Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH DASAR-DASAR PENDIDIKAN

(Faktor-faktor pendidikan)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar pendidikan
Dosen pengampu  Dr. FERDINAN, S. Pd. I.,M. Pd. I

Disusun oleh kelompok 2

 Andi Dani Saftari 105281104222


 Wina Permatasari 105281103122
 Siska 105281103022

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan faktor dalam menunjang perkembangan anak. Secara
prinsip Pendidikan adalah suatu proses usaha manusia untuk melakukan untuk
memanusiakan anak manusia. Karena itu, masalah ini sudah bermula sejak adanya
manusia dan akan terus menjadi masalah selama masih ada manusia. Oleh karena itu
perlu adanya suatu usaha untuk meningkatkan proses pendidikan tersebut agar selalu
terkesan bagi manusia itu sendiri. Terdapat beberapa hal yang perlu kita perhatikan
bersama bahwa untuk meningkatkan Pendidikan perlu suatu usaha yang serius.
Terkadang manusia perlu waktu yang cukup lama agar mereka mengetahui arti
pendidikan itu yang sebenarnya dan semua itu butuh proses. Pertanyaan yang timbul
dipikiran kita adalah “apakah semua orang butuh pendidikan” seperti yang sudah
diungkapkan bahwa pendidikan sangatlah penting bagi manusia dan setiap manusia
wajib mendapatkan pendidikan. Pendidikan yang sempurna adalah pendidikan yang
dilandasi dengan tujuan sebenarnya pendidikan itu diadakan yaitu untuk
memanusiakan manusia itu sendiri. Pendidikan akan berjalan lancar tentu terdapat
faktor yang mempengaruhi proses pendidikan itu sendiri. dengan faktor-faktor
tersebut mampu untuk mengubah pendidikan ke arah yang lebih baik. Melalui
makalah ini, insya Allah akan di bahas bebrapa masalah terkait Faktor-faktor yang
mempengaruhi Pendidikan. Hal ini merupakan sesautu yang sangat penting dalam
konteks pendidikan dan menjadi suatu keharusan
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian pendidikan?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pendidikan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pendidikan
Menurut Suparlan Suhartono (2009:77) istilah pendidikan ,dalam bahasa inggris
“education”, berakar dari bahasa Latin “educare” yang dapat diartikan pembimbingan
berkelanjutan (to lead forth). Jika diperluas ,arti etimologis itu mencerminkan
keberadaan pendidikan yang berlangsung dari generasi ke generasi sepanjang
eksistensi kehidupan manusia teoritis, ada pendapat yang mengatakan bahwa bagi
manusia pada umumnya, pendidikan berlangsung sejak 25 (dua puluh tahun) tahun
sebelum kelahiran. Pendapat itu dapat diartikan bahwa sebelum menikah, ada
kewajiban bagi siapapun untuk mendidik anak keturunannya. Secara praktis, ada
pendapat yang mengatakan bahwa bagi manusia individual, pendidikan dimulai sejak
bayi lahir dan bahkan sejak masih ada didalam kandungan. Mempertimbangkan kedua
pendapat itu, dapat disimpulkan bahwa keberadaan pendidikan melekat erat pada dan
didalam diri manusia sepanjang zaman.
Jadi pendidikan adalah masalah khas manusia. Artinya, hanya makhluk manusia
saja yang eksistensi kehidupannya mempunyai persoalan pendidikan makhluk
lainnya, seprti binatang misalnya, hidup dalam keadaan relatif stabil tanpa ada
perubahan, apalagi perkembangan umumnya, binatang hanya mengalami perubahan
fisis ,itu pun secara naluriah (instinctive), sedangkan potensi psikisnya sudah dalam
keadaan stabil. Seekor ikan, misalnya, begitu menetas dari telurnya langsung bias
hidup dan berkembang menjadi besar secara naluriah didalam habitatnya, dan jika di
angkat dari habitat air, ikan itu pasti segera mati.
Sedangkan manusia lahir dalam keadaan labil, dan kemudian terus menerus
melakukan perubahan dan perkembangkan. Potensi kodrat labil manusia itu berproses
terus menerus. Sejak lahir, seorang manusia harus dirawat dan diasuh sampai bisa
mandiri dan mencari kehidupan sendiri. Setelah dewasa dan berkeluarga, manusia
harus merawat dan mengasuh anak keturunannya secara berbeda dengan perawatan
dan sistem pengasuhan sebelumnya. Jika sistem pengasuhan dan perawatan tidak
berlangsung secara kontinu dapat dipastikan manusia tidak mampu melanjutkan
kehidupannya.
1. Arti Luas pendidikan
Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang
zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan berlangsung disegala
jenis, bentuk dan tingkat lingkungan hidup, yang kemudian mendorong pertumbuhan
segala potensi yang ada di dalam diri individu. Dengan kegiatan
pembelajaran seperti, individu mampu mengubah dan mengembangkan diri menjadi
semakin dewasa, cerdas, dan matang . Jadi singkatnya, pendidikan merupakan sistem
proses perubahan menuju pendewasaan ,dan pematangan diri. Dewasa ini
dalam hal perkembangan badan cerdas dalam hal perkembangan jiwa dan matang
dalam hal berperilaku. Dalam langkah kegiatan pendidikan selanjutnya, ketiga
sasaran ini menjadi kerangka pembudayaan kehidupan manusia. Dalam arti luas,
pendidikan, pada dasarnya pendidikan adalah wajib bagi siapa saja, kapan saja, dan
dimana saja, karena menjadi dewasa, cerdas, dan matang adalah hak asasi manusia
pada umumnya. Berarti pendidikan memang harus berlangsung disetiap jenis,
bentuk, dan tingkat lingkungan, mulai dari lingkungan individual, sosial keluarga,
lingkungan masyarakat luas, dan berlangsung di sepanjang waktu. Jadi, kegiatan
pendidikan berlangsung dengan memadati setiap jengkal ruang lingkup kehidupan.
2. Arti Sempit Pendidikan
Menurut Suparlan Suhartono,(2009:84) Dalam arti sempit pendidikan adalah
seluruh kegiatan belajar yang direncanakan dengan materi terorganisasi,
dilaksanakan secara terjadwal dalam sistem pengawasan, dan diberikan evaluasi
berdasar pada tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan belajar seperti itu dilaksakan
dalam Lembaga pendidikan sekolah. Tujuan utamanya adalah potensi intelektual
dalam bentuk penguasaan bidang ilmu khusus dan kecakapan merakit sistem
teknologi. Selanjutnya, dengan sumber daya yang ahli dalam bidang ilmu dancakap
dalam teknologi, diharapkan bisa menjawab berbagai tantangan hidup yang dipastikan
bermunculan di kemudian hari di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Jadi,
pendidikan dalam arti sempit berarti bukan memotong isi dan materi pendidikan,
melainkan mengorganisasinya dalam bentuk sederhana tanpa mengurangi
kualitas dan hakikat pendidikan. Dalam membelajarkan isi dan materi pendidikan,
lembaga pendidikan sekolah melakukan perencanaan materi pembelajaran dalam
bentuk kurikulum berdasar pada tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya, dalam
rangka pelaksanaan rencana itu sekolah melakukan koodinasi sumber daya
manusia (tenaga pendidik dan administrator) dan semua fasilitas yang diperluakan.
Menurut sistem pengawasan khas pendidikan, kegiatan pembelajaran dilakukan
secara terjadwal dan pada setiap tahap dilakukan evaluasi. Adapun kegiatan utama
pembelajaran menurut sistem pendidikan sekolah, pada hakikatnya bersifat
pengasuhan dan pembimbingan peserta pendidik, dengan dua sasaran khusus yaitu:
a) Menumbuhkan ‘kesadaran’ peserta didik terahadap persoalan kehidupan yang
ada dan yang bakal ada
b) Membentuk ‘kemampuan’ berupa kecakapan dan keterampilan untuk dapat
mengatasi persoalan yang ada dan kemampuan menyikapi secara tepat
persoalan yang bakal terjadi di masa depan.
B. Faktor-faktor pendidikan
1. Faktor tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan akan menentukan ke arah mana peserta didik itu akan
dibawa. Tujuan pendidikan itu bukan statis melainkan dinamis berikut ini
pandangan para ahli tentang tujuan pendidikan.
a) Socrates, menurut Socrates tujuan pendidikan adalah membina
manusia agar mampu menemukan dirinya sendiri.
b) Plato, menurut konsep plato bahwa pendidikan dan politik tidak
dapat dipisahkan dengan tercapainya masyarakat yang adil dan bahagia
c) Ph. Kohnstamm, Menurut Ph. Kohnstamm bahwa tujuan pendidikan
adalah menolong manusia yang sedang bertumbuh dan supaya ia dapat
menikmati kedamaian batin dan tanpa mengganggu atau membebani
orang lain
d) Ft.Vebiarto.Menurut Ft.Vebiarto tujuan pendidikan, yaitu
mempribadikan manusia agar manusia : (1) mampu melindungi dirinya
berdasarkan nilai yang baik keadilan, keadilan, kebenaran, kesusilaan,
dan keindahan.sikap yang kritis,kreatif, tekun, hemat, cermat ,dan tepat
menghadapi lingkungan (2) mampu mengadakan sarana dan upaya
dengan mengembangkan: pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan:
(3) mampu hidup dengan manusia dalam usaha membentuka keluarga
dan hidup bermasyarakat (4) bertanggung jawab atas keselamatan
ekologinya
e) M.J Langeveld. Menurut M.J Langeveld tujuan pendidikan dibedakan
atas enam yaitu, (1) tujuan umum/akhir (2) tujuan khusus (3) tujuan
incidental L(4) tujuan sementara (5) tujuan intermedier (6) tujuan
sebahagian.
f) Ki Hadjar Dewantara. Beliau mengemukakan bahwa tujuan pendidikan
adalah agar anak sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapat mencapai keselamatan, kebahagiaan setinggi tingginya.
2. Faktor Pendidik
Pengertian pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab
memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam perkembangan jasmani
dan rohaninya agar mencapai tingkat kedewasaan untuk memenuhi
tugasnya sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu yang, mandiri dan
makhluk sosial. Dalam garis besarnya pendidik dapat dikategorikan sebagai
pendidik kodrati dan pendidik karena jabatan.
Hakikat pendidikan menurut T.Raka Joni
a. Pendidik sebagai agen pembaruan
b. Pendidik adalah pemimpin dan pendukung nilai-nilai masyarakat
c. Pendidik sebagai fasilitator
d. Pendidik bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik,
peranan pendidik, yang berarti setiap pendidik mempunyai peranan:
a) Sebagai komunikator, yang berfungsi mengajarkan ilmu dan
keterampilan kepada peserta didi
b) Sebagi fasiliitator yang berfungsi sebagi pelancar proses belajar
c) Sebagai motivator berfungsi melaksanakan minat dan semangat
belajar pesertadidik yang terus-menerus
3. Faktor Peserta Didik
Faktor peserta didik adalah mereka yang berstatus sebagai subjek didik.
Pendidik perlu memahami peserta didik pada ciri khasnya ,yaitu individu
yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas sehingga merupakan insane
unik dan individu yang sedan berkembang.
Peserta didik, dalam hal ini telah digunakan dalam undan-undang pendidikan
kita yang mengarah pada si pelajar. Meskipun demikian, agar lebih jelas
siapa sebenarnya peserta didik itu, sedikit diberikan contoh berdasarkan
jenis dan tingkat pendidikan.
a) Peserta didik di Taman Kanak-Kanak disebut dengan anak.
b) Peserta didik di Sekolah Dasar disebut dengan murid.
c) Peserta didik di Sekolah Menengah Atas disebut siswa.
d) Peserta didik di Perguruan Tinggi disebut mahasisawa.
e) Peserta didik di Pesantren disebut santri
f) Peserta didik di pendidikan luar sekolah disebut warga belajar
g) Peserta didik di pelatihan disebut peserta belajar
4. Faktor Alat Pendidikan
Faktor alat Pendidikan menyatakan bahwa alat dan metode pendidikan
merupakan dua sisi dari satu mata uang. Alat pendidikan merupakan fasilitas
yang digunakan agar berlangsungnya pembelajaran. Alat-alat ini misalnya
ketika seorang guru menuliskan materi pelajaran di papan tulis maka yang
menjadi alatdi sini adalah papan tulisnya. Demikian pula ketilka guru
menayangkan materi pembelajarannya melalui kertas transparansi maka yang
menjadi alat adalah OHP. Sementara metode pembelajarannya adalah cara
yang dilakukan untuk memudahkan proses pembelajaran agar materi
pembelajaran dapat dengan mudah diterima peserta didik
5. Faktor Lingkungan Pendidikan
Secara umum, lingkungan dikenal sebagai sesuatu yang ada disekitar
menurut Miarso, Lingkungan Belajar adalah situasi sekitar dimana pesan
siterima yang berbentuk dai lingkungan fisik dan non fisik dicontohkan bahwa
lingkugan fisik, antara lain berupa gedung sekolah, perpustakaan
laboratorium, pusat sarana belajar, studio, auditorium, museum, dan taman
sedangkan lingkungan nonfisik berupa penerangan, sirkulasi udara dan lain-
lain
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang berguna
bagi umat manusia agar menjadi pribadi yang terdidik dan berguna bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara Faktor-Faktor yang mempengaruhi pendidikan yaitu : Faktor
tujuan pendidikan, Faktor pendidik, Faktor peserta didik, Faktor alat pendidikan, dan
faktor lingkungan pendidikan
B. Saran
Alangkah baiknya kita memperhatikan problematika pendidikan di Indonesia saat
ini dan bagaimana caranya untuk menanggulanginya di masa yang akan datang agar
tidak terjadi perselisihan dan permusuhan di instansi pendidikan di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai