Dosen Pengampu :
Nurwahyuningsih Ibrahim, S.Pd, M.Pd
Puji syukur atas rahmat Allah SWT serta karunia-Nya sehingga makalah dengan judul
“Pengembangan Materi Pembelajaran” dapat Kami selesaikan dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Nurwahyuningsih Ibrahim, S.Pd, M. Pd
dan Ibu Dr. Arnidah, S.Pd, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan Kami berkaitan
dengan topik yang dikaji. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu, Kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
Bahan ajar sebagai komponen dalam kurikulum yang akan disampaikan kepada siswa.
Komponen yang berperan sebagai materi pembelajaran, ketika proses pembelajaran. Materi
pembelajaran tersebut disusun dalam silabus untuk mempermudah pelaksanaan
pembelajaran. Materi pembelajaran terlebih duhulu dikembangkan, sehingga lengkap dan
siap digunakan sebagai bahan ajar. Terkait dengan pembelajaran, perlunya pengembangan
bahan ajar, agar ketersediaan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan siswa, tuntutan kurikulum,
karakteristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan ajar
harus sesuai dengan tuntutan kurikulum, artinya bahan ajar yang dikembangkan harus sesuai
dengan Kurikulum 2013 yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan baik standar isi,
standar proses dan standar kompetensi lulusan. Kemudian karakteristik sasaran disesuaikan
dengan lingkungan, kemampuan, minat, dan latar belakang siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang
peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar.Materi pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang berisi pesan dalam
bentukkonsep, prinsip, definisi, gugus isi atau konteks, data maupun fakta, proses, nilai,
kemampuan dan keterampilan. Materi yang dikembangkan guru hendaknya mengacu pada
kurikulum atau terdapat dalam silabus yang penyampaiannya disesuaikan dengan kebutuhan dan
lingkungan siswa. Sehubungan dengan pengembangan materi pembelajaran ada beberapa prinsip
dalam menyusun dan memilih materi pembelajaran, yang harus diperhatikan, yaitu:
Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah
materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai
sehingga terjadi kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Perlu diingat bahwa tidaklah tepat jika seorang guru hanya bergantung pada satu jenis
sumber sebagai satu-satunya sumber belajar. Sumber Belajar adalah rujukan, artinya dari
berbagai sumber belajar tersebut seorang guru harus melakukan analisis dan mengumpulkan
materi yang sesuai untuk dikembangkan dalam bentuk bahan ajar. Di samping itu, kegiatan
pembelajaran bukanlah usaha mengkhatamkan (menyelesaikan) keseluruhan isi suatu buku,
tetapi membantu peserta didik mencapai kompetensi. Karena itu, hendaknya guru menggunakan
sumber belajar maupun Bahan Ajar secara bervariasi, untuk pengembangan bahan ajar dapat
berpedoman dengan panduan pengembangan bahan ajar yang diterbitkan oleh Direktorat
Pembinaan SMA.
Harus ditentukan apakah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta
didik termasuk ranah kognitif, psikomotor ataukah afektif.
a) Ranah Kognitif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian.
b) Ranah Psikomotor jika kompetensi yang ditetapkan meliputi gerak awal, semirutin, dan
rutin.
c) Ranah Afektif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pemberian respons, apresiasi,
penilaian, dan internalisasi.
Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi pembelajaran yang akan
dibelajarkan adalah dengan cara mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus
dikuasai peserta didik. Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah
materi yang harus kita belajarkan berupa fakta, konsep, prinsip,prosedur, aspek sikap, atau
keterampilan motorik.
Agar menjadi lebih jelas dalam mengidentifikasi materi pembelajaran apakah termasuk aspek
kognitif (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur), aspek afektif dan aspek psikomotorik, berikut
disajikan bagan alur (flowchart) langkah-langkah penentuan materi pembelajaran. Selain
menggambarkan langkah-langkah yang menunjukkan cara berpikir, diagram di bawah ini juga
menunjukkan kata-kata kunci untuk menentukan jenis atau tipe materi pembelajaran dalam
hubungannya dengan perumusan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik.
Dalam jurnal Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman materi pembelajaran atau bahan ajar secara
garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam
rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Sejalan dengan berbagai jenis aspek
standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat
dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987).
Materi jenis fakta adalah materi yang berupa nama-nama objek, nama tempat, nama
orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain
sebagainya. Contoh : Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Seminggu ada 7
hari.
Materi konsep adalah materi yang berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi. Definisi,
identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus. Contoh : Hukum adalah peraturan yang harus
dipatuh-taati, dan jika dilanggar dikenai sanksi berupa denda atau pidana.
Materi jenis prinsip adalah materi yang berupa dalil, rumus, postulat adagium,
paradigma, teorema. Contoh : Hukum permintaan dan penawaran (jika penawaran tetap
permintaan naik,maka harga akan naik), teorema phytagoras, hukum newton dll.
Materi jenis prosedur adalah materi yang berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu
secara urut, misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau
cara-cara pembuatan bel listrik.
Beberapa strategi yang harus dimiliki oleh guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa agar materi pembelajaran yang disampaikan dapat dengan mudah
diterima oleh siswa adalah sebagai berikut :
Ditinjau dari guru, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa kegiatan guru
menyampaikan atau mengajarkan kepada siswa. Sebaliknya, ditinjau dari segi siswa, perlakuan
terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari berinteraksi dengan materi pembelajaran.
Secara khusus dalam mempelajari materi pembalajaran, kegiatan siswa dapat dikelompokkan
menjadi empat, yaitu:
c. Menemukan
d. Memilih
Pembelajaran berbasis kompetensi didasarkan atas pokok-pokok pikiran bahwa apa yang
ingin dicapai oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas.
Perumusan dimaksud diwujudkan dalam bentuk standar kompetensi yang diharapkan dikuasai
oleh siswa. Standar kompetensi meliputi standar materi atau standar isi (content standard) dan
standar pencapaian (performance standard). Standar materi berisikan jenis, kedalaman, dan ruang
lingkup materi pembelajaran yang harus dikuasai siswa, sedangkan standar penampilan berisikan
tingkat penguasaan yang harus ditampilkan siswa. Sesuai dengan pokok-pokok pikiran tersebut,
masalah materi pembelajaran memegang peranan penting dalam rangka membantu siswa
mencapai standar kompetensi.
Materi pembelajaran atau materi pembelajaran perlu dipilih dengan tepat agar seoptimal
mungkin membantu siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Masalah-
masalah yang timbul berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran atau materi pembelajaran
menyangkut jenis, cakupan, urutan, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran dan
sumber materi pembelajaran.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan materi pembelajaran atau
materi pembelajaran, yaitu (Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 2001):
a. Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan
atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat
macam, maka materi pembelajaran yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
c. Prinsip Kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu
siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak
boleh terlalu banyak.
a. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar
c. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
1. Buku Teks
Buku teks yang digunakan sebagai sumber materi pembelajaran untuk suatu jenis mata
pelajaran tidak harus hanya satu jenis, tapi digunakan sebanyak mungkin agar mandapatkan
wawasan yang luas.
Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para peneliti
sangat berguna untuk mendapatkan sumber materi pembelajaran yang aktual atau mutakhir.
3. Jurnal (Penerbitan Hasil Penelitian Dan Pemikiran Ilmiah).
Jurnal-jurnal berisikan berbagai hasil penelitian dan pendapat dari para ahli dibidangnya
masing-masing yang telah dikaji kebenarannya.
Pakar dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi pembelajaran, ruang lingkup,
kedalaman, urutan dsb.
5. Profesional
Kalangan profesional adalah orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu. Misalnya
kalangan perbankan, tentu ahli di bidang ekonomi dan keuangan.
6. Buku Kurikulum
Buku kurikulum itu merupakan standar kompetensi. Dengan standar kompetensi, maka
kompetensi dasar dan materi bahan dapat ditemukan.
Penerbitan berkala seperti koran banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan
materi pembelajaran. Penyajian tersebut menggunakan bahasa populer yang mudah dipahami.
Karena itu, penerbitan berkala baik untuk digunakan sebagai sumber materi pembelajaran.
8. Internet
Kita dapat mempelajari berbagai jenis mata pelajaran seperti gunung berapi, kehidupan di
laut melalui media audio visual.
10. Lingkungan
Kita dapat menggunakan lingkungan alam berupa apa saja sebagai sumber materi
pembelajaran.
Dalam menyusun rencana pembelajaran berbasis kompetensi, buku-buku atau terbitan
tersebut hanya merupakan bahan rujukan. Buku-buku pelajaran atau buku teks yang ada perlu
dipelajari untuk dipilih dan digunakan sebagai sumber yang relevan dengan materi yang telah
dipilih untuk diajarkan. Untuk membantu siswa mencapai kompetensi, hendaknya guru
menggunakan banyak sumber materi.
BAB II
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Materi pelajaran berupa fakta, konsep, prosedur, prinsip dan keterampilan. Untuk
memudahkan pemahaman kita tentang jenis materi pelajaran, maka anda dapat mengikuti
flow chart tersebut. Kriteria pemilihan materi pelajaran yang akan dikembangkan dalam
system instruksional dan yang mendasari penentuan strategi belajar mengajar: Kriteria tujuan
instruksional, Materi pelajaran supaya terjabar, Relevan dengan kebutuhan siswa, Kesesuaian
dengan kondisi masyarakat, Materi pelajaran mengandung segi-segi etik, dan sebagainya.
Identifikasi satuan bahasan meliputi: Penentuan satuan bahan pelajaran sebagai landasan bagi
satuan pelajaran, dan Cara menentukan suatu satuan pelajaran, salah satunya Menetapkan
satuan-satuan konsep dan pengertian atau masalah sebagai satuan bahasa. Istilah sumber
belajar (learning resource), orang juga banyak yang telah memanfaatkan sumber belajar,
namun umumnya yang diketahui hanya perpustakaan dan buku sebagai sumber belajar.
Padahal secara tidak terasa apa yang mereka gunakan, orang, dan benda tertentu, adalah
termasuk sumber belajar. Materi pelajaran pada hakikatnya adalah pesan-pesan yang ingin
kita sampaikan pada anak didik untuk dikuasai. Agar pesan yang ingin disampaikan
bermakna sebagai bahan ajar, maka ada sejumlah kriteria yang harus diperhatikan
diantaranya: novelty, proximity, conflict, dan humor.
B. Saran
Kami sebagai penulis makalah sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini
banyak sekali kekurangan serta kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya,
kami selaku penyusun makalah ini akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada
sumber yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, kami selaku
penyusun makalah sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah di
atas agar dapat kami perbaiki supaya dapat menjadi bahan belajar yang baik bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Pane, A., & Dasopang, M. D. (2017). Belajar dan pembelajaran. Fitrah: Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu
Keislaman, 3(2), 333-352.
https://www.academia.edu/37864236/PENGEMBANGAN_MATERI_PEMBELAJARAN
https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrPpijQ2yRkM58Wv1fLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzIEdnRp
ZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1680165969/RO=10/RU=https%3a%2f%2ftext-
id.123dok.com%2fdocument%2f4zp04w84q-prinsip-prinsip-pengembangan-materi-pembelajaran-a-
prinsip-prinsip-pengembangan-materi.html/RK=2/RS=mKkV8qwpuwscrx78J_am0eVpWUw-
https://www.slideshare.net/NASuprawoto/pengembangan-materi-pembelajaran
https://imammalik11.wordpress.com/2013/12/12/pengembangan-materi-pembelajaran/
http://tugassekolahdankuliah.blogspot.com/2013/06/strategi-implementasi-materi.html?m=1