Anda di halaman 1dari 11

Tugas kewirausahaan 2

Nabila Putri Alexanria Rapa

220404501026

1. Setiap Mahasiswa Mencari Data Terbaru Jumlah Pengganguran Di Indonesia Dan


Khususnya Di Sulawesi Selatan, Jelaskan Beserta Alasannya ?

Jawab:

Pengangguran di Indonesia

Menurut data Badan Pusat statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia mencapai
8,4 juta orang pada Agustus 2022, porsinya 5,86% dari total angkatan kerja nasional.
Pengangguran paling banyak berasal dari kelompok usia 20-24 tahun, yakni 2,54 juta orang.
Angka ini setara 30,12% dari total pengangguran nasional.

Kemudian penduduk usia 15-19 tahun yang menganggur ada 1,86 juta jiwa
(22,03%), penganggur usia 25-29 tahun 1,17 juta jiwa (13,84%), usia 30-34 tahun
608,41 ribu jiwa (7,22%), dan usia 60 tahun ke atas 485,54 ribu jiwa (5,76%). Ada juga
penganggur dari kelompok usia 35-39 tahun 439,94 ribu jiwa (5,22%), usia 40-44 tahun
395,17 ribu jiwa (4,69%), usia 45-49 tahun 355,84 ribu jiwa (94,22%), usia 50-54 tahun
324,18 ribu jiwa (3,85%), dan usia 55-59 tahun 254,17 ribu jiwa (3,02%).

Secara keseluruhan, jumlah penduduk usia kerja di Indonesia mencapai 209,42 juta
jiwa pada Agustus 2022. Dari jumlah tersebut, yang termasuk angkatan kerja mencapai
143,72 juta jiwa. Dengan demikian tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) nasional
mencapai 68,63%, dengan rincian TPAK laki-laki 83,87% dan TPAK perempuan 53,41%.

Pengangguran di Sulawesi Selatan

Jumlah angkatan kerja pada Februari 2022 sebanyak 4.592.327 orang, naik 158.613
orang dibanding Februari 2021. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,49
persen poin.

Penduduk yang bekerja sebanyak 4.328.117 orang, naik sebanyak 151.317 orang dari
Februari 2021. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah
Sektor Transportasi dan Pergudangan (0,92 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang
mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Konstruksi (1,42 persen poin). Sebanyak 2.632.455
orang (60,82 persen) bekerja pada kegiatan informal, turun 1,47 persen poin dibanding Februari
2021.
Persentase setengah pengangguran turun 1,14 persen poin, sementara persentase pekerja
paruh waktu turun sebesar 2,82 persen poin dibandingkan Februari 2021. Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) Februari 2022 sebesar 5,75 persen, turun sebesar 0,04 persen poin dibandingkan
dengan Februari 2021. Terdapat 292.284 orang (4,19 persen penduduk usia kerja) yang
terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 (23.909 orang), Bukan
Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (18.059 orang), sementara tidak bekerja karena
COVID-19 (10.037 orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja
karena COVID-19 (240.279 orang)

Beberapa faktor peyebab pengangguran:

1. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para pencari kerja. Banyaknya para
pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang dimiliki oleh Negara
Indonesia.

2. Kurangnya keahlian yang dimiliki oleh para pencari kerja. Banyak jumlah sumber
daya manusia yang tidak memiliki keterampilan menjadi salah satu penyebab makin
bertambahnya angka pengangguran di Indonesia.

3. Kurangnya informasi, dimana pencari kerja tidak memiliki akses untuk mencari tau
informasi tentang perusahaan yang memilli kekurangan tenaga pekerja.

4. Kurang meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan pekerjaan di kota, dan


sedikitnya perataan lapangan pekerjaan.

5. Masih belum maksimalnya upaya pemerintah dalam memberikan pelatihan untuk


meningkatkan softskill budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang
membuat para pencari kerja mudah menyerah dalam mencari peluang kerja.
2. Silahkan Mencari Berbagai Referensi Mengenai Definisi Enterprenership Dari Para Ahli.
Cari Sebanyak-Banyaknya. Boleh Dalam Bentuk Jurnal Dll

 Defenisi interpreneurship

Kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis, entreprendre, yang sudah dikenal
sejak abad ke-17, yang berarti berusaha dalam hal bisnis, maksudnya adalah memulai
sebuah bisnis. Kamus Merriam-Webster menggambarkan definisi entrepreneur sebagai
seseorang yang mengorganisir dan menanggung risiko sebuah bisnis atau usaha.

Pengertian interpreneur secara umum, dapat diartikan sebagai kemampuan


seseorang dalam berfikir kreatif dan imajinatif. Dari hasil sebuah pemikiran kreativitas
tersebut akan memuncullkan sebuah ide bisnis atau menciptakan sebuah usaha. Dengan kata
lain, interpreneur adalah jiwa yang inovatif yang mampu mengelola apa yang terjadi di
sekitarnya menjadi sesuatu yang lebih bernilai.

Interpreneur menurut Zimmerer (2008) adalah seseorang yang berani menghadapi


ketidakpastian dan risiko terhadap bisnis yang sedang dijalankan. Semakin besar risiko,
maka saat risiko berhasil ditaklukan semakin tinggi laba dan berlaku sebaliknya. Zimmerer
menyebutkan bahwa tujuan dari risiko dan ketidakpastian Sebagai upaya identifikasi
peluang melalui kombinasi sumber daya untuk mendapatkan manfaat.

Menurut Prof. Dr. J. Winardi, SE interpreneur tidak sekedar memiliki jiwa kreatif
dan imajinatif. Tetapi juga memiliki karakteristik yang meliputi sebagai berikut:

 Lokus Pengendalian
Para interpeneur memiliki keyakinan bahwa merekalah yang akan
menentukan takdirnya masing-masing. Sehingga, mereka menggerakkan dirinya
sendiri dengan caranya masing-masing.
 Tingkat Energi Tinggi
Seorang interpreneur memiliki rasa percaya diri yang tinggi serta kerja keras
untuk mencapai hasil yang memuaskan.
 Memiliki Motivasi Berprestasi
Karakteristik seorang entrepreneur adalah memiliki dorongan untuk terus
berprestasi yaitu memperoleh hasil yang memuaskan pada tujuan yang
menantang
 Berani Terhadap Risiko
Seorang entrepreneur memiliki mentalitas baja yaitu mereka tidak takut
dengan rintangan dan risiko yang akan datang baik itu kecil maupun besar.
Mereka akan terus maju meskipun hasilnya tidak pasti.
 Berorientasi Pada Action
Seorang entrepreneur sangat menghargai waktu dan tidak rela jika
terbuang begitu saja. Karena itulah seorang interpreneur focus pada tujuan dan
aksi.

Menurut Rhenald Kasali seorang entrepreneur yang baik itu seperti bole tenis, bukan seperti
telur. Telur memang lebih keras dibandingkan bola tenis. Namun saat terjadi masalah dalam
bisnisnya, telur saat jatuh akan pecah. Sementara bola tenis saat jatuh akan memantul. Ia pun
menyampaikan bahwa seorang entrepreneur harus terus belajar dan tidak cepat menyerah. Mereka
selalu bisa melihat peluang.

 Pengertian interpreneurship

Istilah entrepreneurship (kewirausahaan) pada dasarnya merupakan suatu disiplin


ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang
mungkin dihadapinya. Entrepreneurship adalah segala shal yang berkaitan dengan sikap,
tindakan dan proses yang dilakukan oleh para entrepreneur dalam merintis, menjalankan
dan mengembangkan usaha mereka.

Intrepreneurship adalah proses seseorang untuk menerapkan kreativitas dan inovasi


agar melahirkan sesuatu yang baru, serta menciptakan sebuah perubahan. Adanya
perubahan dan inovasi inilah yang memiliki nilai tambah. 

Entrepreneurship merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi dan keberanian


menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan
memelihara usaha baru. Dari pandangan para ahli dapat disimpulkan bahwa
entrepreneurship adalah kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang
dijadikan sebagai dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat dan proses
dalam menghadapi tantangan hidup.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship merupakan perilaku atau
kemampuan seseorang dalam manghadapi tantangan hidup yang ada kaitannya dengan
sikap, tindakan dan proses yang dilakukan dengan berbagai risiko yang akan dihadapi
seorang interpreneur.

3. Kalau Dilihat Dari Berbagai Jenis Jiwa Kewirausahaan Seperti Inovatif, Kreatif,
Kerja Keras, Pantang Menyerah Dan Berani Mengambil Resiko. Coba Ceritakan
Pengalaman Yang Pernah Anda Alami Terkait Anda Mempunyai Jiwa Kewirausahaan
Tersbut.

Dulu sewaktu saya duduk dibangku SD saya menjual gelang yang sedang viral pada
masanya namun lama kelamaan jualan saya sudah kurang yang beli. Dari saat itu saya
memutuskan untuk bertanya ke beberapa teman dekat saya tentang gaya gelang seperti
apa yang banyak disukai oleh teman saya ternyata mereka menyukai gelang yang
berwarna “pink”. Setelah saya mengetahui hal tersebut saya memutukan membuat
gelang warna pink lenih banyak dari biasannya, sehingga gelang yang saya buat bisa
terjual lebih banyak dari yang kemarin. Hal tersebut ternyata berhasil dan bisa
menambah uang saku untuk disekolah. Jadi, kita perlu memiliki sikap tidak mudah
putus asa ketika mendapatkan tantangan. Seseorang yang memiliki sikap pantang
menyerah tidak akan pasrah pada keadaan dan dapat bangkit dari keterpurukan.
Walaupun kehidupan seringkali penuh dinamika dan tidak selalu mudah untuk
menghadapinya, seseorang yang pantang menyerah akan meyakini keadaan dapat
berubah dan kemampuan diri dapat berkembang dan juga kita perlu selalu bersikap
optimis dalam mengerjakan sesuatu. Berpandangan baik bahwa kita akan mampu untuk
mewujudkan keinginan. Jangan berpikiran bahwa kita akan gagal, dan jangan biarkan
pikiran buruk itu membuat nyali kita menciut. Jika orang lain saja bisa mewujudkan
keinginannya, kenapa kita tidak. Beberapa cara yang saya terapkan adalah
1. Tidak menyesali sebuah kegagalan
Karena kegagalan merupakan bagian dari proses kehidupan. Jadikan kegagalan
sebagai pembelajaran agar tidak mengulangi hal yang serupa di kemudian hari.
2. Selalu optimis
Berpikir optimistis akan membantu pikiran kita untuk lebih tenang dalam
menemukan jalan keluar dari setiap tantangan yang dihadapi. Kita bisa membangunnya
dengan banyak cara, misalnya membaca buku, mendengar kata-kata motivasi,
menonton film, atau hal positif lainnya.
3. Percaya kepada kemampuan diri
4. Berani mengambil Tindakan

4. Dari Berbagai Pilihan-Pilihan Enterpenrship. Menurut Anda Dimanakah Anda


Cocok Jika Ingin Menjadi Enterpenrship? Jelaskan Alasannya.
 Alasan memilih Entrepreneur
Saya ingin memiliki usaha sendiri dan mengembangkannya meskipun itu
memiliki resiko. Risiko adalah untuk dihadapi bagi seorang yang memiliki jiwa
interpreneur risiko bukan untuk dihindari apalagi lari. Saya sudah berencana
mengembangkan sebuah bisnis fasion (thrifting) yang cocok untuk orang
Indonesia. Apalagi belanja trifting di Indonesia saat ini sangat laku dan sering
dilakukan oleh orang-orang Indonesia. Pada saat ini trifting merupakan hobby
baru anak muda. Banyak anak muda sekarang suka dengan barang-
barang thrifting karena memang unik dan mampu membuat tampilan beda.
Bahkan seolah membawa kita ke tahun 90-an. Selain itu trifting juga memiliki
fasion yang baik dan harga yang murah. Hal ini lah yang membuat saya tertarik
untuk membangun bisnis trifting.

 Eco-Preneur
Ecopreneurship yaitu sebuah entrepreneurship yang mengacu pada aktifitas
usaha dengan kegiatan yang memberikan manfaat dan memberikan perhatian lebih
dan khusus terhadap kelestarian lingkungan. Ecopreneurship adalah sebuah
enterprise (kewirausahaan) yang melakukan berbagai upaya untuk menjaga
lingkungan baik air, udara maupun tanah. Seorang ecopreneur melihat lingkungan
sebagai sesuatu yang harus dilestarikan dan dijaga. Sebuah ecopreneurship dapat
menghasilkan pendapatan sehingga membuat kegiatannya berlanjut. Oleh sebab itu,
Selain ingin menjadi Entrepreneur saya juga ingin menjadi Eco-Preneur. Sebagai
manusia yang diberi kepercayaan oleh tuhan untuk menjadi khalifah dibumi dengan
kata lain menjadi mahkluk yang mengelola bumi dan segala isinya. Tentunya kita
juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan alam. Kita sebagai
manusia tentunya memiliki hubungan timbal balik dengan lingkungan dan alam.
Jadi, untuk menjaga keseimbangan maka perlu kesadaran masing-masing dari dalam
diri jika kita masih membutuhkan alam sebagai penopang kehidupan kita. Apapun
yang kita lakukan untuk menopang kehidupan kita tentunya juga harus
mengembalikan dampak baik ke alam. Dengan menjadi Eco-Preneur saya berharap
bisa memanfaatkan alam dengan baik dan dampaknya juga tidak merugikan alam.
Dengan adanya ecopreneur maka dapat memberikan dampak baik pelestarian
lingkungan. Ecopreneurship adalah sebuah kewirausahaan yang melakukan berbagai
upaya untuk menjaga lingkungan baik air, tanah, dan udara. Pelestarian lingkungan
dengan mengolah produk limbah maupun sampah menjadi berdaya guna melalui
ecopreneurship akan menyelamatkan dunia dan mempunyai nilai yang bermanfaat
dan berkelanjutan. Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda dengan tujuan untuk mencapai kemakmuran melalui
penciptaan peluang. Membuka usaha dengan ecopreneurship juga bisa mengehemat
energi karena ada empat prinsip ecopreneur yaitu : reduce (mengurangi), reuse
(memakai kembali), recycle (mendaur ulang), upcycle. Dan menghemat penggunaan
energi untuk terciptanya pemerataan penggunaan energi di setiap tempat baik di
masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai