Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN MATERI

KEWIRAUSAHAAN KELAS E

NAMA : PUTRI NUR

SYAHRIAH NIM : A021201082

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

TAHUN 2020
Pengertian

Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung
atau rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi
keadaan merugi maupun untung besar. Sehingga seorang wirausaha harus mempunyai
karakteristik khusus yang melekat pada diri seorang wirausaha seperti percaya diri, punyai
banyak minat, bisa bersepakat, mempunyai ambisi, berjiwa penjelajah, suka mencoba sesuatu,dll.

Pengertian Kewirausahaan Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira,
berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut
Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-
perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.

Makna Wiraswasta dan Wirausaha.

 Wiraswasta

Seorang wiraswasta adalah seseorang yang memiliki pribadi hebat, produktif, kreatif,
melaksanakan kegiatan perencanaan bermula dari ide sendiri, kemudian mengembangkan
kegiatannya dengan menggunakan tenaga orang lain dan selalu berpegang pada nilai-nilai
disiplin dan kejujuran yang tinggi. Dengan demikian, ciri-ciri seorang wiraswasta adalah:

1. perilakunya terpuji, disiplin, jujur, tekun;


2. berani menanggung risiko dengan penuh perhitungan yang matang;
3. mempunyai daya kreasi, motivasi, dan imajinasi;
4. hidup efisien, tidak boros, tidak pamer kekayaan (demonstration effect);
5. mampu menarik orang lain, karyawan untuk bekerja sama;
6. mampu menganalisis, melihat peluang.

 Wirausaha

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah sikap mental yang berani
menanggung risiko, berpikiran maju, berani berdiri di atas kaki sendiri. Sikap mental inilah yang
membawa seorang pengusaha untuk berkembang secara terus-menerus dalam jangka panjang.
Sikap mental ini perlu ditanamkan serta ditumbuhkembangkan dalam diri angkatan muda bangsa
Indonesia, agar dapat mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain di dunia.

Sikap dan perilaku Wirausahawan:

 Seorang wirausahawan harus mempunyai beberapa sikap, yaitu:


a. Mampu berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif
b. Mampu bekerja tekun, teliti dan dan produktif
c. Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
d. Mampu berkarya dengan semnagat dan kemandirian
e. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis dan
berani mengambil resiko.
 Sedangkan perilaku yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah:
a. Memiliki rasa percaya diri (teguh pendirian, tidak tergantung pada orang lain,
berkepribadian yang baik, optimis terhadap pekerjaannya)
b. Berorientasi pada tugas dan hasil (haus akan prestasi, berorintasi pada laba, tekun
dan tabah, mempunyai motivasi tinggi dan kerja keras)
c. Pengambil resiko (energik dan berinisiatif, mempu mengambil resiko, suka pada
tantangan, bertingkah laku sebagi pemimpin, dapat menanggapi saran dan kritik)
d. Keorisinilan ( inovatif, kreatif dan fleksibel, serba bisa dan mengetahui banyak
hal)
e. Berorientasi pada masa depan (optimis pada masa depan) Di samping harus
memiliki sikap dan perlaku tersebut diatas seorang wirausaha harus juga memiliki
ketrampilan untuk menunjang keberhasilannya, yaitu keterampilan dasar dan
keterampilan khusus.

Keterampilan Dasar dan Keterampilan Khusus

 Keterampilan dasar:
a. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
b. Memiliki kepribadian yang unggul
c. Pandai berinisiatif
d. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
 Ketrampilan khusus:
a. Keterampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan usaha
secara menyeluruh bersarakan konsep yang dibuat.
b. Ketrampilan teknis (technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu
dalam mengelola usaha.
c. Human Skill : keterampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahan dan sesama
usahawan.

Manfaat kewirausahan

1. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga mengurangi pengganguran


2. Sebagai generator pembagunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan
dan kesejahteraan
3. Mengerikan contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan memiliki pribagi yang
unggul yang patut untuk diteladani
4. Berusaha menidik karyawannya menjadi orang yang mnadiri, disiplin, tekun dan jujur
dalam menghadapi pekerjaan
5. Berusaha menididik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak foya foya dan tidak
boros.

Sifat-Sifat Wirausaha

Seorang wirausaha haruslah seorang yang mampu melihat kedepan. Melihat kedepan berarti
berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan
pemecahannya. Sifat-sifat yang harud dimiliki oleh seorang wirausaha diantaranya :

a. Percaya diri (keteguhan, ketidaktergantungan, kepribadian mantap dan optimisme),


b. berorientasi tugas dan hasil (haus akan prestasi, laba, hasil, tekun, tabah, tekad, kerja
keras, motivasi, energik dan penuh inisiatif),
c. pengambil resiko (suka tantangan),
d. kepemimpinan (menanggapi saran dan kritik, dapat bergaul dengan orang lain),
e. keorisinilan (kreatif, inovatif, fleksibel, banyak sumber, serba bisa, dan mengetahui
bayak),
f. orientasi ke masa depan (pandangan kedepan, perseptif)

Etika Wirausaha

Setiap kewirausahaan meliputi keterbukaan, kebebasan, pandangan yang luas, berorientasi pada
masa datang, berencana, berkeyakinan, sadar, dan menghormati orang lain dan pendapat orang
lain. Pada tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam kepribadian, kemampuan hubungan,
kemampuan pemasaran, keahlian mengatur, dan sikap terhadap uang. Kepribadian wirausaha
tercermin dalam kreativitas, disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian menghadapi risiko, dan
dorongan dari kemauan yang kuat.

Terlepas dari tujuan berwirausaha yang bisa baik secara sosial ataupun ekonomi, ada beberapa
etika berwirausaha yang penting dan harus diperhatikan, yaitu : Kejujuran, Integritas, menepati
janji, kesetiaan, kewajaran, suka membantu orang lain, menghormati orang lain, warga negara
yang baik dan taat hukum, mengejar keunggulan, dan bertanggungjawab.

Etika Wirausaha (Lanjutan)

Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma yang berlaku di masyarakat
bisnis. Etika atau norma-norma ini digunakan agar para pengusaha tidak melanggar aturan yang
telah ditetapkan dan usaha yang telah dijalankan memperoleh simpati dari berbagai pihak.
Adapun ketentuan yang diatur dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut :

1. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
negara atau masyarakat.
2. Penampilan yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama
dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3. Cara berpakain pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.
4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata
krama, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5. Gerak-gerik pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik yang
dapat mencurigakan.
Kemudian, etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusaha adalah
sebagai berikut :

1. Kejujuran Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik, dalam berbicara maupun
bertindak. Jujur ini perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan.
Tanpa kejujuran, usaha tidak akan maju dan tidak di percaya konsumen atau mitra
kerjanya.
2. Bertanggung Jawab Pengusaha harus bertangungjawab terhadap segala kegiatan yang
dilakukan dalam bidang sahanya. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban,
tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat dan pemerintah.
3. Menepati Janji Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal
pembayaran, pengiriman barang atau penggantian.
4. Disiplin Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan
usahanya.
5. Taat Hukum Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang
berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah.
6. Suka Membantu Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang
memerlukan bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukan kepada masyarakat dalam
berbagai cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.
7. Komitmen dan Menghormati Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka
jalankan dan menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang
menjungjung komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan dihargai
oleh berbagai pihak.
8. Mengejar Prestasi Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi
setinggi mungkin tujuannya agar perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu.
Pengusaha juga harus tahan mental tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan
situasi yang dihadapi.

Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya ialah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu seseorang
yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kualitas individu yang meliputi sikap,
motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/ kegiatan.
Wirausaha tidak hanya memerlukan pengetahuan tapi juga keterampilan. Keterampilan
manajerial (Managerial Skill), keterampilan konseptual (Conceptual Skill), dan pengetahuan
memahami, mengerti, berkomunikasi dan bereleasi (Human Skill), dan keterampilan
merumuskan masalah dan mengambil keputusan (Decision Making Skill), Keterampilan
mengatur dan menggunakan waktu (Time Management Skill), dan keterampilan teknik lainnya
secara spesipik.

Kepribadian Wirausaha

Menurut Miner (1996) tipe kepribadian wirausaha dapat menentukan bidang usaha yang akan
membawanya kepada keberhasilan. Berdasarkan penelitiannya, ia menemukan bahwa seorang
wirausaha akan berhasil bila ia mengikuti achieving route tertentu sesuai tipe kepribadiannya.

1. Personal achiever akan sukses bila terus-menerus mengatasi rintangan dan menghadapi
krisis, dan dalam menghadapi segalanya berusaha sedapat mungkin bersikap positif.
2. Supersalesperson akan berhasil kalau memanfaatkan banyak waktunya untuk menjual
dan minta mengelola bisnisnya.
3. Real managers akan berhasil kalau ia memulai usaha baru dan mengelola sendiri usaha
tersebut.
4. Expert idea generation akan berhasil kalau terjun ke bisnis teknologi tinggi.

Fungsi dan Peran Wirausaha

Secara umum, wirausaha memiliki dua peran, yaitu penemu (inovator) dan perencana (planner).
Sebagai penemu, wirausaha menemukan dan menciptakan produk, teknologi dan cara, ide-ide,
dan organisasi usaha. Adapun sebagai perencana, wirausaha berperan merancang usaha,
merencanakan strategi perusahaan, merencanakan ide-ide dan peluang dalam perusahaan, serta
menciptakan organisasi perusahaan baru.

 Bekal Pengetahuan Wirausaha


1. Selain bekal kemampuan, wirausaha juga perlu memiliki pengetahuan dan
keterampilan. Bekal pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha meliputi:
2. bekal pengetahuan mengenai usaha yang akan memasuki/ dirintis dan lingkungan
usaha yang ada; bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab,
3. Bekal pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.
 Bekal keterampilan
1. Bekal keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan
risiko;
2. Bekal keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah;
3. Bekal keterampilan dalam memimpin dan mengelola;
4. Bekal keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi;
5. Bekal keterampilan teknik usaha yang akan dilakukannya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha

 Motivasi:

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Center for Entrepreneurial Research (dalam Zimmerer &
Scarborough; 1998) menemukan 69% siswa menengah atas ingin mulai menjalankan usaha
mereka sendiri. Motivasi utamanya adalah be their own bosses.

 Usia:

Menurut National Federation of Independent Businesess, Washington, usia saat seseorang


memulai usaha sendiri adalah sebagai berikut (dalam Zimmerer & Scarborough, 1998). Usia
Kronologis bervariasi. Ronstandt (dalam Staw1991) menyatakan bahwa kebanyakan wirausaha
memulai usahanya antara usia 25-30 tahun. Sementara Staw (1991), mengungkapkan bahwa
umumnya pria memulai usaha sendiri ketika berumur 30 tahun dan wanita pada usia 35 tahun.
Hurlock (1991)berpendapat bahwa perkembangan karier berjalan seiring dengan perkembangan
manusia. Setiap kelompok manusia memiliki cirri-ciri khas bila dikaitkan dengan perkembangan
karier. Pendapat Hurlock senada dengan pendapat Staw (1991) bahwa usia bisa terkait dengan
keberhasilan. Bedanya,Hurlock menekankan pada kemantapan karier, sedangkan Staw (1991)
menekankan bertambahnya pengalaman. Menurut Staw (1991), usia bisa terkait dengan
keberhasilan bila dihubungkan dengan lamanya seseorang menjadi wirausaha. Dengan
bertambahnya pengalaman ketika usia seseorang bertambah maka usia memang terkait dengan
keberhasilan.

 Pengalaman:

Staw (1991) berpendapat bahwa pengalaman dalam menjalankan usaha merupakan predictor
terbaik bagi keberhasilan, terutama bila bisnis,baru itu berkaitan dengan pengalaman bisnis
sebelumya. Menurut Hisrich & Brush (dalam Staw, 1991) wirausaha yang memiliki usaha maju
saat ini bukanlah usaha pertama kali yang dimiliki. Pengalaman mengelola usaha bisa diperoleh
sejak kecil karena pengasuhan yang diberikan oleh orang tua yang berprofesi sebagai wirausaha.

 Pendidikan:

Pendidikan rata-rata wirausaha adalah pendidikan menengah atas. Menurut penelitian Kim
(dalam Meng & Liang,1996)pada para wirausaha di Singapura, bahwa wirausaha yang berhasil
memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik daripada wirausaha yang kurang berhasil.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas,dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan salah
satu factor yang menunjang keberhasilan usaha skala kecil,dengan asumsi bahwa pendidikan
yang lebih baik akan memberikan pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola usaha.

Selain itu seorang wirausaha harus memiliki sikap dan kepribadian yang meliputi : Keterbukaan,
kebebasan, pandangan yang luas, Berorientasi pada masa datangatang, berencana, berkeyakinan,
sadar, dan menghormati orang lain dan pendapat orang lain. Pada tingkah laku kewirausahaan
tergambar dalam kepribadian, kemampuan hubungan, kemampuan pemasaran, keahlian
mengatur, dan sikap terhadap uang. Kepribadian wirausaha tercermin dalam kreativitas, disiplin
diri, kepercayaan diri, keberanian menghadapi risiko, dan dorongan dari kemauan yang kuat.

Pentingnya Minat Berwirausaha

 Wirausaha sebagai Potensi Pembangunan.

Semakin maju suatu negara dan semakin banyak orang yang terdidik, dunia wirausaha semakin
dirasakan penting. Hal ini karena pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh
wirausahawan yang andal. Wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah
maupun dalam mutu wirausaha tersebut.
 Kebutuhan akan Wirausaha

Daoed Yoesoef (1988) menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah orang yang memenuhi
kriteria berikut.

1. Memimpin usaha, baik secara teknis maupun ekonomis, dengan berbagai aspek
fungsional.
2. Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal.
3. Membawa usaha ke arah kemajuan, perluasan, perkembangan, melalui jalan
kepemimpinan ekonomi, untuk:
a. kenaikan prestise;
b. kebebasan, kekuasaan, dan kehormatan;
c. kontinuitas usaha.

Syarat Wirausaha yang Berhasil

1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas.


2. Inisiatif dan selalu proaktif.
3. Berorientasi pada prestasi.
4. Berani mengambil risiko.
5. Kerja keras.
6. Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun
yang akan datang
7. Komitmen pada berbagai pihak.
8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang
berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.
Referensi
https://drive.google.com/file/d/10rkc_C2NP_mxd2A7Oy_Yq6SF0Mtl9Wwy/view
https://drive.google.com/file/d/11AkALkaVFm1eQZhz6tjgP3KN_ZmbkqHw/view
file:///C:/Users/HP/Downloads/Kewirausahaan_%20Bertindak%20Kreatif%20dan
%20Inovatif%20(%20PDFDrive%20).pdf http://digilib.uinsgd.ac.id/8783/1/Buku
%20Kewirausahaan%20Teori%20dan%20P raktek.pdf

Anda mungkin juga menyukai