Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari enterpreneurship yang berarti prilaku dinamis, berani mengambil
resiko, reaktif, dan berkembang. Ada beberapa pengertian kewirausahaan menurut beberapa
pakar, diantaranya adalah menurut :
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kewirauasahaan adalah
suatu proses menciptakan sesuatu dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal,
jasa dan resiko serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi. Dari pengertian
kewirausahaan akan muncul suatu pertanyaan apa wirausaha itu ? Dan apa perbedaan antara
kewirausahaan dengan wirausaha.
Tujuan Kewirausahaan
Dalam pendidikan kewirausahaan diajarkan dan ditanamkan mengenai sikap dan perilaku
untuk membuka bisnis, agar mereka di kemudian hari menjadi seorang wirausaha yang
berbakat dan berhasil. Adapun tujuan kewirausahaan adalah :
Pengertian Wirausaha
Wirausaha berasal dari bahasa Perancis yaitu enterprenew yang berarti orang yang membeli
barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang itu
akan dijual. Ada beberapa pengertian wirausaha menurut beberapa pandangan diantaranya
adalah :
a) Menurut pandangan seorang Businessman
Wirausaha adalah ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang partner, pemasok,
konsumen atau seorang yang bisa diajak bekerjasama.
b) Menurut pandangan seorang Ekonom
Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasi faktor-faktor
produksi, alam, tenaga, modal, dan skill untuk tujuan produksi.
c) Menurut Pandangan seorang Psikolog
Wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan dari dalam untuk mencapai suatu
tujuan, suka mengadakan eksperimen atau menampilkan kebebasan dirinya di luar
kekuasaan orang lain.
d) Menurut Pandangan seorang Pemodal
Wirausaha seseorang yang menciptakan kesejahtraan buat orang lain yang menemukan
cara-cara untuk menggunakan resources, mengurangi pemborosan, dan membuka
lapangan kerja yang disenangi masyarakat.
e) Menurut Gede Prama. SWP.09/XI/1996
Wirausaha adalah orang-orang yang berani memaksa dirinya untuk menjadi pelayan bagi
orang lain.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat
guna untuk memastikan kesuksesan.
Karakteristik Wirausaha
seseorang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai tujuan lahir batin. Karakteristik
wirausaha biasanya dapat dilihat pada waktu mereka berkomunikasi untuk mengumpulkan
suatu informasi atau pada waktu menjalin hubungan dengan para relasi bisnisnya.
Salah satu kesuksesan seorang wirausaha adalah harus mempunyai karakteristik yang baik
dan menarik. Karena karakteristik seorang wirausaha yang baik akan membawa kearah
kebenaran, keselamatan, serta menaikkan derajat dan martabatnya.
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa karakteristik wirausaha adalah pembawaan, tetapi
dalam hal mental bisa diubah melalui pendidikan dan lingkungan yang baik.
Komitmen tinggi
1) Pengertian komitmen tinggi
Seorang wirausaha yang berhasil adalah seorang wirausaha yang memiliki komitmen
tinggi. Dalam pengertiannya komitmen diartikan sebagai berpegang teguh. Seseorang
memiliki komitmen tinggi berarti setiap saat pikirannya tidak pernah lepas dari
perusahaannya, ia memiliki sikap yang tegas, dan kosisten.
Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau
memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil.
2) Faktor Pendukung
Ada beberapa faktor pendukung yang betul-betul memanfaatkan komitmen tinggi.
Faktor-faktor tersebut adalah :
a) Konsisten, tegas, dan fair
Seorang wirausaha dalam memutuskan sesuatu harus konsisten, maksudnya adalah
sesuatu yang diputuskan tidak boleh berubah-ubah.
b) Mercusuar
Dalam hal ini seorang wirausaha harus memiliki kharisma, tidak sekedar menerangi
dari kejauhan, tetapi mempraktekan apa yang dibicarakan dan disampaikan.
c) Konsentrasi pada manusia
Dalam hal ini seorang wirausaha selalu memperhatikan kepada masalah, keinginan,
dan perkembangan bawahannya akan berhasil menciptakan atmosfer kerja yang lebih
menyenangkan. Dengan adanya perhatian yang baik dari pimpinan, maka siapapun
yan mendapat tugas, akan selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik-
baiknya. Seorang wirausaha yang memiliki komitmen yang tinggi adalah seorang
wirausaha yang selalu menerapkan prilaku tepat waktu, tepat janji, dan perduli
terhadap mutu hasil kerja.
Sikap jujur dalam berwirausaha adalah mau dan mampu mengatakan sesuatu sesuai dengan
keadaan sebenarnya. Jika diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat, apabila
berkata selalu benar, dan apabila berjanji tidak mengingkari.
Seorang wirausaha yang memiliki sikap jujur akan mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat/pelanggan. Karena sikap jujur merupakan kunci keberhasilan dalam
berwirausaha. Untuk menumbuhkan makna kejujuran dan tanggung jawab dalam diri
seorang wirausaha adalah dengan cara bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan melatih
disiplin diri.
Selain memiliki sikap jujur, seorang wirausaha harus memiliki sikap selalu ingin maju,
wirausaha yang selalu ingin maju adalah seorang wirausahawan yang tidak mudah menyerah,
pasrah ataupun tidak mudah putus asa. Wirausaha yang selalu ingin maju akan mempunyai
etos kerja dan semanat yang tinggi berjuang tanpa mengenal lelah.
Menurut Stepen Covey dalam bukunya First Thing’s First, ada 4 (empat) sisi potensial yang
dimiliki manusia untuk maju, yaitu :
1) Self Awareness atau sikap mawas diri.
2) Couscience : mempertajam suara hati supaya menjadi manusia berkehendak baik seraya
memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup.
3) Creative Imagination : berpikir dan mengarah kedepan untuk memecahkan masalah
dengan imajinasi, khayalan, serta adaptasi yang tepat.
4) Independent Will : pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan untuk
mentransendensi.
Pentingnya sikap jujur dan selalu ingin maju adalah sebagai berikut :
1) Dipercaya oleh masyarakat konsumen.
2) Memiliki rasa percaya diri yang kuat.
3) Memiliki mental yang kuat.
4) Memiliki kesabaran.
5) Selalu tabah.
6) Memiliki disiplin diri.
Dalam menerapkan disiplin berwirausaha dalam pola asuh di lingkungan sekolah, maka perlu
dilakukan upaya :
a) Menanamkan berbuat jujur.
b) Menanamkan rasa syukur, berdoa dan bekerja.
c) Menanamkan sikap mau bekerja keras.
d) Menanamkan sikap mental untuk maju berusaha.
e) Menanamkan ketulusan untuk maju bersama.
f) Menanamkan sikap iklas.
g) Menanamkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pentingnya Disiplin
Pentingnya disiplin belajar bekerja, berkarya, dan berpartisipasi adalah sebagai berikut :
a) Menhargai usaha secara aktif dan produktif.
b) Suasana yang menyenangkan.
c) Konsep disiplin dapat diterima semua pihak.
d) Adanya hormat-menhormati semua pihak.
e) Meningkatkan prestasi belajar berkarya dan berpartisipasi.
f) Saling menghormati semua pihak.
g) Menciptakan kreatifitas dan produktivitas yang tinggi.
Penanaman disiplin pada diri seorang wirausaha akan memberikan kekuatan. Kekuatan
tersebut antara lain :
a) Menguasai keadaan kehidupan.
b) Mengatasi kegagalan.
c) Membentuk pola berpikir sehat dan logis.
Kreatif
Dalam kehidupan yang serba sulit seperti sekarang ini, janganlah kita berputus asa dan
pantang menyerah. Untuk menghadapi situasi seperti ini diperlukan orang-orang yang
mempunyai kreatifitas yang tinggi, semangat kerja yang tinggi. Daya inovatif, mandiri, dan
realitas untuk bangkit dari kesulitan dan menuju masa depan yang lebih cemerlang.
a) Pengertian Kreatif
Apa yang dimaksud dengan kreatifitas (kreatif)?. Berikut ini ada beberapa pengertian
kreatifitas menurut beberapa pakar, diantaranya adalah :
(1) Menurut Goman (1991), kreatifitas adalah adalah kemampuan untuk membawa
sesuatu yang baru ke dalam kehidupan.
(2) Menurut Conny Semiawan (1984), Kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu produk baru.
Dari beberapa pengertian kreatifitas diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
kreatifitas adalah :
(1) Kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubunan-
hubungan baru antar unsur, data variabel yang sudah ada sebelumnya.
(2) Kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keberhasilan seseorang wirausaha
terletak pada sikap dan kemampuan berusaha dan semangat etos kerja yang
tinggi. Seorang wirausaha yang memiliki kreatifitas yang tinggi akan selalu
dapat memciptakan hal-hal yang baru dan gagasan baru untuk kemajuan dalam
bidang usahanya.
Menurut A.Koe (Kao, 1989,1989: 15-16), ciri-ciri manusia yang kreatif adalah :
(1) melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa.
(2) dapat menerima perbedaan
(3) mebutuhkan dan menerima otonomi
(4) percaya pada diri sendiri
(5) mau mengambil resiko yang telah diperhitungkan
(6) tekun
(7) keterbukaan pada pengalaman
(8) Keingitahuan.
Menurut analisis Guilfora, ada 5 (lima) faktor sifat yan menjadi ciri kemampuan berpikir
kreatif yaitu :
(1) Kelancaran (fluency), adalah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
Dengan adanya daya kreatifitas yang tinggi dari seorang wirausaha diharapkan dapat
mengembankan lingkungan usahanya menjadi lebih berhasil. Dengan adanya kretifitas yang
tinggi, seorang wirausaha akan mampu untuk :
(1) meningkatkan mutu produk
(2) meningkatkan efisiensi kerja
(3) meningkatkan ketrampilan
(4) meningkatkan inisiatif diri
(5) meningkatkan keuntungan
Seorang wirausaha yang kreatif biasanya akan selalu menemukan hal-hal yang baru ataupun
informasi-informasi penting bagi kegiatan usahanya, informasi-informasi penting bagi
kegiatan usahanya, informasi-informasi itu antara lain :
(1) Peluang usaha yang menguntungkan perusahaan.
(2) Kebutuhan dan keinginan para konsumen terhadap produk.
(3) Informasi tentang kepribadiannya dan kemampuan dirinya.
(4) Peluang pasar.
(5) Persaingan dalam dunia usaha.
(6) Pemasok barang, dan lain-lain.
Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas akan sangat menunjang bagi kemajuan bisnisnya.
Seorang wirausaha dapat dikatakan kreatif, apabila mereka memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru atau menciptakan sesuatu yang yang belum ada.
c) Proses kreatif
Menurut Edward de Bobo (1970), ada 4 (empat) tahapan dalam proses kreatif, yaitu :
(1) Tahap 1 : latar belakang atau akumulasi pengetahuan.
Tahap ini didahului dengan penyelidikan dan pengumpulan informasi yang meliputi
membaca, berbicara dengan orang lain, dan menghadiri pertemuan profesional.
(2) Tahap 2 : Proses inkubasi.
Dalam tahap ini seseorang tidak harus terus menerus memikirkan masalah yang
dihadapi, tetapi mereka dapat melakukan kegiatan lain yang tidak harus ada
hubunannya dengan masalah.
(3) Tahap 3 : melalui ide.
Pada tahap ini mulai mencari dan menemukan ide.
(4) Tahap 4 : Evaluasi dan implementasi.
Dalam tahap ini adalah tahap yang paling sulit karena dalam tahap ini seseorang
harus serius, disiplin, dan benar-benar dituntut untuk berkosentrasi.
Berdasarkan penelitian kreativitas, dapat diidentifikasikan menjadi 3 (tiga) tipe yang berbeda,
yaitu :
(a) Menciptakan, adalah proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada.
(b) Memodifikasi, adalah mencari cara-cara membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan
sesuatu menjadi berbeda penggunaannya oleh orang lain.
(c) Menkombinasikan, adalah mengkombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak
berhubungan.
Untuk dapat menambah kemampuan kreatif seseorang dapat dilakukan dengan cara :
(1) Rileks.
(2) Melatih Otak.
(3) Menentukan keinginan
(4) Cara mengatasi masalah.
(5) Cara melakukan sesuatu dengan baik.
Inovatif
Seorang wirausaha disamping memiliki kemampuan dalam hal kreativitas juga harus
memiliki kemampuan dalam berinovasi. Wirauasaha yang memiliki kemampuan inovasi ia
akan selalu memilik ide-ide baru dan penemuan-penemuan baru untuk kemajuan bisnisnya.
Apakah itu inovasi ? Inovasi adalah hasil kerja keras yang memerlukan kemampuan dan
kemurnian berwirausaha.
Ada 5 (lima) mitos utama dalam meningkatkan kemampuan terhadap inovatif yaitu :
(1) Inovatif itu harus direncanakan terlebih dahulu dan dapat diperkirakan.
(2) Teknologi merupakan kekuatan pendorong terhadap inovatif dan kesuksesan.
(3) Spesipikasi teknis sebaiknya dipersiapkan secara lengkap.
(4) Adanya kreativitas yang tergantung pada mimpi-mimpi dan gagasan-gagasan yang
mengawang-ngawang
(5) Proyek yang besar akan lebih mengembangkan masalah inovatif dari pada proyek kecil.
Seorang wirausaha yang memiliki inovatif yang tinggi dikenal mempunyai kemampuan
menggabungkan imajinasi dan pikiran secara sistematis dan logika.
b) Jenis Inovatif
(1) Menurut Kuratko (1955), ada 4 (empat) jenis inovatif yaitu :
(a) invensi (penemuan)
(b) ekstensi (pengembangan)
(c) duplikasi
(d) sistesis
(2) Menurut James Brian Quisin (1955), ada beberapa faktor yang mendukung
tercapainya keberhasilan persiapan kemampuan inovatif yaitu sebagai berikut :
(a) Iklim inovasi dan visi.
Sebuah perusahaan yang inovatif selalu memiliki visi yang singkat dan jelas
serta memberikan dukungan nyata demi terwujudnya inovatif.
(b) Orientasi pasar.
Suatu perusahaan yang inovatif selalu melandaskan visi mereka dengan
kenyataan yang ada di pasar.
(c) Organisasi yang tetap datar dan kecil.
Perusahaan yang inovatif berusaha menjaga keseluruhan perusahaan tetap datar
dan proyek yang kecil.
(d) Proses belajar interaktif.
Suatu lingkungan yang inovatif proses belajar dan penelitian ide-ide
mengabaikan garis fungsi tradisional.
d) Tahap inovatif
Dalam inovatif ada 2 (dua) tahap yang harus dilewati, yaitu :
(1) tahap penciptaan inovatif, yaitu kreasi gagasan dan pemecahan masalah bagi produk
atau solusi produk.
(2) Tahap adopsi inovatif, yaitu akuisisi atau implementasi inovatif.
Kunci keberhasilan wirausaha terletak pada sikap mandiri dan ide-idenya yang realistis.
Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan untuk bersikap mandiri. Dalam melaksanakan
fungsinya seorang wirausaha harus selalu percaya pada diri sendiri, selalu percaya pada ide
dan kemampuan sendiri dan tidak bisa dipengaruhi oleh pendapat orang lain. Seorang
wirausaha yang ingin berhasil dalam menjalankan usahanya selalu didasarkan pada hal-hal
sebagai berikut :
1) Menjalankan pekerjaannya, berdasarkan :
a. Bakat yang dimilikinya
b. Kemampuan yang dimilikinya
c. Penuh keyakinan dan sungguh-sungguh bekerja
2) Tidak dipengaruhi oleh pekerjaan orang lain. Ciri-ciri manusia mandiri adalah :
a. Memiliki potensi untuk berpretasi
b. Mampu menolong dirinya di dalam mengatasi permasalahan hidupnya.
c. Mampu mengatasi kemiskinan lahir-batin.
Ciri-ciri manusia mandiri adalah manusia yang menjalankan atau memiliki sifat: bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemerdekaan batin, keutamaan, kasih sayang terhadap sesama
manusia, keadilan, realistis.
Realistis berarti kenyataan. Berpikir secara realistis adalah cara berpikir yang sesuai dengan
akal sehat, seorang wirausaha yang realistis dapat mengembangkan seseorang menuju
kesuksesan. Orang tersebut memiliki pemikiran yang lebih maju, baik untuk memecahkan
masalah, berusaha lebih baik. Selalu berusaha intropeksi diri untuk menutupi kekurangan
sehingga menimbulkan sikap optimis dan kemandirian. Pola pikir yang realistis memiliki
Dengan sifat-sifat tersebut, seorang wirausaha yang realistis dapat dengan mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebutuhan sehingga bisa menimbulkan inisiatif dan
kreativitas. Kekuatan seorang berwirausaha berasal dari tindakannya sendiri dan ide-ide yang
realistis dan bukan dari tindakan orang lain. Dengan adanya sikap yang mandiri dan realistis
berarti wirausaha itu akan dapat :
1) Menetralkan kegiatan usahanya atas kemampuan sendiri.
2) Mengetahui kesempatan, kecakapan dan kemampuan sendiri.
3) Mengetahui dan menyadari kekurangan dirinya.
4) Memantapkan modal dan kekuatan secara mandiri.
Seorang wirausaha yang realistis memiliki sifat-sifat toleransi, fleksibel, kreatif, dan mampu
berhubungan banyak dengan lingkungan masyarakat secara realistis, seorang wirausaha di
dalam menjalankan bisnisnya harus : percaya pada diri sendiri, percaya pada nasib sendiri.
Seorang wirausaha yang ingin sukses atau berhasil dalam menjalankan uahanya ia
harus selalu bekerja keras, disiplin, mandiri, realistis, prestatif, dan memiliki
komitmen tinggi. Seorang wirausaha yang mempunyai kemauan yang keras dan
penuh disiplin, kuat menggerakkan motivasi untuk bekerja secara sungguh-sungguh.
Mereka harus tahan dalam segala penderitaan dan selalu berjuang untuk selalu
memperbaiki nasibnya. Menurut Murphy dan Peck, guna mencapai sukses dalam
karier seseorang harus selalu dimulai dengan kerja keras.
Selain harus memiliki kemauan keras dan disiplin, keberhasilan seorang wirausaha
dalam menjalankan usahanya juga tergantung dari sikap percaya pada diri sendiri.
Seorang wirausaha harus selalu memiliki pendapat sendiri serta ide-ide yang realistis
dan selalu memiliki kemampuan untuk melaksanakan usahanya. Kekuatan seorang
wirausahawan datangnya dari tindakannya sendiri dan ide-ide yang realistis.
Seorang wirausaha harus memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya serta harus
selalu prestatif artinya selalu ingin maju (ambition drive). Seorang wirausaha yang
ingin berhasil jangan selalu menyerah tak mau berjuang tetapi harus memiliki
semangat yang tinggi dan mau berjuang berambisi ingin maju dengan komitmen tinggi
terhadap pekerjaannya.
Oleh karena itu, untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses harus memiliki ciri-
ciri karakteristik dan sifat-sifat profil wirausaha :
Seorang wirausaha untuk berhasil harus memiliki kemampuan yang cukup guna
memperoleh peluang bisnis. Menyusun konsep usaha, berorientasi, berorganisasi, dan
mengembangkan nilai tambah. Selain itu untuk mencapai keberhasilan seorang
wirausaha disamping harus memiliki pengetahuan, wirausaha perlu juga menekuni
bidang usaha yang ia geluti berperan serta bertanggung jawab.
Keberhasilan seorang wirausaha biasanya erat kaitannya dengan sikap dan prilaku
sebagai berikut :
1) Sikap jujur
a) jujur terhadap dirinya sendiri
Seorang wirausaaha harus memiliki penalaran yang tinggi serta jujur terhadap
dirinya sendiri. Sebab dengan berprilaku jujur terhadap dirinya sendiri akan
membuat hatinya tenang dan jernih. Dengan pikiran tenang dan jernih akan
dapat menuangkan ide-ide serta rencana yang matang sehingga akan
menunjang keberhasilan wirausahawan.
1) Sikap disiplin.
Seorang wirausaha harus menerapkan disiplin pada diri sendiri ataupun kepada
warga perusahaan. Karena dengan sikap disiplin akan memupuk adanya kemauan
untuk bekerja keras, dengan adanya kemauan bekerja keras akan melahirkan
mental yang kuat dan tidak menyerah. Seorang wirausaha yang tidak menerapkan
sikap disiplin akan selalu mudah menyerah, tidak memiliki kemauan untuk bekerja
keras, tidak mempunyai semangat untuk bekerja sehingga hal ini menyebabkan
kegagalan dalam berwirausaha.
3) Kurang pengalaman.
Pengalaman merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan dalam
berwirausaha. Dalam pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru
yang terbaik. Seorang wirausaha yang tidak berpengalaman dalam bidang
usahanya akan banyak mengalami kegagalan karena kurang mengetahui
kekurangan atau kelemahan bidang usahanya.
4) Kurangnya modal.
Modal sangat penting dalam menjalankan usaha, tidak adanya modal akan
berpengaruh pada berhasil tidaknya usaha yang dijalankan. Kurangnya modal
berakibat usaha yang dijalankan tidak sesuai dengan rencana yang disusun.
5) Lemahnya pemasaran.
Suatu perusahaan untuk mengenalkan barang-barang produksi perusahaan
kepada masarakat dilakukan melalui pemasaran. Kurangnya pemasaran
berakibat barang-barang produksi kurang dikenal oleh konsumen ini akan
mengakibatkan menumpuknya barang dan tidak laku di jual lagi karena
merupakan barang stok lama. Apabila barang produksi tidak laku akan
berakibat pada kerugian yang pada perusahaan akan mengalami kegagalan.
6) Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi.
Untuk menunjang keberhasilan wirausaha diperlukan etos kerja atau budaya
kerja. Apabila dalam menjalankan usahanya tidak disertai dengan etos kerja
yang tinggi akan terjadi kemunduran dan kalah dalam persaingan, sehingga
lambat laun akan menyebabkan kegagalan.
Dalam berusaha kita harus selalu bekerja dengan semangat yang tak kenal menyerah, kita
harus dapat mengatasi segala-galanya, ujar Vergilius, karena dengan beraninya seseorang
menantang kesulitan dan penderitaan, dan menyulap kekalahan menjadi keberhasilan, maka
segalanya akan dapat dicapainya.
Sumber :
1. Modul Kewirausahaan Kelas X, Semester 1, Kharisma
2. Kewirausahaan Kelas Xa, MASTER