Anda di halaman 1dari 12

MENUMBUHKAN SEMANGAT MAHASISWA

DALAM BERWIRA USAHA

Dosen Pengampuh:
Ir. Abdurrozaq Hasibuan, MT

Di susun oleh:
Cici Ramadani 71210111062
Muhammad Bagus 71210111086
Hardiansyah Lubis 71160111073

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
(UISU)
2022 – 2023
I. Pengertian Kewirausahaan

a. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah orang-orang yang mampu mengubah sebuah
kesempatan menjadi sebuah usaha yang menghasilkan, yang diolah melalui
kreatifitas, inovasi dan keunikan dalam membuat suatu produk dan berani
mengambil segala kemungkinan resiko yang menyertainya serta tidak
menjadikannya mudah putus asa jika mengalami kegagalan dalam membangun
usaha tersebut.

b. Sejarah Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Istilah lain yang sering muncul
adalah wirausaha. Sebenarnya wirausaha dan kewirausahaan hampir sama.
Kewirausahaan adalah contoh sikapnya sedangkan wirausaha adalah orang yang
berani untuk melakukan suatu usaha sesuai dengan sikap-sikap tadi.

Seorang wirausahawan harus mampu mengeluarkan inovasi –i novasi baru


dan bermanfaat bagi setiap orang. Inovasi baru yang dimaksudkan adalah sebagai
berikut:

 Produk baru yang menarik dan bermanfaat

 Metode pengolahan yang berbeda dari biasanya

 Teknik pemasaran yang baru dan tepat sasaran

 Pengelolaan yang bijak dan efisien.


c. Ciri-ciri dan Sifat kewirausahaan

Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setia porang memerlukan
ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri – ciri seorang
wirausaha adalah:

 Percaya diri

 Berorientasikan tugas dan hasil

 Berani mengambil risiko

 Kepemimpinan

 Keorisinilan

 Berorientasi ke masa depan

 Jujur dan tekun


II. Konsep Dasar dan
Tahap – Tahap Berwirausaha

A. Konsep Dasar Kewirausahaan

Sebelum seseorang memulai atau menciptakan suatu usaha, haruslah


memiliki konsep dasar tentang kewirausahaan agar usaha yang akan dirintis
berjalan lancar dan dapat mengatasi problematika yang terjadi. Konsep dasar
kewirausahaan merupakan titik awal dalam memulai suatu usaha dan juga
menentukan berhasil tidaknya usaha yang dirintis. Selain itu, dengan berwirausaha
seseorang akan berusaha mandiri, kreatif, dan inovatif agar usahanya dapat diterima
di masyarakat.

Dilihat dari beberapa konsep yang ada, kewirausahaan memiliki 6 unsur


penting (Suryana, 2003) sebagai berikut:

1. Kewirausahaan adalah nilai yang dinyatakan sebagai perilaku, yang digunakan


sebagai dasar sumber daya, kekuatan pendorong, tujuan, strategi, keterampilan,
proses dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).

2. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan hal – hal baru dan hal – hal
baru (kemampuan menciptakan hal – hal baru dan hal – hal baru) (Drucker, 1959).

3. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam


memecahkan masalah dan menemukan peluang untuk meningkatkan kehidupan
(Zimmerer 1996).

4. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk berwirausaha (tahap awal) dan
pengembangan bisnis (pertumbuhan risiko) (Soeharto Prawiro, 1997).

5. Kewirausahaan adalah proses melakukan hal – hal baru (berkreasi) dan


melakukan hal – hal berbeda (inovasi) yang sangat berguna untuk menambah nilai.

6. Kewirausahaan adalah upaya menciptakan nilai tambah dengan memadukan


sumber daya dengan cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Kita
dapat menciptakan nilai tambah dengan mengembangkan teknologi baru,
menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan produk
dan layanan baru dengan efisiensi yang lebih tinggi, meningkatkan produk dan
layanan yang ada, serta menemukan cara baru untuk memuaskan konsumen.

Berdasarkan enam konsep di atas, kewirausahaan bisa didefinisikan sebagai


kemampuan untuk menjadi kreatif dan inovatif (menciptakan yang baru dan
berbeda), digunakan sebagai singkatnya keterampilan, fondasi, sumber daya,
proses, dan upaya untuk menciptakan produk dan layanan bernilai tambah untuk
berani menghadapi risiko (Nora, 2019).

B. Tahap – Tahap Berwirausaha

Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha


mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang
usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau
melakukan ‘’franchising’’. tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan
apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa

 Tahap melaksanakan usaha Dalam tahap ini seorang wirausahawan


mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup
aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan
mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
 Tahap mempertahankan usaha Tahap di mana wirausahawan
berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindak lanjuti sesuai dengan
kondisi yang dihadapi.
 Tahap mengembangkan usaha Tahap di mana jika hasil yang
diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat
bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang
mungkin diambil.

Secara ringkas, model proses kewirausahaan mencakuptahap-tahap berikut (Alma,
2007 : 10 – 12) :

1. proses inovasi 3. Proses pelaksanaan

2. proses pemicu 4.proses pertumbuhan


III. Faktor – Faktor Motivasi Dalam
Mengembangkan Semangat
Berwirausaha

A. Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha

Motivasi usaha merupakan salah satu pendorong tumbuh kembangnya jiwa


wirausaha seseorang. Kesuksesan seseorang seringkali disertai dengan
motivasinya yang kuat dalam menjalakan setiap usaha yang dijalaninya.

Adapun Faktor-faktor Motivasi Wirausaha adalah: Kasmir, 27 – 28

 Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke
mana langkah dan arah yang di tuju sehingga dapat diketahui langkah
yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut
 Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasardi mana
pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih
dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai
kegiatan.
 Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar
prestasi yang lebih baik dari pada prestasi sebelumnya. Mutu produk,
pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi
perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan
selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
 Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki
seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk
uang maupun waktu.
 Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas padawaktu, di mana
ada peluang di situ dia datang. Kadang – kadang seorang pengusaha
sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan
kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk
bekerja.kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada
masalah yang tidak dapat diselesaikan.
 Bertanggung jawab terhadap segala aktifitas yang di jalankannya, baik
sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang
pengusaha tidak hanya padasegi material, tetapi juga moral kepada
berbagai pihak.
 Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yangharus dipegang
teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang
merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.
 Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai
pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan
maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain
kepada para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

B. Cara Pengembangan Potensi Diri Dalam Berwirausaha

Untuk mengembangkan potensi diri manusia harus mampu mendayagunakan


kreativitas yang dimiliki seseorang. Perlu diketahui bahwa setiap orang
mempunyai potensi untuk kreatif walaupun berbeda tingkat kreativitasnya. Jika
melihat sejarah orang – orang besar dunia, mereka begitu kreatif sejak awal
massa remaja. Kreativitas yang dikembangkan sejak dini membuktikan talenta
yang brilian.

Suatu hal yang perlu diingat, bahwa kreativitas tidak muncul begitu saja,
namun membutuhkan kondisi yang merangsang terutama dorongan dari diri
seseorang sendiri, dukungan dan manfaatkan fasilitas lingkungan. Jika memiliki
kecerdasan yang baik dan didukung dengan kreativitas yang tinggi, seseorang
semakin mahir mempergunakan kecerdasan secara efektif dan mampu
menghasilkan gagasan yang luar biasa secara tepat.

Kreativitaslah yang memunculkan bakat seseorang beserta kelebihan yang


dimilikinya. Dengan kata lain, kreativitaslah jalan bagi seseorang untuk
menemukan dan mengembangkan potensi diri seseorang yang sesungguhnya
kini bergantung pengetahuan, bagaimana mengembangkan menjadi pribadi yang
baik (Surya, 2010).

Steven Covey menyatakan cara menumbuhkan potensi diri dan kunci sukses
seseorang adalah dengan melakukan tujuh kebiasaan, yaitu:

1. Bertanggung jawab pada diri sendiri.


2. Tentukan sendiri mana yang penting bagi anda.
3. Kerjakan apa yang sudah diprioritaskan.
4. Anggap diri anda berada dalam situasi cooperation (kerjasama) dan
lakukan yang terbaik.
5. Pahami orang lain maka orang lain akan memahami kita.
6. Cari solusi yang lebih baik.
7. Tantang diri anda sendiri secara berkesinambungan.

C. Hambatan - Hambatan Dalam Pencapaian potensi Diri

Menurut Mike Woodcook dan Dave Francis (1979), hambatan-hambatan


pengembangan potensi diri tersebut adalah sebagai berikut:

 Ketidak mampuan mengatur diri.


Melalaikan kesehatan fisik, hidup tidak teratur, tidak menerima suatu
kegagalan, merasa diri lemah
 Nilai pribadi yang tidak jelas.
Tidak mempermasalahkan nilai, bertindak berbeda dari nilai yang
dianut, mengambil sikap pasif terhadap kehidupan, menghindari
umpan balik, menghindari tanggung jawab
 Tujuan pribadi yang tidak jelas.
Tidak mempunyai tujuan pribadi, cenderung mengubah arah, tidak
mengukur kemampuan, menghindari risiko, tidak punya keseimbangan
pribadi, tidak mempunyai tujuan jelas
 Pribadi yang kerdil.
Menghindari tanggung jawab untuk belajar, menghindari tantangan,
tidak menguji diri, menyembunyikan perasaannya, menghindari umpan
balik.
 Kemampuan yang tidak memadai untuk memecahkan masalah.
Mempunyai masalah yang tidak terselesaikan, menggunakan teknik
yang kurang tepat, pendekatan yang tidak sistematis
 Kreativitas rendah
Menghindari risiko, tidak belajar dari kesalahan, puas dengan
kedudukan yang ada, cenderung tidak menyelesaikan tugas, tidak
yakin akan kemampuan diri
 Wibawa rendah
Merasa kurang dihargai, kurang bisa mengungkapkan pendapat, citra
diri rendah, tidak mampu mengatur diri sendiri dan tidak mampu
mengatur orang lain
 Kemampuan pemahaman manajerial rendah
Kurang menganalisis kemampuan sendiri, mengikuti saja gaya yang
sudah umum, menciptakan suasana kerja yang negative

D. Contoh – Contoh Dari Kewirausahaan.


1. Katering Rumahan

Wirausaha dengan membuka katering rumahan merupakan usaha yang


dapat dilakukan jika Anda hobi memasak. Anda bisa menjual nasi bungkus atau
sayur sebagai rumah makan versi rumahan. Anda bisa menggunakan rumah Anda
sebagai tempat usahanya. Banyak juga orang yang bekerja dikantor tidak sempat
untuk memasak, dan ia pasti memesan makanan untuk makan siang atau sore.
Ambillah peluang ini untuk membuka usaha katering rumahan.

Usaha ini bisa di mulai dengan modal yang sangat kecil. Alat masak di rumah
Anda sudah cukup untuk memulai usaha ini. Anda tinggal persiapakan bahan-bahan
yang akan dimasak dan juga kotak atau bungkus nasi jika mereka memesan dalam
bentuk nasi kotak.

Untuk awal Anda bisa memulai dengan beberapa menu masakan saja,
namun pastikan rasanya. Namun jika ada yang memesan katering sesuai dengan
menu mereka, Anda harus sesuaikan dengan pesanan dan harganya. Untuk awal
modal 1 juta saja sudah lebih dari cukup untuk memulai wirausaha katering ini.

2. Dropship

Contoh wirausaha lainnya yang mudah dilakukan dan tanpa modal adalah
melakukan dropship. Dropship ini bisa dikatakan bisnis yang tanpa mengeluarkan
modal hanya paket kouta jika Anda menggunakan media sosial untuk penjualan. Iya
hitung-hitung sekalian Anda menggunakan media sosial tetapi Anda juga
mendapatkan uang.

Bisnis dropship ini adalah bisnis yan paling simpel dan tidak ribet. Anda
hanya memasarkan barang saja. semua packing dan pengiriman sudah dilakukan
pemilik produk. Anda bisa untung mulai dar 5000 rupiah perbarang yang Anda jual.
Jika dalam sehari saja Anda mampu menjual 10 barang Anda sudah mendapatkan
uang 50 ribu. Ini jika untungnya 5000 namun jika lebih besar lagi maka Anda
mendapatkan uang yang lebih besar lagi.

6. Menjual Makanan Ringan

Membuka usaha dengan jualan makanan ringan seperti kue kering, keripik,
kerupuk hasil buatan sendiri adalah sebuah usaha yang dapat menghasilkan.
Contohnya saja harga kripik pisang satu bungkusnya saja bisa mencapai puluhan
ribu. Sedangkan modal untuk membuat kripik pisang sangat kecil.

Anda hanya perlu membeli pisang dengan kualitas terbaik dan mengolahnya
menjadi keripik lalu Anda jual. Jika Anda mampu menjual 100 bungkus saja dalam
satu bulan maka keuntungan Anda sangat besar. Itu hanya untuk satu jenis saja,
bagaimana jika mencapai 5 jenis makanan ringan tentu ini hal yang luar biasa
keuntungannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/bisnis-ukm/contoh-wirausaha-dengan-modal-kecil-namun-untung-
besar/

www.scribd.com

Ir. Abdullrozaq Hasibuan, MT, Desi Novita, Nur M Ridha Tarigan, Yusrita, Zenni
Riana ,Kewirausahaan, Medan : Penerbit Yayasan Kita Menulis, 2021

Anda mungkin juga menyukai