DI SUSUN OLEH:
AKWILA SALEWA
14401.21049
TAHUN 2023
A. WIRAUSAHA DAN IMPIAN
Impian adalah sebuah tekad atau dorongan hati dari dalam diri manusia yang
menjadi penggerak untuk melangkah ke masa depan yang lebih maju. Impian Juga
merupakan sebuah ambisi dari seseorang yang akan melakukan hal apapun itu demi
mewujudkannya. Dunia ini semakin berkembang dan maju karena adanya teknologi
yang lebih canggih berkat impian orang- orang besar. Yang dimaksud orang- orang besar
tersebut adalah seorang pemimpi. (Fachrurazi & Nurcholifah, 2021)
Wirausaha adalah seorang yang berani berjuang secara mandiri dengan memobilisasi
segala sumber daya dan upaya meliputi keterampilan dalam mengenali suatu produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
mempromosikan, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan segala sesuatu
yang bernilai lebih tinggi.(Firmansyah &Roosmawarni, 2020).
Para ahli ekonomi dan intelektual pada dasarnya mengakui bahwa perguruan tinggi itu
sangat potensial dan mempunyai keterampilan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Peran perguruan tinggi dalam pembangunan bukan sekedar mendidik generasi muda yang
terpelajar dalam memp ersiapkan dirinya untuk menjadi manusia yang dapat membangun,
mengkaji serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan seni sesuai yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Perguruan tinggi harus bisa m embutikan bahwa ipteks sampai kepada kalangan
masyarakat serta dapat dilgunakan sebagaimana mestinya. Ipteks hanya mempunyai arti
apabila dapat diterima dan dimanfaatkan secara meluas oleh Masyarakat yang membtuhkan
untuk meningkatkan kesejahteraan. Maka dari itu, perguruan tinggi harus bisa meyakinkan
dirinya melalui segala jenis kegiatan Tri Dharmanya bahwa ipteks yang dikembangkannya
sangat tepat, bisa diterima, serta bisa digunakan dari kalangan masyarakat dalam
pembangunan termasuk dunia industry.(H. Fachruraziletla ., 2021).
b. Jenis-jenis wirausaha
Seseorang yang memiliki peran atau karier sebagai wirausaha harus mengetahui
pilihan apa saja yang ada serta sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya baik itu
menjadi intrapeneir, entreprener, atau social entrepreneur. Berikut penjelasannya :
Orang yang memiliki karakter percaya diri yang tinggi yaitu orang yang jiwanya sudah
matang. Berikut ini beberapa sikap yang menunjukkan kematangan seseorang adalah :
Bersikap objektif
Berjiwa sosial
Dunia wirausaha sangat penuh dengan segala rintangan,dan ada kalanya bersifat spekulatif
atau untung-untungan. Seseorang yang memiliki keberanian dalam mengambil resiko
mempunyai makna penting dalam hal ini. Rivalitas, modifikasi selera maupun keperluan
pasar, harga bahan baku yang kadang kala turun naik, kerugian dan masih banyak lagi
rintangan lain yang hendaklah dihadapi jika memang ada niat untuk memasuki dunia
wirausaha.
3. Keorisinilan
Orisinil merupakan sesuatu yang baru atau belum pernah ada sesuatu yang menyamai
sebelum nya. Sesuatu yang baru disini bukan berarti belum pernah ada sama sekali, namun
bisa juga dimodifikasi, kombinasi dari bagian yang sudah ada, kemudian memunculkan
fungsi, cita rasa maupun jenis baru. Mutu orisinalitas suatu ide maupun produk akan terlihat
dari sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah pernah ada sebelumnya.(Widodo,2012)
4. Kreativitas
Memiliki sikap yang kreatif seorang wirausaha tentunya akan mendapatkan peluang yang
sangat besar untuk memanifestasikan produk yang unik dan berbeda dengan produk lainnya,
juga dapat merespon kesempatan dengan lebih baik
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad
Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer.1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up
phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative),
dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru,
menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan
jasa yang baru yang lebih efisien,memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Percaya diri
Berorientasikan tugas dan hasil
Pengambil risiko
Kepemimpinan
Keorisinilan
Berorientasi ke masa depan
Jujur dan tekun
Motivasi berprestasi
Kemandirian
Kreativitas
Pengambilan resiko (sedang)
Keuletan
Orientasi masa depan
Komunikatif dan reflektif
Kepemimpinan
Locus of Contro
Perilaku instrumental
Penghargaan terhadap uang.
Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnyadi ambil atau
dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan mendapat keuntungan. banyak peluang yang
di siasiakan, sehingga berlalu begitu saja karena tidak semuaorang dapat melihat peluang
dan yang melihatpun belum tentu beranimemanfaatkan peluang tersebut. hanya seorang
wirausahawan yang dapat berpikirkriatif serta berani mengambil risiko itulah yang
dengan tanggap dan cepatmemanfaatkan peluang.Peluang usaha yang telah di ambil tentu
akan memilikikonsekuensi bagi pengambil keputusan. jika berhasil dapat dikatakan
mendapatkeuntungan, namun jika gagal maka itu bagian dari resiko yang harus di hadapi.
Namun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang sangat berharga
b. Menemukan peluang usaha
Untuk itu dibutuhkansuatu sistem komunikasi yang handal, cepat dan akurat
yang dimulai daritingkat rendah (lower management) hingga ke tingkat yang
tinggi (topmanagement).
Tahap V :
Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di tahap inidibutuhkan
indikator internal (kemajuan di bidang tujuan dan langkahstrategis, kemajuan
proyek) maupun indikator eksternal (validitas asumsidasar yang menjadi
penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari berbagai sumber kegiatan baik
untuk jangka pendek, menengah maupun panjang harus dioptimalkan secara
terus menerus.
Jika peluang digali dengan baik maka akan membuahkan hasil yangmemuaskan.Untuk
menggali peluang usaha atau bisnis, setiap orang harus berpikir secara positif dan kreatif,
yaitu:
Harus percaya dan yakin bahwa usahanya bisa dilaksanakan.
Mau menerima gagasan baru dalam dunia bisnis.
Bersedia mendengarkan saran dari orang lain.
Mempunyai etos kerja yang tinggi.
Pandai dan terampil berkomunikasi.
Sering bertanya pada diri sendiri.
Bahan baku, merupakan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk
yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan
wujud yang lain.
Tenaga kerja, Yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah suatu alat kekuasaan
fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan
kepada usaha produksi, Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang
secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi.
Jenis tenaga kerja yang digunakan pada perusahaan pada dasarnya terdiri dari:
b. Ciri-ciri kreativitas.
Terdapat beberapa ciri-ciri kreativitas antara lain sebagai berikut :
Memiliki rasa ingin tahu yang luas dan mendalam
Memiliki daya imajinasi yang tinggi
Selalu memberikan gagasan atau usulan terhadap suatu masalah
Melihat suatu masalah dalam berbagai sudut pandang
Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah
Kreativitas tidak begitu saja terjadi dalam organisasi wirausahawan harus membuat
lingkungan yang dapat menyuburkan kreativitas bagi dirinya sendiri maupun bagi
karyawannya. Ide baru merupakan kreasi yang mudah dihancurkan,tetapi lingkungan
organisasi yang tepat dapat mendorong orang untuk mengembangkan dan mengolahnya.
Masukkan kreativitas sebagai nilai inti Perusahaan
Merangkul keragaman
Mengharapkan kreativitasi
Mengharapkan dan memberi ruang pada kegagalan
Mendorong rasa ingin tahu
Melakukan perubahan tata ruangan secara periodic
Memandang masalah sebagai tantangan
Memberikan pelatihan kreativitas
Memberikan dukungan
Berbicara dengan pelanggan
Mencari tahu kegunaan produk atau jasa perusahaan
Memberi penghargaan terhadap kreativitas
d. Defenisi inovasi
Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan
masalah dan menemukan peluang (doing new thing). Inovasi juga dapat diartikan
penemuan baru dalam teknologi atau kemampuan dalam memperkenalkan temuan
baru yang berbeda dari yang telah ada sebelumnya. Orang yang melakukan inovasi
disebut dengan innovator.
e. Ciri-ciri inovasi
Tahap ini menentukan seberapa kuat hubungan antara respon teknis (tahap 3)
dengan kebutuhan-kebutuhan pelanggan (tahap 1).
Pada tahap ini perusahaan perlu menentukan respon teknis mana yang ingin
dikonsentrasikan dan bagaimana jika dibandingkan oleh produk sejenis.
G. PEMASARAN
a. Defenisi pemasaran.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan
baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankankelangsungan hidup
usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan,
dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen.
Sesuai dengan fungsi sebagaimana telah diungkapkan, maka pemasaran memiliki 8 delapan tugas,
yaitu:
a). Mengubah orang yang tidak suka terhadap suatu produk menjadi suka conversional marketing.
b). Mendorong kebutuhanorang yang tidak berminat atau mengetahui stimulational marketing.
d). Mengaktifkan keinginan atas produk yang stabil atau permintaan terhadap produk yang
menurun remarketing.
e). Menyelaraskan pola permintaan agar sesuai dengan pola penawaran synchromarketing.
f). Memelihara tingkat penjualan yang sudah ada terhadap suatu produk maintnence marketing.
g). Mengurangi tingkat penjualan yang sudah ada terhadap suatu produk tertentu demarketing.
h). Merintangi permintaan atau keinginan terhadap suatu produk tertentu counter marketing.
Kotler 1997 mengemukakan bahwa terdapat 5 lima konsep yang dapat dipilih oleh perusahaan
untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya, yaitu:
Konsep Produksi yang merupakan salah satu konsep tertua dalam bisnis
Konsep Produk yang menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik
Konsep Penjualan yang menyatakan bahwa konsumen jika diabaikan, biasanya tidak akan
membeli produk perusahaan dalam jumlah yang cukup.
Konsep Pemasaran merupakan konsep yang menentang tiga konsep sebelumnya
Kewirausahaan.
c. strategi pemasaran
strategi pemasaran adalah tindakan terukur yang bertujuan agar produk perusahaan dikenal
masyarakat luas.
f. Bauran pemasaran
Produk (Product)
Harga (Price)
Distribusi (Place)
Promosi (Promotion)
Untuk mengomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut
dengan strategi Bauran Promosi (Promotion-Mix)
c. Presentasi.
Menurut Manullang (1981) manajemen keuangan keluarga dibagi dalam tiga langkah, yaitu :
evaluasi kinerja merupakan suatu proses penilaian kinerja aparatur yang dilakukan
untuk melihat tanggung jawab pekerjaannya setiap hari apakah terjadi peningkatan
atau penurunan sehingga pemimpin bisa memberikan suatu motivasi penunjang
untuk melihat kinerja aparatur kedepannya. Evaluasi harus sering dilakukan agar
masalah yang di hadapi dapat diketahui dan dicari jalan keluar yang baik.
b. Konsep keperawatan.
Keperawatan pada masa sekarang ini merupakan suatu seni dan ilmu yang mencakup
berbagai aktivitas, konsep dan ketrampilan yang berhubungan dengan berbagai disiplin
ilmu lain. Keperawatan mempunyai fungsi yang unik yaitu membantu individu, baik
sehat mapun sakit, yang ditampilkan dengan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
kesehatan, penyembuhan penyakit bahkan membantu klien mendapatkan kematian yang
damai, hal ini dilakukan untuk membantu klien mendapatkan kembali kemandiriannya
secepat mungkin. Keperawatan merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-
sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan
masyarakat (Budiono, 2016).
John L Holland, seorang praktisi yang mempelajari hubungan antara kepribadian dan
minat pekerjaan, mengemukakan bahwa ada enam tipe atau orientasi kepribadian pada
manusia antara lain (Iyus & Mardhiyah, 2010):
1. Tipe realistik
Menyukai pekerjaan yang sifatnya konkret, yang melibatkan kegiatan sistematis,
seperti mengoperasikan mesin, peralatan. Tipe seperti ini tidak hanya membutuhkan
keterampilan, komunikasi, atau hubungan dengan orang lain, tetapi dia memiliki fisik
yang kuat. Bidang karier yang cocok, yaitu perburuhan, pertanian, barber shop, dan
konstruski.
2. Tipeintelektual/investigative
Menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual, cenderung pemikir daripada pelaku
tindakan, senang menganalis, dan memahami sesuatu. Biasanya menghindari
hubungan sosial yang akrab. Tipe ini cocok bekerja di laboratorium penelitian, seperti
peneliti, ilmuwan, ahli matematika.
3. Tipe sosial
Senang membantu atau bekerja dengan orang lain. Dia menyenangi kegiatan yang
melibatkan kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan berhubungan dengan orang
lain, tetapi umumnya kurang dalam kemampuan mekanikal dan sains. Pekerjaan yang
sesuai, yaitu guru/pengajar, konselor, pekerja sosial, guide, dan bartender.
4. Tipe konvensional
Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, mengolah data dengan
aturan tertentu. Pekerjaan yang sesuai, yaitu sekretaris, teller, filing, serta akuntan.
5. Tipe usaha/enterprising
Cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan
menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan
mempromosikan produk atau gagasan. Tipe ini sesuai bekerja sebagai sales, politikus,
manajer, pengacara atau agensi iklan.
6. Tipe artistik
Cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan, lebih
menyukai tugas-tugas yang memungkinkan dia mengekspresikan diri. Karier yang
sesuai, yaitu sebagai musisi, seniman, dekorator, penari, dan penulis.
c. Konsep nursepreneurs.
Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata
yaitu nurse dan entrepreneur. Nurse artinya seorang perawat,
sedangkan entrepreneur sendiri memiliki berbagai pengertian dan sifat, salah
satunya yang disampaikan oleh John G. Burch dalam
http:wikipedia.org/wiki/Entrepreneur. Entreprenuer memiliki sifat berhasrat
mencapai prestasi; seorang pekerja keras; ingin bekerja untuk dirinya; mencapai
kualitas; berorientasi kepada reward dan kesempurnaan; optimis; berorganisasi dan
berorientasi kepada keuntungan. Secara konseptual nursepreneur memiliki ciri
sebagai berikut (Iyus & Mardhiyah, 2010) :
Pengerahan diri: pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman
bekerja untuk diri sendiri.
Pengasuhan diri: antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak
seorang pun memilikinya.
Orientasi pada tindakan : hasrat menyala untuk memujudkan,
mengaktualisasikan dan mengubah ide-ide Anda menjadi kenyataan.
Energi tingkat tinggi : mampu bekerja dalam waktu lama secara
emosional, mental dan fisik.
Toleransi atas ketidakmenentuan : secara psikologis mampu menghadapi
resiko.
Seorang perawat dapat menjadi nurse entrepreneur atau menjadi nurse intrapreneur.
Seorang perawat nurse entrepreneur adalah seorang perawat yang menjalankan
wirausaha-nya sendiri atau dengan beberapa teman dalam bisnis keperawatan. Sebaliknya
seorang perawat intrapreneur adalah seorang perawat yang menjalankan bisnis dalam
divisi atau bagian dari satu perusahaan yang telah ada. Menjadi seorang intrapreneur
lebih aman, mendapatkan karir, dan dapat melangkah menjadi entrepreneur (Iyus &
Madhiyah, 2010).
Lima langkah perawat menjadi nursepreneur (perawat pengusaha), antara lain (Ricky,
2012):
1. Pengkajian
Mengkaji keterampilan perawat serta pengalaman perawat dalam praktek klinis
serta mengkaji kebutuhan pasar (klien/masyarakat).
2. Diagnosa
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan diagnosa. Dalam
dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang selanjutnya
dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab
kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini adalah tahap diagnosa.
3. Perencanaan
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka langkah
selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam pasar yang
sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap ketika kita harus memiliki
konsep usaha yang jelas dan detail.
4. Implementasi
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha yang jelas
harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling inti
dalam proses berbisnis dan tentu saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua
orang bisa punya ide, namun tidak semua orang berani take action.
5. Evaluasi
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh
terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi yang kita
lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis, evaluasi akan memberikan
gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah kita jalankan berhasil atau tidak.
Jika berhasil, maka kita bisa lakukan peningkatan, namun jika tidak, perubahan
rencana dan strategi bisa dilakukan.