KEWIRAUSAHAAN KELAS E
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2020
Pengertian
Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung
atau rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi
keadaan merugi maupun untung besar. Sehingga seorang wirausaha harus mempunyai
karakteristik khusus yang melekat pada diri seorang wirausaha seperti percaya diri, punyai
banyak minat, bisa bersepakat, mempunyai ambisi, berjiwa penjelajah, suka mencoba sesuatu,dll.
Pengertian Kewirausahaan Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira,
berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut
Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-
perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
Wiraswasta
Seorang wiraswasta adalah seseorang yang memiliki pribadi hebat, produktif, kreatif,
melaksanakan kegiatan perencanaan bermula dari ide sendiri, kemudian mengembangkan
kegiatannya dengan menggunakan tenaga orang lain dan selalu berpegang pada nilai-nilai
disiplin dan kejujuran yang tinggi. Dengan demikian, ciri-ciri seorang wiraswasta adalah:
Wirausaha
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah sikap mental yang berani
menanggung risiko, berpikiran maju, berani berdiri di atas kaki sendiri. Sikap mental inilah yang
membawa seorang pengusaha untuk berkembang secara terus-menerus dalam jangka panjang.
Sikap mental ini perlu ditanamkan serta ditumbuhkembangkan dalam diri angkatan muda bangsa
Indonesia, agar dapat mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain di dunia.
Keterampilan dasar:
a. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
b. Memiliki kepribadian yang unggul
c. Pandai berinisiatif
d. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
Ketrampilan khusus:
a. Keterampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan usaha
secara menyeluruh bersarakan konsep yang dibuat.
b. Ketrampilan teknis (technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu
dalam mengelola usaha.
c. Human Skill : keterampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahan dan sesama
usahawan.
Manfaat kewirausahan
Sifat-Sifat Wirausaha
Seorang wirausaha haruslah seorang yang mampu melihat kedepan. Melihat kedepan berarti
berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan
pemecahannya. Sifat-sifat yang harud dimiliki oleh seorang wirausaha diantaranya :
Etika Wirausaha
Setiap kewirausahaan meliputi keterbukaan, kebebasan, pandangan yang luas, berorientasi pada
masa datang, berencana, berkeyakinan, sadar, dan menghormati orang lain dan pendapat orang
lain. Pada tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam kepribadian, kemampuan hubungan,
kemampuan pemasaran, keahlian mengatur, dan sikap terhadap uang. Kepribadian wirausaha
tercermin dalam kreativitas, disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian menghadapi risiko, dan
dorongan dari kemauan yang kuat.
Terlepas dari tujuan berwirausaha yang bisa baik secara sosial ataupun ekonomi, ada beberapa
etika berwirausaha yang penting dan harus diperhatikan, yaitu : Kejujuran, Integritas, menepati
janji, kesetiaan, kewajaran, suka membantu orang lain, menghormati orang lain, warga negara
yang baik dan taat hukum, mengejar keunggulan, dan bertanggungjawab.
Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma yang berlaku di masyarakat
bisnis. Etika atau norma-norma ini digunakan agar para pengusaha tidak melanggar aturan yang
telah ditetapkan dan usaha yang telah dijalankan memperoleh simpati dari berbagai pihak.
Adapun ketentuan yang diatur dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut :
1. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu
negara atau masyarakat.
2. Penampilan yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama
dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3. Cara berpakain pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang
berlaku.
4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata
krama, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
5. Gerak-gerik pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik yang
dapat mencurigakan.
Kemudian, etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusaha adalah
sebagai berikut :
1. Kejujuran Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik, dalam berbicara maupun
bertindak. Jujur ini perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan.
Tanpa kejujuran, usaha tidak akan maju dan tidak di percaya konsumen atau mitra
kerjanya.
2. Bertanggung Jawab Pengusaha harus bertangungjawab terhadap segala kegiatan yang
dilakukan dalam bidang sahanya. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban,
tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat dan pemerintah.
3. Menepati Janji Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal
pembayaran, pengiriman barang atau penggantian.
4. Disiplin Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan
usahanya.
5. Taat Hukum Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang
berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah.
6. Suka Membantu Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang
memerlukan bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukan kepada masyarakat dalam
berbagai cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.
7. Komitmen dan Menghormati Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka
jalankan dan menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang
menjungjung komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan dihargai
oleh berbagai pihak.
8. Mengejar Prestasi Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi
setinggi mungkin tujuannya agar perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu.
Pengusaha juga harus tahan mental tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan
situasi yang dihadapi.
Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya ialah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu seseorang
yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kualitas individu yang meliputi sikap,
motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/ kegiatan.
Wirausaha tidak hanya memerlukan pengetahuan tapi juga keterampilan. Keterampilan
manajerial (Managerial Skill), keterampilan konseptual (Conceptual Skill), dan pengetahuan
memahami, mengerti, berkomunikasi dan bereleasi (Human Skill), dan keterampilan
merumuskan masalah dan mengambil keputusan (Decision Making Skill), Keterampilan
mengatur dan menggunakan waktu (Time Management Skill), dan keterampilan teknik lainnya
secara spesipik.
Kepribadian Wirausaha
Menurut Miner (1996) tipe kepribadian wirausaha dapat menentukan bidang usaha yang akan
membawanya kepada keberhasilan. Berdasarkan penelitiannya, ia menemukan bahwa seorang
wirausaha akan berhasil bila ia mengikuti achieving route tertentu sesuai tipe kepribadiannya.
1. Personal achiever akan sukses bila terus-menerus mengatasi rintangan dan menghadapi
krisis, dan dalam menghadapi segalanya berusaha sedapat mungkin bersikap positif.
2. Supersalesperson akan berhasil kalau memanfaatkan banyak waktunya untuk menjual
dan minta mengelola bisnisnya.
3. Real managers akan berhasil kalau ia memulai usaha baru dan mengelola sendiri usaha
tersebut.
4. Expert idea generation akan berhasil kalau terjun ke bisnis teknologi tinggi.
Secara umum, wirausaha memiliki dua peran, yaitu penemu (inovator) dan perencana (planner).
Sebagai penemu, wirausaha menemukan dan menciptakan produk, teknologi dan cara, ide-ide,
dan organisasi usaha. Adapun sebagai perencana, wirausaha berperan merancang usaha,
merencanakan strategi perusahaan, merencanakan ide-ide dan peluang dalam perusahaan, serta
menciptakan organisasi perusahaan baru.
Motivasi:
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Center for Entrepreneurial Research (dalam Zimmerer &
Scarborough; 1998) menemukan 69% siswa menengah atas ingin mulai menjalankan usaha
mereka sendiri. Motivasi utamanya adalah be their own bosses.
Usia:
Pengalaman:
Staw (1991) berpendapat bahwa pengalaman dalam menjalankan usaha merupakan predictor
terbaik bagi keberhasilan, terutama bila bisnis,baru itu berkaitan dengan pengalaman bisnis
sebelumya. Menurut Hisrich & Brush (dalam Staw, 1991) wirausaha yang memiliki usaha maju
saat ini bukanlah usaha pertama kali yang dimiliki. Pengalaman mengelola usaha bisa diperoleh
sejak kecil karena pengasuhan yang diberikan oleh orang tua yang berprofesi sebagai wirausaha.
Pendidikan:
Pendidikan rata-rata wirausaha adalah pendidikan menengah atas. Menurut penelitian Kim
(dalam Meng & Liang,1996)pada para wirausaha di Singapura, bahwa wirausaha yang berhasil
memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik daripada wirausaha yang kurang berhasil.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas,dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan salah
satu factor yang menunjang keberhasilan usaha skala kecil,dengan asumsi bahwa pendidikan
yang lebih baik akan memberikan pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola usaha.
Selain itu seorang wirausaha harus memiliki sikap dan kepribadian yang meliputi : Keterbukaan,
kebebasan, pandangan yang luas, Berorientasi pada masa datangatang, berencana, berkeyakinan,
sadar, dan menghormati orang lain dan pendapat orang lain. Pada tingkah laku kewirausahaan
tergambar dalam kepribadian, kemampuan hubungan, kemampuan pemasaran, keahlian
mengatur, dan sikap terhadap uang. Kepribadian wirausaha tercermin dalam kreativitas, disiplin
diri, kepercayaan diri, keberanian menghadapi risiko, dan dorongan dari kemauan yang kuat.
Semakin maju suatu negara dan semakin banyak orang yang terdidik, dunia wirausaha semakin
dirasakan penting. Hal ini karena pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh
wirausahawan yang andal. Wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah
maupun dalam mutu wirausaha tersebut.
Kebutuhan akan Wirausaha
Daoed Yoesoef (1988) menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah orang yang memenuhi
kriteria berikut.
1. Memimpin usaha, baik secara teknis maupun ekonomis, dengan berbagai aspek
fungsional.
2. Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal.
3. Membawa usaha ke arah kemajuan, perluasan, perkembangan, melalui jalan
kepemimpinan ekonomi, untuk:
a. kenaikan prestise;
b. kebebasan, kekuasaan, dan kehormatan;
c. kontinuitas usaha.