Dosen Pengampuh :
Zulfikri, S.Pd,M.Pd
Disusun Oleh :
220404500012
BK 2-D
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata “remaja” berasal dari bahasa Latin adolescene berarti to grow atau to grow
maturity. Menurut Papalia dan Olds dalam Saputro (2018) Masa remaja adalah masa
transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya
dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal
dua puluh tahun. Sedangkan menurut Anna Freud berpendapat bahwa pada masa
remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan
dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan
dengan orangtua dan cita-cita mereka, di mana pembentukan cita-cita merupakan
proses pembentukan orientasi masa depan.
Perkembangan adalah suatu proses perubahan dalam diri individu yang bersifat
kualitatif atau fungsi psikologis yang berlangsung secara terus menerus ke arah yang
lebih baik/progresif menuju kedewasaan. Perkembangan remaja, ditandai dengan
adanya beberapa tingkah laku, baik tingkah laku positif maupun tingkah laku yang
negatif. Hal ini dikarenakan pada masa ini remaja sedang mengalami masa panca roba
dari masa anak-anak ke masa remaja (Sarwono, 2019).
Setiap orang akan menjalani tugas-tugas perkembangannya mulai dari anak-
anak, remaja, orang dewasa sampai ke lansia. Ada beberapa tugas perkembangan yang
harus dilalui agar kehidupan menjadi bahagia dan tidak mengalami permasalahan yang
berarti, khususnya bagi orang dewasa awal, karena masa dewasa awal ini masa
puncaknya perkembangan bagi setiap orang. Pada tahap perkembangan ini, harus
didukung oleh pemahaman orang tua terhadap kondisi remaja yang sedang mencari jati
dirinya (Putri, 2018).
Oleh karena itu, peran orang tua sebagai kawan dan sahabat lebih diperlukan
pada masa ini dari pada peran orang tua sebagai pengatur dan penentu keputusan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, sehingga penulis menyusun makalah ini guna
mengetahui apa saja yang menjadi tugas-tugas perkambangan pada masa remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kematangan emosional.
2. Pemantapan minat-minat heteroseksual.
3. Kematangan sosial.
4. Emansipasi dari control keluarga.
5. Kematangan intelektual.
6. Memilih pekerjaan.
7. Menggunakan waktu senggang secara tepat.
8. Memiliki falsafah hidup.
9. Identifikasi diri.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tugas perkembangan remaja adalah suatu tahap yang dialami seseorang remaja
dalam menjalankan kehidupannya sebagai salah satu bentuk wujud kemampuan dari
seorang individu yang telah mampu mengembangkan dirinya dan mampu beradaptasi
dengan lingkungannya. Tugas perkembangan masa remaja difokuskan untuk
meningkatkan sikap dan perilaku kekanak- kanakan serta berusaha bersikap dan
berperilaku secara dewasa. Adapun tugas perkembangan remaja menurut Hurlock,
diantaranya mampu membina keadaan fisiknya, mencapai kemandirian emosional,
mencapai kemandirian ekonomi, mampu menerima dan memahami peran seks usia
dewasa dan masih ada beberapa tugas perkembangan yang dikemukakan oleh para ahli.
Keberhasilan atau gagalnya tugas perkembangan dipengaruhi oleh faktor
internal dan faktor eksternal yang terjadi pada diri individu. Dari faktor – faktor
tersebuut, dapat menimbulkan masalah yang terjadi pada remaja dalam pelaksanaan
tugas perkembangan yaitu maslaah pribadi dan masalah khas yang terjadi masa remaja
pada umumnya. Dengan terjadinya masalah itu maka diperlukan upaya untuk
mengentaskan permasalahan dalam menjalankan tugas – tugas perkembangan remaja.
B. Saran
Daulay, W., Wahyuni, S. E., & Nasution, M. L. (2021). Optimalisasi Perkembangan Remaja
Melalui Tkt (Terapi Kelompok Terapeutik) Di Kecamatan Medan Amplas Dan Medan
Johor. Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin, 4(2), 73–81.
https://doi.org/10.36341/jpm.v4i2.1552
Fallis, A. . (2013). Hubungan Antara Peran Ayah Terhadap Pemenuhan Tugas Perkembangan
Remaja. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Kurniawati, N. A., Solehuddin, & Ilfiandra. (2019). Tugas Perkembangan pada Anak Akhir.
Journal of Innovative Counseling : Theory, Practice & Research, 3(2), 83–90.
Muftianingrum, Y., Pudjiastuti, S. E., & Sawab, S. (2019). Efektivitas Edukasi Konsep Diri
Untuk Meningkatkan Pengetahuan Perkembangan Remaja. Jendela Nursing Journal,
3(1), 11. https://doi.org/10.31983/jnj.v3i1.4494
Netrawati, N., Khairani, K., & Karneli, Y. (2018). Upaya Guru BK untuk Mengentaskan
Masalah-Masalah Perkembangan Remaja dengan Pendekatan Konseling Analisis
Transaksional. Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(1), 79.
https://doi.org/10.29240/jbk.v2i1.463
Pratiwi, I. W., & Wahyuni, S. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Self Regulation
Remaja Dalam Bersosialisasi. Jurnal Psikologi Pendidikan Dan Pengembangan Sdm,
8(1), 1–11. https://ejournal.borobudur.ac.id/index.php/psikologi/article/view/589