BAB I
PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
1. Etimologi
2
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan
berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat
sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat
sesuatu
2. Sejarah kewirausahaan
3. Proses kewirausahaan
Percaya diri
Berorientasikan tugas dan hasil
Pengambil risiko
Kepemimpinan
Keorisinilan
5. Tahap-tahap kewirausahaan
6. Sikap wirausaha
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita
identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari
kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
7. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
kedisiplinan yang tinggiArti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan
komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.Ketepatan
yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu,
kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya Ketepatan terhadap
waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat
sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah
kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih
keberhasilanKedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan
dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.
[
Wirausahawan harus taat azas Hal tersebut akan dapat tercapai jika
wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja
yang telah ditetapkan Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-
kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas
pekerjaan dan sistem kerja
6
8. KomitmenTinggi.
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh
seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.Dalam
melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada
kemajuanKomitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan
identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam
hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang
lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi
pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga
produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan
sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya
terhadap konsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang
akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari
konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada
akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang
diharapkan.
9. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh
seorang wirausahawan Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks
]
Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang
ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran
mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai
segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan
olehwirausahawan.
baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di
pasar Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh
ruang, bentuk ataupun waktuJustru seringkali ide-ide jenius
yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya
adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil
11. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan
keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain
dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi
kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki
sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya
12. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan
fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap
pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak
seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada
akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut
tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan
bisnisnya Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi
terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat
dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam
perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
BAB II
A. Pengertian Pemasaran
11
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan
barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar
sasaran serta tujuan perusahaan.
B. Konsep Pemasaran
C. Manajemen Pemasaran
12
Kesimpulan :
BAB III
I. Konsep Pemasaran
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang
dapat dibuat.
1. Konsep produksi
14
2. Konsep produk
3. Konsep penjualan
4. Konsep pemasaran
BAB IV
SISTEM PEMASARAN
3. Target pasar.
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang
saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-
unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada
pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu
dipertemukan secara tepat.
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu
keterpaduan.
Tujuan :
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan
yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
a. Demografi (kependudukan).
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
f. Persaingan.
a. Pasar (market)
b. Pemasok
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN
18
3. Situasi ekonomi
C. STRATEGI PEMASARAN
Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah “A societal process
by which individuals and groups obtain what they need and want through
creating, offering and freely exchanging products and services of value with
others”.( Sebuah proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, menawarkan
20
dan secara bebas bertukar produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain
".)
Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler
(2000:37), yaitu “The marketing logic by which the business unit hopes to
achieve its marketing objective”.( Logika pemasaran dimana unit bisnis
berharap untuk mencapai tujuan pemasaran ")
Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah
pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal
permintaan pada target pasar yang ditentukan.
D. SEGMENTASI(SEGMENTATION)
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of
dividing a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful,
shared characteristic”( Proses membagi pasar yang lebih besar menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil berdasarkan satu atau lebih bermakna,
berbagi karakteristik. ) Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan
pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka
memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat
melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi
kebutuhan khas masing-masing segmen.
D. TARGETING
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group
that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation
and targeting”.( Grup yang suatu perusahaan memilih untuk berubah
menjadi pelanggan sebagai hasil dari segmentasi dan targeting ").
Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan
harus memutuskan suatu strategi target market.
Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan
pasar:
dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara
kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan
potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi
korporat perusahaan.
F. POSITIONING
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a
marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment
perceives a good or service in comparison to the competition”(
Mengembangkan strategi pemasaran yang bertujuan untuk
mempengaruhi bagaimana segmen pasar tertentu merasakan suatu
barang atau jasa dibandingkan dengan kompetisi "). Penentuan posisi
pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para
pesaingnya.
G. SALURAN DISTRIBUSI
a.- Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas
tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung.
b.- Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar
karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
26
c.- Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan
dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.
d.- Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-
macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari
masing-masing pabriknya.
Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen
ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan
saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.
H. SEGMENTASI PASAR
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
a. Pemasaran massal
28
b. Pemasaran segmen
c. Pemasaran ceruk
d. Pemasaran mikro
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk
memilih kesempatan- kesempatan pemasaran.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik
pemasarannya
1. Langkah pertama
2. Langkah kedua
BAB V
PERILAKU KONSUMEN
1. Faktor kebudayaan
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap
baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran
telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk
menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang
dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan
/ adopsi final.
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang
dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa
seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada
konsumen agar lebih tertarik.
membeli, yaitu :
BAB VI
PENGERTIAN MANAJEMEN
PEMASARAN
1.2.PERANAN PEMASARAN
ANALISIS
PLANNING PENGENDALIAN
Mengembangkan IMPLEMENTASI
- Mengukur hasil
- Menjalankan
rencana strategik
rencana
- Mengambil tindakan
pemasaran
perbaikan
a. Perencanaan pemasaran
Tujuan :
BAGIAN TUJUAN
b. Implementasi pemasaran
- Bila firm yang menjual satu lini produk kepada banyak tipe pasar
berbeda yang mempunyai organisasi manajemen pasar. Manajer ini
bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana jangka panjang
40
dan tahunan untuk keunggulan utama dari sistem ini adalah bahwa
perusahaan diorganisasikan disekitar kebutuhan spesifik segmen
pelanggan.
- Motivasi
- Kepemimpinan
- Penentuan Standard
Lingkungan Makro
43
Lingkungan Mikro
AUDIT PEMASARAN
1. Misi bisnis. Apakah misi diuraikan dengan jelas dan berorientasi pada
pasar?
KEBUTUHAN
KEINGINAN
PERMINTAAN
NILAI PELANGGAN
KEPUASAN PELANGGAN
MUTU
Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, yang saat ini ada istilah
Total Quality Management (TQM) yaitu program yang dirancang untuk
memperbaiki mutu produk, jasa dan proses pemasaran secara terus menerus.
TQM memiliki komitmen antara lain :
PERTUKARAN
TRANSAKSI
HUBUNGAN
yang lain dengan kata lain hubungan adalah praktik membangun hubungan
jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak pelanggan, pemasok
(supplier), penyalur (distributor), guna mempertahankan bisnis jangka
panjang mereka. Agar hubungan dapat tercipta dalam jangka panjang antara
lain:
- menghasilkan ikatan ekonomi, teknik dan sosial yang kuat antar pihak
yang berkepentingan
JARINGAN
PASAR
Seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang akan terlibat
dalam pertukaran tersebut. Calon pembeli adalah seseorang yang
52
1. KONSEP PRODUKSI
2. KONSEP PRODUK
3. KONSEP PENJUALAN
4. KONSEP PEMASARAN
a. Konsep penjualan
b. Konsep pemasaran