Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN KETERAMPILAN DAN PRAKARYA SD


“Nilai Edukasi Dari Keterampilan dan Prakarya”

DOSEN PENGAMPU:
Noormaliah, M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok II
Lola Puspita (3062256094)
Alifia Rahmah (3062256076)
M.Nazwan (3062256004)
FAKULTAS HUMANIORA

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PGRI KALIMANTAN

TAHUN AKADEMIK

2024/2025

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Nilai Edukasi Dari Keterampilan
dan Prakarya” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Noormaliah, M.Pd pada mata kuliah Pendidikan Keterampilan dan Prakarya SD. Selain itu, kami
berharap semoga makalah ini memberikan tambahan wawasan pengetahuan dan perlengkapan
dalam memperlajari serta mendalami wawasan tentang Nilai Edukasi Dari Keterampilan dan
Prakarya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan seperti kata pribahasa “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”. Untuk itu
harap maklum dan dapat memberikan kritis dan saran yang bersifat konstruksif agar kedepannya
lebih baik.

Banjarmasin, 11 Maret 2024

Penyusun

1
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan Makalah...............................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
1. Pengertian Nilai Edukasi...................................................................................................................5
2. Keterampilan dan Prakarya..............................................................................................................7
a. Pengertian Keterampilan dan Prakarya........................................................................................7
b. Manfaat Pembelajaran Keterampilan dan Prakarya.....................................................................8
3. Nilai Edukasi Keterampilan dan Prakarya.........................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................................................11
1. Simpulan........................................................................................................................................11
2. Saran..............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan keterampilan dan prakarya memiliki nilai edukasi yang sangat penting dalam
perkembangan holistik individu. Nilai-nilai tersebut meliputi pengembangan keterampilan
praktis, kreativitas, ketekunan, dan pemecahan masalah yang esensial untuk kehidupan
sehari-hari dan karier di masa depan.

Pertama-tama, keterampilan praktis yang dipelajari melalui mata pelajaran keterampilan


dan prakarya memungkinkan siswa untuk memahami dan menghargai proses pembuatan
barang secara praktis. Dari memasak, menjahit, hingga kerajinan tangan, siswa belajar cara
menggunakan alat dan bahan dengan aman dan efektif. Ini memberikan dasar yang kuat
untuk memasuki dunia kerja atau melanjutkan studi di bidang terkait.

Selain itu, pendidikan keterampilan dan prakarya merangsang kreativitas siswa. Mereka
diajak untuk berpikir di luar kotak, mengeksplorasi berbagai konsep dan teknik, serta
menciptakan karya yang unik. Hal ini membantu siswa mengembangkan kepercayaan diri
dalam ekspresi diri mereka dan menghargai keberagaman dalam seni dan desain.

Ketekunan juga merupakan nilai yang diajarkan melalui keterampilan dan prakarya.
Proses pembuatan sebuah karya seringkali memerlukan waktu dan usaha yang berkelanjutan.
Siswa belajar untuk tidak mudah menyerah dan menghargai hasil dari upaya yang mereka
investasikan.

Terakhir, pendidikan keterampilan dan prakarya membantu siswa mengembangkan


keterampilan pemecahan masalah. Mereka dihadapkan pada tantangan dan kesulitan yang
memerlukan pemikiran kritis dan strategi untuk diselesaikan. Ini memberi mereka
kepercayaan diri untuk mengatasi tantangan di berbagai aspek kehidupan.

Secara keseluruhan, nilai edukasi keterampilan dan prakarya tidak hanya terbatas pada
pengembangan keterampilan praktis, tetapi juga mencakup aspek-aspek penting lainnya

4
seperti kreativitas, ketekunan, dan pemecahan masalah, yang semuanya penting untuk
kesuksesan dalam kehidupan personal dan profesional.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu nilai edukasi ?


2. Apa pengertian keterampilan dan prakarya ?
3. Apa manfaat keterampilan dan prakarya ?
4. Bagaimana nilai edukasi keterampilan dan prakarya di kelas rendah dan tinggi ?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui nilai edukasi.


2. Untuk mengetahui pengertian keterampilan dan prakarya.
3. Untuk mengetahui manfaat keterampilan dan prakarya.
4. Untuk mengetahui nilai edukasi keterampilan dan prakarya dikelas rendah dan tinggi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Nilai Edukasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diartikan sebagai “harga.” Nilai berasal
dari bahasa latin valere yang artinya berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai
diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan
seseorang atau sekelompok orang. Nilai adalah esensi yang melekat pada sesuatu yang sangat
berarti bagi kehidupan manusia, khususnya mengenai kebaikan dan tindak kebaikan suatu hal.
Menurut Purwadaminta nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan. Nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, ideal, nilai bukan benda konkrit, bukan
fakta, tidak hanya persoalan benar dan salah yang menuntut pembuktian empirik, melainkan
sosial penghayatan yang dikehendaki, disenangi, dan tidak disenangi.

Adapun pengertian nilai menurut pendapat beberapa para ahli antara lain:

a. Menurut Milton Rekeach dan James Bank yang dikutip Una Kartawisastra mengatakan
bahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem
kepercayaan dimana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau memiliki
dan dipercayai.
b. Menurut Lauis D. Kattsof yang dikutip Syamsul Maarif mengartikan nilai sebagai
berikut: Pertama, nilai merupakan kualitas empiris yang tidak dapat didefinisikan, tetapi
kita dapat mengalami dan memahami cara langsung kualitas yang terdapat dalam objek
itu. Dengan demikian nilai tidak semata-mata subjektif, melainkan ada tolok ukur yang
pasti terletak pada esensi objek itu. Kedua, nilai sebagai objek dari suatu kepentingan,
yakni suatu objek yang berada dalam kenyataan maupun pikiran. Ketiga, nilai sebagai
hasil dari pemberian, nilai itu diciptakan oleh situasi kehidupan.
c. Menurut Chabib Thoha nilai merupakan sifat yang melekat pada sistem kepercayaan
yang telah berhubungan dengan subjek yang memberi arti bagi manusia yang meyakini.
Jadi, nilai adalah sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi manusia sebagai acuan
tingkah laku. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa nilai merupakan

6
esensi yang melekat pada sesuatu yang sangat berarti bagi kehidupan manusia. Esensi
belum berarti sebelum dibutuhkan oleh manusia, tetapi tidak berarti adanya esensi karena
adanya manusia yang membutuhkan. Hanya saja kebermaknaan esensi tersebut semakin
meningkat sesuai dengan peningkatan daya tangkap pemaknaan manusia itu sendiri. Jadi,
nilai adalah sesuatu yang dipentingkan manusia menyangkut segala sesuatu yang baik
atau yang buruk sebagai abstraksi, pandangan, atau maksud dari berbagai pengalaman
dengan seleksi perilaku yang ketat.

Edukasi dapat disebut pendidikan dalam Bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari
kata “didik” dengan memberikan awalan “pe” dan akhiran “an”, mengandung arti “perbuatan”
(hal, cara dan sebagainya). Kata pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu paedagagos yang
berarti pergaulan dengan anak-anak. Paedagagos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge (saya
membimbing, memimpin). Perkataan yang mulanya berarti “rendah” (pelayan, bujang), sering
dipakai untuk pekerjaan mulia. Peadadog (pendidik atau ahli didik) ialah seseorang yang
tugasnya membimbing anak. Sedangkan dalam pekerjaan membimbing disebut paedagogis.
Istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan “education” yang berarti
pengembangan atau bimbingan. Adapun edukasi/ pendidikan menurut beberapa ahli adalah
sebagai berikut:

a) Marimba, menjelaskan bahwa, “pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar
oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama.”
b) Hasan Langgulung, mengemukakan bahwa, “pendidikan sebenarnya dapat ditinjau dari
dua segi; pertama, dari sudut pandangan masyarakat; kedua, dari sudut pandangan
individu. Dari sudut pandangan masyarakat pendidikan berarti pewarisan kebudayaan
dari generasi tua ke generasi muda, agar hidup masyarakat tetap berkelanjutan, dengan
kata lain, masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya yang ingin disalurkan dari generasi
ke generasi agar identitas masyarakat tersebut tetap terpelihara. Dilihat dari segi
pandangan individu, pendidikan berarti pengembangan potensi-potensi yang terpendam
dan tersembunyi. Manusia mempunyai berbagai bakat dan kemampuan yang kalau
dikelola secara cerdas bisa berubah menjadi emas dan intan.”

7
c) Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa
“pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.”

Jadi, edukasi/pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik kepada anak didik
dalam proses pembelajaran baik jalur formal, nonformal maupun informal guna mengembangkan
potensi pada diri individu yang nantinya dapat bermanfaat bagi dirinya, keluarga, agama, bangsa
dan negara. Kesimpulannya, nilai edukasi adalah segala sesuatu yang memberi makna dan
menjadi acuan dalam mendidik manusia ke arah kedewasaan, bersifat baik maupun buruk
sehingga berguna bagi kehidupan manusia yang diperoleh melalui proses pendidikan.

2. Keterampilan dan Prakarya

a. Pengertian Keterampilan dan Prakarya


Prakarya merupakan hasil karya atau pekerjaan tangan yang biasanya berbentuk pelatihan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prakarya adalah pekerjaan tangan (pelatihan di
sekolah). Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), prakarya
juga merupakan ilmu terapan yang mengaplikasikan berbagai bidang ilmu pengetahuan untuk
menyelesaikan masalah praktis secara langsung yang memengaruhi kehidupan kita sehari-
hari. Keterampilan adalah bimbingan yang diberikan kepada anak agar memiliki kemampuan
dalam hal membuat atau menciptakan sesuatu untuk melakukan kegiatan atau hal yang baik dan
cermat terhadap sumber-sumber yang ada dilingkungannya menjadi barang-barang kerajinan
yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan. Dalam artian sempit keterampilan ditujukan pada
kegiatan-kegiatan yang menciptakan sesuatu melalui prakarya. Dengan demikian pendidikan
keterampilan adalah pendidikan prakarya. Prakarya berasal dari istilah pra dan karya. Di mana
pra memiliki makna dan belum, sedangkan karya adalah hasil kerja. Sehingga bisa didefinasikan

8
prakarya merupakan hasil kerja yang belum jadi atau masih berupa prototipe. Dikutip dari buku
Pendidikan Karakter:

Konsep dan implementasinya (2016) karya Aisyah, prakarya terdiri dari empat aspek, yaitu
Kerajinan, Rekayasa, Budidaya dan Pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah
dan setiap satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek
prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan itu. Prakarya
memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan kreatifitas dan mengembangkan
menjadi sebuah inovasi baru. Biasanya bahan yang digunakan untuk prakarya belum tersedia
dipasang, biasa memanfaatkan limbah atau barang bekas. Di mana dari bahan-bahan tersebut
kemudian dirangkat sendiri dengan kreasi dan menarik.

b. Manfaat Pembelajaran Keterampilan dan Prakarya

Prakarya merupakan pekerjaan tangan yang memiliki manfaat bagi masyarakat khususnya
anak sekolah. Di mana dengan kegiatan prakarya bisa mengembangkan keterampilan,
pengetahuan serta sikap percaya lewat produk yang dihasilkan sendiri. Produk-produk tersebut
memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar. Dengan kegiatan
prakarya akan melatih siswa untuk kreatif dan bisa menghasilkan karya senia yang menarik dari
barang-barang bekas yang tidak terpakai. Selain itu juga bisa menumbuhkan keterampilan untuk
berwirausaha dengan hasil prakarya yang sudah dibuat. Karena hasil prakarya yang sudah dibuat
bisa bernilai tinggi jika dikembangkan dan dipasarkan ke masyarakat luas. Karena memang
prakarya butuh ketelitian dan keseriusan. Dengan kegiatan prakarya juga bisa menciptkan
lapangan kerja baru, namun buntuh dukungan dari pemerintah untuk turut mengembangkan.

Dikutip dari buku Entrepreneurship (Kewirausahaan) (2017) karya Muchson, mata pelajaran
prakarya dan kewirausahaan dapat digolongkan ke dalam pengetahuan transcience knowlodge,
yaitu mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni,
teknologi dan ekonomi. Pembelajaran ini berawal dengan melatih kemampuan ekspresi kreatif
untuk menuangkan ide dan gagasan agar menyenangkan orang lain dan dirasionalisasikan secara
teknologis. Sehingga keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbarukan, hasil
ergonomis dan aplikatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dengan memperhatikan
dampaknya terhadap ekosistem, manajeman dan ekonomis.

9
3. Nilai Edukasi Keterampilan dan Prakarya

Pembelajaran keterampilan dan prakarya memiliki nilai edukasi yang luas dan beragam. Ini
mencakup pengembangan keterampilan praktis seperti memotong, menjahit, melukis, dan
membuat kerajinan tangan, yang tidak hanya berguna dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga
dalam meningkatkan kreativitas dan ekspresi diri siswa. Selain itu, pembelajaran keterampilan
dan prakarya mempromosikan pemecahan masalah, ketekunan, dan kerja tim saat siswa bekerja
pada proyek-proyek yang melibatkan desain, konstruksi, dan penyelesaian masalah nyata. Ini
juga membantu siswa memahami pentingnya kualitas, keamanan, dan keberlanjutan dalam
produk-produk yang mereka buat. Selain itu, melalui pembelajaran keterampilan dan prakarya,
siswa dapat memperluas pemahaman mereka tentang budaya, sejarah, dan nilai-nilai sosial yang
terkait dengan seni dan kerajinan. Ada dua hal yang akan dijabarkan pada materi kali ini, yaitu :

a. Pada Kelas Rendah


Pembelajaran prakarya memiliki nilai edukasi yang sangat penting dalam
mengembangkan keterampilan motorik halus, kreativitas, dan pemecahan masalah pada
anak-anak. Melalui kegiatan seperti mewarnai, membuat kerajinan sederhana, dan
membangun model, anak-anak dapat belajar tentang berbagai materi pelajaran seperti
matematika, sains, dan bahasa dalam konteks yang praktis dan menarik. Selain itu,
pembelajaran prakarya juga membantu anak-anak mengembangkan rasa percaya diri,
ketekunan, dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan teman sekelas.
b. Pada Kelas Tinggi
Pembelajaran prakarya tetap memiliki nilai edukasi yang signifikan. Di tingkat ini, siswa
memiliki kesempatan untuk mengasah keterampilan desain, teknik, dan pemecahan
masalah yang lebih kompleks. Mereka dapat belajar tentang proses produksi yang lebih
lanjut, teknologi terkini dalam pembuatan produk, serta berbagai konsep dan teori terkait
dengan desain dan seni kerajinan. Selain itu, pembelajaran prakarya pada tingkat tinggi
juga membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan pemikiran kritis, analitis, dan
evaluatif saat mereka merancang dan mengeksekusi proyek-proyek yang lebih kompleks.
Hal ini juga memperluas pemahaman mereka tentang berbagai material, teknik, dan alat

10
yang digunakan dalam pembuatan produk, serta nilai-nilai seperti inovasi, keberlanjutan,
dan keberagaman dalam desain.

11
BAB III

PENUTUP
1. Simpulan

Keterampilan dan prakarya memiliki nilai edukasi yang sangat penting dalam
pembelajaran. Mereka tidak hanya mengajarkan siswa keterampilan praktis yang
dapat mereka gunakan sepanjang hidup mereka, tetapi juga mengembangkan berbagai
keterampilan kognitif dan sosial. Dengan mempraktikkan keterampilan seperti
memotong, menjahit, atau merakit, siswa belajar tentang ketelitian, kesabaran, dan
kreativitas. Mereka juga belajar memecahkan masalah dan berpikir kritis saat
menghadapi tantangan dalam membuat karya seni atau kerajinan.
Selain itu, melalui keterampilan dan prakarya, siswa dapat mengembangkan rasa
percaya diri dan harga diri mereka, karena mereka melihat hasil nyata dari usaha
mereka. Hal ini juga membantu mereka mengembangkan apresiasi terhadap kerja
keras dan kesabaran. Secara keseluruhan, keterampilan dan prakarya memainkan
peran penting dalam menciptakan pengalaman belajar yang holistik dan
mempersiapkan siswa untuk sukses dalam kehidupan.

2. Saran

Nilai edukasi keterampilan dan prakarya dapat ditingkatkan dengan memasukkan


lebih banyak proyek berbasis praktik dalam kurikulum. Sekolah dapat menyediakan
lebih banyak sumber daya dan fasilitas untuk mendukung pembelajaran keterampilan,
serta memperluas pilihan kursus keterampilan untuk siswa. Kolaborasi dengan
industri lokal juga penting untuk memberikan pengalaman praktis yang relevan
dengan dunia nyata. Selain itu, penting untuk memperkenalkan keterampilan dan
prakarya pada usia dini untuk membantu siswa mengembangkan minat dan bakat
mereka secara alami. Dengan demikian, mengintegrasikan keterampilan dan prakarya
secara menyeluruh dapat meningkatkan nilai edukasinya.

12
DAFTAR PUSTAKA
Martono, M. (2019). Implementasi pembelajaran keterampilan kerajinan dengan pendekatan
pemberdayaan potensi seni kerajinan daerah setempat. Journal UNY, Yogyakarta.

Janah, Iin. (2018). Tinjauan tentang edukasi. Ethees IAIN Kediri, Kediri.

Gabriella, Elizabeth. (2015). Manfaat pendidikan keterampilan. Kompasnia.com

Baginda, M. (2020). Nilai nilai pendidikan berbasis karakter pada pendidikan dasar dan
menengah. Neliti media, Indonesia.

13

Anda mungkin juga menyukai