KELOMPOK 1
SMALL GROUP DISCUSSION
“KEWIRAUSAHAAN”
Dosen
FAKULTAS KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2022
A. Definisi Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang mau melihat peluang
dan selalu terbuka terhadap segala kontribusi dan perubahan positif yang akan meneruskan
pertumbuhan perusahaan. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi
untuk memecahkan masalah dan mengejar peluang yang dihadapi setiap orang dalam
kehidupan sehari-hari. Wirausahawan adalah orang yang mengenali potensi dirinya dan belajar
mengembangkannya untuk meraih peluang dan mengorganisir perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Mesin inovasi kewirausahaan adalah pengakuan bahwa ada kesenjangan antara apa
yang ada dan apa yang seharusnya, antara apa yang diinginkan masyarakat dan apa yang
disediakan atau dilakukan oleh pemerintah, sektor swasta dan LSM. (Saragih, 2017).
Usaha non-kuliner
1. faktorfaktor keberhasilan dari elemen product, yaitu indikator pelayanan dan kemasan.
2. Elemen price, yaitu indikator periode pembayaran dan return
3. Elemen promotion, yaitu indikator periklanan dan cara penjualan.
4. Elemen place, yaitu indikator jangkauan pasar dan lokasi usaha.
5. Elemen physical evidence, yaitu indikator peralatan yang mendukung dan desain produk.
6. Elemen people, yaitu indikator penanganan komplain dan interaksi.
7. Elemen process, yaitu indikator delivery service (Susantiningrum dkk., 2021).
Usaha jasa:
1. elemen product, yaitu indikator branding produk dan pelayanan. meliputi branding,
kemasan, pelayanan dan garansi.
2. Elemen price, yaitu indikator periode pembayaran dan return.
3. Elemen promotion, yaitu indikator periklanan dan cara penjualan.
4. Elemen place, yaitu indikator jangkauan pasar dan keunikan tempat.
5. Elemen physical evidence, yaitu indikator peralatan penunjang.
6. Elemen people, yaitu indikator penanganan komplain dan rekruitmen.
7. Elemen process, yaitu indikator delivery service (Susantiningrum dkk., 2021).
8. Dental Entrepreneurship
Adanya globalisasi termasuk General on Traiden Services (GATS) dan Asian Fair
Trade Agreement (AFTA) berdampak besar pada system perdagangan bebas baru dan
pelayanan Kesehatan gigi. Orang yang terampil dan professional akan memiliki keuntungan
untuk bersaing, tetapi tenaga Kesehatan harus mempersiapkan diri dengan adanya globalisasi
dan AFTA ini. Pelayan Kesehatan menjadi bagian dari system bisnis sehingga dokter gigi
akan menghadapi persaingan yang ketat dalam mencari pekerjaan. Oleh karena itu, dokter gigi
harus mengetahui status Kesehatan gigi masyarakat, proyeksi pertumbuhan tenaga Kesehatan
gigi, dan kebutuhan masyarakat dalam membeli atau menggunakan jasa pelayanan gigi
(Sriyono, 2006).
Selain mengobati pasien dokter gigi juga diharapkan mampu membuka lapangan kerja
baru di masyarakat dengan memanfaatkan keahliannya di bidang kedokteran gigi. Usaha yang
dapat dibuka antara lain, praktik klinik mandiri, terapis gigi dan mulut, konsultan gigi secara
teledentistry. Beriku adalah ide-ide bisnis temporer bidang kedokteran atau kedokteran gigi:
1. Motivasi
2. Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang baru
3. Mengimplemantasikan perubahan
4. Memperoleh sumber daya
5. Memberikan keterampilan kepemimpinan transformasional
6. Kemampuan mengambil resiko
7. Kebutuhan untuk berprestasi
8. Keyakinan bahwa mampu mewujudkan sesuatu
9. Kreativitas, oportunisme, dan intuisi
10. Pola piker yang positif dan tegas
1. Kemampuan untuk melihat peluang pasar dan mampu memanipulasi pengikut untuk
menidaklanjutinya
2. Lingkungan umum: penghargaan dan motivasi, dukungan manajemen, ketersediaan
sumber daya, struktur organisasi dan resiko
3. Budaya organisasi yang memfasilitasi semua kegiatan yang terlibat dengan pengumpulan
data dan pesaing pasar sasaran dan memastikan hal ini diebarluaskan ke seluruh organisasi.
Memprioritaskan strategi pasar, analisis pelanggan dan pesaing, segmentasi, penerapan
bauran pemasaran, dan konsep pemasaran
4. Komitmen terhadap percobaan dan inovasi
5. Penekanan pada hasil sebagai ukuran peningkatan kualitas (Willcocks, 2012)
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah, Z., 2019. Kewirausahaan: mencari dan menilai ide bisnis di bidang kedokteran gigi. FKG
Universitas Jember.
Jannah, M., 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kegagalan Usaha. Jurnal Islamiconomic
Vol.6 No.1 Hal. 25-42.
Saragih, R., 2017. A membangun usaha kreatif, inovatif dan bermanfaat melalui penerapan
kewirausahaan sosial. Jurnal Kewirausahaan. 3 (2): 26-34.
Sriyono, N. W., 2006. The business of dental practice. Maj. Ked. Gigi. 39 (2): 72-76.
Susantiningru, Legowo, E., Sakuntalawati, L. V. R. D., Kurniawati, D. Y., Ibad, I., Akbarini, N.
R., 2021. Faktor–Faktor Keberhasilan Wirausaha Mahasiswa Berbasis Marketing Mix 7p.
Jurnal Kewirausahaan dan Bisnis. 26 (2): 100-111.
Wartika, I. W., 2015. Analisis Faktor Penyebab Kegagalan Usaha Penerima Program Mahasiswa
Wirausaha (Pmw) Di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha Tahun 2013. Ekuitas –
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol. 3. No. 1 hal. 1-11.
Willcocks, S., 2012. The entrepreneurial role in primary care dentistry. British Dental Journal.
213-217.