Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TELAAH KURIKULUM DAN BAHAN AJAR

PENGEMBANGAN BUKU AJAR

DISUSUN OLEH :

1. Riskia Amanah Putri (22020111)

2. Tessa Intan Azzahra (22020115)

3. Zafira Ramadani (22020119)

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Ramalis Hakim, M. Pd.

Ega Harna B, S. Pd., M. Pd.

PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Tidak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah yakni untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah
Kurikulum dan Bahan Ajar tentang Pengembangan Buku Ajar. Dengan makalah ini diharapkan
baik penulis maupun pembaca dapat memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai hal tersebut.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan
kesalahan dari makalah ini.

Penulis

Padang, 20 November 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar ............................................................................. 3


B. Alur Prosedur Pengembangan Bahan Ajar .................................................................. 4
C. Struktur Bahan Ajar .................................................................................................... 7
D. Analisis Bahan Ajar .................................................................................................. 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan ajar secara umum merupakan sesuatu yang memuat informasi dan pengetahuan yang
dapat dipelajari oleh penggunanya. Dalam aktivitas pembelajaran, bahan ajar berperan sebagai
medium yang menjadi perantara proses penyampaian pengetahuan dan keterampilan dari
narasumber kepada orang yang belajar. Penggunaan bahan ajar dalam proses belajar akan dapat
meningkatkan minat dan motivasi belajar peserta didik. Bahan ajar yang dirancang secara
sistematik dan menyeluruh tentunya akan meningkatkan minat belajar peserta didik dan sekaligus
dapat memfasilitasi berlangsungnya proses balajar pada diri peserta didik.
Salah satu tugas pendidik adalah menyediakan suasana belajar yang menyenangkan.
Pendidik harus mencari cara untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan
mengesampingkan ancaman selama proses pembelajaran. Salah satu cara untuk membuat
pembelajaran menjadi menyenangkan adalah dengan menggunakan bahan ajar yang
menyenangkan pula, yaitu bahan ajar yang dapat membuat peserta didik merasa tertarik dan
senang mempelajari bahan ajar tersebut.
Terkait dengan pembelajaran, perlunya pengembangan bahan ajar, agar ketersediaan bahan
ajar sesuai dengan kebutuhan siswa, tuntutan kurikulum, karakteristik sasaran, dan tuntutan
pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan ajar harus sesuai dengan tuntutan kurikulum,
artinya bahan ajar yang dikembangkan harus sesuai dengan kurikulum yang mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan baik standar isi, standar proses dan standar kompetensi lulusan. Kemudian
karakteristik sasaran disesuaikan dengan lingkungan, kemampuan, minat, dan latar belakang
siswa.

B. Rumusan Masalah

1) Apa saja prinsip pengembangan bahan ajar?


2) Bagaimana alur prosedur pengembangan bahan ajar?
3) Apa saja struktur bahan ajar?
4) Bagaimana menganalisis bahan ajar?

1
C. Tujuan

1) Mengetahui prinsip pengembangan bahan ajar.


2) Mengetahui alur prosedur bahan ajar.
3) Mengetahui struktur bahan ajar.
4) Mengetahui cara menganalisis bahan ajar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar

Dalam mengembangkan bahan ajar tentu perlu memperhatikan prinsip - prinsip


pembelajaran. Depdiknas (2008:11) mengungkapkan “pengembangan bahan ajar hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran berikut: (1) mulai dari yang mudah untuk memahami
yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak; (2) pengulangan memperkuat
pemahaman; (3) umpan balik positif memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa; (4)
motivasi yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar; (5) mencapai
tujuan; dan (6) mengetahui hasil yang dicapai”.

Selain prinsip diatas, Prastowo (2013:317) menjelaskan “ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip - prinsip dalam
pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Ketiga
penerapan prinsip-prinsip tersebut dipaparkan sebagai berikut.

1. Prinsip relevansi, artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada
kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian SK dan KD. Cara termudah ialah dengan
mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Dengan
prinsip dasar ini, guru akan mengetahui apakah materi yang hendak diajarkan tersebut
materi fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap atau aspek psikomotorik sehingga pada
gilirannya guru terhindar dari kesalahan pemilihan jenis materi yang tidak relevan dengan
pencapaian SK dan KD.
2. Prinsip konsistensi, artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa
empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
3. Prinsip kecukupan, artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu
sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu
mencapai SK dan KD. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan
tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

3
Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam penyusunan bahan
ajar yang utama harus disesuaikan dengan kurikulum, perangkat pembelajaran serta prinsip-
prinsip dari bahan ajar itu sendiri, sehingga bahan ajar dapat digunakan secara optimal.

B. Alur Prosedur Pengembangan Bahan Ajar

Pengembangan bahan ajar perlu dilakukan secara sistematik berdasarkan langkah-langkah


yang saling terkait untuk menghasilkan bahan ajar yang bermanfaat. Banyak yang mengabaikan
prosedur pengembangan bahan ajar yang sistematik ini karena berasumsi, jika sudah dibuat dengan
baik sesuai dengan materi yang akan diajarkan, maka bahan ajar dapat digunakan dengan efektif
dalam proses pembelajaran. Padahal ada beberapa langkah yang harus dilakukan penatar sebelum
sampai pada kesimpulan bahawa bahan ajar sudah dikembangkan dengan baik, serta bahan ajar
yang digunakan memang baik. Paling tidak ada lima langkah utama dalam prosedur
pengembangan bahan ajar yang baik, sebagai berikut.

1. Analisis
Pada tahap ini dicoba untuk mengenali siapa peserta diklat, dengan perilaku awal
dan karakteristik yang dimiliki. Perilaku awal berkenaan dengan penguasaan dan
kemampuan bidang ilmu atau mata tataran yang sudah dimiliki peserta. Seberapa jauh
peserta sudah menguasai mata tataran itu? Sementara itu karakteristik awal memberikan
informasi tentang ciri-ciri peserta. Jika informasi tentang peserta sudah diketahui, maka
inplikasi terhadap rancangan bahan ajar dapat ditentukan, dan bahan ajar dapat segera
dikembangkan. Pengenalan yang baik terhadap perilaku awal dan karakteristik awal
peserta sangat diperlukan untuk menentukan kebutuhan peserta dan kemudian merancang
bahan ajar yang bermanfaat bagi peserta.
2. Perancangan
Dalam tahap perancangan, ada beberapa hal yang harus dilakukan atau diperhatikan
yaitu:
a) Perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan analisis
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, akan diperoleh peta atau
diagram tentang kompetensi yang akan dicapai peserta baik kompetensi umum
maupun kompetensi khusus. Kompetensi umum dan kompetensi khusus, jika
dirumuskan kembali dengan kaidah-kaidah yang berlaku, akan menjadi tujuan

4
pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Adapun kaidah yang
berlaku, antara lain dengan melengkapi komponen tujuan pembelajaran yaitu
Audience, Behavior, Condition, Degree.
b) Pemilihan topik mata tataran
Jika tujuan pembelajaran sudah ditetapkan dan analisis sudah dilakukan,
maka peserta sudah mempunyai gambaran tentang kompetensi yang harus dicapai
oleh peserta melalui proses belajar. Dengan demikian petatar juga dapat segera
menetapkan topik mata tataran dan isinya. Apa saja topik, tema isu yang tepat untuk
disajikan dalam bahan ajar, sehingga peserta dapat belajar dan mencapai
kompetensi yang telah ditetapkan? Apa saja teori, prinsip atau prosedur yang perlu
didiskusikan dalan bahan ajar?.
Acuan utama pemilihan topik mata tataran adalah silabus dan analisis
instruksional yang telah penatar miliki. Selanjutnya penatar juga dapat
menggunakan berbagai buku dan sumber belajar serta melakukan penelusuran
pustaka, yaitu mengkaji buku-buku tentang mata tataran termasuk encyclopedia
atau majalah yang ada di perpustakaan atau buku.
c) Pemilihan media dan sumber
Pemilihan media dan sumber belajar harus dilakukan setelah penatar
memiliki analisis instruksional dan mengetahui tujuan pembelajaran. Penatar
diharapkan tidak memilih media hanya karena media tersebut tersedia bagi penatar,
disamping itu penetar diharapkan juga tidak langsung terbujuk oleh kesediaan
beragam media canggih yang sudah semakin pesat berkembang saat ini seperti
komputer. Yang perlu diingat, media yang dipilih adalah untuk digunakan oleh
peserta dalah proses belajar. Jadi pilihlah media yang dibutuhkan untuk
menyampaikan topik mata tataran, yang memudahkan peserta belajar, serta yang
menarik dan disukai peserta. Kata kuncinya adalah: Media yang dapat
membelajarkan peserta. Media itulah yang perlu dipertimbangkan untuk dipilih.
d) Pemilihan strategi pembelajaran
Tahap pemilihan strategi pembelajaran merupakan tahap ketika merancang
aktivitas belajar. Dalam merancang urutan penyajian harus berhubungan dengan
penentuan tema/isu/konsep/teori/prinsip/prosedur utama yang harus disajikan

5
dalam topik mata tataran. Hal ini tidaklah terlalu sulit jika sudah memiliki peta
konsep dari apa yang ingin dibelajarkan. Jika sudah mengetahuinya maka
bagaimana materi itu disajikan, secara umum dapat dikatakan bagaimana struktuk
bahan ajarnya.
Berbagai urutan penyajian dapat dipilih berdasarkan urutan kejadian atau
kronologis, berdasarkan lokasi, berdasarkan sebab akibat dan lain sebagainya.
3. Pengembangan
Persiapan dan perancangan yang matang sangat diperlukan untuk mengembangkan
bahan ajar dengan baik. Beberapa saran yang dapat membantu untuk memulai
pengenbangan bahan ajar:
a) Tulislah apa dapat ditulis, mungkin berbentuk LKS, bagian dari penyususnan buku
atau panduan praktik.
b) Jangan merasa bahwa bahan ajar harus ditulis secara berurutan.
c) Tulis atau kembangkan bahan ajar untuk peserta yang telah dikenal.
d) Ingat bahan ajar yang dikembangkan harus dapat memeberikan pengalaman belajar
kepada peserta.
e) Ragam media, sumber belajar, aktivitas dan umpan balik merupakan komponen
penting dalam memperoleh bahan ajar yang menarik, bermanfaat dan efektif bagi
peserta.
f) Ragam contoh, alat bantu belajar, ilustrasi serta pengemasan bahan ajar juga
berperan dalam membuat bahan ajar.
g) Gaya penulisan untuk bagian tekstual, naratif, explanatory, deskriptif, argumentatif
dan perintah sangat penting agar peserta dapat memahami maksud penatar.
4. Evaluasi Dan Revisi
Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh beragam reaksi dari berbagai pihak
terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Reaksi ini hendaknya dipandang sebagai
masukan untuk memperbaiki bahan ajar dan menjadikan bahan ajar lebih berkualitas.
Evaluasi sangat diperlukan untuk melihat efektifitas bahan ajar yang dikembangkan.
Apakah bahan ajar yang dikembangkan memang dapat digunakan untuk belajar-
dimengerti, dapat dibaca dengan baik dan dapat membelajarkan peserta. Di samping itu

6
evaluasi diperlukan untuk memperbaiki bahan ajar sehingga nmenjadi bahan ajar yang
baik.

C. Struktur Bahan Ajar

Pada dasarnya, bahan ajar merupakan susunan bagian-bagian yang kemudian dipadukan,
sehingga menjadi sebuah satu kesatuan yang utuh dan fungsional. Susunan atau bangunan bahan
ajar inilah yang dimaksud dengan struktur bahan ajar. Dalam mengembangkan bahan ajar, perlu
diperhatikan prosedur dan kaidah yang semestinya baik dalam arti kreatif, inovatif, menarik dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Menurut Depdiknas (2008) “pada umumnya, struktur bahan ajar meliputi tujuh komponen,
yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan,
tugas atau langkah kerja, dan penilaian”.

Berikut penjelasan struktur bahan ajar dari enam jenis bahan ajar:

1. Struktur Bahan Ajar Cetak

Bahan ajar cetak adalah sejumlah bahan ajar yang disiapkan melalui kertas yang bisa
berfungsi untuk kebutuhan pembelajaran informasi. Dalam hal ini, akan disampaikan beberapa
contoh dari struktur bahan ajar cetak, yaitu struktur bahan ajar handout, buku, modul, LKS,
Brosur, leaflet, wallchart, dan foto atau gambar. Berikut penjelasan struktur dari masing-
masing bahan ajar cetak.

a) Struktur bahan ajar handout


Struktur bahan ajar handout sangat sederhana, yaitu hanya terdiri dari dua
komponen yang terdiri dari judul dan informasi pendukung.
b) Struktur bahan ajar buku
Struktur bahan ajar buku terdiri dari empat komponen, antara lain judul,
kompetensi dasar atau materi pokok, latihan, serta penilaian.
c) Struktur bahan ajar modul
Struktur bahan ajar modul terdiri dari atas tujuh komponen, yaitu judul,
petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung,
latihan, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.

7
d) Struktur bahan ajar LKS (Lembar Kerja Siswa)
Struktur bahan ajar LKS lebih sederhana dari pada modul, namun lebih
kompleks dari pada buku. Struktur bahan ajar LKS terdiri dari enam komponen,
yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar, atau materi pokok, informasi
pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.
e) Struktur bahan ajar brosur
Untuk bahan ajar yang berbentuk brosur, struktur bahan ajarnya hanya
meliputi empat komponen, yaitu judul, kompetensi dasar atau materi pokok,
informasi pendukung, dan penilaian.
f) Struktur bahan ajar leaflet
Struktur bahan ajar leaflet terdiri atas empat komponen seperti hanya brosur
yang terdiri dari judul, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung,
dan penilaian.
g) Struktur bahan ajar wallchart
Struktur bahan ajar wallchart meliputi empat komponen, akan tetapi yang
tercantum pada bahan ajar hanya komponen judul, sedangkan komponen lainnya
seperti kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, dan penilaian
terdapat pada lembaran kertas yang lain.
h) Struktur bahan ajar foto atau gambar
Struktur bahan ajar foto atau gambar meliputi lima komponen yang hampir
sama dengan wallchart. Jadi, komponen yang tercantum pada bahan ajar hanya
judul, sedangkan empat komponen lannya yang terdiri dari kompetensi dasar atau
materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian
terdapat pada lembaran kertas.
2. Struktur Bahan Ajar Model Atau Maket
Struktur bahan ajar pada bahan ajar yang berbentuk model atau maket hampir sama
dengan bahan ajar cetak yang berbentuk foto atau gambar, yaitu terdapat lima komponen
di dalamnya. Komponen yang tercantum pada bahan ajar model atau maket hanya judul,
sedangkan empat komponen yang lain seperti kompetensi dasar atau materi pokok,
informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian terdapat pada lembaran
kertas lain.

8
3. Struktur Bahan Ajar Audio
Bahan ajar audio yaitu semua bahan ajar atau materi yang diperoleh dengan cara
diperdengarkan kepada peserta didik. Bentuk bahan ajar audio bisa berupa, piringan hitam,
CD, kaset dan bisa juga berupa radio.
Untuk bahan ajar yang berbentuk piringan hitam, CD, kaset, struktur bahan ajarnya
meliputi lima komponen. Tiga komponen yang terdiri dari judul, petunjuk belajar, dan
informasi pendukung terdapat bahan ajar, sedangkan dua komponen lainnya yang terdiri
dari kompetensi dasar atau materi pokok dan penilaian terdapat pada lembaran kertas.
4. Struktur Bahan Ajar Audiovisual
Ada dua jenis bahan ajar audiovisual, yaitu video atau film dan orang. Untuk bahan
ajar berbentuk video atau film, struktur bahan ajarnya ada enam komponen, yaitu judul,
petunjuk belajar, kompetensi asar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan, dan
penilaian. Sedangkan struktur bahan ajar orang hanya meliputi lima komponen, itu pun
tidak semuanya terdapat dalam bahan ajar. Sebab, tiga komponen terdapat pada bahan ajar
(judul, kompetensi dasar atau materi pokok, dan informasi pendukung). Sementara dua
komponen lain (latihan dan penilaian) terdapat pada lembaran kertas.
5. Struktur Bahan Ajar Interaktif
Bahan ajar interaktif memungkinkan terjadinya komunikasi aktif antara media ajar
dan peserta didik. Bahan ajar interaktif dapat berupa CD interaktif maupun orang. Untuk
bahan ajar yang berbentuk CD interaktif, struktur bahan ajarnya terdiri dari enam
komponen, yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar, atau materi pokok, informasi
pendukung, latihan, dan penilaian. Sementara itu, untuk struktur bahan ajar interaktif terdiri
dari tujuh komponen, yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok,
informasi pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja, dan penilaian. Akan tetapi, ketujuh
komponen tersebut terdapat pada lembaran kertas. Jadi, komponen-komponen tersebut
tidak terdapat pada bahan ajarnya.
6. Struktur Bahan Ajar Lingkungan
Struktur bahan ajar berbentuk lingkungan sama dengan struktur bahan ajar
interaktif yang berbentuk orang. Bahan ajar lingkungan mempunyai struktur bahan ajar
yang terdiri dari tujuh komponen, yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau

9
materi pokok, informasi pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.
Semua komponen itu tidak terdapat pada bahan ajarnya, namun ada pada lembaran kertas.

D. Analisis Bahan Ajar

Analisis adalah kata yang sering terdengar pada suatu evaluasi kegiatan. Analisis sering
dilakukan untuk memperoleh kesimpulan mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan analisis adalah penyelidikan dan
penguraian terhadap suatu masalah untuk mengetahui keadaan yang sebenar-benarnya dan proses
pemecahan masalah yang dimulai dengan dugaan dan kebenarannya (Sulchan Yasyin, 1997: 34).

Kegiatan analisis biasanya dilakukan pada akhir suatu kegiatan untuk mengetahui adanya
masalah-masalah yang timbul saat kegiatan itu berlangsung. Melalui kegiatan analisis ini
diharapkan kegiatan selanjutnya menjadi lebih sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini berarti yang
dimaksud dengan analisis adalah penyelidikan penyebab-penyebab adanya kesenjangan dalam
suatu peristiwa. Sedangkan bahan ajar merupakan seperangkat bahan yang memuat materi atau isi
pembelajaran yang dikumpulkan dari berbagai sumber belajar yang dibuat secara sistematis yang
harus diserap peserta didik melalui pembelajaran yang menyenangkan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa analisis bahan ajar merupakan penyelidikan penyebab-penyebab adanya kesenjangan
dalam seperangkat materi yang berasal dari berbagai sumber belajar.

Bahan ajar yang akan digunakan seharusnya dianalisis agar dapat diketahui kelebihan dan
kelemahannya. Analisis dilakukan terhadap ketersediaan, kesesuaian, dan kemudahan dalam
memanfaatkannya. Cara menganalisisnya adalah menginventarisasi ketersediaan bahan ajar yang
dikaitkan dengan kebutuhan, sedangkan definisi dari menganalisis bahan ajar itu sendiri
merupakan suatu proses yang sistematis dalam menguraikan suatu objek atau subjek penelitian
yang untuk selanjutnya disusun dan diberikan penilaian berdasarkan segala bentuk bahan ajar yang
digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan belajar mengajar di kelas. Bahan
ajar yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis.

Menurut Krumm, terdapat kriteria tertentu dalam menganalisis bahan ajar, yaitu:

1. Susunan bahan ajar


2. Tampilan
3. Kesesuaian dengan rencana pembelajaran

10
4. Isi atau pokok dari keadaan geografis
5. Bahasa
6. Tata bahasa
7. Latihan-latihan
8. Pandangan atau wawasan siswa

Dalam menggunakan bahan ajar perlu adanya pemilihan dan penentuan ajar, hal tersebut
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu kriteria bahwa bahan ajar harus menarik, dapat
membantu siswa untuk mencapai kompetensi. Sehingga bahan ajar dibuat sesuai dengan
kebutuhan dan kecocokan dengan KD yang akan diraih oleh peserta didik. Jenis dan bentuk bahan
ajar ditetapkan atas dasar analisis kurikulum dan analisis sumber bahan sebelumnya.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahan ajar adalah segala sesuatu yang dapat membantu guru dan siswa dalam proses
pembelajaran baik tertulis maupun tidak tertulis dan dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Bahan ajar dapat dibagi dua yaitu bahan ajar cetak dan non cetak. Dalam
mengembangkan bahan ajar perlu diperhatikan antara lain: prinsip, hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dan langkah-langkah prosedurnya.

Dengan adanya bahan ajar peran guru akan berubah yaitu dari seorang pengajar menjadi
fasilitator. Dengan adanya bahan ajar, proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif karena guru
tidak hanya berfungsi sebagai pengajar tetapi lebih berfungsi sebagai fasilitator yang mampu
membimbing siswanya dalam memahami materinya. Dan peran siswa dari pendengar menjadi
siswa yang aktif dan mandiri maksudnya siswa dalam melakukan segala aktivitasnya akan terbiasa
untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam belajar.

B. Saran

Menyadari banyaknya kekurangan dari makalah ini, dikarenakan kurangnya pengetahuan


mengenai materi, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sebagai evaluasi kedepannya. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat untuk kita semua.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://pengembangbahanajar.blogspot.com/2015/02/prinsip-prinsip-bahan-ajar.html?m=1

http://elearning.unla.ac.id/mod/resource/view.php?id=2992

http://digilib.unila.ac.id/11596/17/BAB%20II.pdf

https://www.pengetahuanku13.net/2021/02/bahan-ajar-pengertian-jenis-jenis.html?m=1

https://id.scribd.com/doc/210297001/Analisi-Bahan-Ajar

https://www.muttaqin.id/2016/07/struktur-bahan-ajar-dari-6-jenis-bahan-ajar.html?m=1

13

Anda mungkin juga menyukai