Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMETAAN TEMA, KD DAN JARING TEMA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Tematik SD
Dosen Pengampu : Dr. Dhiniaty Gularso, S. Si, M.Pd

Disusun oleh :

1. Shilvia Tiara 20144600041


2. Desi Ramadhani Puspitasari 20144600046
3. Setiya Herdinta Julianti 20144600061
4. Kristina Putri Setyoingsih 20144600075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2021/2022
ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini yang berjudul “PEMETAAN TEMA, KD dan JARING
TEMA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK” . shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Makalah ini membahas tentang pemetaa tema, kd, dan jaring tema yang ada di
pembelajaran tematik mulai dari pengertian, prinsip, hingga langka penyusunan pemetaan tema.
Dalam makalah ini semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Penulis menyadari
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah oleh karena itu penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 30 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................ 1
C. TUJUAN ......................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 3
A. PENGERTIAN PEMETAAN TEMA ............................................................................................. 3
B. CARA MENENTUKAN TEMA .................................................................................................... 3
C. PRINSIP PRINSIP PENGEMBANGAN DAN PEMILIHAN TEMA ............................................ 4
D. KETERHUBUNGAN KD DENGAN INDIKATOR DALAM TEMA .......................................... 5
E. JARING JARING TEMA ............................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP................................................................................................................................... 9
A. KESIMUPULAN ............................................................................................................................ 9
B. SARAN ........................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran Tematik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengkolabrasi
antara materi pengajaran dan pengalaman belajar melalui keterpaduan tema. Dalam
pembelajaran ini dapat mempelajari tentang tema tema yang ada dalam lingkup sekolah
dasar dari standar kompetensinya, kompetesi dasar dan indikator pada setiap mata kuliah.
Sehingga guru dapat menerapkan strategi, model, metode pembelajaran yang cocok pada
setiap temanya.
Pemetaan tema adalah suatu kegiatan yang mendapatkan gambaran secata
menyeluruh dan utuh standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator setiap mata
pelajaran. Pemetaan tema berguna untuk mempersingkat dengan jelas suatu tema sehingga
arah pelajaran lebih jelas dan diadakan secara efektif. Guru dapat mengeahui materi pokok
yang ada didalam sebuah tema dan melakukan pemetaan tema. Pemetaan tema juga dapat
digunakan untuk mengetahui tema apa yang dibutuhkan para siswa untuk segera
dipelajarinya sehingga materi yang disampaikan guru akan tertanam dengan maksimal.
Dalam pemetaan tema ini terdapat juga jaring jaring tema yaitu sebuah peta konsep
yang disusun dengan mata pelajaran yang berada pada tema yang tersusun sesuai
keterpaduan Kompetensi dasar dan Indikatornya. Sehingga hal ini lebih memudahkan guru
untuk mengetahui tujuan dalam suatu pembelajaran tersebut. Semua hal ini sangatlah
berkaitan di dalamnya mulai dari pemetaan tema, keterhubugan KD dan indikator serta
penyusunan jaring jaring tema.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari pemetaan tema?
2. Bagaimana prinsip prinsip pengembangan dan pemilihan tema?
3. Bagaimana keterhubungan KD dan indikator dalam tema?
4. Bagaimana jaring jaring tema?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pemetaan tema.
2. Untuk mengetahi prinsip prinsip pengembangan dan pemilihan tema.

1
3. Untuk mengetahui tentang keterhubugan KD dan indikator dalam tema.
4. Untuk mengetahui tentang jaring jaring pada tema.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMETAAN TEMA


Pemetaan tema adalah suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari
berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam satu tema yang dipilih. Dalam
penentuan yang ditetapkan sendiri oleh guru atau peserta didik. Tema sendiri
merupakan pengikat mata pelajaran satu dengan yang lainya yang berada didalam tema
tersebut. Tema berasal dari kompetensi dasar dan indikator yag dijabarkan dalam
sebuah konsep, keterampilan atau kemampuan yang ingin dikembangkan dan
didasarkan atas situasi dan kondisi kelas, guru, sekolah, dan lingkungan.
Sehubung dengan hal tersebut, maka dalam menetapkan suatu tema perlu
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut yaitu:
1. Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan peserta didik.
2. Mulai dari yang termudah menuju yang sulit
3. Mulai dari yang sederhana menuju yang kompleks
4. Dari yang konkret menuju ke abstrak
5. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berfikir pada peserta
didik.
6. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan peserta didik,
termasuk minat, kebutuhan serta kemampuan peserta didik.

Subroto (1998) menegaskan bahwa dalam pembelajaran tematik yang juga disebut
pembelajaran terpadu model terkait, pelajaran dimulai dari suatu tema. Pemetaan ini
berguna untuk memotivasi peserta didik agar memulai tema akan memudahkan mereka
dalam melihat bagaimana kegiatan dan gagasan dapat saling terkait tanpa melihat batas
batas pemisah beberapa mata pelajaran tutut Sukayati (2004)

B. CARA MENENTUKAN TEMA


Pemetaan tema dapat dilakukan dengan berbagai cara. Menurut Tim Puskur dari
Departemen Pendidikan Nasional (2006) menentukan tema dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu:

3
1. Guru mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam
setiap mata pelajaran, kemudian dilanjutakan dengan menentukan tema yang
sesuai.
2. Guru menetapkan terlebih dahulu tema tema pengikat keterpaduan, untuk
menentukan tema tersebut, guru dapat bekerja denga peserta didik sehingga dengan
minat dan kebutuhan peserta didik.

Perbedaan antara cara pertama dan kedua adalah terdapat pada cara pertama
penentan tema yang dilakukan setelah guru melakuka penjabaran standar kompetensi
dan kompetensi dasar ke dalam indikator, tema ditentukan setelah melihat
keterhubugan antara kompetensi satu mata pelajaran dengan yang lainnya. Sedangkan
cara yang kedua guru menentukan terlebih dahulu baru mencari keterhubungan antara
tema dengan kompetensi dasar dengan indikator dari berbagai mata pelajaran. Guru
bisa memilih tema di topik topik dalam kurikulum, isu isu, minat peserta didik.

Menurut subroto dan herawati terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
dalam penentuan tema yaitu:

a. Tema diangkat sebagai sarana untuk mencapai sasaran materi pelajaran dan
prosedur penyampaian.
b. Tema sesuai dengan karakteristik belajae peserta didik sehingga perkembangan
anak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
c. Tema harus bersifat cukup problematic sehingga kemungkinan luas untuk
melaksanakan kegiatan belajar yang efektif.

C. PRINSIP PRINSIP PENGEMBANGAN DAN PEMILIHAN TEMA


Menurut tim pusat kurikulum dari departement pendidikan nasional dalam
menetapkan temma perlu memperhatikan beberapa prinsip, yaitu:
1. Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan peserta didik. Tema yang dipilih
sebaiknya tema yang ada didalam sehari hari dan dialami anak (Sukandi dkk., 2003)
mengangkat realita sehari hari dapat menarik minat peserta didik dan dapat
meningkatkan keterlibatan siswa siswi dalam pembelajaran.

4
2. Dari yang termudah menuju yang tersulit, dari yang sederhana menuju yang
kompleks. Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara
bertahap mulai dari hal hal yang sederhaa ke hal hal yang lebih kompleks.
Sehubungan denan hal tersebut maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis,
keterkaitan antar ateri, dan cakpan keluasan serta kedalaman materi.
3. Dari yang konkrit menuju abstrak. Anak tidak belajar hal yang abstrak, tetapi
belajar dari fenomena kehidupan dan secara bertahap belajar memecahkan problem
kehidupan.
4. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berfikir pada diri peserta
didik dan membangun pemahaman konsep karena adanya sinergi pemahaman
konsep pemahama antar konsep yang dikemas dalam tema.
5. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan peserta didik
termasuk minat dan bakatnya. Dalam pembelajaran tematik, berbagai mata
pelajaran dihubungkan dengan tema yang cocok dengan kehidupan sehari hari
bahkan diupayakan kesenangan anak pada umumnya sehingga peserta didik terlatih
untuk mengikuti pelajaran.
6. Tema yang dipilih harus mengembangan tiga ranah sasaran pendidikan secara
bersamaan yaitu kognitif, keterampilan, sikap.

D. KETERHUBUNGAN KD DENGAN INDIKATOR DALAM TEMA


Kegiatan pemetaan KD Ddan indikator ke dalam tema dimulai dengan kegiatan
sebagai berikut :
1. Memetakan semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas I-III. Karena
pembelajaran tematik adalah suatu keterpaduan dari berbagai mata pelajaran yang
diikat dengan tema, dalam pemetaan tema harus dimulai dengan pemetaan mata
pelajaran yang dianjurkan di kelas l-lll.
2. Mengidentifikasi standar kompetensi dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan
di kelas l-lll.
3. Mengidentifikasi kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang diajarkan di kelas l-
lll.

5
4. Menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator. Penjabaran kompetensi dasar
ke dalam indikator dapat menggunakan tabel berikut:

Tabel
Pemetaam keterhubungan KD dan Indikator ke dalam tema
Mata Standar Kompetensi Indikator
Pelajaran Kompetensi Dasar

5. Mengidentifikasi tema tema berdasarkan keterpaduan standar kompetensi,


kompetensi dasar, dan indikator dari semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas
I-lll. Melakukan identifiasi dan analisis utuk setiap SK, KD dan Indikator harus
cocok untuk setiap tema sehingga semua SK, KD dan Indikator terbagi habis, akan
tetaoijika terdapat kompetensi yang tidak tercakup pada tema tertentu tetap
diajarkan melalui tema lain ataupun disajikan secara tersendiri. Artinya untuk SK,
18KD dan Indikator yang tidak dapat dipadukan dengan mata pelajaran lain yang
disajikan secara tersendiri.

E. JARING JARING TEMA


Jaring jaring tema atau jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu
dengan sub sub pokok bahasa yang diambil dari berbagai bidang studi terkait. Dengan
jaringan tema ini diharapkan peserta didik mampu memahami satu tema tertentu
dengan melakukab interdisiplin berbagai ilmu pengetahuan.

1. Teknik pembuatan jaringan tema


Pembuaan jaringan tema dilalui beberapa tahapan yaitu :
a. Tentukan terlebih dahulu tema
Cara menentuk tema ada dua cara yaitu:

6
Cara pertama : Mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
terdapat dalam masing masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan
tema yang sesuai.
Cara kedua :menetapkan terlebih dahulu tema pengikat keterpaduan. Untuk
menentukan tema tersebut guru harus dapat bekerja sama dengan peserta didik
sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
b. Mengiventarisasikan materi materi yang masuk/sesuai dengan tema yang telah
ditentukan. Langkah ini dilakukan pemetaan terhadap materi materi yang akan
dijadikan bahan pembuatan jaringan tema.
c. Mengelompokkan materi materi yang sudah dicatat ke dalam rumpun mata
pelajarannya masing masing. Hal ini untuk mempermudah mencari keterkaitan
tema dengan mata pelajaran.
d. Menghubungkan materi materi yan telah dikeompokkan dalam rumpun mata
pelajaran dengan tema. Pola hubungan antara tea dan rumpun materi
diilustrasikan dengan sebuah lagu.

2. Kriteria jaringan tema


Jaringan tema dianggap baik jika memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
a. Simple, jaringan tema dibuat untuk mempermudah penyusunan perencanaan
pembelajaran secara keseluruhan. Oleh karena itu, jaringan tema yang dibuat
sederhana mungkin keterkaitan antara tema dan materi materi yang terkait.
b. Singkron, untuk menyusun jaringan tema yang baik, maka hal yang perlu
diperhatikan yaitu sinkronisasi antara tema dan materi materi yang ada dijaring
didalamnya.
c. Logis, materi yang dijaring memang betul betul bagian dari tema, sehingga
tidak dibutuhkan tema lain untuk menjaring materi materi tersebut.
d. Mudah di pahami, jaringan tema yang dibuat harus dapat dipahami oleh semua
orang, karena dengan mudah dipahami siapapun dapat menyusun dan
mengembangkan pembelajaran tematik dengan berpegangan pada jaringan
tema tersebut.

7
e. Terpadu, dalam pembuatan jaringan tema, asas keterpaduan antara tema dan
materi tidak bisa diabaikan. Pembuatan jaringan tema diharapkan dapat
menampilkan gambaran keterpaduan antara tema dan materi yang utuh yang
akan dikembangkan menjadi scenario pembelajarn tematik.

3. Contoh jaring-jaring tema

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMUPULAN
Pemetaan tema dalam pembelajaran tematik berguna untuk memudahkan
pembelajaran yang efisien dan efektif, di dalamnya terdapat jaring jaring tema yang
berisi tentang tema yang akan dipetakan, KD, Indikator serta mata pelajaran yang ada
di dalam tema yang dipilih. Pemetaan tema pun memiliki prinsip prinsip. Jaring jaring
tema juga harus memiliki beberapa syarat agar menjadi berguna untuk penerapan
pembelajaran yang efektif dan efisien.

B. SARAN
Guru harus dapat membuat pemetaan tema serta jaring jaring tema dengan baik dan
benar agar dapat menerapkan pembelajaran yang efektif dan efisien. Siswa dapat
dengan mudah memahami isi tema yang diberikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kusumawati, N., & Maruti, S. E. (2019). STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DI


SEKOLAH DASAR. Magetan: CV. MEDIA GRAFIKA.
Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Malawai, I., & Kadarwati, A. (2017). PEMBELAJARAN TEMATIK (KONSEP DAN
APLIKASI). MAGETAN: CV MEDIA GRAFIKA.
Praswoto, A. (2019). ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU.
JAKARTA: KENCANA.
Trianto. (2013). DESAIN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK BAGI
ANAK USIA DINI & ANAK KELAS AWAL SD/MI. Jakarta: KENCANA
Prenada Media Group.

10

Anda mungkin juga menyukai