Anda di halaman 1dari 6

Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Semester 1 Kurikulum 2013

1. Dasar dasar kewirausahaan bidang kerajianan tekstil


a. Perbedaan konsep kewirausahaan dengan wirausahawan
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa, dan kemampuan untuk menciptakan suatu hal yang baru yang
sangat bernilai dan berguna bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan
bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil
keuntungan serta memiliki sifat, watak, dan kemampuan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam
dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.

b. Sifat wirausahawan bukan keturunan


Sifat wirausahawan itu bukan merupakan keturunan, karena sifat wirausaha adalah hasil proses belajar,
siapapun dapat menjadi wirausaha kalau dia mau dan tekun. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada
hambatan yang sifatnya genetik bagi seseorang untuk menjadi wirausaha.

c. Perbedaan wirausahawan dengan manager


Wirausahawan adalah seseorang yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan baik untuk dirinya maupun
untuk orang lain. Sedangkan, Manager adalah orang yang mengatur atau “memanage” dari sebuah usaha
tersebut.

2. Stimulasi dan motivasi wirausaha


motivasi dalam wirausaha 
Perkataan motivasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu, motivation. Kata asalnya ialah motive.
Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarahkan seseorang dalam tindakan-tindakannya secara
negatif atau positif.
Beberapa pengertian motivasi
1. Motivasi adalah suatu bentuk dorongan pikiran dan hati yang menjadi penggerak utama seseorang,
sesebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa yang diinginkan.
2. Motivasi adalah stimulasi atau semangat akibat rangsangan atau keghairahan terhadap sesuatu yang
benar-benar diingini.

3. Karakteristik wirausahawan
1. Inisiatif
Seorang wirausaha harus mempunyai inisiatif, yaitu prakarsa atau ikhtiar dalam membuka peluang atau
membangun kegiatan yang berguna bagi dirinya dan orang lain.

2. Disiplin
Dalam menjalankan kehidupan dan kegiatan usahanya, wirausahawan dituntut untuk memiliki kedisiplinan.
Kedislipinan harus diterapkan dalam berbagai hal, sesuai dengan usaha yang sedang dijalankan.

3. Komitmen Tinggi
Untuk mendukung tercapainya keberhasilan usaha, wirausaha harus mempunyai komitmen yang tinggi
terhadap jegiatan usaha yang dijalankannya.
4. Jujur
Sifat jujur adalah perilaku utama yang harus ditonjolkan wirausaha untuk membangun kepercayaan
(kredibilitas) dari semua pihak antara lain mitra kerja, kreditor, dan pelanggan.

5. Kreatif dan Inovatif


Wirausaha harus mempunyai kreativitas (daya cipta) yang relatif tinggi, intuisi yang kuat, wawasan yang
luas, prakarsa/inisiatif yang relatif tinggi, sehingga mampu menjadi pribadi yang inovatif.

6. Mandiri dan Realistis


Wirausaha harus memiliki sikap hidup mandiri, dinamis, dan dapat memandang kehidupan serta
perkembangan bisnis secara realistis. Ia harus memiliki jiwa kepemimpinan dan sikap yang pantang
menyerah.
Dengan karakteristik seperti yang diungkapkan diatas, maka seorang wirausaha biasanya mempunyai
kemampuan tertentu, antara lain:
• Kemampuan dalam membuka, mencari, menciptakan, dan menggunakan peluang.
• Kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru.
• Kemampuan untuk menyatukan faktor-faktor produksi atau mengorganisasikan perusahaan secara efektif
dan efisien
• Kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnis, masyarakat, dan pemerintah
• Kemampuan dalam mengambil keputusan dan meminimalkan risiko
• Kemampuan memanfaatkan fasilitas dan teknologi yang ada
• Kemampuan untuk bersaing dengan pihak lain

4. Faktor-faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan seseorang berdasarkan karakteristik


wirausahawan.
1. KEBERHASILAN WIRAUSAHAWAN
Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang lain yang berhubungan dengan
bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus mau menghadapi tantangan dan resiko yang ada. Resiko
dijadikan sebagai pemacu untuk maju, dengan adanya resiko, seorang wirausaha akan semakin maju.
Menurut Murphy dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya oleh Bukhari Alam, ada delapan anak
tangga yang meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam
mengembangkan profesinya, yaitu:
a. Kerja keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap pengusaha yang sukses menempuh
kerja keras yang sungguh – sungguh dalam usahanya.

b. Kerjasama dengan orang lain


Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan sebagai langkah pertama
untuk mengembangkan usaha. SEorang wirausaha harus murah hati, mudah bergaul, ramah dan disenangi
masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.

c. Penampilan yang baik


Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan disiplin
d. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan untuk maju dan dilandasi
ketekunan serta kesabaran.

e. Pandai membuat keputusan


Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada alternative sulit, dengan cara
pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam mengambil keputusan yang baik sesuai dengan
keyakinan.

f. Mau menambah Ilmu pengetahuan


Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha, diharapkan seorang wirausaha dapat
mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha.

g. Ambisi untuk maju


Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai keberhasilan. Ambisi yang kuat,
harus diimbangi dengan usaha yang keras dan disiplin diri yang baik.

h. Pandai berkomunikasi
Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang baik, sopan, jujur dan percaya
diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada orang lain menjadi tertarik daan orang akan percaya
dengan apa yang disampaikan.

2. KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor utama, antara lain:
1. Kurangnya dana untuk modal
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.
Menurut Alex S. Niti Semito, kegagalan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya
terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Kegagalan yang dapat dihindarkan


Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari dsan dapat diantisipasi
sebelumnya.
Misal: salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana yang matang, pelayanan yang kurang baik, dll

2. Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan


Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari seperti bencana alam,
peperangan, kebakaran, kecelakaan.
Sebab-sebab kegagalan dalam menjalankan usaha:
• Kurang ulet dan cepat putus asa
• Kurang tekun dan kurang teliti
• Tidak jujur dan kurang cekatan
• Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha
• Kurang inisiatif dan kurang kreatif
• Memulai usaha tanpa pengalaman dengan modal pinjaman
• Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang
• Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen
• Pelayanan yang kurang baik
• Banyaknya piutang ragu – ragu
• Banyaknya pemborosan dan penyimpangan
• Kekeliruan menghitung harga pokok
• Menyamakan perusahaan sebagai badan social
• Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan
• Kemacetan yang sering terjadi
• Kurangnya pengawasan

5. Pengertian, tujuan, dan manfaat perilaku kerja prestatif


PERILAKU KERJA PRESTATIF
A. Pengertian Kerja Prestatif
Prestasi adalah hasil yang dicapai dari sesuatu yag telah dilakukan atau dikerjakan. Arti prestatif adalah
berprestasi atau ukuranb keberhasilan. Jadi, kerja prestatif dapat diartikan sebagai kerja yang
berprestasi.Presatasi yang baik biasanya dapat dicapai oleh seseorang yang menerapkan perilaku kerja
prestatif, yaitu seseorang yang selalu ingi mencapai kemajuan bagi dirinya maupun lingkungannya melalui
kerja keras.
Kerja keras (work hard) harus diwarnai oleh sikap yang baik dalam bekerja, seperti :
1. Bekerja dengan didasarkan pada kecerdasan dan imajinasi (work with head)
2. Bekerja dengan sepunuh hati (work with heart)
3. Bekerja dengan jujur (work with honest)
4. Bekerja dengan menghargai (work with honour)
5. Bekerja dengan rammah (work with hospitaly)
B. Tujuan Kerja Prestatif 
Tujuan dari kerja prestatif ialah untuk mendukung pencapaian tujuan utama usaha yang dibangun oleh
seseorang atau organisasiperusahaan dalam menjalankan fungsinya susuai dengan visi (wawasan dan tujuan
masa depan), misi (pelaksanaan tugas) dan tujuan strategisnya.
C. Manfaat perilaku kerja prestatif bagi para wirausahawan terhadap usahanya dan pembangunan bangsa
sebagai berikut:
a. Meningkatkan kelancaran proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
b. Meningkatkan sikap tanggap terhadap perubahann usaha.
c. Meningkatkan prestasi kerja lebih efektif dan efisien di dalam mengelola usahanya.
d. Meningkatkan prestasi kerja lebih kreatif, inovatif, dan fleksibel.
e. Meningkatkan prestasi kerja secara maksimal dalam usahanya.
f. Meningkatkan kerja keras dan menemukan pemecahan masalah usahanya.
g. Meningkatkan kerja dengan penuh perhatian dan bertanggung jawab.
h. Mendorong untuk mencapai keberhasilan di dalam usahanya.
i. Meningkatkan produktivitas dalam organisasi perusahaan.
j. Meningkatkan komitmen tinggi terhadap pekerjaanya.
D. Prinsip Kerja Prestatif 
Secara umum, yang dimaksud dengan prinsip kerja prestatif adalah bagaimana seseorang menggunakan
pengetahuan, keterampilan, dan memotivasi dirinya untuk mencapai hasil kerja yang sebaik –baiknya.
E. Cara Mencapai Kerja Prestatif 
Untuk mencapai kerja prestatif tersebut, seseorang harus :
1. Mempunyai kekuatan untuk menciptakan kegiatan

2. Mempunyai Pemahaman tujuan pekerjaan

3. Mempunyai kemampuan/keterampilan untukn mengemban tugas

4. Mempunyai motivasi diri untuk bekerja dengan baik

5. Mempunyai intergritas dan loyalitas

6. Mempunyai ketahanan diri terhadap tekanan psikologis dari beban tiap pekerjaan

7. Mempunyai sikap mudah bekerja sama dengan orang lain

8. Mempunyai rasa tanggung jawab terhadap penyelesaian

6. Perilaku kerja prestatif ( selalu ingin maju ) meliputi;


a. Kerja keras
b. kerja mawas>< emosional
c. kerja cerdas
d. kerja tuntas
e. kerja ikhlas

PERILAKU KERJA PRESTATIF


Jenis dan perilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan
di dalam mengelola usahanya atau bisnisnya antara lain meliputi hal-hal berikut ini:
1. Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan
dilandasi dengan hati yang tulus. Contoh: Seorang buruh tani yang bekerja dengan upah yang pas-pasan,
namun tetap bekerja dengan baik melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata-mata merupakan
pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga.
2. Kerja Mawas Terhadap Emosional
Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang
sedang melanda jiwanya. Seorang pemilik perusahaan, di rumah mempunyai masalah dengan keluarganya.
Di perusahaannya, ada pegawainya yang melakukan kesalahan. Maka sebagai pemimpin atau pemilik usaha
harus dapat membedakan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan. Cara pemecahan masalahnya harus
tetap rasional dan tidak emosional.

3. Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bahwa di dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat
peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
Perilaku/sikap cerdas dalam melakukan pekerjaannya menggunakan teknologi yang tepat, menggunakan
konsep hitung menghitung, memakai atau menggunakan bahasa global, pandai berkomunikasi dan pandai
pula mengelola informasi.
4. Kerja Keras
Kerja keras adalah dalam bekerja kita harus mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai
sasaran yang ingin dicapai. Mereka dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak
mengenal waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Dalam bekerja mereka penuh semangat dan berusaha
keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.
5. Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal
sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal

6. Ciri-ciri seorang wirausahawan menurut Geoffrey g. Meredith yaitu : 


1. Percaya diri adalah situasi paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam memulai, melakukan, dan
menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang di hadapi. Memiliki nilai keyakinan, optimisme,
individualisme dan ketidak ketergantungan.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil. Wirausahawan adalah yang selalu mengutamakan tugas dan hasil.
Selalu mengutamakan prestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekat kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energit, serta beriniaiatif. Slalu mendahulukan hasil kerja atau prestasi, tidak
malu atau tidak gengsi melakukan pekerjaan. Saat berprestasi tuadak pernah puas dengan hasil, sehingga
usahanya semakin maju dan berkembang.
3. Berani mengambil resiko. Setiap wirausahawan memiliki kemauan untuk mengambil resiko karena ingin
menjadi pemenang tetapi dengan jalan atau cara yang baik. Dan tidak takut mengambil resiko yang besar
karena mereka telah mempertimbangkan atau memperhitungkan akan berhasil dalam mengatasi resiko itu.
Wirausaha lebih menyukai usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan. Wirausahawan dituntut memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan
keteladanan. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan jnovasi, mereka selalu menampilkan barang
dan jasa jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dahulu daripada pasar. Slalu menyesuaikan diri
dengan organisasi yang dipimpinnya, berpikir terbuka dengan mau mendengar kritik dan saran dari
bawahannya. Dan bersifat responsif terhadap masalah masalah yang dihadapi.
5. Berorientasi pada masa depan. Wirausahawan yang berorientasi pada masa depan adalah orang yang
memiliki perspektif dan pandangan pada masa depan. Mereka tidak cepat puas dengan keadaan sekarang
dan terus menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda slalu tau cara mengembangkan bidang usahanya
dimasa depan agar kontinuitasnya tetap terjaga.
6. Keorisinilan. Wirausahawan tidak pernah mau mengekor atau mengikuti pada keberhasilan orang lain,
justru menemukan sesuatu yang baru. Mereka selalu kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkan ide ide
yang muncul.

Anda mungkin juga menyukai