin, sehingga disediakan bibit
setidaknya sebanyak 10 persen dari populasi tanaman yang ditanam sebagai bibit
sulam.
J. Makruf : Kedua Penyiangan : Penyiangan adalah membersihan gulma disekitar
tanaman karena apabila tidak diberantas akan menjadi pesaing bagi tanaman utama
dalam memperoleh unsur hara dan air. Tujuan penyiangan adalah memelihara daya
serap perakaran dalam menyerap unsur hara sehingga pertumbuhan tanaman dapat
optimal.dan Ketiga adalah Pembubunan bertujuan untuk memperdalam perakaran
dan memperkokoh tanaman
T. Bagaimana dengan Pemupukan yang bapak lakukan?
J. Makruf : Pemupukan bertujuan untuk mempertahankan status hara dalam tanah,
menyediakan unsur hara secara seimbang bagi pertumbuhan atau perkembangan
tanaman, meningkatkan mutu buah dan meningkatkan produktivitas tanaman. Selain
itu, pemupukan juga bertujuan untuk mencukupi satu atau beberapa unsur hara
pada tanaman agar tanaman berproduksi secara berkelanjutan. Pupuk sebagai
suatu bahan yang diberikan kepada tanah untuk menyediakan unsur-unsur hara

tertentu bagi pertumbuhan tanaman.Pemupukan dasar diberikan pada saat


pembuatan lubang tanam berupa pupuk kandang sebanyak 50 kg.
T. Apakah hanya pupuk Kandang?
J. Makruf : Saya belum sepenuhnya menggunakan pupuk organik. Ada beberapa
pupuk pabrik yang saya berikan: saya lakukan sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun
yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan. Dosis pupuk yang diberikan
adalah: 1) Pupuk organik atau pupuk kandang sebanyak 20 kg./tan./tahun; 2) Urea
sebanyak 250 gr./tan./tahun; 3) SP-36 sebanyak 200 gr./tan./tahun; dan 4) KCL
sebanyak 150 gr./tan./tahun. Caranya yaitu pupuk dibenamkan ke dalam lubang
parit yang dibuat melingkari tanaman dan kemudian tutup dengan tanah. Lubang
parit dibuat sekitar tanaman dengan jarak lubang parit dari tanaman sekitar 50 100
cm, dengan lebar parit 20 cm dan dalam 15 30 cm.
T. Usia berapa bapak bisa memanen ?
J. Makruf :Tanaman carica yang berasal dari perbanyakan generatif atau biji sudah
dapat menghasilkan buah pada saat tanaman berumur 2 tahun. Sedangkan
tanaman yang berasal dari perbanyakan vegetatif atau stek akan berbuah pada saat
tanaman berumur 1,5 tahun.Tanaman carica yang telah berumur lebih dari 3 tahun
menghasilkan buah antara 4 8 kg./pohon/bulan.

Oleh TAUFIK Pengurus CBO Sido Makmur,


Babadan, Pagentan Banjarnegara
saya mengenal Lebah madu pertama kali ketika
SCBFWM
mengundang pengusaha Lebah madu dari Kabupaten Batang ke
kelompok kami, dan kemudian saya dikirim melalui bantuan
SCBFWM untuk berlatih di Kabupaten batang selama 5 Hari, siang
dan malam, kemudian saya mulai berternak 15 Stup Bantuan
SCBFWM sudah 4 Bulan Inilah pengalaman saya tentang Cara
beternak Lebah Madu.
Lebah mempunyai Ciri ciri, Ada yang hidup menyendiri dan ada yang hidup
berkelompok membentuk koloni, Memiliki susunan masyarakat lebah yaitu lebah
pekerja, yang bertugas membuat sarang,mengumpulkan madu daan mengurus telur dan
larva, membersihkan sarang, menyuapi anakan dan menyuapi ratu, umur pekerja 8
minggu, lebah tentara, tugasnya menjaga
sarang dari gangguan musuh, umur 8
minggu,
lebah pejantan, tugasnya
membuahi calon ratu, umur pejantan 8
minggu lebah ratu, menghasilkan telur,
umur ratu 5 tahun, produktif 2 4 tahun.
Lebah madu itu lebah jenis unggul yang
mempunayi ciri antara lain, Mempunyai
ratu lebah yang, secara fisik, bagus dan
berusia 3 bulan sampai 1 tahun, Jumlah
dan kualitas telur, yang dihasilkan ratu
lebah, banyak, Hasil panen lebih banyak, baik
hasil madu, bee pollen, royal jelly, dan
propolis, Larva lebah yang dihasilkan lebih
segar, Lebah biasanya lebih agresif.
Syarat budidaya lebah madu adalah :
1. Ada sumber makanan bunga, atau
tanaman berbunga,
2. Bibit lebah madu yang baik, yaitu
anggota koloni banyak, dalam, datu
stup / sarang minimal 6 sisiran dan
pejantan jumlahnya sedikit < 100
ekor,
3. Pembudidaya,
4. Pemberian tambahan makanan pada saat perubahan cuaca.
Adapun Peralatan budidaya lebah madu adalah:
1. kotak lebah, yang merupakan tempat koloni lebah madu, terbuat dari kayu suren
atau mahoni;

2.
3.
4.
5.
6.

Alat pengasap untuk menjinakan lebah madu yang agresif;


Masker pelindung serangan lebah madu;
Pengungkit sisiran;
Sikat sisiran lebah madu;
Sisiran yang terbuat dari rangka kayu dan di tengahnya diberi kawat sebagai
penahan landasan sarang lebah madu;
7. Pollen trap untuk panen bee pollen;
8. Frame royal jelly untuk panen royal jelly dan membuat calon ratu lebah;
9. Ekstraktor untuk panen madu.
Sedangkan syarat pembuatan Stoep adalah
1. Bahan kayu yang sudah kering dan tidak berbau menyengat, hal ini menghindari
pindahnya koloni lebah karena tidak betah dan pengaruh dari kayu tersebut.
Intinya menggunakan kayu apa saja yang penting tidak berbau yang menyengat dan
mengganggu koloni lebah.
2. Konstruksi Stoep adalah Tinggi stoep minimal 22 30 cm, Panjang 30 40 cm, Lebar
menyesuaikan jumlah frame tempat sisiran , lebar frame / sisiran 1,9 2,0 cm, jarak
0,8 0,9 cm, Jumlah Sisiran 10 12 buah
3. Tempat kedudukan pada stoep, panjang menyesuiakan Tinggi menyesuaikan, tinggi
stoep dikurang 0,6
Adapun Cara Membuat calon ratu lebah adalah sebagai berikut
1. Ambil larva lebah madu yang baru menetas; usia 1 hari.
2. Masukan ke dalam satu potong frame royal jelly.
3. Frame royal jelly yang sudah terisi larva lebah madu ditempatkan pada kotak super
(kotak lebah madu yang berisi koloni lebah madu, minimal 2 tingkat).
4. Sekat/pisahkan kotak super lebah madu tersebut, ratu lebah berada di kotak
bawah, dan frame royal jelly calon ratu lebah madu ditempatkan pada kotak
atasnya. Dengan demikian, ratu lebah madu tidak bisa mendekati calon ratu lebah
madu.
5. Diamkan selama 11 hari sampai calon ratu lebah menjadi kepompong.
6. Setelah sebelas hari, calon ratu lebah dipindahkan ke kotak lebah yang besisi koloni
lebah tanpa ada ratunya.
7. Setelah 13 hari, calon ratu lebah keluar kepompong dan langsung diangkat menjadi
ratu lebah oleh koloni lebah tersebut
8. Biasanya, setelah seminggu, ratu lebah siap untuk kawin dan mengembangkan
koloni lebah yang baru di tempat tersebut.
Langkah-langkah untuk meningkatkan jumlah koloni lebah madu adalah sebagai
berikut.
1. Gembalakan lebah madu pada lokasi yang di sana tersedia pakan cukup banyak.
Dengan tersedianya pakan yang cukup maka ratu lebah akan lebih banyak
menghasilkan telur dan lebah pekerja juga lebih giat membuat sarang baru.
2. Menyiapkan calon ratu lebah madu untuk ditempatkan dalam koloni lebah madu
yang baru.
3. Memisahkan koloni lebah madu yang sudah padat ke dalam kotak koloni lebah
madu yang baru, dan menempatkan calon ratu lebah baru atau ratu lain yang sudah
jadi.
Cara menggembala lebah madu
1. Antara bulan Mei hingga September adalah masa peternak lebah menggembalakan
lebah madunya ke perkebunan-perkebunan yang menyediakan pakan lebah madu
cukup banyak.

2.

Peternak lebah madu di pulau Jawa, umumnya, menggembalakan lebah madu ke


perkebunan karet, kapuk, rambutan, lengkeng, mangga, kopi, dan duwet, sehingga
dihasilkan madu berdasarkan spesifikasi jenis bunga.
3. Antara bulan Mei hinga September inilah saat peternak lebah madu menikmati
"manisnya" pendapatan dari hasil lebah madu, seperti: madu dari berbagai jenis
bunga, bee pollen, dan royal jelly.
4. Setelah bulan September, peternak lebah madu mengalami masa paceklik, karena
musim madu telah lewat. Untuk menutupi biaya perawatan lebah madu, umumnya,
peternak menggembalakan lebahnya ke perkebunan jagung. Di sini, peternak lebah
madu dapat menghasilkan bee pollen jagung dan royal jelly.
Kendala yangng dihadapi adalah
faktor alam dan faktor lingkungan
masyarakat. Sebagai contot kendala
adalah apabila cuaca tidak menentu
yang berakibat gagal berbunga dari
beberapa tanaman. Adapun faktor
lingkungan
masyarakat
antara
Masyarakat
banyak
yang
menganggap peternak lebah madu
sebagai hama tanamannya, sehingga
sebagian masyarakat akan mengusir
peternak lebah madu yang masuk ke
area perkebunannya. Kalau pun
diizinkan, sewa lahan sebagai tempat
beternak lebah sangat mahal. Syarat untuk berhasil dalam bisnis ini cukup dengan
menimba ilmu dan menerapkan pengetahuan yang dimiliki tentang kehidupan koloni
lebah. Misalnya:Suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C. Pada suhu
ini, lebah dapat beraktivitas normal.Pada suhu di atas 10 derajat C, lebah masih
beraktivitas. Kehidupan koloni di lereng pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu
normal (25 derajat C). Lokasi yang disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari
keramaian, dan banyak terdapat bunga sebagai pakannya.

Wawancara dengan HADRI (61 Th)


Anggota, CBO Tani Asri, Pegundungan, Banjarnegara

Domba Batur merupakan domba hasil persilangan dari domba


ekor tipis, domba Suffolk dan domba Texel. Berkembang baik di
Indonesia selama bertahun-tahun. Domba batur jantan dan betina
merupakan tipe domba penghasil daging yang baik.
mempunyai ciri khas yang berbeda dengan rumpun domba asli
atau domba lokal lainnya dan merupakan kekayaan sumber
genetik ternak lokal Indonesia yang perlu dilindungi dan
dilestarikan. Asul usul domba batur sendiri merupakan hasil persilangan antara domba
merino dengan domba ekor tipis. Domba ini tersebar di kecamatan Batur dan
sekitarnya, yang secara turun-temurun dikembangkan oleh masyarakat sejak tahun
1974 dan menjadi milik masyarakat Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah
T. Bagaimana Karakteristik Domba Batur nurut bapak ?
J. Menurut Saya ada 3 karakteristik domba batur yaitu Pertama, Memiliki warna tubuh
dominan putih susu, bulu berupa wol halus dan lebat yang hampir menutupi seluruh
permukaan tubuh. Kedua, Pejantan dan betina sama-sama tidak bertanduk, ketiga
Bobot pejantan 108 kg, betina sampai 82 kg.
T. Bagaiman Ciri-ciri domab
batur menurut bapak ?
J. Menurut saya Ciri-ciri Domba
Batur adalah sebagai berikut :1)
bentuk badan kompak menyerupai
segi empat; 2) badan penuh bulu,
struktur bulu halus dan tebal,
warna putih, keriting atau ikal;
3)kepala bulat kecil, terdapat
jambul. Muka ditumbuhi bulu,
tidak
bertanduk;
4)
kaki
pendekdan ditumbuhi bulu; dan 5)
ekor tipis dan berbulu
T. Bagaimana memilih bibit domba batur?
J.
Cara memilihnb Calon induk berumur 1 1,5 tahun, tidak cacat, bentuk perut
normal, telinga kecil hingga sedang, bulu halus, memiliki nafsu makan dan ekor normal.
Calon Pejantan berumur 1,5 2 tahun, tidak cacat, sehat, badan normal, tonjolan pada
tulang kaki besar dan mempunyai buah zakar yang sama besar, gerakan lincah,
pertumbuhan cepat.

T. Bagaimana Tata Laksana Usaha Ternak Domba Batur,


J. Secara umum peternak Domba Batur melakukan polapemberian pakan secara
sederhana yakni dengan memberikan hijauan yangberupa rumput, limbah pertanian
serta pemberian air .
T. Bagaimana Persyaratan Lokasi untuk memeliharan domba batur ini menurut
Bapak?
J. Lokasi untuk peternakan domba sebaiknya berada di pinggir desa, udaranya segar
dan keadaan sekelilingnya tenang, dekat dengan sumber pakan ternak, memiliki
sumber air, jauh dari daerah pemukiman dan sumber air penduduk.
T. Memelihara domba tidak akan terlepas dari kandang. Menurut Bapak
bagaimana kandang domba batur?
J. Kandang harus kuat sehingga dapat dipakai dalam waktu yang lama, ukuran sesuai
dengan jumlah ternak, bersih, memperoleh sinar matahari yang cukup, kandang
berbentuk panggung terletak lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya agar tidak
kebanjiran. Atap kandang diusahakan dari bahan yang ringan dan memiliki daya serap
panas yang relatif kecil, misalnya atap rumbia.
T. Saya melihat di lokasi ada kandang panggung, bisa dijelaskan?
J. Kandang domba dibedakan kandang Panggung. Dan kandang lemprak , Kandang
panggung memiliki kolong yang bermanfaat sebagai penampung kotoran., Tinggi
panggung dari tanah dibuat minimal 50 cm/2 m untuk peternakan besar. Palung
makanan harus dibuat rapat, agar bahan makanan yang diberikan tidak tercecer keluar.
Sedangkan kandang Lemprak . beralasan kotoran dan sisa-sisa hijauan pakan. Kandang
tidak dilengkapi dengan palung makanan, tetapi keranjang rumput yang diletakkan
diatas alas. Pemberian pakan sengaja berlebihan, agar dapat hasil kotoran yang banyak.
Kotoran akan dibongkar setelah sekitar 1-6 bulan.
T. Kapan bapak mengawinkan domba bapak ?
J. Domba jantan dan betina siap untuk dikawinkan setelah dewasa tubuh dan dewasa
kelamin pada umur 10-12 bulan pada betina dan 12 bulan pada ternak jantan.
Perkawinan akan berhasil apabila domba betina dalam keadaan birahi.
T. Bagamana bapak memepersiapkan kelahiran anak domba
J. Lama kebuntingan bagi domba adalah 155 hari. Menjelang kelahiran anak domba,
kandang harus bersih dan diberi alas yang kering. Bahan untuk alas kandang dapat
berupa karung goni atau jerami kering. Obat yang perlu disediakan adalah yodium
untuk dioleskan pada bekas potongan tali pusar.
T.Bagaimana Ciri domba bapak mau melahirkan ?
J. Apabila domba yang sedang bunting , Keadaan perutnya mulai menurun dan pinggul
mengendur, Buah susu membesar dan puting susu terisi penuh. Alat kelamin
membengkak, berwarna kemerahan dan lembab.Ternak selalu gelisah dan nafsu makan
berkurang. Sering kencing

T.
Keberhasilan
pemeliharaan domba tidak
terlepas
dari
kegiatan
pemeliharaan. Bagaimana
kegiatan
yang
bapak
lakukan?
J.
Pertama
Kebersihan
Lingkungan (red. Sanitasi dan
Tindakan Preventif) dapat
dilakukan
dengan
membersihkan kandang dan
peralatan terutama tempat
pakan dan tempat minum
dicuci dan dikeringkan setiap
hari. Kedua Pengontrolan
Penyakit
secara
rutin.
Merawat ternak secara rutin minimal seminggu sekali kemudian dijemur, mencukur
bulu minimal 6 bulan sekali, memotong kuku domba minimal 4 bulan sekali.
T. Bagaimana dengan Pemberian pakan?
J. Bahan pakan untuk domba dapat berasal dari rumput-rumputan, golongan kacangkacangan, hasil limbah pertanian dan golongan makanan penguat seperti dedak halus,
ampas tahu, ampas kecap dan lain sebagianya
T. Terakhir Untuk hama
dan penyakit apa yang
sering
muncul
dan
bagaimana pengendalian
yang bapak lakukan?
J. Penyakit Mencret (red.
bakteri Escherichia coli)
yang
menyerang
anak
domba umur 3 bulan,
pengobatan menggunakan
antibiotika. Penyakit Mulut
dan Kuku, Penyakit menular
ini dapat menyebabkan kematian pada ternak domba dan yang diserang adalah pada
bagian mulut dan kuku, menyerang semua usia ternak domba serta gejala mulut
melepuh diselaput lendir, pengndalian dengan membersihkan bagian yang melepuh
pada mulut dengan menggunakan larutan aluminium sulfat sedangkan kuku dilakukan
dengan merendam dalam larutan formalin atau natrium karbonat . Ada lagi Penyakit
Perut Kembung penyakit yang disebabkan karena pemberian makanan yang tidak
teratur, atau makan rumput yang masih berembun, gejalanya sebagai berikut: lambung
membesar dan dapat menyebabkan kematian. Untuk itu diusahakan pemberian makan
yang teratur jadwal dan jumlahnya, jangan digembalakan terlalu pagi. Pengendalian
dengan memberikan gula yang diseduh dengan asam, selanjutnya kaki domba bagain
depan diangkat keatas sampai gas keluar
Demikian pengalaman bapak Kadri dalam memelihara domba batur.

`
Oleh Suji Pengurus CBO Sido Mulyo, Babadan, Banjarnegara
Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau
masyarakat sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan
pemasaran hasil produksi (baik daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif
mudah. Meskipun secara tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, jika
pemeliharaannya ditingkatkan (menjadi semi intensif atau intensif), pertambahan
berat badannya dapat mencapai 50 - 150 gram per hari. Ada tiga hal pokok yang
harus diperhatikan dalam usaha ternak kambing, yaitu: bibit, makanan, dan tata
laksana. Ada beberapa langkah dalam memelihara ternak kambing. Langkah
tersebut anatar lain.
Langkah 1 Memilih bibit
Pemilihan bibit harus disesuaikan
dengan tujuan dari usaha, apakah
untuk pedaging, atau perah (misalnya:
kambing kacang untuk produksi
daging,
kambing
etawah
untuk
produksi susu, dll). Secara umum ciri
bibit yang baik adalah yang berbadan
sehat, tidak cacat, bulu bersih dan
mengkilat,
daya
adaptasi
tinggi
terhadap lingkungan. Pemilihan bibit
diperlukan
untuk
menghasilkan
keturunan yang lebih baik. Pemilihan
calon bibit dianjurkan di daerah
setempat, bebas dari penyakit dengan
phenotype baik. Calon induk. Umur
berkisar antara > 12 bulan, (2 buah gigi
seri
tetap),
tingkat
kesuburan
reproduksi sedang, sifat keindukan
baik, tubuh tidak cacat, berasal dari
keturunan kembar (kembar dua),
jumlah puting dua buah dan berat
badan > 20 kg. Calon pejantan
Pejantan
mempunyai
penampilan
bagus dan besar, umur > 1,5 tahun,
(gigi seri tetap), keturunan kembar,
mempunyai nafsu kawin besar, sehat
dan tidak cacat.

Langkah 2. Pakan Ternak


Kambing menyukai macam-macam
daun-daunan sebagai pakan dasar dan
pakan tambahan (konsentrat).Jenis
dan cara pemberiannya disesuaikan
dengan umur dan kondisi ternak.
Pakan yang diberikan harus cukup
protein, karbohidrat, vitamin dan
mineral, mudah dicerna, tidak beracun
dan disukai ternak, murah dan mudah
diperoleh. Pada dasarnya ada dua
macam
makanan,
yaitu
hijauan
(berbagai jenis rumput) dan makan
tambahan (berasal dari kacangkacangan, tepung ikan, bungkil kelapa,
vitamin
dan
mineral).
Cara
pemberiannya
Pemberian
hijauan
sebaiknya mencapai 3 % berat badan
(dasar bahan kering) atau 10 - 15 %
berat badan (dasar bahan segar) .
Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore),
berat rumput 10% dari berat badan
kambing, berikan juga air minum 1,5 2,5 liter per ekor per hari, dan garam
berjodium secukupnya. Untuk kambing
bunting, induk menyusui, kambing
perah dan pejantan yang sering
dikawinkan
perlu
ditambahkan

makanan penguat dalam bentuk bubur


sebanyak
0,5
1
kg/ekor/hari.Pemberian pakan induk
Selain campuran hijauan, pakan
tambahan perlu diberikan saat bunting
tua dan baru melahirkan, sekitar 1 1/2
% berat badan dengan kandungan
protein 16 %.
Langkung 3. Kandang
Pada prinsipnya bentuk, bahan dan
konstruksi kandang kambing berukuran
1 1/2 m untuk induk secara individu.
Pejantan dipisahkan dengan ukuran
kandang 2 m, sedang anak lepas
sapih disatukan (umur 3 bulan) dengan
ukuran 1 m/ekor. tinggi penyekat 1 1/2
- 2 X tinggi ternak. Kandang Harus
segar (ventilasi baik, cukup cahaya
matahari, bersih, dan minimal berjarak
5 meter dari rumah).
Pengelolaan reproduksi diusahakan
agar kambing bisa beranak minimal 3
kali dalam dua tahun. Hal-hal yang
harus diperhatikan adalah : Kambing
mencapai dewasa kelamin pada umur
6 s/d 10 bulan, dan sebaiknya
dikawinkan pada umur 10-12 bulan
atau saat bobot badan mencapai 55 60 kg. Lama birahi 24 - 45 jam, siklus
birahi berselang selama 17 - 21 hari.
Tanda-tanda birahi : gelisah, nafsu
makan dan minum menurun, ekor
sering dikibaskan, sering kencing,

kemaluan bengkak dan mau/diam bila


dinaiki. Ratio jantan dan betina = 1 : 10
Saat yang tepat untuk mengawinkan
kambing adalah : Masa bunting 144 156 hari. Masa melahirkan, penyapihan
dan istirahat 2 bulan.
Langkah 5. Pencegahan penyakit :
Sebelum
ternak
dikandangkan,
kambing harus dibebaskan dari parasit
internal dengan pemberian obat cacing,
dan
parasit
eksternal
dengan
dimandikan. Pengendalian Penyakit
Hendaknya
ditekankan
pada
pencegahan penyakit melalui sanitasi
kandang yang baik, makanan yang
cukup gizi dan vaksinasi. Penyakit
yang sering menyerang kambing
adalah: cacingan, kudis (scabies),
kembung perut (bloat), paru-paru
(pneumonia), orf, dan koksidiosis.
Langkah 6. Pasca Panen
Pasca Panen hendaknya diusahakan
untuk selalu meningkatkan nilai tambah
dari produksi ternak, baik daging, susu,
kulit, tanduk, maupun kotorannya. Bila
kambing hendak dijual pada saat berat
badan tidak bertambah lagi (umur
sekitar 1 - 1,5 tahun), dan diusahakan
agar permintaan akan kambing cukup
tinggi. Harga diperkirakan berdasarkan
: berat hidup x (45 sampai 50%) karkas
x
harga
daging
eceran.

Wawancara dengan Bapak

Supriyadi
Ketua CBO Mega Jaya, Wonosobo

Para peternak di sejumlah daerah diwarnai oleh jenis sapi yang


tidak lagi berwarna hitam putih. Sapi baru yang banyak
ditemukan adalah jenis sapi berwarna kecoklatan dan dengan
bentuk tubuh yang lebih besar. Salah satu jenis sapi berwarna coklat itu adalah sapi
Metal atau Simmental. Ternak sapi metal tampaknya sedang trend dan menjadi pilihan
dibandingkan sapi lokal yang selama ini diternakkan.

T. Apa hubungan beternak sapi dengan pengana lahan kritis menurut babak
J. Dengan beternak sapi minimal petani menanam rumput, kemudian kotorannnya,
dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman yang kami tanam, dengan demikian
akan mempercepat pertumbuhan tanaman pohon, dan akhirnya konservasi lahan kritis
akan semakin cepat.
T. Apa yang menarik bapak untuk usaha pengemukan sapi metal ini?
J. Jenis bisnis yang menarik dari usaha ternak sapi metal adalah pada usaha
penggemukannya. Dengan pola ini kita tidak perlu memelihara sapi terlalu lama hingga
bertahun-tahun. Cukup dengan mengambil bibit anakan yang sudah cukup dewasa, lalu
dipelihara antara 6 hingga 12 bulan, dan setelah itu dijual kembali. Pola ini belakangan
juga banyak dilakukan para pengusaha maupun peternak untuk menghindari risiko
yang lebih besar apabila dipelihara terlalu lama.
T. Menurut bapak jenis Jenis Sapi apa saja yang bisa digemukkan
J. Yang saya ketahui Jenis sapi yang paling baik untuk digemukkan adalah jenis Limosin
dan Simetal. Untuk kedua jenis sapi tersebut kenaikan berat badannya (MG Red) bisa
mencapai 1.5-2 kg/hari.
T. Menurut bapak , Umur berapa sebaiknya sapi mulai digemukan
J. Yang paling ideal untuk penggemukan adalah sapi berumur 2-2.5 tahun.

T. Mengapa umur 2-2,5 tahun ?


Karena pada usia tersebut tulang-tulang sapi sudah terbentuk secara sempurna
sehingga proses penggemukan dapat dilakukan secara efektif.
T. Bagaimana mengetahui usia sapi?
J. Saya melihat dari gigi yang tumbuh, Untuk usia 2 tahun biasanya gigi seroi sapi sudah
berganti besar 2-4 buah (poel 2-4). Apabila lebih dari itu biasanya usia sapi sudah lebih
dari 3 tahun.
T. Selain usia sapi, apa yang menurut bapak penting?
J. Dalam pemilihan sapi selain usia, hal lain yang lebih penting adalah masalah fisik sapi
tersebut. Fisik sapi yang baik meliputi panjang tubuhnya, tampilan depan dan belakang.
T. Berapa jangka waktu Penggemukan yang bapak lakukan
J. saya memelihara jangka waktu untuk (6-12 bulan). Jangka waktu pemeliharaan ini
nantinya akan terkait dengan umur sapi yang dipelihara. Karena bibit yang kami pilih
lebih muda dan bobotnya antara 250-350 kg. Hal ini semata-mata pertimbangan harga
bibitan yang lebih murah.
T. Bagaiman dengan jenis Pakan yang Diberikan karena Pakan merupakan
komponen penting dalam proses penggemukan sapi.
J. Saya mengunakan jenis pakan adalah campuran antara pakan hijauan dan konsentrat.
Pakan jenis konsentrat kami berikan pagi dan sore hari masing-masing 10 kg per
pemberian pakan. Untuk hijauan biasanya jenis jerami dan rumput gajah (kolonjono).
Karena di tempat kami jerami mudah dan murah didapat maka untuk jerami ini kami
berikan agak banyak dan bila habis langsung diisi kembali. Jerami ini sebelumnya
difermentasi terlebih dahulu agar lebig bergizi untuk sapi. Sedangkan untuk hijauan
hanya kadang-kadang diberikan.
Demikian teknis penggemukan sapi berdasarkan pengalaman bapak supriyadi, selama
ini. Semoga bisa bermanfaat buat yang lain, terima kasih.

ATMOJO, Bendahara CBO Tani ASRI semangkung

KAYU JABON
Peluang bisnis kayu yang satu ini adalah salah satu
peluang usaha agribisnis yang sedang berkembang pesat .
Jabon (Anthocephalus cadamba) atau yang lebih dikenal
masyarakat dengan nama kelampayan merupakan jenis kayu
daun lebar ringan dengan sifat kayu keras, berwana putih krem hingga kekuningan,
kelas awet V dan kelas kuat III-IV. Jabon juga termasuk jenis kayu yang
pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan
ekologi tumbuh pada : Ketinggian:10-2000mdplCurahhujan:1250-3000m/thPerkiraan
suhu:10 derajat C 40 derajat C. Kondisi tanah (PH) :4,5 7,5. Pohon Jabon
menjadi andalan industri
perkayuan, termasuk kayu
lapis,
karena
Jabon
memiliki
beberapa
keunggulan dibandingkan
dengan tanaman kayu
lainnya
termasuk
sengon/albasia.
Keunggulan tanaman jabon
:
Umur
tanaman jabon siap
dipanen 4 tahun
sampai 5 tahun
Tidak
memerlukan
perawatan khusus
Tingkat
kelurusan
dari pohon jabon
sangan
bagus
hingga
tanaman
jabon ini menjadi
kayu super
PERTUMBUHAN
pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila
dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir
sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat,
atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk
karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.
BATANG
Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang
akan rontok sendiri

CARA BUDIDAYA POHON JABON


Sebelumnya saya jelaskan masalah metode ukuran jarak tanam pohon jabon pada
umumnya
:
Pola Hutan Rakyat Umumnya menggunakan jarak tanam 2 x 2,5 m. namun hasil
pertumbuhan dan perkembangan diameternya tidak begitu cepat dan maksimal,
cara ini biasanya digunakan masyarakat dengan membiarkan tumbuh liar dengan
sendirinya ibarat hutan. Perkebunan pada umumnya menggunakan jarak tanam
yang direkomendasikan yaitu 4 x 5 m. jarak tersebut dapat memaksimalkan
pertumbuhan dan perkembangan diameter batangnya,sebab radius lingkaran
bayangan kebawah batang atas pohon adalah wilayah penyerapan unsur-unsur hara
ditanah oleh akar pohon. jadi jarak 4 x 5 m adalah yang paling baik bagi
pertumbuhan pohon jabon.
Cara Tanam :
Buka Lobang Lebar.40 x Panjang.40 x dalam 50 cm. (untuk bibit 40-50 cm)
Lalu masukan Kompos+NPK 2,5 gr (campur) sebagai pupuk dasar diendapkan
dilubang setinggi 30 cm (dapat langsung tanam/3-7 hr kemudian baru
tanam),kemudian masukkan bibit yang polibagnya sudah dibuka/disobek
kedalam,dudukan yang benar/rata,lalu isi tanah kompos sebagai penutup akar
dengan tanah setinggi 20 cm (jangan diterlalu dipadatkan),hingga tersisa lubang 10
cm sebagai kantong air.

Perawatan :
Semprot Pungisida secara aktip per 2 minggu sekali selama 3-5 bulan tergantung
keadaan gangguan, agar daun tidak dimakan ulat.setelah daun cukup banyak
pengusida sudah tidak perlu disemprotkan lagi,sebab daun tidak akan habis
dimakan
ulat
sebab
daun
sudah
banyak.
Pemupukan :
Untuk pertumbuhan, pemupukan dapat dilakukan Minimal cukup sampai usia 3
tahun, (sudah bagus, karna untuk 3 tahun keatas sumber makanan unsur hara dari
serasah yang terdekomposisi secara alami selama 1-3 tahun telah mengurai
menjadi unsur hara dan kesimbungan dekomposisi serasah 3-6 tahun, yang mana
jabon dapat hidup dengan PH 4,5 (Masam) - 7,5 (Basah), Masam : Unsur Mikronya
banyak & Unsur Makronya sedikit, Basah : Unsur Makronya banyak & Mikronya
sedikit), cukup kompos/Bokhasi/Pupuk Kandang + NPK, Periode pemupukan 1-2
kali/setahun.
(TAPI JIKA ADA KEMAMPUAN LEBIH, PEMUPUKAN SAMPAI BATAS USIA
MENDEKATI USIA PANEN YAITU 5 SAMPAI 6 TAHUN, AGAR HASIL LEBIH
MAKSIMAL JUGA LEBIH BAGUS)
Kompos sangat penting peranannya,kompos berperan sebagai absorbent yg dapat
menyimpan mineral & unsur hara dan memperlancar pertukaran kation didalam
tanah. tampa kompos tanah semakin lama semakin jenuh,jika tanah jenuh
pemberian pupuk menjadi sia-sia dikarenakan tanah jenuh tidak dapat lagi mengikat
mineral sehingga pupuk yang diberikan tidak dapat mengurai kedalam tanah dan

akan menguap atau tercuci,


kompos memperbarui kondisi
tanah dan menjadikan tanah
disekitar pangkal pohon/akar
menjadi lembab dan subur,
dengan kompos pupuk yang
diberikan
dapat
mengurai
dengan baik sehingga akar
menjadi mudah menyerap unsur
hara
tersebut.
*PUPUK
KANDANG YANG BELUM
MATANG
TIDAK
BAIK
DIGUNAKAN
UNTUK
PEMUPUKAN,
PUPUK
KANDANG
YANG
SUDAH
MATANG DITUNJUKAN DARI
TIDAK
BERBAU
KOTORAN,TAPI
BERBAU
HUMUS(TAHAH)
Perawatan Kebersihan disekitar
pohon,agar sumber makanan
akar tidak terganggu dan dapat maksimal diserap akar pohon.minimal perawatan
sampai usia 1 tahunan,untuk selebihnya dapat juga dibiarkan,sebab daya serap akar
sudah kuat.
PEMASARAN
Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan dan tanpa terlihat
seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu lapis (plywood),
industri meubel, pulp, produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, Alas
sepatu, Papan, Tripleks. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama
sekali tidak mengalami kesulitan.
NILAI EKONOMIS
Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan
apabila dikerjakan secara serius dan benar. Perkiraan dalam 4 5 tahun
mendatang, diperoleh dari penjualan 625 pohon /ha berumur 4 5 tahun sebanyak
800 1.000 m3/ha. Prediksi harga jabon pada 5 tahun mendatang Rp1,2-juta/m3.
Dengan harga jual Rp1,2-juta/m3 dan produksi 800 m3, maka omzet dari penanaman
jabon mencapai Rp960-juta/ha. Saat ini harga /m3 jabon berumur 4 tahun mencapai
Rp716.000; umur 5 tahun, Rp837.000. Andai harga jabon tak terkerek naik alias
Rp716.000 per m3, maka omzet dari budidaya jabon hanya Rp572.800.000.

Oleh Khotimah ; Sekretaris CBO Sari Mulyo,


Campur Sari Kejajar, Wonosobo

Tanaman
Carica
Dieng
(Carica
candamarcensis Hok) merupakan salah
satu famili dari caricaceae yang hanya
dapat dijumpai di dataran Dieng pada
ketinggian di atas 1750 m dpl sampai
2000 m dpl. Tanaman ini berasal dari
kepulauan
Candamar di Amerika
Tengah dan dijumpai juga di Brasilia. Di dataran tinggi Dieng, buah ini sering disebut
Kates Dieng, Gandul Dieng, Pepaya Dieng atau Carica. Tanaman Carica Dieng
memerlukan syarat tumbuh yang spesifik; mulai dari suhu, kelembaban dan
ketinggian tanah. Buah Carica memiliki aroma yang khas; harum, segar, daging
buah kenyal dan hanya dapat dikonsumsi setelah dilakukan pengolahan, dapat
berupa minuman buah (Carica in sirup atau cocktail), selai, juice dan sebagainya.
Dari berbagai olahan Carica yang paling populer saat ini adalah Carica in sirup, dan
sebagian IKM telah melakukan diversifikasi pengolahan seperti Carica menjadi
Sirup, manisan kering, selai jam, sari buah dan dodol.
Tanaman Carica yang hanya dapat tumbuh di dataran tinggi Dieng
mempunyai banyak keuntungan karena dapat memperbaiki struktur tanah dan dapat
menahan erosi, membantu memperbaiki lahan kritis, mampu menahan air tanah dan
menghijaukan lingkungan.Teknologi yang digunakan untuk mengolah Carica

menjadi produk olahan utama yaitu Carica in sirup masih sederhana. Dari berbagai
olahan Carica yang paling populer saat ini adalah Carica in sirup yang dikemas
dalam botol gelas maupun cup plastik. Buah Carica dalam botol yang diproduksi IKM
masih sangat beragam cara pengolahan dan kemasannya. Secara umum proses
produksi pada pengolahan buah Carica in sirup meliputi : pengupasan, pemisahan
buah dari biji, pemotongan, pencucian, pembuatan sirup dan pengemasan.
Pengolahan Carica menghasilkan limbah padat berupa kulit dan biji Carica. Pada
saat ini sebagian limbah kulit dijadikan pupuk sedangkan biji digunakan untuk obat
cacing. Sebagian limbah belum dimanfaatkan.
Peralatan yang digunakan di Sentra IKM untuk mengolah Carica masih sangat
sederhana, menggunakan alat pengupas manual yaitu dengan tangan dan sarung
tangan karena belum ada alat pengupas mekanik. Hal ini karena bentuk buah Carica
yang menyerupai belimbing sehingga susah untuk dicarikan/dibuatkan alat
pengupas mekanik. Pembuangan biji dan pencucian juga masih dilakukan secara
manual dan alat mengolahnya/memasaknya berupa peralatan dapur biasa dan alat
untuk mengemas semi modern yaitu berupa siller untuk kemasan cup plastik.
Pemasaran Carica meliputi wilayah lokal, regional dan nasional dengan daerah
pemasaran lokal adalah Kabupaten Wonosobo dan sekitarnya, regional meliputi
beberapa kota Di Jawa Tengah, sedangkan nasional meliputi luar Jawa Tengah
seperti Jabodetabek, Jawa Timur, Tasikmalaya-Jawa Barat.
Pola pemasaran Carica yang dilakukan meliputi beberapa pola yaitu :
1. Produsen ----> Konsumen
2. Produsen ----> Pedagang Eceran ----> Konsumen
Untuk pemasaran lokal, biasanya konsumen membeli langsung ke produsen (IKM)
dan pedagang eceran (Toko). Sedangkan untuk pemasaran regional dan nasional
biasanya sesuai dengan pola 2. Pada tahap awal para produsen menawarkan
produk Carica ke toko-toko atau pusat oleh oleh dan tempat tempat wisata yang
ada di berbagai daerah serta membuka stand di pusat perbelanjaan modern. Untuk
pemesanan selanjutnya para pedagang
tinggal pesan dan barang dikirim.
Disamping kedua pola tersebut masih ada media pemasaran yang tidak kalah
penting yaitu pameran yang diselenggarakan oleh berbagai instasi baik swasta
maupun pemerintah (di tingkat Kabupaten, Propinsi dan Pusat).
Permintaan Carica setiap bulannya berfluktuasi dan biasanya akan meningkat pada
saat Lebaran, Natal, Tahun Baru dan pada saat-saat liburan. Namun demikian trend
permintaan Carica dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Ekspor Carica saat ini belum dapat dilaksanakan. Prospek ke depan/ jangka
panjang yang harus sudah mulai dipikirkaan adalah strategi dan upaya untuk dapat
memenuhi standarisasi mutu
sehingga pemasaran di tingkat
nasional lebih meningkat dan
diharapkan dapat diekspor.
Sumber
pembiayaan
dan
permodalan bagi IKM Carica
berasal dari modal sendiri dan
modal dari luar. Sumber
pembiayaan yang berasal dari
luar diperoleh dari perbankan
dan dari non perbankan yaitu
dana/pinjaman bergulir dari
LPT-Disperindag Jawa Tengah,
Peruri, Perumnas.
Sentra IKM Carica di Kabupaten Wonosobo selama ini telah dibina oleh Diperindag,
BPOM, Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan dalam bentuk pelatihan-pelatihan
yang mendukung usaha, bantuan alat dan dana.
Dalam rangka meningkatkan kebersamaan dalam berusaha Carica, maka sudah
terbentuk wadah perkumpulan yaitu Asosiasi Pengrajin Carica (APC), tetapi saat ini
belum dapat memberikan banyak manfaat bagi para anggotanya. Untuk
mengaktifkan APC diperlukan aktivitas anggotanya untuk meningkatkan peran APC,
sehingga jika ada pembinanan teknis maupun bantuan dari pihak luar dapat dikelola
APC dengan baik. Disamping pembinaan dan wadah untuk mendapatkan modal,
asosiasi juga dapat memberikan peran yang lebih luas dengan cara menentukan
dan menetapkan standarisasi mutu produk, menentukan harga bahan baku dan
bahan pembantu (gula rafinasi, kemasan, pelabelan dan peralatannya). Apabila
bahan baku melimpah dapat ditampung/dibeli oleh APC untuk disalurkan ke IKM
anggotanya, pembuatan gudang bersama atau membuat show room (catatan : data
diambil tahun 2009)
Masih dalam suasana lebaran, beberapa hari yang lalu saudara saya dari Dieng
mampir ke rumah di Depok. Bapak saya memang berasal dari Dieng. Setelah
menikah, bapak kemudian pindah ke Temanggung hingga sekarang. Sampai saat ini
keluarga besar bapak saya masih banyak yang tinggal di Dieng.

Anda mungkin juga menyukai