Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Proses Gotong Royong

Disusun oleh:
Syalsa Syafira Hasyim
Kelas: XII
Guru Mata Pelajaran: Samsudin S. Pd

YAYASAN MAS MAMBAUL ULUM AL MACHTUMIYAH


KAMPUNG BARU SIMPANG KANAN SUI. AMBAWANG
KUBU RAYA 2023

KATA PENGANTAR

1
Alhamdulillah puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang terus memberikan nafas

kehidupan hingga selesainya penulisan makalah “Gotong Royong”. Makalah ini dibuat untuk

memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Kewargaan. Makalah ini membahas tentang

pengertian gotong royong di lingkungan sekolah, masyarakat, maupun tempat kerja. Kami menyadari

bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus

memberikan saran dan kritik, sehingga makalah ini dapat terselelsaikan.

Saya juga meyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan

keterbatasan pengalaman dan pengetahuan saya. Maka dari itu, saya mengharapkan segala bentuk

saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat

memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidika. Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas

perhatiannya terhadap artikel ini dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi saya

khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Tak ada gading yang tak terbelah seperti kertas ini.

Dengan segala kerendahan hati, saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun daro

para pemaca untuk perbaikan tugas lainnya kedepannya.

Kubu Raya, Oktober 2023

Syalsa Safira Hasyim

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................4

A.Latar Belakang.....................................................................................................................................4

B.Rumusan Masalah................................................................................................................................5

C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................6

A. Pengertian Gotong Royong.................................................................................................................6

B. Karakteristik Gotong Royong.............................................................................................................7

C. Gotong Royong dan Manfaatnya................................................................................................8

KESIMPULAN DAN PENUTUP.........................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang
Gotong royong merupakan suatu kegiatan sosial yang menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia
dari jaman dahulu kala hingga saat ini. Rasa kebersamaan ini muncul karena adanya sikap sosial tanpa
pamrih dari masing-masing individu untuk meringankan beban yang sedang dipikul. Hanya di Indone
sia kita dapat menemukan sikap gotong royong ini karena di negara lain masyarakatnya cenderung ac
uh tak acuh terhadap lingkungan sekitar. Ini merupakan sikap positif yang harus selalu dijaga dan dile
starikan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan kuat disegala hal karena didasari oleh
sikap saling bahu membahu antara satu dengan yang lain.

Secara lebih rinci, Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil y
ang didambakan. Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan
dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau suatu usaha atau pekerj
aan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuanny
a masing-masing. Sifat gotong royong dan kekeluargaan di daerah pedesaan lebih menonjol dalam pol
a kehidupan mereka, seperti memperbaiki dan membersihkan jalan, atau membangun/ memperbaiki ru
mah. Sedangkan di daerah perkotaan gotong royong dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti di RT/
RW, di sekolah dan bahkan di kantor-kantor, misalnya pada saat memperingati hari-hari besar nasiona
l dan keagamaan, mereka bekerja tanpa imbalan jasa, karena demi kepentingan bersama. Implementas
i nilai gotong royong pada masyarakat Indonesia merupakan bagian esensial dari revitalisasi nilai sosi
o budaya dan adat istiadat pada masyarakat yang memiliki budaya beragam agar terbebas dari domina
si sosial, ekonomi, politik,pertahanan dan keamanan, serta ideologi lain yang tidak mensejahterahkan.

Dari sini timbulah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga dapat terbina
rasa kesatuan dan persatuan Nasional. Prinsip kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan
bernegara nampak dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persa
tuan, musyawarah, dan keadilan merupakan nilai-nilai Pancasila yang mendasari gotong royong dala
m kehidupan bernegara. Begitu juga yang terjadi dalam masyarakat desa Keling, gotong royong sepert
i sudah menjadi tradisi bagi masyarakatnya. Warga bahu membahu dan saling bekerja sama setiap kali
mendapat himbauan untuk melakukan kerja bakti dalam rangka memperbaiki sarana dan prasarana lin
gkungan sekitar ataupun hanya sekedar melakukan bersih-bersih lingkungan secara rutin yang di agen
dakan setiap satu bulan sekali.

Semua dilakukan atas dasar kesadaran tanpa adanya paksaan, karena setiap individunya sadar
akan pentingnya menjaga lingkungan yang mereka tinggali agar terlihat tetap nyaman dan layak untuk
ditinggali. Belakangan ini di Desa Keling juga terlihat adanya kelompok-kelompok pemuda yang tida
k mau kalah dengan para orang tua dalam hal kerja sama untuk membangun lingkungan sekitar menja
di lebih baik dan tertata. Hal ini didasari karena adanya keinginan dari para pemuda untuk memberika
n sumbangsih yang nyata bagi lingkungan tempat tinggalnya, bukan hanya menjadi pelengkap yang k

4
adang justru para pemuda di cap sebagai sekumpulan anak yang kurang memberikan pengaruh bagi d
esa atau sebagai biang masalah bagi lingkungan yang mereka tinggali.

Tentu saja bukan hal yang mudah untuk menggerakkan sebegitu banyak pemuda untuk melak
ukan suatu kegiatan positif secara bersamasama, butuh proses dan tahapan yang harus dipersiapkan ol
eh karang taruna desa Keling untuk mengagendakan hal-hal apa saja yang sekiranya dapat dijadikan p
ijakan bagi para pemuda untuk merubah pandangan masyarakat sekitar agar lebih dapat mempercayak
an sebuah kegiatan yang dapat sepenuhnya ditangani oleh para pemuda. Keinginan dari para pemuda
untuk ikut andil dalam hal kegotong royongan ini cukup besar, hal tersebut justru sudah terlihat saat p
ertama kali diadakan rapat pemuda yang diselenggarakan oleh pihak karang taruna desa Keling, dima
na para pemuda datang dan terlihat antusias dalam mendengarkan arahan-arahan apa saja yang diberik
an oleh ketua karang taruna.

Disini dapat dilihat bahwa segala sesuatu yang pada awalnya terlihat sulit untuk dilakukan, ter
nyata dapat dilaksanakan dengan baik asalkan ada keinginan dari tiap individu dan juga adanya pengg
erak untuk berubah kearah yang lebih baik, tentu dalam hal ini mengenai nilai-nilai kebersamaan dan
peran pemuda dalam melaksanakan gotong royong didalam masyarakat. Sikap gotong royong itu seha
rusnya dimiliki oleh seluruh elemen atau lapisan masyarakat tak terkecuali bagi pemuda masyarakat d
esa Keling. Karena, dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat melakukan setia
p kegiatan dengan cara bergotong royong. Dengan demikian segala sesuatu yang akan dikerjakan dap
at lebih mudah dan cepat diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lan
car dan maju menuju kearah yang lebih positif.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian gotong royong?


2. Bagaimana Karakteristik Gotong Royong?
3. Apa manfaat Gotong Royong ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian gotong royong.
2. Untuk mengetahui bagaimana Karakteristik Gotong Royong.
3. Untuk mengetahui manfaat Gotong Royong .
4. Untuk mengetahui Kendala Gotong Royong di Era Digital.
5. Untuk mengetahui azas Kegotong Royongan.

6. Untuk mengetahui upaya Melestarikan gotong royong.

BAB II
PEMBAHASAN

5
A. Pengertian Gotong Royong
Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat suka
rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar, mudah dan ringan. Gotong
royong juga sangat sesuai dengan ajaran islam, Islam menginginkan umatnya saling mencintai,
menyayangi dan saling berbagi, itu sangat sejalan dengan prinsip gotong royong. Semangat gotong
royong dalam islam juga bisa dijadikan ukuran keimanan seseorang, dalam hal ini Rasulallah
SAW. Bersabda dalam hadist yang di riwayatkan Bukhari,Muslim,Tirmidzi,dan Nasai:
“Tidak beriman salah seorang diantara kamu sampai ia mencintai saudaranya sama dengan
mencintai dirinya sendiri”.
Sesama muslim adalah saudara, jadi antar sesama muslim kita wajib saling mengasihi,
saling tolong menolong dan bekerja sama dalam hal kebaikan(Gotong Royong). Dengan landasan
cinta, seorang muslim menjadi penolong bagi muslim yang lain.
Contoh kegiatan yang dapat dilakukan secara bergotong royong antara lain pembangunan
fasilitas umum dan membersihkan lingkungan sekitar. Sikap gotong royong itu seharusnya dimiliki
oleh seluruh elemen atau lapisan masyarakat baik di kota maupun di pedesaan. Karena, dengan
adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat melakukan setiap kegiatan dengan cara
bergotong royong. Dengan demikian segala sesuatu yang akan dikerjakan dapat lebih mudah dan
cepat diselesaikan dan pastinya pembangunan di daerah tersebut akan semakin lancar dan maju.
Bukan itu saja, tetapi dengan adanya kesadaran setiap elemen atau lapisan masyarakat dalam
menerapkan perilaku gotong royong maka hubungan persaudaraan atau silaturahim akan semakin
erat.
Dibandingkan dengan cara individualisme yang mementingkan diri sendiri maka akan
memperlambat pembangunan di suatu daerah. Karena individualisme itu dapat menimbulkan
keserakahan dan kesenjangan diantara masyarakat di kota tersebut.
Perubahan ekonomi Indonesia di bawah rezim Soeharto memungkinkan masuknya modal
asing dan liberalisasi. Nilai-nilai budaya mulai dengan deras masuk dan menjadi bagian dari hidup
masyarakat Indonesia. Kehidupan perekonomian masyarakat berangsur-angsur berubah dari
ekonomi agraris ke industri. Indusri berkembang maju dan pada zaman sekarang tatanan
kehidupan lebih banyak didasarkan pada pertimbangan ekonomi, sehingga bersifat materialistik.
Maka nilai kegotong royongan pada masyarakat telah memudar.

B. Karakteristik Gotong Royong


Perilaku gotong royong pada hakikatnya identik dengan kegiatan yang melibatkan berbagai
pihak. Dalam hal ini jelas dinyatakan bahwa gotong royong tidak mengedepankan aspek
individualitas, justru kekompakan dalam melakukan suatu tindakan atau pekerjaan tertentu
yang dilakukan atas inspirasi positif dari berbagai pihak.

6
Perilaku gotong royong bukan sesuatu yang terjadi tanpa dapat diidentifikasi. Dengan
adanya perilaku ini, maka secara tidak langsung masyarakat secara umum diberikan beberapa
wacana terkait dengan karakteristik yang melekat pada perilaku gotong royong tersebut. Berikut
penjelasan yang dimaksudkan.
Gotong-royong sudah tidak dapat dipungkiri lagi sebagai ciri khas bangsa Indonesia yang
turun temurun, sehingga keberadaannya harus dipertahankan. Pola seperti ini merupakan bentuk
nyata dari solidaritas mekanik yang terdapat dalam kehidupan masyarakat, sehingga setiap warga
yang terlibat di dalamnya memiliki hak untuk dibantu dan berkewajiban untuk membantu, dengan
kata lain di dalamnya terdapat azas timbal balik.
Beberapa karakteristik yang dimungkinkan cukup merepresentasikan perilaku gotong-
royong dapat dinyatakan sebagai berikut.
1. Sebagai sifat dasar bangsa Indonesia yang menjadi unggulan bangsa dan tidak dimiliki bangsa
lain.
2. Terdapat rasa kebersamaan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Sebagai bahan
pertimbangan bahwa nilai-nilai kebersamaan yang selama ini ada perlu senantiasa dijunjung
tinggi dan dilestarikan agar semakin lama tidak semakin memudar.
3. Memiliki nilai yang luhur dalam kehidupan.
4. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, karena di dalam kegiatan gotong-royong, setiap
pekerjaan dilakukan secara bersama-sama tanpa memandang kedudukan seseorang tetapi
memandang keterlibatan dalam suatu proses pekerjaan sampai sesuai dengan yang diharapkan.
5. Mengandung arti saling membantu yang dilakukan demi kebahagiaan dan kerukunan hidup
bermasyarakat.
6. Suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan sifatnya sukarela tanpa mengharap
imbalan apapun dengan tujuan suatu pekerjaan atau kegiatan akan berjalan dengan mudah,
lancar dan ringan.
Demikian beberapa karakteristik yang cukup representasif terkait dengan seluk beluk
perilaku gotong royong yang ada di masyarakat.

C. Gotong Royong Dan Manfaatnya


Sudah sejak jaman dulu bangsa kita menjalankan sistem kerja masal “GOTONG
ROYONG” dalam kegiatan – kegiatan pembangunan. Baik pembangunan untuk sarana umum
ataupun pembangunan untuk pribadi. Banyak sekali contoh – contoh yang masih bisa kita lihat dan
kita saksikan sampai sekarang. Terutama di daerah – daerah pedesaan mereka bekerja secara
bergotong royong dalam pembangunan Balai Desa, Masjid, Saluran irigasi, Rumah, Menanam
padi, Perbaikan jalan, dan banyak lagi kegiatan lainnya yang dikerjakan secara bersama – sama
tanpa ada imbalan yang mereka terima karena mereka melakukannya secara ikhlas.

7
Penduduk desa yang masih sangat kental dengan rasa kekeluargaan dan rasa persaudaraan.
Mereka guyub rukun, masih dan terus melaksanakan dan menjalankan budaya dan cara kerja yang
sudah sekian ratus tahun terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup mereka.
Mereka bahu – membahu saling membantu antar sesama warga desa. Mereka bekerja dengan
semangat dan tanpa pamrih , para lelaki bekerja bersama – sama menyelesaikan pembangunan
yang direncanakan, sedangkan para ibu membantu di dapur menyiapkan makanan dan minuman
untuk para lelaki yang sedang bekerja Gotong Royong.
Selaras sekali kerja Gotong Royong ini, dengan yang dicontohkan dalam kitab suci Al
Qur’an terdapat sebuah Surat An-Naml Allah s.w.t menyebut binatang Semut ini agar manusia
mengambil pelajaran dan hikmah dari kehidupan semut itu. Semut adalah binatang yang hidup
berkelompok di dalam tanah, membuat liang dan ruang bertingkat – tingakat sebagai rumah dan
gudang tempat menyimpan makanan. Kerapian dan kedisiplinan yang terdapat dalam kerajaan
semut ini.Secara tidak langsung Allah mengingatkan agar manusia berusaha mencukupkan
kebutuhan sehari – hari, mementingkan kemaslahatan bersama, tidak sombong , mampu
berorganisasi dan bekerjasama dengan baik dan tindakan terpuji lainnya.
Gotong Royong sebuah system kerja (Semut) yang patut untuk kita pertahankan dan kita
teruskan pada era sekarang ini. Tidak hanya bagi warga desa saja yang bisa melakukan gotong
royong , warga kotapun tentunya harus bisa dan bahkan lebih baik. Banyak kegiatan yang bisa
dilakukan bagi yang tinggal di perkotaan, membangun poskamling, membersihkan parit,
membangun tempat ibadah, menjaga kebersihan dan masih banyak lagi kegiatan yang lainnya.
Masalah waktu bisa kita laksanakan pada saat hari libur.
Ketua RT dan Ketua RW sangat berperanan sekali dalam kegiatan gotong royong
dilingkunganya. Merekalah tokoh masyarakat dan motor penggerak kegiatan – kegiatan
kemasyarakatan sehingga orang-orang yang bekerja akan merasa lebih semangat. Dan kita semua
akan mendapatkan manfa’at lain yang dari kegiatan gotong royong ini. Di antaranya :
1. Pekerjaan selesai dengan cepat tanpa harus mengeluarkan biaya ataupun kas RT/RW, dan jika
berupa pembangunan fisik gedung akan sangat menghemat anggaran , karena biaya untuk
tenaga kerja berkurang dengan adanya Gotong Royong.
2. Tanpa terasa persaudaraan dan kebersamaan sesama warga semakin erat, yang pejabat kenal
dengan tetangga yang pekerja/buruh, yang pedagang kenal dengan yang bekerja sebagai sopir,
yang kaya kenal dengan yang miskin, begitu juga sebaliknya.
3. Keamanan lingkungan semakin terjamin, dengan rasa persaudaraan dan kebersamaan serta
saling kenal diantara warga tentunya jika ada pendatang baru ataupun ada tamu asing yang
mencurigakan tentu warga akan cepat mengetahuinya.
4. Ketentraman dan kedamaian, akan diperoleh jika antar sesama warga saling peduli dan saling
membantu dengan sesama warga lainya.

8
5. Gotong royong tidak mengenal perbedaan, sehingga ketika di laksanakan semua akan terasa
sama.
Tentu kita semua berharap bisa hidup dan tinggal di lingkungan yang tentram dan damai.
Gotong Royong merupakan salah satu cara yang efektiv dan mudah untuk mencapai keadaan itu,
diantara cara-cara yang lain. Untuk itu marilah kita semua budayakan gotong royong dari sekarang
agar manfaat-manfaat di atas dapat kita rasakan.

KESIMPULAN

Kata Gotong Royong belakangan ini seperti sudah terlupakan, seiring dengan tumbuhnya sikap
individualistis masyarakat , Seiring pudarnya Ideologi pancasila, nilai-nilai persaudaraan sesama
saudara seagama seolah ikut pudar, padahal sebagian besar masyarakat kita adalah beragama islam
yang jelas-jelas mengajarkan kita untuk saling kasih mengasihi antar sesama, dan agama lainyapun
pasti mengajarkan hal yang sama.
Gotong Royong adalah budaya asli Indonesia yang sangat sesuai dengan ajaran agama, jadi
alangkah indahnya kalau budaya gotong Royong itu kita tumbuhkan lagi, kita giatkan lagi, mari kita
berbagi dan bergotong Royong karena keimanan, mari kita mulai menyingkirkan budaya barat yang
individualistik dan materialistik yang sangat bertentangan dengan ajaran agama kita, karena
kehidupan di dunia ini hanya sebentar saja.
Adanya pengaturan yang adil dalam pembagian tugas dan 62 tanggung jawab dalam kegiatan g
otong royong dapat mendorong partisipasi yang lebih besar dari santri, Lingkungan yang inklusif. Me
nciptakan lingkungan yang inklusif dan saling mendukung di pondok pesantren dapat menginspirasi d
an mendorong santri untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam kegiatan gotong royong, Komunika
si yang efektif. Komunikasi yang baik antara pengurus pesantren, pengajar, dan santri, termasuk penje
lasan tentang tujuan dan manfaat gotong royong, dapat mempengaruhi minat dan partisipasi santri dal
am kegiatan tersebut.

9
10

Anda mungkin juga menyukai