Anda di halaman 1dari 9

MODUL COMPREHENSIVE TREATMENT

KELOMPOK 1
SMALL GROUP DISCUSSION
“KEWIRAUSAHAAN”

Dosen

drg. Mutia Rochmawati, sp.Perio


Disusun oleh:
Wizni A’dila A’ziza
(G1B019020)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

JURUSAN KEDOKTERAN GIGI

PURWOKERTO

2022
A. Definisi Kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang mau melihat peluang
dan selalu terbuka terhadap segala kontribusi dan perubahan positif yang akan meneruskan
pertumbuhan perusahaan. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi
untuk memecahkan masalah dan mengejar peluang yang dihadapi setiap orang dalam
kehidupan sehari-hari. Wirausahawan adalah orang yang mengenali potensi dirinya dan belajar
mengembangkannya untuk meraih peluang dan mengorganisir perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Mesin inovasi kewirausahaan adalah pengakuan bahwa ada kesenjangan antara apa
yang ada dan apa yang seharusnya, antara apa yang diinginkan masyarakat dan apa yang
disediakan atau dilakukan oleh pemerintah, sektor swasta dan LSM. (Saragih, 2017).

B. Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan

Wirausahawan sosial cenderung beroperasi dengan tujuan menciptakan nilai bagi


masyarakat dan juga menghasilkan pendapatan. Tujuan kewirausahaan sosial adalah terwujudnya
perubahan sosial ke arah yang lebih baik atau positif dan memecahkan masalah sosial untuk
kepentingan masyarakat. Berikut adalah manfaat berwirausaha:

1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri


2. Memberi peluang melakukan perubahan
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan
atas usahanya
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang
dalam mengerjakannya (Saragih, 2017).
C. Karakteristik Kewirausahaan

Kualitas wirausaha adalah kualitas dan kemampuan pribadi wirausahawan yang


membangun kompetensi yang diperlukan untuk kesuksesan bisnis. Wirausahawan harus
memiliki 10 kualitas, yaitu:
1. Percaya diri, pengusaha harus memiliki rasa amanah yang merupakan sikap dan
keyakinannya terhadap tugas dan pekerjaan. Nilai-nilai yang terkandung dalam
kepercayaan diri adalah optimisme, individualisme, kemandirian dan keyakinan akan
kemampuan diri sendiri untuk berhasil.
2. Wirausaha yang berorientasi pada tugas dan hasil yang selalu mengutamakan nilai-nilai
motivasi berprestasi, kerja keras, ketekunan, tenaga, tekad serta memiliki kemauan yang
kuat untuk mencapai tujuan dan sasaran usaha. Seorang entrepreneur harus membawa
inisiatif, tanggung jawab, disiplin diri, berpikir kritis dan motivasi.
3. Tidak Takut mengambil resiko, takut mengambil resiko bisnis, sehingga sulit mengambil
inisiatif. Risiko ini muncul setelah pertimbangan, perhitungan, analisis dan pertimbangan
yang cermat.
4. Kepemimpinan: Selain itu, transparansi dan kejujuran dalam pengelolaan perusahaan
sehingga tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan
karyawannya.
5. Berorientasi Masa depan, mis. H. seorang pengusaha dengan pandangan jauh ke depan
yang tahu ke mana arah perjalanannya dan apa yang ingin dicapainya. Strategi yang
diperlukan untuk memastikan kelangsungan bisnis.
6. Kreatif dan inovatif, diperlukan kemampuan untuk menghasilkan ide dan menemukan cara
baru dalam melihat masalah dan peluang yang ada.
7. Sifat Kemandirian Keberhasilan dan kegagalan adalah konsekuensi pribadi dari
kewirausahaan.
8. Mengambil tanggung jawab d. H. gagasan, tingkah laku serta pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh pengusaha, tidak dapat lepas dari kewajiban dan tanggung jawab. Oleh
karena itu, komitmen dalam bekerja sangat dibutuhkan untuk menciptakan rasa tanggung
jawab.
9. Selalu mencari peluang bisnis
10. memiliki keterampilan pribadi, yaitu setiap pengusaha perlu meningkatkan pengetahuan
dan keahliannya, ingin selalu memperoleh informasi yang berbeda, mis. B. dengan
membaca buku atau rajin mengikuti seminar, workshop, khususnya di bidang bisnis.
D. Proses Kewirausahaan
Proses kewirausahaan diartikan sebagai kegiatan atau tahapan dalam muatan usaha.
Secara umum proses kewirausahaan meliputi tahapan sebagai berikut:

1. Adanya ide untuk melakukan usaha


2. Adanya kendala
3. Membuat rencana bisnis
4. Adanya bantuan dari lingkungan.
Beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan dari lingkungan agar rencana kegiatan
wirausaha kita dapat dilaksanakan di antaranya: a. Kontak pasar b. Mencari mitra kerja c.
Tenaga kerja yang mampu d. Pendidikan dan dukungan teknis e. Bantuan dari pemasok f.
Bantuan kredit g. Penasihat bisnis yang kompeten h. Model peranan yang sukses
5. Mempersiapkan strategi memasuki pasar.
6. Menentukan bentuk organisasi usaha. a. Usaha perorangan b. firma atau partnership c.
Perseroan
7. Melakukan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan usaha
8. Memelihara semangat kewirausahaan.
E. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Kewirausahaan
Langkah-langkah keberhasilan berwirausaha sebaiknya bertolak dari kompetensi wirausaha,
yaitu
1. mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan sendiri untuk berwirausaha
2. memastikan apakah ada celah/peluang yang masih terbuka
3. menyiapkan dana untuk investasi tertentu dan operasi yang sesuai
4. menyiapkan tempat usaha dan sarana yang dibutuhkan
5. merekrut tenaga kalau diperlukan lebih dari seorang pelaksana
6. memasarkan barang/pelayanan khas
7. menguasai segmen pasar khusus.(Musyadar dan Gumilar)

Factor penyebab keberhasilan kewirausahaan:


1. Mengembangkan minat dan bakat
Bakat adalah kemampuan dasar manusia untuk belajar dalam waktu relatif singkat
dibandingkan dengan orang lain, namun hasilnya lebih baik lagi. Bakat merupakan potensi
yang ada pada diri seseorang. Bakat dan minat dapat dipengaruhi oleh faktor internal
(faktor keturunan dan pribadi) dan faktor eksternal (faktor lingkungan, sekolah dan sosial).
Faktor internal kewirausahaan seperti pendapatan, harga diri, perasaan senang) dan faktor
eksternal yang mempengaruhi minat berwirausaha seperti lingkungan pendidikan,
lingkungan keluarga dan masyarakat (Suhartini, 2011).
2. Motivasi
Motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau daya
penggerak. Bentuk-bentuk motivasi meliputi; 1. Motivasi instrinsik yaitu motivasi yang
datangnya dari dalam diri individu itu sendiri. 2. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang
datangnya dari luar individu. 3. Motivasi terdesak yaitu motivasi yang muncul dalam
kondisi terjepit dan munculnya serentak serta menghentak dan cepat sekali.
3. Ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan sangatlah penting dalam memulai untuk berwirausaha.Untuk itu


ilmu kewirausahaan harus kita pahami dan mengerti karena dalam ilmu kewirausahaan
yang merupakan ilmu ,seni dan ketrampilan yang mempelajari bagaimana mengelola
semua sumber daya, informasi dan dana yang ada guna memepertahankan hidup (Lestari,
2019).

Usaha non-kuliner
1. faktorfaktor keberhasilan dari elemen product, yaitu indikator pelayanan dan kemasan.
2. Elemen price, yaitu indikator periode pembayaran dan return
3. Elemen promotion, yaitu indikator periklanan dan cara penjualan.
4. Elemen place, yaitu indikator jangkauan pasar dan lokasi usaha.
5. Elemen physical evidence, yaitu indikator peralatan yang mendukung dan desain produk.
6. Elemen people, yaitu indikator penanganan komplain dan interaksi.
7. Elemen process, yaitu indikator delivery service (Susantiningrum dkk., 2021).

Usaha jasa:

1. elemen product, yaitu indikator branding produk dan pelayanan. meliputi branding,
kemasan, pelayanan dan garansi.
2. Elemen price, yaitu indikator periode pembayaran dan return.
3. Elemen promotion, yaitu indikator periklanan dan cara penjualan.
4. Elemen place, yaitu indikator jangkauan pasar dan keunikan tempat.
5. Elemen physical evidence, yaitu indikator peralatan penunjang.
6. Elemen people, yaitu indikator penanganan komplain dan rekruitmen.
7. Elemen process, yaitu indikator delivery service (Susantiningrum dkk., 2021).

Factor penyebab kegagalan kewirausahaan:


1. faktor kompetensi dalam manajerial, pengalaman dan keuangan (Wartika, 2015)
2. Gagal Mengembangkan Perencanaan yang Strategis
3. Pertumbuhan Tidak Terkendali. pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali
dikarenakan cenderung meningkatnya berbagai masalah dengan berkembangnya
perusahaan sehingga manajer harus belajar menangani masalah-masalah tersebut
4. Lokasi yang Buruk
5. Pengendalian Persediaan yang Kurang Baik
6. Ketidakmampuan Membuat Transisi Usaha
7. Tidak Memiliki Visi
8. Lemahnya Perencanaan;
9. Terlalu Percaya Diri. Sebelum ditawarkan ke konsumen, akan lebih ‘aman’ jika ide itu
diuji dulu kelayakannya melalui sebuah riset atau cukup melakukan jajak pendapat
sederhana kepada teman, keluarga, atau tetangga.
10. Miskin Komitmen
11. Kurangnya Pengalaman dan Strategi Pemasaran
12. Kurangnya Kehandalan SDM yang Berwawasan Wirausaha
13. Kekurangan Pemahaman Perubahan Teknologi (Jannah, 2015).

8. Dental Entrepreneurship

Adanya globalisasi termasuk General on Traiden Services (GATS) dan Asian Fair
Trade Agreement (AFTA) berdampak besar pada system perdagangan bebas baru dan
pelayanan Kesehatan gigi. Orang yang terampil dan professional akan memiliki keuntungan
untuk bersaing, tetapi tenaga Kesehatan harus mempersiapkan diri dengan adanya globalisasi
dan AFTA ini. Pelayan Kesehatan menjadi bagian dari system bisnis sehingga dokter gigi
akan menghadapi persaingan yang ketat dalam mencari pekerjaan. Oleh karena itu, dokter gigi
harus mengetahui status Kesehatan gigi masyarakat, proyeksi pertumbuhan tenaga Kesehatan
gigi, dan kebutuhan masyarakat dalam membeli atau menggunakan jasa pelayanan gigi
(Sriyono, 2006).

Selain mengobati pasien dokter gigi juga diharapkan mampu membuka lapangan kerja
baru di masyarakat dengan memanfaatkan keahliannya di bidang kedokteran gigi. Usaha yang
dapat dibuka antara lain, praktik klinik mandiri, terapis gigi dan mulut, konsultan gigi secara
teledentistry. Beriku adalah ide-ide bisnis temporer bidang kedokteran atau kedokteran gigi:

1. Pengelolaan prakter dokter gigi spesialis bersama


2. Konsultan praktek dokter gigi
3. Jasa sterilisasi peralatan medis
4. Makanan dan minuman sehat
5. Pembuatan dan pengembangan obat tradisional
6. Pembuatan dan pengembangan alat dan reagen sebagai biosensor
7. Penyedia dan pengadaan peralatan KG
8. Jasa informasi Kesehatan audio-visual
9. Jasa penataan dokumen/ medical record
10. Jasa penyiapan sarana-prasarana pameran peralatan kedokteran gigi
11. Jasa penulisan jurnal, buku, laporan kasus, laporan, dll.
12. Konsultan RSGM
13. Pengembangan alat peraga kedokteran gigi
14. Jasa pemasaran produk-produk Kesehatan
15. Jasa surveyor
16. Jasa pembuatan blog/ website dll.
17. Jasa pembuatan sarana penunjang Kesehatan, souvenir, dan sejenisnya
18. Penyedia alat dan bahan kedokteran gigi
19. Pengadaan alat dan bahan penelitian medis (Hamzah, 2019)

Dokter gigi sebagai wirausahawan harus memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Motivasi
2. Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang baru
3. Mengimplemantasikan perubahan
4. Memperoleh sumber daya
5. Memberikan keterampilan kepemimpinan transformasional
6. Kemampuan mengambil resiko
7. Kebutuhan untuk berprestasi
8. Keyakinan bahwa mampu mewujudkan sesuatu
9. Kreativitas, oportunisme, dan intuisi
10. Pola piker yang positif dan tegas

Pada sector perawatan primer ada prasayarat tertentu sehingga memungkinkan


kwirausahaan dapat berkembang, syarat itu diantaranya adalah:

1. Kemampuan untuk melihat peluang pasar dan mampu memanipulasi pengikut untuk
menidaklanjutinya
2. Lingkungan umum: penghargaan dan motivasi, dukungan manajemen, ketersediaan
sumber daya, struktur organisasi dan resiko
3. Budaya organisasi yang memfasilitasi semua kegiatan yang terlibat dengan pengumpulan
data dan pesaing pasar sasaran dan memastikan hal ini diebarluaskan ke seluruh organisasi.
Memprioritaskan strategi pasar, analisis pelanggan dan pesaing, segmentasi, penerapan
bauran pemasaran, dan konsep pemasaran
4. Komitmen terhadap percobaan dan inovasi
5. Penekanan pada hasil sebagai ukuran peningkatan kualitas (Willcocks, 2012)
DAFTAR PUSTAKA

Hamzah, Z., 2019. Kewirausahaan: mencari dan menilai ide bisnis di bidang kedokteran gigi. FKG
Universitas Jember.

Jannah, M., 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kegagalan Usaha. Jurnal Islamiconomic
Vol.6 No.1 Hal. 25-42.

Lestari, F. A. P., 2019. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Berwirausaha. Jurnal


Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan Volume 3 No. 2 Hal. 1-5.

Saragih, R., 2017. A membangun usaha kreatif, inovatif dan bermanfaat melalui penerapan
kewirausahaan sosial. Jurnal Kewirausahaan. 3 (2): 26-34.

Sriyono, N. W., 2006. The business of dental practice. Maj. Ked. Gigi. 39 (2): 72-76.

Susantiningru, Legowo, E., Sakuntalawati, L. V. R. D., Kurniawati, D. Y., Ibad, I., Akbarini, N.
R., 2021. Faktor–Faktor Keberhasilan Wirausaha Mahasiswa Berbasis Marketing Mix 7p.
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis. 26 (2): 100-111.

Wartika, I. W., 2015. Analisis Faktor Penyebab Kegagalan Usaha Penerima Program Mahasiswa
Wirausaha (Pmw) Di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha Tahun 2013. Ekuitas –
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol. 3. No. 1 hal. 1-11.

Willcocks, S., 2012. The entrepreneurial role in primary care dentistry. British Dental Journal.
213-217.

Anda mungkin juga menyukai