Anda di halaman 1dari 10

SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN

A.Sikap wirausahawan
1.Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
2.Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif
3 Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
4 Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
5 Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sisitematis dan berani mengambil resiko
B.Perilaku wirausahawan
1) Memiliki rasa percaya diri
a) Teguh pendiriannya
b) Tidak tergantung pada orang lain
c) Berkepribadian yang baik
d) Optimis terhadap pekerjaannya
2) Berorientasi pada tugas dan hasil
a) Haus akan prestasi
b) Berorientasi pada laba / hasil
c) Ketekunan dan ketabahan
d) Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras
3) Pengambil resiko
a) Enerjik dan berinisiatif
b) Kemampuan mengambil resiko
c) Suka pada tantangan
4) Kepemimpinan
a) Bertingkah laku sebagai pemimpin
b) Dapat menanggapi saran-saran dan kritik
c) Dapat bergaul dengan orang lain
5) Keorisinilan
a) Inovatif, kreatif dan fleksibel
b) Serba bisa dan mengetahui berbagai hal
c) Mempunyai banyak sumber kemampuan
6) Berorientasi ke masa depan
a) Memiliki pandangan ke masa depan
b) Optimis memandang masa depan
Disamping harus memiliki sikap dan perilaku tersebut diatas, seorang
wirausahawan juga dituntut memiliki ketrampilan-ketrampilan yang dapat
menunjang keberhasilan.
Adapun ketrampilan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Ketrampilan dasar
a. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
b. Memiliki kepribadian yang unggul
c. Pandai berinisiatif
d. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
2) Ketrampilan khusus
1.Ketrampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan
usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya
2. Ketrampilan teknis ( technical skill) : ketrampilan melakukan teknik
tertentu dalam mengelola usaha
3. Human skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahannya,
dan sesame wirausahawan

NAMA : RIDHO NUR ALAMSYAH


NO. ABS : 16
KLS : XI-TITL 3
SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
Dari pengertian Wirausahawan sebelumnya, maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa seorang wirausahawan adalah individu-individu yang berorientasi
kepada tindakan, dan memiliki motivasi tinggi, yang beresiko dalam mengejar
tujuannya.

Untuk dapat mencapai tujuan-tujuannya, maka diperlukan sikap dan perilaku yang
mendukung pada diri seorang wirausahawan. Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi
oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik,
berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan
oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses.

Daftar ciri-ciri dan sifat-sifat profil seorang wirausahawan:

1)Percaya diri
Wataknya:keyakinan,kemandirian,individualitas,optimisme
2)Berorientasikan tugas dan hasil
Wataknya:kebutuhan akan prestasi,berorientasi pada laba,memiliki ketekunan
dan ketabahan,memiliki tekad yang kuat,suka bekerja keras,energik dan memiliki
inisiatif
3)Pengambil resiko
Wataknya:memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan
4)Kepemimpinan
Wataknya:bertingkah laku sebagai pemimpin,dapat bergaul dengan orang lain
dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun
5)Keorisinilan
Wataknya:memiliki inovasi dan kreatifitan tinggi,fleksibel,serba bisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas
6)Berorientasi ke masa depan
Wataknya:persepsi dan memiliki cara pandang/cara pikir yang berorientasi pada
masa depan
7)Jujur dan tekun
Wataknya:memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja

Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi
sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari,
sebagai berikut:

a. Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki
kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen
wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.
Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu,
kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya.
Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala
yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan
ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.
Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan
memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan.
Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah
contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.

b. Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang,
baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komimten
yang jelas, terarah dan bersifat progressif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen
terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan dan
target-target yang direncanakan dalam hidupnya.
Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama
konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen,
kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, problem solving
bagi masalah konsumen, dan sebagainya.
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen,
akan memiliki nama baik (goodwill) di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan
tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak
pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu
memperoleh laba yang
diharapkan.

c. Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang
wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.
Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan,
kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purna
jual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan
penjualan produk yang dilakukan oleh
wirausahawan.

d. Kreatif dan Inovatif


Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi.
Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju,
penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang
telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk
ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-
terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan
kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi.
Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi
dari wirausahawan yang bersangkutan.
Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.
Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan
nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan
memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan
bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula
daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai
ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.

e. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan
dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan
atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya
ketergantungan dengan pihak lain.
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan.
Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam
memenuhi kegiatan usahanya.

f. Realistis
Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut mampu menggunakan
fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan/perbuatannya.
Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya
mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif
dan rasionil dalam pengambilan keputusan bisnisnya.
Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-
masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan
usaha yang sedang dirintis.
SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
A. PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis, yaitu Entreprende yang
berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha, sedangkan kewirausahaan dengan istilah
entrepreneurship. Kata entrepreneur secara tertulis pertama kali digunakan oleh Savary
pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”.
Wirausaha (entrepreneurship) adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri atau
berdikari di dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas atau merdeka
secara lahir dan batin.
Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka melakukan inovasi
terus menerus dan perbaikan dari hal yang sudah ada.
Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah bentuk usaha
untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan
resiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan
sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil Dalam
bentuk yang lain, kewirausahaan didefinisikan sebagai advanturisme (berpetualang), risk
taking (mengambil resiko) dan thrill-seeking (pencari kegentaran).
Dalam bentuk sederhana, kewirausahaan berkonotasi mengimplementasikan, yang berarti
mengerjakan (sesuatu), yaitu sesuatu yang harus dikerjakan seorang wirausaha. Perhatian
dan ketertarikan terhadap masalah kewirausahaan ini sangat tepat karena kita memerlukan
apa yang dapat dikerjakan dan diberikan oleh wirausaha (entrepreneurs) seperti :
1. Produk-produk baru dan jasa-jasa baru
2. Pekerjaan baru
3. Lingkungan kerja yang kreatif
4. Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis
5. Bentuk baru penciptaan bisnis (new business innovation)
B. TUJUAN, SYARAT DAN MANFAAT KEWIRAUSAHAAN
1. Tujuan Kewirausahaan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas.
b. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
c. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan
masyarakat yang mampu, andal dan unggul.
d. Menumbuhkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan kuat.
2. Sementara itu, manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut :
a. Sebagai penggerak pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan
lingkungan dan kesejahteraan.
b. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran.
c. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan mempunyai pribadi yang
patut diteladani.
d. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun, dan
jujur dalam menghadapi pekerjaan..
3. Untuk menjadi seseorang wirausahawan yang baik dan sukses syaratnya sebagai berikut
a. Tidak konsumtif dan boros.
b. Harus mengutamakan keberhasilan.
c. Harus mampu bergaul dan bersikap luwes.
d. Harus mampu mengorganisasi diri.
e. Harus berwatak baik.
f. Berpikiran positif, ulet, terampil.
g. Harus mempunyai komitmen tinggi.
h. Berani menanggung resiko
i. Kreatif dan inovatif dalam segala kegiatan proses produksi.
4. Seorang wirausaha harus mempunyai sifat dasar dan kemampuan sebagai berikut :
a. Wirausaha adalah pencipta perubahan.
b. Wirausaha adalah seseorang yang selalu melihat perbedaan, baik antar orang maupun
antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan.
c. Wirausaha adalah orang yang cenderung mudah jenuh terhadap segala kemapanan
hidup, kemudian bereksperimen dengan adanya pembaharuan.
Adapun fungsi-fungsi wirausaha sebagai berikut :
a. Mengusahakan inovasi-inovasi baru.
b. Membuka pasar baru.
c. Memasuki usaha-usaha baru yang belum pernah dicoba oleh orang lain.
d. Memulai produksi jenis barang/jasa baru.
Wirausaha banyak memberikan manfaat bagi pembangunan nasional, antara lain :
a. Sebagai sumber penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
b. Pelaksana pembangunan bangsa dan Negara.
c. Meningkatkan kepribadian dan martabat/harga diri.
d. Melaksanakan persaingan yang sehat dan wajar
C. SASARAN KEWIRAUSAHAAN, RUANG LINGKUP DAN FALSAFAH WIRAUSAHA
1. Sasaran kewirausahaan adalah sebagai berikut :
a. Para generasi muda pada umumnya, anak-anak sekolah, anak-anak putus sekolah dan
calon para wirausaha.
b. Para pelaku ekonomi yang terdiri atas pengusaha kecil dan koperasi.
c. Instansi pemerintah yang melakukan kegiatan usaha (BUMN), organisasi profesi, dan
kelompok masyarakat.
2. Sedangkan ruang lingkup kewirausahaan meliputi bidang, sebagai berikut :
a. Lapangan agraris
b. Lapangan perikanan
c. Lapangan peternakan
d. Lapangan perindustrian dan kerajinan
3. Beberapa falsafah wirausaha yang perlu dihayati adalah sebagai berikut :
- Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidup harus banyak belajar tentang dirinya
sendiri.
- Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman.
- Kekuatan berusaha datangnya dari tindakannya sendiri bukan dari tindakan orang lain.
- Adanya keberhasilan usaha setelah mengalami kegagalan.
- Wirausaha yang menghindari resiko rendah tidak ada tantangan dan menjauhi resiko tinggi
karena ingin berhasil.
- Prestasi total sebuah bisnis, terutama ditentukan oleh sikap dan tindakan wirausahawan.
- Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan yang
dimilikinya.
- Terimalah apa adanya dan kurangilah kelemahan-kelemahan diri sendiri.
D. MENGIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA
1. Karakteristik Wirausaha
Karakteristik berasal dari kata dasar karakter yang berarti sifat atau watak sehingga dapat
dikaitkan dengan wirausaha, karakteristik wirausaha adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan ciri khas, watak, perilaku, tabiat, dan sikap yang harus dimiliki oleh
seorang wirausaha terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Agar seseorang wirausahawan dapat sukses maka harus memiliki keterampilan. Adapun
keterampilan yang harus dimiliki seseorang wirausahawan adalah :
a. Keterampilan dasar
Keterampilan dasar meliputi :
1) Memiliki mental dan spiritual yang tinggi
2) Memiliki kepribadian yang unggul
3) Pandai berinisiatif
4) Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
b. Keterampilan khusus
Keterampilan khusus ini meliputi :
1) Keterampilan konsep (conceptual skill) adalah keterampilan melakukan kegiatan usaha
secara menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya.
2) Keterampilan teknis (technical skill) adalah keterampilan melakukan teknik tertentu
dalam mengelola usahanya.
3) Human skill adalah keterampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahan dan
sesama wirausaha.
Bygrave merumuskan 10 sifat dari wirausaha yang terkenal dengan istilah dengan 10 D,
yaitu :
a. Dream (mimpi)
Seorang wirausaha mempunyai misi atau keinginan terhadap masa depan pribadi dan
bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan
impiannya tersebut.
b. Decisiveness (cepat mengambil keputusan)
Seorang wirausaha dalam melakukan pekerjaannya tidak lambat. Mereka membuat
keputusan secara cepat dengan penuh pertimbangan. Kecepatan dan ketepatan mengambil
keputusan adalah faktor kunci dalam kesuksesan bisnis.
c. Doers (pelaku)
Seorang wirausaha dalam membuat keputusan akan langsung menindaklanjuti. Mereka
melaksanakan kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausaha tidak mau menunda-
nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya.
d. Determination (ketetapan hati)
Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung
jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah walaupun dihadapkan pada halangan dan
rintangan yang tidak mungkin dapat diatasi.
e. Dedication (dedikasi)
Seorang wirausaha memiliki dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya, kadang-kadang
mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara. Wirausaha melaksanakan
pekerjaannya tidak mengenal lelah, 1 jam sehari atau 7 hari dalam seminggu. Semua
perhatian dan kegiatannya dipusatkan rasa semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
f. Devotion (kesetiaan)
Seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah
yang mendorong keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produknya.
g. Detail (rincian)
Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau
mengabaikan faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
h. Destiny (nasib)
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya.
Wirausaha merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung pada orang lain.
i. Dollars (uang)
Seorang wirausaha tidak mengutamakan mencapai kekayaan motivasinya bukan karena
masalah uang. Uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika
berhasil dalam bisnis maka ia pantas mendapatkan laba, bonus, atau hadiah.
j. Distribute (distribusi)
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang
kepercayaannya, yaitu orang-orang yang kritis dan mau diajak mencapai kesuksesan dalam
bidang bisnisnya.
Sedangkan menurut B.Marbun (1993) memiliki pendapat sendiri mengenai karakteristik
wirausahawan. Berikut ciri-ciri dan watak wirausahawan menurut B.Marbun :
a. Percaya diri
Meliputi watak :
1) Keyakinan 4) Teguh pendiriannya
2) Ketidaktergantungan 5) Optimisme terhadap pekerjaannya
3) Individualistik
b. Berorientasikan tugas dan hasil
1) Kebutuhan akan prestasi 4) Tekad kerja keras
2) Berorientasikan pada laba 5) Mempunyai dorongan yang kuat
3) Ketekunan dan ketabahan 6) Energik dan inisiatif
c. Pengambilan resiko
1) Kemampuan mengambil resiko
2) Inisiatif 3) Suka pada tantangan
d. Kepemimpinan
1) Bertingkah laku sebagai pemimpin
2) Dapat bergaul dan bekerja sama dengan orang lain
3) Menanggapi saran-saran dan kritik dengan positif
e. Keorisinilan
1) Inovatif dan kreatif 3) Punya banyak sumber dan informasi
2) Fleksibel 4) Serba bisa
f. Berorientasi ke masa depan
1) Pandangan luas ke depan
2) Punya cita-cita
2. Memahami karakteristik wirausahawan
Karakteristik wirausahawan dan keberhasilan usaha selalu berhubungan dengan hal berikut
ini :
a. Kerja keras
Artinya kegiatan yang dikerjakan secara sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah atau
berhenti sebelum target kerja tercapai dan selalu mengutamakan/memperhatikan kepuasan
hasil pada setiap kegiatan yang dilakukan.
b. Disiplin
Artinya sikap yang selalu tepat waktu dan tepat janji, sehingga orang lain mempercayainya.
Modal utama dalam berwirausaha adalah “perolehan kepercayaan dari orang lain”.
c. Realistis
Artinya cara berpikir yang penuh dengan perhitungan yang sesuai dengan kemampuan
sehingga gagasan yang akan diajukan bukan menjadi angan-angan atau mimpi belaka.
Oleh karena itu, apabila memiliki gagasan atau ide sekecil atau sebesar apapun harus
dipikirkan kemungkinan realitasnya dan keterlaksanaannya.
d. Mandiri
Artinya sikap tidak menggantungkan keputusan tentang apa yang harus dilakukan kepada
orang lain, sesuatu dikerjakan karena kemauan sendiri serta tidak merasa besar karena
orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya. Sikap percaya diri tumbuh dari adanya rasa
percaya pada diri sendiri.
e. Prestatif
Artinya melakukan sesuatu dengan pikiran bahwa yang akan diwujudkan memiliki nilai-nilai
keunggulan sehingga memperoleh penghargaan dari orang lain, tidak asal jadi bahkan
merampas/meniru hasil karya orang lain.
f. Komitmen tinggi
Artinya sikap teguh memegang prinsip-prinsip kebenaran yang berlaku, tidak sekalipun
mengingkarinya walaupun dengan dirinya sendiri, serta berusaha menyesuaikan perkataan
dan perbuatannya.
g. Jujur
Artinya mau dan mampu mengatakan apa adanya. Kejujuran dapat disamakan dengan
amanah. Amanah berarti apabila diberi kepercayaan dalam berwirausaha tidak berkhianat,
kalau berkata selalu benar, jika berjanji dalam bisnis tidak ingkar.
Sikap jujur perlu sekali dimiliki oleh seorang wirausahawan karena akan mendatangkan
kepercayaan dari orang lain. Kejujuran dalam kegiatan bisnis, misalnya jujur dalam
menimbang barang, membayar hutang, dan lain-lain.
E. PERLUNYA PENGEMBANGAN SIKAP MENTAL WIRAUSAHA
Tuntutan zaman yang berubah dengan krisis ekonomi yang menggelobal dengan
menghadapi banyak permasalahan yang berupa keterpurukan hidup, pengangguran,
kemiskinan dan keterbelakangan. Langkah tepat untuk keluar permasalahan itu adalah
dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk menjadi entrepreneur (wirausahawan).
Mengapa wirausaha dibutuhkan ? Jawabannya adalah karena sikap mental wirausaha bisa
menjadi “motor penggerak” dalam pembangunan negara dalam hal :
- Memajukan ekonomi bangsa dan negara
- Meningkatkan taraf hidup masyarakat
- Ikut mengurangi pengangguran
- Membantu mengentaskan kemiskinan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan sikap mental wirausaha
penting karena dapat mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta kerja
sehingga dapat menjadi alternatif dalam mengatasi permasalahan negara-negara miskin
seperti kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran, pertumbuhan ekonomi rendah.

Anda mungkin juga menyukai