Anda di halaman 1dari 32

RANGKUMAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

DI SUSUN OLEH:

AKWILA SALEWA

14401.21049

AKADEMI KESEHATAN SINAR KASIH TORAJA

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

TAHUN 2023
A. WIRAUSAHA DAN IMPIAN

Impian adalah sebuah tekad atau dorongan hati dari dalam diri manusia yang
menjadi penggerak untuk melangkah ke masa depan yang lebih maju. Impian Juga
merupakan sebuah ambisi dari seseorang yang akan melakukan hal apapun itu demi
mewujudkannya. Dunia ini semakin berkembang dan maju karena adanya teknologi
yang lebih canggih berkat impian orang- orang besar. Yang dimaksud orang- orang besar
tersebut adalah seorang pemimpi. (Fachrurazi & Nurcholifah, 2021)
Wirausaha adalah seorang yang berani berjuang secara mandiri dengan memobilisasi
segala sumber daya dan upaya meliputi keterampilan dalam mengenali suatu produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
mempromosikan, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan segala sesuatu
yang bernilai lebih tinggi.(Firmansyah &Roosmawarni, 2020).

a. Meretas jiwa wirausaha melalui pendidikan tinggi.

Para ahli ekonomi dan intelektual pada dasarnya mengakui bahwa perguruan tinggi itu
sangat potensial dan mempunyai keterampilan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Peran perguruan tinggi dalam pembangunan bukan sekedar mendidik generasi muda yang
terpelajar dalam memp ersiapkan dirinya untuk menjadi manusia yang dapat membangun,
mengkaji serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan seni sesuai yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Perguruan tinggi harus bisa m embutikan bahwa ipteks sampai kepada kalangan
masyarakat serta dapat dilgunakan sebagaimana mestinya. Ipteks hanya mempunyai arti
apabila dapat diterima dan dimanfaatkan secara meluas oleh Masyarakat yang membtuhkan
untuk meningkatkan kesejahteraan. Maka dari itu, perguruan tinggi harus bisa meyakinkan
dirinya melalui segala jenis kegiatan Tri Dharmanya bahwa ipteks yang dikembangkannya
sangat tepat, bisa diterima, serta bisa digunakan dari kalangan masyarakat dalam
pembangunan termasuk dunia industry.(H. Fachruraziletla ., 2021).

b. Jenis-jenis wirausaha

Seseorang yang memiliki peran atau karier sebagai wirausaha harus mengetahui
pilihan apa saja yang ada serta sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya baik itu
menjadi intrapeneir, entreprener, atau social entrepreneur. Berikut penjelasannya :

1. Entrepreneur, merupakan seseorang yang dapat membuat sumber daya yang


ada menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual yang tinggi sehingga
mendapat keuntungan dari peluang yang belum di garap oleh orang lain.

2. Intrapreneurship, merupakan orang-orang yang menciptakan pokok pikiran


baru serta mengembangkannya menjadi sebuah proyek yang sukses ditempat
mereka bekerja.

3. Technopreneur, merupakan konsolidasi antara teknologi dan entrepneurship.

c. Bagaimana kepribadian wirausaha


1. Percaya Diri

Orang yang memiliki karakter percaya diri yang tinggi yaitu orang yang jiwanya sudah
matang. Berikut ini beberapa sikap yang menunjukkan kematangan seseorang adalah :

 Tidak bersandar pada orang lain

 Memiliki sikap tanggung jawab

 Bersikap objektif

 Berpikir secara kritis

 Memiliki emosional yang stabil

 Berjiwa sosial

 Dekat dengan Tuhan

2. Berani mengambil resiko

Dunia wirausaha sangat penuh dengan segala rintangan,dan ada kalanya bersifat spekulatif
atau untung-untungan. Seseorang yang memiliki keberanian dalam mengambil resiko
mempunyai makna penting dalam hal ini. Rivalitas, modifikasi selera maupun keperluan
pasar, harga bahan baku yang kadang kala turun naik, kerugian dan masih banyak lagi
rintangan lain yang hendaklah dihadapi jika memang ada niat untuk memasuki dunia
wirausaha.
3. Keorisinilan

Orisinil merupakan sesuatu yang baru atau belum pernah ada sesuatu yang menyamai
sebelum nya. Sesuatu yang baru disini bukan berarti belum pernah ada sama sekali, namun
bisa juga dimodifikasi, kombinasi dari bagian yang sudah ada, kemudian memunculkan
fungsi, cita rasa maupun jenis baru. Mutu orisinalitas suatu ide maupun produk akan terlihat
dari sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah pernah ada sebelumnya.(Widodo,2012)

4. Kreativitas

Memiliki sikap yang kreatif seorang wirausaha tentunya akan mendapatkan peluang yang
sangat besar untuk memanifestasikan produk yang unik dan berbeda dengan produk lainnya,
juga dapat merespon kesempatan dengan lebih baik

5. Selalu berusaha memberikan yang terbaik

Memiliki karier menjadi seorang wirausahawan harus berusaha memberikan


suatu produk yang terbaik kepada konsumen. Bukan hanya berupa produk yang harus
kita berikan dengan kualitas terbaik, namun pelayanan yang baik serta sikap ramah
tamah yang harus ada pada pribadi wirausahawan, maka dengan sikap tersebut telah
membuka peluang baginya untuk dipercaya, dan tiba saatnya nanti tentunya
memperoleh laba atau keuntungan dari kepercayaan tersebut.(Widodo, 2012).

d. Kunci wirausaha sukses


Ada 12 Kunci untuk menjadi wirausaha yang sukses:

1. Ikuti perkembangan zaman

2. Buatlah pengelolaan uang secara terencana

3. Spekulasi aliran uang tunai

4. Cari tenaga yang memiliki keahlian dibidang wirausaha serta penasehat

5. Menjaga proporsi antara kerja santai dengan keluarga

6. Mengembangkan sebuah bisnis dengan memanfaatkan jaringan (network)

7. Memiliki ambisi atau motivasi yang kuat

8. Selalu cermat dan siap siaga.

9. Harus mencintai pekerjaan anda


B. KARAKTER KEWIRAUSAHAAN
a. Hakekat Kewirausahaan
Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut:

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad
Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer.1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up
phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative),
dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru,
menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan
jasa yang baru yang lebih efisien,memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan
menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

b. ciri-ciri dan karakteristik kewirausahaan

Ciri-ciri seorang wirausahaan adalah:

 Percaya diri
 Berorientasikan tugas dan hasil
 Pengambil risiko
 Kepemimpinan
 Keorisinilan
 Berorientasi ke masa depan
 Jujur dan tekun

Menurut Munawir Yusuf (1999)


Ciri kewirausahaan yaitu:

 Motivasi berprestasi
 Kemandirian
 Kreativitas
 Pengambilan resiko (sedang)
 Keuletan
 Orientasi masa depan
 Komunikatif dan reflektif
 Kepemimpinan
 Locus of Contro
 Perilaku instrumental
 Penghargaan terhadap uang.

Karakteristik kewirausahaan meliputi:

 Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.


 Lebih memilih risiko yang moderat.
 Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil
 Selalu menghendaki umpan balik yang segera
 Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
 Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan
yang lebih baik .
 Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai
tambah
 Selalu menilai prestasi dengan uang.

C. MENENTUKAN PELUANG USAHA

a. Pengertian peluang usaha

Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnyadi ambil atau
dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan mendapat keuntungan. banyak peluang yang
di siasiakan, sehingga berlalu begitu saja karena tidak semuaorang dapat melihat peluang
dan yang melihatpun belum tentu beranimemanfaatkan peluang tersebut. hanya seorang
wirausahawan yang dapat berpikirkriatif serta berani mengambil risiko itulah yang
dengan tanggap dan cepatmemanfaatkan peluang.Peluang usaha yang telah di ambil tentu
akan memilikikonsekuensi bagi pengambil keputusan. jika berhasil dapat dikatakan
mendapatkeuntungan, namun jika gagal maka itu bagian dari resiko yang harus di hadapi.
Namun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang sangat berharga
b. Menemukan peluang usaha

Peluang usaha bersumber dari adanya kebutuhan dari individu ataumasyarakat.


Oleh karena itu jika ingin mulai mewujudkan berwirausaha,hendaknya terlebih
dahulu menjawab pertanyaan” “Apakah yang menjadi kebutuhan masyarakat
atau kebanyakan anggota masyarakat saat ini atau di masa yang akan datang?”.
Untuk memahami kebutuhan masyarakat diperlukan suatu diagnosa terhadap
lingkungan usaha secara keseluruhan, yang meliputi faktorekonomi, politik, pasar,
persaingan, pemasok, teknologi, sosial dan geografi.
Jadi, peluang senantiasa ada karena perubahan- perubahan terus berlangsung baik
di tingkat individu, maupun ditingkat masyarakat. Kemampuan kita melihat
peluang sangat tergantung dari informasiyang kita peroleh tentang faktor
lingkungan usaha.
c. Formulir peluang usaha
Formulasi adalah bentuk penyederhanaan situasi nyata menjadi bentukmatematis,
formulasi memiliki 5 tahap implementasi sebagai berikut :
 Tahap I :
Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis. Adalah tugas paraeksekutif
organisasi untuk dapat menilai kecenderungan-kecenderunganyang terjasi pada
saat ini dan yang akan datang baik dari segi eksternalnya(pasar, persaingan,
teknologi, regulasi, dan keadaan ekonomi) maupunsegi internalnya (nilai
organisasi, keunggulan dan kemampuan, hasil produkdan pasar,dan kebijakan
strategis yang lalu)
 Tahap II :
Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa beberapa masa
depanalternatif dan menyeleksinya serta menciptakan profil atau visi
strategisyang berfokuskan pada ke sembilan pertanyaan
tersebut.Kekuatanformulasi sangat tergantung pada kekuatan proses yang
dilalui atau yangdialami oleh tim dalam membuat keputusan.
 Tahap III :
Perencanaan Proyek Induk Strategis. Dengan menggunakan
metodemanagement proyek yang canggih dan benar dimana rencana
disusun,dijelaskan, diprioritaskan, ditahap-tahapkan, dijadwalkan,
disumberdayakan dan diimplementasikan serta dipantau (diawasi), maka
proyek- proyek tersebut dapat dioptimalkan dalam suatu portofolio.
 Tahap IV :
Implementasi Strategi. Tahap ini adalah tahap pelaksanaan
(implementasi)yang mana kualitas suatu proyek sangat diharuskan.

Untuk itu dibutuhkansuatu sistem komunikasi yang handal, cepat dan akurat
yang dimulai daritingkat rendah (lower management) hingga ke tingkat yang
tinggi (topmanagement).
 Tahap V :
Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di tahap inidibutuhkan
indikator internal (kemajuan di bidang tujuan dan langkahstrategis, kemajuan
proyek) maupun indikator eksternal (validitas asumsidasar yang menjadi
penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari berbagai sumber kegiatan baik
untuk jangka pendek, menengah maupun panjang harus dioptimalkan secara
terus menerus.

d. Pendekatan menemukan peluang usaha


 Pendekatan in-side-out (dari dalam ke luar) bahwa keberhasilan akan dapatdiraih
dengan memenuhi kebutuhan yang ada saat ini.

 Pendekatan out-side-in (dari luar ke dalam) bahwa keberhasilan akan dapatdiraih


dengan menciptakan kebutuhan

 Strategi Market Follower,Perusahaan seperti ini lebih suka menawarkan hal-hal


yang serupa, biasanya dengan meniru produk perusahaan yangmemimpin
 Strategi Market Nicher, Perusahaan seperti ini, menyandang berbagai nama
seperti; penggarap relung pasar, spesialisasi pasar, perusahaan ambang pintu,
atau perusahaan tumpuan.Market nicher menempati sebagian kecil dari seluruh
pasar yang ada.

Jika peluang digali dengan baik maka akan membuahkan hasil yangmemuaskan.Untuk
menggali peluang usaha atau bisnis, setiap orang harus berpikir secara positif dan kreatif,
yaitu:
 Harus percaya dan yakin bahwa usahanya bisa dilaksanakan.
 Mau menerima gagasan baru dalam dunia bisnis.
 Bersedia mendengarkan saran dari orang lain.
 Mempunyai etos kerja yang tinggi.
 Pandai dan terampil berkomunikasi.
 Sering bertanya pada diri sendiri.

e. Tips cara memanfaatkan peluang usaha


Memang tidak lah mudah bagi seseorang untuk bisa memanfaatkan peluang usaha
dengan cara memanfaatkannya atau mempraktekannya dalam duniawirausaha yang
sesungguhnya.Ini akan terasa berat karena selain membutuhkan ketekunan, tenaga juga
modal yang jumlahnya Relative. Berikut tips cara memanfaatkan peluang usaha :

1. Melakukan Riset Pasar.


2. Mempersiapkan dan menyusun rencana (market plan).
3. Patuh terhadap aturan.
4. Strategi Pemasaran yang tepat sasaran.

D. ASPEK PRODUKSI KEWIRAUSAHAAN


a. Defenisi produksi
dalam Produksi konteks kewirausahaan adalah merupakan kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan factor-faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan
dana , agar menghasilkan produk yang dibutuhkan dan sesuai dengan yang
diharapakn oleh konsumen

b. Kebutuhan dalam proses produksi.


Kebutuhan dalam proses produksi dapat di artikan sebagai faktor-faktor produksi,yaitu
segala hal yang dibutuhkan dalam proses produksi agar proses produks dapat terlaksana
sesuai dengan apa yang diinginkan. Kebutuhan dalam proses produksi juga sering
disebut sebagai input produksi yang meliputi bahan, tenaga kerja, mesin/peralatan,
lokasi dan biaya (uang).

 Bahan baku, merupakan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk
yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan
wujud yang lain.
 Tenaga kerja, Yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah suatu alat kekuasaan
fisik dan otak manusia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan
kepada usaha produksi, Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang
secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi.

Jenis tenaga kerja yang digunakan pada perusahaan pada dasarnya terdiri dari:

 Tenaga kerja upahan


 Tenaga kerja tetap
 Tenaga kerja tidak tetap
 Tenaga kerja upahan
 Tenaga kerja keluarga

 Mesin atau peralatan, Pada umumnya peralatan Produksi ditujukan bagi


peningkatan produktivitas buruh dalam rangka memperbanyak produk, baik dari
segi variasinya maupun jumlahnya untuk memenuhi. kebutuhan manusia.
Peralatan Produksi akan mencakup berbagai sarana yang digunakan dalam proses
Produksi, yang berupa mesin atau jenis-jenis perkakas lain yang dipergunakan
untuk melakukan pekerjaan dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian
produk.
 Biaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus di keluarkan
untuk memproduksi suatu barang. Biaya produksi juga merupakan pengeluaran
yang di lakukan perusahaan untuk mendapatkan faktor – faktor produksi dan
bahan baku yang akan di gunakan untuk menghasilkan suatu produk.
c. Proses produksi
1. Jenis-jenis proses produksi
Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi
 Proses produksi kimiawi
 Proses produksi perubahan bentuk
 Proses produksi assembling
 Proses produksi transportasi
 Proses produksi penciptaan jasa administrasi

Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi


 Proses produksi terus-menerus (continuous processes)
 Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
 Proses produksi campuran

. Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi


 Proses produksi terus-menerus
 Proses produksi terputus-putus
 Proses produksi proses
 Proses produksi proses yang sama
 Proses produksi proyek khusus
 Proses produksi industri berat

Jenis proses produksi ditinjau dari segi penyelesaian proses produksi


 Proses produksi tipe A
 Proses produksi tipe B
 Proses produksi tipe C
 Proses produksi tipe D
 Proses produksi tipe E

E. KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM KEWIRAUSAHAAN


a. Defenisi kewirausahaan
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide ide baru dan cara cara baru
dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang (thinking new thing).

b. Ciri-ciri kreativitas.
Terdapat beberapa ciri-ciri kreativitas antara lain sebagai berikut :
 Memiliki rasa ingin tahu yang luas dan mendalam
 Memiliki daya imajinasi yang tinggi
 Selalu memberikan gagasan atau usulan terhadap suatu masalah
 Melihat suatu masalah dalam berbagai sudut pandang
 Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah

c. Cara mengembangkan aktivitas

Kreativitas tidak begitu saja terjadi dalam organisasi wirausahawan harus membuat
lingkungan yang dapat menyuburkan kreativitas bagi dirinya sendiri maupun bagi
karyawannya. Ide baru merupakan kreasi yang mudah dihancurkan,tetapi lingkungan
organisasi yang tepat dapat mendorong orang untuk mengembangkan dan mengolahnya.
 Masukkan kreativitas sebagai nilai inti Perusahaan
 Merangkul keragaman
 Mengharapkan kreativitasi
 Mengharapkan dan memberi ruang pada kegagalan
 Mendorong rasa ingin tahu
 Melakukan perubahan tata ruangan secara periodic
 Memandang masalah sebagai tantangan
 Memberikan pelatihan kreativitas
 Memberikan dukungan
 Berbicara dengan pelanggan
 Mencari tahu kegunaan produk atau jasa perusahaan
 Memberi penghargaan terhadap kreativitas
d. Defenisi inovasi
Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan
masalah dan menemukan peluang (doing new thing). Inovasi juga dapat diartikan
penemuan baru dalam teknologi atau kemampuan dalam memperkenalkan temuan
baru yang berbeda dari yang telah ada sebelumnya. Orang yang melakukan inovasi
disebut dengan innovator.
e. Ciri-ciri inovasi

Terdapat 4 ciri-ciri inovasi antara lain sebagai berikut:


 Memiliki ciri khusus
 Memiliki unsur pembaharuan
 Program inovasi melalui program yang terencana
 Memiliki tujuan

f. Cara meningkatkan inovasi.

 Memiliki visi untuk berubah.


 Memerangi ketakutan akan perubahan
 Berfikir Seperti Pemodal yang Berani Mengambil Resiko
 Menerima kegagalan

F. PENETAPAN PRODUKSI UNGGUL DAN MANAJEMEN INOVASI


a. Manajemen inovasi.
Manajemen inovasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan perusahaan dan
menguasai persaingan. Beberapa contoh perusahaan yang mengelola inovasi dengan
baik adalah Apple dan Google. Sejak didirikan dari tahun 1970-an, Apple yang terus
mengembangkan inovasinya terus sehingga menghasilkan produk produk gagdet
Ipad, Iphone, Ipod yang diterima di pasar. Bahkan setelah meninggalnya sang pendiri
Steve Job, Apple diperkirakan akan meluncurkan I-car. Selain itu, Google juga
muncul dengan dengan berbagai layanan search engine dan dilengkapi dengan
berbagai layanan lain yang unik di Internet. Seorang wirausaha memerlukan
manajemen Inovasi untuk mengatur ide-ide hasil kreatifitas dan inovasi yang
mungkin dapat menjadi sangat banyak. Keberadaan ide-ide tersebut harus diatur dan
disusun secara sistematis agar sesuai dengan pengembangan usaha, melalui sistem
yang terstruktur, sistematis, efisien, dan berkelanjutan.

b. Contoh penemuan yang mendunia


Mahasiswa sebagai calon wirausaha memerlukan pemahaman apa saja produk yang
telah diciptakan dan kemudian menjadi produk yang mendunia. Berikut berbagai
contoh penemuan yang dihasilkan oleh kelima generasi inovasi tersebut yang telah
mewarnai dunia dan bahkan merubah perilaku konsumen.
 Coca cola
 Gitar listrik
 Vaseline

c. Quality Function Deployment (QFD)


Salah satu cara utama untuk menyeleksi produk dan jasa yang akan dihasilkan adalah
dengan memperhatikan kualitas yang dihasilkan oleh produk.
Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu proses menetapkan keinginan
pelanggan tentang hal-hal yang diinginkan konsumen dan menterjemahkannya
menjadi atribut pada produk dan jasa agar setiap area fungsional usaha dapat
memahami dan melaksanakannya.
Menurut Cohen (1992) tahap-tahap dalam menyusun home of quality adalah
sebagai berikut:

Tahap I: Matrik Kebutuhan Pelanggan, Tahap ini meliputi:

1. Memutuskan siapa pelanggan


2. Mengumpulkan data kualitatif berupa keinginan dan kebutuhan konsumen
3. Menyusun keinginan dan kebutuhan tersebut
4. Pembuatan diagram afinitas
Tahap II: Matrik Perencanaan

Tahap ini bertujuan untuk mengukur kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan


menetapkan tujuan-tujuan performansi kepuasan.

Tahap III: Respon Teknis


Pada tahap ini dilakukan transformasi dari kebutuhan-kebutuhan konsumen yang
bersifat non teknis menjadi data yang besifat teknis guna memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut.

Tahap IV: Menentukan Hubungan Respon Teknis dengan Kebutuhan Konsumen

Tahap ini menentukan seberapa kuat hubungan antara respon teknis (tahap 3)
dengan kebutuhan-kebutuhan pelanggan (tahap 1).

Tahap V: Korelasi Teknis

Tahap ini memetakan hubungan dan kepentingan antara karakteristik kualitas


pengganti atau respon teknis. Sehingga dapat dilihat apabila suatu respon teknis
yan satu dipengaruhi atau mempengaruhi respon teknis lainnya dalam proses
produksi, dan dapat diusahakan agar tidak terjadi bottleneck.

Tahap VI: Benchmarking dan Penetapan Target

Pada tahap ini perusahaan perlu menentukan respon teknis mana yang ingin
dikonsentrasikan dan bagaimana jika dibandingkan oleh produk sejenis.

G. PEMASARAN
a. Defenisi pemasaran.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan
baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankankelangsungan hidup
usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan,
dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen.

b. Tugas fungsi dan orientasi pemasaran.

Secara teoritis pemasaran mempunyai 9 sembilan fungsi, yang dapatdiuraikan,sebagai berikut:

 Fungsi perdagangan merchandising Perencanaan yang berkenaan dengan pemasaran produk


barang danatau jasa yang tepat, dalam jumlah yang tepat, harga yang selaras, termasuk di
dalamnya faktor- faktor lain seperti bentuk, ukuran, kemasan dan sebagainya.
 Fungsi Pembelian buying Peranan perusahaan dalam pengadaan bahan sesuai dengan
kebutuhannya. c. Fungsi Penjualan selling Meyakinkan orang untuk membeli suatu produk
barang danatau jasa yang mempunyai arti komersial baginya.
 Fungsi Transportasi transportation Perencanaan, seleksi dan pengerahan semua alat
pengangkutan untuk memudahkan produk barang danatau jasa dalam proses pemasaran.
 Fungsi Pergudangan storage Menyimpan barang selama waktu produk tersebut dihasilkan
dan dijual.
 Fungsi Standarisasi standardization Penetapan batas-batas elementer berupa perincian-
perincian yang harus dipenuhi oleh produk, termasuk di dalamnya grading, yakni memilih
kesatuan dari suatu produk yang dimasukkan ke dalam kelas-kelas dan derajat-derajat yang
sudah ditetapkan dengan standarisasi.
 Fungsi Keuangan financing Merupakan usaha untuk mencari dan mengurus modal dan kredit
yang langsung bersangkutan dengan transaksi dalam mengalirkan produk barang danatau jasa
dari produsen ke konsumen.
 Fungsi Komunikasi communication Segala sesuatu yang dapat memperlancar hubungan di
dalam perusahaan dan di luar perusahaan.
 Fungsi Resiko risk Fungsi untuk menangani atau menghadapi resiko kerugian karena
kerusakan, kehilangan atau anjloknya harga di pasaran.

Sesuai dengan fungsi sebagaimana telah diungkapkan, maka pemasaran memiliki 8 delapan tugas,
yaitu:

a). Mengubah orang yang tidak suka terhadap suatu produk menjadi suka conversional marketing.

b). Mendorong kebutuhanorang yang tidak berminat atau mengetahui stimulational marketing.

c). Mengembangkan pemenuhan kebutuhan yang belum terpenuhi developmental marketing.

d). Mengaktifkan keinginan atas produk yang stabil atau permintaan terhadap produk yang
menurun remarketing.

e). Menyelaraskan pola permintaan agar sesuai dengan pola penawaran synchromarketing.

f). Memelihara tingkat penjualan yang sudah ada terhadap suatu produk maintnence marketing.

g). Mengurangi tingkat penjualan yang sudah ada terhadap suatu produk tertentu demarketing.

h). Merintangi permintaan atau keinginan terhadap suatu produk tertentu counter marketing.

Kotler 1997 mengemukakan bahwa terdapat 5 lima konsep yang dapat dipilih oleh perusahaan
untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya, yaitu:

 Konsep Produksi yang merupakan salah satu konsep tertua dalam bisnis
 Konsep Produk yang menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik
 Konsep Penjualan yang menyatakan bahwa konsumen jika diabaikan, biasanya tidak akan
membeli produk perusahaan dalam jumlah yang cukup.
 Konsep Pemasaran merupakan konsep yang menentang tiga konsep sebelumnya
Kewirausahaan.
c. strategi pemasaran
strategi pemasaran adalah tindakan terukur yang bertujuan agar produk perusahaan dikenal
masyarakat luas.

Fungsi strategi pemasaran sebagai berikut:

 Sebagai pedoman pemasaran produk

 Sebagai tolak ukur keberhasilan

 Sebagai alat kontrol dalam pengawasan

 Meningkatkan motivasi untuk melihat masa depan bisnis

 Sebagai standar untuk mengevaluasi kinerja anggota Perusahaan

d. Tujuan strategi pemasaran.

Tujuan dari pendefinisian jenis strategi pemasaran adalah untuk memaksimalkan


keuntungan, namun secara umum tujuan dari strategi pemasaran adalah apa yang
kita lihat dalam sebuah prosesnya.

a.Identifikasi target pasar yang tepat

Proses yang paling penting dalam merancang strategi pasar adalah


mengidentifikasitarget pasar yang berbeda. Dari situ, perusahaan dapat
menentukan pasar mana yang akan dibidik.

b. Memaksimalkan alokasi sumber daya perusahaan.

Strategi pemasaran menyesuaikan dengan urgensi ini, dan bahkan dalam


menentukan batasan anggaran dan metode pemasaran, perusahaan akan mendapat
manfaat dari mengetahui prediksi ini.
e. Contoh strategi pemasarn dalam bisnis.

 Cari tahu target pasarnya


 Merencanakan tujuan pemasaran
 Marketing Mix
 Promosi dan iklan
 Meningkatkan brand awareness
 Berikan sesuatu secara gratis
 Menargetkan pengguna handphone
 SEO atau Search Engine Optimization
 Pemasaran transaksional
 Inbound marketing.

f. Bauran pemasaran

Yang dimaksud bauran pemasaran yaitu variabel-variabel dalamkendali perusahaan yang


digunakan perusahaan secara bersamasama untuk memuasi kelompok sasaran ini.

 Produk (Product)
 Harga (Price)
 Distribusi (Place)
 Promosi (Promotion)

Untuk mengomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut
dengan strategi Bauran Promosi (Promotion-Mix)

yang terdiri atas 4 (empat) komponen utama, yaitu


 periklanan
 (advertising),
 promosi penjualan (sales promotion),
 hubungan masyarakat (public relations), dan
 penjualan perorangan (personal
 selling).

H. MENJUAL KONSUMEN KORPORASI.


a. Konsumen korporasi.
Strategi penjualan kepada konsumen korporasi bergantung pada keahlian bernegosiasi
dan meyakinkan calon pembeli, yang hanya dapat diterapkan dengan baik bila
didukung oleh pemahaman dan keyakinan akan produk atau jasa yang ditawarkan.
Konsumen perlu diberi tahu apa yang perlu mereka ketahui; jadi pada saat presentasi,
kemampuan menjawab segala macam pertanyaan yang mungkin timbul sangatlah
penting. Memiliki pengetahuan terhadap produk sendiri saja tidaklah cukup, harus
pula ditambahkan pengetahuan produk serupa agar ada pembanding.

b. Menghubungi konsumen korporasi.


Untuk melakukan penjualan kepada konsumen korporasi, maka perlu dilakukan
kegiatan sesuai dengan aktivitas bisnis yaitu melakukan kontak atau menghubungi
konsumen korporasi. Hal ini perlu dilakukan dengan menanamkan proses aktivitas
bisnis kepada wirausaha, bahwa menghubungi konsumen korporasi harus melewati
berbagi cara hingga akhirnya mampu mencapai persetujuan atau transaksi usaha.
Menghubungi konsumen korporasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
komunikasi lewat surat, menggunakan telepon dan memanfaatkan pertemuan dengan
konsumen.

1. Komunikasi lewat surat


2. Menggunakan telepon

c. Presentasi.

banyak merupakan ujung tombak penjualan. Berhasil atau tidaknya penjualan


sering ditentukan oleh baik tidaknya presentasi.
Dalam ilmu salesmanship dikenal tiga jenis teknik persiapan presentasi
penjualan, yaitu:
1.persiapan presentasi standar
2.persiapan presentasi terencana
3.persiapan presentasi terprogram
d. negoisasi.
Setelah konsumen setuju melakukan transaksi, syarat dan ketentuan masih harus
dirundingkan. Dua pihak yang terlibat dalam negosiasi mungkin punya sasaran
yang berbeda. Bersiaplah menghadapi perbedaan dan usahakan mencapai
kepuasan bersama.
 Menyiapkan Perundingan
 Memenuhi Kebutuhan Kedua Belah Pihak
 Menekankan Manfaat
 Menghadapi Pesaing
 Menentukan Harga
 Memanfaatkan Otoritas Tertinggi

e. Mencapai persetujuan dan kesepakatan.


Untuk menggolkan penjualan, wirausaha perlu menggiring konsumen sampai
merasa mantap menerima tawaran. Beri informasi sebanyak mungkin, atasi setiap
kritik, dan minta keputusan – tapi jangan mendesak.
 Menimbang Penutupan
 Mendapat Masukan
 Mengarahkan Konsumen
 Menutup Penjualan

I. PENGOLAHAN KEUANGAN PRIBADI DAN PENYUSUNAN ANGGARAN


KEUANGAN.
1. Pengelolaan keuangan pribadi
a. Pengontrolan diri dalam manajemen keuangan pribadi.
Manajemen keuangan pribadi adalah seni dan ilmu mengelolah sumber daya
dari unit individual rumah tangga. Dalam proses pengelolahan tersebut maka
tidak muda untuk mengaplikasikannya karena terapat beberapa langkah
sistematis yang harus diikuti. Namun dengan mengetahui manajemen
keuangan pribadi, merupakan langkah awal untuk mengaplikan yang tepat
ketika mengelolah uang pribadi.

Ada 4 bidang kontrol diri yakni:

1. Kongnitif,Disini tampak bahwa seseorang dalam membuat keputusan keuangan


harus memikirkan berbagai manfaat yang di peroleh. Ia harus memanfatka
pengetahuan keuangan untuk menganalisa manfaat dan keuntungan yang ak
diperoleh dari tindakan yang diambil.
2. Implus/dorongan,Seseorang harus mampu mengontrol berbagai implus/dorongan
yang datang dari luar diri maupun dari dalam diri, yang berdtensi menyebabkan
penyimpangan dalam membuat keputusan keuangan.
3. Emosi,Seseorang harus mampu mengendalikan kecerdasan emosionalnya untuk
membantu ketika membuat keputusan keuangan. Kelemahan- kelemahan emosi
seperti mood, keinginan yang tinggi, ketamakan dan lainya akan menyebabkan
seseorang tidak terarah dalam membuat keputusan keuangan.
4. Kinerja,Seseoang harus mampu mengkaji ulang pemasukan dn pengeluarannya,
sehingga sesuai dengan perencanaan keuangan yang telah dibuat.

2. Menyusun anggaran keuangan keluarga.


Bagi seseorang manusia, memiliki keluarga aadalah sangat penting dalam hidup. Kebahagian
keluarga akan membawa kebahagian bagi diri manusia. Bagi seseorang wirausaha apa pun
yang dilakukan adalah bagian dari upaya umtuk membahagian keluarga.
a. Pentingnya manajemen keuangan keluarga.
Ekonomi yang teratur merupakan salah satu syarat dalam mencapai ketenteraman
jiwa seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu perlu diupayakan, terutama bagi ibu
rumahtangga sebagai pemegang keuangan keluarga untuk selalu bersikap bijaksana
dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Manajemen keuangan sangat penting
dilakukan, karena :
 uang sebagai pemenuhan kebutuhan sifatnya terbatas.
 daya ingat manusia sangat terbatas (Middlecamp dan Elizabeth Kean, 1985),
akibatnya tidak mengingat untuk apa saja uang dikeluarkan.
 kebutuhan hidup sangat beraneka ragam, sehingga perlu skala prioritas.
 bahan diskusi dan sarana komunikasi antar anggota keluarga.
 mencegah pemborosan.

b. Manajemen keuangan keluarga.

Menurut Manullang (1981) manajemen keuangan keluarga dibagi dalam tiga langkah, yaitu :

1. Perencanaan Pengeluaran Keuangan Keluarga


Langkah pertama yang harus dilakukan dalam memanajemen keuangan keluarga
adalah dengan mendata seluruh masukan pendapatan yang diperoleh keluarga. Hal ini
diperlukan agar kita dapat mengetahui berapa sebenarnya pendapatan keluarga kita
per bulannya.
2. Pelaksanaan Manajemen Keuangan Keluarga
Dalam melaksanakan rencana pengeluaran yang telah kita susun, maka kita dapat
melakukan berbagai model / sistem, diantaranya :
a. Sistem Amplop
b. Sisten buku khas
c. System khas keluarga
d. System khas harian
3. Penilaian / Pengawasan Keuangan Keluarga
Pada dasarnya penilaian memiliki pengaruh yang baik untuk melihat apa saja
yang telah dicapai terhadap pelaksanaan manajemen keuangan yang telah disusun
sebagai dasar untuk perbaikan rencana anggaran pada bulan berikutnya. Berdasarkan
penilaian ini juga akan diperoleh informasi tentang kelebihan dan kekurangan
rencana anggaran kita sehingga dapat diperbaiki atau disempurnakan untuk
selanjutnya.

J. MANAJEMEN KEUANGAN USAHA.

a. Pengertian manajemen keuangan.


Manajemen keuangan dalam berwira usaha berbeda dari manajemen keuangan
pribadi. Dalam situasi ini, seseorang wirausahawan dituntut untuk lebih bijak dan
disiplin mengelolah keuangannya. Dan yang terpenting, harus mampu memisahkan
keuangan usaha dengan keuangan pribadi.
Manajemen keuangan usaha merupakan upaya perusahaan untuk melakukan
perencanaan keuangan pengelolaan aset, penyimpanan dana, dan pengendalian aset
atau dana perusahaan. Jika melihat dari pengertiannya, ada beberapa faktor yang
menjadi fungsi manajemen keuangan, mulai dari perencanaan hingga pengendalian
aset.
Perkembangan managemen keuangan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
antara lain kebijakan moneter, kebijakan pajak, kondisi ekonomi, kondisi social,
dan kondisi politik. Kebijakan moneter berhubungan dengan tingkat suku bunga
dan inflasi.
Khususnya inflasi mempunyai dampak langsung terhadap managemen
keuangan antara lain masalah :
1. Masalah akuntasi
2. Kesulitan perencanan
3. Permintaan terhadap modal
4. Suku bunga
5. Harga obligasi menurun

Kondisi ekonomi juga mempunyai dampak lansung terhadap managemen


keuangan antar lain masalah :
1. Persaingan internasional
2. Keuangan internasional
3. Kurs pertukaran yang berfluktuasi
4. Marger, pengambilalihan, dan restrukturisasi
5. Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan.

b. jenis manajemen keuangan.


Ada lima jenis manajemen keuangan yang perlu kamu pahami sebelum berkarir
sebagai Manajer Keuangan, antara lain sebagai berikut.
1. Keputusan Pembiayaan (Financing Decision)
Jenis manajemen keuangan yang paling dasar adalah keputusan pembiayaan.
Keputusan keuangan yang dibuat sehubungan dengan penggalangan dana
dengan mengidentifikasi banyak sumber pendanaan serta jumlah uang yang
akan dikumpulkan.
2. keputusan Investasi (Investment Decision)
Jenis manajemen keuangan terpopuler kedua adalah keputusan investasi.
Keputusan investasi merupakan keputusan keuangan yang dibuat oleh
manajemen untuk mengalokasikan dana ke berbagai aset dengan tujuan
menghasilkan potensi pengembalian terbesar bagi investor.
3. Keputusan Dividen (Dividend Decision)
Jenis selanjutnya adalah keputusan dividen, yaitu keputusan keuangan yang
dibuat sesuai pembagian pendapatan perusahaan kepada pemegang sahamnya
dalam bentuk pembayaran dividen. Pilihan dividen dibuat dengan tujuan yang
lebih luas untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.
4. Penganggaran Modal (Capital Budgeting)
Jenis manajemen keuangan berikutnya adalah capital budgeting atau
penganggaran modal. Ini merupakan prosedur perencanaan yang digunakan
untuk memutuskan aset tetap perusahaan. Manajemen keuangan akan
mempengaruhi keputusan investasi jangka panjang atas profitabilitas dan
likuiditas suatu perusahaan. Misalnya pabrik, mesin, serta proyek penelitian
baru untuk mengalokasikan dana melalui struktur kapitalisasi organisasi
(ekuitas, utang atau pendapatan laba).
5. Struktur Modal (Capital Structure)
Jenis manajemen keuangan selanjutnya adalah capital structure atau struktur
modal yang merupakan cara perusahaan mengumpulkan dana. Dana tersebut
didapatkan dari sumber jangka panjang termasuk ekuitas, saham, surat utang,
pinjaman bank, dan lainnya.

c. fungsi manajemen keuangan.


Managemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer
keuangan. Tugas pokok managemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang
investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan
demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimalkan nilai
perusahaan.
Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat
(4) aspek yaitu:
a. Merencakan dan memperkirakan, manajer keuangan harus bekerja sama
dengan para manajer lain yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan
umum perusahaan.
b. Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan
investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
c. Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di perusahaan
agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin
d. Penggunaan pasar uang dan pasar modal, manajer keuangan menghubungkan
perusahaan dengan pasar keuangan, di mana dana dapat diperoleh dan surat
berharga perusahaan dapat diperdagangkan.

d. Tujuan manajemen keuangan pada perusahaan.


Pada dasarnya tujuan managemen keuangan (The Main Objective of Financial
Management) adalah memaksimalkan nilai perusahaan atau memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham, bukan memaksimalkan profit. Arti memaksimalkan
profit, berarti mengabaikan tanggung jawab social, mengabaikan risiko, dan
berorientasi jangka pendek.

K. EVALUASI KINERJA KEWIRAUSAHAAN.


a. Pengertian evaluasi kinerja.

evaluasi kinerja merupakan suatu proses penilaian kinerja aparatur yang dilakukan
untuk melihat tanggung jawab pekerjaannya setiap hari apakah terjadi peningkatan
atau penurunan sehingga pemimpin bisa memberikan suatu motivasi penunjang
untuk melihat kinerja aparatur kedepannya. Evaluasi harus sering dilakukan agar
masalah yang di hadapi dapat diketahui dan dicari jalan keluar yang baik.

b. Fungsi evaluasi kerja


Fungsi evaluasi kinerja yang dikemukakan Wirawan (2009) sebagai berikut :
 Memberikan balikan kepada aparatur ternilai mengenai kinerjanya.
 Alat promosi dan demosi.
 Alat memotivasi ternilai.
 Penentuan dan pengukuaran tujuan kinerja.
 kinerja buruk Konseling.
 Pemberdayaan aparatur.
c. Sasaran evaluasi kinerja.
Sasaran-sasaran evaluasi kinerja Aparatur yang dikemukakan Agus Sunyoto (1999)
dalam bukunya Kualitas Kinerja Aparatur (edisi kelima) sebagai berikut :
 Membuat analisis kinerja dari waktu yang lalu secara berkesinambungan
dan periodik, baik kinerja aparatur maupun kinerja organisasi.
 Membuat evaluasi kebutuhan pelatihan dari para aparatur melalui audit
keterampilan dan pengetahuan sehingga dapat mengembangkan kemampuan
dirinya.
 Menentukan sasaran dari kinerja yang akan datang dan memberikan
tanggung jawab perorangan dan kelompok.
 Menemukan potensi karyawan yang berhak memperoleh promosi.

d. Tujuan evaluasi kinerja.


Evaluasi kinerja merupakan sistem formal yang digunakan untuk mengavaluasi
kinerja pegawai secara periodik yang ditentukan oleh organisasi, adapun tujuan dari
evaluasi kinerja menurut (Ivancevich, 1992) antara lain :
1. Pengembangan Dapat digunakan untuk menentukan pegawai yang perlu
dtraining dan membantu evaluasi hasil training.
2. Pemberian Reward Dapat digunnakan untuk proses penentuan kenaikan
gaji, insentif dan promosi
3. Motivasi Dapat digunakan untuk memotivasi pegawai, mengembangkan
inisiatif, rasa tanggungjawab sehingga mereka terdorong untuk
meningkatkan kinerjanya.
4. Perencanaan SDM Dapat bermanfaat bagi pengembangan keahlian dan
keterampilan serta perencanaan SDM.
5. Komunikasi Evaluasi merupakan dasar untuk komunikasi yang
berkelanjutan antara atasan dan bawahan menyangkut kinerja pegawai

e. Proses pengendalian kinerja.


Ada 3 tahapan dalam pengendalian yaitu
1. Mengukur kinerja actual
Proses pengukuran kinerja antara lain adalah sebagai berikut:
 Penentuan sasaran.
 Penentuan standar kinerja.
 Penentuan metode dan pelaksanaan penilaian.
 Evaluasi penilaian.

2. Membandingkan kinerja aktual dengan standar


Aktifitas manajerial yang dilakukan dalam pengendalian adalah pada tahapan
masukan, proses dan keluaran dengan aktifitas sebagai berikut:
 PEMBATASAN PERILAKU.
 PENINJAUAN ULANG TINDAKAN.
 PERTANGGUNGJAWABAN TINDAKAN.

3. Melakukan tindakan manajerial.

f. Mengevaluasi potensi wirausahawan.


 Menilai Kemampuan Diri
 Kuesioner Kualifikasi Wirausahawan
 Menghitung Skor Kuesioner
 Menghitung Skor Kuesioner
 Kuesioner tentang Keberhasilan
 Menentukan Ciri-ciri Kecakapan.

L. KEWIRAUSAHAAN DALAM KEPERAWATAN.


a. Konsep kewirausahaan.
Kata Entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata
kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata
kewirausahaan. Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang
artinya memulai atau melaksanakan. Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata: wira:
utama, gagah berani, luhur; swa: sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif
(Kementrian Pendidikan Nasional, 2010).
Seorang Entrepreneur adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan
sesuai dengan yang diidealkan. Perbedaan seorang wiraswastawan dengan
seorang Entrepreneur adalah Entrepreneur cenderung bermain dengan resiko dan
tantangan. Artinya. Entrepreneur lebih bermain dengan cara memanfaatkan peluang-
peluang tersebut. Sedangkan wiraswastawan lebih cenderung kepada seseorang yang
memanfaatkan modal yang dimilikinya untuk membuka suatu usaha tertentu.
Seorang Entrepreneur bisa jadi merupakan wiraswastawan, namun wiraswastawan belum
tentu Entrepreneur. Wirausahawan mungkin adalah seorang manajer yang mengelola
suatu perusahaan yang bukan miliknya. Namun Entrepreneur adalah seseorang yang
memiliki sebuah usaha sendiri (Iyus & Mardhiyah, 2010).
Faktor lingkungan ternyata paling penting yang masih dapat dibagi kedalam dua
hal, yaitu pengalaman dan pendidikan. Keduanya sama-sama memberikan kontribusi
yang besar dalam pembentukan jiwa Entrepreneur. Dengan memiliki banyak pengalaman
dan mengikuti banyak pelatihan maupun kursus yang sifatnya pendidikan, maka se-
seorang barulah lengkap dapat menuju jalur kesuksesan untuk menjadi seorang
wirausahawan sejati (Iyus & Mardhiyah, 2010).

b. Konsep keperawatan.
Keperawatan pada masa sekarang ini merupakan suatu seni dan ilmu yang mencakup
berbagai aktivitas, konsep dan ketrampilan yang berhubungan dengan berbagai disiplin
ilmu lain. Keperawatan mempunyai fungsi yang unik yaitu membantu individu, baik
sehat mapun sakit, yang ditampilkan dengan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
kesehatan, penyembuhan penyakit bahkan membantu klien mendapatkan kematian yang
damai, hal ini dilakukan untuk membantu klien mendapatkan kembali kemandiriannya
secepat mungkin. Keperawatan merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-
sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan
masyarakat (Budiono, 2016).
John L Holland, seorang praktisi yang mempelajari hubungan antara kepribadian dan
minat pekerjaan, mengemukakan bahwa ada enam tipe atau orientasi kepribadian pada
manusia antara lain (Iyus & Mardhiyah, 2010):
1. Tipe realistik
Menyukai pekerjaan yang sifatnya konkret, yang melibatkan kegiatan sistematis,
seperti mengoperasikan mesin, peralatan. Tipe seperti ini tidak hanya membutuhkan
keterampilan, komunikasi, atau hubungan dengan orang lain, tetapi dia memiliki fisik
yang kuat. Bidang karier yang cocok, yaitu perburuhan, pertanian, barber shop, dan
konstruski.
2. Tipeintelektual/investigative
Menyukai hal-hal yang teoritis dan konseptual, cenderung pemikir daripada pelaku
tindakan, senang menganalis, dan memahami sesuatu. Biasanya menghindari
hubungan sosial yang akrab. Tipe ini cocok bekerja di laboratorium penelitian, seperti
peneliti, ilmuwan, ahli matematika.

3. Tipe sosial
Senang membantu atau bekerja dengan orang lain. Dia menyenangi kegiatan yang
melibatkan kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan berhubungan dengan orang
lain, tetapi umumnya kurang dalam kemampuan mekanikal dan sains. Pekerjaan yang
sesuai, yaitu guru/pengajar, konselor, pekerja sosial, guide, dan bartender.
4. Tipe konvensional
Menyukai pekerjaan yang terstruktur atau jelas urutannya, mengolah data dengan
aturan tertentu. Pekerjaan yang sesuai, yaitu sekretaris, teller, filing, serta akuntan.
5. Tipe usaha/enterprising
Cenderung mempunyai kemampuan verbal atau komunikasi yang baik dan
menggunakannya untuk memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan
mempromosikan produk atau gagasan. Tipe ini sesuai bekerja sebagai sales, politikus,
manajer, pengacara atau agensi iklan.
6. Tipe artistik
Cenderung ingin mengekspresikan dirinya, tidak menyukai struktur atau aturan, lebih
menyukai tugas-tugas yang memungkinkan dia mengekspresikan diri. Karier yang
sesuai, yaitu sebagai musisi, seniman, dekorator, penari, dan penulis.

c. Konsep nursepreneurs.
Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata
yaitu nurse dan entrepreneur. Nurse artinya seorang perawat,
sedangkan entrepreneur sendiri memiliki berbagai pengertian dan sifat, salah
satunya yang disampaikan oleh John G. Burch dalam
http:wikipedia.org/wiki/Entrepreneur. Entreprenuer memiliki sifat berhasrat
mencapai prestasi; seorang pekerja keras; ingin bekerja untuk dirinya; mencapai
kualitas; berorientasi kepada reward dan kesempurnaan; optimis; berorganisasi dan
berorientasi kepada keuntungan. Secara konseptual nursepreneur memiliki ciri
sebagai berikut (Iyus & Mardhiyah, 2010) :
 Pengerahan diri: pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman
bekerja untuk diri sendiri.
 Pengasuhan diri: antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak
seorang pun memilikinya.
 Orientasi pada tindakan : hasrat menyala untuk memujudkan,
mengaktualisasikan dan mengubah ide-ide Anda menjadi kenyataan.
 Energi tingkat tinggi : mampu bekerja dalam waktu lama secara
emosional, mental dan fisik.
 Toleransi atas ketidakmenentuan : secara psikologis mampu menghadapi
resiko.
Seorang perawat dapat menjadi nurse entrepreneur atau menjadi nurse intrapreneur.
Seorang perawat nurse entrepreneur adalah seorang perawat yang menjalankan
wirausaha-nya sendiri atau dengan beberapa teman dalam bisnis keperawatan. Sebaliknya
seorang perawat intrapreneur adalah seorang perawat yang menjalankan bisnis dalam
divisi atau bagian dari satu perusahaan yang telah ada. Menjadi seorang intrapreneur
lebih aman, mendapatkan karir, dan dapat melangkah menjadi entrepreneur (Iyus &
Madhiyah, 2010).

Lima langkah perawat menjadi nursepreneur (perawat pengusaha), antara lain (Ricky,
2012):
1. Pengkajian
Mengkaji keterampilan perawat serta pengalaman perawat dalam praktek klinis
serta mengkaji kebutuhan pasar (klien/masyarakat).
2. Diagnosa
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan diagnosa. Dalam
dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang selanjutnya
dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab
kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini adalah tahap diagnosa.
3. Perencanaan
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka langkah
selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam pasar yang
sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap ketika kita harus memiliki
konsep usaha yang jelas dan detail.
4. Implementasi
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha yang jelas
harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling inti
dalam proses berbisnis dan tentu saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua
orang bisa punya ide, namun tidak semua orang berani take action.
5. Evaluasi
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh
terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi yang kita
lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis, evaluasi akan memberikan
gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah kita jalankan berhasil atau tidak.
Jika berhasil, maka kita bisa lakukan peningkatan, namun jika tidak, perubahan
rencana dan strategi bisa dilakukan.

Dari berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship tidak


membicarakan antara penjual dan pembeli, tetapi lebih ke arah pengembangan kreativitas
dalam membuka peluang baru untuk menciptakan lapangan kerja sendiri, menjual dan
mengembangkan ide- ide baru. Perawat juga bisa menjadi seorang pengusaha, tidak mesti
dari profesi lain. Baik sebagai nurse intrapreneur maupun nurse entrepreneur. Perawat
tidak harus tergantung pada pemerintah jika ingin sukses. Kesuksesan itu bukan dilihat
dari apakah seseorang itu pegawai negeri apa bukan. Kesuksesan itu adalah suatu bentuk
usaha yang datang dari diri sendiri, walaupun saat berusaha banyak rintangan/ bahkan
kegagalan yang datang tetapi itu semua dapat diatasi/ mendapat solusi. Dengan adanya
rintangan/ kegagalan seseorang dapat lebih kuat dan disinilah seseorang harus berusaha
lebih daripada sebelumnya, yang didasari oleh belajar dari pengalaman sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai