0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan8 halaman
Makalah ini membahas tentang pengertian pendidikan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan. Pendidikan dijelaskan secara luas sebagai proses perubahan menuju dewasa, cerdas, dan matang, sedangkan secara sempit merujuk pada kegiatan belajar di sekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan antara lain tujuan pendidikan, pendidik, dan lingkungan sosial.
Makalah ini membahas tentang pengertian pendidikan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan. Pendidikan dijelaskan secara luas sebagai proses perubahan menuju dewasa, cerdas, dan matang, sedangkan secara sempit merujuk pada kegiatan belajar di sekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan antara lain tujuan pendidikan, pendidik, dan lingkungan sosial.
Makalah ini membahas tentang pengertian pendidikan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan. Pendidikan dijelaskan secara luas sebagai proses perubahan menuju dewasa, cerdas, dan matang, sedangkan secara sempit merujuk pada kegiatan belajar di sekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan antara lain tujuan pendidikan, pendidik, dan lingkungan sosial.
FAKULTAS AGAMA ISLAM BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan faktor dalam menunjang perkembangan anak. Secara prinsip Pendidikan adalah suatu proses usaha manusia untuk melakukan untuk memanusiakan anak manusia. Karena itu, masalah ini sudah bermula sejak adanya manusia dan akan terus menjadi masalah selama masih ada manusia. Oleh karena itu perlu adanya suatu usaha untuk meningkatkan proses pendidikan tersebut agar selalu terkesan bagi manusia itu sendiri. Terdapat beberapa hal yang perlu kita perhatikan bersama bahwa untuk meningkatkan Pendidikan perlu suatu usaha yang serius. Terkadang manusia perlu waktu yang cukup lama agar mereka mengetahui arti pendidikan itu yang sebenarnya dan semua itu butuh proses. Pertanyaan yang timbul dipikiran kita adalah “apakah semua orang butuh pendidikan” seperti yang sudah diungkapkan bahwa pendidikan sangatlah penting bagi manusia dan setiap manusia wajib mendapatkan pendidikan. Pendidikan yang sempurna adalah pendidikan yang dilandasi dengan tujuan sebenarnya pendidikan itu diadakan yaitu untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Pendidikan akan berjalan lancar tentu terdapat faktor yang mempengaruhi proses pendidikan itu sendiri. dengan faktor-faktor tersebut mampu untuk mengubah pendidikan ke arah yang lebih baik. Melalui makalah ini, insya Allah akan di bahas bebrapa masalah terkait Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendidikan. Hal ini merupakan sesautu yang sangat penting dalam konteks pendidikan dan menjadi suatu keharusan B. Rumusan masalah 1. Apakah pengertian pendidikan? 2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan? C. Tujuan 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pendidikan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendidikan BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian pendidikan Menurut Suparlan Suhartono (2009:77) istilah pendidikan ,dalam bahasa inggris “education”, berakar dari bahasa Latin “educare” yang dapat diartikan pembimbingan berkelanjutan (to lead forth). Jika diperluas ,arti etimologis itu mencerminkan keberadaan pendidikan yang berlangsung dari generasi ke generasi sepanjang eksistensi kehidupan manusia teoritis, ada pendapat yang mengatakan bahwa bagi manusia pada umumnya, pendidikan berlangsung sejak 25 (dua puluh tahun) tahun sebelum kelahiran. Pendapat itu dapat diartikan bahwa sebelum menikah, ada kewajiban bagi siapapun untuk mendidik anak keturunannya. Secara praktis, ada pendapat yang mengatakan bahwa bagi manusia individual, pendidikan dimulai sejak bayi lahir dan bahkan sejak masih ada didalam kandungan. Mempertimbangkan kedua pendapat itu, dapat disimpulkan bahwa keberadaan pendidikan melekat erat pada dan didalam diri manusia sepanjang zaman. Jadi pendidikan adalah masalah khas manusia. Artinya, hanya makhluk manusia saja yang eksistensi kehidupannya mempunyai persoalan pendidikan makhluk lainnya, seprti binatang misalnya, hidup dalam keadaan relatif stabil tanpa ada perubahan, apalagi perkembangan umumnya, binatang hanya mengalami perubahan fisis ,itu pun secara naluriah (instinctive), sedangkan potensi psikisnya sudah dalam keadaan stabil. Seekor ikan, misalnya, begitu menetas dari telurnya langsung bias hidup dan berkembang menjadi besar secara naluriah didalam habitatnya, dan jika di angkat dari habitat air, ikan itu pasti segera mati. Sedangkan manusia lahir dalam keadaan labil, dan kemudian terus menerus melakukan perubahan dan perkembangkan. Potensi kodrat labil manusia itu berproses terus menerus. Sejak lahir, seorang manusia harus dirawat dan diasuh sampai bisa mandiri dan mencari kehidupan sendiri. Setelah dewasa dan berkeluarga, manusia harus merawat dan mengasuh anak keturunannya secara berbeda dengan perawatan dan sistem pengasuhan sebelumnya. Jika sistem pengasuhan dan perawatan tidak berlangsung secara kontinu dapat dipastikan manusia tidak mampu melanjutkan kehidupannya. 1. Arti Luas pendidikan Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan berlangsung disegala jenis, bentuk dan tingkat lingkungan hidup, yang kemudian mendorong pertumbuhan segala potensi yang ada di dalam diri individu. Dengan kegiatan pembelajaran seperti, individu mampu mengubah dan mengembangkan diri menjadi semakin dewasa, cerdas, dan matang . Jadi singkatnya, pendidikan merupakan sistem proses perubahan menuju pendewasaan ,dan pematangan diri. Dewasa ini dalam hal perkembangan badan cerdas dalam hal perkembangan jiwa dan matang dalam hal berperilaku. Dalam langkah kegiatan pendidikan selanjutnya, ketiga sasaran ini menjadi kerangka pembudayaan kehidupan manusia. Dalam arti luas, pendidikan, pada dasarnya pendidikan adalah wajib bagi siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, karena menjadi dewasa, cerdas, dan matang adalah hak asasi manusia pada umumnya. Berarti pendidikan memang harus berlangsung disetiap jenis, bentuk, dan tingkat lingkungan, mulai dari lingkungan individual, sosial keluarga, lingkungan masyarakat luas, dan berlangsung di sepanjang waktu. Jadi, kegiatan pendidikan berlangsung dengan memadati setiap jengkal ruang lingkup kehidupan. 2. Arti Sempit Pendidikan Menurut Suparlan Suhartono,(2009:84) Dalam arti sempit pendidikan adalah seluruh kegiatan belajar yang direncanakan dengan materi terorganisasi, dilaksanakan secara terjadwal dalam sistem pengawasan, dan diberikan evaluasi berdasar pada tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan belajar seperti itu dilaksakan dalam Lembaga pendidikan sekolah. Tujuan utamanya adalah potensi intelektual dalam bentuk penguasaan bidang ilmu khusus dan kecakapan merakit sistem teknologi. Selanjutnya, dengan sumber daya yang ahli dalam bidang ilmu dancakap dalam teknologi, diharapkan bisa menjawab berbagai tantangan hidup yang dipastikan bermunculan di kemudian hari di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Jadi, pendidikan dalam arti sempit berarti bukan memotong isi dan materi pendidikan, melainkan mengorganisasinya dalam bentuk sederhana tanpa mengurangi kualitas dan hakikat pendidikan. Dalam membelajarkan isi dan materi pendidikan, lembaga pendidikan sekolah melakukan perencanaan materi pembelajaran dalam bentuk kurikulum berdasar pada tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya, dalam rangka pelaksanaan rencana itu sekolah melakukan koodinasi sumber daya manusia (tenaga pendidik dan administrator) dan semua fasilitas yang diperluakan. Menurut sistem pengawasan khas pendidikan, kegiatan pembelajaran dilakukan secara terjadwal dan pada setiap tahap dilakukan evaluasi. Adapun kegiatan utama pembelajaran menurut sistem pendidikan sekolah, pada hakikatnya bersifat pengasuhan dan pembimbingan peserta pendidik, dengan dua sasaran khusus yaitu: a) Menumbuhkan ‘kesadaran’ peserta didik terahadap persoalan kehidupan yang ada dan yang bakal ada b) Membentuk ‘kemampuan’ berupa kecakapan dan keterampilan untuk dapat mengatasi persoalan yang ada dan kemampuan menyikapi secara tepat persoalan yang bakal terjadi di masa depan. B. Faktor-faktor pendidikan 1. Faktor tujuan pendidikan Tujuan pendidikan akan menentukan ke arah mana peserta didik itu akan dibawa. Tujuan pendidikan itu bukan statis melainkan dinamis berikut ini pandangan para ahli tentang tujuan pendidikan. a) Socrates, menurut Socrates tujuan pendidikan adalah membina manusia agar mampu menemukan dirinya sendiri. b) Plato, menurut konsep plato bahwa pendidikan dan politik tidak dapat dipisahkan dengan tercapainya masyarakat yang adil dan bahagia c) Ph. Kohnstamm, Menurut Ph. Kohnstamm bahwa tujuan pendidikan adalah menolong manusia yang sedang bertumbuh dan supaya ia dapat menikmati kedamaian batin dan tanpa mengganggu atau membebani orang lain d) Ft.Vebiarto.Menurut Ft.Vebiarto tujuan pendidikan, yaitu mempribadikan manusia agar manusia : (1) mampu melindungi dirinya berdasarkan nilai yang baik keadilan, keadilan, kebenaran, kesusilaan, dan keindahan.sikap yang kritis,kreatif, tekun, hemat, cermat ,dan tepat menghadapi lingkungan (2) mampu mengadakan sarana dan upaya dengan mengembangkan: pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan: (3) mampu hidup dengan manusia dalam usaha membentuka keluarga dan hidup bermasyarakat (4) bertanggung jawab atas keselamatan ekologinya e) M.J Langeveld. Menurut M.J Langeveld tujuan pendidikan dibedakan atas enam yaitu, (1) tujuan umum/akhir (2) tujuan khusus (3) tujuan incidental L(4) tujuan sementara (5) tujuan intermedier (6) tujuan sebahagian. f) Ki Hadjar Dewantara. Beliau mengemukakan bahwa tujuan pendidikan adalah agar anak sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan, kebahagiaan setinggi tingginya. 2. Faktor Pendidik Pengertian pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai tingkat kedewasaan untuk memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu yang, mandiri dan makhluk sosial. Dalam garis besarnya pendidik dapat dikategorikan sebagai pendidik kodrati dan pendidik karena jabatan. Hakikat pendidikan menurut T.Raka Joni a. Pendidik sebagai agen pembaruan b. Pendidik adalah pemimpin dan pendukung nilai-nilai masyarakat c. Pendidik sebagai fasilitator d. Pendidik bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik, peranan pendidik, yang berarti setiap pendidik mempunyai peranan: a) Sebagai komunikator, yang berfungsi mengajarkan ilmu dan keterampilan kepada peserta didi b) Sebagi fasiliitator yang berfungsi sebagi pelancar proses belajar c) Sebagai motivator berfungsi melaksanakan minat dan semangat belajar pesertadidik yang terus-menerus 3. Faktor Peserta Didik Faktor peserta didik adalah mereka yang berstatus sebagai subjek didik. Pendidik perlu memahami peserta didik pada ciri khasnya ,yaitu individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas sehingga merupakan insane unik dan individu yang sedan berkembang. Peserta didik, dalam hal ini telah digunakan dalam undan-undang pendidikan kita yang mengarah pada si pelajar. Meskipun demikian, agar lebih jelas siapa sebenarnya peserta didik itu, sedikit diberikan contoh berdasarkan jenis dan tingkat pendidikan. a) Peserta didik di Taman Kanak-Kanak disebut dengan anak. b) Peserta didik di Sekolah Dasar disebut dengan murid. c) Peserta didik di Sekolah Menengah Atas disebut siswa. d) Peserta didik di Perguruan Tinggi disebut mahasisawa. e) Peserta didik di Pesantren disebut santri f) Peserta didik di pendidikan luar sekolah disebut warga belajar g) Peserta didik di pelatihan disebut peserta belajar 4. Faktor Alat Pendidikan Faktor alat Pendidikan menyatakan bahwa alat dan metode pendidikan merupakan dua sisi dari satu mata uang. Alat pendidikan merupakan fasilitas yang digunakan agar berlangsungnya pembelajaran. Alat-alat ini misalnya ketika seorang guru menuliskan materi pelajaran di papan tulis maka yang menjadi alatdi sini adalah papan tulisnya. Demikian pula ketilka guru menayangkan materi pembelajarannya melalui kertas transparansi maka yang menjadi alat adalah OHP. Sementara metode pembelajarannya adalah cara yang dilakukan untuk memudahkan proses pembelajaran agar materi pembelajaran dapat dengan mudah diterima peserta didik 5. Faktor Lingkungan Pendidikan Secara umum, lingkungan dikenal sebagai sesuatu yang ada disekitar menurut Miarso, Lingkungan Belajar adalah situasi sekitar dimana pesan siterima yang berbentuk dai lingkungan fisik dan non fisik dicontohkan bahwa lingkugan fisik, antara lain berupa gedung sekolah, perpustakaan laboratorium, pusat sarana belajar, studio, auditorium, museum, dan taman sedangkan lingkungan nonfisik berupa penerangan, sirkulasi udara dan lain- lain BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pendidikan merupakan suatu sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang berguna bagi umat manusia agar menjadi pribadi yang terdidik dan berguna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara Faktor-Faktor yang mempengaruhi pendidikan yaitu : Faktor tujuan pendidikan, Faktor pendidik, Faktor peserta didik, Faktor alat pendidikan, dan faktor lingkungan pendidikan B. Saran Alangkah baiknya kita memperhatikan problematika pendidikan di Indonesia saat ini dan bagaimana caranya untuk menanggulanginya di masa yang akan datang agar tidak terjadi perselisihan dan permusuhan di instansi pendidikan di Indonesia
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita