Oleh:
KELAS 5A
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYAIKH ABDURRAHMAN
SIDDIK BANGKA BELITUNG
2021
KATA PENGANTAR
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Ustadzah Ela
Isnani Munawwaroh, M.Pd. Mata Kuliah Tashmim Ta’lim Al-Lughah Al-
Arabiyah. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan
kepada pembaca tentang Asas-asas Pengembangan Bahan Ajar.
Bangka
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat di buat beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian pengembangan bahan ajar?
2. Apa tujuan fungsi bahan ajar?
3. Apa saja asas-asas pengembangan bahan ajar?
4. Bagaimana prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk menambah wawasan tentang asas-asas pengembangan bahan ajar
2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Tashmim Ta’lim Al-Lughah Al-
Arabiyah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Bahan ajar merupakan salah satu komponen dasar dalam system
pembelajaran. Keberadaan bahan ajar dalam pembelajaran dapat menentukan
kecapaian tujuan pembelajaran.1 Terlebih pembelajaran di tingkat perguruan
tinggi. Kurangnya bahan ajar tentunya dapat mempengaruhi kualitas
pembelajaran atau perkuliahan. Sebab bahan ajar termasuk seperangkat materi
atau substansi pembelajaran yang disusun secara sistematis, serta
menampilkan secara utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam
kegiatan pembelajaran. 2
Bahan ajar menurut Depdiknas yaitu bahan yang digunakan untuk
membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
di kelas, baik itu berupa bahan tertulis hand out, buku, modul, lembar kerja
siswa, brosur, leaflet, wallchart, maupun bahan tidak tertulis seperti video atau
film, VCD, radio, kaset, CD interaktif berbasis computer dan internet.3
Selain definisi diatas terdapat beberapa pengertian bahan ajar menurut para
ahli antara lain sebagai berikut:
1. Agun, mendefinisikan bahan ajar sebagai bahan yang sangat membantu
guru dansiswa dalam memaksimalkan pembelajaran di segala bidang.
Penggunaan bahan ajar yang afektif selain dapat menarik minat belajar
siswa tetapi juga dapatmeningkatkan hasil belajar siswa.
2. Olayinka, bahan ajar merupakan berbagai alat yang dipergunakan untuk
pengajaran dan pembelajaran.
a. meningkatkan efesiensi guru dan meningkatkan kinerja siswa,
membuat belajarlebih praktis, realistis dan menarik.
b. Memungkinkan para guru dan siswa untuk berpartisipasi secara aktif
dan efektif dalam kehidupan manusia.
1
Muhammad Muhyidin Nurzaelani, “Pengembangan Bahan Ajar Integrasi Nasional Berbasis
Mobile”, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 20 No. 3 (Desember 2018), hlm. 226.
2
Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Radar Jaya
Offset, 1992), hlm. 205.
3
Meila Arsanti, Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif Bermuatan Nilai-Nilia
Pendidikan Karakter Religius Bagi Mahasiswa Prodi PBSI, FKIP, UNISULA”, Jurnal Kredo, Vol.
1 No. 2 (April 2018), hlm. 74.
7
Dari beberapa pandangan diatas mengenai pengertian bahan ajar
dapat dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (baik
informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis yang
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dan
digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk perencanaan
dan penelaah implementasi pembelajaran. 4 Bahan ajar disini mengaju pada
kurikulum yang digunakan dalam rangka mencapai standar kompetensi
dasar yang telah ditentukan. 5
4
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inofasi, (Yogyakarta: Diva Press, 2014),
hlm. 24-25.
5
Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, (Padang: Akademia Permmata,
2013), hlm. 67.
6
R.T. Joni, pengembangan paket belajar, (jakarta:depdikbud.P21.PTK,1984), hlm. 4
8
4) Sebagai pedoman bagi pendidik yang akan mengarahkan semua
aktifitas dalam proses pembelajaran dan merupakan kompetensi yang
semestinya diajarkan kepada peserta didik.
5) Sebagai alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.
b. Fungsi bahan ajar bagi peserta didik antara lain:
1) Peserta didik dapat belajar tanpa harus ada pendidikan atau teman
pesertadidik yang lain.
2) Peserta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja ia
kehendaki.
3) Peserta didik dapat belajar belajar sesuai kecepatannya masing-
masing.
4) Peserta didik dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
5) Membantu peserta didik untuk menjadi pelajar yang mandiri.
6) Sebagi pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan
semuaaktivitasnya dalam proses pembelajaran dan subtansi
kompetensi yangseharusnya dipelajari dan dikuasainya.
c. Fungsi bahan ajar menurut strategi pembelajaran yang digunakan,
yaitu fungsi dalam pembelajaran klasikal, individual, dan kelompok.
a) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal, antara lain:
(a) Sebagai satu-satunya sumber informasi serta pengawasan dan
penggalian proses pembelajaran.
(b) Sebagai bahan pendukung proses pembelajaran yang
diselenggarakan.
b) Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran indivudual, antara lain:
(a) Sebagai media utama dalam proses pembelajaran.
(b) Sebagai alat yang digunakan untuk menyusun dan mengawasi
proses peserta didik dalam memperoleh informasi
(c) Sebagi penunjang media pembelajran indivudual lainnya.
c) Fungsi bahan ajar dalam pembelajar kelompok, antara lain:
(a) Sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar
kelompok, dengan cara memberi informasi tentang latar
9
belakang materi,informasi tentang peran orang-orang yang
terlibat dalam belajar kelompok.
(b) Sebagai bahan pendukung bahan belajar utama dan apabila
dirancang sedemikian rupa, maka dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa.
7
Ahmad fikri amrullah, manajemen kurikulum pembelajaran bahasa arab,(jakarta:2021), hlm21
8
Abdul hamid, dkk. Op,cit, hlm 97
10
dengan orang yang belajar bahasa Inggris, maka orang tersebut wajib
memahami budaya dari penutur asli.
Seorang yang mempelajari bahasa asing tidak akan dapat
memahaminya dengan baik tanpa memahami budaya masyarakatnya.
Syarat ini berlaku universal pada semua bahasa. Bahasa Arab
misalnya, seorang yang mempelajari bahasa Arab tanpa memahami
sosio-kultural Arab, maka ia tidak dapat memahaminya dengan
sempurna. Bahasa dan budaya Arab layaknya dua buah sisi pada
keping mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Karena itu, ada
ungkapan bahwa "al-lughah wi'â al-tsaqâfah" Bahasa adalah bejana
kebudayaan.
Untuk memahami mufrâdat dengan pemahaman yang baik dan
cermat, misalnya, tidak cukup dengan bantuan kamu saja, tetapi
kebudayaan juga memiliki peran yang cukup penting. Dalam bahasa
Indonesia, terdapat frasa "sapu tangan" yang mengandung kata sapu
dan tangan. Namun kedua kata tersebut jika digabungkan, memiliki
makna yang berbeda. Sapu tangan yakni selembar kain kecil yang
biasa digunakan untuk mengusap air mata atau anggota tubuh.
Demikian halnya dengan bahasa Arab dan bahasa asing lainnya.
Kosakata 'Qomar al-din' misalnya, jika dilihat di dalam kamus,
maka terdiri dari dua kata yaitu 'qomar' (bulan) dan 'al-din' (agama)
sehingga dapat diartikan 'bulan agama'. disebagian orang Indonesia
ada juga yang diberi nama "Qomaruddin" dengan harapan kelak
seseorang menjadi penerang kehidupan beragama laksana bulan yang
bayangannya seperti malam. Namun arti yang sebenarnya dari
"Qomar al-din" di Saudi Arabia adalah nama sebuah kue seperti dodol
yang dijual bebas di supermarket. Lebih jauh bagaimana mungkin
syi'ir Arab dapat dijangkau dengan cermat dan mendalam, jika tidak
sesuai dengan konteks sosio-kultural dimana syi'ir itu dibuat dan
seterusnya.
11
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam mengembangkan bahan
ajar bahasa Arab perlu mempertimbangkan budaya pemilik bahasa
tersebut yakni bahasa Arab. Budaya tersebut juga harus disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik
2. Asas Psikologi
Peserta didik adalah sasaran tujuan pembelajaran, selain
merupakan subjek dan objek belajar. Adapun motivasi peserta
merupakan faktor penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar,
semakin tinggi motivasi mereka, maka semakin tinggi pula
keberhasilannya, semakin rendah motivasi peserta didik, maka
semakin rendah pula tingkat keberhasilannya.
Oleh karena itu, maka pengembangan buku ajar bahasa Arab harus
memperhatikan aspek-aspek psikologi peserta didik dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Hal-hal psikologi yang
harus diperhatikan dalam pengembangan buku ajar bahasa Arab adalah
sebagai berikut:
a. Buku ajar hendaknya sesuai dengan kemampuan intelektual
peserta didik.
b. Memperhatikan perbedaan individual antar peserta didik.
c. Mampu merangsang daya pikir peserta didik sehingga dapat
membantu proses pembelajaran dan pemerolehan bahasa Arab.
d. Materi buku ajar disesuaikan dengan tingkat persiapan dan
kemampuan berbahasa Arab peserta didik.
e. Memperhatikan tingkat usia peserta didik, setiap buku ajar bahasa
Arab diperuntukkan bagi usia berapa, karena usia tertentu
memerlukan perlakuan yang berbeda.
f. Materi buku ajar mampu memotivasi peserta didik untuk
menggunakan bahasa Arab secara alami.
g. Adanya integrasi antara buku peserta didik, buku pegangan guru
dan lainnya.
12
h. Buku ajar bahasa Arab mampu menciptakan orientasi dan norma-
norma yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik. 9
3. Asas Bahasa dan Pendidikan
Adapun yang dimaksud dengan asas kebahasaan dalam
pengembangan bahan ajar bahasa Arab adalah memperhatikan bahasa
yang akan diajarkan kepada peserta didik meliputi al-Anâshir al-
Lughawiyah, yaitu aswât, mufradất dan tarâkib serta keterampilan
bahasa ( al-Mahârah al-Lughawiyah) meliputi istimâ', kalam, qirâ'ah
dan kitâbah sehingga materi yang disajikan sesuai dengan tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan. 10
Sedangkan asas pendidikan adalah hal-hal yang terkait dengan
teori pendidikan dalam pengembangan buku ajar, seperti materi
dimulai dari yang mudah untuk komplek, dari yang konkret ke yang
abstrak, dari detail ke suatu konsep, bergerak dari awal menuju
kesimpulan, dimulai dari bahan yang diketahui dan diketahui secara
otomatis-angsur bergerak yang baru dan seterusnya sesuai dengan
prinsip-prinsip pendidikan dalam pengembangan bahan ajar.
Asas-asas tersebut di atas penting untuk diperhatikan agar buku
ajar bahasa Arab yang dikembangkan betul-betul telah memenuhi
kriteria buku ajar yang baik yang ditandai dengan kesesuaian antara
materi yang dikembangkan dengan kondisi peserta didik,
sosiokulturalnya, psikologisnya, kebahasaan dan pembelajarannya.
9
Ibid, hlm 22
10
Moh.fery fauzi, E-learning pembelajaran bahasa arab,(malang:2020), hlm. 54
13
1.7 Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar
Ada beberapa alasan mengapa perlu guru untuk mengembangkan bahan
ajar. Beberapa alasan tersebut didasarkan antara lain; ketersediaan bahan
sesuai kebutuhan kurikulum, karakteristik sasaran, dan pemecahan masalah
belajar. Selain itu, pengembangan bahan ajar harus memperhatikan
kurikulum, artinya bahan belajar yang akan kita kembangkan harus sesuai
dengan kurikulum. 11
Bahan ajar harus dikemas agar dapat membantu peserta didik untuk
menggambarkan sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkret sehingga mudah
dicerna. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan
gambar, grafik, tabel, diagram, foto, audiovisual, skema, dan lain sebagainya.
Begitu pula dengan materi yang rumit, guru harus dapat menjelaskan dengan
cara yang sederhana, mudah dipahami dan disesuaikan dengan tingkat berpikir
dan nalar peserta didik. Inilah alasan mengapa guru perlu mengembangkan
bahan ajar.
Gafur (1994) menjelaskan bahwa ada beberapa yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran di antaranya meliputi
prinsip-prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.7 Ketiga penerapan
prinsip-prinsip tersebut dipa- parkan sebagai berikut:
1. Prinsip relevansi.
artinya keterkaitan. Materi pembelajaran yang relevan atau ada
hubungannya dengan pencapai- an SK dan KD. Cara termudah untuk
menemukan kompetensi mengajukan pertanyaan tentang dasar yang
harus dikuasai peserta didik.
2. Prinsip konsistensi.
artinya keajekan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai
peserta didik empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga
harus mencakup empat macam.
11
Ali mudlofir, aplikasi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan bahan
ajar,(jakarta:2011), hlm. 130
14
3. Prinsip kecukupan
Artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar secara
garis besardimulai dari identifikasi kompetensi inti, identifikasi
kompetensi dasar, identifikasiindikator, identifikasi materi
pembelajaran dan memilih materi pembelajaran yangsesuai dengan
kurikulum, merancang kegiatan pembelajaran dan yang terakhir
memilih jenis dan meyusun materi pembelajaran. 12
12
Dirman dan Cicih Duarsih, Pengembangan Kurikulum, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2014),hlm.
100-101.
15
BAB III
PENUTUP
1.8 Kesimpulan
asas pengembangan bahan ajar adalah prinsip dasar yang dilakukan secara
bertahap dalam menciptakan bahan-bahan atau alat yang digunakan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan yang diinginkan lebih
sempurna dari sebelumnya.
Asas yang perlu diperhatikan dalam pengembangan bahan ajar bahasa arab
adalah : asas filsafat, psikologi, sosial budaya, pendidikan dan kebahasaan.
1.9 Saran
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan.Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Arsanti, Meila, (2018). Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif
Bermuatan Nilai-Nilia Pendidikan Karakter Religius Bagi Mahasiswa Prodi PBSI,
FKIP, UNISULA”, Jurnal Kredo, Vol. 1 No. 2.
17