RESUME MATERI
Ditulis oleh:
AFIRA KHOFIFAH
17111024110005
S1 KEPERAWATAN 7A
ILMU KEPERAWATAN
2020/2021
MODUL 1
KEWIRAUSAHAAN
MODUL 2
WIRAUSAHA
Kewirausahaan merupakan salah satu dimensi penting dalam membentuk jiwa pemuda Indonesia.
Proses kewirausahaan, diawal dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan. Dari tantangan
tersebut, timbul gagasan, kemauan dan dorongan untuk berinisiatif, yang tidak lain adalah dengan
berfikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan tersebut dapat diatasi dan diselesaikan.
Jika tidak ada tantangan, maka seseorang wirausaha tidak akan kreatif dan begitu juga
sebaliknya, tidak aka nada daya kreatif wirausaha, dan tidak ada tantangan. Semua tantangan
pasti memiliki resiko, yaitu kemungkinan berhasil atau tidak berhasil. Oleh sebab itu, wirausaha
adalah seorang yang berani menghadapi resiko dan menyukai tantangan.
Proses wirausaha Pada awalnya, ide kreatif dan inovatif wirausaha, bermula dari proses
imitasi (peniruan) dan duplikasi, tetapi kemudian berkembang menjadi proses pengembangan dan
pada akhirnya, berujung pada proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda (Inovasi). Tahap
proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda itulah yang disebut sebagai tahap
kewirausahaan. Tahap inovasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pribadi: motif
berprestasi, komitmen, nilai – nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman. Dan faktor pemicu dari
lingkungan: peluang, model/peran, aktivitas.
MODUL 3
PELUANG USAHA
Fungsi dan peran wirausaha secara mikro, wirausaha memilik dua peran, yaitu sebagai
penemu (Innovator) dan perencana (planner). Sebagai penemu, wirausaha menemukan dan
menciptakan sesuatu yang baru, seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi dan lain
sebagainya. Sebagai perencana, wirausaha berperan merancang tindakan dan usaha baru,
merencanakan strategi usaha yang baru, merencanakan ide – ide dan peluang dalam meraih
sukses, menciptakan organisasi perusahaan yang baru dan lain sebagainya. Secara makro, peran
wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan dan kesempatan kerja atau
berfungsi sebagai mesin pertumbuhan perekonomian di suatu negara.
Ide dan peluang kewirausahaan Ide dapat menjadi peluang, apabila wirausaha bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang yang ada secara terus – menerus, melalui proses
penciptaan yang baru dan berbeda, mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam
dan memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang, wirausaha
harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan, seperti kemampuan menghasilkan
produk atau jasa, menghasilkan nilai tambah, merintis usaha, melakukan proses atau
teknik/mengembangkan organisasi baru, sehingga dapat menghasilkan peluang dan sebaliknya,
jika tidak ada ide, maka tidak akan dapat menghasilkan peluang
Model proses kewirausahaan, Proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi
dipicu oleh factor pribadi, lingkungan, dan sosiologi. a) Faktor individu: pencapaian locus of
control, toleransi, pengambilan resiko, nilai nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman, usia,
komitmen dan ketidakpuasan. b) Faktor lingkungan: pesaing, pelanggan, pemasok, lembaga –
lembaga keuangan yang akan membantu pendanaan. c) Faktor pribadi: komitmen, visi,
kepemimpinan dan kemampuan majerial. d) Faktor organisasi: kelompok, struktur, budaya dan
strategi.
Pengetahuan, kemampuan, dan kemauan wirausaha. Seorang wirausaha tidak akan berhasil,
apabila tidak memilik pengetahuan , kemampuan, dan kemauan. Apabila hanya kemauan, tetapi
tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan, maka juga tidak akan membuat seseorang tersebut
menjadi wirausaha yang sukses. Begitu juga, jika wirausaha memilik pengetahuan dan
kemampuan, tetapi tidak disertai kemauan, maka juga tidak akan membuat wirausaha tersebut
mencapai kesuksesan. Pengetahuan yang harus dimiliki: pengetahuan mengenai peran dan
tanggung jawab, pengetahuan mengenai usaha yang dirintis, pengetahuan mengenai manajemen
dan organisasi bisnis. Kemampuan yang harus dimiliki: kemampuan berkomunikasi dan
berintereaksi, kemampuan memimpin dan mengelola, keterampilan tehnik usaha yang dijalankan.
MODUL 4
Pengertian Modal. Modal dalam bentuk uang diperlakukan untuk membiayai segala keperluan
usaha, seperti: pengurusan izin, biaya investasi untuk pembelian aktiva tetap, dan sampai modal
kerja. Besarnya modal yang diperlukan tergantung dari jenis usaha yang adak digarap.
Perhitungan terhadap besarnya kebutuhan usaha dilakukan sebelum usaha tersebut dilakukan.
Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan pada saat
sedang beroperasi. Jenis-jenis modal usaha ada dua jenis modal usaha, yaitu: Modal investasi
(modal investasi digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan berulnag – ulang,
biasanya umurnya lebih dari 1 tahun) dan Modal kerja (modal kerja biasanya digunakan untuk
jangka pendek dan beberapa kali dipakai dalam satu proses produksi).
Sumber- sumber modal. Modal sendiri adalah modal dari pemilik usaha. Modal
asing(pinjaman) adalah modal dari luar perusahaan. Pembiayaan suatu usaha dapat diperoleh
secara gabungan antara modal sendiri dengan modal pinjaman. Untuk memperoleh modal usaha
perlu diperhatikan: Tujuan perusahaan, masa pengembalian modal, biaya yang dikeluarkan ,
estimasi keuntungan. Sumber dana modal asing diperoleh dari: Pinjaman dari dana perbankan,
pinjaman dari dana keuangan seperti perusahaan pegadaian, asuransi, leasing, atau lembaga
pembiayaan lainnya, pinjaman dari perusahaan non keuangan.
Transaksi pembayaran, pengertian Bank, setiap kegiatan usaha (bisnis) tidak terlepas dari
uang, terutama dalam hal pembayaran dan penerimaanm uang digunakan sebagai modal
investasi dan modal kerja. Usaha yang digunakan dalam berbagai kegiatan usaha selalu berkaitan
dengan transaksi, baik pembayaran maupun penerimaan (cek dan bilyet giro). Untuk melakukan
transaksi antara perusahaan dengan berbagai pihak diperlukan lembaga perantara yaitu bank atau
lembaga lainnya. Bank adalah lembaga keuangan yang memiliki tugas perantara keuangan
nasabah. Tugas Bank :
Menciptakan atau mengeluarkan dan mengedarkan uang (Bank sentral) di Indonesia oleh
bank Indonesia
Menampung uang nasabah dalam bentuk simpanan (rekening, giro, tabungan, dan deposito).
Memberi pinjaman (kredit).
Melayani jasa pembayaran, penagihan(inkaso), dan pengiriman uang (Transfer)
Memberikan jaminan (bank garansi) kepada nasabah, terutama jaminan keuangan kepada
pihak lain.
Kegiatan lainnya.
Bank menurut undang – undang no.10 tahun 1998 adalah: badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau dalam bentuk lainnya. Dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan.
Bank lembaga keuangan yang memiliki kegiatan:
1. Menghimpun dana (funding)
2. Menyalurkan dana (lending)
3. Memberikan jasa – jasa bank lainnya (services).
Jenis-jenis perbankan. Ditinjau dari segi fungsi: bank umum, bank perkreditan rakyat (BPR).
Ditinjau dari segi kepemilikan: bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, bank milik
asing, bank milik campuran. Dilihat dari segi status: bank devisa, bank nondevisa. Dilihat dari
segi cara menentukan harga: bank berdasarkan prinsip konvensional (Barat), bank berdasarkan
syariah (Islam). Jenis simpanan Bank: simpanan adalah uang nasabah yang dititipkan atau
diinvestasikan ke bank, kata lain simpanan adalah rekening ke akuntant. Jenis simpanan di bank
konvensional (BARAT): simpanan giro (demand deposit), simpanan tabungan (saving deposit),
simpanan deposit (time deposit). Jenis simpanan (Al-Wadiah) yang ada dibank syariah yaitu
(rekening giro wadiah, rekening tabungan, rekening deposite. Sarana penarikan untuk rekening
giro: cek (Cheque), bilyet giro (BG). Sarana penarikan simpanan tabungan: Buku tabungan dan
slip penarikan, Kartu ATM. Sarana penarikan untuk deposito menggunakan bilyet deposito, baik
deposito berjangka maupun sertifikat deposito.
MODUL 5
KOMUNIKASI
Komponen komunikasi: pengirim pesan, proses encoding, pesan, saluran komunikas, proses
decoding, penerima pesan, umpan balik. Bentuk dasar komunikasi: komunikasi verbal (berbicara
dan menulis, serta mendengar dan membaca), komunikasi non verbal (proses menyampaikan
maksud atau tujuan tanpa menggunakan kata-kata baik tertulis atau lisan). Dengan kata lain, komunikasi
apa pun yang dilakukan antara dua orang atau lebih melalui penggunaan ekspresi wajah, gerakan tangan,
bahasa tubuh, postur, dan gerak tubuh. Tujuan komunikasi nonverbal adalah memberikan informasi ,
mengatur alur suatu percakapan, mengekspresikan emosi, memberi sifat, melengkapi, menentang
atau mengembangkan pesan-pesan verbal, mengendalikan atau mempengaruhi orang lain,
mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya memberi contoh cara mengayunkan tongkat golf
yang baik dan benar.
MODUL 6
KEPEMPIMPINAN
Indikator bisnis : lembaga perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, masyarakat. Karakteristik
wirausaha (memilih resiko “moderate” dalam tindakannya, mencari umpan balik (feed back)
tentang perbuatan-perbuatannya, mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan,
berusaha melakukan sesuatu dengan cara baru). Karakteristik wirausaha menurut management
system international: Mencari peluang, keuletan, tanggung jawab, tuntutan atau kualitas dan
efisiensi, pengambilan resiko, menetapkan sasaran, mencari informasi, perencanaan yang
sistematis, koneksi, percaya diri. Sikap dan perilaku wirausaha : Commitment and determination,
Desire for responsibility, Oppurtunity obssession, Tolerance for risk, ambiquity, and uncertanty ,
Self convidence, Creativity and flexibility, Desire for intermediate, High level of energy,
Motivation to exel, Orientation to the future, Willingness to learn from failure, Leadership ability
MOTIVASI
Tujuan khusus motivasi kewirausahaan: agar memiliki minat kemauan dan kemampuan
menjadi wirausahawan, agar termotivasi untuk mendirikan usaha, terutama usaha kecil dan
menengah, agar memahami teknik mendirikan usaha, cara membaca peluang usaha dan
menjalankan usaha secara profesional, mampu merancang rencana wirausaha kedepan dimulai
sekarang. Kompetensi dasar dari motivasi kewirausahaan: menjadi ilmuwan dan profesional yang
berfikir kritis, kratif, inovatif, sitemik dan ilmiah, enjadi wirausahawan yang berbasis ilmu
pengetahuan, dengan modal “bisnis”
Sistem pendidikan di Indonesia, seorang penulis buku tentang motivasi yaitu Max Gunther
pernah mengkritik sistem pendidikan di Amerika serikat tahun 70an, yang katanya hanya akan
melahirkan lulusan “sanglaritis” artinya mereka mempunyai mental buruh, yaitu ingin menjadi
pegawai negeri atau pegawai swasta, kurang mampu dan mau memnciptakan lapangan kerja
sendiri, kasus di Indonesia hal itu masih terjadi sampai sekarang. Ir.Ciputra (kompas 31-8-2009)
generasi muda sudah saatnya mengubah pola pandang, jangan hanya berfikir menjadi pegawai
setelah lulus dari lembaga pendidikan tinggi,apalagi pegawai negeri, menjadi wirausahawan perlu
dipikirkan sebagai pilihan. Untuk memajukan perekonomian dan kesejahteraan indonesia butuh 4
juta wirausaha terutama yang inovatif, di Indonesia baru ada 400.000 atau 0,18%, alangkah
baiknya yaitu sebanyak 2% dari populasi. Ada 3 jenis wirausaha (Ir.ciputra)
1. Necessity entrepreneur yaitu menjadi wirausaha karena terpaksa dan desakan kebutuhan
hidup.
2. Replicative entrepreneur, yang cenderung meniru-niru bisnis yang sedang ngetren
sehingga rawan terhadap persaingan dan kejatuhan
3. Inovatif entrepreneur, wirausaha inovatif yang terus berpikir kreatif dalam melihat
peluang dan meningkatkannya.
Solusi, lembaga pendidkan diharapkan mampu menciptakan jiwa wirausaha sehingga mereka
mampu mandiri dan meciptakan lapangan kerja. Pendidikan kewirausahaan/ entrepreneur
Indonesia perlu ditingkatkan. Latar belakang perlu berwirausaha: agar mampu menatap masa
depan yang lebih baik, berwirausaha diharapkan seseorang mampu mandiri, membuka lapangan
kerja bagi orang lain, menjadi pemimpin bagi usahanya sendiri dan membayar gaji kepada orang
lain/karyawan.
Prinsip berwirausaha: pahami setiap tindakan yang akan dilakukan, ikhlas, terencana,
terkonsep, dengan langkah dan strategi yang benar. Peluang sukses selali ada ; kerja keras,lurus
dan benar, cermat serta hemat. Wirausaha / bisnis berbasis ilmu:
1) Penguasaan terhadap konsep manajemen adalah kunci sukses menjalankan bisnis atas dasar
wawasan dan cara pandang ke depan yang akhirnya menjadi pilihan dalam Mengetahui
teknik pemasaran, Menanamkan motivasi secara dinamis, kompak., dan Mengatur pos
pengeluaran,tidak besar pasak dari pada tiang.
2) Mereka yang sukses dalam melakukan usaha / bisnis orang yang punya visi dan misi,
keterampilan keberaniandan keyakinan, integritas dan komitmen moral yang tinggi,
kedermawanan, serta tidak sekali-sekali mencoba berbuat dusta atau bohong.
3) 90% orang kaya itu dikarenakan bisnis bukan karena menjadi pegawai / karyawan
perusahaan.
4) Kemiskinan merupakan ancaman dan tantangan
5) Yakinkan bahwa bisnis merupakan peritah tuhan dalam mencari nafkah, sehingga
dekatkanlah sikap dan tatacara bisnis anda dengan nilai spiritual.
Contoh dari Nabi Muhammad SAW. Shidiq : jujur dan berani, amanah : dipercaya, tabligh :
bertanggung jawab, fatanah : mempunyai kecerdasan serta peduli terhadap lingkungan. Insting
usaha (kemampuan membaca pasar, kemampuan negoisasi / tawar menawar, kemampuan
menentukan kapan dapat mengambil keuntungan / tidak, kemampuan untuk mengetahui dan
menemukan sumber-sumber potensi, supel,ramah,sopan, menghargai, dan menghormati dengan
tidak mengurangi nilai harga diri). Cara memulai usaha: lihat keadaan oasar yang kompleks dan
dinamis, dapat menjadi mesin penggerak bisnis, lihat tanggung jawab etika moral, inovasi produk
pasar dan modal bisnis, komunikasi yang baik terhadap konsumen, pelayanan secara personal
konsumen,ukur kemampuan finansial dengan jenis bisnis, dapatkan nilai ekonomis.